0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
64 tayangan6 halaman
Motor listrik menghasilkan gaya gerak listrik (EMF) yang terjadi karena perubahan medan magnet pada konduktor. EMF tergantung pada kekuatan medan magnet, jumlah lilitan konduktor, sudut perpotongan, dan kecepatan konduktor. Jenis motor induksi satu fasa meliputi motor kapasitor, shaded pole, dan universal. Jenis motor induksi tiga fasa dibedakan berdasarkan rotornya menjadi sangkar tupai atau rotor belitan.
Motor listrik menghasilkan gaya gerak listrik (EMF) yang terjadi karena perubahan medan magnet pada konduktor. EMF tergantung pada kekuatan medan magnet, jumlah lilitan konduktor, sudut perpotongan, dan kecepatan konduktor. Jenis motor induksi satu fasa meliputi motor kapasitor, shaded pole, dan universal. Jenis motor induksi tiga fasa dibedakan berdasarkan rotornya menjadi sangkar tupai atau rotor belitan.
Motor listrik menghasilkan gaya gerak listrik (EMF) yang terjadi karena perubahan medan magnet pada konduktor. EMF tergantung pada kekuatan medan magnet, jumlah lilitan konduktor, sudut perpotongan, dan kecepatan konduktor. Jenis motor induksi satu fasa meliputi motor kapasitor, shaded pole, dan universal. Jenis motor induksi tiga fasa dibedakan berdasarkan rotornya menjadi sangkar tupai atau rotor belitan.
1. Apa yang dimaksud dengan EMF dan GGL dari motor listrik ?
Jawaban : Electromotive Force (EMF) / Gaya Gerak Listrik
Dari gambar ilustrasi Electromotive Force (EMF) / Gaya Gerak Listrik
diatas, EMF kembali disebabkan oleh pemotongan medan listrik yang terus berubah pada konduktor pada dinamo atau generator. Medan yang terus berubah pada konduktor dinamo ini disebabkan atau dihasilkan oleh penggunaan EMF (Electromotive Force) EMF (Electromotive Force) induksi terjadi pada motor listrik, generator serta rangkaian listrik dengan arah berlawanan terhadap gaya yang menimbulkannya. HF. Emil Lenz mencatat pada tahun 1834 bahwa “arus induksi selalu berlawanan arah dengan gerakan atau perubahan yang menyebabkannya”. Hal ini disebut sebagai Hukum Lenz. Timbulnya EMF (Electromotive Force) tergantung pada: kekuatan garis fluks magnet jumlah lilitan konduktor sudut perpotongan fluks magnet dengan konduktor kecepatan konduktor memotong garis fluks magnet
Tidak ada arus induksi yang terjadi pada konduktor dinamo apabila angker dinamo atau generator tersebut diam (tidak berputar).
NADYA PUTRI VIRONISA
2. Sebutkan jenis jenis motor induksi satu fasa dan tiga fasa? Jawaban : Jenis-jenis motor induksi satu fasa diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Motor Kapasitor. 2. Motor Shaded pole. 3. Motor Universal. Jenis motor induksi motor induksi tiga fasa berdasarkan rotornya yaitu: 1. Motor induksi 3 fasa sangkar tupai ( squirrel-cage motor). 2. Motor induksi tiga fasa rotor belitan ( wound-rotor motor ). Jenis –jenis motor listrik Berdasarkan prinsip kerjanya : motor induksi rotor sangkar; motor induksi rotor belitan; motor komutator seri; motor kompensasi; motor shunt, dan motor repulsion. Berdasarkan arcs dan tegangan : + motor induksi tiga fasa; + motor induksi satu fasa. Berdasarkan kecepatan putamya : bervariasi; dapat diatur. Berdasarkan struktumya : terbuka; tertutup; setengah tertutup; berventilasi.
NADYA PUTRI VIRONISA
3. Apa yang menjadi perhatian utama dari plat pengenal motor terhadap suplainya ? Jawaban : Semua motor ini kumparannya dirancang untuk Y 220/380 V tegangan 380/220 V 220 V. 380/220 V Oleh sebab itu harus disambung Y. 380 V 220 V 220/380 V 380/220 V Motor ini kumparannya dirancangkan untuk tegangan ∆380 V 380 V. Y/∆ 380 / 660 V untuk mendapatkan daya nominal motor disambung ∆. Motor ini cocok disambung Y/∆. (mulai jalan dalam sambungan bintang, sebab tiap kumparan memperoleh tegangan 660/43 = 380 V) setelah beberapa saat (detik saklar dipindahkan ke segitiga dengan tegangan tiap kumparan 380 V. 380 V YY Motor ini adalah motor dua kecepatan dengan satu kumparan dalam sambungan Dahlander. Semua motor ini tidak dapat disambungkan pada jala- Y 127/220 V jala di Y 120/127 Politeknik Motor-motor ini dirancangkan untuk sumber tegangan Y 220/127 3x 127 220 /127 V. 3 x 220 V (di Indonesia masih dapat digunakan di beberapa
NADYA PUTRI VIRONISA
tempat.) 127/220 V 220/127 V
4. Dapatkah motor dengan keterangan Y/ A 380 V/220 V disupplai dengan
tegangan sumber 3 x 380 V/220 V, ter-angkan ? Jawaban : Apabila ada motor yang bername plate Y/∆ 380 V/220 V dan data supplai 3 x 380 V/220 V, maka hubungan Y mendapat sumber 380 V (dilayani oleh supplai 243), dan hubungan A mendapat supplai 220 V (dilayani oleh supplai φ). Sehingga ketika di suply tegangan 3 x 380 V/ 220 V. Maka motor tersebut akan bekerja secara optimal karena listrik yang digunakan sesuai dengan ketentuan kerja motor tersebut baik digunakan dalam rangkaian segitiga maupun bintang.
5. Tunjukkan perbedaan yang menyolok dari bentuk konstruksi motor