Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TEKNOLOGI MINYAK BUMI GAS ALAM DAN

PETROKIMIA

BENZENA

Disusun Oleh :

Syahrul Tafkiri Syayiat (03031281823047)


Afifah Amalannisa (03031381823073)
Alhafiz Pratama (0303138123086)
Guluh Fauziah Marintika (03031381823097)
Widya Arma Pratiwi (03031381823087)

Dosen Pembimbing :

Lia Cundari, S.T., M.T. (198412182008122002)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
1. Pengertian Benzena
Benzena merupakan senyawa organik dengan rumus molekul C6H6 tersusun atas 6
buah atom karbon yang bergabung membentuk sebuah cincin, dengan satu atom hidrogen
yang terikat pada masing-masing atom, karena hanya terdiri dari atom karbon dan
hidrogen. Senyawa benzena dapat dikategorikan ke dalam hidrokarbon.

Gambar 1. Struktur Benzena

Senyawa benzena untuk pertama kalinya berhasil disolasi dari residu berminyak
yang diperoleh dari saluran gas lampu (untuk penerangan) oleh Michael Faraday pada
tahun 1825. Setelah diketahui bahwa benzena mempunyai rumus C6H6 maka dapat
disimpulkan bahwa benzena termasuk golongan hidrokarbon.
Bila dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon lain yang mengandung 6 buah
atom karbon, misalnya heksana (C6H14) dapat diduga bahwa benzena mempunyai derajat
ketidakjenuhan yang tinggi dengan dasar dugaan tersebut maka dapat diperkirakan bahwa
benzena memiliki ciri-ciri khas seperti yang dimiliki oleh alkena. Perkiraan tersebut
ternyata jauh berbeda dengan kenyataannya, karena benzena tidak dapat bereaksi seperti
alkena (adisi, oksidasi, dan reduksi). Lebih khusus lagi benzena tidak dapat bereaksi
dengan HBr, dan pereaksi lain yang lazimnya dapat bereaksi dengan alkena.
Sifat- sifat kimia yang diperlihatkan oleh benzena member petunjuk bahwa
senyawa benzena memang tidak segolong dengan alkena atupun sikloalkena.
Digolongkannya benzena dan jumlah turunannya dalam senyawa aromatic semata-mata
karena dilandasi atas aroma yang dimiliki sebagian dari senyawa-senyawa terebut.
2. Sifat – Sifat Benzena
a. Sifat Fisik:
 Benzena merupakan senyawa yang tidak berwarna
 Benzena berwujud cair pada suhu ruang 27 ℃
 Titik didih benzena : 80,1 derajat Celsius, titik leleh benzena : 5.5 ℃
 Densitas 0,88
 Memiliki bau yang khas
 Mudah menguap
 Tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut yang
kurang polar atau nonpolar, seperti eter dan tetraklorometana
b. Sifat Kimia :
 Bersifat kasinogenik (racun)
 Merupakan senyawa nonpolar
 Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar
 Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.
3. Bahan Baku Pembuatan Benzena
Benzena dapat dibuat melalui bahan baku dan proses sebagai berikut :
1. Memanaskan natrium benzoat kering dengan natrium hidroksida berlebih akan
menghasilkan benzena.
Contoh :

Gambar 2. Proses Pembuatan Benzena Melalui Natrium Benzoat


2. Mereaksikan asam benzene sulfonat dengan uap air akan menghasilkan benzena.
Contoh :

Gambar 3. Proses Pembuatan Benzena Melalui Asam Benzena Sulfonat


3. Mereduksi fenol dengan logam seng akan menghasilkan benzena.
Contoh :

Gambar 4. Proses Pembuatan Benzena Melalui Fenol


4. Mengalirkan gas asetilena ke dalam tabung yang panas dengan katalis Fe-Cr-Si
akan menghasilkan benzena.
Contoh :

Gambar 5. Proses Pembuatan Benzena Melalui Gas Asetilena


5. Dengan destilasi bertingkat tir batu bara. Pada destilasi bertingkat tir batu bara
selain dihasilkan benzena juga diperoleh zat-zat lain, misalnya tokrena, xilena,
naftalena, antrosena, fenantrena, fenol, dan kresol.
6. Dengan proses reforming nafta pada industri petrokimia.
4. Manfaat Benzena
Manfaat benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku
pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan
benzena. Masing-masing dari senyawa turunan benzena tersebut memiliki manfaat yang
beragam bagi kehidupan manusia. Berikut ini beberapa senyawa turunan Benzena dan
manfaatnnya:
1. Toluena
Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat TNT
(trinitotoluena), senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).

Gambar 6. Proses Pembuatan Trinitrotoluena


2. Stirena
Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena
melalui proses polimerisasi. Polistirena banyak digunakan untuk membuat insolator
listrik, boneka, sol sepatu serta piring dan cangkir.

Gambar 7. Struktur Polistirena


3. Anilina
Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina
dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida.

Gambar 8. Proses Pembuatan Diazonium Klorida

Garam diazonium selanjutnya diubah menjadi berbagai macam zat warna. Salah
satu contohnya adalah Red No.2 atau Amaranth yang memiliki struktur sebagai berikut:

Gambar 9. Struktur Red No.2 (Amaranth)

Red No.2 (Amaranth) dulunya digunakan seabagai pewarna minuman, tetapi


ternyata bersifat sebagai mutagen. Oleh karena itu, sekarang Red No.2 digunakan
sebagai pewarna wol dan sutera.
4. Benzaldehida
Benezaldehide digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan
parfum karena memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan
asetaldehida (etanal), untuk menghasilkan sinamaldehida (minyak kayu manis).
Gambar 10. Proses Pembuatan Sinamaldehida

5. Fenol
Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang
berfungsi sebagai zat disenfektan.
6. Asam Benzoat
Terdapat beberapa turunan dari asam benzoat yang tanpa kita sadari sering kita
gunakan, diantaranya adalah :
 Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang
biasa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun
panas (antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat sakit
kepala, sakit gigi, demam dan sakit jantung. Penggunaan dalam jangka panjang
dapat menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung sehingga menimbulkan
sakit maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma.
 Asam benzoat yang biasa digunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng
 Metil Salsilat adalah komponen utama obat gosok atau minyak angina
 Asam Tereftalat merupakan bahan serat sintetik polyester
 Parasetamol memiliki fungsi yang sama seperti aspirin tetapi lebih aman bagi
lambung. Hampir semua obat yang beredar dipasaran menggunakan zat aktif
parasetamol. Penggunaan parasetamol yang berlebihan dapat menimbulkan
gangguan ginjal dan hati.

Anda mungkin juga menyukai