Anda di halaman 1dari 3

Masyarakat di berbagai tempat di Pasuruan mengalami krisis dan kekurangan air bersih

karena musim kemarau yang panjang selain itu jatah air bersih yang didistribusikan
oleh pemerintah maupun pihak-pihak swasta juga terbatas. Menurut Data BPBD
Kabupaten Pasuruan, krisisair bersih berada di 20 desa di 5 kecamatan. Masing-masing,
Kecamatan Lumbang, Winongan, Pasrepan, Lekok dan Gempol.
Semua mata air di 20 desa pada 5 kecamatan itu, sudah tidak lagi mengeluarkan
airnya.

Untuk mengatur pemanfaatan dan penggunaan air bersih agar bisa dihemat, warga
terpaksa mandi 3 hari sekali. Seperti yang dilakukan warga di Desa Sibon maupun di
Desa lain yang kekurangan air. Desa Sibon hanya mendapatkan jatah air sebanyak dua
truk tangki setiap harinya dengan kapasitas masing-masing tangki sebanyak 5.000 liter
air, totalnya mendapat jatah 10.000 liter air. Padahal jumlah warga di Desa Sibon,
sekitar 4.500 orang lebih.

Hanan mengatakan bahwa “Untuk satu keluarga itu hanya dapat sekitar satu jurigen.
Makanya warga lebih mengutamakan untuk bisa minum dan memasak. Kalau untuk
mandi diatur sehemat mungkin, agar air tidak terbuang percuma,”

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati
Permana, menyampaikan krisisair bersih di Kabupaten Pasuruan terjadi di 20 desa di
lima kecamat

Krisis air bersih saat ini juga sudah masuk dalam tahapan tanggap darurat bencana dan
akan diberlakukan seusai prosedur atau ketetapan yang berlaku.

BPDB meminta warga sangat berhemat air. Suplai air dari pemerintah hanya cukup
untuk masak dan minum, bukan untuk mandi, MCK dan keperluan ternak. kalau
dihitung setiap orang hanya mendapat jatah 2 liter setiap harinya

Dipastikan, seluruh desa di Kabupaten Pasuruan yang mengalami krisis mendapatkan


jatah sebanyak dua tangki air setiap hari. Untuk pengirimannya, waktu atau jam tidak
bisa dipastikan karena kendaraan yang terbatas.
Meski secara teknis setiap orang hanya mendapat jatah 2 liter setiap hari, namun
kenyataan di lapangan bisa mendapatkan lebih banyak.
Karena selain pemerintah sejumlah perusahaan juga membantu pengiriman air di
wilayah sekitar pabriknya
DPBD pastikan akan terus kirim air sampai hujan turun dan sumber serta mata air
kembali muncul. DPBD berharap warga bisa mengatur penggunaan air dengan baik.

INGGRIS

various places in Pasuruan are experiencing a crisis and lack of clean water due to the long dry season
besides the limited allocation of clean water distributed by the government and private parties.
According to Pasuruan Regency BPBD data, the clean water crisis is in 20 villages in 5 sub-districts. Each,
Lumbang, Winongan, Pasrepan, Lekok and Gempol Districts.

All springs in 20 villages in the 5 sub-districts have no longer released water.

To regulate the use and use of clean water so that people can save it, residents are forced to take a
shower every 3 days. As is done by residents in Sibon Village and in other villages that lack water. Sibon
Village only gets two rations of water every day with a capacity of 5,000 liters of water each, totaling
10,000 liters of water. Even though the number of residents in Sibon Village, about 4,500 more people.

Hanan said that "For one family it can only be around one jurigen. So people prioritize being able to
drink and cook. For bathing it is arranged as economically as possible, so that the water is not wasted, "

The head of the Pasuruan Regency Regional Disaster Management Agency (BPBD), Bakti Jati Permana,
said the clean water crisis in Pasuruan Regency occurred in 20 villages in five sub-districts

The current clean water crisis has also entered the emergency response stage and will be implemented
after the applicable procedures or provisions.

BPDB asks citizens to save money very much. Water supply from the government is only enough for
cooking and drinking, not for bathing, toilets and livestock needs. if counted each person only gets 2
liters every day
It is ensured that all villages in Pasuruan Regency that are experiencing a crisis get a ration of two water
tanks every day. For delivery, time or hour cannot be ascertained because of a limited vehicle.

Although technically everyone only gets 2 liters every day, the reality on the ground can get more.

Because in addition to the government a number of companies also help deliver water in the area
around the factory

DPBD make sure to keep sending water until the rain falls and the source and springs appear again. The
DPBD hopes that citizens can manage water use properly.

Anda mungkin juga menyukai