“ MATERIAL KOMPOSIT”
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9 / PARALEL B
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan
karunianya sehingga makalah Bahan Konstruksi Pabrik Kimia tentang Material Komposit ini
dapat diselesaikan. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi nilai tugas mata kuliah Bahan
Konstruksi Pabrik Kimia.
Pada kesempatan kali ini kami tidak lupa menyampaikan rasa syukur dan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu selama penyusunan makalah ini terutama untuk
dosen Mata Kuliah Bahan Kontruksi Pabrik Kimia dan rekan-rekan kami yang telah banyak
membantu dan memberikan dukungan kepada kami.
Dengan penuh kesadaran bahwa tidak ada yang sempurna didunia ini melainkan Allah
SWT, maka makalah ini pun tidak luput dari segala kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karna itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat memperbaiki, menyempurnakan,
dan mengembangkan makalah ini sangat kami harapkan. Kami berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………………………………………..i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………..ii
I.3. Tujuan………………………………………………………………………………...2
A. Defenisi Komposit…………………………………………………………………......3
C. Jenis-jenis Komposit…………………………………………………………………..8
E. Kualifikasi Komposit………………………………………………………………...14
1. Kesimpulan…………………………………………………………………………20
2. Saran………………………………………………………………………………..20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi Komposit
Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasi antara
dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana
sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Dengan adanya
perbedaan dari material penyusunnya maka komposit antar material harus berikatan dengan
kuat, sehingga perlu adanya penambahan wetting agent. Material komposit memiliki sifat
mekanik yang lebih bagus dari pada logam, memiliki kekuatan bisa diatur yang tinggi
(tailorability), memiliki kekuatan lelah (fatigue) yang baik, memiliki kekuatan jenis
(strength/weight) dan kekakuan jenis (modulus Young/density) yang lebih tinggi daripada
logam, tahan terhadap beban kejut atau impact, tahan korosi, memiliki sifat isolator panas
dan suara, serta dapat dijadikan sebagai penghambat listrik yang baik, dan dapat juga
digunakan untuk menambal kerusakan akibat pembebanan dan korosi
Ada tiga faktor yang menentukan sifat-sifat dari material komposit, yaitu:
3
Tujuan dibentuknya komposit, yaitu sebagai berikut :
Sifat-sifat Komposit
Sifat-sifat komposit yang biasa tampak pada bahan komposit, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Kekerasan dapat didefinisikan sebagai ketahanan suatu bahan terhadap deformasi dari
tekanan yang diberikan padanya. Kekerasan resin komposit hybrid adalah sekitar 20-
30 VHN.
b. Kekuatan adalah kemampuan suatu bahan untuk menahan tekanan yang diberikan
kepadanya tanpa terjadi kerusakan.
c. Kepadatan bahan resin komposit bergantung pada jenis resin komposit berdasarkan
bahan pengisinya. Kepadatan partikel bahan pengisi ini menentukan ketahanan
komposit terhadap fraktur. Semakin banyak jumlah partikel bahan pengisi maka
komposit tersebut semakin tahan terhadap fraktur.
d. Penyerapan air oleh resin komposit dapat didefinisikan sebagai jumlah air yang
diserap oleh suatu material komposit ketika direndam dalam air selama jangka waktu
tertentu. Jumlah air yang dapat diserap bergantung kepada jumlah matriks resin yang
terdapat pada komposit dan kualitas ikatan antara matriks resin dengan bahan pengisi.
Penyerapan air diukur dengan membandingkan antara berat air yang diserap oleh suatu
material dengan berat material dalam keadaan kering. Jumlah air yang dapat diserap
oleh resin komposit adalah sekitar 40-45 μm/mm3
4
Kekuatan masing-masing jenis komposit dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Bahan Komposit
Sifat Komposit Komposit Komposit
Tradisional Microfiller Hybrid
Kekuatan Kompresi 250-300 MPa 250-350 MPa 300-350 MPa
Kekuatan Tarik 50-65 Mpa 30-50 MPa 70-90 MPa
Kekuatan Elastik 8-15 GPa 2-6 GPa 7-12 GPa
Adanya dua atau lebih penyusun komposit menimbulkan beberapa daerah dan
istilah penyebutannya, seperti :
1. Matrik (penyusun dengan fraksi volume terbesar)
5
Secara strukturmikro material komposit tidak merubah material pembentuknya (dalam
orde kristalin) tetapi secara keseluruhan material komposit berbeda dengan material
pembentuknya karena terjadi ikatan antar permukaan antara matriks dan filler. Syarat
terbentuknya komposit yaitu adanya ikatan permukaan antara matriks dan filler. Ikatan antar
permukaan ini terjadi karena adanya gaya adhesi dan kohesi. Dalam material komposit gaya
adhesi-kohesi terjadi melalui 3 cara utama:
1. Interlocking antar permukaan, merupakan ikatan yang terjadi karena
kekasaran bentuk permukaan partikel.
2. Gaya elektrostatis, merupakan ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-
menarik antara atom yang bermuatan (ion).
3. Gaya vanderwalls, merupakan ikatan yang terjadi karena adanya pengutupan
antar partikel.
a. Matriks
Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume
terbesar (dominan). Matrik dalam struktur komposit bisa berasal dari bahan polimer, logam,
maupun keramik.
Polyester dan vinyl ester resin umumnya yang paling banyak digunakan sebagai bahan
matrik dan biasanya digunakan untuk pembuatan produk-produk komersial, industri dan
transportasi. Namun bila produk yang dibutuhkan diharapkan untuk memiliki kekuatan yang
lebih tinggi maka bahan epoksi menjadi pilihan sebagai matrik. Meskipun epoksi sensitif
terhadap kelembaban, namun tetap masih lebih baik dibanding dengan polyester serta tahan
terhadap penyusutan. Dalam aplikasinya epoksi terbatas terhadap termperatur hingga 120°C
untuk pemakaian jangka panjang, bahkan pada kondisi tertentu temperatur tertinggi hanya pada
sekitar 80°C sampai 105°C. Untuk pemakaian pada temperatur lebih tinggi sekitar 177°C
sampai 230°C dapat menggunakan bismaleimide resins (BMI) sebagai matrik.
5
Matriks mempunyai fungsi sebagai berikut :
Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat) yang berfungsi
sebagai penanggung beban utama pada komposit atau menaikkan kekuatan dan kekakuan
komposit sehingga didapatkan material yang kuat dan ringan, biasanya berupa serat atau serbuk
6
Beberapa jenis fiber yang umum digunakan adalah :
a. Fiber glass
Sangat umum digunakan dalam industri karena bahan baku yang sangat banyak tersedia.
Komposisi fiber glass mengandung silica yang berguna memberikan kekerasan, flexibilitas dan
kekakuan. Proses pembentukan fiber glass melalui proses fusion (melting) terhadap silica
dengan campuran mineral oksida. Pada proses ini diberikan pendinginan yang sangat cepat
untuk pembentukan kristalisasi yang sempurna, proses ini biasa disebut dengan fiberization.
b. Karbon Fiber
Salah satu keunggulan karbon fiber adalah sangat unggul terhadap ketahanan fatik, tidak
rentan terhadap beban perpatahan dan mempunyai elastic recovery yang baik. Pekembangan
penggunaan karbon fiber tergolong sangat cepat untuk aplikasi penerbangan, produk olahraga
dan berbagai kebutuhan industri. Sebagai bahan anorganik, karbon fiber tida terpengaruh oleh
kelembaban, atmosfir, pelarutan basa dan weak acid pada temperature kamar. Namun oksidasi
menjadi permasalahan pada fiber karbon pada suhu tinggi dimana impuritis dapat menjadi
katalisator dan menghambat proses oksidasi yang menyebabkan kemurnian fiber karbon tidak
tercapai.
c. Aramid Fiber
Aramid fiber memiliki kekuatan yang sangat tinggi dibandingkan dengan ratio berat
yang dimilikinya. Pada awalnya aramid fiber di produksi oleh E.I. Du Pont de Nemours and
Company, Inc. dengan merek Kevlar yang dipakai sebagai fiber penguat dalam produksi ban
dan plastik. Karena aramid fiber relatif flexible dan non-brittle maka aramid fiber dapat
diproses dengan berbagai metode seperti twisting, weaving, knitting, carding dan felting.
Aramid Kevlar terdapat dalam 3 jenis yaitu Kevlar 29 (high toughness), Kevlar 49 (high
modulus) dan Kevlar 149 (ultrahigh modulus). Menurut Charley Yan, Kevlar memiliki nilai
rasio kekuatan dan berat sebesar lima kali lebih kuat dari logam.
7
Fungsi utama serat atau serbuk dalam komposit adalah:
Kualitas ikatan antara matriks dan filler dipengaruhi oleh beberapa variable berikut:
Ukuran partikel
Komposisi material
Bentuk partikel
Penekanan (kompaksi)
Pemanasan (sintering)
C. Jenis-jenis Komposit
Berdasarkan jenis penguat/Fibernya komposit dibagi menjadi 3, yaitu :
Merupakan komposit yang terdiri dari serat dan bahan dasar yang diprosuksi secara
fabrikasi, misalnya serat + resin sebagai bahan perekat, sebagai contoh adalah FRP (Fiber
Reinforce Plastic) plastik diperkuat dengan serat dan banyak digunakan, yang sering disebut
fiber glass. Pemilihan serat atau penguat penyusun pada komposit juga harus
mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya harga. Hal ini penting karena sebagai
pertimbangan bila akan digunakan pada skala produksi besar.
8
Jenis komposit serat terbagi menjadi 4 macam yaitu
Jenis komposit ini terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap
lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri. Contoh komposit ini yaitu bimetal, pelapisan
logam, kaca yang dilapisi, dan komposit lapis serat yang sering digunakan sebagai bahan
bangunan dan kelengkapannya.
3. Komposit partikel (particulate composite)
9
Berdasarkan matriksnya, komposit dibagi menjadi 3, yaitu :
Komposit matrik logam (metal matrix composites) yaitu komposit yang menggunakan
matriks logam pada umumnya ditemukan berkembang pada industri otomotif. Bahan ini
menggunakan suatu logam seperti aluminium sebagai matrik dan penguatnya dengan serat
seperti silikon karbida.
Contoh : alumunium beserta paduannya, titanium beserta paduannya, magnesium
beserta paduannya.
Kelebihan MMC dibandingkan dengan komposit polimer yaitu :
Kekurangan MMC :
• Biayanya mahal
Aplikasi MMC:
• Peralatan elektronik
10
2. Ceramic matrix composites (CMC)
Kelebihan CMC :
Dimensinya stabil bahkan lebih stabil daripada logam
Sangat tanggung, bahkan hamper sama dengan ketangguhan dari cast iron
Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus
Unsur kimianya stabil pada temperatur tinggi
Tahan pada temperatur tinggi (creep)
Kekurangan CMC :
11
3. Polymer matrix composites (PMC)
Aplikasi PMC :
Matrik berbasis polyester dengan serat gelas,contoh: alat-alat rumah tangga, panel
pintu kendaraan,lemari perkantoran, dan peralatan elektronika.
Matrik berbasis termoplastik dengan serat gelas, contoh : kontak air radiator
Matrik berbasis termoset dengan serat carbon, contoh : rotor helikopter, komponen
ruang angkasa, dan rantai pesawat terbang
12
D. Proses Pembuatan Komposit
Proses adalah ilmu mengubah material dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Karena
material komposit melibatkan dua atau lebih material, teknik pemrosesan yang diterapkan pada
komposit sangat berbeda dengan yang diterapkan untuk pemrosesan metal. Terdapat
bermacam-macam teknik pemrosesan komposit yang tersedia untuk memproses bermacam tipe
sistem resin dan penguat.
13
E. Kualifikasi Produk Komposit
Sebelum implementasi produk komposit polimer ini digunakan, maka dilakukan
beberapa kualifikasi yang antara lain adalah :
Coating performance
Strengthening performance
Merupakan pengujian untuk melihat kekuatan lapisan komposit jika diberikan tekanan
pada pipa, pengujian dilakukan dengan melakukan hidrotest sampai melebihi tekanan
yang diijinkan.
Repair application
Merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah lapisan komposit tersebut
dapat di perbaiki jika terjadi kesalahan dalam pemasangan atau untuk melakukan lapisan
ulang jika umur lapisan komposit telah melebihi dari yang ditetapkan.
14
F. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Komposit
1. Kelebihan bahan komposit
Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting dalam
menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan serat dapat
menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dari bahan
konvensional seperti keluli.
1) Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding dengan
bahan konvensional. Ini memberikan implikasi yang penting dalam konteks
penggunaan karena komposit akan mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik
yang lebih tinggi dari bahan konvensional. Implikasi kedua ialah produk
komposit yang dihasilkan akan mempunyai kerut yang lebih rendah dari logam.
Pengurangan berat adalah satu aspek yang penting dalam industri pembuatan
seperti automobile dan angkasa lepas. Ini karena berhubungan dengan
penghematan bahan bakar.
2) Dalam industri angkasa lepas terdapat kecendrungan untuk menggantikan
komponen yang diperbuat dari logam dengan komposit karena telah terbukti
komposit mempunyai rintangan terhadap fatigue yang baik terutamanya
komposit yang menggunakan serat karbon.
3) Kelemahan logam yang agak terlihat jelas ialah rintangan terhadap kakisa yang
lemah terutama produk yang kebutuhan sehari-hari. Kecendrungan komponen
logam untuk mengalami kakisan menyebabkan biaya pembuatan yang tinggi.
15
4) Bahan komposit juga mempunyai kelebihan dari segi versatility (berdaya guna)
yaitu produk yang mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik yang dapat
dihasilkan dengan mengubah sesuai jenis matriks dan serat yang digunakan.
Contoh dengan menggabungkan lebih dari satu serat dengan matriks untuk
menghasilkan komposit hibrid.
5) Massa jenis rendah (ringan)
b. Biaya
Faktur biaya juga memainkan peranan yang sangat penting dalam membantu
perkembangan industri komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan penghasilan suatu produk
yang seharusnya memperhitungkan beberapa aspek seperti biaya bahan mentah, pemrosesan,
tenaga manusia, dan sebagainya.
a. Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan dengan
metal.
b. Kurang elastis
16
G. Aplikasi dan Contoh Bahan Komposit
Aplikasi Bahan Komposit
c. Olah raga dan rekreasi = Sepeda, Stick golf, Raket tenis, Sepatu olah raga
1) Komposit Thermoplastik
2) Thermoset Composites
17
2. Metal matrix composite MMC:
c. Metal-intermetallic laminate
3. Ceramic matrix composites:
a. Cermet (ceramic and metal)
b. concrete
a. Mother of Pearl
b. Syntactic foam
c. Asphalt concrete
5. Chobham armour
6. Engineered wood
a. Plywood
a. Arborite
b. Formica (plastic)
18
BAB III
PENUTUP
III.1.Kesimpulan
Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasi antara dua
atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana sifat
mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Material komposit tersusun dari
dua komponen utama yaitu matrik (bahan pengikat) dan filler (bahan pengisi). Berdasarkan
jenis fibernya komposit terbagi menjadi komposit serat (fibricus composite), komposit lapis
(laminated composite), dan komposit partikel (particulate composite). Berdasarkan jenis
matriksnya komposit terbagi menjadi metal matrix composites (MMC), ceramic matrix
composites (CMC),dan polymer matrix composites (PMC).
III.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini
20
DAFTAR PUSTAKA
William, J.C.,2003. Progress in Structural Materials for Aerospace Systems (ed.51st).Acta
Materialia.
Diharjo K., Jamasri, Soekrisno R., Rochardjo H.S.B., 2008. Kajian Sifat Fisis- Mekanis dan
Akustik Komposit Sandwich Serat Kenaf-Polyester Dengan Core kayu Sengon Laut.
Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT-UGM : Yogyakarta.
Daniel, 2007. Karakteristik Komposit Berpenguat Serat Bambu dan Serat Gelas Sebagai
alternative bahan baku Industri. Jurusan Teknik Fisika FTI ITS : Surabaya.
Agus, 2012. Karakteristik Komposit Karbon-Karbon Berbasis Limbah Organik Hasil Proses
Tekan Panas. FT – Departemen Teknik Metalurgi dan MaterialKekhususan Komposit
UI : Depok.
Sudarsono, 2012. Kajian Sifat Mekanik Material Komposit Propeler Kincir Angin Standar
NACA 4415 Modifikasi. Jurusan Teknik Mesin Institut Sains &Teknologi
AKPRINDO: Yogyakarta.
21