Laporan Praktikum Jarkom (Feriyanto Nur A)
Laporan Praktikum Jarkom (Feriyanto Nur A)
Oleh :
Feriyanto Nur Awaludhin
5.16.04.11.0.006
DOSEN :
SUGIANTO, S.Kom., M.Kom
Syukur Alhamdulilah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kepada penulis berupa kesehatan, kesempatan sehingga penulis mampu menyelesaikan
Laporan Praktikum Jaringan Komputer ini.
Laporan Praktikum Jaringan Komputer ini merupakan tugas yang merupakan
keharusan untuk diselesaikan oleh setiap Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika progran S1
di Universitas Islam Majapahit.
Dalam proses pembuatan laporan ini tak lupa penulis haturkan terima kasih kepada
Bapak Sugianto S.Kom.,M.Kom selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis berharap adanya kritik
dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi teman-teman
mahasiswa dan pembaca sekaligus untuk menambah pengetahuan tentang Jaringan Komputer.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
PRAKTIKUM I.....................................................................................................................1
Percobaan 1.1............................................................................................................................1
Percobaan 1.2............................................................................................................................1
Hasil Percobaan.......................................................................................................................2
Kesimpulan................................................................................................................................3
PRAKTIKUM II...................................................................................................................4
Percobaan 2.1............................................................................................................................4
Kesimpulan................................................................................................................................7
PRAKTIKUM III..................................................................................................................8
Percobaan 3.1............................................................................................................................8
Kesimpulan..............................................................................................................................11
PRAKTIKUM IV.................................................................................................................12
Percobaan 4.1..........................................................................................................................12
Kesimpulan..............................................................................................................................12
PRAKTIKUM V...................................................................................................................13
Percobaan 5.1..........................................................................................................................13
Kesimpulan..............................................................................................................................14
PRAKTIKUM VI.................................................................................................................15
Percobaan 6.1..........................................................................................................................16
Kesimpulan..............................................................................................................................19
PRAKTIKUM VII...............................................................................................................20
Percobaan 7.1..........................................................................................................................20
Kesimpulan..............................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................24
iii
PRAKTIKUM I
IMPLEMENTASI LAN, PENGKABELAN
1
Sisi Kanan : Sisi Kiri :
1. Putih Orange 1. Putih Orange
2. Orange 2. Orange
3. Putih Hijau 3. Putih Hijau
4. Biru 4. Biru
5. Putih Biru 5. Putih Biru
6. Hijau 6. Hijau
7. Putih Coklat 7. Putih Coklat
8. Coklat 8. Coklat
Cara pembuatan kabel staright sama dengan kabel cross pada percobaan sebelumnya.
HASIL PERCOBAAN :
1. Topologi peer to peer dengan kabel cross
IP : 192.168.1.100 IP : 192.168.1.101
TEST :
2
2. Topologi star dengan kabel straight
TEST :
KESIMPULAN :
Komputer yang terhubung di dalam suatu jaringan dapat melakukan share (mengirim dan
menerima, melihat dan mengubah) data antar satu komputer ke komputer yang lainnya.
Penggunaan Toologi Jaringan Star memungkinkan sharing data dapat terus dilakukan
walaupun ada PC yang mengalami gangguan atau di putuskan koneksinya.
3
PRAKTIKUM II
PENGALAMATAN IP STATIC
IP Address adalah sebuah alamat pada komputer agar komputer bisa saling terhubung
dengan komputer lain, IP Address terdiri dari 4 blok. Setiap blok di isi oleh angka 0 - 255.
Contoh IP Address seperti 192.168.100.1 , 10.57.38.223 , ini adalah IPv4.
IP Address memiliki 2 bagian, yaitu Network ID dan Host ID , contoh 192.168.100.1 ,
secara default Net ID nya adalah 192.168.100 dan Host ID nya adalah 1. Agar komputer bisa
saling terhubung , IP yang digunakan Net ID nya harus sama, dan Host ID nya harus berbeda.
Agar mudah dimengerti, Net ID adalah nama jalan dan Host ID adalah nomor Rumah, jadi
Jln. Diponegoro No 3 , jika nama jalan dari beberapa orang sama, maka nomor rumah mereka
tidak mungkin sama.
Kelas IP Address :
1. KELAS A : Pada Kelas A 8 bit pertama adalah Network ID dan 24 bit selanjutnya adalah
Host ID. Kelas A memiliki Network ID dari 0 sampai 127.
2. KELAS B : Pada Kelas B 16 bit pertama adalah Network ID dan 16 bit selanjutnya adalah
Host ID. Kelas B memiliki Network ID 128 sampai 191.
3. KELAS C : Pada Kelas C 24 bit pertama adalah Network ID dan 8 bit selanjutnya adalah
Host ID. Kelas C memiliki Network ID 192 sampai 223.
4. KELAS D : IP Kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara
bersama-sama oleh beberapa komputer dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 –
239.255.255.255.
5. KELAS E : Memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255. IP ini digunakan untuk
eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan datang.
PERCOBAAN 2.1
Peralatan yang dibutuhkan :
1. Kabel UTP Cat 5
2. Komputer
3. Switch
4
Langkah-langkah percobaan :
1. Buka Control Panel lalu pilih “Network and Internet”
2. Pilih “ Network and Sharing Center” lalu pilih “Local Area Connection”
5
3. Lalu akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini. Kemudian pilih
“Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)” dan klik Properties.
4. Pilih “Use the following IP address” kemudian isikan IP address, subnet mask, default
gateway dan DNS. Lalu klil OK.
5. Tes koneksi dengan menggunakan CMD, ketikan ping spasi ip address yang dituju,
kemudian tekan enter, jika koneksi berhasil maka akan muncul pesan “Replay
from..........” jika koneksi gagal makan akan keluar pesan “Request Time Out”.
6
KESIMPULAN :
Pemberian IP address pada setiap komputer bertujuan agar setiap komputer mempunyai
identitasnya masing-masing dan workgroup harus sama agar dapat koneksi ke komputer
yang ada di grup tersebut.
7
PRAKTIKUM III
PENGALAMATAN IP DINAMIC
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis
memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan
nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut
sebagai DHCP Client.
PERCOBAAN 3.1
Langkah-langkah konfigurasi :
1. Buka Control Panel lalu pilih “Network and Internet”
2. Pilih “ Network and Sharing Center” lalu pilih “Local Area Connection”
8
3. Lalu akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini. Kemudian pilih “Internet
Protocol Version 4 (TCP/IPv4)” dan klik Properties.
9
5. Konfigurasi Jaringan dengan CMD
Apabila diperlukan lakukan perintah Ipconfig /release yang bertujuan untuk melepas atau
mereset semua seting-an IP address. Setelah perintah ini dijalankan konfigurasi IP address
komputer menjadi kosong, koneksi seperti dinonaktif dan diaktifkan lagi tetapi komputer
tidak mendapatkan konfigurasi IP address dari DHCP server.
Menjalankan perintah Ipconfig/release bisa membuat koneksi jadi terputus dan selama
tidak dilakukan tindakan apa-apa maka koneksi akan tetap terputus. Komputer hanya akan
mendapatkan kembali konfigurasi IP address jika dilakukan perintah Ipconfig /renew.
Kemudian lakukan perintah ipconfig/renew untuk meminta IP address yang baru kepada
DHCP server.
10
Lalu tambahkan komputer lain pada switch lalu konfigurasikan dan lakukan ping pada tiap
komputer.
KESIMPULAN :
Dengan menggunakan DHCP Server, masing-masing PC client akan mendapatkan IP dari
server selama terhubung dengan server (yang mempunyai layanan DHCP), server ini akan
secara otomatis memberi IP kepada PC client yang meminta tanpa perlu mengatur secara
manual. Namun apabila server mati maka semua komputer akan terputus dan tidak bisa
saling terhubung karena IP yang diberikan akan hilang.
11
PRAKTIKUM IV
ARP PROTOCOL
Address Resolution Protocol disingkat ARP adalah sebuah protokol dalam TCP/IP
Protocol Suite yang bertanggungjawab dalam melakukan resolusi alamat IP ke dalam alamat
Media Access Control (MAC Address). ARP adalah protocol yang berfungsi memetakan IP
address menjadi MAC address. Dia adalah penghubung antara datalink layer dan IP layer
pada TCP/IP. Semua komunikasi yang berbasis ethernet menggunakan protocol ARP ini.
Intinya setiap komputer atau device yang akan berkomunikasi pasti akan melakukan transaksi
atau tukar menukar informasi terkait antara IP dan MAC address. Setiap transaksi akan
disimpan di dalam cache OS Anda. Bisa dilihat menggunakan perintah arp (baik di Windows
atau Linux).
PERCOBAAN 4.1
KESIMPULAN :
ARP adalah protocol yang berfungsi memetakan IP address menjadi MAC address. Dia
adalah penghubung antara datalink layer dan IP layer pada TCP/IP. Semua komunikasi
yang berbasis ethernet menggunakan protocol ARP ini. Intinya setiap komputer atau device
yang akan berkomunikasi pasti akan melakukan transaksi atau tukar menukar informasi
terkait antara IP dan MAC address.
12
PRAKTIKUM V
SHARING INTERNET NAT
NAT ( Network Address Translation) adalah sebuah metode yang digunakan untuk
menghubungkan jaringan internet dengan banyak komputer pada satu alamat IP. NAT
merupakan protocol dalam suatu sistem jaringan. Pada NAT memungkinkan terjadinya pada
suatu komputer memakai address private atau ip yang tidak terdaftar agar terhubung ke
internet. NAT juga sering digunakan untuk menghubungkan dua jenis jaringan yang berbeda.
Metode ini masuk dalam kategori banyak pengguna yang menggunakan, hal ini disebabkan
oleh kemudahan serta penyesuaian dalam administrasi jaringan, ketersedian IP address yang
terbatas dan kebutuhan akan keamanan pada jaringan internet .
PERCOBAAN 5.1
13
KESIMPULAN :
NAT merupakan layanan yang memungkinkan kita bisa berbagi akses internet dengan cara
mentranslasikan IP private menuju IP public. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan
karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan dan kemudahan serta
fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
14
PRAKTIKUM VI
WIRELESS LAN
WLAN adalah singkatan dari Wireless Local Area Network yaitu suatu jenis jaringan komputer
yang menggunakan gelombang radio sebagai alat atau media transmisi data. Informasi atau
data ditransfer dari satu komputer ke komputer yang lainnya menggunakan gelombang radio.
WLAN juga sering disebut dengan Jaringan Nirkabel atau jaringan wireless.
• Mobile atau Desktop PC – Perangkat akses untuk user, mobile PC biasanya sudah
terpasang pada port PCMCIA. Tetapi untuk Desktop PC umumnya harus ditambahkan
wireless adapter melalui PCI card ataupun USB.
• Access Point – Perangkat yang menjadi sentral koneksi dari user ke ISP, Access-Point
memiliki fungsi untuk mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal
digital yang akan disalurkan melalui media kabel, ataupun disalurkan ke perangkat
WLAN yang lainnya dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
• WLAN Interface – Peralatan yang dipasangkan di Mobile atau desktop PC (Personal
Computer), peralatan yang dikembangkan secara massal yaitu dalam bentuk PCMCIA
(Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun
melalui port USB.
• Antena – Antena external (optional) yang dipakai untuk memperkuat daya pancar.
Antena tersebut dapat dirakit sendiri oleh pengguna/user.
15
B. Kelebihan WLAN, seperti di bawah ini:
PERCOBAAN 6.1
16
3. Konfigurasikan menu Wireless seperti berikut :
Wireless Network Mode : Mixed (mode jaringan yang dipilih yaitu gabungan
antara B-G-N wireless).
Wireless Network Name : LAB_JARKOM_UNIM (nama jaringan wifi).
Wireless Channel : 1-2412GHZ (agar tidak terjadi tabrakan).
8. Tampilan Status.
KESIMPULAN :
WLAN merupakan jenis jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai alat
atau transmisi data. Dengan demikian efektifitas model jaringan ini sangat baik namun untuk
keamanan datanya masih kurang aman.
19
PRAKTIKUM VII
PROTOKOL ROUTING I
Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data
yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Ada 3 jenis konfigurasi routing, yaitu :
1. Minimal Routing : proses routing sederhana dan biasanya hanya pemakaian lokal saja.
2. Static Routing : Dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. Jenis ini hanya
memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
3. Dinamic Routing : Digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. Dinamic
routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang dapat memakan
resource komputer.
PERCOBAAN 7.1
Langkah-langkah konfigurasi IP address menggunakan Cisco Packet Tracer :
1. Membuat design jaringan seperti gambar di bawah ini
20
4. Konfigurasi RJUPITER untuk mengubah hostname, mengisi ip fastethernet, ip serial,
routing ke router RLEO dan tampilkan rute IP dengan perintah sebagai berikut :
21
5. Konfigurasi RLEO untuk mengubah hostname, mengisi ip fastethernet, ip serial, routing
ke router RJUPITER dan tampilkan rute IP dengan perintah sebagai berikut :
22
6. Setelah selesai di setting semua lakukan ping pada masing-masing PC dan berikut
hasilnya.
KESIMPULAN :
Routing sangat penting untuk beberapa jaringan yang berbeda agar dapat terkoneksi. Syarat
routing sendiri yaitu semua IP pada router itu sendiri harus satu jaringan agar bisa
menghubungkan beberapa router yang berbeda dan diperlukan konfigurasi route pada setiap
router ke router lain yang ingin dihubungkan.
23
DAFTAR PUSTAKA
https://marwanramdhany.files.wordpress.com/2012/12/ptikc_08_102904029_praktikum3_pen
galamatan.doc
http://saadanailus.blogspot.com/2016/01/laporan-dhcp-server.html?m=1
http://www.pengertianku.net/2015/01/pengertian-wlan-atau-wireless-lan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Penafsiran_alamat_jaringan
24