Kelompok 6
Kelompok 6
Kelompok 6
2018
The approach of liberal education ( pendekatan pendidikan liberal )
1. Kepedulian terhadap manusia merupakan fokus utama pada pendidikan liberal. John
henry cardinal newman menambahkan tentang fokus utama pendidikan pada
pendekatan ini yaitu manusia memiliki sifat yang alami. Maksud dari sifat alami yaitu
manusia harus mempunyai pengetahuan yang dijadikan sebagai arahan dan berguna
dalam menjalani kehidupan dan untuk mencapai tujuan hidup tersebut. Freda
berpendapat bahwa pendekatan liberal ini memandang tentang manusia sebagai pusat
pada kehidupan sekarang, sehingga pendekatan liberal tidak membutuhkan isi,
metode atau organisasi yang digunakannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada
pendekatan liberal ini pendidik memiliki peran yaitu pendidik harus melakukan apa
yang seharusnya dilakukan, pendidik tidak memikirkan tentang kemiskinan
melainkan tentang cara manusia itu dapat menyatu dengan sistem yang ada, pendidik
juga menjadikan masyarakat yang baik, pendidik juga dapat mengembangkan
manusia tersebut kearah yang baik, tetapi kenyataannya pendidik tidak melakukannya
karena pendidik berurusan dengan hal-hal yang bukan manusia.
2. Pendekatan liberal ini memiliki prinsip-prinsip yang dapat meyelesaikan berbagai
permasalahan. Perbedaan yang sangat mencolok antara pendidikan liberal dengan
pendidikan yang lainnya, yaitu :
a. Pendidikan yang menggunakan pendekatan yang lainnya terletak pada kegiatan
pembelajarannya yang pada akhirnya bertujuan untuk dapat menyiapkan peserta
dalam menjalankan tugasnya atau dapat bekerja. Tujuan bekerja tak lain untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada pendekatan ini lebih memilih
pendidikan yang bersifat ilmiah, teknis dan industri.
b. Pendidikan yang menggunakan pendekatan liberal, yaitu pembelajarannya yang
memberikan atau menyadarkan kepada peserta didik tentang memberikan
pendapat atau memberikan suatu penilaian menurut pendapat mereka sendiri yang
pendapatnya dan penilaiannya yang berisi suatu kebenaran yang berguna untuk
dikembangkan dalam bentuk berbagai ekspresi. Pada pendekatan ini memberikan
pengajaran bahwa kita harus bersikap apa adanya untuk dapat berfikir, memeriksa
argumen atau pendapat dan membuang argumen atau pendapat yang buruk.
Makna ganda dari konten untuk pendidikan berkelanjut ini adalah pada pendidikan
yang beriorientasi memiliki hubungan dengan hal-hal yang ronaissance. Ronaissance ini
pendidikan yang berdasarkan pada pendidikan sepanjang hanyat atau yang diperlukan untuk
yang akan datang tetapi kenyataannya saat ini pendidikan hanya berlaku hari ini tidak bisa
dipakai untuk besok hari.
Mortimer adler berpendapat bahwa masalah yang dihadapi saat ini adalah masalah
pendidikan yang bersifat teori dan praktis yang hanya diperlukan untuk hari ini dan tidak
dipakai untuk besok. The great books dalam mewakili tentang dana kebijaksanaan yang
membahas tentang budaya mereka berpendapat bahwa Budaya mempunyai berbagai
manfaat untuk dapat mendukung pembelajaran atau pendidikan seumur hidup.
Pendidikan yang menggunakan pendekatan liberal tidak semuanya yang setuju
dengan buku-buku yang dicetuskan oleh adler.
Pada pembelajaran liberal hal yang pertama yang dilakukan dalam pembelajaran
adalah menentukan terlebih dahulu konten yang ada disekitar bidang-bidang studi tradisional.
Contohnya yaitu seni dan pengetahuan. Pada pembelajaran liberal mempunyai kurikulum
yang sudah diatur dalam kursus yang bersifat spesifik seperti: bahasa inggris, penghargaan,
sejarah, musik, dan filsafat sains. Didalam pendidikan liberal tidak hanya dilihat dari isinya
melainkan dari proses pembelajarannya. Proses pembelajaran memiliki persamaan dengan
konten pembelajaran.
Belajar menggunakan pikiran merupakan suatu hal yang penting untuk menjadi
manusia yang dapat berbentuk suatu tindakan. Tujuan diadakan pendidikan yaitu pendidikan
diharapkan dapat membantu manusia untuk belajar, untuk dapat berpikir, untuk mendapatkan
apa yang diinginkan oleh manusia itu sendiri. Pada pembelajaran liberal ini kita terlebih
dahulu menggolongkan atau memilah mana pembelajaran yang penting dengan pembelajaran
yang tidak penting. Pusat studi pendidikan liberal dalam pembelajaran orang dewasa,
mengemukakan mengenai proses dari pembelajaran orang dewasa yaitu:
a. Pembelajaran yang bertujuan untuk dapat meningkatkan minat dari peserta didik
yang dilihat dari situasi yang bersifat khusus.
b. Pembelajaran yang bertujuan untuk dapat meningkatkan pengetahuan serta
pemahaman yang berhubungan dengan fenomena dalam menghipotesa konsep
yang berupa ide atau gagasan.
c. Pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan peserta didik.
Keterampilannya dapat berupa kemampuan dalam memeriksa dan memodifikasi
suatu sistem yang didalamnya terdapat nilai yang bersifat koherent dan lebih
kompetibel antara pengetahuan dengan pemahaman peserta didik.
Pada pembelajaran liberal sangat dibutuhkan keterampilan dari pendidik dalam
merencanakan kurikulum dan pendidik memiliki rasa ketertarikan yang ada didalam pendidik
tersebut.
Contoh program pembelajaran pada pendidikan yang ada di perguruan tinggi yaitu:
kursus yang berkaitan tentang literature, kursus yang berhubungan dengan etika,dan kursus
yang berhubungan dengan seni. Proses pembelajarannya menggunakan proses pembelajaran
informal. Berikut ini Cara kerja pendidik diantaranya yaitu:
Pada pembelajaran ini tidak adanya identifikasi dari kebutuhan peserta yang bersifat
rumit dan infrastruktur tidak melibatkan antisipatif dari peserta pelatihan dalam
merencanakan kursus tersebut. Perencanaan kurikulum dapat dibuat dengan melihat minat
dari peserta pelatihan. Setelah dibuatnya kurikulum pembelajaran maka infarastruktur
mengajarkan pembelajaran dan setelah itu dipromosikan kursus tersebut kepada masyarakat
dan pelatih melihat kepada siapa program pembelajaran akan diberikan. Pada program
pendidikan pembelajaran sangat ditekankan adalah peserta pelatihan.
Program yang telah dibuat dikonsultasikan kepada pemimpin, kepada masyarakat, dan
tidak lupa pula kepada orang-orang yang bekerja di homenakor atau pabrik kertas. Tujuan
dibuatnya perencanaan yaitu untuk meletakkan tanggung jawab program yang direncanakan
kepada orang yang memerlukan pendidikan.
Pada program pendidikan liberal, programnya dibuat atau dikemas didalam sebuah
buku untuk mempermudah pembelajaran, dalam bentuk game yang disuguhkan atau apapun
yang berguna untuk pendidikan yang berkelanjutan yang dapat menolong suatu proses
dengan memberikan penawaran berupa konsultasi atau daftar rujukan yang diperuntuhkan
kepada manusia agar mereka berusaha untuk dapat menngontrol atau mengatur program
tersebut dalam pendidikan own beral tersebut.
Pada pendekatan pendidikan liberal ini dikembangkan suatu kurikulum yang memuat
ide-ide atau gagasan tentang pendidikan liberal yang bukan berdasarkan ide dirinya sendiri.
Para pakar mengatakan antara lain:
Banyak kritikan yang muncul pada pembelajaran liberal ini diantaranya yaitu, pada
program yang direncanakannya tidak melibatkan warga belajar untuk dapat berpartisipasi
untuk menjalankan program yang direncanakan. Warga belajar hanya membuat suatu
keputusan mengenai apa saja yang harus dilakukan untuk dapat mencapai program tersebut.