2 M Induksi 2018 Print 2
2 M Induksi 2018 Print 2
1
10/20/2019
Umum
• Motor induksi adalah suatu peralatan listrik yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik dengan prinsip induksi
elektro magnetik
• Kelemahan a.l :
• Pengaturan kecepatannya tidak mudah
• Arus Startingnya bisa mencapai 5 - 8 dari full load current
• Mempunyai power faktor yg rendah & lagging saat dibebani dng beban
yg rendah.
2
10/20/2019
3
10/20/2019
Iron Core
Supply 3 Phase
2 Kutub 4 Kutub
4
10/20/2019
F = B. I. L sin
• Gaya putar dr motor (F) dihasilkan dari hasil interaksi antara medan putar (B) yang
dihasilkan oleh stator dengan arus rotor (I) di penghantar rotor (L). Arus rotor
timbul dikarenakan adanya tegangan induksi di rotor yg dihasilkan dr hasil
perpotongan antara medan putar dengan penghantar di rotor. Jika penghantar rotor
dlm keadaan tertutup (short circuit) maka akan menghasilkan arus rotor.
• Medan putar pada stator yang terhubung ( star ) atau ( delta ) timbul bila 3
kumparan stator yg dipasang dengan jarak 1200 listrik dihubungkan dengan sumber
listrik AC 3 phasa.
5
10/20/2019
t1 t2 t3 t4
120o
R1
S2 T2
T S
T1 S1
R2
6
10/20/2019
Nr
7
10/20/2019
• Sesuai dengan prinsip kerja di atas jika kopel mula ( T start) dr motor mampu untuk
memutar poros rotor, maka rotor akan berputar searah dengan medan putar.
• Putaran rotor (Nr) selalu lebih kecil dari medan putar (Ns), karena besarnya daya pada
rotor selalu lebih kecil dibandingkan daya di stator dikarenakan adanya rugi elektris
maupun mekanis pada motor induksi.
• Selain itu jika Ns = Nr maka tidak ada perbedaan relatif antara Nr dengan Ns maka
akan menyebab tidak timbulnya ggl induksi (e) pada rotor sehingga tidak akan timbul
arus pada rotor (I) yang berakibat tidak dihasilkan gaya putar (F) pd motor.
• Perbedaan relatif antara ns dengan nr disebut slip pada motor induksi timbul adanya
perbedaan kecepatan antara Ns dan Nr. Besarnya kecepatan stator Ns dpt dihitung
dengan rumus sbb :
• Besarnya slip antara 0 < Slip <= 1 & bervariasi terhadap beban yg dipasang pd poros
motor. Saat beban nol maka besarnya slip akan mendekati 0 & semakin besar beban
dipasang pada motor maka kecepatan motor (Nr) akan semakin berkurang & semakin
besar slip dari motor. Jika beban motor sangat besar melebihi kemampuan daya
motor (overload) maka motor akan berhenti (Nr = 0) & slip akan mencapai 1.
8
10/20/2019
Keterangan :
V1 : Tegangan masukan stator ( V ) Rc : Tahanan inti besi (Ω)
R1 : Tahanan belitan stator (Ω) Xm : Reaktansi pemagnetan (Ω)
X1 : Reaktansi bocor stator (Ω) I1 : Arus stator (A)
R’2 : Tahanan belitan rotor ditinjau dari sisi stator (Ω) I’2 : Arus rotor ditinjau dari sisi stator (A)
X’2 : Reaktansi bocor rotor ditinjau dari sisi stator (Ω) s : Slip
9
10/20/2019
U2 V2 W2
M
3~
U1 V1 W1
U
CT1 CT2
U U
I1 PR PT
I I
R S T
3 x 0-220 V ~
P 3fasa = Pr ± Pt
10
10/20/2019
Pada pengujian tanpa beban, motor induksi diputar dengan menghubungkan motor
pada sumber tegangan 3 fasa dengan tegangan input nominal & frekuensi nominal dan
dalam kondisi tanpa beban .
Pada pengukuran tanpa beban nr ≈ ns, sehingga S ≈ 0 & menyebabkan nilai resistansi
R 2'
1 s
pada s
menjadi sangat besar sehingga arus I’2 menjadi kecil dan rangkaian
ekuivalen motor induksi saat tanpa beban ini spt ditunjukkan pada gambar 1.
Pada keadaan motor induksi tanpa beban, Rc<Xm, maka Rc dapat diabaikan
sedangkan Xm tdk diabaikan krn arus Im cukup besar (30 – 50)% dr I nominal (sesuai
standar IEEE) maka gbr rangkaian ekuivalen akan spt gambar 2.
Im
ITB
Gbr 1
X1
RTB
XTB Xm
VTB
Gbr 2
Contoh : Contoh :
Jika diasumsikan stator terhubung Bintang Jika diasumsikan stator terhubung Delta &
& arus yg terukur adalah arus line arus yg terukur adalah arus line
ITB ITB
ZTB
ZTB
VTB
Vfasa VTB
Z TB / fasa
I fasa 3 I TB
P fasa PTB / 3
RTB /fasa 2
2
I fasa I TB
ZTB = RTB + j XTB ;
XTB = √(ZTB2 - RTB2) = X1 + Xm
11
10/20/2019
Pada pengujian rotor ditahan (Block Rotor Test), rotor ditahan sehingga tidak berputar.
Motor dihubungkan dengan sumber tegangan yang diatur dari tegangan kecil sampai arus
stator mencapai arus nominal, Pada keadaan ini slip s = 1; sehingga R 2 ' 1 s sama
s
dengan nol. Karena harga Rc & Xm jauh lebih besar dan V1 kecil sehingga Im kecil, maka
dari itu hampir seluruh arus mengalir melalui R2’ dan X2’ & tidak melalui impedansi
pemagnetan (Rc & Xm).
PBR
R BR
VBR 3.I 2 nom
Z BR
3.I nom
X BR Z BR
2
RBR
2
12
10/20/2019
1
2
3 4
1 2 3 4
Daya Input Daya Input Daya Mekanik Daya Poros
ke Stator ke Rotor
13
10/20/2019
P out
x 100 %
P in
P out
P in
P out P out
P in P out Total Losses
14
10/20/2019
TUJUAN 3
1. Mengetahui cara & jenis starting motor induksi 3
fasa
• Untuk mengatasi kondisi tersebut di atas, maka terdapat beberapa macam cara
starting a.l:
a. D O L (Direct On Line )
b. Starting Y-D
c. Primary Resistor Starting
d. Secondary Resistor Starting
e. Reactor Starting
f. Auto Transformer Starting
g. Starting Part-Winding
15
10/20/2019
Full Load
Slip
16
10/20/2019
TUJUAN 4
1. Mengetahui jenis & cara pengereman motor induksi 3 fasa
2. Mengetahui pengaruh tegangan tidak seimbang pada motor induksi
3 fasa
17
10/20/2019
18
10/20/2019
19
10/20/2019
R2
rpm
I2
U2 V2 W2
A A
F2 A2
K
L
G TG M
M
F1 A1
U1 V1 W1
U
T1 T2
S
U U
I1 PR PT
I I
- +
220 V
F
K
R S T
3 x 0-220 V ~
RB
F
20