Akt
Akt
Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 156 Malang
Email: putuprima@gmail.com
424
425 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 424-440
Pengungkapan dalam pelaporan keuangan sahaan sangat tergantung pada biaya dan
mempunyai arti penting dalam pengam- manfaat dari pengungkapan tersebut (Fi-
bilan keputusan investasi. Pengungkapan tiany 2001). Dalam penelitian Gulo (2000)
(disclosure) sangat diperlukan oleh inves- pengungkapan sukarela dibagi menjadi lima
tor, karena dengan adanya pengungkapan bagian yang terdiri dari informasi mengenai
tersebut risiko informasi yang dihadapinya latar belakang perusahaan, ringkasan hasil
menjadi berkurang. Berkurangnya risiko in- operasi perusahaan, proyeksi perusahaan,
formasi ini dapat meningkatkan rasa aman informasi non keuangan penting, analisis
bagi investor untuk melakukan investasi dan pembahasan pihak manajemen.
pada sekuritas perusahaan publik tertentu Jika investor menilai suatu perusahaan
(Subroto, 2003). Pengungkapan (disclosure) berisiko tinggi berdasarkan laporan keuan-
yang dilakukan oleh perusahaan merupakan gan yang dipublikasikan, maka tingkat re-
upaya keterbukaan emiten terhadap publik turn yang diharapkan oleh investor juga
mengenai kondisi perusahaan. tinggi, dan akan menyebabkan tingginya bi-
Informasi yang diungkapkan dalam aya modal ekuitas yang harus dikeluarkan
laporan tahunan dapat dikelompokkan men- oleh perusahaan (Coles 1995 dan Clarkson
jadi dua, yaitu pengungkapan wajib (manda- et al. 1996 dalam Juniarti dan Yunita 2003).
tory disclosure) dan pengungkapan sukarela Salah satu pengaruh tingkat disclosure bagi
(voluntary disclosure). Pengungkapan wajib perusahaan adalah meningkatnya jumlah
merupakan pengungkapan informasi yang investor dan mengurangi asimetri informasi
diharuskan oleh peraturan yang berlaku yai- (Lang et al. 1996 dan Coller et al. 1997 dalam
tu peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Juniarti dan Yunita 2003). Dengan mengu-
Pengawas Pasar Modal (Bapepam), sedan- rangi tingkat asimetri informasi maka lapo-
gkan pengungkapan sukarela adalah pen- ran keuangan lebih transparan dan menye-
gungkapan yang melebihi dari yang diwajib- babkan estimasi risiko oleh investor rendah
kan (Gunawan 2000). Pengungkapan wajib karena tidak ada informasi yang disembu-
menurut Bapepam adalah pengungkapan nyikan. Dengan demikian, tingkat pengem-
yang diatur menurut surat keputusan ketua balian (return) yang diminta oleh investor
Bapepam No Kep-97/PM/1996, yang kemu- juga rendah, dan akan mengurangi biaya
dian diubah menjadi surat keputusan ketua modal ekuitas (Coles 1995 dan Clarkson et
Bapepam No Kep-06/PM/2000 (peraturan al. 1996 dalam Juniarti dan Yunita 2003).
VIII.G.7). Dalam peraturan nomor VIII.G.7, Manajer dapat memberikan sinyal mengenai
ditegaskan bahwa selain yang diatur dalam kondisi perusahaan kepada para investor
peraturan tersebut, Bapepam mewajibkan guna meningkatkan nilai saham perusahaan
perusahaan publik untuk mengikuti Stan- dan mengurangi biaya modal ekuitas. Sinyal
dar Akuntansi Keuangan (SAK) (Subroto yang diberikan dapat dilakukan melalui pen-
2003). Keputusan pengungkapan informasi gungkapan (disclosure) yang dapat digunak-
wajib lainnya yang dikeluarkan oleh Bape- an investor dalam pengambilan keputusan
pam adalah surat keputusan ketua Bapep- investasi (Murni 2003).
am No Kep-17/PM/1995 yang diubah men- Terdapat beberapa penelitian terdahu-
jadi keputusan ketua Bapepam No Kep-38/ lu yang berkaitan dengan pengaruh tingkat
PM/1996 (peraturan VIII.G.2) yang berisi pengungkapan terhadap biaya ekuitas, na-
tentang aturan keharusan mengungkapkan mun ada dua argumen yang mendasari
informasi akuntansi kepada publik dalam penelitian-penelitian tersebut. Argumen per-
laporan tahunan. tama menyatakan bahwa secara teoritis ter-
Pengungkapan sukarela (voluntary dis- dapat hubungan negatif antara tingkat dis-
closure) merupakan butir-butir pengungka- closure dengan biaya modal ekuitas. Artinya,
pan yang dilakukan secara sukarela oleh peningkatan disclosure akan meningkat-
perusahaan tanpa diharuskan oleh per- kan likuiditas harga pasar saham sehingga
aturan yang berlaku. Pengungkapan suk- dapat menurunkan estimasi biaya modal
arela merupakan pilihan bebas bagi mana- ekuitas baik melalui penurunan biaya tran-
jemen perusahaan untuk memberikan in- saksi ataupun melalui peningkatan permin-
formasi akuntansi dan informasi lainnya taan sekuritas saham. Pendapat tersebut
yang dipandang relevan dengan kebutuhan didukung oleh Demzet (1968), Copeland dan
pengambilan keputusan bagi para pemakai Galai (1983), Glosten dan Milgrom (1985),
informasi (Huda 2006). Namun luasnya pen- Amihud dan Mendelson (1986), serta Dia-
gungkapan sukarela yang dilakukan peru- mond dan Verrecchia (1991) dalam Murni
Wulandari, Atmini, Pengaruh Tingkat Pengungkapan Wajib dan Pengungkapan...426
(2003). Argumen kedua menyatakan bah- tingkat voluntary disclosure tetap signifikan
wa adanya pengaruh positif antara tingkat terhadap biaya modal ekuitas.
pengungkapan terhadap biaya modal ekui- Penelitian ini merupakan replikasi dari
tas. Peningkatan pengungkapan (disclosure) penelitian Juniarti dan Yunita (2003). Per-
akan mengurangi estimasi risiko sehingga bedaan penelitian ini dengan penelitian se-
return aset meningkat. Para investor akan belumnya terletak pada sampel dan periode
meminta kompensasi yang tinggi sehingga penelitian. Penelitian sebelumnya menggu-
biaya modal ekuitas perusahaan meningkat. nakan sampel perusahaan bluechip dan non
Penelitian yang mendukung pengaruh posi- bluechip, sedangkan sampel yang digunak-
tif tersebut adalah Klein dan Bawa (1976), an dalam penelitian ini adalah perusahaan
Barry dan Brown (1985), Coles dan Loewen- yang sahamnya likuid dan non likuid. Tahun
stein (1988), Handa dan Linn (1993) dalam 2005 sampai dengan tahun 2007 dipilih se-
Mardiyah (2001). bagai periode penelitian dalam penelitian ini
Hasil penelitian yang disimpulkan oleh sedangkan penelitian sebelumnya menggu-
Botosan (1997) mendukung adanya hubun- nakan periode tahun 1997 sampai dengan
gan negatif antara tingkat pengungkapan tahun 2000. Seperti yang telah dijelaskan
sukarela dan biaya modal ekuitas perusa- dalam penelitian sebelumnya bahwa pening-
haan. Dalam penelitian tersebut pengaruh katan likuiditas dapat menurunkan biaya
tingkat pengungkapan sukarela (voluntary modal ekuitas, maka dari itu penelitian ini
disclosure) terhadap biaya modal ekui- mengambil sampel perusahaan manufaktur
tas lebih signifikan pada perusahaan yang yang sahamnya termasuk dalam indeks LQ
kurang mendapat perhatian sejumlah besar 45 mewakili perusahaan yang sahamnya li-
para analis keuangan dibandingkan dengan kuid dan perusahaan-perusahaan manufak-
perusahaan yang menjadi pusat perhatian tur yang tidak pernah tercatat dalam indeks
para analis keuangan. Murni (2003) men- LQ 45 mewakili perusahaan yang sahamnya
gungkapkan bahwa pengungkapan sukarela tidak likuid.
yang dibuat oleh pihak manajemen dalam Berdasarkan latar belakang yang telah
laporan tahunan perusahaan tidak menu- dipaparkan sebelumnya maka masalah (re-
runkan cost of equity capital. Hasil penelitian search problem) dalam penelitian ini diru-
tersebut konsisten dengan penelitian yang muskan dalam bentuk pertanyaan sebagai
dilakukan oleh Gulo (2000). Hasil pengujian berikut: 1). Apakah tingkat pengungkapan
empiris yang dilakukan oleh Gulo (2000) wajib (mandatory disclosure) berpengaruh
menunjukkan bahwa variabel indeks ungka- negatif terhadap biaya modal ekuitas? 2).
pan sukarela yang disampaikan oleh perusa- Apakah tingkat pengungkapan sukarela
haan dalam laporan tahunan secara statistik (voluntary disclosure) berpengaruh negatif
tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap biaya modal ekuitas? 3). Apakah
dengan cost of equity capital perusahaan. terdapat perbedaan pengaruh tingkat peng-
Tidak selamanya disclosure yang tinggi ungkapan wajib (mandatory disclosure) ter-
akan menurunkan biaya modal ekuitas. Hal hadap biaya modal ekuitas antara perusa-
yang sebaliknya dapat terjadi ketika peru- haan likuid dengan perusahaan non likuid
sahaan ternyata mempunyai banyak ma- yang terdaftar di BEI? 4). Apakah terdapat
salah, khususnya yang terkait dengan bi- perbedaan pengaruh tingkat pengungkapan
dang keuangan. Dengan tingkat disclosure sukarela (voluntary disclosure) terhadap bi-
yang tinggi, semakin banyak informasi yang aya modal ekuitas antara perusahaan likuid
riskan akan diketahui oleh investor sehing- dengan perusahaan non likuid yang terdaf-
ga investor meminta return yang tinggi dan tar di BEI?
akibatnya meningkatkan biaya modal ekui- Definisi disclosure adalah pengungkap-
tas yang harus ditanggung oleh perusahaan an atas informasi yang diberikan sebagai
Juniarti dan Yunita (2003). Hasil penelitian lampiran pada laporan keuangan dalam ben-
Juniarti dan Yunita (2003) menyimpulkan tuk catatan kaki atau tambahan informasi.
bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh Informasi ini menyediakan penjelasan yang
tingkat voluntary disclosure terhadap biaya lebih lengkap mengenai posisi keuangan dan
modal ekuitas pada perusahaan bersaham hasil operasi perusahaan. Informasi penjela-
bluechip ataupun nonbluechip. Jadi tanpa san mengenai kesehatan keuangan dapat
memperhatikan suatu perusahaan terma- juga diberikan dalam laporan pemeriksaan.
suk dalam kategori perusahaan bersaham Semua materi harus diungkapkan termasuk
bluechip ataupun nonbluechip, pengaruh infomasi kuantitatif dan kualitatif yang akan
427 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 424-440
Perusahaan
dengan
Informed Investor
Inadequate
disclosue Para investor hanya
membeli saham dalam
jumlah kepemilikan yang
kecil, dengan proses yang
Terjadi asimetri
lama sehingga likuiditas
informasi diantara
atas saham perusahaan
para pelaku pasar
Uninfomred menurun
Investor
Menyebabkan perusahaan
menanggung lebih banyak
biaya yang disyaratkan
dealer untuk menyiapkan
return yang diinginginkan
oleh investor (biaya modal
ekuitas)
Dealer memperoleh
Investor
keuntungan lebih
Dealer mensyaratkan
besar dari
return yang tinggi
uninformed trader
Gambar 1
Skema Hubungan antara Tingkat Disclosure
yang Tidak Memadai Dengan Biaya Modal Ekuitas
pel penelitian ditentukan dengan metode pe- Setelah TVA setiap perusahaan sam-
nyampelan bertujuan (purposive sampling). pel diketahui, selanjutnya dihitung rata-rata
Purposive sampling adalah tipe pemilihan volume perdagangan untuk seluruh perusa-
sampel secara tidak acak yang informasinya haan sampel selama periode penelitian den-
diperoleh dengan menggunakan pertimban- gan menggunakan rumus berikut:
gan tertentu dan disesuaikan dengan tujuan
atau masalah penelitian (Indriantoro dan
Supomo, 2002: 131).
Sampel penelitian terdiri dari dua ke-
lompok sampel yaitu kelompok sampel peru- Setelah rata-rata TVA dihitung langkah
sahaan yang sahamnya likuid dan kelompok selanjutnya adalah meranking perusahaan
sampel yang sahamnya tidak likuid. Untuk sampel berdasarkan rata-rata Volume perda-
menjadi sampel dengan kategori perusahaan gangan sahamnya dari jumlah rata-rata TVA
yang sahamnya likuid dalam penelitian ini, paling tinggi ke jumlah rata-rata TVA paling
perusahaan publik harus memenuhi krite- rendah. Kemudian perusahaan-perusahaan
ria-kriteria sebagai berikut: (1) Perusahaan tersebut dibagi menjadi tiga bagian, bagian
termasuk dalam kategori industri pemanu- sepertiga terendah digunakan sebagai sam-
fakturan; (2) Perusahaan berturut-turut ter- pel yang mewakili perusahaan yang saham-
daftar di BEI dari tahun 2005 sampai dengan nya tidak likuid.
tahun 2007; (3) Perusahaan pernah tercatat Jenis data yang digunakan dalam
sebagai perusahaan yang sahamnya terma- penelitian ini adalah data sekunder. Data
suk dalam indeks LQ 45 dari tahun 2005 sekunder adalah data yang diperoleh secara
sampai dengan tahun 2007; (4) Perusahaan tidak langsung melalui media perantara (di-
tidak melakukan merger selama periode peroleh dan dicatat oleh pihak lain) (Indrian-
penelitian; (5) Perusahaan memiliki data toro dan Supomo, 2002: 147). Data sekunder
yang lengkap untuk keperluan penelitian. umumnya berupa bukti catatan atau lapo-
Sedangkan untuk menjadi sampel den- ran historis yang telah disusun dalam arsip,
gan kategori perusahaan yang sahamnya baik yang dipublikasikan maupun yang ti-
non likuid maka perusahaan publik harus dak dipublikasikan. Data-data yang dipergu-
memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut: nakan dalam penelitian ini adalah: (1) Data
(1) Perusahaan termasuk dalam kategori in- laporan tahunan setiap perusahaan sampel;
dustri pemanufakturan; (2) Perusahaan ber- (2) Data tingkat suku bunga Sertifikat Bank
turut-turut terdaftar di BEI dari tahun 2005 Indonesia (SBI); (3) Data Indeks Harga Sa-
sampai dengan tahun 2007; (3) Perusahaan ham Gabungan (IHSG); (4) Data risiko tidak
tidak pernah tercatat sebagai perusahaan sistematis (beta) untuk setiap perusahaan
yang sahamnya termasuk dalam indeks LQ sampel; (5) Data total aktiva setiap perusa-
45 selama tiga tahun berturut-turut (dari haan sampel yang diperoleh dari Indonesian
tahun 2005 sampai dengan tahun 2007); Capital Market Directory (ICMD).
(4) Perusahaan tidak melakukan merger se- Teknik pengumpulan data yang digu-
lama periode penelitian; (5) Perusahaan me- nakan dalam penelitian ini adalah teknik
miliki data yang lengkap untuk keperluan dokumentasi. Sumber data diperoleh dari
penelitian. www.idx.ac.id, www.bi.go.id, ICMD (Indo-
Perusahaan yang memenuhi kriteria nesian Capital Market Directory), pojok BEI
1 sampai dengan 5 selanjutnya dipering- Universitas Brawijaya Malang serta Pusat
kat berdasarkan rata-rata volume perda- Data dan Bisnis Ekonomi UGM.
gangan sahamnya. Volume perdagangan Variabel dependen dalam penelitian
saham diukur dengan menggunakan pen- ini adalah cost of equity capital (CEC) peru-
gukuran perubahan likuiditas saham. Se- sahaan. Perhitungan cost of equity capital
cara umum likuiditas saham diukur dengan setiap perusahaan sampel dengan menggu-
menggunakan Trading Volume Activity (TVA). nakan metode Capital Asset Pricing Model
TVA dihitung dengan menggunakan ru- (CAPM) yaitu:
mus yang diperkenalkan oleh Foster (1986)
dalam Junaedi (2005) sebagai berikut: CECi,t = Rf,t + (Rm,t – Rf,t )βi
Keterangan:
CEC i,t
= estimasi cost of equity capital
Rf, t = return bebas risiko yang
Wulandari, Atmini, Pengaruh Tingkat Pengungkapan Wajib dan Pengungkapan...432
Pada perusahaan likuid nilai minimum cost ingkan dengan perusahaan non likuid. Ha-
of equity capital (CECL) adalah sebesar 3% sil tersebut menguatkan pendapat Mar-
dengan nilai maksimumnya sebesar 18,83%. wata (2001) dan Mardiyah (2001) yang me-
Nilai statistik pada Tabel 4.1 juga menunjuk- nyatakan bahwa semakin besar perusahaan
kan bahwa rata-rata tingkat pengungkapan maka jumlah informasi yang diungkapkan
wajib untuk perusahaan likuid adalah sebe- juga semakin tinggi. Rata-rata jumlah uku-
sar 55,76%, rata-rata tingkat pengungkapan ran perusahaan pada perusahaan likuid
sukarela adalah sebesar 57,73%. Sedangkan juga lebih besar jika dibandingkan dengan
nilai rata-rata biaya modal ekuitas dan uku- perusahaan non likuid. Artinya ukuran pe-
ran perusahaan untuk perusahaan likuid rusahaan likuid lebih besar dibandingkan
adalah sebesar 9,33% dan 29,83%. dengan perusahaan non likuid. Rata-rata
Perhitungan statistik deskriptif untuk biaya modal ekuitas pada perusahaan li-
kelompok sampel non likuid ditunjukkan kuid menunjukkan jumlah yang lebih ren-
pada tabel 2. dah dibandingkan dengan perusahaan non
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai likuid, sehingga hasil tersebut menguat-
minimum untuk tingkat pengungkapan wa- kan pendapat Komalasari (2000) dan Murni
jib pada perusahaan non likuid adalah sebe- (2003).
sar 35,18%, dan nilai maksimumnya adalah Terdapat beberapa hal yang diduga
sebesar 56,52%. Sedangkan nilai minimum menjadi alasan mengapa tingkat pengung-
tingkat pengungkapan sukarela adalah sebe- kapan wajib perusahaan publik masih ter-
sar 17,24% dengan nilai maksimum sebesar golong rendah. Kemungkinan pertama
65,52%. Nilai minimun biaya modal ekui- adalah bahwa perusahaan dalam men-
tas untuk perusahaan likuid adalah sebe- jalankan operasionalnya memiliki sumber
sar 2,12% dengan nilai maksimum sebesar dana lainnya selain dari pasar modal yaitu
19,73% dan nilai minimun ukuran peru- pinjaman dari kreditor. Perusahaan yang
sahaan perusahaan likuid sebesar 24,05% lebih banyak menggunakan pinjaman dari
dengan nilai maksimum sebesar 28,61%. kreditor merasa tidak perlu tergantung pada
Rata-rata tingkat pengungkapan wajib dan pasar modal. Kedua, perusahaan merasa
sukarela pada perusahaan non likuid adalah tidak perlu memperoleh kepercayaan dari
sebesar 45,72% dan 39,17%. Sedangkan ni- para investor publik, karena dana dari inves-
lai rata-rata biaya modal ekuitas dan ukuran tor yang digunakan relatif kecil dibanding-
perusahaan untuk perusahaan non likuid kan dengan dana pinjaman. Oleh karena itu
adalah sebesar 10,69% dan 26,56%. mereka merasa tidak perlu mematuhi keten-
Dari nilai-nilai statistik tersebut dapat tuan pengungkapan wajib yang ditetapkan
diketahui bahwa rata-rata tingkat pengung- oleh Bapepam (Subroto 2003).
kapan wajib dan pengungkapan sukarela Uji normalitas digunakan untuk men-
pada perusahaan likuid lebih besar diband- guji apakah model regresi variabel indepen-
Tabel 2 : Statistik Deskriptif Sampel Non Likuid
Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
INDEKS M 53 35.17787 56.52174 4.5715564E1 4.79721279
INDEKS V 53 17.24138 65.51724 3.9167209E1 10.14606441
CECNL 53 2.12337 19.72932 1.0694350E1 3.76316596
SIZE 53 24.05 28.61 26.5585 1.02545
Sumber data: Data yang diolah
Wulandari, Atmini, Pengaruh Tingkat Pengungkapan Wajib dan Pengungkapan...434
den dan variabel dependen berdistribusi penden dalam model regresi yang digunakan.
normal atau tidak. Untuk menguji apak-
ah sampel penelitian berdistribusi normal Kondisi heteroskedastistas timbul karena
maka digunakan pengujian One Sample Kol- varian faktor penggangu tidak sama atau
mogorov Smirnov Test terhadap masing-ma- tidak konstan. Kondisi yang diharapkan
sing variabel dengan kaidah keputusan sig- adalah homokedastisitas yaitu varian dari
nifikansi jika lebih besar dari α = 0,05 (taraf residual satu pengamatan ke pangamatan
kesalahan 5%) maka dapat dikatakan data lain dalam kondisi tetap. Pengujian non-het-
tersebut berdistribusi normal. Hasil pengu- eroskedastisitas dalam penelitian ini meng-
jian normalitas disajikan dalam tabel 3 dan gunakan uji Glejser dengan kaidah kepu-
tabel 4. tusan jika signifikansi lebih besar dari 0,05
Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa un- maka berarti tidak terjadi gejala heteroske-
tuk sampel perusahaan likuid, nilai Asymp- dastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisi-
totic Significances setiap variabel lebih besar tas disajikan dalam tabel 5.
dari 0,05. Hal yang sama juga terjadi pada Berdasarkan hasil uji heteroskedastisi-
sampel perusahaan non likuid yang memi- tas pada tabel 5 dapat disimpulkan bahwa
liki nilai lebih besar dari 0,05. Sesuai dengan tidak terjadi heteroskedastisitas pada varia-
kaidah pengujian maka dapat disimpulkan bel bebas dalam penelitian ini. Hal tersebut
bahwa model regresi telah memenuhi asum- ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang
si kenormalan. lebih besar dari 0,05.
Uji multikolinearitas digunakan un- Autokorelasi didefinisikan sebagai ter-
tuk menguji adanya korelasi antar variabel jadinya korelasi diantara data pengamatan,
independen. Metode yang digunakan untuk munculnya suatu data dipengaruhi oleh data
mendeteksi adanya multikolinearitas adalah sebelumnya (Gujarati, 1997:201). Adanya
dengan menggunakan nilai tolerance dan VIF autokorelasi berarti bahwa koefisien korelasi
(Variance Inflation Factor). Hasil uji gejala yang diperoleh kurang akurat. Penelitian ini
multikolinearitas disajikan dalam tabel 4. menguji autokorelasi dengan metode Durbin-
Berdasarkan hasil pengujian pada ta- Watson. Syarat untuk bebas autokorelasi
bel 4 semua variabel independen yang digu- adalah nilai du < d < 4-du.
nakan baik pada perusahaan likuid maupun Berdasarkan tabel 6 dan gambar 2
perusahaan non likuid menghasilkan nilai dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi ge-
tolerance yang lebih besar dari 0,1 dan VIF jala autokorelasi antar variabel.
yang lebih kecil dari 10. Berdasarkan hasil Untuk menguji dugaan pertama
tersebut dapat disimpulkan tidak terdapat digunakan analisis regresi berganda dengan
gejala multikolinearitas antar variabel inde- persamaan regresi sebagai berikut:
CEC = α + β1INDEKSM+ β2INDEKSV + β3SIZE Ha ditolak apabila - t tabel < t hitung < t
+ε tabel
Keterangan: Ha diterima apabila t hitung < -t tabel
CEC = cost of equity capital atau t hitung > t tabel
α = konstanta Hasil regresi dapat dilihat dari tabel 7
β1, β2, β3 = koefisien regresi dan tabel 8.
INDEKSM = indeks ungkapan wajib Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat hasil
INDEKSV = indeks ungkapan sukarela pengujian secara parsial (uji t) untuk sam-
SIZE = ukuran perusahaan pel perusahaan likuid menunjukkan bahwa
ε = tingkat kesalahan (error) tingkat pengungkapan wajib tidak memiliki
Model persamaan regresi tersebut tidak pengaruh terhadap biaya modal ekuitas (cost
memasukkan variabel beta karena estimasi of equity capital). Hal tersebut dapat dilihat
cost of equity capital dalam penelitian ini dari nilai t hitung tingkat pengungkapan wa-
telah memasukkan unsur beta. jib -1,233 yang lebih besar dari t tabel yai-
Ketentuan dari penerimaan atau pe- tu -2,0518. Selain itu nilai signifikansi dari
nolakan adalah apabila nilai signifikansi tingkat pengungkapan wajib untuk perusa-
dibawah 0,05 maka H alternatif (Ha) diteri- haan likuid sebesar 0,232 yang lebih besar
ma dan H nol (H0) ditolak. Sebaliknya jika dari α = 0,05 menunjukkan bahwa tingkat
angka signifikansi di atas 0,05 maka H al- pengungkapan wajib tidak memiliki penga-
ternatif (Ha) ditolak dan H nol (H0) diterima. ruh terhadap biaya modal ekuitas. Dengan
Selain itu penelitian ini juga menggunakan demikian hasil pengujian tersebut tidak
kriteria pengujian dengan membandingkan mendukung dugaan 1a.
antara t hitung dengan t tabel. Kriteria pen- Hasil yang sama juga didapat pada
gujian tersebut adalah sebagai berikut: pengujian terhadap sampel perusahaan non
likuid. Dari hasil pengujian tersebut diketa-
hui bahwa tingkat pengungkapan wajib pada pengaruh yang signifikan terhadap biaya
perusahaan non likuid juga tidak memiliki modal ekuitas sehingga dugaan 2b didukung
pengaruh terhadap biaya modal ekuitas. Dil- oleh data empiris.
ihat dari tabel 4.8 nilai t hitung tingkat peng- Hasil analisis korelasi yang digunakan
ungkapan wajib adalah sebesar 0,455 yang untuk mengetahui keeratan hubungan an-
lebih rendah dari t tabel sebesar 2,0096 dan tar variabel ditunjukkan pada tabel 7 dan
nilai signifikansi tingkat pengungkapan wa- 8 dengan nilai R untuk perusahaan likuid
jib pada perusahaan likuid lebih besar dari α adalah sebesar 0,281 dan nilai R untuk pe-
= 0,05 yaitu sebesar 0,651. Hasil pengujian rusahaan non likuid adalah sebesar 0,348.
tersebut tidak mendukung dugaan 1b. Artinya bahwa keeratan hubungan an-
Pada tabel 7 dapat dilihat hasil pengu- tara variabel tingkat pengungkapan wajib,
jian secara parsial (uji t) yang menunjukkan tingkat pengungkapan sukarela dan ukuran
bahwa tingkat pengungkapan sukarela tidak perusahaan terhadap biaya modal ekuitas
memiliki pengaruh terhadap biaya modal pada perusahaan likuid dan non likuid san-
ekuitas pada perusahaan likuid. Tabel 7 gat lemah.
menunjukkan nilai t hitung untuk tingkat Nilai koefisien determinasi R2 untuk
pengungkapan sukarela pada perusahaan perusahaan likuid adalah sebesar 0,079
likuid sebesar -0,091 yang lebih besar dari t menunjukkan bahwa dukungan variabel
tabel yaitu -2,0518. Hal tersebut juga dapat tingkat pengungkapan wajib, tingkat peng-
dilihat dari nilai signifikansi tingkat peng- ungkapan sukarela dan ukuran perusahaan
ungkapan sukarela pada perusahaan likuid terhadap biaya modal ekuitas adalah sebesar
adalah sebesar 0,928 yang lebih besar dari 7,9% dan sisanya yaitu 92,1 % berasal dari
α = 0,05. Dengan demikian hasil pengujian variabel lainnya yang tidak masuk dalam
tersebut tidak mendukung dugaan 2a. model penelitian. Untuk sampel perusahaan
Selain itu pada tabel 8 dapat dilihat non likuid nilai R2 adalah sebesar 0,121 yang
bahwa nilai t hitung tingkat pengungkap- menunjukkan bahwa dukungan variabel
an sukarela pada perusahaan non likuid tingkat pengungkapan wajib, tingkat peng-
sebesar -2,467 yang lebih rendah dari nilai ungkapan sukarela dan ukuran perusahaan
t tabel sebesar -2,0096. Nilai signifikansi terhadap biaya modal ekuitas adalah sebe-
tingkat pengungkapan sukarela dalam pen- sar 12,1 % dan sisanya yaitu 87,9 % ber-
gujian tersebut sebesar 0,017 sehingga lebih asal dari variabel lainnya yang tidak masuk
rendah dari kriteria α = 0,05. Hal tersebut dalam model penelitian. Variabel lainnya
menunjukkan tingkat pengungkapan suk- yang tidak termasuk dalam model pene-
arela pada perusahaan non likuid memiliki litian dapat berupa variabel ekonomi mak-
ro seperti tingkat inflasi dan tingkat suku Hasil pengujian dugaan kedua menun-
bunga bebas risiko (suku bunga SBI). Dari jukkan bahwa tingkat pengungkapan suk-
hasil pengujian dugaan pertama dan kedua arela pada perusahaan likuid tidak berpen-
juga diketahui bahwa variabel kontrol yaitu garuh negatif terhadap biaya modal ekuitas.
ukuran perusahaan tidak memiliki penga- Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian
ruh terhadap biaya modal ekuitas. Hal ini Murni (2003). Namun pada perusahaan non
dapat dilihat dari nilai signifikansi ukuran likuid tingkat pengungkapan sukarela ber-
perusahaan pada perusahaan likuid adalah pengaruh negatif terhadap biaya modal ekui-
sebesar 0,434 dan nilai signifikansi untuk tas. Hasil pengujian ini konsisten dengan
perusahaan non likuid adalah sebesar 0,562 hasil penelitian Botosan (1997) serta Juniar-
yang lebih besar dari α = 0,05. ti dan Yunita (2003) namun tidak konsisten
Hasil pengujian dugaan pertama dengan hasil penelitian Murni (2003). Hasil
menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan penelitian ini juga menguatkan pernyataan
wajib tidak berpengaruh negatif terhadap bi- Lang dan Lundholm (1996) dalam Murni
aya modal ekuitas baik pada perusahaan li- (2003) yang menyatakan pengungkapan
kuid maupun non likuid. Hasil penelitian ini (disclosure) yang memadai akan memberi-
tidak konsisten dengan argumen-argumen kan keuntungan potensial bagi perusa-
dari penelitian terdahulu yang menyatakan haan dalam bentuk penurunan biaya modal
bahwa tingkat pengungkapan (disclosure) ekuitas.
berhubungan negatif dengan biaya modal Semakin tinggi tingkat pengungkapan
ekuitas dan tingkat pengungkapan (dis- sukarela maka biaya modal ekuitas yang
closure) berhubungan positif dengan biaya harus ditanggung perusahaan akan men-
modal ekuitas. Selain itu hasil penelitian jadi semakin rendah. Peneliti menemukan
ini juga tidak menguatkan pendapat Koma- bahwa hal tersebut hanya berlaku pada
lasari (2000) yang menyatakan bahwa lebih pengujian yang dilakukan terhadap sampel
banyak informasi yang diungkapkan pihak perusahaan non likuid. Hasil penelitian ini
manajemen maka akan menurunkan bi- sesuai dengan hasil penelitian yang dikemu-
aya modal ekuitas yang harus ditanggung kakan oleh Botosan (1997) yang menyebut-
perusahaan. kan bahwa pengaruh tingkat pengungkapan
Subroto (2003) menyebutkan bahwa sukarela terhadap biaya modal ekuitas pada
investor tidak banyak menaruh perhatian perusahaan yang diamati oleh sedikit ana-
kepada laporan tahunan secara umum dan lis keuangan lebih signifikan dibandingkan
kepatuhan perusahaan publik kepada peng- dengan perusahaan yang diikuti oleh sejum-
ungkapan wajib pada khususnya. Hal ini di- lah besar para analis keuangan. Hal terse-
duga karena para investor menganggap bah- but dikarenakan perusahaan yang diikuti
wa ketentuan pengungkapan wajib sudah oleh sejumlah besar analis lebih menggu-
merupakan suatu kewajiban yang harus dip- nakan jasa para analis keuangan dibanding-
atuhi oleh perusahaan publik. Para investor kan menggunakan laporan tahunan untuk
juga menganggap tidak ada perbedaan yang berkomunikasi dengan para investor di pas-
signifikan dalam hal pengungkap-an wa- ar modal. Namun untuk perusahaan yang
jib yang dilakukan oleh perusahaan publik diikuti oleh sedikit analis keuangan hanya
dari tahun ke tahun. Kemungkinan lainnya dapat mengandalkan laporan tahunan seb-
adalah tersedianya informasi di luar laporan agai alat komunikasi di pasar modal.
keuangan dan laporan tahunan yang lebih Kondisi yang sama juga terjadi pada
bermanfaat bagi para investor untuk pen- perusahaan likuid dan non likuid. Perusa-
gambilan keputusan investasi. haan dengan tingkat likuiditas yang lebih
Wulandari, Atmini, Pengaruh Tingkat Pengungkapan Wajib dan Pengungkapan...438
tinggi, total risiko yang ditanggung oleh in- liki pengaruh terhadap biaya modal ekuitas
vestor juga lebih besar. Hal tersebut dikare- baik pada perusahaan likuid maupun peru-
nakan keuntungan per saham yang diper- sahaan non likuid. Dengan demikian tidak
oleh investor pada perusahaan likuid lebih diperlukan pengujian terhadap perbedaan
tinggi dibandingkan dengan perusahaan pengaruh tingkat pengungkapan wajib terh-
non likuid, sehingga saham perusahaan li- adap biaya modal ekuitas pada perusahaan
kuid menarik lebih banyak perhatian inves- likuid dan non likuid.
tor dan para analis keuangan (Diamond dan Data yang digunakan untuk melaku-
Verrechia, 1991 dalam Komalasari 2000). kan pengujian dugaan keempat ditunjukkan
Implikasi dari penelitian ini adalah untuk pada tabel 9.
perusahaan non likuid yang mengandalkan Berdasarkan tabel 9 persamaan regresi
laporan tahunan sebagai alat komunikasi di yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
pasar modal dengan para investor seharus- 1. Perusahaan likuid: CEC = 2,874 – 0,006
nya dapat memberikan pengungkapan yang INDEKS V
lebih memadai. Dengan adanya pengung- 2. Perusahaan non likuid: CEC = 21,069 –
kapan yang memadai oleh pihak manajemen 0,123 INDEKS V
perusahaan, maka asimetri informasi yang
Pada perusahaan likuid setiap kenaikan
terjadi antara pihak manajemen dengan para
satu satuan variabel tingkat pengungkapan
investor akan berkurang. Investor juga tidak
sukarela akan mengakibatkan penurunan
akan menuntut tingkat return yang tinggi
variabel biaya modal ekuitas sebesar 0,006
atas investasinya yang pada akhirnya dapat
satuan. Sedangkan pada perusahaan non li-
menurunkan biaya modal ekuitas yang di-
kuid, setiap kenaikan satu satuan variabel
tanggung oleh perusahaan.
tingkat pengungkapan sukarela akan men-
Ukuran perusahaan yang diproksikan
gakibatkan penurunan variabel biaya modal
dengan total aset tidak berpengaruh terha-
ekuitas sebesar 0,123. Hal ini menunjukkan
dap biaya modal ekuitas pada perusahaan
bahwa penurunan biaya ekuitas sebagai aki-
likuid dan non likuid. Hasil tersebut tidak
bat dari peningkatan tingkat pengungkapan
konsisten dengan hasil penelitian Komala-
sukarela lebih besar pada perusahaan non
sari (2000) dan Murni (2003). Kemungkinan
likuid dibandingkan dengan perusahaan
yang menyebabkan terjadinya hal tersebut
likuid. Dari data tersebut didapat t hitung
adalah para investor lebih memperhatikan
sebesar 2,32362 yang dihitung dengan ru-
tingkat likuiditas perusahaan dibandingkan
mus berikut ini (Hartono 2004):
dengan ukuran perusahaan saat melakukan
Nilai t hitung tersebut lebih besar
investasi.
dibandingkan dengan t tabel yaitu sebesar
Dugaan ketiga dan keempat diuji den-
1,9913 sehingga hasil pengujian tersebut
gan melakukan uji t yaitu membandingkan
signifikan dan dugaan keempat diterima.
beda dua koefisien regresi. Namun peneliti
Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat
tidak melakukan pengujian terhadap dugaan
perbedaan pengaruh tingkat pengungkapan
ketiga karena dari hasil regresi untuk men-
sukarela terhadap biaya modal ekuitas an-
guji dugaan pertama diperoleh bukti bahwa
tara perusahaan likuid dan non likuid.
tingkat pengungkapan wajib tidak memi-
Keterangan:
= parameter of estimate untuk regresi pertama dan kedua
SSE(1) dan SSE(2) = sum of squared errors of the regression pertama dan kedua
df(1) dan df(1) = degree of freedom regresi pertama dan kedua
t(1) dan t(2) = t-statistik hasil regresi pertama dan kedua
439 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 424-440
Dugaan ketiga tidak diuji karena hasil kuid dapat membahayakan posisinya dalam
pengujian dugaan pertama telah menun- kompetisi (Singhvi dan Desai 1971 dalam
jukkan bahwa tingkat pengungkapan wajib Mardiyah 2001).
tidak berpengaruh terhadap biaya modal
ekuitas baik pada perusahaan likuid mau- SIMPULAN
pun non likuid. Hasil pengujian dugaan Simpulan dari penelitian ini menun-
keempat menunjukkan bahwa pengaruh jukkan bahwa tingkat pengungkapan wajib
tingkat pengungkapan sukarela terhadap bi- tidak berpengaruh negatif terhadap biaya
aya modal ekuitas pada perusahaan likuid modal ekuitas pada perusahaan likuid dan
dan non likuid memiliki perbedaan yang sig- non likuid yang terdaftar di BEI. Sedangkan
nifikan. Pengujian ini menunjukkan hasil tingkat pengungkapan sukarela tidak ber-
yang konsisten dengan hasil penelitian Bo- pengaruh negatif terhadap biaya modal ekui-
tosan (1997), namun tidak konsisten dengan tas pada perusahaan likuid yang terdaftar di
hasil penelitian yang dilakukan oleh Juniarti BEI. Namun tingkat pengungkapan sukarela
dan Yunita (2003). Hasil penelitian ini men- berpengaruh negatif terhadap biaya modal
dukung pendapat Komalasari (2000) yang ekuitas pada perusahaan non likuid yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan terdaftar di BEI. Selain itu penelitian ini juga
memiliki perbedaan pengaruh terhadap bi- menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan
aya modal ekuitas. Semakin besar ukuran wajib tidak berpengaruh negatif terhadap
perusahaan maka biaya modal ekuitas akan biaya modal ekuitas baik pada perusahaan
semakin rendah, dan semakin kecil ukuran likuid maupun non likuid yang terdaftar di
perusahaan maka biaya modal ekuitas akan BEI. Terdapat perbedaan pengaruh tingkat
semakin meningkat. pengungkapan sukarela terhadap biaya
Kemungkinan yang terjadi atas ha- modal ekuitas pada perusahaan likuid dan
sil pengujian dugaan keempat adalah ter- non likuid yang terdaftar di BEI.
dapat perbedaan sumber informasi tentang Keterbatasan dari penelitian ini adalah
kondisi keuangan perusahaan publik yang terletak pada metode pemilihan sampel den-
digunakan oleh para investor dalam men- gan menggunakan metode purposive sampling
gambil keputusan investasi. Pada peru- menjadikan sampel yang terpilih berjumlah
sahaan likuid, laporan tahunan memiliki sedikit. Berdasarkan kriteria yang digunak-
peranan yang kurang relevan bagi para in- an hanya 84 emiten yang memenuhi krite-
vestor dalam mengambil keputusan. Oleh ria dari periode 2005 sampai dengan 2007.
karena itu, para investor akan berusaha Dari 84 sampel tersebut dibagi lagi menjadi
mencari informasi keuangan perusahaan li- dua kelompok sampel yaitu 31 sampel likuid
kuid melalui insider trading, analis keuan- dan 53 sampel non likuid. Jumlah tersebut
gan, RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) mungkin tidak dapat menggambarkan ke-
dan pengumuman informasi lainnya yang adaan populasi yang sesungguhnya. Selain
tersedia di pasar modal ataupun media lain- itu penelitian ini tidak memasukkan variabel
nya (Hartono, 2003:373). Sedangkan pada lainnya yang juga mungkin berpengaruh ter-
perusahaan non likuid para investor hanya hadap biaya modal ekuitas, seperti variabel
bisa mengandalkan laporan tahunan untuk ekonomi makro. Disisi lain pemakaian CAPM
mendapatkan informasi keuangan dan non sebagai proksi dari biaya modal ekuitas
keuangan karena perusahaan non likuid mengandung beberapa kelemahan seperti
memiliki sumber daya yang terbatas un- yang diungkapkan Botosan (1997) dalam Ko-
tuk melakukan disclosure yang terperinci. malasari (2000). Kelemahan tersebut antara
Pengungkapan informasi tambahan yang lain, CAPM kurang tepat digunakan sebagai
dilakukan oleh perusahaan non likuid akan proksi cost of equity capital mengingat ia ti-
memerlukan biaya yang tidak sedikit. Selain dak mencerminkan keterkaitannya secara
itu pengungkapan yang mendetail mengenai langsung dengan disclosure yang dilakukan
kondisi perusahaan pada perusahaan non li- oleh perusahaan emiten.
Wulandari, Atmini, Pengaruh Tingkat Pengungkapan Wajib dan Pengungkapan...440