Lanjutan Bab 7 Sts PDF
Lanjutan Bab 7 Sts PDF
Jumlah 84 611
Waktu (detik)
Lambang
Jarak (cm)
Jumlah
Uraian Kegiatan
Menjangkau Timah 44 1 1
Membawa timah 48 1 2
Memegang timah 48 1 26
Melepas timah 48 1 1
Menjangkau solder 75 1 1
Membawa solder 75 1 2
Memegang untuk
75 1 115
memakai solder
Menjangkau plat 60 1 1
Memegang plat 60 1 2
Melepas plat 60 1 1
Menjangkau timah 60 1 1
Membawa timah 48 1 2
Memegang timah 48 1 5
Mengarahkan timah 48 1 5
Melepas timah 49 1 1
Menjangkau kabel merah 44 1 1
Mengarahkan kabel 42 1 5
merah
Memegang kabel merah 42 1 1
Mengarahkan kabel
42 1 15
merah
Menjangkau solder 43 1 1
Membawa solder 42 1 2
Memegang untuk
75 1 20
memakai solder
Mengarahkan solder 75 1 10
Melepas kabel merah 76 1 1
Menjangkau kabel hitam 76 1 1
Membawa kabel hitam 42 1 2
Tabel 7.10 Peta Aliran Proses Layout Awal (Lanjutan)
Ringkasan
Awal Usulan Pekerjaan : Merakit Stop
Kegiatan ∑ Waktu ∑ Waktu kontak
Operasi 65 558 No.Peta : 001
Pemeriksaan
Operator : Elvran
Transportasi 19 53
Dipetakan oleh: Kel 1.4
Menunggu
Tanggal : 22 April 2019
Penyimpanan
Jumlah 84 611
Lambang
Waktu (detik)
Jarak (cm)
Jumlah
Uraian Kegiatan
Jumlah 84 611
Lambang
Waktu (detik)
Jarak (cm)
Jumlah
Uraian Kegiatan
Memegang untuk
38 1 23
memakai obeng
Merakit plat bengkok
50 1 9
dengan baut
Melepas rakitan plat
10 1 1
bengkok dengan baut
Menjangkau case atas 38 1 1
Membawa case atas 70 1 2
Memegang case atas 70 1 5
Menjangkau solder 70 1 1
Membawa solder 70 1 2
Memegang untuk
40 1 105
memakai solder
Melepas case atas 40 1 1
Menjangkau kabel 40 1 1
Membawa kabel 75 1 2
Memegang kabel 75 1 3
Merakit kabel dengan
75 1 30
saklar
Melepas rakitan kabel 40 1 1
dengan saklar
Melepas solder 40 1 1
Menjangkau case atas 75 1 1
Membawa case atas 50 1 2
Memegang case atas 50 1 3
Menjangkau case bawah 50 1 1
Membawa case bawah 70 1 2
Memegang case bawah 70 1 3
Merakit case atas dengan
50 1 10
case bawah
Tabel 7.10 Peta Aliran Proses Layout Awal (Lanjutan)
Ringkasan
Awal Usulan
Kegiatan
∑ Waktu ∑ waktu Pekerjaan : Merakit Stop
Operasi kontak
65 558
Pemeriksaan No.Peta : 001
Waktu (detik)
Jarak (cm)
Jumlah
Uraian Kegiatan
Menjangkau baut 44 1 1
Membawa baut 44 1 10
Memegang baut 60 1 1
Merakit baut dengan case 44 1 8
Menjangkau obeng 75 1 8
Membawa obeng 75 1 4
Memegang untuk
44 1 1
memakai obeng
Merakit baut dengan case 44 1 1
Melepas obeng 44 1 1
Melepas rakitan case 44 1 4
Membawa stop kontak ke
50 1 8
belt conveyor
Ringkasan
Awal Usulan Pekerjaan : Merakit Stop
Kegiatan
∑ Waktu ∑ Waktu kontak
Operasi 38 139
No.Peta : 002
Pemeriksaan 1 5
Operator : Luvita Okti A
Transportasi 10 20
Menunggu Dipetakan oleh: Kel 1.4
Jarak (cm)
Lambang
Jumlah
Waktu
(detik)
Uraian Kegiatan
Ringkasan
Awal Usulan Pekerjaan : Merakit Stop
Kegiatan
∑ Waktu ∑ Waktu kontak
Operasi 38 139
No.Peta : 002
Pemeriksaan 1 5
Operator : Luvita Okti A
Transportasi 10 20
Menunggu Dipetakan oleh: Kel 1.4
Jarak (cm)
Lambang
Jumlah
Waktu
(detik)
Uraian Kegiatan
Menjangkau baut 28 1 1
Membawa baut 28 1 2
Memegang baut 28 1 1
Pengarahan baut ke lubang baut
28 1 3
cover steker bengkok
Memegang cover steker bengkok 38 1 6
Menjangkau obeng 30 1 1
Membawa obeng 30 1 2
Memegang untuk memakai obeng 30 1 6
Pengarahan obeng 30 1 1
Melepas obeng 30 1 1
Memeriksa stop kontak 25 1 5
Menjangkau kemasan 40 1 1
Membawa kemasan 40 1 2
Memegang kemasan 40 1 1
Merakit stop kontak ke dalam
25 1 3
kemasan
Menjangkau merek 38 1 1
Membawa merek 38 1 2
Memegang merek 38 1 2
Merakit kemasan dengan merek 25 1 2
Menjangkau staples 52 1 1
Membawa staples 52 1 2
Memegang untuk memakai staples 52 1 4
Memegang merek untuk finishing 30 1 4
Pengarahan staples 52 1 2
Melepas produk jadi stop kontak
52 1 1
dalam kemasan
Melepas Staples 25 1 1
1. Layout Usulan
Peta aliran proses pada layout usulan menggambarkan mengenai keseluruhan
proses yang dilakukan oleh operator dari awal hingga akhir perakitan stop kontak.
Berikut ini akan ditunjukan mengenai peta aliran proses untuk layout usulan yang
dimana layout telah disesuaikan dengan operator agar waktu perakitan lebih
optimal seperti terlihat pada Tabel 7.12.
a. Layout Usulan Operator 1
Pada layout usulan operator 1 disusun bagaiman cara perakitan stop kontak dari
awal perakitan hingga stop kontak setengah jadi diberikan melalui conveyor ke
operator 2. Berikut akan ditunjukan mengenai peta aliran proses untuk layout
usulan pada Tabel 7.12.
Jumlah 73 477
Lambang
Waktu (detik)
Jarak (cm)
Jumlah
Uraian Kegiatan
Menjangkau solder 44 1 1
Membawa solder 44 1 2
Memegang untuk memakai
44 1 40
solder
Mengarahkan solder 20 1 2
Menjangkau kabel hitam 40 1 1
Membawa kabel hitam 40 1 2
Memegang kabel hitam 40 1 5
Melepas kabel hitam 40 1 1
Menjangkau timah 38 1 1
Membawa timah 38 1 2
Tabel 7.12 Peta Aliran Proses Layout Usulan (Lanjutan)
Ringkasan Pekerjaan : Merakit Stop
Awal Usulan kontak
Kegiatan
∑ Waktu ∑ Waktu
Operasi 56 440 No.Peta : 003
Pemeriksaan 1 5 Operator : Elvran
Transportasi 16 32 Dipetakan oleh: Kel 1.4
Menunggu
Tanggal : 22 April 2019
Penyimpanan
Jumlah 73 477
Lambang
Waktu (detik)
Jarak (cm)
Jumlah
Uraian Kegiatan
Memegang timah 38 1 10
Pengarahan timah 38 1 5
Melepas timah 38 1 1
Menjangkau kabel merah 40 1 1
Membawa kabel merah 40 1 2
Memegang kabel merah 40 1 12
Pengarahan kabel merah 40 1 1
Melepas kabel merah 40 1 1
Melepas solder 44 1 1
Menjangkau plat 75 1 1
Membawa plat ke case
75 1 2
bawah
Memegang plat 75 1 3
Menjangkau case bawah 40 1 1
Membawa case bawah 40 1 2
Memegang case bawah 40 1 3
Merakit plat dengan case
30 1 3
bawah
Menjangkau baut dan plat
75 1 1
bengkok
Membawa baut dan plat
75 1 2
bengkok
Memegang baut dan plat
75 1 9
bengkok
Menjangkau obeng 43 1 1
Membawa obeng 43 1 2
Memegang untuk memakai
43 1 50
obeng
Melepas baut dan plat
75 1 1
bengkok
Tabel 7.12 Peta Aliran Proses Layout Usulan (Lanjutan)
Ringkasan Pekerjaan : Merakit Stop
Awal Usulan kontak
Kegiatan
∑ Waktu ∑ Waktu
Operasi 56 440 No.Peta : 003
Pemeriksaan 1 5 Operator : Elvran
Transportasi 16 32 Dipetakan oleh: Kel 1.4
Menunggu
Tanggal : 22 April 2019
Penyimpanan
Jumlah 73 477
Lambang
Waktu (detik)
Jarak (cm)
Jumlah
Uraian Kegiatan
Menjangkau obeng 43 1 1
Membawa obeng 43 1 2
Memegang untuk memakai
43 1 50
obeng
Melepas obeng 43 1 1
Menjangkau saklar 43 1 1
Membawa saklar 43 1 2
Memegang saklar 43 1 3
Menjangkau case atas 40 1 1
Membawa case atas 40 1 2
Memegang case atas 40 1 3
Merakit saklar dengan case 43 1 5
atas
Melepas rakitan saklar
40 1 1
dengan case atas
Menjangkau kabel 40 1 1
Membawa kabel ke saklar 40 1 2
Memegang kabel 40 1 5
Menjangkau solder 54 1 1
Membawa solder 54 1 2
Memegang untuk memakai
54 1 56
solder
Pengarahan solder 54 1 3
Merakit kabel dengan
43 1 30
saklar
Melepas rakitan kabel
43 1 1
dengan saklar
Melepas solder 54 1 1
Menjangkau case bawah 50 1 1
Membawa case bawah 50 1 2
Tabel 7.12 Peta Aliran Proses Layout Usulan (Lanjutan)
Ringkasan Pekerjaan : Merakit Stop
Awal Usulan kontak
Kegiatan
∑ Waktu ∑ waktu
Operasi 56 440 No.Peta : 003
Pemeriksaan 1 5 Operator : Elvran
Transportasi 16 32 Dipetakan oleh: Kel 1.4
Menunggu
Tanggal : 22 April 2019
Penyimpanan
Jumlah 73 477
Lambang
Waktu (detik)
Jarak (cm)
Jumlah
Uraian Kegiatan
Jumlah 43 116
Lambang
Waktu (detik)
Jarak (cm)
Jumlah
Uraian Kegiatan
Jumlah 43 116
Lambang
Waktu (detik)
Jarak (cm)
Jumlah
Uraian Kegiatan
Jumlah 43 116
Lambang
Waktu (detik)
Jarak (cm)
Jumlah
Uraian Kegiatan
Menjangkau staples 38 1 1
Membawa staples 38 1 2
Memegang untuk memakai
30 1 3
staples
Melepas stop kontak dalam
38 1 1
kemasan
Melepas staples 38 1 1
Pada uji keseragaman data adalah suatu pengujian yang berguna untuk memastikan
bahwa data yang diumpulkan berasal dari satu sistem yang sama. Pengujian
keseragaman yang dilakukan dapat mengetahui adanya perbedaan data di luar batas
kendali yang digambarkan pada peta kendali. Data-data yang diluar batas kendali
kemudian dibuang dan tidak dipergunakan dalam perhitungan selanjutnya. Membuat
peta kontrol, terlebih dahulu tentukan btas-batas kontrolnya yaitu BKA dan BKB. Uji
keseragaman data layout awal dan layout usulan dapat dilihat sebagai berikut:
1. Layout Awal
Uji keseragaman data pada layout awal, maka terlebih dahulu dicari nilai rata-rata,
standar deviasi, dan Batas Kontrol Atas (BKA) serta Batas Kontrol Bawah (BKB)
dibawah ini:
a. Rata-rata
Rata-rata dapat diperoleh dengan menggunakan Persamaan 7.5 dibawah ini:
1331 + 1028 + 588 + 524 + 499
x̅ =
5
= 794,60 detik/unit
b. Standar Deviasi (SD)
Standar deviasi dapat diperoleh dengan menggunakan Persamaan 7.6 dibawah
ini:
2 2 2 2
(1331 - 794,60) + (1028 - 794,60) +…+ (588 - 794,60) + (499-794,60)
SD = √
5
= 370,38
c. Batas Kontrol Atas (BKA)
Batas kontrol atas dapat diperoleh dengan menggunakan Persamaan 7.7
dibawah in:
BKA = 794,60 + (1) 370,38
= 1535,35
d. Batas Kontrol Bawah (BKB)
Batas kontrol bawah dapat diperoleh dengan menggunakan Persamaan 7.8
dibawah ini:
BKB = 794,60 - (1) 370,38
= 53,85
e. Tabel Keserangaman Data
Hasil perhitungan nilai BKA dan BKB, SD serta nilai rata-rata dapat ditunjukan
pada Tabel 7.12
2. Layout Usulan
Uji keseragaman data pada layout awal, maka terlebih dahulu dicari nilai rata-rata,
standar deviasi, dan Batas Kontrol Atas (BKA) serta Batas Kontrol Bawah (BKB)
dibawah ini:
a. Rata-rata
Rata-rata dapat diperoleh dengan menggunakan Persamaan 7.5 dibawah ini:
515 + 481 + 629 + 767 + 504
x̅ =
5
= 579,20 detik/unit
b. Standar Deviasi (SD)
Standar deviasi dapat diperoleh dengan menggunakan Persamaan 7.6 dibawah
ini:
2 2 2 2
SD = √(515 – 579,20) + (481 – 579,20) +….+ (629 – 579,20) + (504 – 579,20)
5
= 119,55
c. Batas Kontrol Atas (BKA)
Batas kontrol atas dapat diperoleh dengan menggunakan Persamaan 7.7
dibawah ini:
BKA =579,20 + (1) 119,5
= 818,30
d. Batas Kontrol Bawah (BKB)
Batas kontrol bawah dapat diperoleh dengan menggunakan Persamaan 7.8
dibawah ini
BKB = 579,20 - (1) 119,55
= 340,10
e. Tabel Keserangaman Data
Hasil perhitungan nilai BKA dan BKB, SD serta nilai rata-rata dapat ditunjukan
pada Tabel 7.9 dibawah ini.
92
Grafik Keseragaman Data Layout usulan
90 90
86 86 86
85,6 85,6 85,6 85,6 85,6
84
82,72 83
82,72 82,72 83
82,72 82,72
82
80
78
1 2 3 4 5
Uji kecukupan data adalah suatu pengujian yang berguna untuk memastikan bahwa data
yang digunakan cukup untuk digunakan sebagai bahan penelitian. Data dikatankan
cukup apabila nilai N’ lebih kecil daripada nilai N, sedangkan data dikatakan masih
kurang apabila nilai N’ lebih besar daripada nilai N. Uji kecukupan data dapat diperoleh
dengan cara perhitungan dibawah ini:
1. Data Pengamatan pada Layout Awal
Uji kecukupan data pada layout awal dapat dihitung dengan perhitungan cara
dibawah ini:
a. Kecukupan data dengan nilai α = 68% dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan 7.9
1⁄ √ 2
0,32 5.3705661 − (3973)
N’ =[ ]
574
= 1,697
Dari uji kecukupan data dengan menggunakan nilai α = 68% adalah nilai
kecukupan data N’ < N, dimana data dinyatakan cukup tidak perlu dilakukan
pengolahan data lagi. dari uji kecukupan data dengan menggunakan nilai α =
95% adalah nilai kecukupan data N’ > N, data dinyatakan tidak cukup karena
N’ lebih besar nilainya dibandingkan dengan N. Uji kecukupan diatas dapat
disimpulkan bahwa lebih efesien jika menggunakan nilai α = 68% dalam
perhitungan nilai kecukupan agar data yang dibutuhkan tercukupi.
= 0,3328
2. Faktor Allowance
Faktor allowance yang diberikan terhadap operator ditunjukan dengan cara seperti
dibawah ini:
a. Faktor Allowance pada layout awal
1) Tenaga yang dikeluarkan dapat diabaikan = 5,0%
2) Sikap kerja duduk = 0,5%
3) Gerakan kerja normal = 0%
4) Kelelahan mata pandangan terus menerus
dengan fokus berubah-ubah = 5,0%
5) Keadaan temperatur tempat kerja = 5,0%
6) Keadaan atmosfer = 0%
7) Keadaan lingkungan yang baik, bersih, dan sehat = 0% +
20%
Hasil yang didapatkan bahwa faktor penyesuaian dan faktor allowance pada
layout awal yang dibutuhkan oleh operator pada proses perakitan stop kontak
adalah sebasar 1,14% dan 20%.
b. Faktor Allowance pada layout usulan
1) Tenaga yang dikeluarkan dapat diabaikan = 3,0%
2) Sikap kerja duduk = 0,5%
3) Gerakan kerja normal = 0%
4) Kelelahan mata pandangan terus menerus
dengan fokus berubah-ubah = 6,0%
5) Keadaan temperatur tempat kerja sedang = 6,0%
6) Keadaan atmosfer = 0%
7) Keadaan lingkungan yang baik, bersih, dan sehat = 0% +
20%
Faktor allowance yang diberikan adalah sebesar 17% maka waktu standar masing-
masing layout dapat diperoleh dengan penjabaran dibawah ini:
1. Waktu Baku untuk Layout Awal
Perhitungan dari waktu baku prakitan pesawat mainan pada layout awal dapat
ditunnjukan sebagai berikut:
100%
Wb = 905,84 ×
100% - 20%
= 1132,31 detik/unit
2. Waktu Baku untuk Layout Usulan
Perhitungan dari waktu baku prakitan pesawat mainan pada layout usulan dapat
ditunnjukan sebagai berikut:
100%
Wb = 695,04 ×
100% - 20%
= 868,80 detik/unit
7.3 Analisa dan Pembahasan
Analisa dan pembahasam ini dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan, dari
analisa yang dilakukan akan didapatkan suatu simpulan. Analisa tersebut meliputi peta
tangan kanan dan tangan kiri, analisa penggunaan peta aliran proses, analisa gerakan
efektif dan inefektif, analisa kondisi masing-masing layout, analisa pengaruh
keefektifan gerakan kerja, analisa layout yang paling efektif, pembahasan uji
keseragaman data, pembahasan uji kecukupan data, pembahasan faktor penyesuaian,
pembahasan faktor allowance, pembahasan waktu normal dan pembahasan waktu baku.
Pada analisa ini peta tangan kanan dan tangan kiri dilakukan untuk mengetahui gerakan
yang efektif dan yang tidak efektif. Peraktikan menggunakan peta tangan kanan dan
tangan kiri dilakukan dengan dua layout yang berbeda. Layout awal yaitu layout yang
telah ditentukan oleh asisten sebelumnya, sedangkan layout usulan yaitu layout yang
menyesuaikan dengan kenyamanan operator. Peta tangan kanan dan tangan kiri
digunakan untuk mengetahui kerja masing-masing tangan sehingga dapat dianalisa dan
diperbaiki agar kerja tangan maksimal.
Analisa gerakan efektif dan inefektif pada perakitan pesawat mainan dilakukan dengan
dua layout. Layout awal yaitu layout yang telah ditentukan oleh asisten sebelumnya,
sedangkan layout usulan yaitu layout yang menyesuaikan dengan kenyamanan operator.
Gerakan efektif yang dilakukan oleh praktikan pada saat menggunakan layout awal
diantaranya yaitu menjangkau, memegang, membawa, melepaskan, mengarahkan,
merakit dan memeriksa. Sedangkan gerakan yang inefektif yaitu menjangkau,
memegang, dan memeriksa saat perakitan. hal ini dikarenakan gerakan tersebut cukup
membuang waktu dan kurang efektif, sedangkan diwaktu tersebut dapat melakukan
gerakan lain untuk perakitan namun menjadi lebih lambat karena gerakan menunggu
tersebut. Untuk layout usulan sama seperti layout awakan baik gerakan efektif maupun
gerakan inefektif.
Analisa pada percobaan stopwatch time study dilakukan dua layout. Layout awal yaitu
layout yang telah ditentukan oleh asisten sebelumnya, sedangkan layout usulan yaitu
layout yang menyesuaikan dengan kenyamanan operator.
1. Layout Awal
Layout awal praktikan melakukan percobaan dengan menggunakan layout yang
telah ditentukan, yaitu setiap komponen ditentukan letaknya berada sejajar tegak
lurus dengan praktikan. Komponen hanya terletak sebaris dihadapan praktikan
sehingga terdapat beberapa komponen yang jaraknya cukup jauh dari jangkauan
tangan praktikan, terutama yang terletak paling kiri dan dipaling kanan. Peletakan
komponen tidak sesuai dengan tangan kanan dan tangan kiri, beberapa komponen
terletak di kiri padahal komponen tersebut lebih banyak digunakan oleh tangan
kanan dan sebaliknya hal ini yang menyebabkan banyaknya gerakan inefektif yang
terjadi pada perakitan di layout awal. Peletakan komponen secara sejajar dihadapan
praktikan dianggap kurang efektif dalam melakukan pekerjaan, sehingga diberikan
layout usulan guna memperbaiki dari layout awal.
2. Layout Usulan
Layout usulan tata letak komponen diletakkan berbeda dengan layout awal, yaitu
komponen tidak hanya diletakkan sebaris dihadapan praktikan, namun
menyesuaikan dengan kenyamanan operator sehingga komponen-komponen yang
dirasa operator tidak nyaman dapat dipindah sehingga kecepatan operator akan
lebih cepat. Selain perbaikan tata letak, jarak juga dilakukan perbaikan yaitu
dengan mendekatkan komponen-komponen dengan operator agar mengurangi
gerakan inefektif ketika mengambil komponen. Dengan adanya perbaikan-
perbaikan dari layout awal sehingga pada layout usulan terdapat lebih sedikit
gerakan inefektif atau gerakan yang dirasa tidak perlu.
Pada analisa pengaruh keefektifan gerakan kerja pada perakitan pesawat mainan.
Perakitan melakukan pemasangan tersebut terdapat gerakan yang efektif dan inefektif
pada tiap-tiap layout yang dapat digambarkan berdasarkan gerakan dasar Therblig pada
saat praktikan bekerja dengan tiap-tiap layout. Gerakan efektif yang dilakukan oleh
praktikan terdiri atas beberapa faktor, faktor-faktor tersebut diantaranya sebagai berikut:
1. Jarak
Jarak merupakan salah satu faktor keefektifan dalam percobaan perakitan pesawat
mainan hal ini disebabkan karena semakin jauh komponen dari jangkauan maka
akan membutuhkan waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan yang dekat
yaitu jarak. Jarak sangat mempengaruhi praktikan dalam melakukan perakitan.
2. Tata letak
Tata letak adalah salah satu faktor keefektifan dalam percobaan perakitan pesawat
mainan hal ini disebabkan karena tata letak yang baik dan sesuai dengan keadaan
praktikan akan mempengaruhi kinerja praktikan dan tidak memberikan gerakan
yang tidak efektif.
3. Praktikan
Praktikan merupakan salah satu faktor keefektifan dalam percobaan perakitan
pesawat mainan hal ini disebabkan karena penggunaan tangan kanan dan tangan
kiri yang tidak merata yang dilakukan operator dalam melakukan perakitan juga
sangat mempengaruhi, karena jika hanya satu tangan yang bekerja banyak
memakan waktu dan membuat gerakan inefektif pada tangan lainnya, selain itu
kebiasaan operator dalam bekerja juga sangat mempengaruhi perakitan apabila
operator makin terbiasa maka perakitan akan semakin cepat.
4. Komponen
Komponen merupakan salah satu faktor keefektifan dalam percobaan perakitan
pesawat mainan hal ini disebabkan karena bentuk komponen saat dipegang tidak
sesuai dengan tangan operator sehingga kecepatan pengambilan komponen sangat
dipengaruhi
5. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor keefektifan dalam percobaan perakitan
pesawat mainan hal ini disebabkan karena lingkungan operator bekerja sangat
mempengarhi kerja operator apabila operator tidak merasa nyaman maka pekerjaan
akan cenderung lambat begitupun sebaliknya jika operator nyaman maka pekerjaan
akan semakin cepat
Pada analisa layout yang paling efektif menggunakan 2 layout. Layout awal yaitu layout
yang telah ditentukan oleh asisten sebelumnya, sedangkan layout usulan yaitu layout
yang menyesuaikan dengan kenyamanan operator. Waktu yang digunakan pada layout
awalan untuk operator 1 adalah 48 detik sedangkan untuk layout usulan operator 1
adalah 37 detik. Waktu yang digunakan pada layout awalan untuk operator 2 adalah 17
detik sedangkan untuk layout usulan operator 2 adalah 5 detik. yang dapat diambil
bahwa waktu tercepat yang didapatkan adalah pada layout. Layout usulan dikatakan
layout yang paling efektif, hal ini dikarenakan telah dilakukan beberapa perbaikan dari
layout awal seperti perbaikan jarak, gerakan dan tata letak.
Pada pembahasan uji keseragaman data adalah suatu pengujian yang berguna untuk
memastikan bahwa data yang diumpulkan berasal dari satu sistem yang sama.
Pembahasan data layout awal dan layout usulan dapat dilihat uji keseragaman dibawah
ini:
1. Layout Awal
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan selanjutnya pada uji
keseragaman data. Pada uji keseragaman data kali ini dilakukan untuk melihat data
yang keluar batas kendali atas dan kendali bawah, nilai BKA adalah sebesar
1535,35 dan BKB adalah sebesar 53,85 dengan standar deviasi 370,37. Dari nilai
BKA dan BKB maka dapat disimpulkan data yang ada telah seragam karena data
tidak ada yang melebihi batas kendali.
2. Layout Usulan
Pengolahan data yang telah dilakukan selanjutnya pada uji keseragaman data. Uji
keseragaman data dilakukan untuk melihat data yang keluar batas kendali atas dan
kendali bawah, nilai BKA sebesar 818,30 dan BKB sebesar 340,10 dengan standar
deviasi 119,55. Dari nilai BKA dan BKB maka dapat disimpulkan data yang ada
tidak seragam seragam karena data ada yang melebihi batas kendali.
Uji kecukupan data adalah suatu pengujian yang berguna untuk memastikan bahwa data
yang digunakan cukup untuk digunakan sebagai bahan penelitian. Data dikatan cukup
apabila nilai N’ lebih kecil daripada nilai N, sedangkan data dikatakan masih kurang
apabila nilai N’ lebih besar daripada nilai N. Uji kecukupan data dapat diperoleh dengan
cara perhitungan yang dilakukan sebagai berikut:
1. Layout Awal
Uji kecukupan data pada layout awal dengan menggunakan nilai α = 68% diperoleh
nilai N’ sebesar 1,697 sedangkan nilai N sebesar 5 data. Jadi dapat disimpulkan
bahwa data cukup karena N’ < N. Penggunaan tingkat ketelitian besar maka data
yang diperlukan juga besar sedangkan pada saat penggunaan tingkat ketelitian kecil
maka data yang diperlukan juga kecil.
2. Layout Usulan
Uji kecukupan data pada layout usulan dengan nilai α = 68% diperoleh nilai N’
sebesar 0,3328 data, sedanagkan nilai N sebesar 5 data. Jadi dapat disimpulkan
bahwa data cukup karena N’ < N. Pada saat penggunaan tingkat ketelitian besar
maka data yang diperlukan juga besar sedangkan pada saat penggunaan tingkat
ketelitian kecil maka data yang diperlukan juga kecil.
Dalam pembahasan kali ini ketidakwajaran saat operator melakukan pengukuran akan
mempengaruhi terhadap kecepatan operator oleh sebab itu perlu adanya faktor
kelonggaran (allowance) terhadap operator. Faktor kelongaranpada operator dapat
dilihat dibawah ini:
a. Tenaga yang Dikeluarkan
Nilai untuk tenaga yang dikeluarkan sebesar 3,0%, pada saat melakukan perakitan
operator membutuhkan tenaga yang terlalu besar.
b. Sikap Kerja
Nilai untuk sikap kerja sebesar 0,5%, nilai ini disebabkan karena kondisi kerja atau
lingkungan sekitar.
c. Gerakan Kerja
Nilai untuk sikap kerja sebesar gerakan yang dilakukan operator pada saat
malakukan percobaan dalam kondisi yang normal.
d. Kelelahan Mata
Nilai untuk kelelahan mata sebesar 8,5%, nilai ini ditetapkan karena operator ketika
melakukan perakitan mengalami kelelahan mata pada saat melakukan percobaan
dalam merakit komponen.
Penentuan waktu baku yang tepat dan jelas akan dapat membantu tercapainya tingkat
produktivitas yang tinggi. Penjelasan nilai waktu baku pada masing-masing layout dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Layout Awal
Waktu baku operator adalah sebesar 1132,31 detik/unit dengan pemberian
allowance sebesar 20%. Dari data tersebut dikatakan bahwa waktu baku operator
pada layout awal dikatakan belum optimal dikarenakan waktu baku yang diperoleh
dari layout awal lebih besar dari waktu baku yang diperoleh dari layout usulan. Hal
ini dikarenakan operator belum terbiasa untuk beradaptasi dengan keadaan layout
yang disediakan dan jarak komponen yang telah ditentukan jauh dari jangkauan
mengakibatkan waktu yang diperoleh lebih lama.
2. Layout Usulan
Waktu baku operator adalah sebesar 868,80 detik/unit dengan pemberian allowance
sebesar 20%. Dari data tersebut dikatakan bahwa waktu baku operator pada layout
usulan dikatakan telah optimal dikarenakan waktu baku yang diperoleh dari layout
usulan lebih kecil dari waktu baku yang diperoleh dari layout usulan. Hal ini
dikarenakan operator sudah terbiasa untuk beradaptasi dengan keadaan layout yang
disediakan dan jarak komponen yang telah ditentukan dekat dari jangkauan
mengakibatkan waktu yang diperoleh lebih cepat.