Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Akuntansi, Bisnis dan Penelitian Keuangan

ISSN: 2521-3830
Vol. 5, No 2, hlm. 51-59, 2019
DOI: 10,20448 / 2002.52.51.59

Perkembangan Pelaksanaan IFRS Indeks Dan Efek PADA Nilai Perusahaan di Indonesia
PADA Tahun 2015

Ahalik Ahalik 1
Etty Murwaningsari2
sekar Mayangsari3
Titik Aryati4

1Doktor Mahasiswa Universitas Trisakti Dan Dosen Kalbis Institute, Jakarta, Indonesia

Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia


2,3,4

Abstrak

Metode Penelitian using regresi berganda, DENGAN Metode purposive Kata kunci:
sampling sebanyak 45 Perusahaan Yang Telah using PSAK. Hasil Penelitian Indeks Nilai Ekonomi
menunjukkan bahwa variabel Implementasi IFRS memiliki Hubungan negatif Implementasi IFRS
menambahkan.
Dan signifikan Terhadap Nilai Perusahaan through Nilai Tambah Ekonomi.
Hal Penyanyi menunjukkan kemampuan Nilai Perusahaan through Nilai Klasifikasi JEL:
Tambah Ekonomi TIDAK berdampak PADA Implementasi IFRS di M41 Akuntansi.
Perusahaan di Indonesia.
berlisensi:
Karya Penyanyi berada dibawah
Lisensi Creative Commons
Attribution 4.0 License.

Penerbit:
Ilmiah Penerbitan Institut

Jiwa Manulife: Studi ini tidak MENERIMA Dukungan Keuangan Tertentu.


Bersaing Minat: Para Penulis menyatakan bahwa TIDAK ADA Konflik kepentingan Mengenai publikasi Suami
kertas.

1. Pendahuluan
Internasional Standar Akuntansi Keuangan (IFRS) Mulai diadopsi di Indonesia sejak Tahun 2008 dan
Menjadi Efektif PADA 1 Januari 2012. Mencari Google Artikel demikian, standar akuntansi di Indonesia
dikenal sebagai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) didasarkan PADA IFRS. IFRS Telah
Menjadi standar global yang di mana ANGGOTA Dari negara-gatra G20 Telah Sepakat untuk review
mengadopsi IFRS. IFRS Berbasis di eropa di mana kota London, Inggris, Adalah Dasar Dari dewan standar
akuntansi Keuangan Yang dikenal sebagai Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB). IASB Adalah
standar Papan akuntansi Yang bertugas creates standar IFRS. Alasan Indonesia mengadopsi IFRS KARENA
IFRS adopsi merupakan shalat Satu komitmen Yang Dibuat Oleh Indonesia sebagai shalat Satu gatra G20.
negara-gatra ANGGOTA G20 terdiri Dari gatra maju Dan Berkembang Yang mewakili 2/3 dari Dunia
populasi, 85% Dari Produk Domestik global yang Dan mewakili Lebih Dari 75% Dari Perdagangan Dunia.
negara-gatra ANGGOTA G20 terdiri Dari Uni Eropa, Konsultasi Kesehatan, Hukum, Turki, Afrika Selatan,
Arab Saudi, Rusia, Meksiko, Republik Korea, Jepang, Italia, Indonesia, India, Jerman, Prancis, Cina, Kanada,
Brasil, Australia,
51
Jurnal Akuntansi, Bisnis dan Penelitian Keuangan, 2019, Vol. 5, No 2, hlm. 51-59

Dan Argentina (situs Web G20, 2017). IFRS memiliki karakteristik Yang BERBEDA Dari US GAAP
(Konsultasi Kesehatan, Hukum Generally Accepted Accounting Principles) di mana IFRS menganut Prinsip
dasar dasar SEMENTARA berdasarkan Aturan-US GAAP. Indonesia sejauh Penyanyi Telah berorientasi
PADA US GAAP Yang menganut rule base.
Indonesia, sebelumnya Penelitian, (Supriyono, Achmad Dan Joko, 2014; Fauziah 2015; Gunawan Dan Eka,
2016) Menunjukkan bahwa Tingkat pengungkapan wajib berkisar 60-90% untuk review Perusahaan Yang
memiliki signifikan akuntabilitas public di mana Langkah-Langkah Implementasi Yang digunakan Adalah
using indeks Bapepam, Deloitte, Dan adopsi ATAU TIDAK adopsi. Belum ada Pengukuran adopsi IFRS
PADA Tingkat entitas Yang melibatkan standar IFRS yang Benar-Benar BERBEDA Dari US GAAP
Beroperasi rinci sehingga can menghasilkan indeks Implementasi IFRS Yang DAPAT digunakan sebagai
Acuan hearts regulator ATAU mereka Yang Membutuhkan Tingkat Implementasi IFRS di Indonesia.
Konteks IFRS hearts Penelitian Penyanyi mengacu PADA PSAK Berbasis IFRS, sedangkan US GAAP
mengacu PADA PSAK SEBELUM adopsi IFRS. Fleksibilitas ketika memilih Metode akuntansi kadang-
kadang memotivasi manajer untuk review memilih Metode akuntansi ATAU untuk review mengubah Yang
digunakan untuk review meningkatkan, Penurunan, ATAU meratakan Angka Pendapatan Dari Tahun Ke
Tahun (Rohaeni Dan Aryati, 2012). Dengan kata lain, manajemen pengerjaannya efisien DAPAT
memanfaatkan longgarnya using Metode akuntansi Dan Prosedur untuk review meningkatkan Dan
Menurunkan keuntungan. Hal Suami disebut manajemen AGRO Yang merupakan intervensi Dari manajemen
untuk review Mengelola keuntungan.Butler, Leone Dan Willenborg (2004) mengatakan bahwa manajemen
AGRO hearts Laporan Keuangan DAPAT diidentifikasi DENGAN using rasio kunci, seperti bersiap Dan
likuiditas, Dan penerapan standar IFRS untuk review barang-barang Laporan Keuangan DAPAT Mengurangi
Tingkat manajemen AGRO.
EVA using mencakup biaya modal sebagai Komponen utamanya Yang terdiri Dari bunga Dan dividen
mencakup biaya Dan dibandingkan DENGAN AGRO Bersih. EVA Adalah Pengukuran Nilai Tambah
Ekonomis Yang merupakan Dampak Dari activities Pengelolaan ATAU Pengembangan strategi Perusahaan
(Muda Dan O'Byrne, 2000). Mencari Google Artikel demikian, mengukur Nilai Perusahaan DENGAN EVA
sama DENGAN mengukur peningkatan Nilai Tambah Dari Pengembangan strategi Dan Mengurangi
Pengembangan strategi Yang TIDAK Nilai Tambah. EVA diterima sebagai instrumen Penting untuk review
mengukur costs kos Dan manajemen di Seluruh Dunia (Hajiha Dan Farhani, 2011). Sebagai ukuran Nilai,
beberapa faktor DAPAT mempengaruhi Nilai EVA. Faktor-faktor Yang DAPAT mempengaruhi EVA
meliputi Struktur kepemilikan (Fardhina Dan Retno, 2013) Return on Invested Capital - ROIC (Anna Dan
Anna, 2016) Modal Intelektual, Sumber Daya Yang Nyata (Aktiva Lancar, Aktiva produktif), Aset TIDAK
Berwujud, Dan Kewajiban (Wibowo, 2009). EVA DAPAT digunakan sebagai ukuran Nilai Perusahaan
(Fardhina Dan Retno, 2013).
Berdasarkan Penjelasan di differences, masalah Yang diteliti hearts Penelitian Penyanyi Adalah sebagai
berikut: (1) Bagaimana Membangun indeks Implementasi IFRS termasuk hearts PSAK terbaru Yang
mencakup Pengakuan, Pengukuran, pengungkapan Dan Istilah Yang DAPAT melengkapi ukuran Yang
digunakan Oleh TIDAK ADA Bapepam. VIII G.7 TENTANG "Penyajian Dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten ATAU Perusahaan Publik" Dan Yang merupakan Ciri khas Dari IFRS? (2) Apa Efek Dari
indeks Implementasi IFRS PADA Perusahaan di Indonesia PADA Nilai Perusahaan?

2. Tinjauan Literatur
Indeks Implementasi IFRS Dan pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan
Penelitian Yang akan dilakukan Adalah development Penelitian sebelumnya di mana kebaruan hearts
indeks Implementasi IFRS Yang akan dibangun Oleh para Peneliti. Penelitian sebelumnya di mana IFRS
sebagai variabel Utama dihitung using wajib pengungkapan IFRS (Tsalavoutas Dan Dionysia 2014;
Supriyono, Achmad Dan Joko, 2014; Fauziah, 2015; Gunawan Dan Eka, 2016). pengungkapan wajib IFRS
using Lokal standar Suatu gatra Yang Telah mengadopsi IFRS, also Tingkat Implementasi IFRS diukur
DENGAN Referensi Yang digunakan Oleh Deloitte Kantor Akuntan Publik, Yaitu "IFRS Presentasi &
Pengungkapan Checklist", Dan Regulasi Bapepam No. VIII G.7 TENTANG "Penyajian Dan pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten ATAU Perusahaan Publik.
Penelitian Lain yang (Hui Dan Tzu 2014; Bryce, Ali dan Mather 2015; Ferentinou Dan Anagnostopoulou
2014;Hitam Dan Maggina 2016; Pelucio-Grecco et al. 2014; Mousa Dan Desoky 2014) MENGGUNAKAN
ukuran adopsi ATAU TIDAK adopsi DENGAN variabel boneka Dimana Nilai Adalah 1 (satu) JIKA adopsi
Dan 0 (nol) JIKA TIDAK adopsi.
Hasil Penelitian Bervariasi, ANTARA lain, bahwa Tingkat konvergensi IFRS mempengaruhi
KUALITAS AGRO (Hui Dan Tzu 2014) Kualitas lebih pencatatan diskresioner SEBELUM Dan Penghasilan
kena pajak adopsi IFRS, di mana KUALITAS lebih pencatatan menurun Penghasilan kena pajak IFRS (Bryce,
Ali dan Mather, 2015) Manajemen AGRO LEBIH randah Penghasilan kena pajak adopsi IFRS (Ferentinou
Dan Anagnostopoulou 2014), IFRS adopsi TIDAK memiliki pengaruh PADA KUALITAS Laporan Keuangan
(Hitam Dan Maggina 2016) Perusahaan Yang memiliki Tingkat Tinggi Sesuai DENGAN IFRS
pengungkapan wajib, relevansi Laporan Keuangan Dilihat Dari regresi harga Pendapatan dan sepengendali
Bersih Serta LEBIH Tinggi (Tsalavoutas Dan Dionysiou 2014) Selama periode IFRS, ADA peningkatan
KUALITAS information. akuntansi (Pelucio-Grecco et al 2014) IFRS adopsi meningkatkan relevansi Nilai
buku Dan Menurunkan relevansi keuntungan (Beisland Dan Knivsflå 2015) Relevansi Laporan Keuangan
Yang Dilihat Dari regresi harga Pendapatan dan sepengendali Bersih MENINGKAT Penghasilan kena pajak
adopsi IFRS (Mousa Dan Desoky 2014).
Studi di differences Fokus PADA Penyelidikan KUALITAS Pelaporan Keuangan di negara-gatra
Beroperasi Langsung mengadopsi IFRS. Namun, Sangat Sedikit Penelitian TENTANG pengaruh
konvergensi IFRS, Dan hasilnya dicampur. Sebagai contoh, (Wu, Li Dan Lin 2014) Meneliti Efek Dari
serangkaian harmonisasi Dan konvergensi IFRS DENGAN

52
Jurnal Akuntansi, Bisnis dan Penelitian Keuangan, 2019, Vol. 5, No 2, hlm. 51-59

PADA ketepatan Waktu Pengakuan Pendapatan di Pasar Cina Yang bermunculan. Mereka menemukan
bahwa AGRO Yang dilaporkan Di Bawah Cina GAAP memiliki koefisien respon AGRO Yang LEBIH randah,
tetapi koefisien respon AGRO Yang LEBIH Tinggi di Masa Depan, daripada AGRO Yang dilaporkan
berdasarkan IFRS SEBELUM Cina GAAP berkumpul DENGAN IFRS PADA Tahun 2007. Hal Penyanyi
menunjukkan bahwa AGRO Yang dilaporkan di Bawah Cina GAAP umumnya Kurang Tepat Waktu Dari
AGRO Yang dilaporkan berdasarkan IFRS SEBELUM konvergensi. Mereka also menemukan bahwa
koefisien respon AGRO Masa Depan AGRO Yang dilaporkan Di Bawah Cina GAAP Terus MENINGKAT,
menunjukkan bahwa ketepatan Waktu Pengakuan AGRO Yang dilaporkan Di Bawah Cina GAAP memburuk
Penghasilan kena pajak serangkaian harmonisasi Dan konvergensi IFRS DENGAN di Cina. Diambil
Bersama-sama, (Wu, Li Dan Lin 2014) Memberikan Bukti Yang menunjukkan bahwa harmonisasi Dan
konvergen standar akuntansi nasional DENGAN IFRS di Pasar Modal gatra Berkembang Belum tentu
meningkatkan KUALITAS akuntansi.

3. Metodologi
Data Yang dikumpulkan hearts Penelitian Suami Adalah kuantitatif, Dan Sumber data sekunder Adalah
data. Populasi hearts Penelitian Yang terkena Perusahaan DENGAN PSAK Sales manager (TIDAK ETAP -
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) Yang Terdaftar di LQ45 PADA Tahun 2016. Penelitian Penyanyi
merupakan Penelitian kausal KARENA Penelitian Penyanyi akan menggambarkan Hubungan kausal ATAU
penyebab Satu ATAU LEBIH masalah Seperti Yang dinyatakan hearts rumusan masalah (Sekaran, 2013).
Penelitian Penyanyi didasarkan PADA horison Waktu (dimensi) Adalah cross-sectional, di mana cross-
sectional using pendekatan snapshot ATAU pengamatan dilakukan PADA Waktu Tertentu (Manurung,
2011). Sampel Penelitian dipilih DENGAN using Metode purposive sampling DENGAN 45 Perusahaan di
Indonesia untuk review Pelaporan Keuangan Yang Telah using 2015-2016 PSAK. Teknik analisis data yang
hearts Penelitian Penyanyi Adalah analisis variabel indeks Implementasi IFRS Dan Nilai Perusahaan. Model
Penelitian Yang DAPAT diuji Beroperasi empiris Adalah sebagai berikut:
EVA = α + βIFRS + e
Dimana,
EVA = Economic Value Added = Laba Bersih - tertimbang rata-rata mencakup biaya modal (Jangka Panjang
Utang + Ekuitas)
IFRS = IFRS Implementasi Level, di mana:

Tabel 1. Pedoman Indeks Implementasi IFRS.


Nilai 1 Nilai 0 TIDAK Berlaku (N / A)
Sesuai DENGAN PSAK TIDAK Sesuai DENGAN
sebagai PSAK Perusahaan TIDAK memiliki
Transaksi Yang Berlangganan
Dari 1 Januari 2017 sebagai Dari 1 Januari 2017 DENGAN PSAK
Yang bersangkutan

3.1. Indeks Implementasi IFRS


Hasil development untuk review Menghitung indeks Implementasi IFRS Adalah sebagai berikut:

Meja 2. Item dari Indeks Implementasi IFRS.


Tida
k PSAK Pertanyaan nilai 1 Nilai 0 N/A
d
Pernyataa ar
1 1 Nama laporan yang n i keuangan Lainnya N/A
menyajikan posisi aset, posisi
kewajiban dan ekuitas.
keunt
Pernyataa unga
2 1 Nama laporan bahwa hadiah n dari n dan Lainnya N/A
ker
ugi
Informasi laba atau rugi an dan lain
pendapatan komprehensif
Metode yang digunakan untuk Sebuah. Biaya
3 4 memisahkan Akuisisi Lainnya N/A
deng
laporan keuangan b. di sesuai an
PSAK 55
meng
guna keadila
c. kan itu n
metode
4 10 Pengobatan valuta asing Lain luas Lainnya N/A
perbedaan dari terjemahan pendap (OCI) dari itu
atan
da
laporan mata uang asing terjemahan ri laporan di
u
nt
u
asing mata uang k itu
mata
pelaporan uang aku s
seba yang belum
disajikan gai direalisasi
keuntungan atau kerugian
dalam
laporan laba rugi
dan lainnya yang
komprehensif
pendapatan di bagian OCI
di ber pendapa
bawah sih tan dan
keadila
muncul di itu n
bagian

53
Jurnal Akuntansi, Bisnis dan Penelitian Keuangan, 2019, Vol. 5, No 2, hlm. 51-59

aku
5 13 Pengukuran investasi Investasi Properti s Lainnya N/A
ole
Properti diukur h pilihan dari
model biaya atau nilai
wajar
model dan dianggap
seb
uah indikasi dari
pelemahan
6 14 rumus biaya persediaan Inventaris biaya, Lainnya N/A
dihitung dengan
menggunakan pertama
bia
outbond ya rumus
at
(MPKP) au tertimbang
rata-rata.
kesatua lagi
7 16 Pengukuran aset tetap Itu n memilih itu Lainnya N/A
model biaya atau revaluasi
se -
ba ny
model gai a akuntansi
kebija
kan dan berlaku itu
kebijakan untuk semua
aktiva tetap
di kelas yang sama. Jika
membaw dar seb
a jumlah i uah
meningkat aset sebagai
hasilnya
dari revaluasi, maka
mening
katkan diakui di
lain luas
pendap
atan dan akumulasi
ekuitas dalam porsi
surplus revaluasi.
8 19 Pengukuran dari berwujud Entitas memilih biaya Lainnya N/A
aktiva model atau revaluasi
se -
ba ny
model gai a akuntansi
kebijak
an.
9 19 Pengukuran Goodwill Itu perusahaan Memeriksa Lainnya N/A
menur kemauan
itu un di baik
nilai secara tahunan
pengukuran
10 24 pengukuran dari Itu kembali dari Lainnya N/A
kewajiba bers
Program imbalan kerja adalah n (aktiva) ih
didefini manfaat unt
manfaat pasti. sikan karena uk
perubah
an di itu
d
ar
asumsi i aktuaris
aku
s termasuk di lain
pendapatan
komprehensif
11 28 Terkait dengan kewajiban dari Itu perusahaan tes itu Lainnya N/A
kecukupa da kewajiba
perusahaan asuransi n ri n di
akhir pelaporan
meng
guna
Titik kan itu kotor
premium cadangan (GPR)
unt sem
metode uk yang ua
menyaj
estimasi ikan nilai
kas masuk dan keluar
(Premi, klaim, atau
adal
manfaat dan biaya) ah
diperhitungkan.
Kriteria yang digunakan oleh sendiri- bersam
12 30 perusahaan sendiri atau a Lainnya N/A
me
dalam menentukan sewa mili
pembiayaan ki itu berikut
karakteristik:
Seb
uah
. sewa transfer
kepemilikan aset kepada
lessee pada akhir
sewa
jangka.
b. Penyewa memiliki
pilihan
untuk membeli aset
dengan harga
yang diperkirakan
renda dibanding unt
agak h kan uk
nilai wajar pada tanggal

54
Jurnal Akuntansi, Bisnis dan Penelitian Keuangan, 2019, Vol. 5, No 2, hlm. 51-59

pilihan mulai menjadi


diimplement beg bah
asikan itu wa di
awal sewa
dapat dipastikan bahwa
piliha men
itu n bisa jadi
diimplementa
sikan.
c. Jangka waktu sewa
adalah untuk
sebagian besar kehidupan
ekonomi
dari aset meskipun
hak kepemilikan yang
tidak ditransfer.
d. Pada awal
sewa, nilai kini
itu minimum sewa
pembayaran secara
substansial
dekat dengan semua nilai
wajar
dari aktiva sewa
guna usaha.
Persewa adal
e. an aktiva ah
hany
khusus, dan a lessee
dapat menggunakannya
tanpa
unt
perlu uk bahan
modifikasi.
u
nt
u kehid Lainny
13 36 Terkait k upan asuransi Itu tes perusahaan itu a N/A
kewajiban kecukupa dar kewajiba
perusahaan n i n di
akhir pelaporan
meng
guna
Titik kan itu kotor
cadang
premium an (GPR)
unt sem
metode uk yang ua
menyajik
estimasi an nilai
kas masuk dan keluar
(Premi, klaim, atau
adal
manfaat dan biaya) ah
diperhitungkan.
disajikan Lainny
14 38 Itu perbedaan antara itu dalam tambahan a N/A
jumlah dari pertimbangan modal disetor
ditransfer dan itu membawa
d
ar
jumlah i setiap bisnis
kombinasi transaksi
antara entitas dibawah
sepengendali
perusaha Pengukura Menguk paja
15 46 Itu an n ur tangguhan k Itu N/A
tangguha pajak aktiva dan aktiva dan kewajiba di perusahaan
n n
paja tida
kewajiban k tarif dan DPP tidak k
denga
tetap n mengukur
harapan di tangguhan
memulihkan atau
menyelesaikan aset pajak
aktiva atau
kewajiban. dan
kewajiban
kemaj at kerug Lainny
16 50/55 uan au ian di keuangan diakui di lain a N/A
aset diklasifikasikan sebagai pendapa
/ 60 tersedia untuk luas tan
penju samp aku
alan ai itu aset s
dihentikan
pengakuanny
a. Di bahwa
waktu akumulasi
keuntungan
ata kerug
u ian sebelumnya
diakui di lain
pendapatan komprehensif
adalah
direklasifikasi dari ekuitas
ke
laba atau rugi sebagai
reklasifikasi
pengaturan.
kemaj ata kerugi meng Bagian dari keuntungan Lainny
17 50/55 uan u an di tunai alir atau kerugian atas a N/A
lindung lindung
/ 60 nilai itu nilai instrumen

55
Jurnal Akuntansi, Bisnis dan Penelitian Keuangan, 2019, Vol. 5, No 2, hlm. 51-59

ditunjuk sebagai efektif


ak
pagar u s diakui di
lain luas
pendap
atan
dar Pada nilai yang lebih
18 58 Pengukuran i tidak lancar rendah antara Lainnya N/A
aset yang dimiliki untuk
dijual nilai tercatat dan
nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual
untu beasisw adal
19 61 Akuntansi pengobatan k Pemerintah a ah Lainnya N/A
Seb
hibah pemerintah diakui di uah
Laba sistematis dan rugi
dasar selama
d
ar
Titik i itu kesatuan
mengakui sebagai beban
pada
dimaksu unt
terkait biaya dkan uk
dikompensasi oleh hibah
beka Kepentingan non
20 65 Kepemilikan hal s di pengendali Lainnya N/A
konsolidasi keuangan
pernyataan
bers
21 66 Akuntansi pengobatan di Itu ama usaha Lainnya N/A
-
venturer dalam usaha ny
patungan mengakui a bunga di
perusahaan patungan
sebagai
investasi dan arsip
investasi menggunakan
keadila
n metode di
Sesuai dengan PSAK 15

4. Hasil dan Pembahasan


Uji Normalitas, Ghozali (2013) menyatakan bahwa uji normalitas adalah untuk menguji apakah model
regresi, variabel independen dan variabel dependen memiliki normal atau abnormal distribusi data.

Gambar 1. Distribusi Kolmogorov Smirnov Uji Normalitas.


Dari gambar Histogram di atas, dapat diperoleh bahwa lonceng data formulir sebagai karakteristik dari
distribusi normal. Sedangkan dari plot normal Pp data diperoleh menyebar di dekat garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal. Dari dua gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa data nilai perusahaan
menggunakan Economic Value Added (EVA) biasanya didistribusikan.

Tabel-3. Hasil Autokorelasi Uji.


Model R R Square Adjusted R Square Std. Kesalahan Perkirakan Durbin-Watson
0,054Se
1 buah 0,003 -.020 0,003 2,109
prediktor: (Constant), IFRS.
Variabel tak bebas: EVA.

56
Jurnal Akuntansi, Bisnis dan Penelitian Keuangan, 2019, Vol. 5, No 2, hlm. 51-59

Berdasarkan hasil uji korelasi di atas dalam tabel 3 hasil uji autokorelasi, diperoleh nilai DW-hitungan
1,248 nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel signifikan 5% dengan jumlah sampel (n) 45 dan jumlah
variabel (k) sebanyak 1, maka diperoleh nilai DW besar seperti 2109 sehingga dl bahwa <DW <du adalah
1,2498 <2,109 <1,6148 berdasarkan kriteria untuk tabel nilai uji Durbin-Watson, hasil ini menunjukkan
bahwa tidak ada autokorelasi arti positif bahwa model regresi ini studi bebas dari autokorelasi.
uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antara variabel
bebas (Gozhali, 2011). Pendekatan yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya multikolinearitas oleh
Variance uji Inflation Factor (VIF), dengan analisis jika nilai toleransi> 0,10 dan VIF <10, itu berarti bahwa
tidak ada multikolinearitas dalam studi atau jika nilai toleransi <0,10 dan VIF> 10, berarti ada
multikolinearitas dalam penelitian ini.

Tabel-4. Multikolinearitas Hasil Uji.


Model Koefisien unstandardixed Statistik collinearity
B Std. Kesalahan Toleransi VIF
1 (Constant) 0,080 0,092
IFRS -.040 0,113 1.000 1.000
Variabel tak bebas: EVA.

Hasil tes dari tabel 4Multikolinearitas Test, menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen memiliki
nilai toleransi kurang dari 0,10. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama, bahwa tidak
ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada varian dan
ketidaksetaraan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013).

Tabel-5. Heteroskedastisitas Hasil Uji.


Model Koefisien unstandardixed Koefisien standar t Sig
B Std. Kesalahan beta
1 (Constant) 0,080 0,092 0,872 0,388
IFRS -.040 0,113 -.054 -.355 0,725
Variabel tak bebas: EVA.

Hasil tes di tabel 5Uji Heteroskedastisitas Hasil di atas menunjukkan bahwa model regresi yang
digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas, yang dapat dilihat tingkat signifikansi untuk
semua variabel di atas 0,05 atau 5%. Jika variabel independen signifikan mempengaruhi variabel dependen
ditunjukkan dengan signifikansi kurang dari 5%, model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

5. Analisis Regresi Berganda


pengujian hipotesis dimaksudkan untuk memutuskan apakah akan menerima atau menolak hipotesis
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian untuk menentukan besarnya hubungan antara variabel
yang diteliti. Uji statistik terdiri dari uji koefisien determinasi (R2), uji simultan (Uji F) dan Uji Parsial (Uji
T). Menyusul hasil uji hipotesis:
Koefisien determinasi (R2) berguna untuk menguji seberapa jauh kemampuan model penelitian dalam
menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2013). Nilai R2 yang telah disesuaikan adalah antara 0 dan sampai
1. Nilai R2 yang mendekati 1 berarti kemampuan variabel independen untuk memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. nilai R2 bawah 0,5 berarti bahwa
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen sangat kecil (Ghozali, 2013).

Tabel-6. Hasil penentuan Test.


Std. kesalahan
Model R R Square Adjusted R Square Perkiraan
1 0,054Sebuah 0,003 -.020 .0835490
Sebuah. prediktor:(Constant), IFRS.
b. Variabel tak bebas:EV.

tabel 6 Hasil uji determinasi, dengan nilai R-Square sebesar 0,3 atau 3%, yang berarti bahwa 99,7%
diperoleh dari variabel lain (Manajerial Kepemilikan, Return on Invested Capital, Intellectual Capital dan aset
berwujud) di luar kasus ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen adalah, Indeks Implementasi
IFRS dan Efek.
uji statistik F menunjukkan apakah variabel independen termasuk dalam model mempengaruhi variabel
dependen (Ghozali 2013). Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen pada indeks
implementasi IFRS dan efeknya pada Nilai Perusahaan. Hasil simultan dari penelitian ini dapat dilihat
padatabel 7, Di bawah ini.

57
Jurnal Akuntansi, Bisnis dan Penelitian Keuangan, 2019, Vol. 5, No 2, hlm. 51-59

Tabel-7. Hasil Uji F.


Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 Regresi 0,001 1 0,001 0,126 0,725Sebuah
Sisa 0,300 43 0,007
Total 0,301 44
Sebuah. prediktor:(Konstan), IFRS.
b. Variabel tak bebas:EVA.

Hasil tes di tabel 7hasil uji determinasi menunjukkan nilai F dihitung pada 0,126 diungkapkan oleh tanda
positif, sedangkan nilai F tabel 4.06. nilai statistik menunjukkan hasil yang signifikan di
α = 0.05, yang sebesar 0,000 yang berarti bahwa nilai signifikansi 0,725> 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel secara bersamaan independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen,
yaitu Implementasi IFRS Indeks dan pengaruhnya sehingga H1 dalam penelitian ini ditolak.
Koefisien parsial (t-test), Ghozali (2013)uji parsial menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel
independen secara individual dalam menjelaskan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α= 5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan jika t hitung>
t tabel atau probabilitas <tingkat signifikansi (Sig <0,05), maka Ha diterima dan Ho telah menolak berarti
bahwa variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Jika t hitung <t tabel atau probabilitas> tingkat
signifikansi (Sig> 0,05), maka Ha ditolak dan Ho diterima berarti variabel independen tidak mempengaruhi
variabel dependen. Hasil t-test (uji hipotesis) dalam penelitian ini dapat dilihat padatabel 8.

Tabel-8. Hipotesis Hasil Uji.


Variabel Koefisien standar Kesalahan t-nilai Nilai probabilitas
Regresi
IFRS -0,040 0,113 -0,355 0.725
Variabel dependen: EVA (Economic Value Added).

Hasil pembahasan pengujian hipotesis mengatakan variabel Implementasi IFRS secara statistik di α
= 0,5 yaitu dengan nilai probabilitas 0,725. Hal ini dikenal dengan nilai statistik -0,355 menyatakan dengan
tanda negatif maka hubungan antara variabel implementasi IFRS memiliki efek negatif yang signifikan
terhadap nilai perusahaan melalui nilai tambah ekonomi (EVA). Hal ini menunjukkan bahwa implementasi
IFRS dan pengaruhnya tidak memiliki hubungan dengan nilai Perusahaan melalui nilai tambah ekonomi
(EVA), di mana biaya model di perusahaan tidak mampu meningkatkan dengan pengembangan dan
implementasi IFRS di Indonesia , tetapi faktor lain lain seperti kepemilikan, modal intelektual, sumber
Tangible dan leverage mempengaruhi implementasi IFRS di Indonesia.et Adibah al. (2013) negara dalam
penelitiannya bahwa IFRS adopsi mempengaruhi kualitas laba yang diukur dengan manajemen laba yang
rendah dan nilai tinggi relevansi. Syarief dan Danil (2015) dinyatakan dalam penelitian mereka bahwa IFRS
konvergensi di negara mempengaruhi kualitas laba yang konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya.

6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dinyatakan sebelumnya, kesimpulan dari penelitian pada
pengembangan IFRS indeks pelaksanaan dan efeknya pada nilai perusahaan di Indonesia 2015, bahwa indeks
implementasi IFRS dan pengaruhnya memiliki dampak negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
melalui Economic value Added (EVA) untuk perusahaan yang menggunakan PSAK di Indonesia. Ini berarti
bahwa ketika implementasi IFRS diterapkan di Indonesia, hal itu tidak mempengaruhi laba bersih.

Referensi
Ahalik, Murwaningsari, Mayangsari & Aryati (2018). Perbedaan dalam PSAK saat ini berdasarkan IFRS
dengan PSAK sebelumnya. Buku Referensi untuk Umum dan Profesional, 1 (1): 1-94.
Adibah, WIW, Anuar. KK, van Zijl, T. & Dunstan, K. (2013). kualitas laba dan penerapan standar akuntansi
berbasis IFRS: Bukti dari pasar negara berkembang. Ulasan Asia Akuntansi, 21 (1): 53-73.
Anna, B. & Anna, K. (2016). Faktor menciptakan nilai tambah ekonomi dari perusahaan pertambangan.
Archives of Sciences Pertambangan, 61 (1): 109-123.
Beisland, LA & Knivsflå, KH (2015). Telah IFRS mengubah cara harga saham yang terkait dengan pendapatan
dan nilai buku? Bukti dari Norwegia. Ulasan Akuntansi dan Keuangan, 14 (1): 41-63.
Hitam, EL & Maggina, A. (2016). Dampak IFRS pada data laporan keuangan di Yunani. Jurnal Akuntansi di
Emerging Economies, 6 (1): 69-90.
Bryce, M., Ali, MJ & Mather, PR (2015). kualitas akuntansi dalam pra / periode adopsi pasca-IFRS dan
dampak pada komite audit efektivitas-Bukti dari Australia. Pacific-Basin Keuangan Journal, 35: 163-
181.
Butler, M., Leone, A. & Willenborg, M. (2004). Analisis empiris pelaporan auditor dan hubungannya dengan
akrual abnormal. Jurnal Akuntansi sebuah Ekonomi, 37: 139-65.

58
Jurnal Akuntansi, Bisnis dan Penelitian Keuangan, 2019, Vol. 5, No 2, hlm. 51-59

Fardhina, F. & Retno, K. (2013). Analisis efek struktur kepemilikan terhadap nilai tambah ekonomi.
International Journal of Administrative Science & Organisasi, 20 (3): 171-179.
Fauziah, I. (2015). Pengaruh mekanisme corporate governance pada tingkat kepatuhan pasca-konvergensi
IFRS pengungkapan wajib. Essence: Bisnis dan Manajemen Journal, 5 (2): 279-304.
Ferentinou, AC & Anagnostopoulou, SC (2014). Akrual berbasis dan manajemen laba riil sebelum dan setelah
adopsi IFRS; kasus Yunani. Journal of Applied Accounting Research, 17 (1): 2-23.
Ghozali, I. (2013). Penerapan analisis multivariat dengan program IBM SPSS 21. Edisi 7, Semarang:
Universitas Diponegoro Penerbit.
Gunawan, S. & Eka, RH (2016). Peran struktur tata kelola perusahaan di tingkat kepatuhan periode
pengungkapan wajib setelah konvergensi IFRS (Studi Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia). Periodik Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1 (1) Indonesia: 71-83.
Hajiha, Z. & Farhani, MG (2011). Pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai tambah ekonomi. American
Journal of Scientific Research, 1 (1): 96-107.
Hui, SK & Tzu, HW (2014). Pengaruh IFRS, asimetri informasi dan tata kelola perusahaan pada kualitas
informasi akuntansi. Ekonomi Asia dan Financial Review, 4 (2): 226-256.
Manurung, AH (2011). Metode penelitian: Keuangan, investasi, dan akuntansi empiris. Jakarta: PT. Adler
Manurung Press.
Mousa, GA & Desoky, AM (2014). Relevansi nilai dari standar pelaporan keuangan internasional (IFRS):
Kasus negara-negara GCC. Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Ekonomi, 4 (2): 16-28.
Pelucio-Grecco, MC, Geron, CMS, Grecco, GB & Lima, JPC (2014). Pengaruh IFRS pada manajemen laba di
perusahaan publik non-keuangan Brasil. Muncul Market Review, 21: 42-66.
Rohaeni, T. & Aryati, T. (2012). Pengaruh konvergensi IFRS perataan laba dengan kualitas audit sebagai
variabel moderasi: Analisis di Indonesia, Singapura, dan China. SNA 15 Banjarmasin. pp: 1-26.
Sekaran, U. (2013). Metode penelitian untuk bisnis: Pendekatan membangun keterampilan. 6 Edn., Wiley.
Supriyono, E., Achmad, AM & Joko, S. (2014). Pengaruh corporate governance pada tingkat kepatuhan
konvergensi IFRS di Indonesia. SNA 17 Lombok. pp: 1-23
Syarif, F. & Danil, A. (2015), Dampak penerapan IFRS pada manajemen laba dan peran mekanisme tata kelola
perusahaan di Perbankan Indonesia. SNA 18 Medan.
Tsalavoutas, I. & Dionysiou, D. (2014). Relevansi nilai dari IFRS persyaratan pengungkapan wajib. Journal of
Applied Accounting Research, 15 (1): 22-42.
Wibowo, S. (2009). Faktor yang mempengaruhi pemegang saham nilai emiten kategori LQ45 di bursa saham
Indonesia dengan nilai tambah ekonomi. Indonesia Jurnal Manajemen, 9 (2): 65-78.
Wu, GSH, Li, SH & Lin, S. (2014). Efek dari harmonisasi dan konvergensi dengan IFRS pada ketepatan waktu
laba yang dilaporkan di bawah Cina GAAP. Journal of Contemporary Akuntansi dan Ekonomi. 10 (2):
148-159.
Young, SD & O'Byrne, SF (2000). manajemen berbasis nilai EVA dan: Sebuah panduan praktis untuk
implementasi.
McGraw-Hill.

59

Anda mungkin juga menyukai