Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
1.1.1 Pengertian Laboratorium Mekatronika

Laboratorium Mekatronika merupakan salah satu jenis laboratorium yang digunakan pada
mata kuliah Mechanical and Electrical dan piranti Elektrinika I. Mechanical and Electrical
mempelajari berbagai teoridan teknik mekanik, baik dalam bidang software maupun hardware.
Dalam bidang software menggunakan AutoCAD. Sedangkan dalam hardware seperti teknik
menggunakan perangkat-perangkat mekanik, mulai dari jigsaw, mesin bor, dan lain-lain.
Selanjutnya, mempelajari catu daya, yang mana mahasiswa dikenalkan dengan berbagai macam
perangkat catu daya, seperti ACPDB, Genset, dan lain-lain. Mahasiswa tidak lupa juga diajarkan
pemakaian, perawatan, serta melakukan instalasi listrik sederhana menggunakan kwh meter.
Yang kedua yaitu mata kuliah Piranti Elektronika I. mata kuliah ini mempelajari tentang dasar-
dasar dari elektronika. Mulai dari pengenalan nama dan fungsi komponen-komponen
elektronika, bagaimana membuat berbagai jenis rangkaian elektronika, teknik penyolderan,
hingga cara men-tracing suatu rangkaian beserta troubleshooting-nya. (Nurhidayat, 2016)

1.1.2 Fungsi Laboratorium

Laboratorium Mekatronika adalah laboratorium yang bertujuan untuk mengembangkan


softskill maupun hardskill mahasiswa. Softskill maupun hardskill yang dikembangkan dalam
bidang mekanika, otomasi, catu daya, robotika, dan elektronika dasar. Selain itu, dilaboratorium
ini juga biasa dipakai mahasiswa untuk pengerjaan berbagai tugas besar dan tugas akhir. Tugas
yang dimaksud disini khususnya dalam hal yang berkaitan dengan pembuatan casing,
penyolderan, pengeboran, dan lain sebagainya. Selain dua kegiatan diatas, lab mekatronika juga
digunakan sebagai tempat pelatihan untuk layanan masyarakat umum dan industri. Beberapa
pelatihan yang pernah dilaksanakan di Laboratorium Mekatronika adalah pneumetik,
elektropneumatik, PLC, dan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) (Nurhidayat,
2016)

1.2 Tujuan
a. Mahasiswa mampu mengetahui alat beserta fungsinya
b. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja alat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bor

Bor adalah salah satu jenis mesin perkakas yang secara umum digunakan untuk
mengebor suatu benda kerja. Pada mesin ini juga dapat dilakukan pekerjaan-pekerjaan yang
lainnya seperti memperluas lubang, pengeboran untuk tirus, pada bagian suatu lubang atau
pembenaman. Dalam pelaksanaannya pengeboran sesungguhnya adalah suatu poros yang
berputar, dimana pada bagian ujungnya (bagian bawah) disambungkan pada mata bor yang dapat
mengebor terhadap benda kerja yang dijepit pada meja mesin bor. Jadi secara umum,
pelaksanaan pengeboran suatu lubang pada benda kerja diperlukan suatu mesin bor yang bekerja
baik dan teliti. Mesin dapat mengebor benda kerja terus menerus dan mempunyai kecepatan
poros yang dapat disetel menurut kebutuhannya dan dapat dilakukan berbagai macam
pengeboran yang dilakukan sesuai kebutuhan. (Waluyo,2010)

Mesin bor sendiri memiliki berbagai macam jenis, diantaranya yaitu mesin bor meja,
mesin bor tegak, mesin bor radial, dan mesin bor gang. Mesin bor meja digunakan untuk proses
bor sederhana dimana dalam pengoperasiannya menggunakan penekanan tangan pada hand feed
atau otomatik untuk menurunkan mata bor menuju benda kerja yang dilubangi. Mesin bor tegak
merupakan jenis mesin bor dengan kemampuan mengerjakan benda kerja ukuran yang lebih
besar dimana proses penekanan pada mesin bor dapat dikendalikan secara otomatis naik turun.
Mesin bor radial mampu digunakan untuk benda kerja dengan dimensi yang relatif besar dengan
pisau potong (mata bor) yang besar juga.mesin bor gang mempunyai lebih dari satu spindel,
biasanya empat spinde dengan satu buah meja. Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa
operasi sekaligus sehingga lebih cepat. (Setyanto,2012)

2.2 Mesin Bubut

Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Mesin ini banyak digunakan dì
industri manufaktur, bengkel teknik, lembaga pendidikan vokasional, kursus atau pelatihan
mesin dan lain-lain. Mesin bubut digunakan untuk membuat berbagai jenis produk atau benda
kerja yang dilakasanakan dengan cara pemotongan benda kerja. Proses pemotongan benda kerja
ini dikakukan dengan cara menyayat benda kerja yang berputar oleh suatu alat potong (pahat)
yang digerakkan secara lurus (translasi) dalam arah sejajar maupun melintang sumbu benda
kerja. (Pramudito,2013)

Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh
bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan
dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan
sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan
gerakkan translasi dari pahat disebut gerak makan (feeding). (Utomo,2012)

2.3 Gerinda

Mesin gerinda ialah sebuah alat yang ekonomis guna menghasilkan permukaan yang halus
dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi. Mesin Gerinda adalah suatu jenis mesin perkakas
dengan mata potong jamak(banyak), dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang
dipakai untuk mengasah/memotong benda kerja dgn tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda
yaitu batu gerinda berputar bersentuhan dgn benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman,
pengasahan, atau pemotongan. Mesin Gerinda memiliki banyak fungsi. Diantaranya yaitu
memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal, menghaluskan dan meratakan
permukaan benda kerja, sebagai proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja, mengasah alat
potong agar tajam, menghilangkan sisi tajam pada benda kerja, membentuk suatu profil pada benda
kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-lain ). (Setyanto,2012)

Mesin gerinda memiliki banyak jenis. Yang pertama yaitu mesin surface grinding adalah
mesin gerinda yang diperuntukan untuk membuat bentuk datar dan permukaan yang rata pada
sebuah benda kerja yang diletakan di bawah batu gerinda yang berputar. Yang kedua yaitu Mesin
gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Menggerinda
dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan
untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las,
membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja
untuk dilas, dan lain-lain. Selanjutnya yaitu mesin gerinda duduk, fungsi utama mesin gerinda
duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat juga digunakan untuk mengasah pisau
lainnya, seperti mengasah pisau dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau
lainnya. Dan yan terakhir adalah mesin gerinda lurus, fungsi utama mesin gerinda lurus adalah
untuk membuat profil atau ukiran pada suatu permukaan benda.

2.4 Mesin Roll

Mesin Roll Plat atau Gulung Plat adalah mesin yang penting dalam pembuatan pipa atau
tangki karena mesin ini mampu menggulung plat sehingga membentuk profil kurva lingkaran.
Dari desainnya mesin roll plat secara umum dibagi menjadi 3 jenis yaitu mesin roll plat
asimetris, mesin ini merupakan tipe yang paling sederhana, menggunakan 3 roll yang disusun
secara asimetris yang mana 2 roll digunakan untuk menjepit dan satu roll untuk mengarahkan.
Tenaga yang digunakakan bisa dari tenaga manusia, motor listrik maupun hidrolik. Mesin ini
digunakan untuk mengerol plat plat tipis. Selanjutnya yaitu mesin roll plat 3 roll, mesin ini
rollnya disusun seperti segitiga, dua roll dipasang sejajar dibawah dan 1 roll dipasang diatas
diantara 2 roll bawah tersebut. Mesin ini menggunakan tenaga motor listrik dan hidrolik. Mesin
ini dipakai untuk mengeroll plat2 tebal dan dibeberapa merk ternama mesin ini bisa untuk
membentuk conebending (kerucut), fungsi cone bending ini tidak selalu ada di mesin 3 roll, dan
untuk diketahui membentuk cone bending membutuhkan kapasitas 2 kali lebih besar dari pada
membentuk pipa atau tangki biasa.(Kurniawan,2015)
Untuk jenis mesin roll selanjutnya yaitu mesin roll plat 4 roll. Mesin ini merupakan
penyempurnaan dari mesin 3 roll, dimana 2 rollnya dipasang lurus atas bawah dan 2 roll lagi
dipasang disamping kanan kirinya, mesin ini lebih memudahkan didalam pengoperasian, seperti
memudahkan dalam penempatan plat karena bisa dipasang sejajar dengan meja atau side support.
Fungsi cone bending juga lebih sempurna dikerjakan oleh mesin ini. Dalam melakukan
pengerolan dikenal dengan istilah prebending, yaitu dimana ujung dari plat yang digulung
menjadi sangat keras sehingga tetap lurus (tidak terbending dengan baik) hal ini dikarenakan
beberapa faktor, seperti desain dari mesin roll itu sendiri (terutama 3 roll) dan keahlian dari
operator. Dalam mesin 4 roll hal itu bisa diminimalkan sehingga hasil dari pengerolan tidak
menyisakan plat yang masih lurus(yang biasanya musti dipotong untuk membuangnya), jadi
hasilnya terbending sempurna dari ujung ke ujung tinggal mengelasnya saja, tentu saja tenaga
yang digunakan untuk melakukan fungsi prebending(mengerol ujung) ini lebih besar daripada
mengerol bagian tengah. (Murdiyanto,2015)

2.5 Las

Mesin Las adalah mesin yang dapat menyambung besi menjadi satu rangkaian utuh
sehingga dapat membentuk sebuah bentuk yang anda inginkan atau butuhkan. Prinsip kerja mesin
las adalah dengan cara membakar besi atau menyambung dua bagian logam atau lebih dengan
menggunakan energi panas. Mesin Las dengan metode yang kita kenal bersama saat ini mulai
dikenal pada awal abad ke-20. Sumber panas yang digunakan adalah dari pembakaran gas
Acetylena yang kemudian dikenal sebagai karbit. Penggunaan Mesin Las listrik pada saat itu masih
sangat jarang sekali. Tetapi setelah energi listrik dapat dipergunakan dengan mudah, teknologi
pengelasan pun semakin maju dengan pesat dan menjadi suatu teknik penyambungan logam yang
mutakhir. Cara-cara dan teknik pengelasan yang sering digunakan pada masa itu adalah las busur,
las resistensi, las termit, dan las gas. (Setyanto,2012)

Mesin las yang umum di Indonesia dibagi menjadi dua tipe, yaitu mesin las karbit dan
mesin las listrik. Mesin las karbit adalah mesin las yang menyambung logam dengan logam
(pengelasan) dengan yang menggunakan gas asetilen (C2H2) sebagai bahan bakar, prosesnya
adalah membakar bahan bakar yang telah dibakar gas dengan oksigen (O2) sehingga menimbulkan
nyala api dengan suhu sekitar 3.500 °C yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi.
Cara penggunaan dari mesin las karbit ini adalah buka Regulator oksigen dan gas asetilen yang
ada pada tabung, lalu buka sedikit keran gas asetilen pada torch / obor las, dan gunakan pematik (
korek ) untuk menyalakan api pada ujung lubang torch ( harap perhatikan jarak tangan anda saat
menyalakan pematik untuk menghindari kecelakaan kerja, setelah api menyala pada obor las (
torch ), putar kembali keran asetilen hingga tidak terdapat asap hitam yang keluar. Lalu buka keran
oksigen perlahan hingga anda mendapatkan nyala api yang sempurna.

Sedangkan mesin las listrik adalah mesin las yang menggunakan listrik sebagai sumber
tenaganya. Mesin las listrik tidak menggunakan gas sebagai bahan bakarnya, melainkan
menggunakan listrik yang melalui elektroda untuk mengoperasikannya. Saat ini, mesin las listrik
sangat banyak digunakan manusia diberbagai aplikasi karena ukurannya yang kecil dan
kemudahan dalam penggunaannya. Seperti yang sudah kami jelaskan diatas, mesin las listrik mulai
diciptakan dan dikembangkan manusia pada akhir abad ke-19. Mesin las listrik dapat mengalirkan
arus listrik cukup besar, tetapi dengan tegangan yang aman, sehingga anda tidak perlu khawatir
akan pemakaian listrik dirumah ataupun di bengkel anda. Besarnya arus listrik yang ingin
digunakan juga dapat diatur agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan las anda sendiri dengan
memperhatikan ukuran dan type elektrodanya. (Bintoro,2009)

Anda mungkin juga menyukai