Anda di halaman 1dari 47

DAFTAR ISI

Daftar Isi ............................................................................................................................ .... 1

Kata Pengantar..................................................................................................................... ....2

Sambutan Direktur .................................................................................................................. 3

Kewenangan Klinis RSU AVISENA..... ............................................................................. ....4

Form Permohonan Penugasan Klinis .................................................................................. ...25

Form Usulan Kredensial Perawat ............................................................................................26

Form Rekomendasi ke Direktur .............................................................................................28

Form Kredensial Perawat ........................................................................................................29

Form Surat penugasan Klinik (Clinical


Previlage).................................................................................................................................31

Standar Prosedur Operasional Kewenangan


Klinis........................................................................................................................................32

Penutup ....................................................................................................................................33
KATA PENGANTAR

Kebangkitan profesi perawat di Indonesia hanya akan terjadi manakala di dalamnya muncul
individu-individu perawat yang memiliki militansi untuk memperjuangkan profesi. Individu
yang memiliki mimpi besar agar profesi ini mandiri dan dihargai. Bukan individu yang terjebak
pada hidup nyaman, menjalankan rutinitas dan mendapat gaji dari aktifitasnya.

Kita membutuhkan energy yang besar untuk mendobrak belenggu sebagai profesi yang hanya
mengikuti arus dan terkebiri. Dan keberhasilan hanya akan didapatkan oleh mereka yang
memiliki akal sehat. Akal sehat adalah suatu kualitas yang mengagumkan, yang cenderung akan
digunakan oleh mereka yang memilikinya. Mereka yang tidak menyadarinya tidak akan
menggunakannya.

Akan tetapi karena lingkungan tempat tinggal kita adalah sebuah dunia yang berubah dengan
cepat, sebuah dunia yang tuntutannya terus bertambah dan harapannya terus meningkat, maka
hal terbesar yang kita semua perlukan adalah peningkatan kualitas diri.

Bagaimana kita menjadi lebih baik dan bertindak lebih baik? Jika kita menerima bahwa dunia
kita tempat tinggal dan belajar adalah dunia milik banyak orang, sangatlah penting bagi kita
untuk memahami diri sendiri, apa yang memotivasi kita, dan bagaimana kita bisa memotivasi.

Sejarah umat manusia penuh dengan prestasi yang menakjubkan: mulai dari penampilan yang
mengagumkan di dunia olah raga sampai dengan keberanian di arena peperangan; mulai dari
keberhasilan di bidang keuangan sebagai pengusaha sampai dengan kemenangan terhadap
penyakit yang mengancam jiwa atau pengorbanan pribadi yang dilakukan seseorang untuk
menjadikan hidup ini bisa lebih baik bagi orang-orang yang kurang beruntung.

Motivasi dari dalam selalu menjadi kekuatan di balik keberhasilan dan prestasi umat manusia.
Dan profesi ini membutuhkan pribadi-pribadi yang memiliki motivasi yang tidak pernah ada
habisnya. Kita bisa, jika kita berfikir bisa.

White Book Keperawatan hanyalah buku panduan yang tidak ada artinya apapun untuk
membawa perubahan ke arah yang lebih baik, kecuali dikawal oleh pribadi-pribadi perawat yang
memiliki motivasi unlimited, pribadi yang memiliki militansi untuk memperjuangkan profesi ini
menjadi profesi yang mandiri dan dihargai.
DAFTAR KEWENANGAN KLINIK KEPERAWATAN
RSU AVISENA
KEWENANGAN KLINIS BERDASAR JANJANG KLINIS

1. KEWENANGAN KLINIS PERAWAT KLINIK (PK) I

Perawat Klinik I (Novice) adalah: Perawat lulusan D-III Keperawatan dan telah memiliki
pengalaman kerja 2 tahun atau Ners (lulusan S-1 Keperawatan plus pendidikan profesi) dengan
pengalaman kerja 0 tahun, dan mempunyai sertifikat (Penugasan Klinis) PK-I.

Kewenangan Klinis PK I adalah sebagai berikut :

NO KEWENANGAN KLINIS
1. Reduksi Cemas
2. Pembatasan Area
3. Pencegahan Aspirasi
4. Memandikan
5. Perawatan bedrest
6. Pemeriksaan laboratorium di samping TT
7. Bottle feeding
8. Teknik penenangan
9. Perawatan gips: maintenance
10. Peningkatan komunikasi : defisit pendengaran
11. Peningkatan komunikasi : defisit penglihatan
12. Perawatan kontak lensa
13. Peningkatan batuk
14. Manajemen dimensia: memandikan
15. Distraksi
16. Mengenakan pakaian (dressing)
17. Perawatan emergensi
18. Chek kartu emergensi
19. Manajemen lingkungan
20. Manajemen lingkungan : nyaman
21. Bantuan pemeriksaan
22. Therapi latihan : ambulasi
23. Memberikan makan
24. Pertolongan pertama
25. Perawatan rambut
26. Humor
27. Administrasi medikasi: telinga
28. Administrasi medikasi: mata
29. Administrasi medikasi: enteral
30. Administrasi medikasi: inhalasi
31. Administrasi medikasi: nasal
32. Administrasi medikasi: oral
33. Administrasi medikasi: rectal
34. Administrasi medikasi: kulit
35. Administrasi medikasi: vaginal
36. Manajemen mual
37. Perawatan perineal
38. Posisioning
39. Posisioning : neurologi
40. Perawatan jenazah
41. Kehadiran
42. Perawatan ulkus pressure
43. Meminta berkemih
44. Perawatan prostesis
45. Orientasi realita
46. Therapi rekreasi
47. Bantuan perawatan diri
48. Bantuan perawatan diri : mandi / hygiene
49. Bantuan perawatan diri : berpakaian
50. Bantuan perawatan diri : makan
51. Bantuan perawatan diri : toileting
52. Bantuan perawatan diri : transfer
53. Manajemen spesimen
54. Asistensi pembedahan
55. Sentuhan
56. Transfer
57. Perawatan slang
58. Perawatan slang : urinari
59. Cateterisasi urine
60. Cateterisasi urine : intermittent
61. Fasilitasi kunjungan

2. KEWENANGAN KLINIS PERAWAT KLINIK (PK) II

Perawat klinik II (Advance Beginner) adalah perawat lulusan D III Keperawatan dengan
pengalaman kerja 5 tahun atau Ners (lulusan S-1 Keperawatan plus pendidikan profesi) dengan
pengalaman kerja 3 tahun, dan mempunyai sertifikat PK-II

Kewenangan Klinis PK II adalah sbb :

NO KEWENANGAN KLINIS
1. Abuse protection support
2. Acid base managemen
3. Acid base monitoring
4. Active listening
5. Active listening
6. Activity therapy
7. Admision care
8. Airway insertion and stabilization
9. Airway management
10. Airway suctioning
11. Allergy management
12. Amputation care
13. Analgesic administration
14. Anaphylaxis management
15. Anticipatory guidance
16. Aroma therapy
17. Artificial airway management
18. Asthma management
19. Autotranfusion
20. Behavior management
21. Behavior management : overactivity / inattention
22. Behavior management : self harm
23. Behavior management : sexual
24. Behavior modification
25. Behavior modification: social skill
26. Bladder irrigation
27. Bleeding precaution
28. Bleeding reduction
29. Bleeding reduction : antepartum uterus
30. Bleeding reduction : gastrointestinal
31. Bleeding reduction : nasal
32. Bleeding reduction : postpartum uterus
33. Bleeding reduction : wound
34. Blood product administration
35. Body image enhancement
36. Body mechanics promotion
37. Bowel incontinence care
38. Bowel incontinence care : encopresis
39. Bowel irrigation
40. Bowel management
41. Bowel training
42. Bowel examination
43. Breasfeeding assistance
44. Capillary blood sample
45. Cardiac care
46. Cardiac care : acute
47. Cardiac care : rehabilitative
48. Cardiac precautions
49. Caregiver support
50. Cast care : wet
51. Cerebral edema management
52. Cerebral perfusion promotion
53. Cesarean suction care
54. Chemical restrain
55. Chest physiotherapy
56. Childbirth preparation
57. Circulatory care : arterial insufficiency
58. Circulatory care : mechanical assist device
59. Circulatory care : venous insufficiency
60. Circulatory precautions
61. Circumcision care
62. Code management
63. Communicable desease management
64. Comunication enhancement : speech deficit
65. Constipation/Impaction management
66. Consultation
67. Controlled substance checking
68. Coping enhancement
69. Crisis Path Development
70. Cutaneous stimulation
71. Decision making support
72. Defibrillator management : external
73. Defibrillator management : internal
74. Delegation
75. Delirium management
76. Delusion management
77. Dementia managemen
78. Developmental care
79. Developmental enhancement : adolescenct
80. Developmental enhancement : child
81. Dialysis acces maintenance
82. Diare management
83. Diet staging
84. Discharge planning
85. Documentation
86. Dying care
87. Disreflexia management
88. Dysrhythmia management
89. Ear care
90. Electronic convultion therapy (ECT) management
91. Electrolyte management
92. Electrolyt monitoring
93. Electronic fetal monitoring : antepartum
94. Electronic fetal monitoring : intrapartum
95. Embolus care : peripheral
96. Embolus care : pulmonary
97. Embolus precautions
98. Emotional support
99. Endotracheal extubation
100. Energy management
101. Enteral tube feeding
102. Environmental manegement : safety
103. Environmental risk protection
104. Exercise promotion
105. Exercise promotion: strength training
106. Exercise promotion : streching
107. Exercise therapy : balance
108. Exercise therapy : joint mobility
109. Eye care
110. Fall prvention
111. Family support
112. Fever treatment
113. Flatulence reduction
114. Fluid/electrolyte management
115. Fluid management
116. Fluid monitoring
117. Fluid resuscitation
118. Foot care
119. Gastrointestinal intubation
120. Guided imagery
121. Hallucination management
122. Health education
123. Healt screening
124. Heat exposure treatment
125. Heat/cold aplication
126. Hemodynamic regulation
127. Hemofiltration therapy
128. Hemorrhage control
129. Hope inspiration
130. Hyperglicemia management
131. Hypervolemia management
132. Hypoglicemia management
133. Hypothermia induction
134. Hypothermia treatment
135. Hypovolemia management
136. Immunization/vaccination management
137. Incident report
138. Incision site care
139. Infant care
140. Infection control
141. Infection control: intraoperative
142. Infection protection
143. Intracranial pressure (ICP) monitoring
144. Intrapartal care
145. Intravenous (IV) insersion
146. Intravenous (IV) therapy
147. Invasive hemodynamic monitoring
148. Kangaroo care
149. Lactation counseling
150. Lactation suppresion
151. Learning facilitation
152. Lower extremity monitoring
153. Malignant hyperthermia precaution
154. Massage
155. Mechanical ventilation management : invasive
156. Mechanical ventilation management : noninvasive
157. Mechanical ventilatory weaning
158. Medication administration : intradermal
159. Medication administration : intramuscular
160. Medication administration : intraspinal
161. Medication administration : intravenous
162. Medication administration : subcutaneus
163. Medication management
164. Meditation facilitation
165. Milieu therapy
166. Mood management
167. Music therapy
168. Mutual goal setting
169. Nausea management
170. Neurologic monitoring
171. Newborn car
172. Newborn monitoring
173. Nutrition therapy
174. Nutritional counseling
175. Nutritional monitoring
176. Oral health maintenance
177. Oral health promotion
178. Oral health restoration
179. Oxygen therapy
180. Pacemaker management : permanent
181. Pacemaker management : temporary
182. Pain management
183. Paperipheral sensation management
184. Peritonial dyalisis therapy
185. Pessary management
186. Phlebotomy : arterial blood sample
187. Phlebotomy : blood unit acquisision
188. Phlebotomy : cannulated vessel
189. Phlebotomy :venous bloog sample
190. Phototherapy : mood/sleep regulation
191. Phototherapy : neonate
192. Physical restrain
193. Physician support
194. Positioning : intraoperative
195. Positioning : wheelchair
196. Postanasthesia care
197. Postpartal care
198. Prenatal care
199. Preoperative coordination
200. Pressure management
201. Pressure ulcer prevention
202. Product evaluation
203. Pruritus management
204. Relaxationn therapy
205. Religius ritual enhancement
206. Respiratory monitoring
207. Resuscitation
208. Self care assistance: IADL
209. Selft esteem enhancement
210. Shift report
211. Shock management
212. Shock management : cardiac
213. Shock management : autogenic
214. Shock management : volume
215. Shock prevention
216. Sibling support
217. Skin care : topical treatment
218. Sleep enhancement
219. Spiritual growth facilitation
220. Spiritual support
221. Subarachnoid hemorhage precaution
222. Surgical preparation
223. Surveilance : safety
224. Suturing
225. Swallowing therapy
226. Teaching : desease process
227. Teaching ; foot care
228. Teaching : individual
229. Teaching : infant nutrition
230. Teaching : infant safety
231. Teaching : infant stimulation
232. Teaching : preoperative
233. Teaching : prescribed activity / exercise
234. Teaching : prescribed diet
235. Teaching : prescribed medication
236. Teaching : procedure / treatment
237. Teaching : psychomotor skill
238. Teaching : toilet training
239. Temperature regulation
240. Therapeutic play
241. Thrombolytic therapy management
242. Total parenteral nutrition (TPN) management
243. Traction/immobilitation care
244. Tube care : chest
245. Tube care : gastrointestinal
246. Tube care : ventriculostomy/lumbar drain
247. Urinary incontinentia care
248. Urinary incontinentia care : enuresis
249. Urinary retention care
250. Ventilation assistance
251. Vital sign monitoring
252. Vomiting management
253. Wound care
254. Wound care : burns
255. Wound care : closed drainase
256. Wound irrigation

3. KEWENANGAN KLINIS PERAWAT KLINIK (PK) III

Perawat Klinik III (competent) adalah perawat lulusan D III Keperawatan dengan pengalaman
kerja 9 tahun atau Ners (lulusan S-1 Keperawatan plus pendidikan profesi) dengan pengalaman
klinik 6 tahun atau Ners Spesialis dengan pengalaman kerja 0 tahun, dan memiliki sertifikat PK-
III

Kewenangan Klinis PK III adalah sbb:

NO KEWENANGAN KLINIS
1. Acupressure
2. Amnioinfusion
3. Art Therapy
4. Autogenic training
5. Bibliotherapy
6. Biofeedback
7. Bioterrorism preparedness
8. Birthing
9. Case management
10. Chemotherapy management
11. Cognitive restructuring
12. Cognitive stimulation
13. Conflict mediation
14. Counseling
15. Crisis intervention
16. Eating Disorder Management
17. Electronic Fetal Monitoring : Antepartum
18. Electronic Fetal Monitoring : Intrapartum
19. Exercise Therapy : Muscle Control
20. Family Planning : Infertility
21. Family Therapy
22. Fertility Preservation
23. Fiscal Resource Management
24. Forensic Data Collection
25. Genetic Counselling
26. Hemodialysis Therapy
27. High Risk Pregnancy Care
28. Hormon Replacemen Therapy
29. Hypnosis
30. Impulse Control Training
31. Intrapartal Care : High Risk Delivery
32. Labor Induction
33. Labor Suppression
34. Laser Precautions
35. Medication Administration : Intrapleural
36. Medication Administration : Intraosseous
37. Medication Administration : Ventricular Reservoir
38. Medication Prescribing
39. Memory Training
40. Nutrition Management
41. Ostomy Care
42. Pelvic Muscle Exercise
43. Peripherally Inserted Central (PIC) Catheter
44. Pneumatic Torniquet Precautions
45. Preconseption Counseling
46. Pregnancy Termination Care
47. Premenstrual Syndrome (PMS) Management
48. Program Development
49. Progressive Muscle Relaxation
50. Rectal Prolaps Management
51. Reminiscence Therapy
52. Reproductive Technology Management
53. Resuscitation : Fetus
54. Resuscitation : Neonate
55. Risk Identification : Genetic
56. Sedation Management
57. Self Hypnosis Facilitation
58. Sexual Counseling
59. Social Marketing
60. Substance Use Treatment : Alcohol Withdrawal
61. Substance Use Treatment : Drug Withdrawal
62. Substance Use Treatment : Overdose
63. Support Group
64. Surveilance : Late Pregnancy
65. Therapeutic Touch
66. Therapy Group
67. Trancutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS)
68. Trauma Therapy : Child
69. Tube Care : Umbilical Line
70. Urinary Bladder Training
71. Urinary Elimination Management
72. Urinary Habit Training
73. Validationn Therapy
74. Venous Acces Devica (VAD) Maintenance

4. KEWENANGAN KLINIS PERAWAT KLINIK (PK) IV

Perawat klinik IV (Proficient) adalah Ners (lulusan S-1 Keperawatan plus pendidikan profesi)
dengan pengalaman kerja 9 tahun atau Ners Spesialis dengan pengalaman kerja 2 tahun, dan
memiliki sertifikat PK IV atau Ners Spesialis Konsultan dengan pengalaman kerja 0 tahun.
Kewenangan Klinis PK IV adalah seluruh Kewenangan Klinis.

5. KEWENANGAN KLINIS PERAWAT KLINIK (PK) V

Perawat klinik V (Expert) adalah Ners Spesialis dengan pengalaman kerja 4 tahun atau Ners
Spesialis Konsultan dengan pengalaman kerja 1 tahun, dan memiliki sertifikat PK-V.
Kewenangan Klinis PK V adalah seluruh Kewenangan Klinis ditambah dengan menerima
konsultasi dari PK I - IV.
DAFTAR KEWENANGAN KLINIK KEPERAWATA
RSU AVISENA
KEWENANGAN KLINIS INTI SESUAI AREA

1. Area Klinik Keperawatan Anak


NO KEWENANGAN KLINIS
1. Abuse protection support: child (Dukungan pencegahan penyalahgunaan : anak)
2. Asthma management (Manajemen Asma)
3. Breastfeeding assistance (Bantuan Menyusui)
4. Caregiver support (Dukungan Pengasuh)
5. Developmental care
6. Developmental enhancement: child
7. Discharge planning
8. Documentation (Dokumentasi)
9. Emotional support (Dukungan emosi)
10. Environmental management: safety
11. Family involvement promotion
12. Family presence fasilitation (Memfasilitasi kunjungan keluarga)
13. Feeding (Memberikan makan)
14. Fever treatment (Therapy demam)
15. Fluid/electrolyte management (Manajemen cairan/elektrolit)
16. Health education (Pendidikan kesehatan)
17. Immunization promotion
18. Infant care
19. Intravenous therapy
20. Medication administration (Pemberian medikasi)
21. Multidisiplinary care conference
22. Normalization promotion
23. Nutrition management (Manajemen nutrisi)
24. Oxygen therapy (Therapy oksigen)
25. Pain management (Manajemen nyeri)
26. Parent education
27. Respiratory management (Manajemen respirasi)
28. Risk indentification (Identifikasi resiko)
29. Surveilance
30. Teaching : infant nutrition (Penkes : nutrisi infant)
31. Teaching : Infant safety
32. Teaching : Infant stimulation
33. Teaching : Todler nutrition
34. Teaching : toilet training (Penkes : toilet training)
35. Therapeutic play (Therapy bermain)
36. Total parenteral nutrition administration
37. Trauma therapy : chield
38. Vital sign monitoring (Monitor vital sign)

2. Area Klinik Keperawatan Medikal Bedah


NO KEWENANGAN KLINIS
1. Acid Base Management
2. Airway Suctioning
3. Artificial Airway Management
4. Aspiration Precautions
5. Asthma Management
6. Bed Rest care
7. Bleedingg reduction : gastrointestinal
8. Blood product administration
9. Bowel Incontinentia Care
10. Bowel Training
11. Capillary Blood Sample
12. Chemical Restraint
13. Chemotherapy Management
14. Circulatory Care: Arterial Insufficiency
15. Circulatory Care: Venous Insufficiency
16. Code Management
17. Critical Path Development
18. Discharge Planning
19. Documentation
20. Electrolyte Management
21. Emotional Support
22. Enteral Tube Feeding
23. Fall Prevention
24. Familiy Involvement Promotion
25. Family Presence Facilitation
26. Fluid / Electrolyte Management
27. Gastrointestinal Intubation
28. Health Literacy Enhancement
29. Hyperglycemia Management
30. Hypoglycemia Management
31. Incision Site Care
32. Infection Control
33. Intravenous (IV) Insertion
34. Intravenous (IV) Therapy
35. Laboratory Data Interpretation
36. Mechanical ventilation management : Noninvasive
37. Medication Administration
38. Medication Management
39. Medication Reconciliation
40. Multidisiplinary Care Conference
41. Neusea Management
42. Neurologic Monitoring
43. Nutrition Management
44. Ostomy Care
45. Oxygen Therapy
46. Pacemaker management : Permanent
47. Pain Management
48. Patient Controlled Analgesia (PCA) Assistence
49. Patient Rights Protection
50. Physical Restraint
51. Postmortem care
52. Pressure Management
53. Pressure Ulcer Care
54. Pressure Ulcer Prevention
55. Quality Monitoring
56. Respiratory Monitoring
57. Seizure Management
58. Seizure Precautions
59. Self Care Assistence
60. Shock Management
61. Shock Prevention
62. Skin Surveillance
63. Staf Supervision
64. Teaching: Desease Process
65. Teaching : Individual
66. Teaching : Prescribed Medication
67. Teaching : Prosedure / Treatment
68. Total Parenteral Nutrition
69. Traction / Immobilization Care
70. Tube Crae : chast
71. Tube Care : gastrointestinal
72. Tube Care : Urinary
73. Urinary Elimination Management
74. Vital Sign Monitoring
75. Vomiting Management
76. Wound care

3. Area Klinik Keperawatan Maternitas


NO KEWENANGAN KLINIS
1. Birthing
2. Bleeding Reduction : Antepartum Uterus
3. Bleeding Reduction : Postpartum Uterus
4. Bottle Feeding
5. Breastfeeding Assistance
6. Cesarean Section Care
7. Childbirth Preparation
8. Electronic Fetal Monitoring : Antepartum
9. Electronic Fetal Monitoring : Intrapartum
10. Environmental Managemen : Attachment Process
11. Family Integrity Promotion : Childbearing Family
12. Family Planning : Contraception
13. Greaf Work Facilitation : Perinatal Death
14. Health Literacy Inhancement
15. High Risk Pregnancy Care
16. Intrapartal Care
17. Intrapartal Care : High – Risk Delivery
18. Invasive Hemodynamic Monitoring
19. Labor Induction
20. Lactation Counseling
21. Medication Administration
22. Medication Administration : Intraspinal
23. Newborn Care
24. Newborn Monitoring
25. Pain Management
26. Parent Education : Infant
27. Parenting Promotion
28. Postpartal Care
29. Pregnancy Termination Care
30. Prenatal Care
31. Resuscitation : Fetus
32. Resuscitation : Neonatal
33. Risk Identification : Childbearing Family
34. Substance Use Treatment
35. Surveilance : Late Pregnancy

4. Area Klinik Keperawatan Kritis


NO KEWENANGAN KLINIS
1. Acid base monitoring
2. Mechanical ventilation management : invasive
3. Airway managemen
4. Mechanical ventilation management : noninvasive
5. Airway sectioning
6. Mechanical ventilatory weaning
7. Analgesic administration
8. Medication administration
9. Anxiety reduction
10. Medication administration : intravenous
11. Artificial airway management
12. Multidisiplinary care conference
13. Cardiac care : acut
14. Nausea management
15. Cardiac precaution
16. Neurologic monitoring
17. Caregiver support
18. Oxygen therapy
19. Circulatory care : Mechanical assist device
20. Pacemaker management : permanent
21. Code management
22. Pacemaker management : temporary
23. Decision making support
24. Pain menegement
25. Devribilator managemen: external
26. Posisioning
27. Devribilator managemen : internal
28. Respiratory monitoring
29. Delegation
30. Sedation managemen
31. Discharge Planning
32. Shock managemen
33. Documantation
34. Teaching : procedure/treatment
35. Elektrolyte Management
36. Temperature regulation
37. Electrolyte monitoring
38. Thrombolitic therapy managemen
39. Emotional support
40. Vital sign monitoring
41. Family involvement support
42. Vomiting management
43. Family present facilitation
44. Fluid / Electrolyte management
45. Fluid management
46. Fluid monitoring
47. Hemodinamic regulation
48. Intracranila pressure monitoring
49. Intravenous therapy
50. Invasive hemodinamic monitoring

5. Area Klinik Midwifery


NO KEWENANGAN KLINIS
1. Abuse protection support
2. Active listening (Mendengar aktif)
3. Admission care
4. Amnioinfusion
5. Anticipatory guidance
6. Attachment promotion
7. Birthing
8. Breast examination
9. Breast feeding assistance
10. Childbirth preparation
11. Decision-making support
12. Delegation
13. Discharge planning
14. Documentation
15. Emotional support
16. Environmental management
17. Family integrity promotion: childbearing family
18. Family planning: contraception
19. Family planning: unplaned pregnancy
20. Fertility preservation
21. Health education
22. Health screening
23. High risk pregnancy care
24. Hormone replacement therapy
25. Intrapartal care
26. Lactation counseling
27. Lactation suppresion
28. Medication administration: intraspinal
29. Medication management
30. Medication prescribing
31. Newborn care
32. Nutrition counseling
33. Paint management
34. Parent education: infant
35. Physician support
36. Postpartal care
37. Premenstrual syndrome (PMS) management
38. Refferal
39. Risk identification : childbearing family
40. Self-efficacy enhancement
41. Sexsual counseling
42. Suturing
43. Teaching : individual

6. Area Klinik Emergency Nursing


NO KEWENANGAN KLINIS
1. Abuse protection support : child
2. Abuse protection support : domestic partner
3. Anaphylaxis management
4. Airway management
5. Blood product administation
6. Cardiac care: acut
7. Circulatory care: arterial insuffisiency
8. Circulatory care: venous insuffisiency
9. Code management
10. Crisis intervention
11. Defribilator management : external
12. Defribilator management : internal
13. Documentation
14. Dysrithmia management
15. Electrolyte management
16. Emergency care
17. Family presence fasilitation
18. First aid
19. Fluid / electrolyte management
20. Fluid resuscitation
21. Heat exposure treatment
22. Hypovolemia management
23. Intravenouse Insertion
24. Intravonouse therapy
25. Mechanical ventilation management : noninvasive
26. Medication administration
27. Neurological monitoring
28. Oxygen therapy
29. Pacemaker management : temporary
30. Pain management
31. Phebotomy : venous blood sample
32. Rape trauma treatment
33. Respiratory monitoring
34. Resuscitation
35. Seizure management
36. Shock management
37. Teaching : individual
38. Thrombolitic therapy management
39. Transport : interfacility
40. Transport : intrafacility
41. Triage : emergency centre
42. Triage : telephone
43. Vital signs monitoring
44. Wound care
7. Area Klinik Holistic Nursing
NO KEWENANGAN KLINIS
1. Active listening (Mendengar aktif)
2. Accupressure
3. Animal-assisted therapy
4. Anticipatory guidance
5. Anxiety reduction
6. Aroma therapy
7. Art therapy
8. Autogenic training
9. Bibliotherapy
10. Biofeedback
11. Body image enhancement
12. Calming technic
13. Caregiver support
14. Cognitive restructuring
15. Coping enhancement
16. Counseling
17. Decision-making support
18. Emotional support
19. Energy management
20. Environmental management
21. Exercise promotion
22. Family involvement promotion
23. Guided imagery
24. Health education
25. Health screening
26. Hope inspiration
27. Humor
28. Journaling
29. Massage
30. Meditation Facilitation
31. Music therapy
32. Mutual goal setting
33. Nutritional counseling
34. Presence
35. Progresive muscle relaxan
36. Relaxation therapy
37. Self-awarenes enhancement
38. Self-efficacy enhancement
39. Self-esteem enhancement
40. Self-modification assistance
41. Self-responsibility facilitation
42. Spiritual support
43. Teaching : group
44. Teaching : individual
45. Therapeutic touch
46. Touch
47. Thruth telling
48. Values clarification
FORM USULAN KREDENSIALING PERAWAT

A. IDENTITAS PERAWAT
Nama :
NIP/NIK :
TTL :
Alamat :
B. STATUS REGISTRASI
No STR :

No Ijazah :

Asal Institusi :

Tanggal lulus :

Pendidikan :

C. STATUS KREDENSIAL YANG DIUSULKAN


 Awal

 Kenaikan tingkat

 Pemulihan kewenangan

D. PRASYARAT KREDENSIAL
a. Apakah Saudara pernah dilakukan proses kredensial sebelumnya? Kapan?
....................................................................................................................................

b. Apakah Saudara sudah memiliki surat penugasan klinis? Jika memiliki, tulis tangal dan
nomer surat tersebut.
....................................................................................................................................

c. Apakah kewenangan klinis Saudara pernah dikurangi/dibekukan/dicabut? Kapan?


....................................................................................................................................

d. Apakah Saudara pernah terlibat dalam kasus hukum berkaitan dengan kewenangan
klinis Saudara?
...................................................................................................................................

e. Tuliskan program CPD yang Saudara ikuti dalam 3 tahun terakhir.


E.
NO Tahun No Sertifikat Penyelenggara Jenis
a. Tuliskan Kewenangan Klinis yang diusulkan
NO Kewenangan Klinis Keterangan

F. PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa segala hal yang tertulis di dalam dokumen ini adalah benar adanya.
Apabila di kemudian hari terbukti ada hal yang tidak benar maka saya bersedia menanggung
segala konsekuansi sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Tanggal : ...........................................................

Nama Lengkap : ...........................................................

Tanda Tangan : ...........................................................


No : Bandung,
Lamp : 1 bendel Kepada Yth.
Hal : Permohonan Surat penugasan Klinik Direktur RSU Avisena
di
Tempat

SURAT REKOMENDASI

Bersama ini kami sampaikan dengan hormat, menindaklanjuti permohonan kredensial atas nama
:

Nama : .............................................................................

NIP/NIK : .............................................................................

Ruang/Istalasi : .............................................................................

Komite Keperawatan melalui Sub Komite Kredensial memberikan REKOMENDASI untuk


diterbitkan Surat Penugasan Klinik kepada yang namanya tersebut di atas, sesuai dengan jenjang
kompetensinya.

Sebagai bahan pertimbangkan kami lampirkan hasil rekomendasi dari Team Kredensial Sub
Komite Kredensial Komite keperawatan RSU Avisena.

Demikian surat rekomendasi ini kami sampaiakan, atas perhatian Bapak Direktur disampaikan
terimakasih.

Bandung,
Ketua Komite Keperawatan
RSU Avisena

..................................................
FORM REKOMENDASIKREDENSIAL PERAWAT

G. IDENTITAS PERAWAT
Nama :
NIP/NIK :
TTL :
Alamat :
Kualifikasi :
Tanggal :
H. IDENTITAS TEAM KREDENSIAL

NO NAMA JABATAN BIDANG


KEAHLIAN
1
2
3
4
5

I. DAFTAR KEWENANGAN KLINIS YANG DIUSULKAN


Proses Kredensial
No Daftar Kewenagan Klinis Kemampuan Rekomendasi
Review
saat ini S TS
J. REKOMENDASI
Rekomendasi Team kredensial/Mitra bestari
Nama Tanda tangan
1. ......................... 1.
...................
2. ......................... 2.
...................
3. ......................... 3.
...................
Catataan Perawat
Nama :
............................

Tanda tangan :
............................
Tanggal :

K. PERSETUJUAN
Sub Komite Kredensial

Katua Anggota
Nama : Nama :
Tanda Tangan : Tanda Tangan :
Tanggal : Tanggal :
CLINICAL PREVILAGE

RSU AVISENA No. Dokumen No. Revisi Halaman


00.00.000 01 01/02
Ditetapkan oleh:
Direktur
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 07 September 2015

dr. Antiono Hajji Ishak


PENGERTIAN Proses mendapatkan surat penugasan klinis/clinical previlage
TUJUAN Komite Keperawatan melakukan proses kredensial dengan baik

Perawat mendapatkan surat penugasan klinis dari Direktur Rumah


Sakit

KEBIJAKAN PMK No. 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan


Peraturan Direktur RSU Avisena No .. tahun 20…tentang Nursing Staf
Bylaws
PROSEDUR 1.Perawat membuat usulan untuk mendapatkan surat Penugasan
Klinis kepada Komite Keperawatan
2.Ketua Komite Keperawatan menugaskan kepada Sub Komite
Kredensial untuk melakukan kredensialing kepada perawat yang
bersangkutan
3.Ketua Sub Komite Kredensial memberikan Form Usulan Kredensial
Perawat untuk diisi oleh perawat yang bersangkutan
4.Perawat mengisi Form Usulan Kredensial Perawat
5.Sub Komite Kredensial membentuk team Kredensial
6.Team Kredensial melakukan proses kredensialing kepada perawat
yang bersangkutan
7.Team Kredensial memberikan rekomendasi hasil kredensial
kepada Ketua Komite Keperawatan
8.Hasil Kredensial berisi rekomendasi setuju dan tidak setuju
9.Apabila dalam rekomendasi team Kredensial disetujui, maka Ketua
Komite Keperawatan mengajukan surat rekomendasi kepada
Direktur RSU Avisena untuk dibuatkan Surat
Penugasan Klinis.
10.Direktur menandatangani Surat Penugasan Klinis untuk perawat
yang bersangkutan
11.Apabila dalam rekomendasi Sub Komite Kredensial tidak
menyetujui atau menyetujui sebagian, Team Kredensail
memberikan feedback kepada perawat yang bersangkutan
tentang hal-hal apa yang menjadikan tidak disetujui.
12.Perawat berhak mengajukan keberatan/banding atas rekomendasi
yang dikeluarkan oleh Team Kredensial.
13.Team Kredensial melakukan kredensial ulang satu minggu setelah
pengajuan pertama.
UNIT TERKAIT …. Bidang Perawatan
Bagian Administrasi
PERATURAN DIREKTUR RSU AVISENA

NO. ...................TAHUN 201....TENTANG

PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN (NURSING STAF


BYLAWS)

RUMAH SAKIT UMUM AVISENA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AVISENA

Menimbang :
a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan profesi staf keperawatan dan mekanisme tata
kerja keperawatan perlu dibuat peraturan internal staf keperawatan (nursing staf
bylaws);
b. bahwa agar peraturan internal staf keperawatan dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya kebijakan Direktur RSU Avisena sebagai landasan bagi penyelenggaraan
peraturan internal staf keperawatan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a dan b, perlu
ditetapkan dengan Peraturan Direktur RSU Avisena.

Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan No 369/MENKES/SK/III/ 2007 tentang Standar Profesi
Bidan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang Ijin dan
Penyelenggaraan Praktek Perawat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
kesehatan No 17 tahun 2013.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan
Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AVISENA


TENTANG PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN
(NURSING STAF BYLAWS RUMAH SAKIT UMUM AVISENA
BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Internal Staf Keperawatan yang dimaksud dengan :


a. Peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing Staf Bylaws) adalah peraturan
penyelenggaraan profesi staf keperawatan dan mekanisme tata kerja Komite
Keperawatan.

b. Komite Keperawatan adalah wadah non struktural rumah sakit yang mempunyai
fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi.

c. Staf Keperawatan adalah kelompok staf perawat fungsional yang dikelompokan


berdasarkan lima kelompok besar pasien di RSU Avisena yaitu Medikal ,Bedah,
Anak, Maternitas, dan Perawatan Kritis.

d. Staf Keperawatan adalah seluruh perawat RSU Avisena, termasuk perawat anastesi,
perawat gigi dan bidan.

e. Kewenangan Klinis adalah uraian intervensi keperawatan dan kebidanan yang


dilakukan oleh tenaga keperawatan sesuai degan area prakteknya.

f. Penugasan Klinis adalah penugasan yang diberikan oleh Direktur RSU Avisena
terhadap staf keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan atau asuhan
kebidanan di RSU Avisena berdasarkan daftar kewenangan klinis.

g. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap staf keperawatan untuk menentukan


kelayakan pemberian Kewenangan Klinis.
g. Panitia Ad Hoc adalah panitia yang dibentuk oleh Komite Keperawatan untuk
membantu melaksanakan tugas Komite Keperawatan.

h. Mitra Bestari (Peer Group) adalah kelompok profesional akademisi yang bekerja sama
dengan RSU Avisena.

i. Rapat Kerja, yaitu rapat yang dilaksanakan 1 (satu) kali dalam setahun untuk
membahas rencana kerja.

j. Rapat Pleno, yaitu rapat koordinasi yang diadakan untuk mengeluarkan rekomendasi
Keperawatan.

k. Sidang Tahunan, yaitu sidang yang dilakukan oleh Keperawatan untuk melakukan
evaluasi terhadap program kerja yang telah dilaksanakan.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Maksud dibuatnya Peraturan Internal Staf Keperawatan adalah agar Komite
keperawatan dapat menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik melalui mekanisme
kredensial, peningkatan mutu profesi dan penegakan disiplin profesi perawat di
Rumah Sakit Umum Avisena.

(2) Tujuan dari Peraturan Internal Staf Keperawatan adalah

a. Mewujudkan profesionalisme perawat di RSU Avisena.

b. Mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RSU


Avisena.

c. Menegakan etik dan disiplin profesi perawat di RSU Avisena.

d. Memberikan dasar hukum bagi mitra bestari dalam pengambilan keputusan


profesi melalui Komite Keperawatan.
BAB III

KEWENANGAN KLINIS

Pasal 3

Asuhan Keperawatan hanya boleh dilakukan oleh staf keperawatan yang telah
diberi Kewenangan Klinis melalui proses Kredensial

Pasal 4

Kewenangan Klinis yang diberikan kepada staf keperawatan disesuaikan dengan kategori
jenjang klinis keperawatan

Pasal 5

Jenjang Klinis Keperawatan terdiri dari :

(1) Jenjang Perawat Klinik 1

(2) Jenjang Perawat Klinik 2

(3) Jenjang Perawat Klinik 3

(4) Jenjang Perawat Klinik 4

(5) Jenjang Perawat Klinik 5

Pasal 6

Dalam keadaan tertentu Kewenangan Klinis dapat diberikan kepada staf keperawatan
dengan melihat kondisi berupa:

(1) Kewenangan Klinis Sementara

(2) Kewenangan Klinis dalam keadaan Darurat

(3) Kewenangan Klinis Bersyarat

Pasal 7

Penjabaran Kewenangan Klinis seperti tersebut dalam pasal 5 dan pasal 6 diatur dalam
buku putih.

Pasal 8

Penyusunan Buku Putih Kewenangan Klinis Keperawatan disusun oleh Panitia Ad


Hok yang dibentuk oleh Komite Keperawatan RSU Avisena dengan melibatkan
Mitra Bestari (Peer Group).
Pasal 9

Dalam rangka mendapatkan Kewenangan Klinis, staf keperawatan mengajukan secara


tertulis kepada Komite Keperawatan RSU Avisena dengan melampirkan syarat-syarat
yang telah ditentukan.Dalam rangka mendapatkan Kewenangan Klinis, staf
keperawatan mengajukan secara tertulis kepada Komite Keperawatan RSU Avisena
dengan melampirkan syarat-syarat yang telah ditentukan.

Pasal 10

Komite Keperawatan menugaskan kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan


proses kredensial kepada staf keperawatan sebagai dasar mengeluarkan rekomendasi
Kewenangan Klinis staf keperawatan.

Pasal 11

Dalam hal proses kredensial memerlukan tenaga yang banyak, maka Sub Komite
Kredensial mengajukan kepada Ketua Komite Keperawatan agar dibentuk Panitia Ad Hok
untuk melakukan proses kredensial staf keperawatan.

Pasal 12

Dalam hal proses kredensial telah selesai, maka Sub Komite Kredensial
mengeluarkan rekomendasi kepada Komite Keperawatan.

Pasal 13

Rekomendasi Sub Komite Kredensial dapat berupa :

(1) Direkomendasikan diberi kewenangan klinis

(2) Tidak direkomendasikan

(3) Direkomendasikan dengan syarat

Pasal 14

Komite Keperawatan menetapkan Kewenangan Klinis staf keperawatan atas dasar


rekomendasi dari Sub Komite Kredensial.
Dalam rangka mendapatkan Kewenangan Klinis, staf keperawatan mengajukan secara
tertulis kepada Komite Keperawatan RSU Avisena dengan melampirkan syarat-syarat
yang telah ditentukan.

Pasal 10

Komite Keperawatan menugaskan kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan


proses kredensial kepada staf keperawatan sebagai dasar mengeluarkan rekomendasi
Kewenangan Klinis staf keperawatan.
Pasal 11

Dalam rangka mendapatkan Kewenangan Klinis, staf keperawatan mengajukan secara


tertulis kepada Komite Keperawatan RSU Avisena dengan melampirkan syarat-syarat
yang telah ditentukan.

Pasal 10

Komite Keperawatan menugaskan kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan


proses kredensial kepada staf keperawatan sebagai dasar mengeluarkan rekomendasi
Kewenangan Klinis staf keperawatan.

Pasal 11

Dalam hal proses kredensial memerlukan tenaga yang banyak, maka Sub Komite
Kredensial mengajukan kepada Ketua Komite Keperawatan agar dibentuk Panitia Ad
Hok untuk melakukan proses kredensial staf keperawatan.

Pasal 12

Dalam hal proses kredensial telah selesai, maka Sub Komite Kredensial
mengeluarkan rekomendasi kepada Komite Keperawatan.

Pasal 13

Rekomendasi Sub Komite Kredensial dapat berupa :

(4) Direkomendasikan diberi kewenangan klinis

(5) Tidak direkomendasikan

(6) Direkomendasikan dengan syarat

Pasal 14

Komite Keperawatan menetapkan Kewenangan Klinis staf keperawatan atas dasar


rekomendasi dari Sub Komite Kredensial.
Dalam rangka mendapatkan Kewenangan Klinis, staf keperawatan mengajukan secara
tertulis kepada Komite Keperawatan RSU Avisena dengan melampirkan syarat-syarat
yang telah ditentukan.

Pasal 10

Komite Keperawatan menugaskan kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan


proses kredensial kepada staf keperawatan sebagai dasar mengeluarkan rekomendasi
Kewenangan Klinis staf keperawatan.
Pasal 11

Dalam hal proses kredensial memerlukan tenaga yang banyak, maka Sub Komite
Kredensial mengajukan kepada Ketua Komite Keperawatan agar dibentuk Panitia Ad Hok
untuk melakukan proses kredensial staf keperawatan.
Dalam rangka mendapatkan Kewenangan Klinis, staf keperawatan mengajukan secara
tertulis kepada Komite Keperawatan RSU Avisena dengan melampirkan syarat-syarat
yang telah ditentukan.

Pasal 10

Komite Keperawatan menugaskan kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan


proses kredensial kepada staf keperawatan sebagai dasar mengeluarkan rekomendasi
Kewenangan Klinis staf keperawatan.

Pasal 11

Dalam hal proses kredensial memerlukan tenaga yang banyak, maka Sub Komite
Kredensial mengajukan kepada Ketua Komite Keperawatan agar dibentuk Panitia Ad Hok
untuk melakukan proses kredensial staf keperawatan.

Pasal 12

Dalam hal proses kredensial telah selesai, maka Sub Komite Kredensial
mengeluarkan rekomendasi kepada Komite Keperawatan.

Pasal 13

Rekomendasi Sub Komite Kredensial dapat berupa :

(7) Direkomendasikan diberi kewenangan klinis

(8) Tidak direkomendasikan

(9) Direkomendasikan dengan syarat

Pasal 14

Komite Keperawatan menetapkan Kewenangan Klinis staf keperawatan atas dasar


rekomendasi dari Sub Komite Kredensial.
Dalam rangka mendapatkan Kewenangan Klinis, staf keperawatan mengajukan secara
tertulis kepada Komite Keperawatan RSU Avisena dengan melampirkan syarat-syarat
yang telah ditentukan.

Pasal 10

Komite Keperawatan menugaskan kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan


proses kredensial kepada staf keperawatan sebagai dasar mengeluarkan rekomendasi
Kewenangan Klinis staf keperawatan.
Pasal 11

Dalam hal proses kredensial memerlukan tenaga yang banyak, maka Sub Komite
Kredensial mengajukan kepada Ketua Komite Keperawatan agar dibentuk Panitia Ad Hok
untuk melakukan proses kredensial staf keperawatan.

Pasal 12

Dalam hal proses kredensial telah selesai, maka Sub Komite Kredensial
mengeluarkan rekomendasi kepada Komite Keperawatan.

Pasal 13

Rekomendasi Sub Komite Kredensial dapat berupa :

(10) Direkomendasikan diberi kewenangan klinis

(11) Tidak direkomendasikan

(12) Direkomendasikan dengan syarat

Pasal 14

Komite Keperawatan menetapkan Kewenangan Klinis staf keperawatan atas dasar


rekomendasi dari Sub Komite Kredensial.

BAB IV

PENUGASAN KLINIS

Pasal 15

Komite Keperawatan mengusulkan kepada Direktur RSU Avisena agar


dikeluarkan Penugasan Klinis staf keperawatan sesuai dengan Kewenangan
Klinis.

Pasal 16

Direktur RSU Avisena mengeluarkan Penugasan Klinis kepada staf keperawatan dalam
untuk jangka waktu lima tahun.
Pasal 17

Dalam hal tertentu, Direktur RSU Avisena berhak mengeluarkan surat pengakhiran
Penugasan Klinis kepada staf keperawatan atas rekomendasi Sub Komite Etik dan Disiplin
Profesi melalui Komite Keperawatan.

BAB V

KOMITE KEPERAWATAN

Pasal 18

(1). Susunan organisasi Komite Keperawatan terdiri dari :

a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Sub Komite
(2) Sub Komite sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 Ayat 1 huruf d, terdiri dari :
a. Sub Komite Kredensial
b. Sub Komite Mutu
c. Sub Komite Etik dan Disiplin
(3) Bagan Struktur Organisasi Komite Keperawatan adalah sebagai berikut:

DIREKTUR

KABID
KETUA KEPERAWATAN

SUB KOMITE
SUB KOMITE SUB KOMITE ETIK
KREDENSIAL MUTU DAN DISIPLIN

(4) Ketua Komite Keperawatan ditetapkan oleh Direktur RSU Avisena dengen
memperhatikan masukan dari tenaga keperawatan yang bekerja di RSU Avisena.
(5) Sekretaris dan Sub Komite diusulkan oleh Ketua Komite Keperawatan dan ditetapkan
oleh Direktur RSU Avisena dengan memperhatikan masukan dari tenaga
keperawatan yang bekerja di RSU Avisena

pasal 19

Personil Komite Keperawatan harus memiliki kompetensi yang tinggi sesuai jenis
pelayanan atau area praktek, mempunyai semangat profesionalisme serta reputasi baik.

Pasal 20

Komite Keperawatan memberikan jaminan kepada Direktur RSU Avisena bahwa tenaga
keperawatan memiliki kompetensi kerja yang tinggi sesuai standar pelayanan dan
berperilaku baik sesuai etika profesinya.

Pasal 21

(1) Komite Keperawatan mempunyai tugas pokok membantu Direktur RSU Avisena
dalam melakukan kredensial, pembinaan disiplin dan etika profesi tenaga
keperawatan serta pengembangan profesional berkelanjutan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Komite Keperawatan mempunyai fungsi :

a. penyelenggaraan konsultasi keperawatan

b. penyelenggaraan tukar pendapat, kebijakan, dan pelaksanaan pelayanan

c. pemberian motivasi dalam pemecahan masalah profesi Keperawatan melalui


pembelajaran.

d. penggalian inovasi dan ide-ide yang membangun dan pembaharuan ke arah


perbaikan profesi keperawatan

e. penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran kepada profesi sesuai dengan


kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki

f. penyelenggaraan advokasi dengan memberikan perlindungan dan dukungan


kepada profesi dalam menerima hak-haknya termasuk masalah hukum
Pasal 22

(1) Tanggung jawab Komite Keperawatan


a. Komite Keperawatan bertanggung jawab langsung kepada Direktur RSU Avisena.

b. Menjaga citra dan nama baik Komite Keperawatan pada khususnya dan seluruh
pelayanan keperawatan di RSU Avisena pada umumnya Komite Keperawatan
bertanggung jawab langsung kepada Direktur RSU Avisena.

c. Menjaga citra dan nama baik Komite Keperawatan pada khususnya dan seluruh
pelayanan keperawatan di RSU Avisena pada umumnya.

(2) Wewenang Komite Keperawatan

a. Membuat dan membubarkan panitia kegiatan keperawatan ( Panitia Ad Hoc )


secara mandiri maupun bersama Bidang Keperawatan

b. Mengusulkan rencana kebutuhan tenaga keperawatan dan proses penempatan


tenaga keperawatan berdasar tinjauan profesi

c. Mengusulkan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana keperawatan.

d. Membimbing perawat dalam kesuksesan kerja dan karir

e. Memberikan pertimbangan tentang bimbingan dan konseling keperawatan

Pasal 23

Dalam melaksanakan fungsinya Komite Keperawatan dibantu oleh Panitia Ad Hoc yang
terdiri dari Mitra Bestari sesuai dengan disiplin/spesifikasi dan peminatan tenaga
keperawatan berdasarkan kebutuhan rumah sakit.

Pasal 24

Komite Keperawatan sebagai mitra kerja dari Bidang Keperawatan dan tidak bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan

Pasal 25

Komite Keperawatan bekerja sama dan melakukan koordinasi dengan Kepala Bidang
Keperawatan serta saling memberikan masukan tentang perkembangan profesi
keperawatan dan kebidanan di rumah sakit.
BAB VI

RAPAT

Pasal 26

(1). Komite Keperawatan dan Bidang Keperawatan melaksanakan kerja dan koordinasi
secara berkala dan berkesinambungan melalui rapat koordinasi keperawatan.

(2). Rapat Koordinasi Keperawatan terdiri dari : Rapat Kerja, Rapat Rutin, Rapat Pleno, dan
Sidang Tahunan.

(3) Rapat Kerja

a. Rapat Kerja Keperawatan dilaksanakan dalam setahun sekali dan bersifat terbuka.

b. Rapat Kerja Keperawatan dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau Kepala
Bidang Keperawatan dan dihadiri oleh Sekretaris Komite Keperawatan, Bendahara
Komite Keperawatan Sub Komite, Kasie Keperawatan, Panitia Panitia Keperawatan
dan Kepala Ruang Keperawatan

b. Agenda rapat kerja adalah membuat rencana kerja keperawatan dalam 5 (lima)
tahun.

(4) Rapat Rutin

. a . Rapat Rutin Keperawatan dilaksanakan 1 ( satu ) kali dalam seminggu diikuti oleh
Bidang Keperawatan, Komite Keperawatan dan Kepala Ruang Keperawatan.

b .Agenda rapat rutin adalah membahas masalah –masalah harian Keperawatan.

C .Rapat rutin keperawatan dipimpin oleh Kepala Bidang Keperawatan atau Ketua
Komite Keperawatan.

(5) Rapat Pleno

a . Rapat Pleno Keperawatan diadakan sewaktu-waktu bila dibutuhkan.

b. Rapat Pleno dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau Kepala Bidang
Keperawatan dan dihadiri oleh Sekretaris Komite Keperawatan, Sub Komite dan
Kasie Keperawatan.

c. Agenda rapat pleno adalah membahas persoalan etik dan disiplin staf
keperawatan

d. Kehadiran rapat pleno adalah 100% peserta rapat.


berkala dan berkesinambungan melalui rapat koordinasi keperawatan.

c. Agenda rapat kerja adalah membuat rencana kerja keperawatan dalam 5 (lima)
tahun.
(6). Sidang Tahunan
Sidang Tahunan Keperawatan diadakan satu kali dalam setahun.

a. Sidang Tahunan dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau Kepala Bidang
Keperawatan dan dihadiri oleh Sekretaris Komite Keperawatan, Bendahara
Komite Keperawatan Sub Komite, Kasie Keperawatan, Panitia Panitia
keperawatan dan Kepala Ruang Keperawatan.

b. Agenda sidang tahunan adalah membuat rencana kerja keperawatan dalam 1


(satu) tahun dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun yang telah lalu.

c. Keputusan yang diambil harus disetujui sekurang-kurangnya oleh 2/3 peserta


yang hadir.

BAB VII

SUB KOMITE KREDENSIAL, MUTU PROFESI, ETIKA DAN


DISIPLIN PROFESI

Pasal 27

(1). Sub Komite Kredensial sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2) huruf a
bertugas:

a. Menyusun daftar rincian kewenangan klinis


b. Menyusun buku putih
c. Menerima hasil verifikasi persyaratan kredensial
d. Merekomendasikan tahapan proses kredensial
e. Merekomendasikann pemulihan kewenangan klinis bagi setiap tenaga
keperawatan
f. Melakukan kredensial ulang secara berkala setiap 5 (lima) tahun
g. Membuat laporan seluruh proses kredensial kepada Ketua Komite keperawatan
untuk diteruskan kepada Direktur RSU Avisena.

(2) Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana tersebut dalam pasal 27 ayat (1), Sub
Komite Kredensial dapat mengusulkan dibentuknya team ad hoc kepada ketua
komite keperawatan.
Pasal 28

(1). Sub Komite Mutu Profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2)
huruf b bertugas:

a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktek.


b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan
tenaga keperawatan.
c. melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.
d. Memfasilitasi proses pendampingan tenaga keperawatan sesuai kebutuhan.

(2) Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana tersebut dalam pasal 28 ayat (1), Sub
Komite Mutu profesi dapat mengusulkan dibentuknya team add hoc kepada ketua
komite keperawatan baik insidental atau permanen.

Pasal 29

(1). Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2)
huruf c bertugas:

a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan.


b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan.
c. Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan dan kebidanan.
d. Merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah pelanggaran disiplin dan
masalah-masalah etik dalam kehidupan profesi, asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan.
e. Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis dan/atau surat penugasan
klinis.
f. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam
asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.

(2) Guna menindaklanjuti rekomendasi dari Sub Komite Etik dan Disiplin
sebagaimana tersebut dalam pasal 29 ayat (1), komite keperawatan membentuk
panitia add hoc baik insidental atau permanen.

Hasil kerja Panitia Add Hoc sebagaimana tersebut dalam Pasal 29 ayat (2) dibawa dalam
rapat pleno sebagaimana tersebut dalam Pasal 26 ayat (4).
BAB VIII

PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS

Pasal 30

(1). Dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan diperlukan standar profesi,
standar pelayanan, standar prosedur operasional dan kebutuhan dasar pasien.

(2) Memenuhi kebutuhan sebagaimana tersebut dalam pasal 30 ayat (1), Komite
Keperawatan bersama-sama Bidang Keperawatan berkewajiban menyusun:

a. Standar profesi keperawatan dan kebidanan.


b. Standar pelayanan keperawatan dan kebidanan.
c. Standar prosedur operasional keperawatan dan kebidanan.
d. Standar kebutuhan dasar pasien.

(3) Dalam keadaan tidak mampu, setiap staf keperawatan berkewajiban melakukan
konsultasi dan/atau merujuk pasien kepada tenaga keperawatan lain yang dianggap lebih
mampu.

BAB IX

TATA CARA DAN REVIEW PERBAIKAN PERATURAN INTERNAL STAF


KEPERAWATAN

Pasal 31

(1) Segala sesuatu yang belum diatur dalam aturan ini akan diatur dikemudian hari melalui
Rapat Pleno Keperawatan.

(2) Apabila ada Pasal dan/atau Ayat dalam Peraturan Internal Keperawatan ini yang
dikemudian hari dianggap tidak sesuai, dapat ditinjau ulang melalui Sidang
Tahunan Keperawatan.

BAB X

PENUTUP

Pasal 32

Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Peraturan Internal Keperawatan


dilaksanakan dengan berpedoman pada lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
peraturan ini.
Pasal 33

Peraturan Internal Keperawatan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Cimahi
Pada...........tanggal .....
DIREKTUR RSU
AVISENA

dr.Antiono H.Ishak
NIP.

Anda mungkin juga menyukai