Askep Thalasemia PDF
Askep Thalasemia PDF
Penyebab:
Penyebab Thalassaemia dikarenakan sel–sel
darah tidak mengandung cukup hemoglobin
karena adanya kelainan atau perubahan pada
salah satu bagian gen hemoglobin.
Normal:
Tiap molekul Hb terdiri dari 4 rantai
globin & 4 group heme
Etiologi
Gangguan sintesa globin (penyakit
hemoglobin abnormal congenital)
1. Thalassaemia Carier/Trait.
Thalassaemia trait merupakan keadaan
yang terjadi pada seseorang yang sehat
namun ia dapat mewariskan gen
thalassaemia pada anak-anaknya.
Thalassaemia trait sudah ada sejak lahir,
dan tetap ada sepanjang hidup
penderita. Penderita tidak memerlukan
transfusi darah sepanjang hidupnya.
2. Thalassaemia mayor.
Terjadi bila kedua orangtua mempunyai
pembawa sifat thalassaemia.
Anak–anak dengan thalassaemia mayor
tampak normal saat lahir, tetapi akan
menderita kekurangan darah pada usia
antara 3–18 bulan.
Penderita memerlukan transfusi darah
secara berkala seumur hidupnya.
Jika tidak dirawat, maka hidup mereka
biasanya hanya bertahan antara 1-8
tahun.
3. Thalassaemia Intermedia
Thalassaemia Intermedia merupakan
kondisi antara thalassaemia mayor
dan minor.
Penderita thalassaemia intermedia
mungkin memerlukan transfusi darah
secara berkala.
Penderita dapat bertahan hidup
sampai dewasa.
Anemia, pucat, sukar tidur, lemas, tidak nafsu
makan dan infeksi berulang.
Jantung berdebar-debar. Jantung bekerja keras
untuk memenuhi kebutuhan hemoglobin dan
semakin lama jantung akan menjadi lemah dan
mudah berdebar-debar.
Tulang tipis dan rapuh. Sel darah diproduksi
dalam sum-sum tulang bekerja keras mengatasi
kekurangan hemoglobin. Hal ini sering
menyebabkan batang hidung penderita masuk
kedalam dengan tulang pipi yang menonjol
Retikulosit (bone morrow respons to
blood loss/hemolisis)
Jumlah platelet normal atau tinggi
Serum bilirubin (unconjugated)
Serum iron SI), serum besi (TIBC)
MCV & MHCH menurun yaitu anemia
mikrositik hipokrom (mikrositik berarti
kecil,hipokromik berarti mengandung
hemoglobin yang kurang normal).
Bone morrow aspiration/biopsi
examination sel-sel memperlihatkan
perubahan dalam jumlah, ukuran, dan
bentuk, membantu dalam membedakan
tipe anemia seperti peningkatan
megaloblastik (PA), fatty morrow dengan
penurunan sel darah (aplastik)
Analisa hb untuk menentukan tipe
thalasemia
Belum ada obat yang
menyembuhkan penyakit
thalassaemia secara total.
Thalassaemia mayor transfusi
darah secara teratur, biasanya sekali
dalam empat minggu.
Chelating agents (eg, deferoxamine,
deferasirox)
Splenomegali Splenectomy
Pengeluaran zat besi yang
berlebihan
(hemochromatosis) dari
tubuh dengan menyuntikan
obat yang bernama
Desferal dibawah kulit
menggunakan pompa kecil.
Feriprox
Cangkok sum-sum tulang sedini
mungkin, anak belum banyak
mendapat tranfusi, sebelum anak
berusia 15 tahun & biaya mahal.
Pada Thalassaemia Trait/bawaan, dan pembawa
Thalassaemia yang sehat, maka terdapat dua
kemungkinan yaitu :
Jika pasangan memiliki darah normal, maka tidak
mungkin anak-anak anda akan menderita
Thalassaemia Mayor
Jika seseorang dan pasangannya memiliki
Thalassaemia Trait/bawaan maka dalam setiap
kehamilan terdapat kemungkinan satu dibanding
empat, bahwa anaknya akan menderita
Thalassaemia Mayor.
Hindari perkawinan sesama pembawa sifat.
Frakturpatologi
Hepatosplenomegali
Gangguan tumbuh kembang
Disfungsi organ
PENGKAJIAN :
Data subyektif
Lemah
Lelah
Sesak
Palpitasi
Pusing
Sakit kepala
bertahap
Tanda-tanda vital dalam batas normal
sesak
1) Nilai kemampuan klien dalam
melakukan tugas/aktifitas (tidak
ada kelelahan dan kesulitan dalam
menyelesaikan tugas).
2) Nilai kehilangan keseimbangan
dan gangguan berjalan serta
kelemahan otot.
3) Monitor tekanan darah, denyut nadi,
respirasi selama dan sesudah aktifitas
(catat adanya respon dan peningkatan
aktivitas seperti: peningkatan HR,
disritmia, pusing, dipsnea, takipnea, dll).
4) Berikan situasi yang tenang.
Pertahankan bedrest bila diperlukan,
batasi pengunjung/ telepon/ gangguan
lainnya.
5) Ubah posisi klien dan monitor adanya
pusing.
6) Prioritaskan istirahat yang banyak
dalam asuhan keperawatan
7) Berikan ijin pada klien dalam
melakukan aktivitas.
8) Programkan rencana aktivitas
dengan klien, termasuk aktivitas
yang dipandang klien perlu.
9) Gunakan teknik pengamanan, contoh
kursi aman, duduk dalam melakukan
aktivitas
10) Beritahu klien untuk menghentikan
aktivitas bila ada nyeri dada, sulit
bernapas,.
11) Kolaborasi :
Beri oksigen sesuai kebutuhan
Beri obat sesuai program
pengobatan
----0000----