Anda di halaman 1dari 2

Pasien datang dengan keluhan sering marah-marah dan banyak bicara yang dialami 3 hari yang

lalu. Pasien marah-marah dirumah serta bicara terus menerus. Pasien merasa orang-orang
disekitarnya berniat buruk dan selalu bercerita tentang dirinya. Pasien juga sulit tidur di malam
hari sehingga sibuk mondar-mandir dalam rumah dan terlihat sibuk sendiri serta berbicara sendiri
tanpa ada tujuan atau penyebabnya dan tidak diketahui ia berbicara dengan siapa. Selain itu, pasien
juga melarang orang disekitarnya untuk berbicara karena pasien merasa orang tuanya berniat jahat
kepadanya. Pasien baru melahirkan anaknya ± 3 minggu yang lalu dan sering menangis jika
melihat anaknya, karena merasa pasien menyakiti anaknya ketika ia hendak menggendong
anaknya. Pasien juga selalu merasa bahwa suaminya sudah tidak perhatian pada dirinya dan
merasa suaminya selingkuh dengan tetangga.

Pasien datang dibawa keluarganya dengan keluhan sering marah-marah dan banyak bicara sejak 3
hari yang lalu. Pasien sering mondar-mandir dalam rumah dan sering bicara sendiri. Pasien
mempunyai waham curiga terhadap keluarganya yang berniat jahat padanya dan merasa suaminya
selingkuh. Pasien baru melahirkan anaknya ± 3 minggu yang lalu dan sering menangis jika melihat
anaknya, karena merasa pasien menyakiti anaknya ketika ia hendak menggendong anaknya.

Perubahan perilaku ini sebenarnya terjadi sejak tahun 2016, dimana saat itu ibu kandungnya
meninggal dunia karena kanker ovarium. Dan tidak lama setelah ibunya meninggal, ayahnya
menikah lagi dengan perempuan lain tanpa sepengetahuannya. Semenjak itu pasien mulai sering
marah marah dirumah karena belum bisa menerima ibu tirinya, dan mengalihkan perhatiannya
dengan sering menggunakan medsos. Dari medsos pasien berkenalan dengan seorang laki-laki ±
2 minggu setelah kenal, laki-laki itu mengajak pasien untuk menikah. Setelah menikah pasien
merasa stress karena suami pasien tidak mempunyai pekerjaan menetap dan harus bepergian keluar
kota untuk bekerja. Semenjak itu pasien selalu merasa curiga kepada suaminya. Setelah itu pasien
menjadi banyak bicara, sering marah-marah tanpa alasan yang jelas, terkadang menangis, kadang
bernyanyi sendiri.
Pasien dibawa ke RSUD Madani untuk kesekian kalinya dan sebelumnya sudah pernah dirawat di
RSUD Madani dengan bipolar dan mendapat terapi. Sebelum sakit keluarga mengenal pasien
dengan pribadi yang labil, mudah marah untuk sesuatu hal yang sepele tetapi pasien termasuk
orang yang suka membantu orang disekitarnya. Keluarga mengatakan dulu pasien sangat dekat
dengan ibu kandungnya.

- Pasien datang dibawa keluarganya dengan keluhan sering marah-marah dan banyak bicara
yang dialami 3 hari yang lalu.
- Pasien marah-marah dirumah serta bicara terus menerus.
- Pasien juga sulit tidur di malam hari sehingga sibuk mondar-mandir dalam rumah dan
terlihat sibuk sendiri serta berbicara sendiri.
- Selain itu, pasien juga melarang orang disekitarnya untuk berbicara karena pasien merasa
ayah dan ibu tirinya berniat jahat kepadanya serta selalu bercerita tentang dirinya.
- Pasien baru melahirkan anaknya ± 3 minggu yang lalu dan sering menangis jika melihat
anaknya, karena merasa pasien menyakiti anaknya ketika ia hendak menggendong
anaknya.
- Pasien juga selalu merasa bahwa suaminya sudah tidak perhatian pada dirinya dan merasa
suaminya selingkuh dengan tetangga.

Anda mungkin juga menyukai