Anda di halaman 1dari 8

BAB 4

HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan dan pengumpulan

data yang berupa angket/kuesioner tentang gambaran penggunaan mekanisme

koping mahasiswa dalam menghadapi tugas akhir pada mahasiswa DIII

Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo secara deskriptif sesuai

denagn tujuan peneliti.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5 maret – 14 april 2017 dengan

jumlah responden sebanyak 82 responden, sedangkan hasil penelitian di

kelompokan menjadi 2 yaitu data umum dan data khusus. Data umum berupa data

demografi karakteristik responden yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan,

dan hobby/kesukaan. Data khusus menyajikan pernyataan tentang gambaran

penggunaan mekanisme koping mahasiswa dalam menghadapistres tugas akhir.

Setelah data terkumpul, maka di lakukan tabulasi dan analisi dan analisa data

untuk memudahkan dalam pembahasan.

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Prodi DIII Keperawatan Universitas

Muhammadiyah Ponorogo yang beralamat di jalan Budi Utomo No.10 Kecamatan

Siman Kabupaten Ponorogo. Jumlah seluruh mahasiswa DIII keperawatan tingkat

III sebanyak 82 mahasiswa yang terdiri dari 2 kelas yaitu yang pertama kelas A

sebanyak 44 mahasiswa di antaranya mahasiswa laki-laki 13 mahasiswa dan

perempuan 31 mahasiswa perempuan dan yang ke dua kelas B sebanyak 38

mahasiswa di antaranya mahasiswa laki-laki 11 mahasiswa dan perempuan 27

mahasiswa. Pada tinggakat III ini beban mahasiswa Universitas Muhammadiyah


Ponorogo Tingakat III adalah penyusunan Tugas Akhir, jadwal mata kuliah yang

padat, jadwal skill lab yang harus di selesaikan serta beban Praktek Keperawatan

Klinik Profesi 3 yang harus di laksanakan di RSU.Dr.Soedono Madiun, dan

RSU.Dr.Saiful Anwar Malang. Jadwal kegitan praktek dan Tugas akhir tersebut di

lakukan secara bersamaan di 2 semester yang mengakibatkan mahasiswa DIII

Keperawatan Tinggakat III mengalami kecemasan ataupun juga berdampak pada

stres.

4.2. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menyadari belum optimal akan hasil yang

didapatkan, masih banyak kelemahan dan keterbatasan dalam penyusunan tugas

Karya Tulis Ilmiah antara lain:

1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang dibuat

oleh peneliti yang belum diuji cobakan terlebih dahulu sehingga validitas

realibilitasnya masih perlu di uji ulang.

2. Peneliti hanya terbatas pada kuesioner saja tanpa mengetahui perilaku dalam

keseharian responden (tanpa melakukan observasi secara langsung sehingga

peneliti tidak bisa memvalidasi).

3. Pada saat akan di lakukanya pembagian koesener, mahasiswa tiap kelas

memiliki jadawal praktek yang berbeda sehingga sulit bagi peneliti untuk

membagikan koesener pada responden.


4.3. Hasil Penelitian

4.3.1. Data Umum

Bagian ini akan dibahas data karakteristik responden berdasarkan

usia responden, jenis kelamin, hobby/kesukaan.

4.3.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia pada


Mahasiswa DIII Keperawatan Tingkat III Di Universitas
Muhammadiyah Ponorogo Bulan Maret Tahun2017
No. Usia Responden Frekuensi Prosentase (%)

1. 20 Tahun 15 36.6%
2. 21 Tahun 18 43.9%
3. 22 Tahun 8 19.5%
Jumlah 41 100%
Sumber Data Primer

Berdasarkan tabel 4.1 disebutkan bahwa hampir 20

responden (36.6%) mahasiswa DIII Keperawatan berusia 20 tahun.

Hampir setengah 18 responden (43.9%) mahasiwa DIII Keperawatan

berusia 21 tahun dan sebagian kecil 8 responden (19.5%) mahasiswa

DIII Keperawatan berusia 22 tahun.

4.3.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis


Kelaminpada Mahasiswa DIII Keperawatan Tingkat III
Di Universitas Muhammadiyah Ponorogo Bulan Maret
Tahun 2017

No. Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%)


Responden
1. Laki-Laki 8 19.5%
2. Perempuan 33 80.5%

Jumlah 41 100%
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.2 diatas sebagian besar 33 responden

(19.5%) berjenis kelamin perempuan dan 8 responden (19.5%)

sebagian kecil berjenis kelamin laki-laki.

4.3.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Hobby/Kesukaan

Tabe 4.3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan


Hobby/Kesukaan pada Mahasiswa DIII Keperawatan
Tingkat III Di Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Bulan Maret Tahun 2017

No. Hobby Frekuensi Prosentase (%)


1. Membaca 6 14.6%
2. Olahraga 16 39.0%
3. Bermain 14 34.1%
4. Tidur 5 12.2%
Jumlah 24 100%
Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.4 diatas disebutkan bahwa hampir

setengah 16 responden (39.0%) mahasiswa menyukai hobby

berolahraga. Dan hampir setengah 14 responden (34.1%) menyukai

hobby bermain. Sebagian kecil dari 6 responden (14.6%)

mahasiswa menyukai hobby dengan membaca dan sebagian kecil

5 responden (12.2%) menyukai hobby dengan tidur.


4.3.2. Data Khusus

Setelah mengetahui data umum dalam penelitian ini, maka berikut

akan ditampilkan hasil penelitian terkait dengan data khusus tentang

Gambaran Penggunaan Mekanisme Koping Mahasiswa dalam

Menghadapi Tugas Akhir di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Ressponden Berdasarkan Penggunaan


Mekanisme Koping Mahasiswa dalam Menghadapi Tugas Akhir
di Universitas Muhammadiyah Ponorogo Bulan Maret Tahun
2017.
No. Mekanisme Koping Frekuensi Prosentase (%)
1. Adaptif 20 48.8
2. Maladaptif 21 51.2
Jumlah 41 100
Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 4.8 diatas disebutkan bahwa dari 41 responden

sebagian besar 21 responden (51.20%) mahasiswa menggunakan

mekanisme koping maladaptif dan hampir setengah 20 responden

(48.20%) menggunakan mekanisme koping adaptif.

4.4. Pembahasan

Berdasarkan dari hasil penelitian pengumpulan data melalui kuesioner

yang telah ditabulasi kemudian diinterpretasikan dan dianalisa sesuai

variabel yang diteliti. Maka berikut akan disajikan mengenai variabel

tersebut. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari 41

mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo di

dapatkan hasil bahwa sebanyak 20 mahasiwa (48.8%) menggunakan

mekanisme koping adaptif dan yang menggunakan mekanisme koping

maladaptif sebanyak 21 mahasiswa (51.2%). Berdasarkan usia responden

dapat diinterpretasikan dari 41 mahasiswa. 11 mahasiswa menggunkan


mekanisme koping adaptif dan 4 mahasiswa menggunakan koping

maladaptif dengan usia 20 tahun. 8 mahasiswa menggunakan koping

adaptif dan 10 mahasiswa mengguanakan koping maladaptif dengan usia

21 tahun. 1 mahasiswa menggunakan koping adaptif dan 7 mahasiswa

menggunakan koping maladaptif dengan usia 22 tahun. Menurut (Yusuf,

2011). Mahasiswa adalah seseorang yang berada pada usia perkembangan

dari masa remaja akhir sampai dewasa awal (dewasa madya), yang dimulai

dari usia 18 sampai 25 tahun. Masa ini merupakan masa pencarian,

kemantapan, dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan

masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode

komitmen, dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan

penyesuaian diri pada pola hidup yang baru (Hurlock, 2014). Mahasiswa

sebutan yang diberikan kepada individu yang sedang menuntut ilmu

diperguruan tinggi masa transisi siswa dari Sekolah Menengah Atas

(SMA) menuju Perguruan Tinggi (PT) merupakan masa transisi sekolah

yang lebih kompleks dibandingkan masa transisi sekolah sebelumnya

karena masa transisi siswa dari SMA menuju Perguruan Tinggi seringkali

mengakibatkan perubahan dan beresiko terjadinya stres. Dari hasil

penelitian tersebut menunjukan bahwa umur usia muda lebih mudah

mengalami peningkatan stres di banding dengan umur usia dewasa.

Struktur psikologis individu yang komplek dan sumber koping yang

berubah sesuai dengan tingkat usianya akan menghasilakan reaksi yang

berbeda dalam menghadapi situasi yang menekan.


Berdasarkan jenis kelamin responden dapat diinterpretasikan dari 41

mahasiswa, 8 mahasiswa (19.5%) berjenis kelamin laki-laki dan 33

mahasiswa (80.5%) berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan tabulasi silang

8 mahasiswa (19.5%) berjenis kelamin laki-laki 3 diantaranya menggunakan

mekanisme koping adaptif dan 5 mahasiswa menggunakan mekanisme

koping maladaptif. Dari 33 mahasiswa (80.5%) berjenis kelamin perempuan

17 di antaranya menggunakan mekanisme koping adaptif dan 16 mahasiswa

menggunakan mekanisme koping maladaptif. Menurut (Setiyowartini, 2008)

wanita diperbolehkan bersandar secara emosional pada pria. Disamping itu

scara kodrasi perempuan cenderung untuk menggunakan perasaan dalam

menghadapi masalahnya. Pria dan wanita mempunyai koping yang berbeda

dalam menghadapi masalah. Perilaku koping wanita biasanya lebih

ditekankan pada relegius, sedangkan pria lebih menekankan pada tindakan

langsung untuk menyelesaikan pokok permasalahan. Dari hasil penelitian

tersebut menunjukan bahawa Pria kebanyakan lebih mampu melakukan

pemecahan masalah dari pada wanita, karena pria di tuntut untuk tidak

tergantung pada orang lain tetapi harus bertahan. Pria lebih menggunakan

rasio sehingga dalam pemecahan masalah dibutuhkan ketegasan dan rasional

dalam menghadapi masalah.

Berdasarkan Hobby responden dapat diinterpretasikan dari 41

mahasiswa, 16 mahasiswa (39.0%) memilih hobby olahraga, 14 mahasiswa

(34.1%) memilih hobby bermain, 5 mahasiswa (12.2%) memilih hobby tidur

dan 6 mahasiswa (14.6%) memilih hobby membaca. Berdasarka tabulasi

silang 6 mahasiswa yang memeliki hobby olahraga menggunakan mekanisme


koping adaptif dan 10 mahasiswa mengunakan koping maladaptif, 7

mahasiswa dengan hobby bermain menggunakan mekanisme koping adaptif

dan 7 mahasiswa menggunakan koping maladaptif, 1 mahasiswa dengan

hobby tidur menggunakan mekanisme koping adaptif dan 4 mahasiswa

menggunakan koping maladaptif, dan mahasiswa yang hobby membaca

semua menggunakan mekanisme koping adaptif yaitu 6 mahasiswa. Menurut

Crow & Crow hobby atau kesukaan atau minat adalah sesuatu yang

berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa

tertarik pada orang, benda, kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang

efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dari hasil penelitian tersebu

menunjukan hobby atau minat mahasiswa mempengaruhi mekanisme koping

setiap mahasiswa. Apabila mahasiswa tersebut memiliki hobby yang positif

seorang individu akan memilih menggunakan koping yang positif pula.

Anda mungkin juga menyukai