BAB I Fix
BAB I Fix
Teknik Kimia I
Percobaan II
Tangki Berpengaduk
Kelompok XI
Azizul Haq Ar Rasyid 1707113752
Mertwysef Devraj 1707123109
Yolanda Devia Aprilia 1707113919
DOSEN PENGAMPU
M Iwan Fermi, ST., MT
NIP : 19710429 1998032 001
Tangki Bepengaduk
Catatan Tambahan :
Pekanbaru,
Dosen Pengampu
2.2 Pencampuran
Pencampuran merupakan proses mencampurkan satu atau lebih bahan
dengan menambahkan satu bahan ke bahan lainnya sehingga membuat suatu
bentuk yang seragam dari beberapa konstituen baik cair-padat, padat-padat,
maupun cair-gas. Komponen yang jumlahnya lebih banyak lebih banyak disebut
fase kontinyu dan yang lebih sedikit disebut fase disperse. (Teterson, 1991).
Prinsip pencampuran bahan banyak diturunkan dari prinsip mekanika fluida
dan perpindahan bahan, karena pencampuran bahan akan ada bila terjadi gerakan
atau perpindahan bahan yang akan dicampur baik secara horizontal ataupun
vertikal. Ada dua jenis pencampuran, yaitu (Brodkey, 1998) :
1. pencampuran sebagai proses terminal sehingga hasilnya merupakan suatu
bahan jadi yang siap pakai,
2. pencampuran merupakan proses pelengkap atau proses yang mempercepat
proses lainnya seperti pemanasan, pendinginan atau reaksi kimia.
Pada proses pencampuran diharapkan tercapai suatu derajat keseragaman
tertentu. Derajat keseragaman ini berbeda-beda tergantung pada tujuan
pencampuran yaitu keseragaman dalam konsentrasi satu macam bahan atau lebih,
keseragaman suhu. Pencampuran ini dapat terjadi antara bahan solid-solid, solid-
liquid, solid-gas, liquid-liquid, liquid-gas, dan gas-gas (Brodkey, 1998).
Peralatan pencampur dapat dibagi atau diklasifikasikan atas beberapa
kategori, yaitu:
1. Berdasarkan jenis bahan yang dicampur yaitu alat pencampur liquid, alat
pencampur padat, dan alat pencampur pasta
2. Berdasarkan jenis agitator, yaitu double cone mixer, ribbon blender,
planetary mixers, danpropeller mixers.
pereduksi
gerak
permukaan
aliran cairan
inlet
sumur
mantel termometer
pemanas
poros
sekat impeler
katup
pengeluaran
4. Helical - Ribbon
Berbentuk seperti tangga spiral di sekeliling sumbu. Aliran yang dominan
berbentuk tangensial. Jenis pengaduk ini digunakan pada larutan pada kekentalan
yang tinggi dan beroperasi pada rpm yang rendah pada bagian laminer.
𝜌 × 𝑁 × 𝐷2 𝑠
𝑁 Re =
𝜇
Dengan:
NRe = bilangan Reynold
ρ = densitas fluida (kg/m3)
N = kecepatan pengaduk (rad/s)
Da = diameter pengaduk (m)
μ = viskositas fluida (kg/m.s)
p
𝑁P𝑜 =
𝜌 × 𝑁 3 × 𝐷𝑎 5
Dimana:
NPo = bilangan daya
ρ = densitas fluida (kg/m3)
N = kecepatan pengaduk (rad/s)
Da = diameter pengaduk (m)
P = daya (watt)