PETROKIMIA
BENZENA
Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
Senyawa benzena untuk pertama kalinya berhasil disolasi dari residu berminyak
yang diperoleh dari saluran gas lampu (untuk penerangan) oleh Michael Faraday pada
tahun 1825. Setelah diketahui bahwa benzena mempunyai rumus C6H6 maka dapat
disimpulkan bahwa benzena termasuk golongan hidrokarbon.
Bila dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon lain yang mengandung 6 buah
atom karbon, misalnya heksana (C6H14) dapat diduga bahwa benzena mempunyai derajat
ketidakjenuhan yang tinggi dengan dasar dugaan tersebut maka dapat diperkirakan bahwa
benzena memiliki ciri-ciri khas seperti yang dimiliki oleh alkena. Perkiraan tersebut
ternyata jauh berbeda dengan kenyataannya, karena benzena tidak dapat bereaksi seperti
alkena (adisi, oksidasi, dan reduksi). Lebih khusus lagi benzena tidak dapat bereaksi
dengan HBr, dan pereaksi lain yang lazimnya dapat bereaksi dengan alkena.
Sifat- sifat kimia yang diperlihatkan oleh benzena member petunjuk bahwa
senyawa benzena memang tidak segolong dengan alkena atupun sikloalkena.
Digolongkannya benzena dan jumlah turunannya dalam senyawa aromatic semata-mata
karena dilandasi atas aroma yang dimiliki sebagian dari senyawa-senyawa terebut.
2. Sifat – Sifat Benzena
a. Sifat Fisik:
Benzena merupakan senyawa yang tidak berwarna
Benzena berwujud cair pada suhu ruang 27 ℃
Titik didih benzena : 80,1 derajat Celsius, titik leleh benzena : 5.5 ℃
Densitas 0,88
Memiliki bau yang khas
Mudah menguap
Tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut yang
kurang polar atau nonpolar, seperti eter dan tetraklorometana
b. Sifat Kimia :
Bersifat kasinogenik (racun)
Merupakan senyawa nonpolar
Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar
Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.
3. Bahan Baku Pembuatan Benzena
Benzena dapat dibuat melalui bahan baku dan proses sebagai berikut :
1. Memanaskan natrium benzoat kering dengan natrium hidroksida berlebih akan
menghasilkan benzena.
Contoh :
Garam diazonium selanjutnya diubah menjadi berbagai macam zat warna. Salah
satu contohnya adalah Red No.2 atau Amaranth yang memiliki struktur sebagai berikut:
5. Fenol
Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang
berfungsi sebagai zat disenfektan.
6. Asam Benzoat
Terdapat beberapa turunan dari asam benzoat yang tanpa kita sadari sering kita
gunakan, diantaranya adalah :
Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang
biasa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun
panas (antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat sakit
kepala, sakit gigi, demam dan sakit jantung. Penggunaan dalam jangka panjang
dapat menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung sehingga menimbulkan
sakit maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma.
Asam benzoat yang biasa digunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng
Metil Salsilat adalah komponen utama obat gosok atau minyak angina
Asam Tereftalat merupakan bahan serat sintetik polyester
Parasetamol memiliki fungsi yang sama seperti aspirin tetapi lebih aman bagi
lambung. Hampir semua obat yang beredar dipasaran menggunakan zat aktif
parasetamol. Penggunaan parasetamol yang berlebihan dapat menimbulkan
gangguan ginjal dan hati.