Anda di halaman 1dari 10

Perdarahan dari telinga biasanya disebabkan oleh gendang telinga yang pecah atau berlubang.

Hal ini bisa


disebabkan oleh infeksi telinga tengah (otitis media) yang biasanya diawali dengan batuk pilek dan sakit pada
telinga. Namun, perdarahan dari telinga juga bisa disebabkan oleh trauma pada kepala atau telinga itu sendiri
dan kondisi serius lainnya. Pastikan untuk memberitahu dokter tentang gejala lain yang dialami untuk
mengetahui semua kemungkinan penyebab.

Kondisi yang dapat menyebabkan gendang telinga menjadi pecah antara lain :

 Perubahan mendadak dalam ketinggian (barotrauma)

 Infeksi Telinga

 Benda asing menusuk gendang telinga

 Suara sangat keras

Masalah Pada liang telinga

Adanya semcam bisul pada liang telinga yang kemudian pecah bisa menyebabkan telinga berdarah yang
bercampur dengan nanah. Selain itu, trauma pada telinga seperti tertusuk benda asing (tajam) atau mengorek
telinga terlalu kuat bisa menimbulkan perlukaan dan keluarlah darah dari telinga.

Penyebab Telinga Berdarah yang Serius

Dalam beberapa kasus, pendarahan dari telinga mungkin merupakan gejala dari kondisi serius atau
mengancam kehidupan yang harus segera dievaluasi dalam kondisi darurat. Ini termasuk :

 Kanker saluran telinga atau telinga tengah

 Trauma kepala, seperti pukulan ke kepala

 Trauma pada saluran telinga atau telinga tengah, seperti dari tamparan keras atau benda asing
Komplikasi

Komplikasi pendarahan dari telinga terkait dengan penyebab yang mendasarinya. Gendang telinga yang pecah
merupakan kondisi yang memprihatinkan dimana fungsinya yang menjadi penghalang alami untuk kuman
memasuki telinga tengah dan dalam. Seiring waktu, gendang telinga yang pecah dapat mengakibatkan
komplikasi yang serius termasuk:

Infeksi Telinga

 Mastoiditis (penyebaran infeksi ke tulang belakang telinga)

 Gangguan pendengaran permanen

 Perdarahan dari telinga karena pukulan atau benturan pada daerah kepala dapat menimbulkan komplikasi
yang mengancam jiwa, karena pukulan atau benturan yang terlalu keras dapat menyebabkan kerusakan
otak permanen.

Pada beberapa kasus, telinga berdarah dapat terjadi dengan gejala lain yang mungkin mengindikasikan kondisi
serius atau mengancam kehidupan yang harus segera dievaluasi dalam kondisi darurat. Oleh karena itu carilah
perawatan medis segera jika pendarahan telinga disertai dengan :

 Darah yang keluar dari telinga begitu banyak

 Gangguan pendengaran

 Demam

 Hidung juga ikut berdarah (baca juga: Mimisan)

 Kesadaran Menurun

 Pusing

 Ketidakmampuan untuk melacak gerakan dengan mata

 Ukuran pupil tidak sama kanan kiri

 Kelesuan (perasaan lesu)

 Muntah-muntah

https://www.honestdocs.id/telinga-berdarah-ada-apa-ini
1. Infeksi Telinga

Salah satu penyakit telinga yang sering terjadi pada manusia adalah infeksi telinga. Infeksi telinga dapat
disebabkan oleh kuman, bakteri, hingga virus yang menginfeksi bagian telinga. Mulai dari telinga luar,
tengah, dan dalam.

Infeksi telinga luar biasanya terjadi karena faktor kebersihan yang kurang terjaga, hingga cara membersihkan
telinga yang tidak benar. Infeksi telinga tengah lebih sering terjadi pada anak-anak karena struktur anatomi
telinga yang belum sempurna.

Selain itu, infeksi ini juga terjadi karena bakteri dan virus yang masuk ke dalam telinga anak-anak. Infeksi
telinga tengah biasanya juga akan menyebabkan rongga di balik gendang telinga terisi oleh cairan.

Infeksi pada telinga dapat diatasi, dengan cara selalu menjaga kebersihan dan berhati-hati ketika mengorek
atau membersihkan telinga. Jika sudah terjadi infeksi, penggunaan antibiotik dan pereda rasa sakit dapat
digunakan.

Namun penanganan khusus harus segera dilakukan apabila infeksi telinga terjadi karena virus. Lebih baik
kamu segera pergi ke dokter spesialis THT untuk tindakan lebih lanjut, agar infeksi telinga tidak
menyebabkan gangguan pendengaran yang lebih serius.

2. Kanker Telinga

Penyakit telinga selanjutnya adalah kanker telinga. Kanker telinga lebih banyak menyerang kulit bagian luar
telinga. Namun tidak menutup kemungkinan juga dapat terjadi pada bagian liang hingga tengah telinga.
Kanker telinga luar biasanya ditandai dengan adanya luka koreng selama bertahun-tahun yang terjadi di
bagian luar atau tepi telinga.

Selanjutnya kanker di bagian liang telinga. Kanker di bagian liang telinga mengakibatkan gangguan
pendengaran dan cairan keluar dari liang telinga. Lumpuh juga bisa terjadi di bagian wajah sisi telinga yang
terkena kanker.

Kemudian yang terakhir adalah kanker telinga tengah. Gejala yang sering muncul adalah gangguan
pendengaran, kelumpuhan pada wajah, keluarnya cairan selama bertahun-tahun dari telinga bagian dalam
disertai darah.

Dari berbagai macam kanker yang menyerang telinga, pengobatan hingga operasi dan radiasi harus segera
dilakukan agar kanker tidak meluas dan semakin memburuk.

3. Tuli Konduksi

Penyakit telinga ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti penebalan atau pecahnya membran timpani,
penyumbatan saluran telinga diakibatkan oleh minyak serumen, pengapuran pada tulang pendengaran,
kerusakan saraf auditori, hingga kekakuan hubungan stapes pada tingkat oval. Tuli kondusif akan membuat
telinga tidak bisa mendengar karena gangguan yang terjadi pada penghantar getaran suara.

Tuli konduksi dapat diatasi dengan cara membersihkan telinga agar kotoran yang berada di dalam telinga
dapat dikeluarkan. Minyak dan cairan khusus dapat digunakan untuk mengencerkan kotoran yang mengeras di
dalam telinga, sehingga akan lebih mudah untuk dikeluarkan. Sebaiknya datangi dokter spesialis THT agar
penanganannya sesuai dan tidak membahayakan.

4. Tinnitus

Tinnitus adalah jenis penyakit telinga yang membuat orang yang menderita penyakit ini mendengar suara
mendengung, mendesis, atau menderu. Meskipun tingkat suara setiap pengidapnya berbeda-beda, namun
kebanyakan suara-suara yang muncul ini mengganggu dan sulit untuk dijelaskan. Tinnitus dapat terjadi di
salah satu bagian telinga saja.

Meskipun penyakit telinga ini dapat sembuh dengan sendirinya, namun jika suara-suara dengungan hingga
desisan mengganggu dan berjalan cukup lama, ada baiknya untuk segera periksakan penyakit ini. Terapi suara
biasanya akan dilakukan untuk mengatasi penyakit ini.

5. Meniere

Penyakit telinga berikutnya adalah meniere. Meniere akan menyerang telinga bagian dalam hingga sistem
vestibular yang membantu menjaga keseimbangan.

Meniere juga dapat menyebabkan tinnitus (telinga berdengung), kurangnya keseimbangan, hingga vertigo.
Pada penyakit telinga ini menyerang bagian dari koklea yaitu organ corti yang membengkak.

Meskipun para ahli belum bisa memastikan apakah penyebab penyakit telinga ini, pengobatan meniere
dilakukan hanya untuk menghilangkan rasa pusing dan mengontrol cairan yang ada dalam tubuh yang
mempengaruhi telinga. Namun jika meniere sangat mengganggu, tindakan operasi juga dapat dilakukan.
6. Neuroma akustikus

Neuroma akustikus atau schwannoma vestibular adalah penyakit telinga berupa tumor jinak yang menyerang
saraf vestibular atau saraf penghubung telinga dalam dengan otak. Penyakit telinga ini menyebabkan
penderitanya mengalami gangguan pendengaran, pusing, sulit menelan makanan, mati rasa, kesemutan pada
salah satu atgau kedua sisi wajah, hingga hilang keseimbangan. Neuroma akustikus bisa terjadi pada kedua
telinga atau salah satu sisi saja.

Untuk mengatasi neuroma akustikus dapat dilakukan pengobatan berupa pemantauan, operasi dan terapi
radiasi. Hal ini dilakukan sesuai dengan keadaan dan seberapa besar tumor yang menjangkit penderita.

7. Othematoma

Penyakit telinga othematoma merupakan penyakit yang menyerang daun telinga, di mana daun telinga
mengalami pengumpulan darah. Dalam istilah medis othematoma juga sering disebut dengan hematoma
aurikula.

Othematoma sendiri dapat terjadi karena adanya cedera pada daun telinga yang kemudian berdarah dan darah
menumpuk pada celah antara tulang rawan dan kulit. Pengobatan othematoma sendiri harus dilakukan secepat
mungkin.

Mengeluarkan darah dari daun telinga menjadi salah satu pengobatan utama yang harus dilakukan. Jika
pengobatan othematoma tidak dilakukan dengan cepat, darah yang menggumpal akan menyebabkan kondisi
yang serius dan harus dilakukan operasi ringan.

8. Perikondritis

Telinga memiliki jaringan yang berfungsi untuk memberikan nutrisi dan melindungi tulang rawan daun
telinga. Jaringan ini adalah perikondrium. Perikondrium kemudian dapat terinfeksi oleh bakteri yang akhirnya
akan menyebabkan perikondritis.

Perikondritis sendiri terjadi karena luka atau cedera pada daun telinga. Biasanya cedera ini terjadi karena
melakukan tindik pada daun telinga, cedera saat olahraga, gigitan serangga, luka bakar pada daun telinga,
hingga infeksi telinga luar.

Penanganan perikondritis dapat dilakukan oleh dokter umum atau dokter spesialis THT. Penderita
perikondritis juga akan diberikan obat antibiotik agar luka yang terjadi tidak semakin memburuk.
9. Otosklerosis

Otosklerosis adalah penyakit telinga yang mengganggu fungsi pendengaran pada manusia. Penyebabnya
adalah karena penumpukan jaringan seperti tulang di sekitar telinga tengah dan telinga dalam yang mencegah
tulang stapes (tulang telinga tengah menempel pda telinga dalam) untuk mengantarkan suara. Penyebab
otosklerosis kebanyakan adalah faktor genetik atau keturunan.

Mengatasi otosklerosis dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu pendengaran jika kondisi masih
ringan. Namun jika kondisi sudah memburuk, maka dapat ditangani dengan pengangkatan tulang stapes yang
kemudian menggantinya dengan tulang buatan agar dapat mengembalikan fungsi pendengaran penderitanya.

10. Barotrauma

Barotrauma adalah kerusakan jaringan pada telinga akibat dari tekanan dalam tubuh dan tekanan udara atau
keadaan di sekitarnya. Barotrauma sering terjadi saat melakukan perjalanan dengan pesawat atau saat
berenang.

Gejala yang umum dirasakan penderita barotrauma adalah perasaan yang tidak nyaman pada telinga seperti
terasa penuh, pendengaran yang berkurang, nyeri, cedera pada telinga, pendarahan, tinnitus, hingga mimisan.

Barotrauma dapat diatasi dengan melakukan tindakan yang ringan seperti menguap, mengunyah permen saat
di pesawat, pemberian obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen, naxproxen, atau pereda rasa sakit
analgesik dapat menghilangkan rasa nyeri atau tidak nyaman pada telinga.

Beberapa penyakit telinga atau gangguan telinga dapat ditangani dengan menjaga kebersihan diri dan berhati-
hati saat beraktivitas. Namun ada juga beberapa penyakit telinga yang harus dikonsultasikan kepada dokter
spesialis THT agar penanganannya bisa optimal.
DokterSehat.Com– Kanker telinga adalah jenis kanker yang langka terjadi. Sebagian besar kanker ini dimulai
pada kulit bagian luar telinga. Sekitar 5 dari 100 kanker pada kulit berkembang di bagian telinga. Berbeda
dengan benjolan di telinga yang sebagian besar tidak menimbulkan kekhawatiran dan biasanya sembuh tanpa
pengobatan.

Melanoma dan carcinoma merupakan dua kategori kanker yang dapat berpengaruh pada telinga.
Perkembangan kanker telinga dapat terjadi pada bagian telinga mana saja, mulai dari bagian luar kulit telinga,
tengah, dan dalam telinga.

Penyebab Kanker Telinga

Kanker telinga luar biasanya berkembang pada bagian kulit daun telinga. Karena berasal dari sel kanker pada
kulit, tumor telinga dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari langsung yang terlalu lama.

Belum diketahui pasti penyebab kanker pada telinga tengah. Orang dengan riwayat infeksi telinga kronis
memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker di telinga. Kanker termasuk kronis bila terjadi selama 10 tahun
atau lebih.

BACA JUGA: CARA MENGOBATI TELINGA BERDENGUNG ATAU TINNITUS DENGAN CARA
ALAMI

Gejala Kanker Telinga

Telinga terdiri dari bagian luar, tengah dan dalam. Telinga tengah adalah rongga kecil dengan tiga tulang kecil
yang memungkinkan getaran mengalir dari gendang telinga ke telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam
terdiri dari cairan dan koklea yang mengandung stereocilia – rambut kecil yang bergetar, menciptakan suara.

Secara umum, kemunculan tumor telinga hingga menyebabkan kanker memiliki ciri-ciri kanker telinga
sebagai berikut:

Kehilangan kemampuan pendengaran

Kesulitan menggerakan wajah

Infeksi telinga terus menerus

Hidung mimisan

Pengelihatan terganggu

Gejala kanker telinga tergantung pada letak tumor dalam telinga. Berikut ini adalah cara mendiagnosa ciri-ciri
kanker telinga berdasarkan letak tumor telinga.
1. Benjolan di telinga luar

Sekitar 5% kanker kulit berkembang di telinga, dan ini biasanya ditemukan di kulit luar. Munculnya benjolan
di telinga disertai rasa sakit yang tidak sembuh-sembuh dalam waktu 4 minggu. Benjolan di telinga tampak
merah muda yang memiliki permukaan bersisik keras, terkadang mengeluarkan darah dan nanah.

Luka yang berdarah atau menjadi bisul bisa menjadi tanda awal kanker telinga. Tahi lalat yang menunjukkan
perubahan seperti pertumbuhan, gatal, dan perdarahan harus diperiksa. Tumor di telinga mungkin jinak atau
ganas seperti pada kanker sel skuamosa. Pertumbuhan tumor ini seringkali lambat, sehingga pasien biasanya
didiagnosis secara dini dan merespons dengan baik terhadap pengobatan.

Jika Anda memiliki tahi lalat di telinga sebaiknya konsultasikan kepada dokter bila terjadi perubahan, seperti
tahi lalat tumbuh, gatal atau mengalami perdarahan.

2. Benjolan di telinga tengah

Keluarnya cairan yang mungkin disertai noda darah dari telinga bagian dalam adalah gejala paling umum
untuk kanker telinga tengah, tetapi gejala lainnya termasuk:

Muncul gangguan pendengaran

Bengkak di kelenjar getah bening leher

Rasa nyeri di beberapa bagian telinga seperti daun telinga

Terkadang seseorang tidak bisa menggerakkan wajah pada sisi telinga yang terkena

3. Benjolan di telinga bagian dalam

Kanker telinga bagian dalam sangat jarang terjadi; menurut peneliti, kurang dari satu juta orang seperti di
Inggris mengembangkan kanker di telinga tengah. Ini penting, karena gejalanya berubah tergantung pada
lokasi tumor di telinga.

Nyeri

Sakit kepala

Gangguan pendengaran

Tinitus

Pusing

daun telinga sakit disertai dengan rasa pusing

Dibandingkan orang dewasa, anak-anak lebih rentan terhadap infeksi telinga. Oleh karena itu, perlu untuk
memiliki spesialis memeriksa nasofaring pada orang yang mengembangkan infeksi telinga untuk pertama
kalinya.
BACA JUGA: SERING PAKAI EARPHONE SAAT TIDUR BISA SEBABKAN INFEKSI TELINGA
HINGGA KANKER TELINGA

Mendiagnosa Ciri-ciri Kanker Telinga

Satu-satunya cara untuk memastikan ada tidaknya kanker telinga adalah dengan mengambil sejumlah sampel
jaringan, dari area yang abnormal dari telinga untuk dilakukan pemeriksaan di mikroskop atau disebut juga
biopsi.

Sebelum dokter mengambil biopsi, akan diberikan anestesi lokal untuk mematirasakan area sehingga Anda
tidak merasa sakit. Biopsi dari telinga tengah mungkin sulit untuk diambil dan kemungkinan Anda akan diberi
bius total.

Bila biopsi menunjukkan Anda positif terkena kanker telinga, maka pemeriksaan akan dilanjutkan dengan
MRI scan atau CT scan untuk menentukan perawatan yang Anda butuhkan.

Biasanya dokter tidak mengambil biopsi dari telinga bagian dalam karena sangat sulit dicapai tanpa
menyebabkan masalah dengan struktur lain di sekitarnya. Dokter akan membuat diagnosis menggunakan scan
MRI dan CT scan.

Jenis Kanker Telinga dan Gejalanya

Beberapa jenis kanker yang berbeda dapat memengaruhi telinga. Ini termasuk gejala kanker telinga, di
antaranya:

1. Kanker sel basal

Jenis kanker ini sebagian besar berkembang di atas wajah dan kemudian menyebar ke telinga. Ulkus atau luka
muncul seperti benjolan di tellinga yang perlahan membesarkan dan tidak sembuh untuk waktu yang sangat
lama. Ulkus, yang mungkin tampak keras dengan kerak, berdarah ketika disentuh.

Dalam kasus lain, kanker telinga terlihat nodular dan keras. Kanker sel basal yang agresif dapat bermasalah di
seluruh telinga luar. Kanker di sel basal berbeda dari yang lain karena mereka tidak bermetastasis, tetapi
ditemukan menyebar secara lokal dan menyebabkan kerusakan pada jaringan.

2. Kanker sel skuamosa

Struktur kanker telinga yang muncul di sel skuamosa yang tamoak seperti kembang kol atau sebagai ulkus.
Benjolan di telinga atau bisul ini melekat di bagian bawah ke jaringan. Sel-sel kanker menyebar ke kelenjar
getah bening di dekatnya, melalui darah, dan bahkan bisa meluas ke tulang temporal.
3. Melanoma maligna

Ini biasanya berasal dari tahi lalat yang ada. Biasanya tahi lalat ini berubah warna dari cokelat ke warna hitam
dan cepat tumbuh dalam ukuran dengan perbatasan yang tidak rata. Bisa juga terjadi sebagai luka yang
melepuh.

Kanker telinga ini dapat meluas ke jaringan di dekatnya dalam bentuk lesi dan satelit yang mengelilingi
kanker primer. Mereka juga menyebar melalui sistem limfatik dan darah.

4. Karsinoma adenoidcystic

Kanker telinga jenis ini berkembang di saluran telinga luar. Ini adalah kanker langka yang ditandai dengan
pertumbuhan yang lambat. Karsinoma kistik adenoid muncul secara tidak tepat di telinga dan berasal dari
kelenjar keringat, jaringan kelenjar ludah, dan juga dari kelenjar yang mengeluarkan kotoran telinga.

Kehilangan pendengaran, kelemahan pada otot wajah, tinnitus, dan nyeri akut adalah beberapa gejala.
Jaringan tumbuh tidak normal, dan bisul dan pembengkakan dapat terjadi. Kadang-kadang, darah atau nan
tebal kekuningan dapat keluar dari telinga yang terkena. Kanker ini dapat bermetastasis secara lokal ke
kelenjar ludah, tulang, kelenjar getah bening, atau jaringan lunak, atau bahkan ke hati dan paru-paru yang
jauh.

5. Adenokarsinoma ceruminous

Ini adalah jenis kanker telinga yang berkembang di kelenjar yang mengeluarkan kotoran telinga. Gejala
termasuk sakit telinga dan masalah pendengaran seperti otalgia. Saraf wajah dipengaruhi oleh jenis kanker ini,
yang menyebabkan kelumpuhan saraf wajah.

Anda mungkin juga menyukai