Anda di halaman 1dari 24

Internal Stabilitas :

Keruntuhan internal MSE :


- Gaya Tarik  putus (rigid) atau memanjang berlebihan (fleksibel)
- Gaya Tarik < tahanan cabut

Untuk geosintetik :
 Stabilitas internal  simplified method  Ka min  lembaran
geosintetik/geogrid  bidang keruntuhan Rankine
 Permukaan slip kritis  diasumsikan linier
- Dicari beban tidak terfaktor : EV, ES,
LS
- Lateral stress ratio (Kr/Ka) konstan
untuk geosintetik disisi atas
- Utk dinding vertical & muka tanah
mendatar

- Utk dinding miring θ  Coulomb

Susunan vertical perkuatan tanah


- Pemasangan jarak vertical sama
(seragam)  yang atas boros 
hemat jika jarak tidak sama
- Jarak antar perkuatan/inklusi < 80 cm
Gaya Tarik terfaktor dalam lapisan perkuatan :
- Tegangan horizontal :

- σv terfaktor  1.35
- ES non-tanah, jika ada, factor = 1.5
- EH tambahan jika ada, factor = 1.5

Tarik Maksimum, Tmax

Tahanan Tarik terfaktor :


Tr = ϕTal
Tmax < Tr  terhadap putus

Cabut  agar tidak tercabut  ditanam masuk cukup  Le

F* = 0.67 tan ϕr
α = 0.6 – 1  diambil 1 (hemat)
C =2
Rc  1 lembaran utuh

 L = La + Le  La = panjang di dalam zona aktif  extensible 


CONTOH (lanjutan)
Stabilitas internal : Sv = 0.50 m
Ka = tan2(45o-35o/2) = 0.271
Kr/Ka = 1  Kr = Ka = 0.271
σH = Kr[(γr.Z + q) γEVMax  dicari di
batas-batas yg didukung
perkuatan  ZSv1 & ZSv2 
direrata
Tarik :
Tmax = σH Sv
Ta = Tult/RF
RF = (RF1D x RFCR x RFD)
RF1D = 1.75 (damage)
RFCR = 2.5 (creep)
RFD = 1.6 (durability)
Ta = 100/7 = 14. 286 kN/m
Tr = ϕ Ta = 0.9 x 14.286 = 12.857
kN/m
Cabut  Le
La = (H-Z) tan (45o - /2)
Le =Tmax/(ϕ F α σv C Rc) = Tmax/(0.90. 0.67 tan35o.1.σv.2.1)

 Tmax < Tr  OK
 L < 2.8 m  OK
REINFORCED SLOPE (PERKUATAN LERENG)

Perkuatan lereng :
- Kemiringan < 70o  Reinforced Soil Slope (RSS)
- Kemiringan > 70o  Mechanically Stabilized Earth (wall)  MSE
Aplikasi :
Aplikasi yang menonjol :
Tahapan desain
1. Penetapan geometri, pembebanan, kriteria desain
2. Kondisi tanah dasar dan parameter teknik tanah
3. Parameter tanah tanah urug/yang diperkuat
4. Parameter bahan perkuatan (kekuatan, durability, interaksi tanah-
perkuatan)
5. Analisis FS lereng jika tidak diperkuat
6. Perkuatan rancangan  stabil
 Metoda A : desain perkuatan langsung
 Analisis lay out perkuatan coba-coba
7. Kontrol stabilitas eksternal
8. Eavaluasi keperluan drainasi tanah dasar dan permukaan

Pedoman desain RSS


1. Geometri & pembebanan :
a. Tinggi lereng, H
b. Sudut lereng, β
c. Beban eksternal
 Surcharge load load, q
 Beban hidup sementara, Δq
 Beban gempa
 Beban kelengkapan jalan

Kriteria desain :
a. Stabilitas eksternal & settlement
a. Sliding, FS > 1.3
b. Eksternal longsor dalam, FS > 1.3
c. Keruntuhan dukungan local (lateral squeeze), FS > 1.3
d. Beban dinamik, FS > 1.1
e. Settlement
b. Keruntuhan komposit  di belakang & di dalam RSS, FS > 1.3
c. Keruntuhan internal, FS > 1.3
2. Data tanah dasar dan dalam lereng
a. Penyelidikan tanah dengan jarak titik uji memadai
b. Parameter dasar tanah, parameter teknik (ϕ & c), parameter
konsolidasi
c. Muka air tanah

3. Data tanah urug utk RSS  lihat Gb


- Gradasi dan plastisitas
- Sifat pemadatan
- Parameter kuat geser (ϕ & c)
- Sifat kimia tanah, pH.

4. Evaluasi parameter dari perkuatan  FHWA 1998


- Tegangan ijin, Tal = Tult/RF  RF : kerusakan, creep, durability
- Tahanan cabut, FS > 1.5 tanah granuler, FS > 2 lempung, panjang
minimum penanaman, Le = 1m
5. Cek stabilitas tanpa perkuatan
Keperluan desain RSS
a. FS lereng tanpa perkuatan  FS = ?, jika FS < persyaratan 
perlu perkuatan
 Metoda stabilitas lereng paket program
 Bantuan table/grafik yang telah dipublikasikan
b. Penentuan ukuran zona kritis yang akan diperkuat
c. Kelongsoran dalam  perhatian khusus  perbaikan tanah dasar
perlu/tidak

6. Desain perkuatan
Metoda langsung :
 Perkuatan dipasang  diperhitungkan sebagai tambahan tahanan
terhadap kelongsoran  perlu judgment
-
Gaya Tarik yang diperlukan, Ts

MD = driving moment, D = lengan momen Ts  = R, FSR = target angka


aman, FSu = factor jika tanpa perkuatan
Penghitungan dengan grafik
Keterbatasan cara grafik :
- Untuk perkuatan extensible
- Tanah dalam perkuatan granuler, c = 0
- Tanpa tekanan air pori dalam slope
- Tanah dasar datar
- Tanpa beban gempa
- Beban di atasnya > 0.2 γr H
- Gesekan tanah-perkuatan baik ϕ = 0.9 ϕr

Distribusi/penempatan perkuatan
- Lereng rendah (H<6 m)  jarak seragam
- Lereng tinggi  dibagi 2-3 bagian  panjang beda

MD = driving moment, D = lengan momen Ts  = R, FSR = target angka


aman, FSu = factor jika tanpa perkuatan
Jarak vertical perkuatan, Sv  masing-masing zona

Rc = % lebar perkuatan terhadap luasan  lembaran penuh Rc =1


N = jumlah perkuatan
Untuk lereng dengan slope < 1H : 1V  tebal pemadatan tanah < 40 cm

Panjang perkuatan :
CONTOH : (dari FWHA-1998)
Suatu jalan diatas timbunan dengan tinggi timbunan 5 m, lereng 2.5H : 1V.
Jalan perlu diperlebar dengan menjadikan lereng 1H : 1V. Untuk
menstabilkan lereng dilakukan perkuatan lereng dengan geosintetik
Persyaratan :
a. Stabilitas eksternal :
- Sliding : FS min = 1.3
- Overall slope stability and deep seated : Fsmin = 1.3
b. Compound failure : FSmin = 1.3
c. Stabilitas internal : Fsmin =1.3
Data tanah dasar  lempung : γ = 19 kN/m3, w = 15%, cu = 100kPa, ϕ‘ =
28, c’ = 0, muka tanah 2 m di bawah muka tanah dasar lereng
Data tanah yang diperkuat : γ = 21 kN/m3, w = 15%, ϕ‘ = 33, c’ = 0
Parameter desain
a. Tal = Tult/Rf
b. FSpo = 1.5
Kontrol hitungan jika lereng (1H:1V) tanpa perkuatan
 Paket program  FS = 0.68

Penghitungan Ts utk FSR


 Menggunakan paket program  FSu, MD dan R  untuk masing-
masing bidang longsor dalam zona kritis
Dengan mengevaluasi lereng 1H:1V (target)  Ts-max = 49.7 kN/m

Dengan mengevaluasi lereng 1H:1V (target)  Ts-max = 49.7 kN/m


Kontrol Ts-max dengan grafik :

 Didapatkan K = 0.14

Hasil evaluasi ini cukup dekat dengan hasil paket program

Distribusi perkuatan/penulangan
 H < 6m  pemadatan tanah  20 cm/lapis  jarak vertical perkuatan =
40 cm  jumlah perkuatan N = 5m/0.4 m = 12.5 m  digunakan 12
dengan pemasangan yang pertama diatas lapisan padat pertama
Tarik masing-masing perkuatan :

 Karena dianggap konstruksi simple  control Ts setiap lapisan tidak


perlu
Untuk analisis awal zona kritis gambar di atas  FSsliding = 1.3 
memenuhi kriteria (FS internal > 1.3)  dari gambar di atas :
Lbawah = 5.3 m
Latas = 2.9 m
Kontrol panjang penanaman diluar bidang kritis (Lc) dan FS terhadap
cabut
 Paling kritis terhadap cabut  paling atas (Z = 0.20m)  dari bidang
longsor  Lc paling atas = 2.9 – 1.6 =1.3 m
 Dengan asumsi yang aman F* = 0.67 tanϕ dan α = 0.6
Cek panjang yang diperlukan : untuk dasar LB

 LB/H’ = 0.96
 LB = 5.6 m (0.96) = 5.4 m
 Untuk yang LT :
!!!! PENYELESAIAN DENGAN
GRAFIK CUKUP BAIK
 Dicari geotekstil dengan
 LT/H’ = 0.52 kekuatan Tarik ijin > 4.14
kN/m
 LT = 5.6 m (0.52) = 2.9 m

Anda mungkin juga menyukai