Anda di halaman 1dari 13

TIMBUNAN JALAN DI ATAS TANAH LUNAK

PERMASALAHAN :
- Failure/runtuh : kapasitas dukung tanah dasar
terlampaui
- Settlement : dominan konsolidasi
- Tanah dasar tergeser ke samping (lateral
deformation/horizontal movement)

STABILITAS TANAH DASAR


 Beban timbunan < kapasitas dukung tanah
• Kapasitas dukung ultimit (qult)
• Kapasitas dukung ijin, qa = qult/SF
• SF = safety factor = ?????
Typical embankment settlement (load < qult
Kapasitas dukung lempung lunak :
 φ = 0  Nc = 5.7 Nq =1 Nγ = 0
 C  cu
 qult = 5.7 cu + q’ atau utk netto :
 qult = 5.7 cu

Contoh Aplikasi :
Suatu lahan dg tanah lunak dg cu = 15 kN/m2. Di atas
lahan tsb akan dibuat tanggul akan dengan tinggi 5 m
(berat volum tanggul 17 kN/m3). Evaluasi kekuatan
tanah dasar dan cara penimbunan.
Kapasitas dukung tanah
qult = 5.7 x 15 = 85.5 kN/m2
Faktor aman diambil 2
kapasitas dukung ijin = 43 kN/m2
Tinggi tanggul yang dapat didukung :
H = 43/17 = 2.53 m

 Tanggul setinggi 5 meter tidak dapat dibangun


langsung (max tinggi tanggul = 2.53 m)

 Cara Pembangunan a.l.:


 Dilakukan tahap-1 : 2.50 m, ditunggu penurunan
dicek kekuatan tanah dasar  dihitung kekuatan
tanah dasar  di tambah timbunannya sesuai kekuatan
tanah (bisa bertahap lagi)
 Dilakukan perbaikan tanah dasar :
Tiang bambu/kayu-kecil (trucuk)
Dipadatkan mekanis
Dilakukan pra-beban (dengan/tanpa percepatan)
PRE COMPRESSION/PRE-LOADING
Aplikasi :
- Lapisan lempung lunak  dangkal  settlement besar
- Lapisan dg tebal terbatas (relatif tipis)

Pre-compression  mempercepat & meminimalkan


settlement setelah pembangunan

Surcharge
Prinsip kerja :
- Beban rencana Dp(p)
- Dipasang beban Dp(p) + Dp(f)
H Clay/compressible  lapisan lempung turun
lebih besar & lebih cepat
Surcharge
Dp(p)+Dp(f)

Dp(p)

t2 t1
t

S(p)
a

S(p +f)
b
Settlement

Dengan beban Dp(p)  konsolidasi  S(p) dg waktu t1


(grafik a)
Dengan beban Dp(p) + Dp(f)  settlement S(p+f) grafik b

Dengan beban Dp(p) + Dp(f)  settlement S(p) terjadi


pada t2 dengan t2 << t1
Teoritis  jika Dpf diambil di t2 dan dibangun sesuai
rencana  teoritis tidak terjadi penurunan lagi
 Dpf  surcharge temporary load
 Grafik hubungan U vs Dp(f)/Dp(p) 
Nilai U di atas  rerata pada t2  fenomena tekanan
air pori selama proses konsolidasi  kompleks
Pendekatan konservatif  U ditengah lapisan

 U = f(Tv) dengan Tv = cv.t2/d2

 Grafik U vs Tv
PROSEDUR HITUNGAN :
- Nilai Dp(f)  diketahui tetapi t2 harus didapatkan
- Dihitung po, Dp(p)  cari U dari rumus atau grafik
- Tentukan Tv dari grafik U vs Tv
t2 = Tv.H2/cv
- Dengan t2  Dp(f) dihitung

Alternatifnya :
- Hitung Tv  dari grafik U vs Tv  dapatkan U
- Dengan U yang didapat  grafik U vs Dp(f)/Dp(p) 
didapatkan Dp(f)/Dp(p)
 Dp(f)  dapat dicari
- Penentuan Dp(f)
- Tv = cv.t2/H2
- Cv = 0.36 m2/bln, H (lintasan drainasi) = 3 m
- Waktu dituntut = 9 bulan
- Tv = 0.36x9/32 = 0.36
- Dari grafik U vs Tv  Tv = 0.36  U = 47%
 Dp(p) = 115 kN/m2 dan po = 210 kN/m2
 Dp(p) / po = 115/210 = 0.548
- Dengan U = 47% dan Dp(p)/po = 0.548  grafik
U vs Dp(f)/Dp(p)  didapat Dp(f)/Dp(p) = 1.8
- Sehingga Dp(f) = 1.8 x 115 = 207 kN/m2

Anda mungkin juga menyukai