Anda di halaman 1dari 14

FORMAT TIKET MASUK

STUDI LABORATORIUM TPPHP

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.1.1. Pengertian Laboratorium Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian
Laboratorium TPPHP adalah Laboratotium yg memiliki fungsi untuk melakukan riset ,
pengembangan dan evaluasi terhadap kemajuan teknologi pangan dan pengolahan
pasaca panen bagi masyarakat luas selain itu laboratorium ini berfungsi untuk
menukung edukasi di ranah food engineering dan pengolahan pasca panen.
(Faturrahman, 2012)
1.1.2. Fungsi Laboratorium
Secara umum keberhasiilan laboratorium dalam menjalankan peran fungsinya
dapat dilihat dengan empat indikator keberhasilan sebagai berikut, Pertama, indikator
masukan, antara lain mencakup kurikulum, siswa, dana, sarana dan prasarana belajar,
data dan informasi, pendidik dan tenaga kependidikan, gedung, kelompok belajar,
sumber belajar, motivasi belajar, kesiapan mahasiswa dan karyawan (fisik dan mental)
dalam belajar, kebijakan dan peraturan serta pereturan-peraturan yang berlaku.
Kedua, Indikator proses, antara lain mencakup lama waktu belajar, kesempatan
mengikuti pembelajaran dan penelitian, efektivitas serta mutu pembelajaran dan
penelitian, dan teknik serta metode pembelajaran dan penelitian yang digunakan.
Ketiga, Indikator keluaran, antara lain mencakup jumlah mahasiswa yang berhasil dan
lulus, nilai-rata-rata yang diperoleh, mutu lulusan dan karya yang dihasilkan. Keempat,
Indikator dampak, yang antara lain berupa kemampuan mahasiswa dan karyawan yang
memberikan dampak signifikan dalam berkarya, memberikan sumbangsih perubahan,
berpengaruh terhadap sector pekerjaannya dan kelulusannya serta lingkungan dan
terhadap kehidupan masyarakat secara luas. ( Fathurrahman, 2012 )

1.2 Tujuan
a. Mahasiswa mampu mengetahui alat beserta fungsinya.
b. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja alat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Vacuum Frying

(Nuraini, 2013)
Vacum frying adalah mesin penggoreng yang cocok untuk sayuran dan buah (salak),
dengan cara hampa (vacum) dengan menurunkan tekanan udara pada ruang penggorengan,
maka akan menurunkan titik didih air sampai 50 – 60 C Mesin ini berfungsi untuk
menggoreng keripik dengan matang, dan menghilangkan kandungan air yang terdapat pada
keripik agar keripik menjadi lebih renyah. Keripik yang renyah dan tidak mudah lembek
pastinya lebih tahan lama dan lebih nikmat. ( Mufti, 2014 )
Cara kerja mesin Vacuum Frying pada pembuatan keripik Langkah pertama adalah
mempersiapkan bahan, jika bahan atau buah yang akan anda proses sudah siap, langkah
selanjutnya adalah : Buah maupun sayuran digoreng pada mesin vacuum fryer, dengan
medium minyak goreng. Pemanasan minyak goreng disetting pada suhu rendah (80-85 derajat
celcius).Pemanasan ini menggunakan bahan bakar LPG. Untuk mempercepat penggorengan,
maka dilakukan penyedotan kandungan air pada buah dengan cara pemvakuman.
Pemvakumanini menggunakan pompa khusus, dengan tenaga listrik. ( Nuraini, 2013 )

2.2 Autoclave

(Rianto, 2013)
Autoclave adalah alat yang berguna sebagai sterilisasi peralatan serta perlengkapan
kedokteran. Cara yang digunakan adalah dengan menundukkan material pada uap tekanan
tinggi yaitu suhu 121 derajat Celcius. Waktu yang dibutuhkan adalah 15 hingga 20 menit
tergantung ukuran serta isi. Pengertian autoclave terbilang penting karena banyak digunakan
dalam dunia kedokteran, mikrobiologi hingga seni tato dan tindik Fungsi autoclave guna
menjamin sterilitas objek dalam dunia kedokteran juga turut ditemukan dalam aneka
pengaturan medis serta laboratorium. Banyak prosedur yang telah menggunakan item sekali
pakai dibanding sterilisasi, akan tetapi autoclave ini akan dapat digunakan kembali. Karena
autoclave menggunakan uap panas, maka beberapa produk tahan panas termasuk plastik
takkan dapat disterilkan menggunakan cara ini karena bisa meleleh ( Nurrobifahmi, 2017 )
Saat sumber panas mulai dinyalakan, air di dalam autoclave akan mulai mendidih
Uap airnya kemudian mendesak udara yang mengisi di dalam autoclave. Jika udara telah
terganti uap air, katup udara atau katup uap akan ditutup sehingga tekanan di dalamnya
semakin bertambah. Saat tekanan telah mencapai suhu sesuai, proses sterilisasi dimulai dan
timer akan mulai menghitung mundur. Setelah proses selesai dijalankan, sumber panas akan
langsung dimatikan dan tekakan akan kembali turun secara perlahan hingga suhunya
mencapai nol derajat Celcius. Demikian cara kerja autoclave dalam mensterilkan aneka
peralatan ( Rianto, 2013 )

2.3 Oven

(Murad, 2015)
Oven adalah alat pemanas tertutup yang bisa diatur suhunya dan untuk jenis oven
terkini dapat diatur timer-nya ( waktu nyalanya) Oven Laboratorium berfungsi untuk
memanaskan atau mengeringkan peralatan laboratorium, tidak cuman itu fungsi oven
kebanyakan digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium,zat-zat kimia
maupun pelarut organik, mampu pula digunakan untuk mengukur takaran air (Murad, 2015 )
Prinsip kerja oven yaitu sterilisasi melalui mekanisme konduksi panas. Panas bakal
diabsorbsi pleh permukaan luar obat yang disterilkan sesudah itu merambat kebagian didalam
dari permukaan sampai terhadap selanjutnya suhu sterilisasi tercapai sehingga mikroorganime
mati melalui mekanisme oksidasi sampai terjadinya koagulasi protein sel
mikroorganisme.Bekerja terhadap suhu 170-180oC sepanjang 2-3 jam. Untuk alat-alat dari
logam dan gelas. Dan 150oC elama ± 1 jam untuk bahan-bahan bersifat minyak, parafin atau
salep.(Ririn, 2016)
2.4 Alat Centrifuge

(Triarjo, 2016)

Centrifuge adalah merupakan alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi,
memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian
centrifuge yang paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya
sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan Fungsi Atau Prinsip Kerja Alat Centrifuge
adalah pada pemisahan molekular dari sel atau organel subselular. Pemisahan tersebut
berdasarkan konsep bahwa partikel yang tersuspensi di sebuah wadah akan mengendap ke
dasar wadah karena adanya gaya gravitasi. Sehingga laju pengendapan suatu partikel yang
tersuspensi tersebut dapat diatur dengan meningkatkan atau menurunkan pengaruh
gravitasional terhadap partikel. Pengaturan laju pengendapan tersebut dapat dilakukan dengan
cara menempatkan wadah yang berisi suspensi partikel kemesin Centrifuge tepatnya pada
bagian rotor yang kemudian akan berputar dengan kecepatan tertentu. Hal tersebut tergantung
pada ukuran dan bobot jenis dari suspensi. Dengan demikian Prinsip Kerja alat tersebut
adalah dengan memanfaatkan gaya centrifugal sehingga bahan tesebut dapat terpisah. Ini
dilakukan dengan cara memutar campuran dengan sangat cepat dan bertumpu pada titik pusat.
Dan pada akhirnya alat ini akan berhenti beroperasi ketika katup/pintu Centrifuge terbuka saat
bekerja. (Fauzi, 2015 )

Prinsip Kerja alat tersebut adalah dengan memanfaatkan gaya centrifugal sehingga bahan
tesebut dapat terpisah. Ini dilakukan dengan cara memutar campuran dengan sangat cepat dan
bertumpu pada titik pusat. Dan pada akhirnya alat ini akan berhenti beroperasi ketika
katup/pintu Centrifuge terbuka saat bekerja. ( Triarjo , 2016 )
2.5 Heat Exchanger

(Zuhuri, 2017)
Penukar panas adalah perangkat transfer panas yang menukar panas antara dua atau
lebih memproses cairan. Penukar panas memiliki aplikasi industri dan domestik yang luas.
Banyak jenis penukar panas telah dikembangkan untuk digunakan dalam tenaga uap pabrik,
pabrik pemrosesan kimia, membangun sistem pendingin dan udara, sistem daya transportasi,
dan unit pendingin. Desain aktual dari penukar panas adalah masalah yang rumit. Ini
melibatkan lebih banyak dari analisis perpindahan panas saja. Biaya pembuatan dan
pemasangan, berat, dan ukuran memainkan peran penting dalam pemilihan desain akhir dari
total biaya sudut pandang kepemilikan. Dalam banyak kasus, meskipun biaya merupakan
pertimbangan penting, ukuran dan jejak sering menjadi faktor dominan dalam memilih desain.

Sebagian besar penukar panas dapat diklasifikasikan sebagai salah satu dari
beberapa tipe dasar. Keempat tipe yang paling umum, berdasarkan konfigurasi jalur aliran.
Secara bersamaan, atau aliran paralel, unit dua aliran fluida masuk bersama pada satu ujung,
mengalir melalui ke arah yang sama, dan pergi bersama di ujung lainnya. Dalam arus
berlawanan, atau arus balik, unit kedua aliran bergerak berlawanan arah. Dalam unit cross-
pass single-pass satu fluida bergerak melalui matriks perpindahan panas di sudut kanan ke
jalur aliran cairan lainnya. Dalam unit crossflow multipas satu aliran cairan bolak-balik
melintasi jalur aliran dari aliran fluida lain, biasanya memberikan perkiraan aliran silang
aliran balik. Perbedaan paling penting antara keempat tipe dasar ini terletak pada relatifnya
jumlah area permukaan perpindahan panas yang dibutuhkan untuk mentransfer jumlah panas
yang diinginkan antara dua cairan. (Zuhuri, 2017).

2.6 Pulse Electric Field

(Apriliawan, 2015)
Pulsed Electric Field (PEF) adalah salah satu metode pengolahan pangan non-termal
dengan menggunakan kejutan listrik intensitas tinggi yang diaplikasikan pada bahan yang
berbentuk cair. Proses berlangsung antara satu mikrodetik sampai satu milidetik dengan pulsa
yang pendek dan tegangan antara 20-80 kV. Aplikasi teknologi PEF digunakan untuk
pasteurisasi susu dari mikroorganisme, sehingga mempunyai umur simpan yang lebih panjang
serta aman dikonsumsi masyarakat.
Prinsip kerja Sumber tegangan AC masuk ke rangkaian penyearah DC serta digunakan
trafo 5A untuk mencatu rangakaian oscilator dan rangkaian driver. Rangkaian oscilator dan
driver ini akan berpengaruh terhadap waktu pensaklaran pada multivibrator dan penguatan
arus agar transistor tersebut dapat beroperasi. Frekuensi yang dihasilkan oscilator ini adalah
50 KHz. Terdapat 2 output pada oscilator ini, pertama output yang mengalami penguatan pada
rangkaian driver dan yang ke-dua adalah output yang akan dikenakan terhadap rangkaian
inverter yang digunakan untuk membalikkan nilai output dari oscilator yang tadinya negatif
menjadi positif agar terbentuk gelombang bipolar yang dapat membunuh bakteri. Rangkaian
penyearah dengan nilai output yang mencapai 70 Volt , 5A dikopel dengan rangkaian
switching transistor dihubungkan ke sisi tegangan rendah dari trafo tegangan tinggi untuk
membangkitkan induksi agar menimbulkan output tegangan tinggi, rangkaian catu daya ini
ditapping pada sisi inputnya menjadi 18 Volt, 25 Volt, 42 Volt, 50 Volt, 60 Volt Dan 70
Volt.sehingga mampu menghasilkan tegangan tinggi dengan keluaran maksimal mencapai 50
kV. (Murad. 2015).

2.7 Chopper

(Juarsah, 2015)
Chopper (pemangkas) merupakan suatu rangkaian yang
digunakan untuk mengubah sumber masukan tegangan DC tetap menjadi sumber luaran
tegangan DC yang dapat dikendalikan/diatur. Atau dapat dikatakan sebagai Konverter DC
Konstan ke DC Variabel ( Yang dapat diatur nilainya) fungsi pengoperasian dari DC
Chopper yaitu penaikan tegangan dimana tegangan keluaran yang dihasilkan lebih tinggi dari
tegangan masukan, dan penurunan tegangan dimana tegangan keluaran lebih rendah dari
tegangan masukan ( Harahap,2011)
Konverter dc-dc dikenal juga sebagai dc-chopper atau pensaklaran regulator dan
suaturangkaian transistor chopper. Tegangan keluaran rata-rata dikendalikan
denganmengubah-ubah conduction time (t) dari mosfet. DC-Chopper dibagi menjadi dua,
yaitustep-down chopper dan step-up chopper ( Juarsah,2015)
BAB III

METODOLOGI

3. 1 Cara Kerja Alat

3. 1. 1 Vacuum Frying

Isi Tangki air yang terdapat pada mesin Vacuum Frying

Isi Tangki Vacuum Frying dengan minyak sesuai kapasitas

Hubungkan kabel listrik ke stopkontak

Nyalakan Kompor gas

Atur suhu sesuai kebutuhan

Masukan bahan yang ingin di masak

Putar setiap 30 menit sekali

Periksa kadar kematanganya melalui kaca yang tersedia

Angkat dan tiriskan

Makanan siap di kemas


3. 1. 2 Maczone

Buah dimasukkan ke ultrasonic ozone selama 5 menit untuk membunuh bakteri dan hilangkan
peptisida.

Buah akan di lapisi bahan serupa agar agar yang aman untuk makanan

Buah Di keringkan menggunakan mesin yang terintegrasi pada Maczone

Buah yang diawetkan bisa 2 kali tahan lama

3. 1. 3 Pulsed Electric Field

Pastikan Alat Dalam Keadaan Steril


Masukan Bahan Yang Ingin Di Pasteurisasikan

Hubungakan kabel listrik ke stopkontak

Nyalakan Mesin

Tunggu beberapa saat sesuai dengan volume bahan yang ingin diproses

Alirkan bahan yang sudah selesai diproses melalui keran yang tersedia

Sterilkan Alat

BAB IV

PEMBAHASAN

4. 1 Vacuum Frying
Prinsip penggorengan saecara umum menguapkan uap air yang terkandung
dalam bahan baku. Prosesnya adalah bahan dipanaskan dengan minyak panas. Kemudian suhu
permukaan pada penggorengan akan meningkat. Bagian permukaan akan menguap dan
mengering. Jika suhu permukaan sudah panas, maka suhu minyak juga sudah panas. Akan
terbentuk crust yang menandakan bahwa air menguap dan digantikan oleh minyak. Lamanya
penggorengan dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni jenis produk, jenis minyak, metode
penggorengan, ketebalan irisan, dan kualitas produk yang diinginkan (Nurcholis 2013).
Vacuum frying merupakan suatu mesin produksi yang mengolah bahan-bahan yang
mengandung kadar air tinggi terutama memproduksi bahan baku pertanian dengan cara
penggorengan hampa. Melihat sifat produk pertanian yang mudah rusak, berkadar air tinggi,
kamba, dibutuhkan suatu alat khusus untuk dapat mempermudah dalam proses
penggorengannya terutama dalam hal menjaga kualitas produk. Biasanya vaccum frying lebih
banyak digunakan dalam suatu industri atauskala besar. Prinsip kerja vacuum frying yaitu
menghisap kadar air dalam sayuran dan buah dengan kecepatan tinggi agar pori-pori daging
buah dan sayur tidak cepat menutup, sehingga kadar air dalam buah diserap dengan
sempurna.proses tersebut terjadi dengan mengatur keseimbangan suhu dan tekanan vaccum.
Manfaat dari vacuum frying adalah nutrisi tidak hilang baik pada bahan baku maupun pada
minyak goreng itu sendiri karena digoreng pada suhu <100°C yang disertai pemvakuman,
warna olahan yang digoreng tidak berubah dan tidak gosong, penggorengan bersifat alami
tanpa penambahan zat warna dan perasa, hasil sayur dan buah yang dibuat memberikan rasa
yang nikmat dan tekstur yang renyah (Supriyono 2014).
Komponen-komponen vacuum frying yaitu tabung penggoreng, pengaduk
penggorengan, unit pemanas, bak air, panel kontrol, pompa vakum water jet, kondensor dan
manometer kevakuman. Tabung penggoreng berfungsi untuk mengkondisikan bahan sesuai
tekanan yang diinginkan, di dalam tabung dilengkapi keranjang buah setengah lingkaran.
Bagian pengaduk penggorengan berfungsi untuk mengaduk buah yang berada dalam tabung
penggorengan. Unit pemanas yaitu menggunakan kompor gas LPG yang berupa burner
(kompor gas), tabung gas LPG dan regulator LPG. Bak air (water box) sebagai tempat sumber
dan penyediaan air bagi pompa water jet untuk menciptakan kevakuman. Panel/kotak control
sebagai unit pengendali operasi berfungsi untuk mengaktifkan alat vakum dan unit pemanas.
Pompa vakum water jet berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruang penggoreng
sehingga tekanan menjadi rendah, serta untuk menghisap uap air bahan. Kondensor berfungsi
untuk mengembunkan uap air yang dikeluarkan selama penggorengan, kondensor ini
menggunakan air sebagai pendingin. Manometer kevakuman berfungsi melihat tekanan
kevakuman dalam tabung penggoreng (Tiwan et al2011).
4. 2 Maczone
Maczone adalah alat yang digunakan untuk mengawetkan buah dan sayur 2 kali lebih
tahan lama. Fungsinya yaitu mengawetkan buah dan sayur. Prinsip kerjanya yaitu
memanfaatkan gelombang ultrasonic ozon untuk mengawetkannya dengan ditambah cairan
seperti agar agar untuk melapisi buah dan sayuran. Aplikasi alatnya yaitu untuk mengurangi
residu peptisida untuk menciptakan mutu yang baik. (Prasetya,2018)

4. 3 Pulsed Electric Field

Pulsed Electric Field (PEF) adalah salah satu metode pengolahan pangan non-termal
dengan menggunakan kejutan listrik intensitas tinggi yang diaplikasikan pada bahan yang
berbentuk cair. Proses berlangsung antara satu mikrodetik sampai satu milidetik dengan pulsa
yang pendek dan tegangan antara 20-80 kV. Aplikasi teknologi PEF digunakan untuk
pasteurisasi susu dari mikroorganisme, sehingga mempunyai umur simpan yang lebih panjang
serta aman dikonsumsi masyarakat. Parameter terpenting yang harus diperhatikan dalam
pengolahan dengan metode PEF adalah parameter proses yaitu kekuatan kejutan listrik, lebar
pulsa, jumlah pulsa dan desain wadah pengolahan (chamber). Sel membran bakteri akan
mengalami kerusakan yang menyebabkan bakteri tersebut mati jika mendapatkan kejutan
listrik lebih besar dari 25kV/cm dengan lebar pulsa 100–200 ns. Kekuatan kejutan listrik
tergantung pada tegangan pulsa tegangan tinggi yang diberikan pada chamber, sedangkan
jumlah pulsa tergantung pada lamanya waktu pengolahan . Untuk mendapatkan kejutan listrik
yang sesuai untuk in aktivasi mikroorganisme diperlukan pengaturan besarnya pulsa tegangan
tinggi yang dapat diberikan pada chamber dan juga pengaturan pulsa tegangan tinggi.
Pembangkit pulsa tegangan tinggi yang digunakan pada pasteurisasi susu dengan metode PEF
ini terdiri dari beberapa blok yaitu blok keypad, mikrokontroller, tampilan, rangkaian flyback
converter, trafo tegangan tinggi dan tempat perlakuan (chamber). Keypad berfungsi untuk
memasukkan setting tegangan tinggi dan waktu yang dibutuhkan selama treatment. Tegangan
tinggi dapat diatur 20 kV hingga 100 kV dan lama treatment dapat diatur pada jangkauan 1
detik hingga 99 detik. Mikrokontroler berfungsi untuk menampilkan tegangan tinggi dan
waktu treatment yang diseting melalui keypad. Rangkaian flyback converter akan menerima
keluaran mikrokontroller berupa pulsa kotak yang dapat diatur lebar pulsanya. Keluaran
flyback converter berupa pulsa tegangan akan mencacah tegangan masukan trafo tegangan
tinggi sehingga keluaran trafo akan berupa pulsa tegangan tinggi. Trafo tegangan tinggi dapat
menghasilkan keluaran maksimum sebesar 100 kV. Frekuensi konstan 20 kHz. Semua
komponen PEF disatukan dalam box pembangkit tegangan tinggi yang terbuat dari mika.
Pulsa tegangan tinggi yang dihasilkan langsung ditembakkan ke chamber (tempat perlakuan)
yang bagian luarnya dilapisi oleh elektroda yang terbuat dari tembaga. Treatment chamber
terbuat dari plat stainless steel setebal 4 mm yang aman untuk semua produ bahan pangan.
Bentuk treatment chamber berupa silinder berkaki empat dengan volume 1.7 liter yang
dilengkapi dengan kran pengeluaran. Untuk melindungi keseluruhan alat pulsed electric field
pada bagian luar diberi penghalang yang terbuat dari box mika bening.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Vacuum Frying

Vacuum Frying adalah adalah mesin produksi untuk menggoreng berbagai macam buah dan
sayuran. Prinsip kerjanya dengan memanfaatkan ruang hampa untuk menggorengnya. Tujuan
alat ini untuk mengurangi kadar minyak yang berlebih.

Maczone

Maczone adalah alat yang digunakan untuk mengawetkan buah dan sayur. Prinsip kerjanya
dengan memanfaatkan gelombang ultraviolet ozon. Tujuan alat ini adalah untuk menambah
umur buah dan sayur.

Pulsed Electric Field

Pulsed Electric Field (PEF) adalah salah satu metode pengolahan pangan non-termal dengan
menggunakan kejutan listrik intensitas tinggi. Prinsip kerjanya dengan menggunakan
transformator tegangan tinggi. Tujuan alat ini adalah menambah umur suatu cairan seperti
susu.

5.2 Saran

Sebagai mahasiswa Indonesia kita harus bias berfikir kreatif. Dengan itu kita dapat
mencontoh orang orang yang telah sukses. Sehingga kita dapat termotifasi untuk
mengembangkan ide ide baru. Dengan melakukan segala macam percobaan kita mengerti
bagaimana proses kerja suatu benda. Kita harus memanfaatkan barang yang telah ada di
sekitar kita.

Dengan itu kita dapat terbuka fikiran untuk mencoba hal baru. Seperti contoh alat di atas yang
merupakan hasil karya anak bangsa. Kita juga dapat belajar dengan mereka untuk mencontoh
semangat mencoba hal baru. Alat diatas adalah alat yang sangat dibutuhkan masa ini hingga
esok. Sehingga alat alat tersebut sangat membatu.

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Tiwan, Sumiyanto J, Hidayah R, 2011. Rancang Bangun Mesin Penggoreng Vakum (Vacuum
Frying Ma-chine) bagi Industri Kecil Pedesaan Korban Gunung Merapi. Makalah PPM
(Penelitian dan Pengabdian Masyarakat). Yogyakarta (ID) : Universitas Negeri
Yogyakarta
Hawa, C. 2011. Penerapan Pulsed Electric Field Pada Pasteurisasi
Sari Buah Apel Varietas Ana: Kajian Karakteristik Nilai Gizi, Sifat Fisik, Sifat Kimiawi
Dan Mikrobia Total. AGRITECH. 31(4). 352-158
Bambang, S. 2015. “Susu Listrik” Alat Pasteurisasi Susu Kejut Listrik Tegangan
Tinggi (Pulsed Electric Field) Menggunakan Transformator Tegangan Tinggi dan
Inverter. Jurnal Keteknikaan Pertanian. 3(2). 199-210
Prasetyaftp. 2018. ’Industria FTP Raih Status Jurnal Terakreditas

DAFTAR PUSTAKA
Fauzi , A 2015 , RANCANG BANGUN CENTRIFUGE INFRARED BERBASIS
MIKROPROCESSOR. êLEKTUM, 11(2) : 47.
Harahap ,C.R 2011, PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM KLASIFIKASI DC
CHOPPER PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI ELEKTRIK.
Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro , 3(5) : 149.
Juarsah , M.A 2015 , PERANCANGAN DC CHOPPER TIPE BUCK-BOOST
CONVERTER PENGUATAN UMPAN BALIK IC TL 494. TRANSIENT, (3) : 3-4.
Mufti, M 2014 ,ANALISIS PERANCANGAN VACUM FRYING TERHADAP
PRODUK KERIPIK SALAK. Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya, 1(1) : 27.
Murad 2015 ,PENGERINGAN LAPIS TIPIS KOPRA PUTIH MENGGUNAKAN
OVEN PENGERING. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem. 3(2) : 2.
Nuraini, F 2013,PENGARUH KONSENTRASI CaCl2 DAN LAMA PERENDAMAN
TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK KERIPIK PISANG MULI (Musa
paradisiaca L.)DENGAN PENGGORENGAN VAKUM (VACUUM FRYING)’,
Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian. 18(1) : 79.
Zohuri, Bahman. 2017. Heat Exchanger Types and Classifications. Journal University of
New Mexico. 2(1) : 2-3.
Apriliawan, Hadi 2010. LABAN ELECTRIC ALAT PATEURISASI SUSU KEJUT
LISTRIK TEGANGAN TINGGI ( Pulsed Electric Field) Menggunakan Flyback
Transformer. Malang. Universitas Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai