Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK TERMODINAMIKA

PRODI S1 PENDIDIKAN FISIKA

TERMODINAMIKA
( Analisa Termodinamika Laju Perpindahan Panas Dan Pengeringan Pada Mesin Pengering
Berbahan Bakar Gas Dengan Variabel Temperatur Lingkungan, 2018)

NAMA MAHASISWA : MUTIA INTAN SALEHA HARAHAP

NIM : 4183321013

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si


Satria Mihardi, S.Pd., M.Pd.

MATA KULIAH : TERMODINAMIKA

KELAS : FISIKA DIK B 2018

PRODI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

NOVEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review sebagai salah
satu syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “TERMODINAMIKA”.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan Critical Journal Review ini, Semoga makalah ini bermanfaat bagi
banyak orang, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan penulis dalam
penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Atas perhatiannya terimakasih.

Medan, 28 November 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
IDENTITAS JURNAL...........................................................................................................3
BAB I ISI JURNAL
1.1 Jurnal Utama...................................................................................................4
1.2 Jurnal Pembanding.........................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kelebihan........................................................................................................8
2.2 Kekurangan....................................................................................................8

BAB III PENUTUP

3. 1 Kesimpulan.....................................................................................................9

LAMPIRAN...........................................................................................................................10

IDENTITAS JURNAL I

2
JUDUL ANALISA TERMODINAMIKA LAJU PERPINDAHAN
PANAS DAN PENGERINGAN PADA MESIN PENGERING
BERBAHAN BAKAR GAS DENGAN VARIABEL
TEMPERATUR LINGKUNGAN

JURN JURNAL TEKNIK MESIN UNTIRTA


AL

VOLU
M
E
D
A
N Volume IV, No. 1 : 34 – 38
H
AL
A
M
A
N

TAHU April 2018


N

PENU Ambo Intang dan Darmansyah


LI
S

REVI Mutia Intan Saleha Harahap


E
W
ER

IDENTITAS JURNAL II

JUDUL PEMANFAATAN ENERGI PANAS PADA


MESIN PENGKONDISIAN UDARA 2 PK
SEBAGAI MEDIA PEMANAS AIR MANDI

JURN Jurnal Mechanical


AL

3
TAHU Maret 2015
N

VOLU Volume 6 No.1 : 15-27


M
E
D
A
N
H
AL
A
M
A
N

PENU Frederikus Konrad, Sigit Pradana, dan Sri


LI Poernomo Sari
S

REVI Mutia Intan Saleha Harahap


E
W
ER

BAB I

ISI JURNAL

1.1 Jurnal Utama


A. Pendahuluan
Pengeringan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk tujuan menurunkan kadar
air pada bahan yang basah, dan di harapkan hasil pengeringan kadar air habis hingga 100%.
Sejak zaman nenek moyang hingga sekarang pengeringan yang banyak dilakukan secara
konvesional dengan pemanfaatan sinar matahari.
Pengeringan dengan alat pengering mekanis yang dapat dilihat pada Gambar 1.

4
Keterangan Gambar 1:
1. Kipas 7. Pully
2. Heater (Selenoid burner) 8. Filter / Saringan
3. Ruang Pembakaran 9. Motor Listrik
4. Lubang Saluran Masuk Drum 10. Fan
5. Drum Pengering 11. Casing / Pembungkus Komponen Mesin
6. Vant Belt / Sabuk 12. Gas LPG 3 Kg
Pengering mekanis dalam hal ini, memerlukan sumber panas buatan yang berasal dari
bahan bakar biomasa, bahan bakar minyak dan gas, elemen pemanas tenaga listrik maupun
penggunaan limbah panas. Sumber panas buatan yang penulis pergunakan pada penelitian
ini adalah hasil dari pembakaran gas LPG. Penggunaan gas LPG lebih hematdibandingkan
dengan pemanas dengan tenaga listrik yang membutuhkan daya ribuan watt.

B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, alat yang digunakan menggunakan mesin pengering pakaian
dengan sistem konveksi paksa seperti yang ditunjukkan pada gambar1. Proses kerja dari
mesin pengering pakaian pada penelitian ini :
Panas hasil pembakaran oleh heater (selenoid burner) [2] di ruang pembakaran [3]
didorong oleh kipas [1] menuju ke dalam drum pengering [5] melalui lubang saluran masuk
drum [4]. Ketika didalam drum udara panas tersebut mengeringkan pakaian bersamaan
dengan putaran bolak balik drum oleh vant belt [6] yang digerakkan oleh motor listrik [9],
karena putaran dari fan [10] udara didalam drum terhisap dan tersaring oleh filter [8] dan
dibuang ke lingkungan.
C. Hasil dan Pembahasan
Adapun hasil dan pembahasan dari penelitian ini dapat dilihat melalui grafik di bawah
ini :

Dari grafik diatas dapat kita lihat pengaruh suhu lingkungan terhadap laju pengeringan.
Pada beban yang sama laju pengeringan akan semakin besar bila pakaian dikeringkan
(mesin pengering) pada suhu lingkungan yang lebih tinggi. Kipas membawa udara dari

5
lingkungan kedalam ruang pembakaran dan drum pengering. Udara tersebut mengalami
pemanasan di ruang pembakaran yang kemudian dilanjutkan ke drum pengering. Jika
suhu lingkungan tinggi maka udara yang masuk tingkat kelembabannya akan rendah,
kelembaban menandakan jumlah kadar uap air yang terikat pada udara. Semakin rendah
kelembaban maka kadar uap airnya semakin sedikit sehingga udara yang dipanaskan
pada ruang pembakaran, suhunya akan lebih tinggi dibanding bila udara tersebut tingkat
kelembabannya tinggi. Kelembaban udara juga berpengaruh terhadap proses
pemindahan uap air didalam drum pengering. Apabila kelembaban udara rendah, maka
perbedaan tekanan uap air di dalam dan di luar bahan menjadi besar sehingga
mempercepat pemindahan uap air dari dalam bahan keluar. Suhu ruang pembakaran
yang tinggi disertai tingkat kelembaban yang rendah mempersingkat periode
pengeringan sehingga meningkatkan laju pengeringan untuk bahan tersebut

D. Kesimpulan
Konveksi paksa mempengaruhi periode pengeringan pada suhu lingkungan yang tinggi,
udara yang dihembuskan dari lingkungan akan meningkatkan suhu ruang pembakaran. Suhu
ruang pembakaran yang meningkat membuat proses pengeringan lebih cepat.

1.2 Jurnal Pembanding


A. Pendahuluan
Panas yang dihasilkan dari mesin pengkondisian udara pada ruang tertentu yang tidak
dimanfaatkan lebih lanjut, merupakan pembuangan energi yang sia-sia. Hal ini
mendasari penelitian akan pemanfaatan energi panas dari pengkondisian udara.
Mesin pengkondisian udara adalah mesin yang dipergunakan untuk menyerap panas
dari ruang yang didinginkan kemudian melepas panas tersebut ke luar ruangan. Kalor
tersebut dilepas melalui kondensor, dengan temperatur refrigrantmasuk kondensor
sekitar 500 C, dan didinginkan hingga temperatur keluar kondensor hingga sebesar 550
C. Mesin pengkondisian udara yang dipergunakan untuk penelitian ini adalah mesin
pengkondisian udara dengan beban pendinginan sebesar 2 PK atau setara dengan 18.000
Btu/h dengan merek sharp.

B. Tinjauan Pustaka
Mesin pendingin (refrigerator) adalah merupakan alat yang dipergunakan untuk
menyerap kalor dari reservoir dingin (ruangan yang didinginkan) dengan bantuan kerja
kompresor untuk selanjutnya dibuang ke reservoir yang lebih panas.
Dalam perhitungan performasi siklus kompressi uap standar berdasarkan pada tabel
saturation properties – temperature dan superheated vapor – constant pressure
merupakan tabel untuktemperatur (T) tekanan (P) dan entalphi (h) dimana tabel ini
berlaku untuk siklus kompresi uap standar terhadap Freon R-22.

6
C. Metode Penelitian
Prenelitian ini menggunakan metode eksperimental, yaitu suatu cara untuk mencari
hubungan sebab akibat antara dua faktor yang berpengaruh.

D. Hasil dan Pembahasan


Untuk mendapatkan air panas guna keperluan mandi dengan kapasitas 20 liter peneliti
mengamati tingkat kenaikkan suhu dalam tangki air. Data kenaikkan suhu air pemanas
terdapat pada tabel 3 namun untuk melihat tingkat kenaikkan suhu berdasarkan grafik
terurai di bawah ini

Nilai kalor yang di buang oleh kondensor tanpa pemanas sebesar 154,546 kJ/kg yang
menunjukkan nilai tersebut lebih besar maka dengan ini pengkondisian udara dengan
pemanas air berhasil menyerap panas yang ada dari kondensor guna memanaskan air
untuk keperluan mandi dalam satu keluarga. Melihat dari koefisien prestasi kerja
kompressor dari dua pengkondisian udara yang memiliki fungsi kerja yang berbeda
menunjukkan bahwa dengan pemanas air menghasilkan nilai koefisien prestasi lebih
rendah sebesar 15,904 dibanding dengan tanpa pemanas air sebesar 16,117, yang sangat
mempengaruhi nilai tersebut terdapat pada nilai kerja kompressor. Melihat dari hasil
perhitungan secara termodinamika maka terdapat sebuah nilai yang sangat dibutuhkan

7
dalam aplikasinya adalah dengan melihat daya aktual kompressor, hal ini sangat
dibutuhkan dalam operasial kerja alat tersebut di rumah.

E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan diatas dari alat pengkondisian udara
dengan pamanas air dan tanpa pemanas, maka dapat diambil kesimpulan diantaranya :
a. Temperatur air yang di dapat dari bak air sebanyak 20 liter dengan lama waktu hidupnya
pengkondisian udara selama 120 menit adalah 63,0 OC
b. Adanya penurunan nilai koefisien prestasi dari tanpa pemanas air sebesar 16,117 menjadi
15,904 yang menggunakan pemanas air.

BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Kelebihan
Pada jurnal utama dilihat dari sistematika penulisan jurnal sudah baik. Jurnal dilengkapi oleh
grafik dan table pembahasan. Jurnal ini juga memberikan definsi-definisi dari komponen-
komponen penelitian yang digunakan pada penelitian.Penulis juga memberikan beberapa
manfaat dari percobaan yang di lakukan. Pada jurnal ini, perhitungan-perhitungan yang di
cantumkan sangat lengkap, sehingga pembaca mudah memahami isi jurnal.
Pada jurnal pembanding juga sudah bagus. Jurnal ini juga meberikan defenisi dan contoh
gambar dari komponen-komponen yang akan di lakukan dalam penelitian. Pada metode
penelitian, penulis memberikan prinsip kerja dalam poin per poin sehingga memudahkan
pembaca dalam memahami dari percobaan yang di lakukan. Jurnal ini juga dilengkapi oleh
gambar, grafik dan table pada pembahasan.

2.2 Kekurangan
Dilihat dari sistemsatika penulisan sudah cukup bagus, tetapi pada kedua jurnal ini abstrak
yang tercantum tidak menggunakan bahasa Inggris. Pada jurnal kedua terdapat kata yang kurang
familiar yaitu “pengkondisian udara” atau sering di sebut AC. Sebaiknya penulis menggunakan
kata AC karena kebanyakan pembaca yang lebih memahami AC daripada kalimat Pengkondisian
udara.

8
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan dari kedua jurnal adalah kedua jurnal membahas tentang
perpindahan panas dan pemanfaatan energi panas. Pada jurnal pertama membahas mengetahui
pengaruh dari suhu lingkungan terhadap laju perpindahan kalor dan pengeringan pada mesin
pengering pakaian agar diketahui berapa beban yang ideal untuk dikeringkan dan temperatur
lingkungan yang tepat menggunakan mesin, sehingga pemakaiannya akan lebih efektif dan
efisien.. Sedangkan pada jurnal pembanding membahas tenatang Pemanfaatan Energi Panas pada
Mesin Pengkondisian Udara 2 PK Sebagai Media Pemanas Air Mandi.. Menurut saya jurnal
yang lebih bagus adalah jurnal Utama karena pada metode penelitian prinsip kerja yang
dipaparkan lebih rinci.

9
LAMPIRAN\
\

10

Anda mungkin juga menyukai