Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH BAHAN KONSTRUKSI PABRIK KIMIA

“ MATERIAL KOMPOSIT”

DOSEN PENGAMPU :

Ir.Dwi Hery Astuti,MT

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 9 / PARALEL B

1.OKTA MAULIDIAN (18031010056)


2. FEBY FEBRIYANTI (18031010058)
3. PRAMESTRI PUTRI M (18031010083)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR SURABAYA
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan
karunianya sehingga makalah Bahan Konstruksi Pabrik Kimia tentang Material Komposit ini
dapat diselesaikan. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi nilai tugas mata kuliah Bahan
Konstruksi Pabrik Kimia.
Pada kesempatan kali ini kami tidak lupa menyampaikan rasa syukur dan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu selama penyusunan makalah ini terutama untuk
dosen Mata Kuliah Bahan Kontruksi Pabrik Kimia dan rekan-rekan kami yang telah banyak
membantu dan memberikan dukungan kepada kami.
Dengan penuh kesadaran bahwa tidak ada yang sempurna didunia ini melainkan Allah
SWT, maka makalah ini pun tidak luput dari segala kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karna itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat memperbaiki, menyempurnakan,
dan mengembangkan makalah ini sangat kami harapkan. Kami berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.

Surabaya, 17 November 2019

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………………………………………..i

Daftar Isi……………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... …1

I.1. Latar belakang………………………………………………………………………..1

I.2. Rumusan masalah…………………………………………………………………….2

I.3. Tujuan………………………………………………………………………………...2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………3

A. Defenisi Komposit…………………………………………………………………......3

B. Bahan Penyusun Komposit……………………………………………………………4

C. Jenis-jenis Komposit…………………………………………………………………..8

D. Proses Pembuatan Komposit…………………………………………………………13

E. Kualifikasi Komposit………………………………………………………………...14

F. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Komposit………………………………………..15

G. Aplikasi dan Contoh Bahan Komposit……………………………………………….17

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………..19

1. Kesimpulan…………………………………………………………………………20

2. Saran………………………………………………………………………………..20

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Perkembangan rekayasa, produksi maupun pemanfaatan material berbasis


komposit di Indonesia belum begitu populer, dan belum banyak industri di
Indonesia yang mengembangkan teknologi ini. Dewasa ini perkembangan
teknologi bahan semakin pesat. Pemenuhan kebutuhan akan bahan dengan
karakteristik tertentu juga menjadi faktor pendorongnya. Berbagai macam bahan
telah digunakan dan juga penelitian lebih lanjut terus dilakukan untuk mendapatkan
bahan yang tepat guna, salah satunya bahan komposit polimer. Kemampuannya
yang mudah dibentuk sesuai kebutuhan, baik dalam segi kekuatan maupun
keunggulan sifat-sifat yang lain, mendorong penggunaan bahan komposit polimer
sebagai bahan alternatif atau bahan pengganti material logam konvensional pada
berbagai produk yang dihasilkan oleh industri khususnya industri manufaktur.
Penggunaan material komposit tidak hanya terbatas pada penerapan pesawat
ruang angkasa dan angkatan laut saja. Inovasi material baru, penurunan harga dan
pengembangan proses manufaktur yang meningkat telah mengangkat keberadaan
material komposit dalam hampir setiap sektor industri. Komposit juga telah
dipertimbangkan menjadi material pilihan untuk sector industri tertentu, misalnya
otomotif dan kendaraan berat lainnya. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan
pengetahuan yang baik tentang konsep-konsep dasar mengenai Komposit, guna
dapat memahami dan mengembangkan ilmu bahan konstruksi pabrik kimia

1
I.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan pada pembahasan makalah ini ialah:

a) Apa definisi dari komposit?

b) Apa saja bahan-bahan penyusun komposit?

c) Apa saja jenis-jenis komposit?

d) Bagaimana proses pembuatan komposit?

e) Apa kualifikasi untuk produk komposit?

f) Apa kelebihan dan kekurangan bahan komposit?

g) Apa saja aplikasi dan contoh bahan komposit?

I.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :

a) Memberi penjelasan tentang bahan komposit.

b) Menginformasikan tentang bahan-bahan penyusun komposit.

c) Memberi penjelasan tentang jenis-jenis komposit.

d) Menjelaskan proses pembuatan komposit.

e) Memberi penjelasan tentang kualifikasi untuk produk komposit.

f) Memaparkan kelebihan dan kelemahan bahan komposit

g) Memberi penjelasan tentang aplikasi dan contoh bahan komposit?

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi Komposit
Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasi antara
dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana
sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Dengan adanya
perbedaan dari material penyusunnya maka komposit antar material harus berikatan dengan
kuat, sehingga perlu adanya penambahan wetting agent. Material komposit memiliki sifat
mekanik yang lebih bagus dari pada logam, memiliki kekuatan bisa diatur yang tinggi
(tailorability), memiliki kekuatan lelah (fatigue) yang baik, memiliki kekuatan jenis
(strength/weight) dan kekakuan jenis (modulus Young/density) yang lebih tinggi daripada
logam, tahan terhadap beban kejut atau impact, tahan korosi, memiliki sifat isolator panas
dan suara, serta dapat dijadikan sebagai penghambat listrik yang baik, dan dapat juga
digunakan untuk menambal kerusakan akibat pembebanan dan korosi
Ada tiga faktor yang menentukan sifat-sifat dari material komposit, yaitu:

1. Material pembentuk. Sifat-sifat intrinsik material pembentuk memegang peranan


yang sangat penting terhadap pengaruh sifat kompositnya.
2. Susunan struktural komponen. Bentuk serta orientasi dan ukuran tiap-tiap komponen
penyusun struktur dan distribusinya merupakan faktor penting yang memberi
kontribusi dalam penampilan komposit secara keseluruhan.
3. Interaksi antar komponen. Komposit merupakan campuran atau kombinasi
komponen-komponen yang berbeda baik dalam hal bahannya maupun bentuknya,
maka sifat kombinasi yang diperoleh pasti akan berbeda

3
Tujuan dibentuknya komposit, yaitu sebagai berikut :

• Memperbaiki sifat mekanik dan/atau sifat spesifik tertentu

• Mempermudah design yang sulit pada manufaktur

• Keleluasaan dalam bentuk/design yang dapat menghemat biaya

• Menjadikan bahan lebih ringan

Sifat-sifat Komposit
Sifat-sifat komposit yang biasa tampak pada bahan komposit, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Kekerasan dapat didefinisikan sebagai ketahanan suatu bahan terhadap deformasi dari
tekanan yang diberikan padanya. Kekerasan resin komposit hybrid adalah sekitar 20-
30 VHN.
b. Kekuatan adalah kemampuan suatu bahan untuk menahan tekanan yang diberikan
kepadanya tanpa terjadi kerusakan.
c. Kepadatan bahan resin komposit bergantung pada jenis resin komposit berdasarkan
bahan pengisinya. Kepadatan partikel bahan pengisi ini menentukan ketahanan
komposit terhadap fraktur. Semakin banyak jumlah partikel bahan pengisi maka
komposit tersebut semakin tahan terhadap fraktur.
d. Penyerapan air oleh resin komposit dapat didefinisikan sebagai jumlah air yang
diserap oleh suatu material komposit ketika direndam dalam air selama jangka waktu
tertentu. Jumlah air yang dapat diserap bergantung kepada jumlah matriks resin yang
terdapat pada komposit dan kualitas ikatan antara matriks resin dengan bahan pengisi.
Penyerapan air diukur dengan membandingkan antara berat air yang diserap oleh suatu
material dengan berat material dalam keadaan kering. Jumlah air yang dapat diserap
oleh resin komposit adalah sekitar 40-45 μm/mm3

4
Kekuatan masing-masing jenis komposit dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Bahan Komposit
Sifat Komposit Komposit Komposit
Tradisional Microfiller Hybrid
Kekuatan Kompresi 250-300 MPa 250-350 MPa 300-350 MPa
Kekuatan Tarik 50-65 Mpa 30-50 MPa 70-90 MPa
Kekuatan Elastik 8-15 GPa 2-6 GPa 7-12 GPa

B. Bahan Penyusun Komposit


Secara umum material komposit tersusun dari dua komponen utama yaitu matrik (bahan
pengikat) dan filler (bahan pengisi). Filler adalah bahan pengisi yang digunakan dalam
pembuatan komposit, Matrik dalam struktur komposit bisa berasal dari bahan polimer, logam,
maupun keramik yang secara umum berfungsi untuk mengikat serat menjadi satu struktur
komposit

Adanya dua atau lebih penyusun komposit menimbulkan beberapa daerah dan
istilah penyebutannya, seperti :
1. Matrik (penyusun dengan fraksi volume terbesar)

2. Penguat/Fiber (Penahan beban utama)

3. Interphase (pelekat antar dua penyusun)

4. interface (permukaan phase yang berbatasan dengan phase lain)

Gambar II. 1 Ilustrasi komponen penyusun komposit

5
Secara strukturmikro material komposit tidak merubah material pembentuknya (dalam
orde kristalin) tetapi secara keseluruhan material komposit berbeda dengan material
pembentuknya karena terjadi ikatan antar permukaan antara matriks dan filler. Syarat
terbentuknya komposit yaitu adanya ikatan permukaan antara matriks dan filler. Ikatan antar
permukaan ini terjadi karena adanya gaya adhesi dan kohesi. Dalam material komposit gaya
adhesi-kohesi terjadi melalui 3 cara utama:
1. Interlocking antar permukaan, merupakan ikatan yang terjadi karena
kekasaran bentuk permukaan partikel.
2. Gaya elektrostatis, merupakan ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-
menarik antara atom yang bermuatan (ion).
3. Gaya vanderwalls, merupakan ikatan yang terjadi karena adanya pengutupan
antar partikel.

a. Matriks

Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume
terbesar (dominan). Matrik dalam struktur komposit bisa berasal dari bahan polimer, logam,
maupun keramik.
Polyester dan vinyl ester resin umumnya yang paling banyak digunakan sebagai bahan
matrik dan biasanya digunakan untuk pembuatan produk-produk komersial, industri dan
transportasi. Namun bila produk yang dibutuhkan diharapkan untuk memiliki kekuatan yang
lebih tinggi maka bahan epoksi menjadi pilihan sebagai matrik. Meskipun epoksi sensitif
terhadap kelembaban, namun tetap masih lebih baik dibanding dengan polyester serta tahan
terhadap penyusutan. Dalam aplikasinya epoksi terbatas terhadap termperatur hingga 120°C
untuk pemakaian jangka panjang, bahkan pada kondisi tertentu temperatur tertinggi hanya pada
sekitar 80°C sampai 105°C. Untuk pemakaian pada temperatur lebih tinggi sekitar 177°C
sampai 230°C dapat menggunakan bismaleimide resins (BMI) sebagai matrik.

5
Matriks mempunyai fungsi sebagai berikut :

 Material matriks mengikat serat atau serbuk bersama-sama dan menghantarkan


beban ke serat dan serbuk. Matriks memberikan kekakuan dan bentuk terhadap
struktur.
 Matriks mengisolasi serat atau serbuk sehingga masing-masing dapat bekerja secara
terpisah. Hal ini dapat menghentikan atau memperlambat propagasi retak.
 Matriks memberikan kwalitas permukaan akhir yang baik dan membantu produksi
bentuk jadi atau mendekati bentuk jadi (bentuk akhir komponen).
 Matriks memberikan perlindungan untuk serat atau serbuk penguat terhadap
serangan kimia (misalnya korosi) dan kerusakan mekanik (misalnya aus).
 Bergantung pada bahan matriks yang dipilih, mempengaruhi karakteristik unjuk
kerja seperti duktilitas (liat, kenyal), kekuatan impak, dan lain lain. Sebuah matriks
yang kenyal akan meningkatkan ketangguhan struktur. Untuk persyaratan
ketangguhan yang lebih tinggi, bisa dipilih komposit berbasis thermoplastik.
 Mode kegagalan sebagian besar dipengaruhi oleh jenis bahan matriks yang
digunakan dalam komposisi dan juga kompatibilitasnya terhadap serat.

b. Reinforcement atau Filler atau Fiber

Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat) yang berfungsi
sebagai penanggung beban utama pada komposit atau menaikkan kekuatan dan kekakuan
komposit sehingga didapatkan material yang kuat dan ringan, biasanya berupa serat atau serbuk

6
Beberapa jenis fiber yang umum digunakan adalah :

a. Fiber glass

Sangat umum digunakan dalam industri karena bahan baku yang sangat banyak tersedia.
Komposisi fiber glass mengandung silica yang berguna memberikan kekerasan, flexibilitas dan
kekakuan. Proses pembentukan fiber glass melalui proses fusion (melting) terhadap silica
dengan campuran mineral oksida. Pada proses ini diberikan pendinginan yang sangat cepat
untuk pembentukan kristalisasi yang sempurna, proses ini biasa disebut dengan fiberization.
b. Karbon Fiber

Salah satu keunggulan karbon fiber adalah sangat unggul terhadap ketahanan fatik, tidak
rentan terhadap beban perpatahan dan mempunyai elastic recovery yang baik. Pekembangan
penggunaan karbon fiber tergolong sangat cepat untuk aplikasi penerbangan, produk olahraga
dan berbagai kebutuhan industri. Sebagai bahan anorganik, karbon fiber tida terpengaruh oleh
kelembaban, atmosfir, pelarutan basa dan weak acid pada temperature kamar. Namun oksidasi
menjadi permasalahan pada fiber karbon pada suhu tinggi dimana impuritis dapat menjadi
katalisator dan menghambat proses oksidasi yang menyebabkan kemurnian fiber karbon tidak
tercapai.
c. Aramid Fiber

Aramid fiber memiliki kekuatan yang sangat tinggi dibandingkan dengan ratio berat
yang dimilikinya. Pada awalnya aramid fiber di produksi oleh E.I. Du Pont de Nemours and
Company, Inc. dengan merek Kevlar yang dipakai sebagai fiber penguat dalam produksi ban
dan plastik. Karena aramid fiber relatif flexible dan non-brittle maka aramid fiber dapat
diproses dengan berbagai metode seperti twisting, weaving, knitting, carding dan felting.
Aramid Kevlar terdapat dalam 3 jenis yaitu Kevlar 29 (high toughness), Kevlar 49 (high
modulus) dan Kevlar 149 (ultrahigh modulus). Menurut Charley Yan, Kevlar memiliki nilai
rasio kekuatan dan berat sebesar lima kali lebih kuat dari logam.

7
Fungsi utama serat atau serbuk dalam komposit adalah:

 Untuk membawa beban. Dalam komposit struktur, 70 – 90% beban


didukung oleh serat.
 Untuk memberikan kekakuan, kekuatan, stabilitas panas, dan sifat struktur
lainnya dalam komposit.
 Menyediakan penghantaran atau insulasi elektrik, tergantung pada jenis
serat atau serbuk yang digunakan

Kualitas ikatan antara matriks dan filler dipengaruhi oleh beberapa variable berikut:
 Ukuran partikel

 Rapat jenis bahan yang digunakan

 Fraksi volume material

 Komposisi material

 Bentuk partikel

 Kecepatan dan waktu pencampuran

 Penekanan (kompaksi)

 Pemanasan (sintering)

C. Jenis-jenis Komposit
Berdasarkan jenis penguat/Fibernya komposit dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Komposit serat (fibricus composite)

Merupakan komposit yang terdiri dari serat dan bahan dasar yang diprosuksi secara
fabrikasi, misalnya serat + resin sebagai bahan perekat, sebagai contoh adalah FRP (Fiber
Reinforce Plastic) plastik diperkuat dengan serat dan banyak digunakan, yang sering disebut
fiber glass. Pemilihan serat atau penguat penyusun pada komposit juga harus
mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya harga. Hal ini penting karena sebagai
pertimbangan bila akan digunakan pada skala produksi besar.

8
Jenis komposit serat terbagi menjadi 4 macam yaitu

 Continous fiber composite (komposit diperkuat dengan serat kontinue)

 Woven fiber composite (komposit diperkuat dengan serat anyaman)

 Chopped fiber composite (komposit diperkuat serat pendek/acak)

 Hybrid composite (komposit diperkuat serat kontinyu dan serat acak)


Kelebihan komposit serat :
a) Kekuatan lebih seragam pada berbagai arah

b) Dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan meningkatkan


kekerasan material
c) Cara penguatan dan pengerasan oleh partikulat adalah dengan menghalangi
pergerakan dislokasi.
2. Komposit lapis (laminated composite)

Jenis komposit ini terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap
lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri. Contoh komposit ini yaitu bimetal, pelapisan
logam, kaca yang dilapisi, dan komposit lapis serat yang sering digunakan sebagai bahan
bangunan dan kelengkapannya.
3. Komposit partikel (particulate composite)

Merupakan komposit yang menggunakan partikel serbuk/butiran sebagai penguatnya


dan terdistribusi secara merata dalam matriknya. Contohnya yaitu Komposit yang terdiri dari
partikel dan bahan penguat seperti batu dan pasir yang diperkuat dengan semen yang sering
kita jumpai sebagai beton.

9
Berdasarkan matriksnya, komposit dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Metal matrix composites (MMC)

Komposit matrik logam (metal matrix composites) yaitu komposit yang menggunakan
matriks logam pada umumnya ditemukan berkembang pada industri otomotif. Bahan ini
menggunakan suatu logam seperti aluminium sebagai matrik dan penguatnya dengan serat
seperti silikon karbida.
Contoh : alumunium beserta paduannya, titanium beserta paduannya, magnesium
beserta paduannya.
Kelebihan MMC dibandingkan dengan komposit polimer yaitu :

• Transfer tegangan dan regangan yang baik.

• Ketahanan terhadap temperature tinggi

• Tidak menyerap kelembapan.

• Tidak mudah terbakar.

• Kekuatan tekan dan geser yang baik.

• Ketahanan aus dan muai termal yang lebih baik

Kekurangan MMC :
• Biayanya mahal

• Standarisasi material dan proses yang sedikit

Aplikasi MMC:

• Peralatan militer (sudu turbin,cakram kompresor,dll)

• Aircraft (rak listrik pada pesawat terbang)

• Peralatan elektronik

• Komponen automotive (blok-silinder mesin,pully,poros gardan,dll)

10
2. Ceramic matrix composites (CMC)

Komposit matrik keramik (ceramic matrix composites ) digunakan pada lingkungan


bertemperatur sangat tinggi. Bahan ini menggunakan keramik sebagai matrik dan diperkuat
dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana terbuat dari silikon karbida atau
boron nitrida. Penguat yang umum digunakan pada CMC adalah oksida, carbide, dan nitrid
sedangkan matrik yang sering digunakan pada CMC yaitu, gelas anorganik, keramik gelas,
alumina, dan silikon nitrida
Salah satu proses pembuatan dari CMC yaitu dengan proses DIMOX, yaitu proses
pembentukan komposit dengan reaksi oksidasi leburan logam untuk pertumbuhan matriks
keramik disekeliling daerah penguat.

Kelebihan CMC :
 Dimensinya stabil bahkan lebih stabil daripada logam
 Sangat tanggung, bahkan hamper sama dengan ketangguhan dari cast iron
 Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus
 Unsur kimianya stabil pada temperatur tinggi
 Tahan pada temperatur tinggi (creep)

Kekurangan CMC :

 Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar

 Hanya untuk aplikasi tertentu

 Relatif mahal dan tidak efektif

Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut :


 exchange tubes, liner hanger
 wate inineration contohnya furnace part,burners,heat pipes,filters,sensors
 kombinasi dalam rekayasa wisker SiC/alumina polikristalin untuk perkakas
 Power generation contohnya cumbustorrs,vanrs,nozzles,recuperators,heat
potong
 Grafit/keramik gelas untuk bantalan,perapat dan lem
 Serat grafit/ gelas boron silikat untuk alas cermin laser

11
3. Polymer matrix composites (PMC)

Komposit ini menggunakan bahan polimer sebagai matriknya. Sifat-sifat komposit


polimer ditentukan oleh sifat-sifat penguat,Sifat-sifat polimer,rasio penguat terhadap polimer
dalam komposit (fraksi volume penguat), geometri dan orientasi penguat pada komposit.
Kelebihan PMC :
 Dapat dibuat dengan produksi massal
 Biaya pembuatan lebih rendah
 Ketangguhan baik,tahan simpan dan siklus pabrikasi dapat dipersingkat
 Kemampuan untuk mengikuti bentuk
 Lebih ringan, specific stiffness tinggi,dan specific strength tinggi

Aplikasi PMC :

 Matrik berbasis polyester dengan serat gelas,contoh: alat-alat rumah tangga, panel
pintu kendaraan,lemari perkantoran, dan peralatan elektronika.

 Matrik berbasis termoplastik dengan serat gelas, contoh : kontak air radiator
 Matrik berbasis termoset dengan serat carbon, contoh : rotor helikopter, komponen
ruang angkasa, dan rantai pesawat terbang

12
D. Proses Pembuatan Komposit
Proses adalah ilmu mengubah material dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Karena
material komposit melibatkan dua atau lebih material, teknik pemrosesan yang diterapkan pada
komposit sangat berbeda dengan yang diterapkan untuk pemrosesan metal. Terdapat
bermacam-macam teknik pemrosesan komposit yang tersedia untuk memproses bermacam tipe
sistem resin dan penguat.

Gambar II. 2. Klasifikasi teknik pemrosesan komposit

13
E. Kualifikasi Produk Komposit
Sebelum implementasi produk komposit polimer ini digunakan, maka dilakukan
beberapa kualifikasi yang antara lain adalah :
 Coating performance

- Cathodic disbondment, pengujian di lakukan untuk mengukur kemampuan lapisan


komposit menahan masuknya air ke dalam lapisan, dimana air tersebut dapat
menimbulkan potensial korosi
- Adhesion, pengujian dilakukan untuk melihat apakah lapisan komposit dan material
pipa terjadi ikatan yang baik.

 Strengthening performance

Merupakan pengujian untuk melihat kekuatan lapisan komposit jika diberikan tekanan
pada pipa, pengujian dilakukan dengan melakukan hidrotest sampai melebihi tekanan
yang diijinkan.

 Repair application

Merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah lapisan komposit tersebut
dapat di perbaiki jika terjadi kesalahan dalam pemasangan atau untuk melakukan lapisan
ulang jika umur lapisan komposit telah melebihi dari yang ditetapkan.

 Keselamatan dan kesehatan

Merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah produk komposit


ini berbahaya bagi pekerja ketika pemasangan dan bagi masyarakat ketika melalui
pipa.

14
F. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Komposit
1. Kelebihan bahan komposit

Bahan komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan bahan


konvensional seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari beberapa
sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal, keupayaan (reliability),
kebolehprosesan dan biaya. Seperti yang diuraikan dibawah ini :
a. Sifat-sifat mekanikal dan fisikal

Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting dalam
menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan serat dapat
menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dari bahan
konvensional seperti keluli.
1) Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding dengan
bahan konvensional. Ini memberikan implikasi yang penting dalam konteks
penggunaan karena komposit akan mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik
yang lebih tinggi dari bahan konvensional. Implikasi kedua ialah produk
komposit yang dihasilkan akan mempunyai kerut yang lebih rendah dari logam.
Pengurangan berat adalah satu aspek yang penting dalam industri pembuatan
seperti automobile dan angkasa lepas. Ini karena berhubungan dengan
penghematan bahan bakar.
2) Dalam industri angkasa lepas terdapat kecendrungan untuk menggantikan
komponen yang diperbuat dari logam dengan komposit karena telah terbukti
komposit mempunyai rintangan terhadap fatigue yang baik terutamanya
komposit yang menggunakan serat karbon.
3) Kelemahan logam yang agak terlihat jelas ialah rintangan terhadap kakisa yang
lemah terutama produk yang kebutuhan sehari-hari. Kecendrungan komponen
logam untuk mengalami kakisan menyebabkan biaya pembuatan yang tinggi.

15
4) Bahan komposit juga mempunyai kelebihan dari segi versatility (berdaya guna)
yaitu produk yang mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik yang dapat
dihasilkan dengan mengubah sesuai jenis matriks dan serat yang digunakan.
Contoh dengan menggabungkan lebih dari satu serat dengan matriks untuk
menghasilkan komposit hibrid.
5) Massa jenis rendah (ringan)

6) Lebih kuat dan lebih ringan

7) Perbandingan kekuatan dan berat yang menguntungkan

8) Lebih kuat (stiff), ulet (tough) dan tidak getas.

9) Koefisien pemuaian yang rendah

10) Tahan terhadap cuaca

11) Tahan terhadap korosi

12) Mudah diproses (dibentuk)

13) Lebih mudah dibanding metal

b. Biaya

Faktur biaya juga memainkan peranan yang sangat penting dalam membantu
perkembangan industri komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan penghasilan suatu produk
yang seharusnya memperhitungkan beberapa aspek seperti biaya bahan mentah, pemrosesan,
tenaga manusia, dan sebagainya.

2. Kekurangan Bahan Komposit

a. Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan dengan
metal.
b. Kurang elastis

c. Lebih sulit dibentuk secara plastis

16
G. Aplikasi dan Contoh Bahan Komposit
 Aplikasi Bahan Komposit

Penggunaan bahan komposit sangat luas, yaitu untuk :

a. Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen


satelit.
b. Automobile = Komponen mesin, Komponen kereta

c. Olah raga dan rekreasi = Sepeda, Stick golf, Raket tenis, Sepatu olah raga

d. Industri Pertahanan = Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal selam

e. Industri Pembinaan = Jembatan, Terowongan, Rumah, Tanks.

f. Kesehatan = Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang

g. Marine / Kelautan = Kapal layar, Kayak

 Contoh Material Komposit


1. Plastik diperkuat fiber:
a. Diklasifikasikan oleh jenis fiber :

1) Wood (cellulose fibers in a lignin and hemicellulose matrix)

2) Carbon-fibre reinforced plastic atau CRP

3) Glass-fibre reinforced plastic atau GRP (informally, "fiberglass")

b. Diklasifikasikan oleh matriks:

1) Komposit Thermoplastik

a) long fiber thermoplastics or long fiber reinforced thermoplastics

b) glass mat thermoplastics

2) Thermoset Composites

17
2. Metal matrix composite MMC:

a. Cast iron putih

b. Hardmetal (carbide in metal matrix)

c. Metal-intermetallic laminate
3. Ceramic matrix composites:
a. Cermet (ceramic and metal)

b. concrete

c. Reinforced carbon-carbon (carbon fibre in a graphite matrix)

d. Bone (hydroxyapatite reinforced with collagen fibers)

4. Organic matrix/ceramic aggregate composites

a. Mother of Pearl

b. Syntactic foam

c. Asphalt concrete
5. Chobham armour

6. Engineered wood

a. Plywood

b. Oriented strand board

c. Wood plastic composite (recycled wood fiber in polyethylene matrix)

d. Pykrete (sawdust in ice matrix)


7. Plastic-impregnated or laminated paper or textiles

a. Arborite

b. Formica (plastic)

18
BAB III

PENUTUP

III.1.Kesimpulan
Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasi antara dua
atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana sifat
mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Material komposit tersusun dari
dua komponen utama yaitu matrik (bahan pengikat) dan filler (bahan pengisi). Berdasarkan
jenis fibernya komposit terbagi menjadi komposit serat (fibricus composite), komposit lapis
(laminated composite), dan komposit partikel (particulate composite). Berdasarkan jenis
matriksnya komposit terbagi menjadi metal matrix composites (MMC), ceramic matrix
composites (CMC),dan polymer matrix composites (PMC).

Terdapat bermacam-macam teknik pemrosesan dalam membuat komposit yang tersedia


untuk memproses bermacam tipe sistem resin dan penguat. Sebelum implementasi produk
komposit ini digunakan, maka dilakukan beberapa kualifikasi seperti coating performance,
strengthening performance, repair application serta keselamatan dan kesehatan. Komposit
memiliki lebih banyak kelebihan disbanding kelemahan seperti dalam hal sifat-sifat mekanikal
dan fisikal contohnya lebih kuat dan lebih ringan, ulet (tough) dan tidak getas, tahan terhadap
korosi dan mudah diproses (dibentuk) juga dari segi biaya yang lebih ekonomis. Komposit
dapatdiaplikasikan di berbagai bidang seperti di bidang automobile, olah raga dan rekreasi,
industri, kesehatan, bahkan kelautan karena kelebihannya dibandingkan yang lain seperti
paduan logam.

III.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini

20
DAFTAR PUSTAKA
William, J.C.,2003. Progress in Structural Materials for Aerospace Systems (ed.51st).Acta
Materialia.
Diharjo K., Jamasri, Soekrisno R., Rochardjo H.S.B., 2008. Kajian Sifat Fisis- Mekanis dan
Akustik Komposit Sandwich Serat Kenaf-Polyester Dengan Core kayu Sengon Laut.
Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT-UGM : Yogyakarta.

Daniel, 2007. Karakteristik Komposit Berpenguat Serat Bambu dan Serat Gelas Sebagai
alternative bahan baku Industri. Jurusan Teknik Fisika FTI ITS : Surabaya.
Agus, 2012. Karakteristik Komposit Karbon-Karbon Berbasis Limbah Organik Hasil Proses
Tekan Panas. FT – Departemen Teknik Metalurgi dan MaterialKekhususan Komposit
UI : Depok.

Rimbun Turnip, 2010. Penggunaan Komposit. FT UI : Depok.

Sudarsono, 2012. Kajian Sifat Mekanik Material Komposit Propeler Kincir Angin Standar
NACA 4415 Modifikasi. Jurusan Teknik Mesin Institut Sains &Teknologi
AKPRINDO: Yogyakarta.

21

Anda mungkin juga menyukai