Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT

UMUM CERIA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK


KANDANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


- 1/2

Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Rahmah Wartania Putri

Antibiotik merupakan suatu bahan atatu senyawa kimia yang


digunakan untuk menangani suatu penyakit infeksi.
PENGERTIAN Penggunaan antibiotik bijak yaitu penggunaan antibiotik denga
spektrum sempit pada indikasi yang ketat dengan dosis adekuat,
interval dan lama pemberian yang tepat.
1. Terlaksananya pemberian antibiotik yang bijak di Rumah
Sakit Ceria Kandangan
TUJUAN
2. Penurunan resistensi antibiotik di Rumah Sakit Ceria
Kandangan
Surat keputasan direktur Rumah sakit Ceria Kandangan
KEBIJAKAN No.07/DIR/SK/MPO/RSW/I/2019 tentang Rumah Sakit Umum
Ceria Kandangan.
1. Antibiotik empiris diberikan di RS Ceria Kandangan berdasarkan
:
1.1 Pedoman umum penggunaan antibiotik Kemkes 2011
1.2 Panduan praktek klinik dan clinical pathway yang sudah
ditetapkan
2. Formularium RS Ceria Kandangan
3. Antibiotik empiris diberikan setelah pengambilan spesimen
untuk pemeriksaan kultur dan tes kepekaan antibiotik
4. Pemberian dengan indikasi, yaitu
4.1. Sudah ditegakkan diagnosis infeksi yang tepat dengan
PROSEDUR mengacu secara klinis, mikrobiologi, hematologi, kimia,
serologi dan pemeriksaan penunjang lainnya.
4.2. Tidak memberikan antibiotik pada penyakit non infeksi dan
infeksi non bakterial.
4.3. Pemberian antibiotik awal merupakan antibiotik lini I dan
spektrum sempit.
4.4. Beberapa antibiotik hanya boleh diresepkan oleh dokter
dan diberikan oleh farmasi, jika ada hasil kultur atau telah
mendapat usulan dari spesialis mikrobiologi klinik
(mekanisme automatic stop order). Antibiotik tersebut
memiliki kekhasan dalam mengatasi kuman resisten atau

RS. BUDI AGUNG


JL. MALUKU NO. 44 PALU
memicu resistensi seperti Vancomycin dan Linezolid untuk
MRSA, Ceftazidime untuk Pseudomonas MDRO, golongan
Carbapenem untuk MDRO, Cephalosporin generasi III untuk
kuman bentuk batang gram negatif dan Tigecycline untuk
Acinetobacter MDRO.
3.5 Automatic stop order dilakukan dengan cara:
3.5.1 Setiap ada resep antibiotik terutama antibiotik
khusus, farmasi akan meminta hasil salinan kultur dan
pola kepekaan antibiotik yang telah disetujui oleh
spesialis mikrobiologi klinik.
3.5.2 Salinan tersebut akan diteruskan ke komite farmasi
dan dikonsultasikan ke tim PPRA ataupun komite PPI
yang akan bekerja lewat IPCO (Infection Prevention
Control Officer). Hasil konsultasi disampaikan ke
dokter penanggung jawab pasien.
3.5.3 Berkas akan diteruskan ke direktur medik dan
pelayanan untuk mendapatkan pengesahan.
3.5.4 Jika telah disetujui maka antibiotik dapat diberikan.
3.6 Penggunaan antibiotik akan dievaluasi setiap 6 bulan
menggunakan kriteria Gyssens dan disusun peta medan
kuman.
5. Pemilihan jenis antibiotik berdasarkan:
4.1 Peta medan kuman RS Ceria Kandangan
4.2 Hasil kultur dan tes sensitifitas antibiotik
4.3 Usulan spesialis mikrobiologi klinik
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 3. Instalasi ICCU
4. Instalasi ICU
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Farmasi

RS. BUDI AGUNG


JL. MALUKU NO. 44 PALU

Anda mungkin juga menyukai