Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

IDENTIFIKASI RESIKO INFEKSI – ICRA


( Infection Control Risk Assessment )
Pembangunan Ruang CSSD, September 2019

A. PENDAHULUAN
Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 untuk pencegahan infeksi di RS perlu dilakukan
kajian resiko untuk menentukan Prioritas Program dan Pencegahan Infeksi di Rumah Sakit.
Komite Pencegahan dan Pengedalian Infeksi Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayyidah Dompet
Dhuafa turut berperan dalam memberikan masukan berkaitan dalam pencegahan dan
pengedalian infeksi mulai dari tahap perencanaan, proses sampai dengan melampirkan kajian
identifikasi Resiko Infeksi / ICRA (Infection control Risk Assesment) yang dikeluarkan oleh PPIRS
Sayyidah Dompet Dhuafa pada setiap akan melakukan kontruksi / renovasi bangunan.

B. TUJUAN
1. Mengidentifikasi dan menurunkan resiko infeksi yang didapat dan ditularkan diantara
pasien, staf, tenaga professional kesehatan, tenaga kontrak, tenaga sukarela, mahasiswa
dan pengunjung.
2. Mengidentifikasi jenis aktivitas dengan mempertimbangkan pasien, petugas kesehatan
dan resiko terhadap pengunjung.

C. PERENCANAAN
1. Tanggal : 8 September 2019 – 10 Oktober 2019
2. Lokasi : Di Lantai 2 Depan Kamar Operasi
3. Kegiatan : Pembangunan Ruangan CSSD

D. ANALISIS ICRA
Aktivitas Kontruksi bangunan berdasarkan :
1. Tipe : TIPE C
2. Kelompok Resiko : Resiko Tinggi
3. Level ICRA : Level III
Identifikasi area di sekitar proyek renovasi untuk mengkaji pengaruh potensial

KELOMPOK PASIEN RESIKO TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D

Kelompok Resiko Rendah I II II III/IV


Kelompok Resiko Medium I II III IV
Kelompok Resiko Tinggi I II III/IV IV
Kelompok Resiko Tertinggi II III/IV III/IV IV

Tipe Proyek Renovasi bangunan di lantai 1 termasuk dalam : Level II


Dimana terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan sebagai berikut :
1. Sebelum Melakukan Renovasi :
a. Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminimalisir debu dari aktivitas
konstruksi.
b. Petugas Renovasi menggunakan APD masker untuk meminimalisir paparan debu.
c. Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu beterbangan dari tempatnya ke
udara.

2. Selama Renovasi :
a. Setiap petugas yang memasuki area kerja harus memakai pelindung alas kaki/sepatu.

Pelindung sepatu harus diganti setiap petugas keluar dari area kerja.
b. Jangan melepaskan penghalang dari area kerja sampai proyek yang selesai telah
diinspeksi oleh K3RS dan PPIRS.
c. Semprotan air ke permukaan kerja untuk mengontrol debu pada saat memotong.
d. Tutup pintu yang tidak dipakai dengan selotip.
e. Memblok dan menutup tempat ipal dengan terpal.
f. Letakkan tanda pemberitahuan di pintu masuk dan pintu keluar dari area konstruksi.

g. Tutup rapat dengan selotip kecuali sudah ada penutupnya.


h. Berikan penghalang yang lengkap, seperti sheetrock/lembaran penutup triplek,
plastic, untuk menutup area kerja dari area non kerja sebelum konstruksi dimulai.
a. Tutup lubang, pipa-pipa, sambungan-sambungan, dan bolongan-bolongan dengan
benar. Pastikan sistem aliran udara dan HVAC diarea konstruksi tertutup.
b. Pertahankan tekanan negatif diarea konstruksi menggunakan HEPA Filter.
c. Menyediakan alat penghisap debu atau exhoust fan yang secar otomatis dapat
difungsikan.
d. Tutup rapat kontainer yang membawa puing reruntuhan atau bahan-bahan
konstruksi.
e. Lokasi konstruksi harus ditutup dengan kayu lapis atau plastik untuk menutupi area
konstruksi dari area non konstruksi.
f. Tutup semua lubang pipa, saluran ventilasi agar debu tidak keluar.
g. Buat ruang pembatas antara ruangan yang akan direnovasi dengan tidak dilakukan
renovasi.
h. Semua petugas wajib menggunakan APD lengkap selama diarea konstruksi dan
melepasnya saat meninggalkan area konstruksi.
i. Debu yang menempel di petugas harus di bersihkan menggunakan vacuum.
j. Lakukan pemeriksaan udara sebelum dilakukan konstruksi.

3. Sesudah Renovasi
a. Penutup kayu lapis atau plastik dicabut setelah ada inspeksi dari Tim PPI dan setelah

dibersihkan oleh petugas kebersihan.


b. Hati-hati saat melepas penutup kayu/plastik agar tidak ada kotoran yang berceceran.
c. Pel basah dengan cairan desinfektan dan/atau vacum sebelum meninggalkan area
konstruksi.
d. Lakukan pemeriksaan bakteri udara selesai dibersihkan.
e. Setelah selesai fungsikan kembali sistem HVAC.

Identifikasi area di sekitar proyek renovasi untuk mengkaji pengaruh potensial

NO KATEGORI UNIT NAMA UNIT POTENSI RISIKO INFEKSI

1. Unit Bawah - -
2. Unit Atas - -
TPS B3 Medis &
3. Lateral/ Samping Kanan Bising, debu
Non Medis
4. Lateral kiri Unit Gizi Bising, debu
5. Belakang Rumah Warga Bising, debu
6. Depan Parkiran Mobil Bising, debu

E. Kesimpulan
Renovasi Pembangunan Ruangan CSSD bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan potensi
risiko infeksi bagi petugas, pasien dan lingkungan Rumah Sakit.
F. Penutup

Demikian hasil Identifikasi Resiko Infeksi ICRA (Infection Control Risk Assessment) sebagai
upaya PPI dalam Pencegahan Resiko Infeksi sebelum dilakukan renovasi/pembangunan.

Jakarta, 08 September 2019


IPCN, Pengawas,

(………………………………………..) (………………………………………..)

Lampiran :
PENILAIAN PENGENDALIAN RESIKO INFEKSI
MATRIKS TINDAKAN UNTUK KONSTRUKSI & RENOVASI

TAHAP 1 :
Menggunakan tabel berikut, mengidentifikasi Jenis Proyek Renovasi Kegiatan (Type A - D)
TIPE AKTIVITAS / KEGIATAN
TIPE A Inspeksi dan Aktivitas Non-Invasif.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Pengangkatan plafon untuk inspeksi visual (terbatas untuk 1 ubin per 5m 2);
 Pengecatan (tetapi bukan pengamplasan);
 Instalasi penutup dinding
 Pekerjaan listrik; Pekerjaan pipa saluran air yang ringan;
 Kegiatan apa saja yang tidak menghasilkan debu atau perlu memotong dinding
atau akses ke langit-langit, selain untuk pemeriksaan visual.
TIPE B Skala kecil, aktivitas durasi pendek yang menimbulkan debu minimal
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Instalasi telepon dan komputer kabel
 Akses ke ruangan
 Memotong dinding atau langit-langit dimana migrasi debu dapat dikontrol.
TIPE C Pekerjaan yang menghasilkan debu sedang sampai tingkat tinggi, memerlukan
pembongkaran atau penghapusan dari setiap komponen bangunan tetap atau rakitan
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Pembongkaran atau pengangkatan komponen bangunan built-in atau rakitan,
 Pengamplasan dinding untuk mengecat atau memasang lapisan dinding
 Pengangkatan lapisan lantai/wallpaper, plafon, dan casework
 Konstruksi dinding baru,
 Pekerjaan ringan saluran dan listrik di plafon
 Kegiatan perkabelan yang banyak.
 Setiap kegiatan yang tidak dapat diselesaikan dalam satu shift kerja.
TIPE D Proyek pembongkaran dan penghancuran konstruksi bangunan
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Kegiatan/ aktivitas yang membutuhkan kerja shift berkelanjutan.
 Memerlukan pembongkaran besar atau penghapusan sistem kabel lengkap
 Konstruksi baru.

TAHAP 2 :
Menggunakan tabel berikut, mengidentifikasi Kelompok Resiko Pasien yang akan terkena dampak
renovasi.
Jika lebih dari satu kelompok risiko akan terpengaruh, pilih kelompok risiko tinggi :
RESIKO RENDAH RESIKO SEDANG RESIKO TINGGI RESIKO SANGAT TINGGI
 Area  Perawatan pasien dan tidak  UGD  Unit Onkologi/ Kanker
 Radiology  Terapi Radiasi
Perkantoran tercakup dalam Grup 3 / 4
 Recovery Rooms  Area klinis
 Tanpa pasien/  Laundry
 Ruang Maternitas /  Chemo Infusion
 Cafeteria
area resiko  Transplant
 Dietary/ Ruang Gizi VK
 Pharmacy Admixture -
rendah yang  Manajemen Material  High Dependency
 PT/OT/Speech Ruang bersih
tidak terdaftar Unit
 Penerimaan/Pemulangan  Kamar Operasi
 Kamar bayi
dimanapun  MRI  Departemen Proses
 Pediatrics
 Obat-obatan nuklir
 Lab Microbiologi Sterilisasi
 Echocardiography
 Long term sub-  Kateterisasi Jantung
 Laboratorium tidak spesifik
 Kamar prosedur invasif
seperti Grup 3 acute units pasien rawat jalan
 Koridor Umum (yang  Farmasi  Area Anastessi &
 Dialisis
dilewati pasien, suplai, dan pompa jantung
 Endoskopi
 Newborn Intensive
linen)  Area Bronchoskopi
Care Unit (NICU)
 Semua Intensive Care
Unit

IC MATRIX – LEVEL KEWASPADAAN:


PROYEK PEMBANGUNAN DENGAN RESIKO INFEKSI PASIEN

JENIS PROYEK RENOVASI


KELOMPOK TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D
RESIKO PASIEN
RESIKO RENDAH I II II III / IV
RESIKO SEDANG I II III IV
RESIKO TINGGI I II III / IV IV
RESIKO SANGAT II III / IV III / IV IV
TINGGI

Catatan:
Persetujuan dari Tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) diperlukan pengontrolan prosedur
saat Kegiatan Renovasi dan Tingkat Risiko yang mengindikasikan bahwa Level III atau IV..
TAHAP 3 :
Deskripsi Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi berdasarkan Level/ Kelas
LEVEL SELAMA PROYEK BANGUNAN SETELAH PENYELESAIAN PROYEK
LEVEL I 1. Melaksanakan pekerjaan dengan metode yang Area kerja bersih setelah pekerjaan
meminimalkan debu dari lokasi konstruksi. proyek selesai.
2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi
visual sesegera mungkin.
LEVEL II 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu 1. Bersihkan permukaan kerja
terbang ke dalam atmosfer. dengan lap pembersih yang
2. Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban.
dibasahi dengan cairan
3. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang
desinfektan.
tertutup rapat sebelum dipindahkan.
2. Pengangkutan Limbah renovasi
4. Pel basah dan/atau vakum dengan alat vacuum
ditempatkan dalam wadah
dengan filter HEPA.
5. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari tertutup rapat.
3. Area kerja dibersihkan dengan
area kerja, dan diganti atau dibersihkan ketika
lap yang dibasahi cairan
sudah tidak efektif.
6. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat desinfektan , penyedotan debu
berlangsungnya pekerjaan. atau HEPA Filter.
7. Pembersihan area kerja dan permukaan 4. Setelah selesai, kembalikan
horizontal pada penyelesaian proyek. sistem HVAC
seperti semula.

LEVEL III 1. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat 1. Jangan menghilangkan
berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah hambatan dari area kerja sampai
kontaminasi sistem saluran.
2. Lengkapi semua barier konstruksi sebelum
proyek selesai setelah diperiksa
konstruksi dimulai.
oleh Tim PPI dan Kepala Proyek.
3. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja
2. Hapus penutup area renovasi
menggunakan unit ventilasi dengan filter HEPA
(terpal) secara hati-hati untuk
atau metode lain untuk mempertahankan
meminimalkan penyebaran
tekanan negatif. Keamanan publik akan
debu, kotoran dan puing-puing
memonitor tekanan udara.
bangunan.
4. Jangan menghilangkan barier dari area kerja
3. Bersihkan area kerja dengan
sampai proyek selesai dibersihkan secara
Vacuum dan disaring dengan
menyeluruh.
HEPA Filter.
5. Pel basah atau vakum dua kali per 8 jam pada
4. Area renovasi segera dibersihkan
kegiatan konstruksi, atau sebagaimana
dengan pel yang dibasahi cairan
diharuskan untuk meminimalkan pelacakan.
desinfektan.
6. Buang material barier dengan hati-hati untuk
5. Setelah selesai, kembalikan
meminimalkanpenyebaran kotoran & debris yg
sistem HVAC seperti semula.
terkait
dengan konstruksi. Material barier harus diseka
basah, divacum dengan HEPA atau disemprot air
sebelum dibuang.
7. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang
tertutup rapat sebelum dipindahkan
8. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari
area kerja, dan diganti atau dibersihkan ketika
sudah tidak efektif.
9. Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal
pada penyelesaian proyek.
LEVEL IV 1. Isolasi sistem HVAC di area renovasi untuk 1. Jangan melepas penutup area
mencegah kontaminasi. proyek sebelum pekerjaan
2. Sebelum pelaksanaan proyek, tutup area dengan
selesai diperiksa oleh Tim PPI
penutup plastik / bahan lain yang rapat sehingga
dan Tim pembangunan Rumah
tidak ada paparan debu, kotoran dan puing-puing
Sakit.
bangunan. 2. Lepaskan penutup area renovasi
3. Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat
(terpal, plastik atau seng) secara
kerja dengan memanfaatkan HEPA Filter udara.
hati – hati untuk meminimalkan
4. Tutup semua lubang pintu, pipa, dan saluran.
5. Menyediakan tempat untuk berganti pakaian , kontaminasi debu, kotoran dan
memaki APD dan membersihkan badan (mandi) puing-puing bangunan.
3. Pengangkutan limbah renovasi
sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan
ditempatkan dalam wadah yang
proyek.
6. Semua orang yang memasuki area proyek wajib tertutup rapat.
4. Area kerja dibersihkan dengan
memakai sepatu tertutup.
vakum dan udara disaring
dengan HEPA Filter.
Vacuums.
5. Bersiahkan area bekas renovasi
dengan kain pel yang sudah
dibasahi cairan desinfektan.
6. Setelah selesai, kembalikan
sistem HVAC seperti semula.

TAHAP 4 : Identifikasi daerah sekitar lokasi proyek, menilai dampak potensial


Unit Bawah Unit Atas Samping Kanan Samping Kiri Depan Belakang

Kelp. Resiko

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DALAM RENOVASI BANGUNAN


“RENOVASI PEMBONGKARAN FULL RUANGAN LAUNDRY” NO IJIN :
Tanggal mulai Proyek:
Lokasi Renovasi : Ruangan CSSD 08 September 2019
Koordinator Proyek : Nurrahma Perkiraan lama Proyek : 60 hari
Kontraktor yang melakukan proyek : Ijin Tanggal Kadaluarsa :
30 November 2019
Supervisor : Ratna Widyastuti, Amd. Kep Telephon :
YA TIDAK AKTIVITAS RENOVASI YA TIDAK KELOMPOK RESIKO INFEKSI
- - TIPE A : Inspeksi, Kegiatan Non - invasif - - Kelp. 1 : Resiko Rendah
TIPE B : Skala kecil, Durasi pendek, Level
- - Sedang sampai tingkat Tinggi - Kelp. 2 : Resiko Sedang
TIPE C : Kegiatan menghasilkan debu, Kelp. 3: Resiko Tinggi
membutuhkan lebih dari 1 shift kerja untuk
penyelesaian, Level Sedang sampai tingkat tinggi
- - √ -
TIPE D : Kegiatan konstruksi besar, membutuhkan Kelp.4 : Resiko Tinggi Sekali
penyelesain durasi kerja lama dan mewajibkan shift
√ - kerja berturut-turut - -
LEVEL I 1. Melaksanakan pekerjaan dengan metode yang meminimalkan debu dari lokasi konstruksi.
2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi visual sesegera mungkin.
LEVEL II 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke udara.
2. Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban.
3. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan.
4. Pel basah dan/atau vakum dengan alat vacuum dengan filter HEPA.
5. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja, dan diganti atau dibersihkan ketika

sudah tidak efektif.


6. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan.
7. Pembersihan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek.
LEVEL III 1. Lengkapi semua barier konstruksi sebelum konstruksi dimulai.
2. Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminimalisir debu dari aktivitas konstruksi.
3. Petugas Renovasi menggunakan APD masker untuk meminimalisir paparan debu, sarung tangan

rumah tangga untuk mencegah cedera akibat goresan keramik atau pisau pemotong keramik.
4. Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu beterbangan dari tempatnya ke udara.
5. Jangan melepas barier/ penutup plastik (terpal) dari area kerja sampai proyek selesai
dibersihkan secara menyeluruh.
6. Pel basah atau vakum dua kali per 8 jam pada kegiatan konstruksi, atau sebagaimana diharuskan
TANGGAL : untuk meminimalkan paparan debu.
7. Buang material bangunan dengan hati-hati dalam wadah yang tertutup rapat untuk
meminimalkan penyebaran debu, kotoran & bekas puing-puing bangunan. Penutup area
TTD :
renovasi bangunan harus dibersihkan dengan lap basah, divacum A atau disemprot air sebelum
dibuang.
8. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan
LEVEL IV 1. Mendapatkan Izin dari Tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS) sebelum

konstruksi dimulai.
2. Mengisolasi sistem HVAC di daerah mana pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mencegah
kontaminasi dari sistem saluran.
3. Pasang penutup area renovasi dan beri tanda sebelum konstruksi dimulai.
√ 4. Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat kerja memanfaatkan HEPA dilengkapi unit

filtrasi udara.
5. Tutup semua lubang (pintu, angin di atas pintu), pipa, saluran air dengan tepat.
6. Menyediakan tempat untuk berganti pakaian kerja dan membersihkan diri sebelum dan

sesudah bekerja.
7. Semua personil yang memasuki tempat kerja wajib memakai sepatu tertutup.
8. Jangan menghilangkan tanda penutup area kerja sampai proyek selesai diperiksa oleh Tim
PPI (Pencegahan & Pengendalian Infeksi RS) dan lingkungan dibersihkan.
9. Area kerja dibersihkan dengan Vacuum dan disaring dengan HEPA Filter.
TANGGAL : 10. Bersihkan area dengan kain pel yang dibasahi dengan disinfektan.
11. Lepaskan penutup area secara hati-hati untuk meminimalkan penyebaran debu kotoran dan
puing-puing
TTD : 12. Limbah/ sampah renovasi dikumpulkan dalam kontainer tertutup sebelum transportasi.
13. Tutup rapat wadah/ tempat limbah transportasi (gerobak).
14. Setelah selesai, mengembalikan sistem HVAC seperti semula.

Persyaratan tambahan:

Tanggal Tanggal
TTD TTD
Pengecualian / Penambahan izin ini
dicatat oleh memorandum terlampir
Permintaan ijin oleh : Ijin resmi oleh :
Tanggal : Tanggal :

Anda mungkin juga menyukai