01 - Pengantar ERP
01 - Pengantar ERP
ERP adalah paket software yang melibatkan banyak modul software yang
berkembang terutama dari sisitem tradisional Manufacturing Resource Planning
(MRP II). Tujuannya untuk mengintegrasikan proses-proses kunci organisasi
seperti order entry, manufacturing, pembelian dan utang dagang, penggajian,
dan sumber daya manusia. ERP menggabungkan semua komputer sendiri yang
didesain untuk mengoptimalkan kinerjanya tiap departeman dan fungsi menjadi
satu sistem yang terintegrasi yang mengaskses satu database sehingga
memungkinkan sharing informasi dan meningkatkan komunikasi dalam
perusahaan.
1. Konfigurasi Server. Sebagian besar sistem ERP berdasar pada model server
klien. Model server klien yang merupakan bentuk dari topologi jaringan yang
mana komputer pengguna atau terminal (klien) mengakses program dan data
ERP melalui kumpulan komputer yang disebut server. Dua bentuk dasarnya
Model server klien :
I. Model Dua Tingkat. pada two tier model, server menangani kedua
tugas aplikasi dan database. komputer klien bertanggung jawab untuk
2. Oltp Versus Olap Server. Perbedaan OLTP dan OLAP yaitu aplikasi OLTP
mendukung tugas penting manajemen melalui pertanyaan sedehana pada
oprasional database, sedangkan aplikasi OLAP mendukung tugas penting
manajemen melalui pemeriksaan analisis gabungan data yang kompleks yang
didapat dari data warehouse. OLAP server mendukung common analytical
operation termasuk: Konsolidasi, Drill-Down, dan Slicing Dan Dicing.
C. PERGUDANGAN DATA
Data pergudangan adalah salah satu IT yang paling cepat berkembang untuk
bisnis yang dimasukkan ke dalam semua sistem ERP terkemuka. Data warehouse
merupakan hubungan atau multi dimentional yang dapat berisi ratusan gigabytes
sampai terabytes data dalam disk penyimpanan. Sekali data dimasukkan kedalam
warehouse, data dapat diakses melalui berbagai macam pertanyaan dan alat
analisis yanng digunakan untuk data mining. Lima tahapan pokok dari proses
data warehouse
Dalam model data warehouse, hubungan antara atribut tidak berubah Karena
data historis yang statis, tidak ada yang diperoleh dengan membangun tabel
dinormalisasi dengan link dinamis.
Fitur utama dari data warehouse adalah bahwa data yang terkandung di
dalamnya berada dalam nonvolatile atau keadaan stabil. Salah satu cara untuk
mencerminkan informasi tentang membatalkan pesanan penjualan adalah
dengan mengekstrak data operasi yang di iris waktu. Irisan ini memberikan
snapshot dari aktivitas bisnis.
merupakan analisis data yang berguna dalam kaitannya dengan data mining.
Analisis drill-down dimulai dari meninjau data, dan ketika terlihat adanya anomali
atau tren yang menarik, pengguna dapat melihat hal itu secara lebih detil hingga
tingkatan data detil.
bisnis yang penting. Jika salah memilih, dibutuhkan perubahan model ERP yang
luas, memakan waktu, dan juga tentunya menghabiskan dana yang tidak sedikit.
I. Goodness Of Fit. Manajemen perlu yakin bahwa ERP yang dipilih tepat
bagi perusahaan. Untuk menemukannya diperlukan proses seleksi
perangkat lunak yang meyerupai corong, yang dimulai dari hal yang luas
lalu menjadi lebih terfokus.
II. Sistem Skalabilitas Masalah. Jika manajemen memperkirakan volume
bisnis yang meningkat saat penggunaan sistem ERP, mereka memiliki isu
skalabilitas yang perlu dialamatkan. Skalabilitas adalah kemampuan dari
sistem untuk berjalan secara lancar dan ekonomis saat persyaratan
pengguna bertambah. Ukuran dari skalabilitas yang penting adalah size,
speed, workload, dan Transaction Cost.
5. Biaya Tinggi Dan Kelebihan Biaya. Total biaya kepemilikan (TCO) untuk
sistem ERP bervariasi dari perusahaan ke perusahaan. Risiko yang ada dalam
bentuk biaya yang di anggap terlalu rendah atau yang tidak diantisipasi. Masalah
yang sering muncul terjadi dalam beberapa area yaitu Pelatihan, Pengujian dan
penyatuan system, dan Konversi basis data.
Untuk menilai manfaat, manajemen perlu tahu apa yang mereka inginkan dan
butuhkan dari ERP. Maka mereka harus membangun ukuran kinerja utama untuk
memantau kinerja di bidang utama seperti, beberapa organisasi membentuk
kelompok penilaian nilai independen yang melaporkan ke atas manajemen.
Seperti dengan sistem apapun, pengendalian internal dan audit sistem ERP
adalah masalah. Keprihatinan utama diperiksa berikutnya dalam kerangka SAS 78
/ COSO.
4. Records Akuntansi. Dalam sistem ini data OLTP dapat dengan mudah
diproses menjadi berbagai macam produk akuntansi, risiko yang ada dapat
diminimalkan dengan meningkatkan akurasi entri data. Tetapi, Walaupun
menggunakan teknologi ERP, beberapa risiko atas akurasi accounting records
masih muncul. Oleh karena itu dibutuhkan pembersihan data untuk mengurangi
risiko dan menyakinkan data yang diterima paling akurat dan terkini.