PADA KASUS CKD DI RUANGAN CEMPAKA RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA
NIM : P1908085
SAMARINDA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
. Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai
kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau tanpa glomerulus filtration
rate (GFR) (Nanas 2010). CKD atau gagal ginjal kronis adalah kondisi dimana ginjal
mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif, irreversible dan samar
cairan dan keseimbangan elektrolit, sehinga terjadi uremia atau azotemia (Smeltzer,
2009).
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
1) Mampu mengetahui definisi CKD
TINJAUAN PUSTAKA
Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai
kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau tanpa glomerulus filtration
rate (GFR) (Nanas 2010). CKD atau gagal ginjal kronis adalah kondisi dimana ginjal
mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif, irreversible dan samar
(insidious) dimana kemampuan tubuh gagal dalam mempertahankan metabolisme,
cairan dan keseimbangan elektrolit, sehinga terjadi uremia atau azotemia (Smeltzer,
2009). Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa gagal ginjal
kronis adalah suatu keadaan dimana ginjal mengalami kerusakan sehingga tidak
mampu lagi mengeluarkan sisa-sisa metabolism yang ada didalam tubuh dan
menyebabkan penumpukan urea dan samaph metabolism lainnya serta
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir
dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang
ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang
memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisi atau transplantasi ginjal
(Cynthia Lee Terry,2011). Dari beberapa pengertian diatas dapat dikemukakan bahwa
gagal ginjal kronis adalah kerusakan ginjal yang ireversibel sehingga fungsi ginjal
tidak optimal dan diperkukan terapi yang membantu kinerja ginjal serta dalam
B. Etiologi
CKD bisa disebabkan dari ginjal itu sendiri atau dari luar ginjal.
9. Dyslipidemia
10. SLE
16. Anoreksia
17. Obat-obatan
C. Manisfestasi klinis
1. Gejala dini
Sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan berkurang, mudah
tersinggung, depresi
2. Gejala lebih lanjut
Anoreksia, mual disertai muntah, napsu makan dangkal atau sesak napas baik
waktu ada kegiatan atau tidak,edema, pruritis mungkin tidak ada tapi
D. Komplikasi
merah
5. Penyakit tulang
6. Asidosis metabolik
E. Patofisiologi
F. Pemeriksaan penunjang
1. Radiologi
Untuk menilai keadaan ginjal dan menilai derajat dari komplikasi yang terjadi
2. Foto polos untuk menilai bentuk dan besar ginjal (batu a/ obstruksi)
3. IVP ( (intra vena pielografi) untuk menilai system pelviokalises dan ureter
Pemeriksaan mempunya reskoo penurunan fall ginjal pada keadaan tertentu,
misalnya : usia lanjut, DM dan nefronpati asam
4. USG untuk menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkim ginjal, kepadatan,
7. Biopsi ginjal
G. Pemeriksaan laboratorium
1. Hematologi, leukosit, trombosit, kreatinin,protein
keton
H. Penatalaksanaan medis
3. Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal yang lebih
serius seperti : hipergekelimia, pericarditis dan kejang
4. Transplantasi ginjal dan pengambilan batu
I. Pengkajian keperawatan
a. Demografi
Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku, bangsa, perkerjaan, pendidikan,
Tanyakan apakah keluarga klien ada yang menderita penyakit yang sama
dengan klien.
f. Pola nutrisi dan metabolik
bulan terakhir.
g. Pola eliminasi
Ketidakseimbangan antara output dan input
J. Pemeriksaan fisik
1. Pengkajian umum
a) Usia, tingkat kesadaran, antopometri, tanda-tanda vital
2. Kepala
Rambut kotor, mata kuning, telinga terdapat kotoran telinga, mukosa mulut
4. Dada
6. Genitalia
7. Ekstrimitas
Kelemahan fisik, aktivitas paisen dibantu , terjadi edema, pengeroposan
untuk membantu
pasien melakukan
pergerakan
Kerusakan integritas kulit Integritas kulit dan jaringan Perawatan integritasi kulit
Definisi : kerusakan pada Setelah dilakukan tindakan Aktivitas –aktivitas
(5) pelembab
3. Kerusakan lapisan 4. Ajurkan minum air
menurun 5. Menurun
urin.
5. Pertahankan teknik
aseptic pada pasien
beresiko tinggi
Daftar pusaka
Brunner and Suddarth. 2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 volume 2.
Jakarta : EGC
Smeltzer., S. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Dan Suddarth.
Alam, Syamsir, dkk. 2007. Gagal Ginjal. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama