Anda di halaman 1dari 5

4

besar akan mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan seksualitasnya,


yang dapat ditampilkan melalui berbagai perilaku seksual.
2. Aspek Seksualitas
Makna sesksual dapat ditinjau dari beberapa aspek, diantaranya :
a. Aspek Biologis
Aspek inni memandang dari segi biologi seperti pandangan anatomi
dan fisiologi dari sistem reprodukso (seksual), kemampuan organ
seks, dan adanya hormonal serta sistem saraf yang berfungsi atau
berhubungan dengan kebutuhan seksual.
b. Aspek Psikologis
Aspek ini merupakan pandangan terhadap identitas jenis kelamin,
sebuah perasaan dari diri sendiri terhadap kesadaran identitasnya,
serta memandang gambaran seksual atau bentuk konsep diri yang
lain.
c. Aspek Sosial Budaya
Aspek ini merupakan pandangan budaya atau keyakinan yang
berlaku di masyarakat terhadap kebutuhan seksual serta perilaku di
masyarakat.
3. Kesehatan Seksualitas
Kesehatan seksual didefinisikan sebagai pengintegrasian aspek
somatik, emosional, intelektual, dan sosial dari kehidupan seksual,
dengan cara yang positif yang memperkaya dan meningkatkan
kepribadian, komunikasi dan cinta (WHO< 1975)
Kesehatan seksual adalah kemampuan seseorang mencapai
kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang terkait dengan seksualitas,
hal ini tercermin dari ekspresi yang bebas namun bertangung jawab
dalam kehidupan pribadi dan sosialnya misalnya dalam menjaga
hubungan dengan teman atau pacar dalam batasan yang diperbolehkan
oleh norma dalam masyarakat atau agama. Bukan hanya tidak adanya
kecacatan, penyakit atau gangguan lainnya. Kondisi ini hanya bisa
5

dicapai bila hak seksual individu perempuan dan laki-laki diakui dan
dihormati (BKKBN, 2006).
4. Karakteristik Kesehatan Seksual
a. Kemampuan mengekspresikan potensi seksual, dengan meniadakan
kekerasan, eksploitasi dan penyalahgunaan seksual.
b. Gambaran tubuh positif, ditunjukan dengan kepuasaan diri terhadap
penampilan pribadi.
c. Kongruen antara seks biologis, identitas gender, dan perilaku peran
gender,.
d. Kemampuan membuat keputusan pribadi (otonomi) mengenenai
kehidupan seksual yang dijalani dalam konteks personal dan etik
sosial.
e. Kemampuan mengekspresikan seksualitas melalui komunikasi,
sentuhan, emosional dan cinta.
f. Kemampuan menerima pelayanan kesehatan seksual untuk
mencegah dan mengatasi semua masalah, dan gangguan seksual.
g. Menerima tanggung jawab yang berkaitan dengan peran gendernya.
h. Menghargai sistem yang berlaku.
i. Mampu membina hubungan efektif dengan orang lain.
B. Konsep Stress Dan Adaptasi
1. Definisi Stress dan Stressor
Stress memiliki berbagai pengertian, salah satunya menurut Hans
selye (1950) menyatakan bahwa stress merupakan suatu respon yang
bersifat tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban. Hoskins juga
berpendapat bahwa stress adalah suatu keadaan yang dihasilkan oleh
perubahan dari lingkungan yang dirasakan dari tantangan, ancaman atau
merusak equilibrum seseorang.
Definisi stressor secara umum yaitu keadaan yang dapat
menimbulkan stress. Tanpa adanya stressor atau kejadian yang
menimbulkan stress, maka stress tidak akan terjadi.
6

Menurut Greenberg (2004) stressor adalah sesuatu potensi yang


menimbulkan reaksi stress. Menurut Gatchel, Baum dan Krantz (1989)
stressor adalah kejaidan lingkungan yang menimbulkan stress sehingga
memunculkan reaksi stress seperti ketakukan, kecemasan, dan
kemarahan. Sedangkan menurut Marin dan Osborn (dalam Rice, 1999)
stressor adalah sebuah stimulus yang terjadi dengan intensitas yang
cukup sehingga menyebabkan stress. Dari definisi-definisi diatas, maka
dapat disimpulkan stressor adalah sebuah stimulus yang timbul dari
lingkungan yang dapat menyebabkan stress sehingga memunculkan
reaksi seperti kemarahan, kecemasan, dan ketakutan.
2. Konsep Adaptasi
Uliyah Dkk. (2012) menjelaskan bahwa adaptasi merupakan proses
perubahan yang menyertai individu dalam berespons terhadap
perubahan dilingkungan yang dapat memengaruhi keutuhan tubuh baik
secara fisiologi maupun psikologis yang akan menghasilkan perilaku
adaptif.
Ada 4 jenis adaptasi yang digunakan oleh manusia, diantaranya
sebagai berikut :
a. Adaptasi fisiologis, yaitu proses penyesuaian tubuh secara alamiah
atau secara fisiologis untuk mempertahankan keseimbangannya dari
berbagai faktor yang menimbulkan atau mempengaruhi keadaan
tidak seimbang. Terdapat 2 macam adaptasi fisiologis, yaitu LAS
(Local Adaption Syndrome) dan GAS (General Adaptation
Syndrome). Proses adaptasi fisiologi :
1) Tahap alarm reaction, merupakan tahap awal dari proses
adaptasi yakni individu siap untuk menghadapi stressor yang
akan masuk kedalam tubuh.
2) Tahap resistensi (stage of resistace), merupakan tahap kedua
tubuh akan melakukan proses penyesuaian dengan mengadakan
berbagai perubahan dalam bentuk untuk mengatasi stressor yang
ada.
7

3) Tahap terakhir (stage of exhaustion), merupakan tahap yang


ditandai dengan adanya kelelahan.
b. Adaptasi psikologis, merupakan proses penyesuaian secara
psikologis dengan cara memberikan mekanisme pertahanan diri
yang bertujuan untuk melindungi atau bertahan dari serangan atau
hal yang tidak menyenangkan. Terdapat dua cara untuk
mempertahankan diri dari berbagai stressor, yaitu dengan cara untuk
melakukan koping atau penanganan berorientasi pada tugas atau
yang dikenal dengan pemecahan masalah (problem solving) dan
koping ego oriented atau mekanisme pertahanan diri.
c. Adaptasi sosial budaya, merupakan cara untuk mengadakan
perubahan dengan melakukan proses penyesuaian perilaku yang
sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
d. Adaptasi spiritual, merupakan proses penyesuaian diri dengan
melakukan perubahan perilaku yang didasarkan pada keyakinan
atau kepercayaan yang dimiliki sesuai dengan agama yang
dianutnya.
3. Cara Mengatasi Stress
Selain itu juga dilakukan dengan cara meningkatkan strategi
koping yaitu koping yang berfokus pada masalah. Penggunaan koping
yang berfokus pada emosi, yaitu :
a. Meniadakan fakta-fakta yang tidak menyenangkan
b. Kontrol diri
c. Membuat jarak
d. Penilaian secara positif
e. Menerima tanggung jawab
f. Meningkatkan dukungan sosial
g. Relaksasi
4. Cara Mencegah Stress
Beberapa cara untuk mencegah stress yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut :
8

a. Pengaturan diet dan nutrisi


b. Istirahat dan tidur yang cukup
c. Olahraga atau latihan yang teratur
d. Tidak merokok
e. Tidak minum minuman beralkohol
f. Pengaturan berat badan
g. Mengelola waktu
5. Faktor Yang Mempengaruhi Stress
a. Ambisian
b. Agresif
c. Kompetitif
d. Kurang sabar
e. Mudah tegang
f. Mudah tersinggung
g. Dll.

Anda mungkin juga menyukai