Anda di halaman 1dari 6

JALAN SUKSES ANAK MELALUI MINAT DAN BAKAT

Minat dan bakat seringkali dikaitkan dengan faktor kecerdasan dan


kesuksesan seseorang. Orang bisa dikatakan cerdas manakala ia mampu
memahami, mengembangkan dan mendayagunakan bakatnya untuk kepentingan
dan kebahagiaan hidupnya. Sukses bisa saja karena bakat, tetapi sering juga
karena minat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bakat adalah dasar


(kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir. Sementara minat
adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa bakat merupakan potensi yang ada dalam diri
masing-masing anak sejak lahir yang biasanya merupakan kemampuan orangtua
yang menurun pada anaknya, namun bisa jadi bakat tersebut muncul secara alami
dan bukan karena faktor keturunan. Sementara minat adalah kecenderungan
ataupun keinginan anak terhadap sesuatu yang ia sukai.

Bakat pada anak dapat terlihat sejak kecil. Ada anak yang menyukai
keteraturan yang terlihat dari kebiasaannya membereskan dan menyimpan mainan
pada tempatnya. Tetapi ada pula yang tidak rapi menyimpan sesuatu namun senang
tampil di depan umum maupun memecahkan teka-teki.

Meski demikian bakat pada anak akan lebih terlihat sekitar umur 10 tahun
dimana ia sudah mengeksplorasi banyak hal. Pada usia ini orang tua sudah dapat
melihat minat anak di beberapa bidang yang ia gemari. Dari bidang-bidang tersebut
akan ada suatu bidang dimana ia tampak paling menonjol dibanding teman-
temannya, itulah yang dinamakan bakat.

Bagi sebagian anak mereka akan berbakat di bidang olahraga, menyanyi,


menggambar, menari maupun berbicara di depan umum dan bersosialisasi dengan
teman-temannya. Bakat dapat meliputi kemampuan dalam mengerjakan sesuatu
maupun sikap dasar yang dimiliki anak sejak lahir.

Ismiyati Yuliatun, S.Psi.,Psikolog. Disampaikan dlm bincang santai RRI , 9 Okt 2019 1
Jenis-jenis bakat antara lain sebagai berikut:

1. Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang


bersifat umum, artinya setiap orang memiliki.
2. Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus,
artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah,
olahraga.
Selain itu bakat khusus yang lain, yaitu :
1. Bakat Verbal
Bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata –
kata.
2. Bakat Numerikal
Bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka.
3. Bakat Skolastik
Kombinasi kata – kata (logika) dan angka – angka. Kemampuan dalam
penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis,
mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya
bersifat rasional. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan
pemprogram komputer.(Newton, Einstein, dsb.)
4. Bakat Abstrak
Bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan,
diagram, ukuran – ukuran, bentuk – bentuk dan posisi-posisinya.
5. Bakat mekanik
Bakat tentang prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan
alat – alat lainnya.
6. Bakat Relasi Ruang (spasial)
Bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau berfikir dalam
3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat
menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide
secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.
Ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin.
(Thomas Edison, Pablo Picasso, Ansel Adams, dsb.)

Ismiyati Yuliatun, S.Psi.,Psikolog. Disampaikan dlm bincang santai RRI , 9 Okt 2019 2
7. Bakat kecepatan ketelitian klerikal
Bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor
dan lain – lainnya.
8. Bakat bahasa (linguistik)
Bakat tentang penalaran analistis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk
jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain – lainnya.

Pengertian Minat
Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan
menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa
puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ; 59).
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari
perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang
mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988;
62).
Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu proses pengembangan dalam
mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada
suatu kegiatan yang diminatinya.

Jenis – jenis minat (Guilford, 1956) :


1. Minat vokasional merujuk pada bidang – bidang pekerjaan.
a. Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan sosial.
b. Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual beli,
periklanan, akuntansi, kesekretariatan dan lain – lain.
c. Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain.
2. Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau
hobi. Misalnya petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain – lain.

Ismiyati Yuliatun, S.Psi.,Psikolog. Disampaikan dlm bincang santai RRI , 9 Okt 2019 3
Hal – hal yang dapat dilakukan untuk mengetahui bakat anak antara lain:

1. Pelajari tentang bakat


Cara pertama untuk mengetahui bakat anak adalah dengan mempelajari
lebih dulu mengenai bakat. Ini penting bagi orang tua sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman atau ketidaktepatan dalam mengambil keputusan.
Setiap orang tua perlu belajar menyelami apa itu bakat dan hal-hal lain
terkait dengan bakat, minat, dan kecerdasan. Orang tua pun akan mengetahui apa
yang dimaksud dengan bakat, jenis-jenis bakat, dan cara menindaklanjuti bakat.
Apabila Anda mengetahui banyak jenis bakat maka akan semakin mudah
bagi Anda mendeteksi dan menyadari sebuah bakat yang dimiliki oleh anak.
Sebagai contoh, orang tua yang tahu bahwa menulis adalah sebuah bakat maka
bisa langsung menyadari jika anaknya menunjukkan keunggulan dalam
keterampilan membuat tulisan.
Masih banyak orang tua yang memiliki sedikit pengetahuan tentang aneka
jenis bakat. Mungkin ada orang tua yang masih berpikiran bahwa bakat itu seperti
sains, seni, olahraga dan lainnya. Jadi, jika anaknya tidak memiliki bakat yang
dikenalnya maka ia menganggap anaknya tidak memiliki bakat.
Dampaknya cukup fatal bukan? Ini akan mempersulit mengetahui bakat
anak apalagi ingin mengembangkannya. Jadi, mulai sekarang pelajarilah informasi
terkait bakat dan dalami. Ini bertujuan untuk memudahkan Anda mendapatkan cara
mengetahui bakat anak.

2. Perhatikan ketertarikannya sehari-hari


Setelah Anda memiliki pengetahuan tentang bakat maka mulailah untuk
memerhatikan aktvitas anak. Perhatikan apa yang ia kerjakan, hal-hal apa saja yang
menarik perhatiannya. Amati apa hal yang paling sering dilakukan, dimainkan, dan
dibincangkan.
Sering kali, hal yang menarik minat anak adalah sebuah tanda awal minat
dan bakat anak dalam hal itu atau yang terkait dengan itu. Contohnya, jika anak
Anda suka sekali segala sesuatu yang terkait dengan mobil maka bisa jadi bakatnya
terkait dengan mobil. Mungkin ia berbakat dalam mendesain mobil, merancang
mesin untuk mobil, atau balapan mobil.

Ismiyati Yuliatun, S.Psi.,Psikolog. Disampaikan dlm bincang santai RRI , 9 Okt 2019 4
3. Perkenalkan anak dengan banyak keterampilan
Cara mengetahui bakat anak biasanya diikuti dengan memperkenalkan anak
dengan banyak bidang. Perkenalkan anak dengan sains, seni, olahraga, teknologi,
digital, beladiri, dan lainnya. Paparlah anak dengan banyak hal positif.
Dengan begitu ia akan mengenal banyak hal dan meningkatkan peluang
untuk menemukan ketertarikannya. Mungkin saja anak Anda memiliki bakat
melakukan koding. Akan tetapi, bagaimana ia bisa mengetahui bakatnya dalam hal
itu jika ia tidak mengenal apa itu koding.

4. Amati anak ketika sedang belajar keterampilan tertentu


Setelah anak mengetahui banyak bidang atau hal khusus, biasanya ia akan
menindaklanjutinya dengan permintaan kepada Anda. Sebagai contoh, “Bunda, aku
ingin belajar melukis.” Itu adalah respon yang bagus dan dukunglah.
Perhatikan bagaimana ketika anak sedang berada di kelas melukis . Apakah
ia sangat antusias? Tidak bosan bahkan meminta tambahan jam pelajaran? Apakah
ia terus bergelut dengan hal tersebut? Jika jawabannya positif maka itu merupakan
tanda bahwa adalah anak berbakat dalam bidang melukis.

5. Cermati keunggulannya pada hal tertentu


Nilai pelajaran anak di sekolah tidak menunjukkan prestasi apa pun? Jangan
sampai Anda memiliki pemikiran bahwa anak Anda tidak berbakat bahkan ‘bodoh’.
Bakat mencakup hal yang sangat luas. Tidak semua anak berbakat memiliki bakat
akademis seperti sains dan matematika.
Jadi, jangan berkecil hati bila anak Anda tidak unggul secara akademis. Itu
artinya ia memiliki bakat nonakademis. Tugas Anda adalah menemukan bakat
nonakademis apa yang nilainya tinggi. Mungkin, anak Anda memiliki suara yang
sangat indah atau anak Anda unggul dalam membuat puisi.

6. Gali informasi aktivitas anak di luar rumah


Umumnya, anak memiliki kegiatan di luar rumah seperti di sekolah. Kegiatan
anak di sekolah yang cukup lama seharusnya perlu dipantau. Ini bukan berarti Anda
harus ikut menemaninya di dalam kelas. Anda bisa menanyakannya kepada guru
atau teman-temannya. Galilah informasi terkait minat dan bakatnya.

Ismiyati Yuliatun, S.Psi.,Psikolog. Disampaikan dlm bincang santai RRI , 9 Okt 2019 5
7. Lakukan tes bakat anak
Cara mengetahui bakat anak yang cukup ampuh dan efektif adalah dengan
melakukan tes bakat anak. Tes bakat anak ini tentunya tidak sama dengan tes IQ.
Jika tes IQ menunjukkan tingkat kecerdasan secara umum maka tes bakat
memberikan informasi terkait kecerdasan khusus.

8. Konsultasi dengan ahli


Mengetahui bakat anak juga bisa dilakukan dengan menggunakan jasa
konsultasi dengan ahli (psikolog). Konsultasi dengan ahli cukup membantu untuk
mengetahui bakat anak.

9. Berikan anak kesempatan untuk mendalami suatu bidang secara serius


Suatu hal yang wajar jika anak pernah memiliki minat pada hal tertentu
tetapi berhenti hanya dalam beberapa bulan bahkan hari. Ini adalah hal yang wajar
karena anak masih mengekslorasi minat dan bakatnya.
Semakin bertambah usia anak maka ia akan semakin mantap dengan
pilihannya. Janganlah meragukan hal ini. Akan tiba masanya di mana anak akan
menunjukkan keseriusannya untuk mendalami hal tertentu yang kemungkinan besar
ia sudah menemukan bakatnya. Berikanlah ia kesempatan untuk mendalami bidang
pilihannya.

10. Tantang anak dengan sebuah proyek nyata


Tantanglah anak untuk menghasilkan sebuah karya nyata dalam bentuk
sebuah proyek. Contohnya, tantang anak berbakat dalam bidang sains untuk
membuat temuan ilmiah. Mulailah dari yang paling mudah.
Cara mengetahui bakat anak dengan cara ini juga tak kalah dengan tes
bakat anak. Namun, jangan langsung memberi tantangan kepada anak sebelum ia
cukup belajar banyak pada bidang tersebut.

Jika sudah menemukan kekuatan dalam diri anak...asahlah agar menjadi


tajam. Jangan fokus pada kelemahannya karena akan menutup kekuatan yang
dimiliki.

Terima kasih.....
Ismiyati Yuliatun, S.Psi.,Psikolog. Disampaikan dlm bincang santai RRI , 9 Okt 2019 6

Anda mungkin juga menyukai