Anda di halaman 1dari 11

Nama : Hendra

NIM : 4201712007
Kelas : 5B
Program Studi : Perencanaan Perumahan dan Pemukiman
Mata Kuliah : Analisis Struktur Bangunan Gedung

1. Jelaskan tentang konstruksi yang kokoh !


Jawaban :
Konstruksi yang kokoh adalah suatu konstruksi yang keadaannya dalam kondisi stabil.
Stabil jika gaya-gaya yang bekerja pada konstruksi tersebut dalam arah vertikal dan
horizontal saling menghilangkan gaya tersebut, begitu juga dengan momen yang bekerja
pada setiap titik buhul saling menghilangkan ( £RV = 0 ; £RH = 0 ; £M = 0 ).

2. Jelaskan tentang mekanika rekayasa !


Jawaban :
Mekanika rekayasa merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang gaya-gaya yang
bekerja pada konstruksi dengan prinsip keseimbangan gaya, dengan kata lain bahwa gaya
aksi yang terjadi pada bangunan harus sama dengan gaya reaksi yang dirasakan sehingga
bangunan yang ada seimbang.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya !


Jawaban :
Gaya merupakan kekuatan yang dapat mebuat benda dalam keadaan diam menjadi
bergerak. Gaya biasa dilambangkan sebagai besaran yang mempunyai arah dan
digambarkan dalam ilmu fisika sebagai vector.

4. Apa yang dimaksud dengan resultan gaya ?


Jawaban :
Resultan gaya merupaka penggabungan dua gaya atau lebih yang bekerja pada sebuah
benda.
5. Apa yang dimaksud dengan momen ?
Jawaban :
Momen adalah sebuah besaran yang menyatakan besarnya gaya yang bekerja pada
sebuah benda sehingga mengakibatkan benda tersebut berotasi. Besarnya momen
tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu putaran dan letak gaya.

6. Sebutkan dan jelaskan tentang tumpuan pada konstruksi !


Jawaban :
Tumpuan ialah tempat perletakan konstruksi atau dukungan bagi konstruksi dalam
meneruskan gaya-gaya yang bekerja ke pondasi. Dalam ilmu analisa struktur dikenal 3
jenis tumpuan yaitu tumpuan sendi, tumpuan rol dan tumpuan jepit.
a. Tumpuan sendi
Tumpuan sendi sering disebut juga sebagai tumpuan engsel, karena cara
kerjanya mirip dengan engsel. Tumpuan mampu memberikan reaksi gaya
horizontal dan vertikal, artinya tumpuan sendi dapat menahan gaya vertikal
maupun gaya horizontal dan tidak dapat menahan momen.
b. Tumpuan rol
Tumpuan rol merupakan tumpuan yang dapat bergeser kearah horizontal
sehingga tumpuan ini tidak dapat menahan gaya horizontal. Pada tumpuan rol
terdapat roda yang dapat bergeser yang gunanya untuk mengakomodir pemuaian
pada konstruksi sehingga apabila ada getaran pada konstruksi, konstruksi tidak
rusak. Tumpuan rol hanya mampu memberikan reaksi arah vertikal saja, artinya
tumpuan rol hanya bisa menahan gaya secara vertikal saja dan tidak bias menahan
gaya horizontal dan momen.
c. Tumpuan jepit
Tumpuan jepit ialah merupakan tumpuan berupa balok yang terjepit pada
tiang atau kolom. Pada tumpuan ini mampu memberikan reaksi terhadap gaya
vertikal, horizontal bahkan mampu memberikan reaksi terhadap putaran momen
(RV, RH, M).
7. Jelaskan tentang muatan !
Jawaban :
Muatan(Gaya Aksi) merupakan Beban yang bekerja pada suatu struktur dan selalu
mempunyai besaran arah, dan garis kerja.

8. Jelaskan muatan terpusat !


Jawaban :
Muatan titik (beban terpusat) merupakan muatan yang garis kerjanya bekerja melalui satu
titik, misalnya berat seseorang melalui kaki atau berat kolom pada pondasi.
9. Jelaskan apa yang dimaksud muatan terbagi rata !
Jawaban :
Muatan terbagi rata (beban merata) merupakan muatan yang bekerja pada bidang terbagi
rata sama pada setiap satuan luas, misalnya berat sekelompok orang di dalam suatu
ruangan atau berat slof pada pondasi.

10. Jelaskan apa yang dimaksud tegangan dan regangan !


Jawaban :
Tegangan/Stress (σ) merupakan sebuah benda elastis yang ditarik oleh sebuah gaya,
benda tersebut akan bertambah panjang sampai ukuran tertentu. Besarnya tegangan
adalah perbandingan antara gaya tarik yang bekerja terhadap luas penampang
benda. Tegangan dinotasikan dengan σ (sigma), satuannya Nm-2. Secara matematis.
Regangan (e) merupakan perubahan relatif ukuran atau bentuk benda yang
mengalami tegangan atau perubahan panjang. Panjang batang mula-mula adalah Lo.
Setelah mendapat gaya tarik sebesar F, batang tersebut berubah panjangnya menjadi L.
dengan demikian, batang tersebut mendapatkan pertambahan panjang sebesar , dengan
∆L= L-Lo. Oleh karena itu, regangan didefinisikan sebagai perbandingan antara
pertambahan panjang benda dan panjang benda mula-mula.
11. Uraikan dan jelaskan langkah perhitungan, 50 kN/cm2 = ……..ton/m2 ?
Jawaban :
kN ke ton = dibagi 1000
cm2 ke m2 = dibagi 100 ( karena ada tanda / maka dijadikan kali)
karena besaran angka yang akan dihitung adalah 50 maka 50 kN dibagi 1000 agar
menjadi satuan ton sehingga menjadi 0,05 ton
karena satuan asal kN/cm2 menjadi ton/m2 maka 0,05 ton dikali 100 agar menjadi satuan
ton/m2
maka hasil akhir perhitungan adalah 0,05 x 100 = 5 ton/m2

12. Kapan reaksi tumpuan terjadi ?


Jawaban :
Reaksi tumpuan terjadi pada saat benda terjadi aksi yang berupa gaya , muatan, beban
atau yang lainnya yang membebani bidang balok atau lainya sehingga tumpuan
mengeluarkan reaksi untuk menahan aksi tersebut.

13. Apa yang dimaksud bidang momen positif dan momen negative ?
Jawaban :
Bidang momen positif (+) merupakan bidang momen yang berada pada bagian
lapangan atau tertarik, momen gaya yang mengahasilkan rotasi searah jarum jam.
Momen gaya negatif ( - ) merupakan bidang momen yang berada pada bagian tumpuan
atau tertekan, momen gaya yang menghasilkan rotasi berlawanan arah jarum jam.

14. Apa yang dimaksud gaya lintang ?


Jawaban :
Gaya lintang adalah gaya-gaya yang bekerja tegak lurus terhadap sumbu batang.

15. Apa yang dimaksud gaya normal ?


Jawaban :
Gaya normal adalah gaya-gaya yang bekerja segaris lurus dengan sumbu batang.
16. Pada sebuah balok ABC seperti diperhatikan pada gambar dibawah ini, diberikan beban
terpusat sebesar P1=6 ton dan P2=4,5 ton. Tentukan reaksi, momen, gaya lintang dan
gambarkan pada masing-masing.

Jawaban :

Menghitung Reaksi :

∑ MB = 0 ∑ MA = 0

RVA.6m – P1.4m + P2.2m = 0 - RVB.6m + P2.8m + P1.2m = 0

6tx4m − 4,5tx2m 4,5tx8m + 6tx2m


RVA = RVB =
6m 6𝑚

= 2,5 t =8t

Check !

RVA + RVB – P1 – P2 = 0

2,5 t + 8 t – 6 t – 4,5 t = 0 t

0 = 0 (Oke)
 Menghitung Gaya Momen

MA = 0 tm

MD = RVA x 2 m = 2,5 x 2 = 5 tm

MB = RVA x 6 m – P1 x 4m = 2,5 t x 6 m – 6 t x 4 m = – 9 tm

MC = RVA x 8 m – P1 x 6 m + RVB x 2 m + P2 x 0 m
= 2,5 t x 8 m – 6 t x 6 m + 8 t x 2 m + 0 m = 0 tm

 Menghitung Gaya Lintang


LAKiri = 0 tm
A
LAKanan = RVA = 2,5 t

LDKiri = RVA = 2,5 t


D
LDKanan = RVA – P1 = 2,5 t – 6 t = – 3,5 t

LBKiri = RVA – P1 = 2,5 t – 6 t = – 3,5 t


B
LBKanan = RVA – P1 + RVB = 2,5 t – 6 t + 8 t = 4,5 t

LCKiri = RVA – P1 + RVB = 2,5 t – 6 t + 8 t = 4,5 t


C
LCKanan = RVA – P1 + RVB – P2 = 2,5 t – 6 t + 8 t – 4,5 t = 0 t
Gambar Momen

Gambar lintang

17. Sebuah balok AB dengan panjang 8m, dibebani dengan beban terbagi rata sebesar q=4,5
t/m sepanjang L1=3,5 m, beban terpusat P1=6 ton pada jarak 5,5 m dari sisi kiri balok,
dan P2=4,5 ton yang bekerja miring dengan sudut 45° pada jarak 6,5 m dari sisi kiri
balok. Tentukan reaksi, momen, gaya lintang dan gambarkan bidang masing-masing.
Jawaban :

Menghitung Reaksi :

Q = q x jarak
= 4,5t/m x 3,5m
= 15,75 t
P2sin = p2 x sin 45°

= 4,5t x sin 45°


= 3,1819 t
P2cos = p2 x cos 45°
= 4,5t x cos 45°

= 3,1819 t

∑ 𝑀𝐵 = 𝑂

RVA.8m - Q. 6,25m-P1.2,5m - P2 sin α.1,5m = 0

15,75t.6,25m + 6t.2,5m + 3,1819t.1,5m


RVA =
8m
=14,7763 t
∑ 𝑀𝐴 = 𝑂

-RVB.8m + P2 sin α.6,5m+ P1.5,5m+Q.1,75m = 0

3,1819t.6,5m+ 6t.5,5m +15,75t.1,75m


RVB =
8𝑚
= 10,1556 t

Check !

RVA + RVB - Q - P1 - P2 Sin α = 0

14,7763 t + 10,1556 t -15,75 t - 6 t - 3,1819 t = 0 t

0 = 0 (Oke)

 Menghitung Gaya Momen


M = 0 tm
MX = Rva . x (q.x) (1/2 . x)
MX = Rva . x ½.q.x2
Rva - q.x
Rva 14,7763
X = = = 3,2836m (Dari titik A)
𝑞 4,5
MX = Rva . x - 1/2 . q . x2
= 14,7763t . 3,2836m - 1/2 . 4,5 (3,28362m)
= 24,2599 tm
MC = RVA . 3,5m - Q . 1,75m
= 14,7763t . 3,5m - 15,75t . 1,75m
= 24,1545 tm
MD = RVA . 5,5m - Q . 3,75m
= 14,7763t . 5,5m - 15,75t . 3,75m
= 22,2071 tm
ME = RVA . 6,5 m - Q . 4,75m - P1 . 1m
= 14,7763t . 6,5m – 15,75t . 4,75m – 6t . 1m
= 15 , 2334 tm
MB = RVA . 8m - Q . 6,25m - P1 . 2,5m - P2 sin . 1,5m
= 14,7763t . 8m - 15,75t . 6,25m - 6t . 2,5m – 3,1819t . 1,5m
= 0 tm

 Menghitung Gaya Lintang


LAKiri = 0 tm
A
LAKanan = RVA = 14,7763 t

LxKiri = RVA - qx = 14,7763 t - 4,5 t/m x 3,2836m = 0 t


X
LxKanan = RVA - qx = 14,7763 t - 4,5 t/m x 3,2836m = 0 t

LcKiri = RVA - Q = 14,7763 t - 15,75 t = - 0,9737 t


C
LBKanan = RVA - Q = 14,7763 t - 15,75 t = - 0,9737 t

LDKiri = RVA - Q = 14,7763 t - 15,75 t = - 0,9737 t


D
LDKanan = RVA - Q - P1 = 14,7763 t - 15,75 t – 6 t = - 6,9737 t

LEKiri = RVA - Q - P1 = 14,7763 t - 15,75 t – 6 t= - 6,9737 t


E
LDKanan = RVA - Q-P1 - P2 sin a + RVB = 14,7763 t - 15,75 t - 6 t - 3,1819 +
10,1556 t = 0 t
Gambar Momen

Gambar Momen

Anda mungkin juga menyukai