Disusun Oleh:
NIM. 4115155591
2017
OUTLINE USULAN PENELITIAN
ABSTRAK
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORISINALITAS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi Konseptual
1. Prestasi Belajar
2. Sarana Pendidikan
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Teoretik
D. Perumusan Hipotesis
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan sebagai suatu sistem yang memiliki tata kehidupan masyarakat yang
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan
dibandingkan dengan negara lain. Bukan hanya kualitas pendidikan yang belum
2008 menunjukkan angka 0,934. Nilai ini berarti terjadinya penurunan peringkat
yang paling pokok. Keberhasilan proses belajar bergantung pada kegiatan belajar
yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Namun, banyak sekali anak Indonesia
salah satunya daerah Jakarta yang belum mendapatkan kegiatan belajar dengan
prestasi belajarnya. Hal ini bisa dilihat bahwa masih banyak anak yang tinggal di
jakarta tidak sekolah dan menyebabkan kegiatan belajar tidak tercapai sehingga
rendah salah satunya adalah SMAN 31 Jakarta yang hanya mencapai 324,0 dalam
tersebut berkualitas. Dengan angka passing grade 324,0 yang termasuk angka
yang rendah dalam tahap rata – rata penyeleksiannya sehingga SMAN 31 dipandang
oleh masyarakat dengan sekolah yang berkualitas rendah dan memiliki prestasi
Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, baik yang berasal dari diri siswa (faktor internal) maupun dari luar siswa
Jakarta merupakan kota besar di Indonesia, bukan hal yang tabu lagi jika
lingkungan perkotaan adalah tempat yang kurang baik dalam hal pendidikan anak.
Banyaknya tuntutan pekerjaan membuat kurangnya dukungan masyarakat terkait
pendidikan di Jakarta. Masyarakat Jakarta seperti orang tua dari SMAN 31 lebih
harus di dapatkan anaknya. Hal ini terlihat dari rendahnya partisipasi masyarakat
dalam kegiatan serta respon dari orang tua saat diskusi terkait pendidikan.
pihak sekolah. Hal ini sama seperti di SDN Kecamatan Pariaman Utara Kota
Pariaman yang sebagian masyarakatnya masih rendah dalam hal dukungan untuk
Salah satu faktor eksternal adalah faktor lingkungan sekolah seperti guru.
tuntut untuk bisa menerapkan ilmunya dalam mengajar. Namun, beberapa guru
masih belum bisa menyesuaikan sistem pembelajaran dan bahan ajar pada zaman
modern ini. Kurangnya sosialisasi sistem pembelajaran dan bahan ajar juga
Kutai Barat yang perlu melakukan peningkatan kualitas guru, yakni melalui
kualifikasi dan kompetensi guru di Kabupaten Kutai Barat secara tidak langsung
ditingkatkan kualitas guru tersebut. Kejadian seperti ini masih terjadi juga di
pendidikan juga terjadi di SMAN 31. Hal itu menyebabkan rendahnya kompetensi
Pada umumnya prestasi belajar didukung juga oleh salah satu faktor yaitu
akan banyak memberikan peluang kepada siswa untuk berprestasi. Namun, sarana
pendidikan Indonesia masih rendah. Bukan hanya wilayah 3T, SMAN 31 yang
berada di Jakarta juga masih kurang dalam memanfaatkan sarana pendidikan agar
menjadi kegiatan belajar yang efektif dan efisien. Sarana pendidikan merupakan
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan bahwa
Rendahnya Prestasi Belajar pada siswa SMAN 31 di Jakarta disebabkan oleh hal-
C. Pembatasan Masalah
waktu, dana dan tenaga, maka penelitian ini dibatasi hanya pada masalah:
SMAN 31 di Jakarta”
D. Perumusan Masalah
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti, pemerintah DKI Jakarta
prestasi belajar.
prestasi belajar.
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Deskripsi Konseptual
1. Prestasi Belajar
belajar ini dapat di lihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang
prestasi belajar atau achievement test yang di susun oleh guru yang
belajar adalah hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang menyangkut
lingkungannya.2
1
Nurkencana, Evaluasi Hasil Belajar Mengajar (Surabaya: Usaha Nasional, 2006) hlm. 62
2
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2009) hlm. 10
belajar yang membuat perubahan kebiasaan atau perilaku berupa
belajar. Prestasi dapat di ukur melalui tes yang sering di kenal dengan tes
prestasi belajar.3
dari aktivitas dalam belajar. Prestasi belajar dibedakan menjadi tiga aspek
3
Mohamad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2006) hlm.
75
4
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2010) hlm. 2
berbagai definisi prestasi belajar terdapat indikator - indikator yaitu :
2. Sarana Pendidikan
pembelajaran.6
dan Stoops serta Johnson adalah seluruh peralatan dan perlengkapan yang
5 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006) hlm. 115
6 Syahril, Manajemen Sarana dan Prasarana (Padang : UNP PRESS, 2007) hlm. 2
diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar agar terciptanya
penunjang belajar yang berupa tiga hal yakni media atau alat bantu
keberhasilan belajar.7
7 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta : Bumi Aksara, 2008) hlm. 102
8
Widjaya, Sarana Pendidikan (Bandung : Tarsito, 2007) hlm.92
efektif dan efisien. Dalam berbagai definisi sarana pendidikan terdapat
3. Metode Pembelajaran
melalui tahap rancangan, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam hal ini metode
sadar akan tujuan, artinya interaksi yang telah dicanangkan untuk suatu
atau dapat diterapkan secara sama dalam sebuah praktek, atau bidang
sebuah orientasi aktifitas yang mengarah pada tujuan - tujuan dan tugas -
tugas nyata.
bison dan max siporin adalah suatu teknik belajar dalam orientasi
oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk
mencapai tujuan
di Kota Surabaya.
C. Kerangka Teoretik
Dalam kegiatan belajar yang efektif dan efisien membutuhkan
D. Perumusan Hipotesis
BAB III
9
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta : Rajawali Press, 2009)
METODOLOGI PENELITIAN
Metode adalah cara atau jalan peneltian yang dilakukan dengan upaya
ilmiah. Sedangkan metodelogi penelitian adalah cara-cara untuk mencapai tujuan
penelitian melalui proses berfikir, penelitian ini didukung oleh beberapa metode.
A. Tujuan Penelitian
C. Metode Penelitian
1. Metode
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode survei. Menurut Mubyanto dan Suratno (2008), survey
merupakan suatu cara yang utama untuk mengumpulkan data primer
bila data sekunder dianggap belum cukup lengkap untuk menjawab
pertanyaan.
2. Sampel
Skor Keterangan
> 78 Sangat Baik
76-71 Baik
70-66 Cukup
<66 Kurang
𝑁( ∑𝑋𝑌) − (∑𝑋)(∑𝑌)
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√{𝑁∑𝑋 2 − (∑𝑋)2 }{𝑁∑𝑌 2 − (∑𝑌)2
Keterangan:
N = jumlah responden
Data dikatakan valid apabila harga rhitung lebih besar dari harga rtabel
secara teoritis atau bisa ditulis (rhitung > rtabel) pada taraf signifikansi 0,05.
b. Reliabilitas Instrumen
𝑘 𝑆𝑖
𝑟11 = ( ) (1 − )
𝑘−1 𝑆𝑡
Keterangan :
St = varians total
k = Jumlah item
Data dikatakan reliabel apabila harga rhitung lebih besar dari harga
rtabel secara teoritis atau bisa ditulis (r11 > rtabel) pada taraf signifikansi
0,05.
𝑘
2
(𝑓0 − 𝑓𝑒 )2
𝑋 =∑
𝑓𝑒
𝑖=𝑙
Keterangan :
Data dikatakan tersebar secara normal apabila harga Chi Kuadrat lebih
kecil dari harga Chi Kuadrat dalam tabel atau bisa ditulis ( 2 hitung <
2 tabel) pada taraf signifikansi 0,05. Jika Hitung Tabel berarti distribusi
tidak normal Jika Hitung Tabel berarti distribusi normal.
2. Uji Linearitas
Y = a + bx
Keterangan :
Y = Hasil transformasi linear data
b = Konstanta perkalian
Data dikatakan linear apabila harga Fhitung lebih kecil dari harga
Ftabel atau bisa ditulis (Fhitung < Ftabel) pada taraf signifikansi 0,05.
Jika FHitung Tabel berarti data linear Jika FHitung Tabel berarti data
tidak linear
G. Definisi Operasional
Nasional, 2006
2006
2007
2008
Siginifikasi Siginifikasi
N 1% 5% 10% N 1% 5% 10%
Identitas Responden
Nama :
Kelas XI :
Jenis Kelamin :
Petunjuk :
1. Bacalah dengan seksama pernyataan yang sudah disediakan, kemudian pilihlah
bagaimana pendapat dan sikap anda terhadap pernyataan tersebut dengan memberi
tanda check list (√) pada setiap pernyataan
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
2. Angket ini bukan merupakan tes. Tidak ada jawaban yang benar dan salah
terhadap pernyataan yang anda pilih. Jawaban anda juga tidak mempengaruhi
mata pelajaran.
Jawaban
No. Pernyataan
SS S R TS STS
Dalam proses pembelajaran saya
1.
menggunakan alat belajar sederhana