Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PENETAPAN ISU
A. Identifikasi Isu
Isu menurut KBBI adalah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dsb).
Sedangkan menurut Barry Jones dan Chase, isu adalah sebuah masalah yang
belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya.
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada
instansi kerja penulis di Puskesmas Pembantu Mumbul Sari. Isu muncul dari hasil
observasi dan pengalaman penulis selama masa percobaan sebagai CPNS, serta tugas dan
fungsi penulis sebagai seorang perawat terampil. Selanjutnya, mengkonsultasikan isu
yang ada kepada coach dan mentor, kemudian dapat dianalisis secara mendalam
sehingga terpilihlah sebuah core isu
Selama penulis menjalankan tugas sebagai Perawat Terampil di Puskesmas
Pembantu Mumbul Sari, penulis menemukan beberapa permasalahan dan isu yang dapat
diperbaiki, antara lain :
1. Kurangnya pengetahuan orang tua balita tentang imunisasi lanjutan (DPT Booster dan
Campak Booster) di desa Mumbul Sari
2. Kurangnya kepatuhan pasien penderita Hipertensi di Dusun Pawang Kunyit 2 dalam
keteraturan meminum obat
3. Rendahnya tingkat kunjungan masyarakat ke fasilitas kesehatan di wilayah kerja
pustu Mumbul Sari
4. Belum optimalnya pelaksanan posyandu 5 meja oleh kader desa Mumbul Sari
5. Kurangnya pemahaman ibu bayi tentang pemberian imunisasi di desa Mumbul Sari
B. Isu yang diangkat
Penetapan isu strategis yang akan diangkat dalam kegiatan aktualisasi ini
memerlukan suatu pemilihan isu. Pemilihan isu dilakukan dengan memberikan penilaian
dan skala prioritas untuk setiap isu yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Dalam mengidentifikasi isu, penulis mengggunakan metode APKL (Aktual,
Problematika, Kekhalayakan dan Layak) dan USG ((Urgency, Serious-ness, dan
Growth). Berdasarkan definisi operasional isu yang telah ditetapkan, akan
menggambarkan kesenjangan antara kondisi realita dan kondisi ideal yang diharapkan

5
oleh stakeholder. Hasil penilaian berdasarkan alat bantu penetapan kriteria APKL dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Analisis Isu Alat Bantu APKL

Total
kriteria ISU Rangking
No ISU Skor
A P K L
1 Kurangnya pengetahuan orang tua
balita tentang imunisasi lanjutan
(DPT Booster dan Campak Booster) 3 4 4 5 16 III

di desa Mumbul Sari

2 Kurangnya kepatuhan pasien


penderita Hipertensi di Dusun
Pawang Kunyit 2 dalam keteraturan 4 5 4 5 18 I

meminum obat

3 Rendahnya tingkat kunjungan


masyarakat ke fasilitas kesehatan di 4 4 3 4 15 IV
wilayah kerja pustu Mumbul Sari

4 Belum optimalnya pelaksanan


posyandu 5 meja oleh kader desa 3 3 3 4 13 V
Mumbul Sari

5 Kurangnya pemahaman ibu bayi


tentang pemberian imunisasi di desa 5 4 4 4 17 II
Mumbul Sari
Keterangan :
A : Aktual
P : Problematika
K : Kekhalayakan
L : Layak
Kriteria selanjutnya untuk menentukan isu yang akan diangkat dilakukan dengan
menggunakan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). USG adalah metode yang
digunakan untuk menyususn urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya adalah

6
dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan dampak perkembangan isu dengan
pemberian skala 1 (Sangat Kurang) sampai 5 (Sangat Baik) dengan teknik skoring. Isu
yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Hal tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Urgency, yaitu seberapa mendasar suatu isu harus dibahas, dianalisis, atau
ditindaklanjuti;
2. Seriousness, yaitu seberapa serius suatu isu harus dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan;
3. Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera.
Dengan menggunakan metode USG, kita dapat menentukan prioritas isu dari
beberapa isu yang ada.

Tabel 2 Analisis USG


No. Isu/Permasalahan U S G Total
Kurangnya pengetahuan orang tua
balita tentang imunisasi lanjutan (DPT
1. 3 4 5 12
Booster dan Campak Booster) di desa
Mumbul Sari
Kurangnya kepatuhan pasien penderita
2. Hipertensi di Dusun Pawang Kunyit 2 5 5 5 15
dalam keteraturan meminum obat
Kurangnya pemahaman ibu bayi
3. tentang pemberian imunisasi di desa 4 4 5 13
Mumbul Sari
Dalam mengidentifikasi isu penulis mengggunakan metode USG
Puskesmas Pembantu Mumbul Sari adalah satu diantara empat desa yang ada
diwilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Bayan. Salah satu masalah yang terdapat di desa
Mumbul Sari adalah tingginya angka penderita penyakit Hipertensi. Hal ini diperburuk
dengan kurangnya kesadaran pasien dalam kepatuhan meminum obat Hipertensi. Rata-
rata pasien yang datang ke Pustu mengaku tidak meminum obat Hipertensi secara teratur
dan hanya meminum obat bila sudah merasa tidak sehat. Dari masalah tersebut, serta
hasil analisis menggunakan APKL dan USG maka isu yang diangkat adalah

7
“Kurangnya kepatuhan pasien penderita Hipertensi di Dusun Pawang Kunyit 2
dalam keteraturan meminum obat”
C. Dampak Isu
Jika kesadaran pasien Hipertensi tentang keteraturan meminum obat kurang,
maka akan berdampak pada :
a. Penerima pelayanan
 Pengobatan terhadap pasien hipertensi menjadi terganggu yang akan
memperberat penyakit
b. Pemberi pelayanan
 Penurunan kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien hipertensi
 Konsultasi kesehatan tidak berjalan optimal
 Tidak optimalnya monitoring pasien hipertensi
 Tidak tercapainya target puskesmas
D. Pemecahan Isu
Berdasarkan isu atau permasalahan diatas, penulis memberikan pemecahan
masalah sebagai berikut :
1. Melakukan konsulatsi kepada atasan langsung terkait rancangan aktualisasi
2. Melakukan koordinasi dengan pemegang program PTM
3. Menyusun brosur pentingnya pengobatan berkelanjutan
4. Melakukan identifikasi pasien hipertensi pada saat sosialisasi
5. Melakukan KIE kepada pasien penderita hipertensi dan keluarga akan pentingnya
meminum obat secara teratur
6. Melakukan umpan balik kepada pasien tentang pengobatan secara teratur

Anda mungkin juga menyukai