Anda di halaman 1dari 1

Nama kelompok :

 Solihah 17.0605.0006
 Venu Umikhovivatun N 17.0605.0015
 Feby Ika N 17.0605.0025
 Yeny Nurcholifah 17.0605.0034
 Nahdliyah Umma 17.0605.0045

“Persepsi Pasien Terhadap Konseling Pengobatan di Apotek Masyarakat”

Pelayanan kesehatan mempunyai peranan strategis dalam upaya meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat. Pelayanan apotek merupakan salah satu pelayanan kesehatan di
Indonesia. Pelayanan apotek saat ini harus berubah orientasi dari drug oriented menjadi patient
oriented dengan berasaskan pharmaceutical care. Kegiatan pelayanan farmasi yang tadinya
hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi harus diubah menjadi pelayanan yang
komprehensif dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien(1).
Pemberian konseling dan informasi kepada pasien sangat bermanfaat untuk
meningkatkan kepatuhan dan mencegah kegagalan terapi obat pasien(2). Peneliti
sebelumnya menemukan bahwa banyak pasien lebih suka menerima informasi tentang efek
samping obat. Namun, beberapa pasien tidak ingin menerima informasi tentang efek samping
obat karena mereka khawatir bahwa hal itu mungkin berdampak negatif pada kepatuhan mereka
terhadap pengobatan. Menurut Borgsteede et al. menemukan bahwa sebagian besar pasien lebih
suka menerima informasi secara lisan dan tertulis, apoteker secara teratur menawarkan konseling
verbal terhadap resep obat baru, tetapi informasi obat tertulis jarang disediakan(3)
Masih ada Apoteker yang belum melakukan konseling sehingga peneliti ingin
mengetahui bagaimana persepsinya terhadap konseling pasien di Magelang sebagai upaya untuk
meningkatkan pelayanan kefarmasian di apotek dan untuk memperbaiki kualitas hidup pasien.
Sampai saat ini di Magelang terdapat sekitar ±100 apotek(4).

Anda mungkin juga menyukai