1, April 2019, 70 - 76
ABSTRACT
Nanopartikel memiliki sifat fisis yang jauh lebih baik daripada partikel yang berukuran besar . Zirkonium Dioksida
(ZrO2) adalah logam yang mempunyai warna putih keabu abuan yang tahan pada suhu tinggi dan mempunyai
struktur kristal lebih dari satu. Pada penelitian ini nanopartikel yang digunakan adalah nanopartikel Zirkonium
Dioksida (ZrO2) dengan menggunakan metoda sol gel dan didapatkan hasil bahwa nilai diameter partikel yang
dianalisis menggunakan Surface Area meter sebesar 32,98nm dan Zirkonium Dioksida (ZrO 2) yang dianalisis
dapat dikategorikan sebagai ukuran nanopartikel
70
Putri dan Ratnawulan Pillar of Physics, Vol. 12 No. 1, April 2019, 70 - 76
dibandingkan dengan partikel sejenis dalam Zirkonium oksida murni memiliki tiga jenis struktur
ukuran besar. Ini membuat nanopartikel bersifat kristal pada temperatur berbeda. Pada temperatur yang
lebih reaktif. sangat tinggi (>2370oC) mempunyai struktur Kristal
kubus, temperatur sedang (1170-2370oC) mempumyai
2. Ketika ukuran partikel menuju orde nanometer, struktur kristal tetragonal, dan temperatur rendah
maka hukum fisika yang berlaku lebih (<1170oC) berubah bentuk menjadi struktur
didominasi oleh hukum-hukum fisika kuantum. monoklimik [12] . Keramik ini mempunyai
Perilaku material yang berukuran nanometer konduktivitas listrik yang lebih rendah dari pada
sangat berbeda dibanding dengan perilaku pada Al2O3 [11] . Zirkonia (ZrO2) memiliki sifat listik yang
material ukuran yang lebih besar (bulk). baik, konstanta dielektrik yang tinggi dan celah pita
Perbedaan yang sangat signifikan terjadi pada yang lebar (Madhasudhana, dkk, 2014). Zirkonia
sifat fisika,kimia dan biologinya. Material (ZrO2) memiliki potensi untuk meningkatkan sifat-
berukuran nanometer memiliki sejumlah sifat sifat termal fluida dalam heat transfer karena tahan
kimia dan fisika yang lebih unggul dari material terhadap suhu tinggi sebesar 3580oC
berukiran besar (bulk) karena semakin kecil (Saridag,Tak,&Alniacik, 2013), tahan terhadap korosi
ukuran suatu material , maka luas permukannya (Masrukan, 2007).
akan semakin besar sehingga material dalam
orde nanometer mempunyai jarak antar atom
C. Metoda Sol Gel
yang sangat kecil yang akan memudahkan
terjadinya reaksi antar atom (Amiruddin, 2013).
Metoda sol gel merupakan metoda yang
sederhana (Madsudhana, 2014) dan metoda sol gel
B. Zirkonium Dioksida
hanya memerlukan reagen (zat atau senyawa yang
ditambahkan ke sistem) yang sederhana dan
Zirkonium dioksida adalah logam berwarna
temperatur yang relatif rendah untuk menghasilkan
putih keabu-abuan, berbentuk kristal (amorf/struktut
nanopartikel dengan kemurnian tinggi (Arya 2016).
kristal yang tidak teratur), lunak, dapat ditempa dan
Proses solgel adalah proses pembentukan zat
diulur bila murni, juga tahan terhadap udara bahkan
anorganik melalui reaksi kimia pada suhu rendah
api. Bahan ini termasuk keramik teknik yang
dalam larutan melalui proses perubahan dari sol ke gel
mempunyai sifat ketegasan (brittle) yang tinggi dan
(Syarif, 2016)
resistansi tinggi terhadap berbagai jenis asam dan
alkali, air laut dan agen lain-lain, memiliki titik lebur Metoda sol gel dapat membuat suatu partikel
yang sangat tinggi (>2000oC) [3]. berukuran nano, ukuran seragam, tidak menggumpal,
Beberapa metoda yang digunakan untu murni, homogen, dilakukan pada suhu rendah, dan
memproduksi nanopartikel Zirkonium Dioksida dapat mengontrol distribusi massa (Rahman, dkk,
diantaranya yaitu metode sol-gel, metode pirolisis, 2014). Metoda sol-gel merupakan salah satu metode
penyemprotan, hidrolisis dan microwave plasma[10]. yang paling sukses dalam preparasi material oksida
Struktur kristal Zirkonium Dioksida (ZrO2) dapat logam berukuran nano. Hal ini disebabkan karena
dilihat pada Gambar 1 [11] beberapa keunggulannya, antara lain (Zawrah, et.All,
2009) :
1. Proses berlangsung pada temperatur
rendah
2.Prosesnya relatif mudah
3.Bisa diaplikasikan dalam segala kondisi
4. Menghasilkan produk dengan kemurnian
dan homogenitas yang tinggi
5.Parameternya dapat divariasikan
71
Putri dan Ratnawulan Pillar of Physics, Vol. 12 No. 1, April 2019, 70 - 76
Surface Area Analyser (SAA) merupakan alat Tahap persiapan meliputi tahap persiapan alat
yang digunakan untuk mengkarakterisasi luas dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam
permukaan, distribusi pori, dan desorpsi suatu pembuatan serbuk Zirkonium Dioksida (ZrO2)
material. Alat ini prinsip kerjanya menggunakan
adsorpsi gas, umumnya nitrogen ,argon, helium, b. Tahap Penimbangan
pada permukaan suatu bahan padat yang akan
dikarakterisasi pada suhu konstan biasanya suhu Setelah mengetahui komposisi dari masing–
didih dari gas tersebut (Zulichatun, dkk, 2015). masing bahan, kemudian bahan tersebut ditimbang
Prinsip SAA didasarkan pada siklus adsorbsi dan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
desorpsi ishotermis gas N2 oleh sampel serbuk pada
suhu N2 cair. Setiap siklus adsorpsi dan desorpsi 1) Meletakkan kertas diatas timbangan
menghasilkan variasi dara tekanan proses, yang 2) Mereset ulang timbangan sampai menjadi
dengan hukum gas ideal PV=NRT sebagai fungsi nol (0) sehingga berat kertas dapat
volume gas. Dengan memasukkan sejumlah volume diabaikan
gas nitroge yang diketahui kedalam tabung sampel, 3) Meletakkan bahan diatas kertas yang
maka sensor tekanan akan memberikan data tekanan berada didalam timbangan sesuai dengan
proses yang bervariasi. Data volume gas yang kebutuhan
dimasukkan yang telah diketahui jumlahnya dan 4) Mengulangi langkah (a) sampai (c) untuk
data hasil kenaikan tekanan dibuat sebagai persamaa masing-masing bahan.
BET yang dipakai sebagai dasar perhitungan luas
permukaan serbuk (Rosyid, dkk ,2012). Metoda
c. Tahap Sintesis Nanopartikel
BET akan memberikan informasi mengenai luas
permukaan spesifik zat padat. Persamaan BET Zirkonium Dioksida (ZrO2)
diketahui dari data volume gas yang dimasukkan
dengan data hasil kenaikan tekanan saat gas 1) Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan
dimasukan diruangan vakum (Putri, 2016). nanopartikel Zirkonium Dioksida (ZrO2) adalah
Luas permukaan jenis merupakan karakteristik menimbang 35gr serbuk Zirkonium Tetraklorida
penting serbuk khususnya nanopartikel. Besaran ini (ZrCl4) dengan menggunakan neraca digital.
menggambarkan seberapa kecil nanopartikel dan 2) Kemudian menimbang gula sebanyak 51gr dengan
seberapa keropos sebuah sampel. Luas permukaan menggunakan neraca digital
jenis serbuk berbanding terbalik dengan ukuran
partikel. Hubungan antaran luas permukaan dan 3) Selanjutnya serbuk Zirkonium Tetraklorida (ZrCl4)
ukuran partikel diwakili oleh persamaan (1) (Syarif, yang telah ditimbang sebelumnya dilarutkan
2016) : dengan aquades menggunakan gelas beker hingga
larut sambil dipanaskan diatas hotplate
72
Putri dan Ratnawulan Pillar of Physics, Vol. 12 No. 1, April 2019, 70 - 76
Diagram Alir
(a)
73
Putri dan Ratnawulan Pillar of Physics, Vol. 12 No. 1, April 2019, 70 - 76
Dengan :
Hasil Pengukuran
Dari nilai Surface tersebut dapat dikonversikan
(c) kedalam diameter partikel menggunakan persamaan :
6
𝑆=
𝜌𝑑
Dengan :
𝑆 adalah luas permukaan jenis=30,118 m²/g.
𝜌 adalah densitas partikel Zirkonium Dioksida
(ZrO2) secara teoritik =6,04 g/cm3
𝑑 adalah ukuran partikel
6
𝑑=
𝜌𝑆
(d) 6
= 𝑔
6,04 . 30,118𝑚2 /𝑔
𝑐𝑚3
Gambar 4.Bahan yang digunakan dalam pembuatan
serbuk Zirkonia Dioksida 6
=
181,91272 𝑚2 /𝑐𝑚3
(a) Zirkonium tetraklorida (b) aquadest (c) amoniak
(d) gula
6
=
181,91272 . 10−3 𝑚2 ⁄𝑐𝑚3
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
= 32,98 nm
Penelitian mengenai sintesis dan karakterisasi Dari persamaan tersebut diperoleh diameter
nanopartikel Zirkonium Dioksida (ZrO2) dengan partikel Zirkonium Dioksida sebesar 32,98 nm. Pada
metoda sol sebagai pendingin dilakukan secara ukuran tersebut menunjukkan bahwa Zirkonium
eksperimental. Pada sintesis nanopartikel Zirkonium Dioksida yang telah disintesis masuk kedalam
74
Putri dan Ratnawulan Pillar of Physics, Vol. 12 No. 1, April 2019, 70 - 76
interval nanometer sehingga bisa disebut dengan berhasil menghasilkan partikel Zirkonium Dioksia
nanopartikel Zirkonium Dioksida. Nilai luas (ZrO2) berukuran nanometer (nanopartikel).
permukaan berbanding terbalik dengan nilai ukuran
suatu partikel, semakin besar nilai luas 2.Nanopartikel Zirkonium Dioksida (ZrO2) memiliki
permukaannya maka akan semakin kecil nilai ukuran luas permukaan jenis=30,118 m²/g. Dari nilai luas
dari partikel tersebut. permukaan jenis diperoleh tersebut dapat
dikonversikan kedalam diameter partikel sehingga
PEMBAHASAN diperoleh diameter partikel Zirkonium Dioksida
Karakterisasi menggunakan Surface Area sebesar 30,5nm Data ukuran tersebut menunjukkan
Analyzer digunakan untuk mengetahui luas bahwa Zirkonium Dioksida yang disintesis masuk
permukaan per 1 gram suatu sampel. Hasil uji Surface kedalam interval nanometer sehingga bisa disebut
Area Analyzer ini digunakan sebagai pendukung dari nanopartikel
hasil uji Particle Size Analyzer dalam mengetahui
diameter partikel Zirkonium Dioksida (ZrO2). SARAN
Dari sampel nanopartikel Zirkonium Dioksida
(ZrO2) pada suhu kalsinasi 800oC diperoleh nilai Perlu analisis XRD untuk mengetahui fase
Surface Area Analyzer sebesar 30.118 m²/g nanopartikel yang disintesis dan untuk memperoleh
data ukuran kristalit yang dapat dibandingkan
Alat Surface Area ini menggunakan metode dengan data ukuran partikel yang diperoleh dari luas
BET yang akan memberikan informasi mengenai luas permukaan jenis.
permukaan spesifik zat padat. Dari Gambar 3.8
didapatkan hasil pengukuran sampel Zirkonium
DAFTAR PUSTAKA
Dioksida menggunakan Surface Area Analyzer
sebesar 30.118 m²/g dan setelah dikonversikan dalam
diameter partikel didapatkan hasil 32,98 nm . Hasil [1] Sari, N.A, dkk. (2017). Sintesis dan Aplikasi
dari Surface Area yang telah di konversi kedalam Nanopartikel ZrO2 untuk menaikkan Performansi
diameter partikel tersebut dapat dikategorikan bahwa Mesin Pendingin.e-Proceeding of Engineering
Zirkonium Dioksida yang telah disintesis termasuk :Vol 4 No 1
dalam interval nano. Hal ini dipengaruhi karena
metoda yang digunakan pada saat proses sintesis, [2] Zulichatun,S,dkk.(2015). Analisi Luas Permukaan
metoda yang digunakan pada saat proses sintesis
Zeolit Termodifikasi dengan Metode BET
Zirkonium Dioksida yaitu metoda sol gel. Metoda sol
Menggunakan Surface Area Analyzer(SAA).
gel dapat membuat suatu partikel berukuran nano,
ukuran seragam, tidak menggumpal, murni, homogen, Kelompok 3 Pelatihan Instrumen
dan dilakukan pada suhu rendah (Rahman, dkk, 2014).
[3]Sari,N.A,dkk.(2017).Sintesis dan Aplikasi
Menurut (Amiruddin, 2013) material Nanopartikel ZrO2 untuk menaikkan Performansi
berukuran nanometer memiliki sejumlah sifat kimia Mesin Pendingin.e-Proceeding of Engineering
dan fisika yang lebih unggul dari material berukiran :Vol 4 No 1
besar (bulk) karena semakin kecil ukuran suatu
material , maka luas permukannya akan semakin besar [4] Istiqomah,D.S, dkk. (2016) . Sintesis Al2O3
sehingga material dalam orde nanometer mempunyai Nanopartikel dari Bahan Bijih Bauksit Untuk
jarak antar atom yang sangat kecil yang akan Aplikasi Pada Model Radiator. e-Proceeding of
memudahkan terjadinya reaksi antar atom.Karena Engineering:Vol 3 , No 2 Page 2 108
serbuk Zirkonium Dioksida yang disintesis termasuk
kedalam interval nano maka serbuk Zirkonium
[5] Saridag, S., Tak, O., & Alniacik,G.(2013). Basic
Dioksida dapat digunakan dalam pembuatan
Properties and Types of Zirconia : an Oerview.
nanofluida karena menurut (Ramadhan , dkk, 2013)
nanofluida merupakan perpaduan nanopartikel dengan World Stomatol, 40-47
ukuran 1-100nm yang dilarutkan dengan fluida kerja. [6]Madhusudhana,R.(2014).Syntesis and
Characterization of Zirconia (ZrO2) by simple sol
gel Route.International Journal of Advanced
KESIMPULAN Research Vol 2,Issue 4
[7]Arya,D.T.(2016).Sintesis dan Karekterisasi
1.Data ukuran partikel serbuk Zirkonium Dioksida Nanopartikel Zirkonium Dioksida (ZrO2) dengan
(ZrO2) yang diperoleh dari pengukuran memakai
Metoda Sol Gel Menggunakan Ekstrak Nanas
Surface Area meter sebesar 30,5 nm memperlihatkan
sebagai Pangkelat untuk Aplikasi Nanofluida
bahwa proses sol gel yang dilakukan pada kegiatan ini
sebagai Pendingin. Pillar of Physic Vol 8 25-32
75
Putri dan Ratnawulan Pillar of Physics, Vol. 12 No. 1, April 2019, 70 - 76
76