MAKALAH
Evaluator :
Riyadhul Jannah
Disusun Oleh:
KARAMA
SEKTOR JINGGA
KAMPUS CIBIRU
2019
KATA PENGANTAR
Syukur tercurah pada Asma Allah yang maha pemurah karena dengan rahmat
serta karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Tak lupa sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada tauladan
umat, pembawa umat dari jaman kejahiliyahan ke zaman terang benderang yakni
Nabi Muhammad SAW.
Suatu kebahagiaan bagi kami bahwasannya pada kesempatan ini kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “karakter pemimpin seorang khalifah umar
bin khatab”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Latihan
Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) 2019.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jika teladan Umar bin Khattab dapat mewujud dalam diri pemimpin saat ini
dan di masa yang akan datang. Tentu bangsa ini akan menjadi bangsa yang maju, adil
dan makmur serta bebas dari banyak masalah yang muncul oleh negaranya itu sendiri.
1
2
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka timbul beberapa permasalah dan pertanyaan
yang diantaranya sebagai berikut :
1. Bagaimana karakter seorang Khalifah Umar bin Khatab ?
2. Bagaimana jika pemimpin di Indonesia memiliki sikap seperti Umar bin
Khattab?
3. Apakah bentuk kepemimpinan yang dimiliki oleh Khalifah Umar bin Khatab
merupakan yang terbaik ?
C. Tujuan
Tujuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas Latihan Kepemimpinan Mahasiswa XIXX UPI Kampus Cibiru. Sedangkan
tujuan umum dari pembutan makalah ini sendiri yaitu untuk memberikan informasi
dan pengetahun mendalam terhadap bentuk kepemimpinan seorang Khalifah Umar
bin Khatab, guna dapat diterapkan dan diamalkan menjadi sebuah ilmu yang
bermanfaat dan akhlak yang baik.
D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini sendiri diantanya :
1. Memberikan informasi dan pengetahuan yang mendalam terhadap bentuk
kepemimpinan seorang Khalifah Umar bin Khatab.
2. Dapat menjadi ilmu yang bermanfaat dengan mengambil nilai positif yang di
dalam makalah ini.
3. Dapat menjadi suatu akhlak yang baik dengan menerapkan nilai positif yang
ada di dalam makalah ini.
E. Sistematika Makalah
Dalam penyusunan makalah ini perlu adanya sistematika penulisan yang terdiri
dari bagian-bagian yang saling berhubungan sehingga dapat digunakan sebagai acuan
pokok untuk penyusunan laporan makalah antara lain:
3
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat dan
sistematika makalah.
BAB II PEMBAHASAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari topik yang dibahas. Kesimpulan berisi
mengenai simpulan dari pembahasan yang sudah diuraikan. Sedangkan saran berisi
jalan keluar untuk mengatasi masalah dan kelemahan dari masa sebelumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Khalifah Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan dikenal sebagai khalifah
yang memiliki masa pemerintahan yang panjang sehingga mampu menghasilkan jasa-
jasa yang besar dan monumental. Umar bin Khattab merupakan khalifah kedua
4
5
setelah Abu Bakar as Sidiq yang sukses dalam menjalankan amanat umat dalam
menjalankan roda pemerintahan. Pada masa pemerintahannya yang berlangsung
selama sepuluh tahun dan enam bulan.
2. Adil
3. Sederhana
Umar adalah pribadi yang sederhana. Menurut Ahmad Abdul Aal ath-Thahthawi
dalam Ahmad Fauzi (2017) Tentang kesederhanaannya, tidak sekalipun Umar bin
Khattab pernah tinggal di sebuah istana, rumah mewah atau gedung-gedung tinggi.
Sebagai pemimpin yang memliki kuasa untuk mendapatkan fasilitas apapun, bagi
Umar bin Khattab semua itu tidak ada artinya. Ia memilih hidup sederhana, tinggal di
sebuah bangunan sederhana dekat mesjid, bahkan dikisahkan pemimpin Ummat
6
Islam yang sangat hebatini lebih sering tidur di atas pelepah kurma daripada tidur di
atas kasur yang empuk.
Umar adalah seorang yang berkharisma tinggi, dan mempunyai sifat yang adil
dan berkharisma. Umar dihadapan pengikutnya adalah kebijaksanaannya ketika
memecat Khalid bin Walid yang digelari Rasulullah saw dengan gelar pedang Allah
yang amat dikagumi kawan maupun lawan. Pemecatan itu sendiri dilakukan sewaktu
umat Islam sangat membutuhkan seorang panglima perang sehebat Khalid bin Walid.
Tunduknya Khalid kepada kebijakan Umar itu menunjukkan betapa hebatnya
kharisma Umar bin Khattab di mata kaum muslimin.
Jika pemimpin Indonesia benar adanya seperti khalifah Umar bin Khattab,
maka kemiskinan, ketidakadilan hukum, korupsi, pembunuhan, dan pemerkosaan
akan diberantas sampai ke akar-akarnya. Ketegasan khalifah umar bin khatab
terhadap perbuatan kejahatan atau perilaku yang melanggar norma dan peraturan
Allah SWT sangat disegani.
Hukum di indonesia tidak ada hukum potong tangan yang ada hanya hukum
penjara. Para koruptor yang merupakan pencuri uang rakyat bagaimana kabarnya?
Mereka masih bisa bersenang-senang. Kelonggaran hukuman bagi para koruptor
menunjukkan bagaimana lemahnya indonesia. Hukum indonesia yang tajam kebawah
menunjukkan ketidakadilan pemerintah indonesia. Serta ketidaktegasan hukum di
Indonesia dimanfaatkan untuk melakukan berbagai kejahatan lainnya.
7
Karakter dari Umar bin Khattab ini kita ambil salah satunya yaitu dari sikap
rendah hatinya umar bin khattab.
Saat Umar dilantik menjadi khalifah, Umar pun berdoa kepada Allah:
Kita sebagai manusia yang sangat lemah tidak memiliki daya upaya apapun
sungguh sangat sombong sekali jika kita tidak pernah berdoa, meminta pertolongan
dan mohon ampun kepada Allah. Karena Rasulullah dan khalifah umar bin Khattab
saja berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah, mengapa kita tidak bisa seperti
itu? Allah itu sangat sayang terhadap umatnya, tapi mengapa kita sebagai umat
manusia masih saja bermaksiat kepada Allah SWT? Maka dari itu, kita dapat
bercermin diri, menyadarkan diri bahwa kita itu ibarat serpihan debu diantaran semua
yang ada di dunia, sudah sepantasnya kita berlaku rendah hati kepada semua orang
dan termasuk kepada Allah pula, mengikuti ummar bin khattab dan rasul. Jika kita
dapat berlaku rendah hati kepada semua orang, insya Allah kita akan menjadi orang
yang bermanfaat di dunia dan akhirat, aamiin.
8
Sosok Umar bin Khattab yang tidak otoriter terhadap keputusannya dan segala
sesuatu selalu dimusyawarahkan oleh beliau membuat karakter pemimpin seperti ini
dibutuhkan di zaman sekarang. Lalu, APBN dialokasikan tepat sasaran yaitu untuk
rakyat. Umar bin Khattab tidak pernah tergiur akan kemewahan, dengan itu rakyat
sejahtera.
A. Kesimpulan
B. Saran
Jiwa kepemimpinan harus ditumbuhkan mulai dari usia dini, karena dengan
leadership kita bisa memimpin diri sendiri agar jangan sampai gagal menjalani hidup.
Sebagai seorang muslim kita dapat meneladani tokoh khalifah Islam salah satunya
adalah Umar bin Khattab. Agar kita juga dapat menjadi pemimpin yang baik bagi
orang lain.
9
DAFTAR PUSTAKA
Alvianita, Eka. (2014). Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Kisah Umar Bin
Khattab. Dalam naskah artikel publikasi. Diakses dari
http://eprints.ums.ac.id/30829/19/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf
Fauzi, Ahmad. (2017). Belajar dari Nilai-nilai Kepemimpinan Umar Bin Khattab.
Diakses dari https://www.kompasiana.com/gustifauzi/59f5dc72ff240517161cc3
e5/belajar-dari-nilai-nilai-kepemimpin-umar-bin-khattab?page=2
Nawawi, Imam. (2014). Lima Gaya Umar Bin Khattab dalam Memimpin. Diakses
dari https://m.hidayatullah.com/kajian/oase-iman/read/2014/11/27/34003/lima-
gaya-umar-bin-khattab-dalam-memimpin.html