Syahriyah Semaun
Abstract: Cooperation can proroses Audit service to public accountan which going to
do increasing efficiency, management who has open carrateristic and protect the side
who has on interest and some reports which cooperation needed appropriate. This
inspection be done reach “Good Corporate Governance” which pinpose to create
good value for all ones who have an interest therefore, cooperation management and
stake out must be understand all about cooperation accountan which are appropriate
on standard for general occur, where as for internal auditing in cooperation must be
really understand auditing standard which is valid for general and should be have
independent spirit.
Audit) harus meminta jasa dari Akuntan aturan-aturan pengauditan yang telah
Publik yang independen. berlaku umum.
Pemeriksaan yang dapat dila- Pemerksaan Material seharusnya
kukan dalam organisasi koperasi yaitu; dilakukan pula pada suatu organisasi
“Pemeriksaan yang terbagi menjadi dua koperasi meskipun penilaiannya sulit,
yaitu pemeriksaan Formal dan karena berhubungan dengan pengam-
pemeriksaan Material”.Pendapat tersebut bilan keputusan atau kebijaksanaan yang
pada prinsipnya hampir sama dengan cenderung sering berubah-ubah sesuai
penggolongan audit menurut Mulyadi, dengan keadaan pada saat dipilihnya
akan tetapi Munkner memisahkan alternatif yang terbaik sesuai dengan
pemeriksaan itu menjadi 2 jenis pertimbangan yang akurat. Kedua jenis
sedangkan Mulyadi, menjadi 3 jenis. pemeriksaan ini sangat dibutuhkan
Perbedaan jenis-jenis pemerik-saan dalam penilaian klasifikasi Koperasi
keuangan yang dapat dilakukan oleh yang ditetapkan dalam 4 (empat)
seorang pemeriksa menurut Munkner peringkat sesuai dengan Keputusan
yaitu:7 Menteri Negara Koperasi Dan Usaha
Kecil Dan Menengah Republik
a. Pemeriksaan Keuangan Formal yaitu
Indonesia No. 129/KEP/ M.KUKMI/
pemeriksaan yang berkenaan dengan
XI/2002 Tentang Pedoman Klasifikasi
ketetapan matematis hasil
Koperasi.
pengelolaan manajemen yang diper-
lihatkan dalam neraca keuangan. Dalam Keputusan Menteri
Koperasi, Pengusaha Kecil, Dan
b. Pemeriksaan Material yaitu peme-
Menengah Republik Indonesia tentang
riksaan yang berkenaan dengan
petunjuk Pelaksanaan Penilaian
penilaian yang objektif tentang
Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan
kualitas pengelolaan manajemen
Unit Simpan Pinjam No 194/
selama periode tertentu.
KEP/M/IX/1988 25 September 1998
Terhadap laporan keuangan Point V.1 Tentang Faktor Lain Yang
koperasi yang digolongkan kedalam Mempengaruhi Penilaian terdapat
pemeriksaan formal hukum yang berlaku peraturan yang dapat menurunkan satu
yaitu Pernyataan Standar Akuntansi tingkat kesehatan Koperasi Simpan
No. 27 (Revisi 1988) Tentang Akuntansi Pinjam dan Usaha Simpan Pinjam yang
Perkoperasian yang dikeluarkan oleh diantaranya salah satu faktor yang
Ikatan Akuntansi Indonesia Per 1 tercantum dalam huruf e. dan berbunyi:
Oktober 2004 dari halaman 27.1 sampai “jika mempunyai volume pinjaman
dengan 27.18 yang merupakan panduan diatas Rp. 1.000.000.000,- (Satu milyar)
proses pencatatan keuangan yang tetapi tidak diaudit oleh akuntan publik
dimulai dari adannya transaksi sampai atau koperasi jasa audit”. Kalimat diatas
meng-hasilkan laporan keuangan yang memiliki arti bahwa jika suatu Koperasi
berlaku umum. Sedangkan pelaksanaan Simpan Pinjam dan Usaha Simpan
pemeriksaannya baik yang dilakukan Pinjam telah mencapai volume pin-
oleh internal audit ataupun eksternal jamannya melebihi Rp. 1.000.000.000,-
audit harus berdasarkan Pernyataan dan tidak melakukan pemeriksaan oleh
Standar Auditing (PSA) No. 02 sampai akuntan publik atau koperasi jasa audit
dengan PSA No. 58 yang dikeluarkan maka akan menurunkan tingkat
oleh Ikatan Akuntan Indonesia Per 1 kesehatan yang telah dimilikinya hal ini
Agustus 1994 yang berisikan tentang akan beredampak terhadap penilaian
102 Jurnal Hukum Diktum, Volume 8, Nomor 1, Januari 2010, hlm 94-104
Keputusan Menteri Negara Koperasi Jusuf. Edisi Indonesia. Buku satu dan Buku
dan Usaha Kecil dan Menengah Dua. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Simon
dan Scuster (Asia) Pte.Ltd.Prentice-Hall, h. 6
Republik Indonesia No. 2
129/Kep/M.KUKMI/XI/ 2002 Agoes, 2004, Auditing (Pemeriksaan A),
t.tp.h. 29.
Tentang Pedoman Klasifikasi 3
Mulyadi ,1998, Auditing. Jakarta:
Koperasi.
Penerbit Salemba Empat. h.7
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik 4
Munkner ,1987. Hukum Koperasi.
Negara No. KEP-117/M- Terjemahan Abdul Kadir Muhammad. Bandung:
MBU/2002 Tentang Pene-rapan Penerbit Alumni. h. 125
5
Praktik Good Corporate Hadiwidjaya ,1996. Sekilas tentang
Governance pada Badan Usaha Modal dan Kemandirian Koperasi. Bandung:
Penerbit Pionir Jaya. h.172
Milik Negara (BUMN) 6
Mulyadi , op.cit. h. 28
7
Catatan akhir: Munkner, op.cit., h. 137
1
Arens & Loebbecke 1997, Auditing,
Pendekatan terpadu, diadaptasi oleh Amir Abadi