Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan pembangunan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 36
Tahun 2009 diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar meningatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan
pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kmandirian, adil dan merata, serta
pengutamaan dan manfaat dngan perhatian khusus pada kelompok sasaran penduduk
rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (Lansia), dan keluarga miskin.
Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan keehatan tersebut harus
dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan dngan berpedoman suatu
landasan acuan dalam bentuk dokumen perencanaan.
Perencanaan pembangunan daerah adalah proses panyusunan tahapan kegiatan
yang melibatkan berbagai unsu-r pemangku kepentingan di dalamnya, guna
pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu
tertentu.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, sebagai pedoman bagi Puskesmas dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan visi dan misi yang ingin
dicapai. Perecanaan pembangunan jangka menengah darah terdiri atas Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis Perangkat
Daerah (Renstra PD). Penyususnan dokumen RPJMD dikoordinasikan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEPEDA), sedangkan penyusunan renstra
disusunoleh Puskesmas sesuai dengan tugas dan kewenangannnya.
Puskesmas merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam
upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik
sesuai dengan visi misi Puskesmas. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui
perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan
mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan oleh Puskesmas dalam rangka
pencapaian tujuan Puskesmas yang telah ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku bahwa setiap Puskesmas perlu meyusun
Rencana Strategis (Renstra) sebagai dokumen perencanaan pembangunan jangka
menengah di setiap Puskesmas untuk jangka waktu lima tahun.

1
Renstra Puskesmas disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Puskesmas serta
berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Penyusunan Renstra terdiri dari
tahapan sebagai berikut :
a. Persiapan penyusunan Renstra Puskesmas
b. Penyusunan rancangan Renstra Puskesmas
c. Penyusunan rancangan akhir Renstra Puskesmas
d. Penetapan Renstra Puskesmas.
Terkait dengan penyusunan Renstra Puskesmas, peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, telah mengatur bahwa RPJMD yang telah ditetapkan
dngan peraturan daerah harus menjadi pedoman dalam menyusun Renstra
Puskesmas. Visi, misi, tujuan strategis dan kebijakan yang tertuang di dalam Renstra
Puskesmas dirumuskan dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang
ditetapkan dalam RPJMD.
Puskesmas merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam
upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dngan perencanaan yang baik sesuai
dngan visi dan misi organisasi. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui
perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan
mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan oleh organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Puskesmas sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Sambas berkewajiban untuk menyususun Rencana Strategis (Renstra)
Puskesmas Tebas Tahun 2016-2021 yang merupakan grand strategy dalam
menghadapi perubahan-perubahan yang timbul khususnya dalam bidang kesehatan.
Renstra juga merupakan penjabaran visi, misi dan program RPJMD kabupaten
Sambas Tahun 2016-2021 yang tertuang dalam visi, misi, tujuan, sasaran, strategis,
kebijakan, program dan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi Puskesmas.

B. LANDASAN HUKUM
Dalam penyusutan Rencan Strategis Puskesmas Tebas memperhatikan arah dan garis
kebijakan terkait yang telah dirumuskan antara lain :
1. Undang – Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang
Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Perpanjangan Pembentukan Daerah Tingkat
II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9)

2
sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah Tingkat II Tapin dan Daerah
Tingkat II Tabalong dngan Mengubah Undang-Undang Nomor Tahun 27 Tahun
1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2756);
2. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubagan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyususnan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
8. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahu 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 3);

3
9. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintaha Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyususnan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1475);
11. Peraturan Darah Propinsi Kalimanatan Barat Nomor 5 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah Propinsi Kalimantan Barat
Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimanatan Barat Tahun 2013
Nomor 5);
12. Peraturan Daerah Propinsi Kailimantan Barat Nomor 10 Tahun 2014 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi kalimantan Barat Tahun 2014-2034
(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014 Nomor 10, Tambahan
Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 8);
13. Peraturan Daerah Propinsi Kalimantan Barat Nomor 3 tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Propinsi Kalimantan
Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Propinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
Nomor 3, Tambahan Daerah Propinsi Kalimantan Barat Nomor 3);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sambas Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Sambas Tahun 2010 Nomor 2);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 17 Tahun 2015 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Sambas Tahun 2015-2035 Peraturan Daerah
Kabupaten Sambas Nomor 2 Tahun 2010 (Lembaran Daerah Kabupaten Sambas
Tahun 2015 Nomor 19);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sambas Tahun 2016
Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sambas Nomor 28);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 8 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sambas 2016-2021
(Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sambas Nomor 31);
18. Peraturan Bupati Sambas Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas
(Berita Daerah Kabupaten Sambas Tahun 2016 Nomor 37)

4
19. Keputusan Bupati Sambas Nomor 419/DINKES/2016 tentang Tim Penyusunan
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas tahun 2016-
2021.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Tebas Tahun 2016-2021 diaksudkan
sebagai pedoman dalam melaksanakan pembangunan guna mewujudkan Visi dan
Misi Puskesmas Tebas dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Adapun tujuannya yaitu :
a. Pedoman dalam merumuskan kebijakan program pembangunan di bidang
kesehatan
b. Kerangka acuan kerja dalam menyususn Rancangan Rencana Kerja (Renja)
periode 2016-2021

c. Hubungan Rencana Strategis Bisnis (RSB) Dengan Dokumen Lainnya


Puskesmas adalah merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten, oleh karenanya RSB yang disusun harus mengacu kepada Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dan RPJMP Kabupaten Sambas.

d. Sistematika Penulisan
Penyusunan Dokumen Rencana Strategi Bisnis (RSB) pada PPK BLUD
Puskesmas Tebas ini terdiri dari delapan (8) bab yaitu :
Bab I Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang, Sejarah PPK BLUD,
Maksud dan Tujuan, Dasar Hukum, Hubungan Rencana Strategis
Bisnis (RSB) dengan Dokumen lainnya, dan Sistematika Penulisan.
Bab II Gambaran Umum PPK BLUD, yang meliputi Kedudukan dan Fungsi
PPK BLUD, Organisasi PPK BLUD, Kondisi Geografis, Kondisi
Demografi, Keadaan Sumber Daya, Derajat Kesehatan, Upaya
Pelayanan Kesehatan PPK BLUD dan Pencapaian Kinerja 2 Tahun
Terakhir.
Bab III Isu Strategis dan Analisa Lingkungan, yang meliputi Isu Strategis, serta
Analisa Lingkungan baik internal maupun eksternal.
Bab IV Visi, Misi, Moto, dan Kebijakan, yang meliputi Visi PPK BLUD
Puskesmas Tebas, Misi PPK BLUD Puskesmas Tebas, Moto PPK
BLUD, Strategi dan Kebijakan dalam mencapai visi dan misi PPK
Bab V BLUD Puskesmas Tebas.

5
Gambaran Rencana Lima Tahunan, yang meliputi Rencana Program,
Kegiatan dan Indikator Kinerja, dan Rencana Pencapaian Progam Lima
Tahunan PPK BLUD, Rencana Pembiayaan Program Lima Tahunan
Bab VI PPK BLUD, Penanggung Jawab Program, dan Prosedur.
Pelaksanaan.
Proyeksi Keuangan Lima Tahunan, yang memuat Proyeksi Arus
Bab VII Kas/Anggaran, Proyeksi Neraca dan Proyeksi Laporan
Operasional/Aktifitas.
Matriks, yang menggambarkan tentang Matriks Rencana Program Lima
Tahunan, Matriks Rencana Pembiayaan Lima Tahunan, Matriks
Proyeksi Arus Kas/Anggaran, Matriks Proyeksi Neraca, dan Matriks
Proyeksi Laporan Operasional Anggaran pada PPK BLUD Puskesmas
Bab VIII Tebas periode Tahun 2016 – 2021.
Penutup.

BAB II
GAMBARAN UMUM PPK BLUD PUSKESMAS TEBAS

2.1. Kedudukan dan Fungsi PPK BLUD


Dalam rangka mengoptimalkan fungsi PPK BLUD dalam mendukung
penyelenggaraan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 diperlukan
adanya kebijakan dan langkah – langkah strategi yang digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan PPK BLUD. Hal ini yang sesuai dengan rencana Strategis Dinas
kesehatan Kabupaten sambas

2.1.1 Kedudukan PPK BLUD


Kedudukan PPK BLUD dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem
Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten dan Sistem Pemerintahan
Daerah :
1. Sistem Kesehatan Nasional

6
Kedudukan PPK BLUD Puskesmas Tebas dalam Sistem Kesehatan
Nasional adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat wilayah kerja PPK BLUD Puskesmas Tebas.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten
Kedudukan PPK BLUD Puskesmas Tebas dalam Sistem Kesehatan Daerah
adalah sebagai Pola Pengelolaan Keuangan Badan Pelayanan Umum
Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas yang bertanggungjawab
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan Kabupaten
Sambas di wilayah kerja PPK BLUD.
3. Sistem Pemerintahan Daerah
Kedudukan PPK BLUD Puskesmas Tebas dalam Sistem Pemerintahan
Daerah adalah sebagai Pola Pengeloalaan Keuangan Badan Pelayanan
Umum Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas yang merupakan unit
struktural Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas bidang kesehatan di
tingkat Kecamatan Tebas.
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Di wilayah kerja PPK BLUD Puskesmas Tebas terdapat berbagai
organisasi pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga
masyarakat dan swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek
bidan dan poliklinik. Kedudukan PPK BLUD Puskesmas Tebas diantara
berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama adalah sebagai mitra.
Di wilayah kerja PPK BLUD Puskesmas Tebas terdapat pula berbagai
bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti
Posyandu, Polindes, Poskesdes. Kedudukan PPK BLUD Puskesmas Tebas
diantara berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya
masyarakat adalah sebagai Pembina.

2.1.1 Fungsi PPK BLUD


1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
PPK BLUD selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggarakan pembangunan lintas sektor termasuk masyarakat dan
dunia usaha di wilayah kerja, sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan. Disamping itu juga aktif memantau dan
melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap pembangunan

7
diwilayah kerjanya dengan mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
PPK BLUD berupaya agar perorangan, keluarga dan masyarakat termasuk
dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri
sendiri dan masyrakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan,
serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan
program kesehatan.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
PPK BLUD bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, yang
meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan yang bersifat pribadi (Private goods) dengan tujuan utama
menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa
mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Jenis
pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan yang bersifat public (Public goods) dengan tujuan utama
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan,
jenis pelayanan tersebut adalah promosi kesehatan, pemberantasan
penyakit, perbaikan gizi, KIA dan KB, Kesehatan jiwa dan lainnya.

2.2. Organisasi PPK BLUD


Sesuai dengan Perda Kabupaten Sambas Nomor 64 Tahun 2009, struktur
organisasi dari PPK BLUD Puskesmas Tebas terdiri dari Pemimpin PPK BLUD dan
PPK (Pejabat Pengelola Keuangan). Di Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas,
disepakati bahwa struktur organisasi PPK BLUD Puskesmas Tebas adalah sebagai
berikut :
1. Pemimpin PPK BLUD.
2. PPK(Pejabat Pengelola Keuangan ).
a. Subbag Umum dan Kepegawaian.
b. Subbag Keuangan dan Aset.
c. Subbag Perencanaan dan Monitoring.

8
3. Koordinator Upaya Kesehatan Wajib.
a. Subkor Promkes (Promosi Kesehatan).
b. Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan .
c. Sub Koordinator Kesehatan Ibu, Anak, dan KB.
d. Sub Koordinator Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM).
e. Sub Koordinator Gizi.
f. Sub Koordinator Pengobatan.
4. Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.
a. Sub Koordinator Upaya Kesehatan Sekolah (UKS).
b. Sub Koordinator Upaya Kesehatan Khusus.
c. Sub Koordinator Kesehatan Gigi dan Mulut.
d. Sub Koordinator Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).

5. Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang.


a. Sub Koordinator Farmasi.
b. Sub Koordinator SP2TP.
c. Sub Koordinator Laboratorium Sederhana.
6. Koordinator Jejaring Pelayanan.
a. Sub Koordinator Pustu Begatuk
b. Sub Koordinator Pustu Tanjam
c. Sub Koordinator Pustu Pusaka
d. Sub Koordinator Pustu Seret Ayon
e. Sub Koordinator Pustu Transmigrasi
2.3. Kondisi Geografi
PPK BLUD Puskesmas Tebas merupakan PPK BLUD yang ada di wilayah
Kecamatan Tebas dan terletak di ibu kota Kecamatan Tebas dengan batas-batas sebagai
berikut :
1. Utara :
2. Barat :
3. Timur :
4. Selatan :
Luas wilayah PPK BLUD Puskesmas Tebas adalah 321, 86 km2 yang terdiri
dari 16 (Enam Belas) desa . Jarak rata-rata dari desa/kelurahan ke PPK BLUD 2 – 6
km dengan waktu tempuh 15 - 30 menit. Wilayah Puskesmas Tebas termasuk dalam
kategori daerah sangat terpencil karena 2 desa sulit dijangkau sarana pelayanan
kesehatan maupun pelayanan lainnya yaitu Desa Seret Ayon dan Desa Maribas. Untuk

9
mencapai desa tersebut jika menggunakan transportasi darat bisa dilewati kendaraan
roda dua dan roda empat dan memerlukan waktu sekitar 1-2 jam perjalanan.

2.4. Kondisi Demografi


Jumlah penduduk di wilayah PPK BLUD Puskesmas Tebas pada tahun 2017
sesuai dengan data statistik di kecamatan adalah 47.857 jiwa sebagaimana tabel 2.1
dengan penduduk miskin 24,73% (11837 jiwa). Tingkat pendidikan terbanyak adalah
tamatan SD 65,29% (31.247 Jiwa). dengan mata pencaharian terbanyak petani 27%.
Pendapatan per kapita penduduk per tahun adalah Rp. 3.924.000,-.

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk menurut Desa/Kelurahan di wilayah kerja PPK BLUD
Puskesmas Tebas pada Tahun 2017.
LUAS JUMLAH JIWA
L P
NO DESA WILAYA TOTAL
H (km²)
1 Sempalai 5.73 1071 1074 2145
2 Seberkat 59.28 1044 990 2034
3 Bekut 5.43 1559 1489 3048
4 Makrampai 4.25 1752 1788 3540
5 Sejiram 4.50 823 817 1640
6 Tebas Kuala 3.38 2875 2880 5755
7 Tebas Sungai 20.00 4277 4381 8658
8 Mekar Sekuntum 7.88 1190 1248 2438
9 Mensere 4.50 1576 1621 3197
10 Pusaka 8.63 1148 1189 2337
11 Segedong 6.30 992 1018 2010
12 Pangkalan Kongsi 10.50 1828 2020 3848
13 Dungun Perapakan 6.00 920 1004 1924
14 Batu Makjage 21.34 1330 1490 2820
15 Maribas 87.50 506 439 945
16 Serat Ayon 66.64 748 734 1518
JUMLAH 321.86 23639 24182 47857
Sumber : Data Demografi Kecamatan Tebas Tahun 2017.

2.5. Keadaan Sumber Daya


2.5.1 Tenaga
Jumlah sumber daya manusia PPK BLUD Puskesmas Tebas adalah sebanyak
58 orang, dengan status kepegawaian PNS 33 orang,Tenaga Kontrak 23 Orang
1 orang tenaga PTT (Pegawai Tidak Tetap). Sedangkan menurut kompetensinya
terdiri dari dokter umum 2 orang, dokter gigi 1 orang, sarjana kesehatan
masyarakat 1 orang, bidan 21 orang, perawat 18 orang, perawat gigi 3 orang,

10
tenaga Gizi 2 orang, sanitarian 2 orang dan analis 2 orang. Dalam rangka
pengembangan karena masih adanya tenaga yang bersatatus non PNS
selanjutnya sumber daya tenaga yang dibutuhkan adalah, perawat gigi 1
orang, , asisten apoteker 1 orang, dan tenaga kebersihan 1 orang.

2.5.2 Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah


PPK BLUD Puskesmas Tebas adalah PPk BLUD rawat jalan dengan jejaring
pelayanan pemerintah terdiri dari 5 Puskesmas Pembantu, 16 Poskesdes, dan 1
Unit Puskesmas Keliling.

2.5.3 Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta.


Di dalam wilayah PPK BLUD Puskesmas Tebas tidak ada bidan praktek swasta
atau pun dokter swasta.

2.5.4 Usaha Kesehatan Bersama Masyarakat


Sesuai dengan Kedudukannya PPK BLUD Puskesmas Tebas membina Usaha
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang terdiri dari 41 Posyandu
di 16 desa yang tersebar di wilayah kerja PPK BLUD Puskesmas Tebas.

2.5.5 Dana
Kegiatan operasional PPK BLUD Puskesmas Tebas ditunjang dengan
pendanaan yang bersumber dari APBD , APBN ( Kemenkes RI), dan sumber
lain yang sah dan tidak mengikat.

2.6. Derajat Kesehatan


Derajat Kesehatan masyarakat di wilayah kerja PPK BLUD Puskesmas Tebas pada
tahun 2017 semakin membaik yaitu dengan Umur Harapan Hidup adalah 71 tahun, tidak
ada Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup dan tidak ada kematian ibu (AKI : 0).

2.7. Upaya Pelayanan Kesehatan PPK BLUD


Untuk mencapai upaya pembangunan kesehatan melalui PPK BLUD, maka
PPK BLUD Puskesmas Tebas bertangungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya merupakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang terdiri dari :

2.7.1 Upaya Kesehatan Wajib


Upaya Kesehatan Wajib adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus

11
diselenggarakan oleh setiap PPK BLUD yang ada di wilayah Indonesia. Upaya
kesehatan wajib PPK BLUD Puskesmas Tebas meliputi :
a. Upaya Promosi Kesehatan.
b. Upaya Kesehatan Lingkungan.
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.
d. Upaya Perbaiki Gizi Masyarakat.
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
f. Upaya Pengobatan.
2.7.2 Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan adalah upaya ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan
dengan kemampuan PPK BLUD. Upaya Kesehatan Pengembangan yang ada di
PPK BLUD Puskesmas Tebas adalah :
a. Upaya Kesehatan Sekolah.
b. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.
c. Upaya Kesehatan Khusus.
d. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut.

2.7.3 Upaya Kesehatan Penunjang


Upaya Kesehatan Penunjang PPK BLUD adalah upaya yang menunjang setiap
kegiatan dalam upaya kesehatan wajib dan pengembangan. Upaya penunjang
yang ada di PPK BLUD Puskesmas Tebas adalah :
a. SP2TP.
b. Laboratorium sederhana.
c. Farmasi.

2.8. Pencapaian Kinerja Dua Tahun Terakhir


Hasil pencapaian kinerja PPK BLUD Puskesmas Tebas dapat diukur dari
pencapaian kinerja kegiatan tahun 2016 dan 2021, yang diperbandingkan dengan target
dari indikator kinerja Indonesia Sehat 2012 dan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas adalah sebagai berikut :

INDIKATOR/KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN


PROGRAM 2016 2017 2018
A. DERAJAT KESEHATAN
1. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 120 0 0
2. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 14 0 0
3. Umur rata-rata harapan hidup 62 67 67
B. KESEHATAN IBU, ANAK, KB

12
1. Kunjungan ibu hamil K-1 95% 82 110
2. Kunjungan ibu hamil K-4 95% 75 104
3. DO K1-K4 < 10% 7 6
4. Deteksi dini resiko tinggi ibu hamil 40% 8 2
5. Ibu Hamil Risti yang dirujuk 100% 100 100
6. Kunjungan Neonatus 90% 78 78
7. Persalinan oleh tenaga kesehatan 90% 39 58
8. Kunjungan Bayi 90% 50,43 53,93
9. BBLR yang ditangani 75% 2,01 2,18
10. Peserta KB Baru 80% 16,34 20
11. Peserta KB Aktif 70% 72 124
C. IMUNISASI
1. Imunisasi bayi HB-0 95% 0 0
2. Imunisasi bayi BCG 90% 120 120
3. Imunisasi bayi HB-DPT 1 95% 116 113
4. Imunisasi bayi HB-DPT 3 95% 114 110
5. Imunisasi bayi Polio-4 90% 115 112
6. Imunisasi bayi Campak 90% 112 114
7. HB-DPT1 – Campak < 10% 19 9
8. Desa Kelurahan UCI 100% 100 100
9. Status T5 Ibu Hamil 85% 38 39
10. BIAS SD Campak Kelas 1 100% 98 97
11. BIAS SD DT kls 1, TT kls 2 & 3 100% 98 98
12. Kejadian KIPI 0% 0 0
D. PERBAIKI GIZI MASYARAKAT
1. Balita terdaftar di posyandu dan mempunyai KMS 50% 44,47 86,37
(K/S)
2. Balita datang nimbang ke Posyandu 1 bulan sekali 50% 20,36 34,95
(D/S)
3. Balita yang naik beratbadannya setiap bulan di 50% 65,43 71,81
Posyandu (N/D)
4. Balita yang BB nya berada dibawah garis merah < 5% 1,4 4,32
(BGM)
5. Balita Gizi kurang ditangani 100% 100 100
6. Balita Gizi buruk ditangangi 100% 100 100
7. Balita Yang mendapat Vit A dosis tinggi 2 kali setahun 90% 74,07 93
8. Keluarga Sadar Gizi 65% 9 33
9. Ibu hamil yang diukur LILA nya 100% 100 100
10. Ibu hamil KEK yang ditangani 100% 100 100
11. Ibu Nifas yang mendapat Vit A 100% 73 77
12. Ibu hamil minum tablet besi 90 tab 90% 86 89
13. PMT Pemulihan Balita kurang gizi dari keluarga 100% 100 100
miskin (Maskin)
E. PEMBERANTASAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
MENULAR (P2PM)
1. Desa /Kelurahan yang mengalami KLB tetangani < 24 100% 0 0
jam
2. Desa/Kelurahan bebas rawan gizi 80% 50 50
3. AFP rate per 100.000 penduduk umur < 15 th < 2% 0 0
4. Penemuan suspek TB Paru 80% 0 0

13
5. Penemuan BTA + TB Paru 70% 0 0
6. Kesembuhan TB Paru BTA + 85% 100 100
7. Pemeriksa Kontak serumah penderita TB Paru BTA + 100% 0 0
8. Penderita DBD yang ditangani 100% 0 0
9. Balita dengan diare yang ditangani 100% 100 100
10. Penderita malaria yang diobati 100% 100 100
11. Penderita kusta yang RFT 100% 0 0
12. Infeksi menular seksual diobati 100% 0 0
13. Gigitan binatang penular rabies tertangani 100% 0 0
F. KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Institusi dibina 70% 18,5 22,3
2. Rumah bangunan bebas jentik nyamuk aedes 95% 30,25 31,5
3. Tempat umum (TTU/TPM) diawasi 85% 59 64,7
4. TTU/TPM yang memenuhi syarat 85% 70 63,6
5. Sarana air bersih pedesaan 90% 75 82
6. Jamban keluarga pedesaan 83% 58,8 64,5
7. SPAL pedesaan 83% 0 0
8. Adanya unit klinik sanitasi Pusk 1% 1 1
G. PROMOSI KESEHATAN
1. Rumah tangga sehat (PHBS) 50% 23 34
2. Bayi dengan ASI Eksklusif 65% 38 39
3. Desa dengan garam yang beryodium baik 90% 85 90
4. Posyandu dengan PURNAMA 40% 0 0
5. Penyuluhan P3 NAFSA 50% 50 50
6. Masyarakat dengan JPK pra bayar 80% 0 0
7. Masyarakat miskin dengan JPK 100% 100 100
H. PENGOBATAN DASAR
1. Utilisasi rawat jalan 25% 25 25
I. USAHA KESEHATAN SEKOLAH
1. Penjaringan siswa SD kls 1 Baru 100% 100 100
2. Penjaringan siswa kls 1 SMP SMU/SMK baru 80% 0 0
J. KESEHATAN USIA LANJUT
1. Pelayanan usia lanjut 30% 15 20
2. PPK BLUD santun lansia 100% 100 100
3. Desa dengan Posyandu Lansia 90% 25 25
K. KESEHATAN JIWA
1. Pelayanan gangguan jiwa di UPT Kesmas 15% 0 0
L. PERAWATAN KESEHATAN
1. Perkesmas Ibu hamil risti 100% 100 100
2. Perkesmas Neonatal risti 100% 100 100
3. Perkesmas Balita risti 100% 100 100
4. Perkesmas Penderita TB Paru BTA+ 100% 100 100
M. KESEHATAN MULUT & GIGI
1. Utilisasi pelayanan gigi & mulut 3% 0 0
2. Ibu hamil dengan pelayanan gigi & mulut yang ANC 80% 0 0
di UPT Kesmas
3. Desa binaan UKGMD 10% 0 0
4. Ratio penambalan dan pencabutan 1:0 0 0

14
N. KESEHATAN MATA
1. Screaning penderita 10% 0 0
2. Penemuan mata katarak 10% 0 0
3. Penderita katarak tertangani 80% 0 0
O. KESEHATAN KERJA
1. Pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal 80% 0 0

P. REGISTRASI RAWAT JALAN


1. Pendaftaran rawat jalan di PPK BLUD dengan SIK 100% 100 100
2. Pengelolaan Rekam Medik 100% 100 100
Q. FARMASI
1. Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan 90% 75 80
2. Ketersediaan Essential 100% 100 100
3. Ketersediaan Obat generik 80% 80 80
R. LABORATORIUM
1. Pelayanan Laboratorium sederhana 100% 0 100
S. PENCATATAN & PELAPORAN
1. Keterpaduan laporan (SP2TP) 100% 100 100
2. Ketepatan pengiriman laporan 100% 100 100
T. PENGELOLAAN LIMBAH
1. Kelola limbah medis sesuai standar 100% 0 0
2. Kelola limbah non medis sesuai standar 100% 0 0

BAB III
ISU STRATEGIS DAN ANALISA LINGKUNGAN

3.1 Isu Strategis


1. Kesehatan merupakan hak asasi manusia belum sepenuhnya di jadikan investasi
dalam pengembangan bangsa.
2. Belum optimalnya arah pembangunan menuju Indonesia sehat dengan beberapa
indikator yaitu :
a. Lingkungan yang sehat belum sepenuhnya mendukung kehidupan setiap orang.
b. Masih banyak masyarakat belum berperilakau hidup bersih dan sehat.

15
c. Akses terhadap kesehatan yang bermutu masih kurang.
3. Derajat kesehatan masih jauh dari harapan yang mana masih tingginya angka
kematian ibu, kematian bayi dan rendahnya usia harapan hidup.
4. Adanya beban dalam penanggulangan penyakit yaitu belum tuntasnya masalah
penyakit menular dan tidak menular.
5. Banyaknya faktor yang berpengaruh yang berdampak terhadap pembangunan
kesehatan seperti krisis ekonomi, social, budaya, perilaku tidak sehat, kurang
peduli terhadap kesehatan.
6. Kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan manusia perlu ditingkatkan baik
kompetensi maupun ratio penempatannya di masing – masing PPK BLUD.
7. Minimnya anggaran untuk menunjang operasional kegiatan PPK BLUD yang
tersedia dari Pemerintah Daerah sehingga sangat berpengaruh terhadap mutu
pelayanan.
8. Sistem pengelolaan keuangan dengan mekanisme APBD berpengaruh terhadap
azas kemanfaatan, baik terhadap pemberi pelayanan maupun yang menerima
pelayanan.

3.2 Analisa Lingkungan


Untuk mencapai visi dan misi PPK BLUD diperlukan kajian strategis dengan
analisa – analisa baik lingkungan internal maupun eksternal dan sejauh mana
pengaruhnya terhadap pencapaian kinerja PPK BLUD.

3.2.1 Faktor Internal : Kekuatan (Strenghts)


a. Kedudukan PPK BLUD yang jelas, baik dalam Sistem Kesehatan Nasional
maupun dalam Sistem Kesehatan Kabupaten.
b. Jumlah tenaga yang cukup.
c. Geografi wilayah kerja terjangkau.
d. Adanya dasar hukum sebagai landasan kerja (Peraturan daerah, Peraturan
Menteri, atau Prosedur tetap).
e. Adanya uraian tegas dan tupoksi yang jelas.
f. Komitmen petugas yang tinggi untuk peningkatan kinerja.

3.2.2 Faktor Internal : Kelemahan (Weaknesses)


a. Jenis dan kompetensi tenaga belum memadai.
b. Pencapaian target kinerja untuk semua program belum merata.
c. Performance fisik rawat jalan kurang.
d. Managemen perencanaan masih top down.
e. Managemen keuangan masih pola tradisional.
f. Dukungan biaya/dana APBD yang belum mencukupi.
g. Sistem informasi Kesehatan yang berbasis computer belum optimal.

16
h. Koordinasi Lintas Program belum optimal.
i. Kurangnya sarana dan prasarana non medis (ATK, Barang cetak).
j. Sistem reward maupun punishment belum terukur sesuai standar
(Remunerasi).

3.2.3 Faktor Eksternal : Peluang (opportunities)


a. Adanya komitmen yang tinggi dari Pimpinan (Stake holders) untuk
pembangunan kesehatan.
b. Adanya jaminan pemeliharaan kesehatan baik untuk masyarakat miskin
maupun masyarakat umum non maskin dari pemegang kebijakan baik
tingkat Pusat dan Daerah.
c. Adanya Dasar Hukum untuk menuju sistem manajemen keuangan modern
(PPK-BLUD) yaitu Permendagri 61/2007.
d. Utilisasi rawat jalan yang semakin meningkat.
e. Tingginya tuntutan masyarakat akan hak pelayanan kesehatan yang
bermutu.

3.2.4 Faktor Eksternal : Ancaman (Threats)


a. Masih terjadinya krisis multi dimensi.
b. Dampak Globalisasi mendukung rivalisasi yang tidak sehat.
c. Perilaku masyarakat terhadap lingkungan yang sehat belum optimal.
d. Berubahnya Pola penyakit baik yang menular maupun yang tidak menular.

17
BAB IV
VISI, MISI, MOTO, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi PPK BLUD Puskesmas Tebas


Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh PPK BLUD adalah
terwujudnya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2025. Kecamatan
sehat merupakan gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang hidup di
lingkungan yang sehat dan perilaku hidup masyarakatnya yang juga sehat, mampu
menjangkau pelayanan kesehatan yang ada di wilayahnya dengan mendapatkan
pelayanan yang bermutu, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi – tingginya.
Visi merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dimasa depan yang secara
sadar harus terwujud dalam kurun waktu tertentu. Adapun visi dari PPK BLUD
Puskesmas Tebas adalah “ PPK BLUD sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar yang
bermutu dan terjangkau untuk mewujudkan Kecamatan Tebas Sehat melalui
peningkatan pelayanan kesehatan dengan berorientasi pada kepuasan pasien, keluarga
dan masyarakat”.

4.2 Misi PPK BLUD Puskesmas Tebas


Misi berfungsi untuk menjelaskan mengapa suatu organisasi harus ada, apa yang
harus dilakukannya dan bagaimana melakukannya untuk mewujudkan visi tersebut.
Adapun misi dari PPK BLUD Puskesmas Tebas untuk mencapai visi tersebut adalah :

18
1) Menjadikan kepuasan pelanggan (customer satisfaction) sebagai orientasi
pada setiap pelayanan.
2) Memberikan pelayanan secara profesional, adil dan tidak membedakan strata
dan status sosial masyarakat.
3) Menerapkan prinsip manajemen bisnis yang sehat dan terbuka.
4) Menjadikan proses pembelajaran sebagai peningkatan profesional SDM
yang dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan.
5) Menggali pendanaan kesehatan dari peran swasta dan dunia usaha.
6) Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna, sesuai dengan standar
mutu dan terjangkau oleh seluruh masyarakat.
7) Menjalin kemitraan dengan semua pihak yang terkait dibidang pelayanan
kesehatan

4.3 Motto PPK BLUD Puskesmas Tebas


Dalam rangka mendorong dan memberikan semangat untuk meningkatkan
kinerja pelayanan kesehatan maka, PPK BLUD Puskesmas Tebas berpedoman pada
motto yaitu
“ DENGAN SENYUM, SAPA, DAN SALAM ”

4.4 Strategi
PPK BLUD Puskesmas Tebas sebagai pengembangan pelayanan kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Kecamatan Tebas, berdasarkan visi dan misinya
mempunyai strategi dalam periode 2016-2021 sebagai berikut :
1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan dengan optimalisasi pelayanan
Puskesmas keliling, Puskesmas Pembantu, Polindes/Poskesdes dengan tenaga
bidan yang ada di Desa.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan baik dari aspek Quality of care maupun
Quality of service.
3. Peningkatan sarana dan prasarana termasuk obat-obatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
4. Memperdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat untuk berperan aktif dalam
penyelenggaraan setiap upaya kesehatan Puskesmas.
5. Meningkatkan keterpaduan (program dan sektoral) untuk mengatasi keterbatasan
sumber daya untuk memperoleh hasil yang optimal.
6. Meningkatkan upaya rujukan baik rujukan kesehatan perorangan maupun rujukan
kesehatan masyarakat.
7. Peningkatan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK).

19
8. Peningkatan pembiayaan kesehatan dan mekanisme pengelolaannya.
9. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan.
Dalam melaksanakan strategi tersebut ada beberapa faktor sebagai kunci penentu
keberhasilan dalam melaksanakan visi dan misi PPK BLUD yaitu :
1. Komitmen untuk menumbuhkan dan membudayakan prinsip – prinsip dalam
pemberian pelayanan yang focus pada pelanggan.
2. Peningkatan professional SDM.
3. Pengembangan sarana prasarana.
4. Pengembangan jenis dan cakupan pelayanan.
5. Peningkatan pemasaran pelayanan PPK BLUD.
6. Pelayanan kesehatan bermutu dan unggul.
7. Komitmen tinggi, itikad moral, disiplin tinggi dalam mewujudkan kepuasan
pasien.
8. Tarif sesuai dengan unit cost.
9. Pengembangan standar operasional pelayanan.
10. Pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.
11. Standar pembangian jasa pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai.
12. Pengembangan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan pihak ketiga.

4.5 Kebijakan
Untuk tercapai visi dan misi PPK BLUD, tidak lepas dari kebijakan Dinas
Kesehatan Kabupaten Sambas yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sambas , sebagai berikut :
1. Menciptakan pelayanan kesehatan tingkat dasar yang prima dengan biaya
terjangkau.
2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang memadai dengan mengoptimalkan
jejaring PPK BLUD.
3. Melaksanakan Jaminan Pelayanan Kesehatan kepada sekelompok masyarakat
yang rentan.
4. Memberdayakan masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
5. Mendorong dan meningkatkan kemitraan dengan pihak terkait.
6. Mendorong dan meningkatkan perilakau hidup bersih dan sehat (PHBS) serta
menciptakan lingkungan yang sehat.
7. Meningkatkan upaya kesehatan PPK BLUD baik perorangan maupun masyarakat.
8. Meningkatkan penampilan PPK BLUD dan jaringannya.
9. Meningkatkan kompotensi tenaga PPk BLUD.
10. Meningkatakan jumlah, jenis dan mutu obat serta perbekalan kesehatan.
11. Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) dengan pemanfaatan teknologi
informasi yang modern.
12. Meningkatkan sistem pembiayaan kesehatan

20
BAB V
GAMBARAN RENCANA LIMA TAHUNAN

5.1 Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja


Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
(Comprehensive Health Care Services) kepada seluruh masyarakat di wilayah kerja
PPK BLUD Puskesmas Tebas, dilaksanakan beberapa upaya kesehatan sebagai
program kerja (ada sekitar 12 program kerja) sesuai dengan tujuan, kegiatan pokok dan
indikator kinerjanya yaitu :
5.1.1 Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Tujuan
1) Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian kesakitan (morbidity)
di kalangan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui.
2) Meningkatkan derajat kesehatan anak.
b. Kegiatan pokok
1) Memeriksa kesehatan ibu hamil (ANC).
2) Mengamati perkembangan dan pertumbuhan anak-anak balita.
3) Memberikan KIE tentang makanan, status gizi, dan mikronutrien
lainnya bagi ibu dan balita.
4) Memberikan pelayan KB kepada pasangan Usia Subur (PUS).
5) Meningkatkan upaya rujukan bagi ibu dan balita risiko tinggi.
6) Memberikan pertolongan persalinan dan bimbingan selama masa
nifas.
c. Indikator kinerja
1) Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi.
2) Persentase cakupan K4 ibu hamil.
3) Persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.
4) Persentase kunjungan neonatus.
5) Persentase cakupan kunjungan bayi.
6) Persentase penanganan Ibu dan balita risiko tinggi.

5.1.2 Program Keluarga Berencana (KB)


a. Tujuan
1) Menurunkan angka kelahiran.
2) Meningkatkan kesehatan ibu sehingga terwujud Norma Keluarga
Kecil Bahagia Dan Sejahtera (NKKBS).
b. Kegiatan pokok
1) Mengadakan Penyuluhan KB.
2) Menyediakan pelayanan alkon termasuk pelayanan efek samping KB.
c. Indikator kinerja
1) Persentase cakupan peserta KB baru.
2) Persentase cakupan peserta KB aktif.
3) Persentase cakupan kejadian komplikasi KB.

21
4) Persentase cakupan kegagalan KB.
5) Persentase cakupan kejadian Drop Out KB.
6) Persentase cakupan PUS maskin ber KB.
7) Persentase cakupan PUS 4 T ber KB.
8) Persentase cakupan PUS dengan penyakit kronis ber KB.
9) Persentase cakupan ibu pasca bersalin/Abortus ber KB.

5.1.3 Program Pemberantassan Penyakit Menular (P2M)


a. Tujuan
1) Menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin.
2) Menangani sesuai standar penyakit menular.
b. Kegiatan pokok
1) Surveilan Epidemiologi.
2) Imunisasi dasar bayi dan anak sekolah (BIAS).
3) Pemberantasan Vector.
c. Indikator kinerja
1) Persentase cakupan AFP (Acute Flacid Paralisys).
2) Persentase cakupan CBS (Case Based Surveylans) campak.
3) Persentase cakupan ACD (Active Case Detection) dan PCD (Pasive
Case Detection).
4) Menurunnya angka kesakitan demam berdarah.
5) Persentase penemuan kasus dan angka kesembuhan.
6) Persentase kepadatan jentik pada masing-masing desa.
7) Persentase desa yang mencapai UCI (Universal Child Imunization).
8) Persentase desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 Jam.
9) Persentase anak sekolah kelas 1 SD mendapatkan imunisasi booster
campak, DT, kelas 2-3 Booster TT.
5.1.4 Program Peningkatan Gizi
a. Tujuan
Meningkatkan status gizi masyarakat melalui pemantauan status gizi (ibu
hamil, balita).
b. Kegiatan pokok
1) Penimbangan balita di puskesmas dan posyandu (SKDN).
2) Pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) ibu hamil.
3) Pemeriksaan HB pada ibu hamil.
4) Pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan maupun penyuluhan
pada balita gangguan status gizi dan ibu hamil KEK.
5) Memberikan penyuluhan gizi.
6) Pemberian Vitamin A dosis tinggi pada balita dan ibu nifas.
7) Pemberian tablet besi pada ibu hamil.
8) Pemberian obat cacing pada anak sekolah SD yang risiko tinggi.
c. Indikator kinerja
1) Persentase balita yang dating setiap bulan nimbang di posyandu.
2) Persentase balita yang naik berat badannya setiap bulan di posyandu.
3) Ibu hamil yang anemia tidak lebih dari 5%.

22
4) Balita dengan status gizi kurang dan buruk tertangani dengan PMT
pemulihan.
5) Persentase ibu hamil yang diukur LILA nya.
6) Ibu Hamil KEK tertangani dengan PMT pemulihan.
7) Persentase balita mendapatkan VIT A dosis tinggi 2 kali setahun.
8) Persentase ibu nifas dapat Vit A dosis tinggi.
9) Persentase ibu hamil dapat tablet besi 90 tablet.
10) Persentase anak SD yang risiko tinggi dapat obat cacing 6 bulan sekali.
5.1.5 Program Kesehatan Lingkungan
a. Tujuan
Menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan,
sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor risiko
timbulnya penyakit menular di masyarakat.
b. Kegiatan pokok
1) Penyuluhan tentang pemanfaatan jamban keluarga yang sehat.
2) Penyuluhan tentang pemanfaatan sarana air bersih yang sehat.
3) Pengambilan dan pemeriksaan sampel air dan lingkungan.
4) Pemeriksaan tempat-tempat umum (TTU).
5) Penyuluhan tentang system pembuangan air limbah (SPAL).
c. Indikator kinerja
1) Persentase rumah tangga yang memiliki dan memanfaatkan jamban
sehat.
2) Persentase rumah tangga yang mengakses air bersih yang sehat.
3) Tidak adanya air bersih dan lingkungan yang berisiko/risiko rendah
berdasarkan hasil sampel laboratorium.
4) Persentase TTU yang memenuhi syarat kesehatan.
5) Persentase rumah tangga yang memiliki SPAL.
6) Persentase Desa bebas jentik nyamuk Aedes.

5.1.6 Program Pengobatan


a. Tujuan
1) Memberikan pengobatan kepada masyarakat.
2) Memberikan perawatan kepada masyarakat.
b. Kegiatan pokok
1) Menegakkan diagnosis dan memberikan pengobatan rawat jalan.
2) Melaksanakan pelayanan Gawat darurat.
3) Melaksanakan Puskesmas Keliling untuk akses pelayanan.
4) Melakukan Upaya rujukan penderita ke unit pelayanan kesehatan
tingkat lanjutan (RSUD, RSUP, dan RS Swasta).

c. Indikator kinerja
1) Persentase utilisasi pengobatan rawat jalan.
2) Persentase pelayanan UGD.
3) Terlaksananya upaya rujukan sesuai standar.
5.1.7 Program Promosi Kesehatan (Promkes)
a. Tujuan

23
1) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai kesehatan melalui
penyuluhan kesehatan.
2) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) untuk tatanan rumahtangga, sekolah, dan institusi.
b. Kegiatan pokok
1) Melakukan penyuluhan terintegrasi, secara berkala kepada perorangan,
kelompok potensial dengan metode ceramah, dan demontrasi dengan
memakai media.
2) Melakukan survey PHBS pada tatanan rumah tangga, sekolah, dan
institusi.
c. Indikator kinerja
1) Persentase Bayi dengan ASI Eksklusif.
2) Persentase Keluarga sadar gizi.
3) Persentase desa baik pemanfaatan garam beryodium.
4) Persentase masyarakat yang berPHBS.
5) Persentase penyuluhan dengan materi NAFZA.
6) Persentase masyarakat yang mempunyai jaminan kesehatan.

5.1.8 Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


a. Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah.
b. Kegiatan pokok
1) Melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak secara berkala.
2) Mengupayakan lingkungan sekolah yang sehat (Air Bersih, Jamban,
dan bak sampah).
3) Pendidikan kesehatan tentang kebersihan peroranagan, kesehatan gigi,
dan kesehatan lingkungan (Dokter Kecil).
4) Mengembangkan pelayanan kesehatan primer (UKS) di sekolah.
5) Melaksanakan pemantauan status gizi anak sekolah.
c. Indikator kinerja
1) Persentase penjaringan anak kelas 1 SD, SMP, dan SMU.
2) Persentase sekolah sehat (PHBS Sekolah).
3) Persentase sekolah SD yang memiliki dokter kecil.
4) Persentase sekolah yang mampu melaksanakan pelayanan kesehatan
primer (P3K) dengan sarana ruang UKS.
5) Persentase anak sekolah dengan gigi sehat.
6) Persentase anak sekolah dengan pemantauan status gizi.

5.1.9 Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas/PHN)


a. Tujuan
1) Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien
dan keluarganya di rumah pasien.
2) Memberikan konseling kepada anggota keluarga untuk mengenali
kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penangulangannya.

24
3) Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan
keluarganya.
b. Kegiatan pokok
Melaksanakan perawatan kesehatan perorangan, keluarga dan kelompok
masyarakat lainnya, yang dilakukan ditingkat rumah tangga (di luar
gedung).
c. Indikator kinerja
1) Persentase kelompok keluarga rawan yang di perkesmas.
2) Persentase Ibu hamil yang berisiko tinggi yang di perkesmas.
3) Persentase balita risiko tinggi yang di perkesmas.
4) Persentase pasien penyakit menular kronis (TB Paru BTA +
HIV+/AIDS) yang di perkesmas.
5) Persentase pasien dengan penyakit jiwa psikotik yang di perkesmas.

5.1.10 Program Kesehatan Jiwa


a. Tujuan
Untuk mencapai tingkat kesehatan jiwa masyarakat secara optimal.
b. Kegiatan pokok
1) Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan psikiatri.
2) Memberikan pertolongan pertama psikiatri, pengobatan atau merujuk
ke rumah sakit jiwa.
3) Memberikan penyuluhan kesehatan jiwa kepada penduduk.
4) Memberikan perawatan lanjutan dan rehabilitas sosial untuk penderita
dan keluarganya setelah pasien dirawat di rumah sakit jiwa.
c. Indikator kinerja
1) Persentase utilisasi pengobatan penderita jiwa di UPT Kesmas.
2) Tidak adanya penderita jiwa yang dipasung di tingkat keluarga.
5.1.11 Program Kesehatan Gigi
a. Tujuan
Menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan
mempertinggi kesadaran kelompok–kelompok masyarakat tentang
pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi.
b. Kegiatan pokok
1) Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan perawatan gigi secara
rutin untuk anak sekolah dan Ibu hamil.
2) Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah dan masyarakat.
c. Indikator kinerja
1) Persentase utilisasi pengobatan dan perawatan gigi di PPK BLUD.
2) Persentase pemeriksaan, perawatan dan pengobatan gigi untuk ibu
hamil dan nifas.
3) Persentase pemeriksaan gigi anak sekolah.

25
5.1.12 Program Laboratorium Sederhana
a. Tujuan
Memeriksa sediaan darah, urine, feces, sputum untuk membantu
menegakkan diagnosis penyakit.
b. Kegiatan pokok
1) Mempersiapkan dan memeriksa sediaan (specimen) di PPK BLUD.
2) Merujuk sediaan untuk pemeriksaan lab ke tingkat yang lebih tinggi
(Lab Rumah Sakit dan Lab Daerah).
c. Indikator kinerja
1) Persentase sediaan yang di periksa.
2) Persentase sediaan yang dirujuk.
3) Persentase tingkat kebenaran hasil pemeriksa sediaan.

5.2 Rencana Pencapaian Program Lima Tahunan PPK BLUD


Menurut tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Sambas, indikator kinerja
program lima tahunan (2017-2021) PPK BLUD Puskesmas Tebas per kegiatan
disajikan dalam bentuk matriks, dapat dilihat pada Bab VII sub 7.1 Matriks Rencana
Program Lima Tahunan Per Kegiatan pada PPK BLUD Puskesmas Tebas Tahun 2017
– 2016, pada halaman 43 sampai dengan halaman 47.

5.3 Rencana Pendanaan/Pembiayaan Program Lima Tahunan PPK BLUD


Berdasarkan sasaran yang akan dicapai oleh PPK BLUD Puskesmas Tebas, pagu
pembiayaan 5 tahunan disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub 7.2 Matriks
Pembiayaan Lima Tahunan PPK BLUD Puskesmas Tebas Tahun 2013 – 2017, pada
halaman 48 sampai dengan halaman 53.

5.4 Program/Kegiatan dan Penanggung Jawab Program


Seperti yang telah diuraikan pada BAB II tentang Gambaran Umum PPK BLUD,
bahwa PPK BLUD sebagai pelayanan kesehatan dasar melaksanakan program upaya
kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan penunjang.
Masing-masing program tersebut mempunyai penanggung jawab program yang
ditetapkan dengan keputusan Pemimpin PPK BLUD Puskesmas Tebas.

Tabel 5.3 Daftar Program/Kegiatan yang ada di PPK BLUD Puskesmas Tebas
No. Nama Program/Kegiatan
I. KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN WAJIB
1. Subkor Kesehatan Ibu , Anak dan KB
a. Kesehatan Anak dan Reproduksi
b. Keluarga Berencana (KB)
2. Subkor P2PM
a. P2 Diare

26
b. P2 BDB
c. P2 Ispa
d. P2 Kusta
e. P2 TB Paru
f. P2 Malaria
g. P2 MS, HIV/AIDS
h. P2 Gigitan HPR
i. Imunisasi
j. Surveilans dan Avian Influensa
3. Subkor Perbaikan Gizi Masyarakat
4. Subkor Kesehatan Lingkungan
5. Subkor Promosi Kesehatan
6. Subkor Pengobatan
a. Rawat Jalan Umum
b. Rawat Jalan Gigi dan Mulut
c. Unit Gawat Darurat
d. P3K dan Pelayanan Kesehatan Sosial
e. Rujukan

II. KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


1. Subkor Upaya Kesehatan Sekolah
2. Subkor Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Subkor Perkesmas
4. Subkor Kesehatan Khusus
a. Upaya Kesehatan Kerja
b. Upaya Kesehatan Olah Raga
c. Upaya Kesehatan Jiwa
d. Upaya Kesehatan Mata
e. Upaya Kesehatan Lanjut Usia (Usila)
f. Upaya Pengobatan Tradisional

III. KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN PENUNJANG


1. Subkor Farmasi
2. Subkor SP2TP
a. Registrasi dan Catatan Medik
b. SIK
3. Subkor Laboratorium

IV. KOORDINATOR JEJARING PELAYANAN


1. Subkor Pustu Seranggam
2. Subkor Poskesdes Gelik
3. Subkor Poskesdes Seranggam
4. Subkor Poskesdes Selakau Tua
5. Subkor Poskesdes Sempadang
6. Subkor Poskesdes Selobat
7. Subkor Puskesmas Keliling

27
5.5 Prosedur Pelaksanaan
Untuk mencapai visi, misi dan motto pelayanan,dan juga sesuai dengan tujuan
pelayanan yaitu dengan memberikan pelayanan prima, akan tercapai pelayanan yang
bermutu, maka setiap program berpedoman pada prosedur pelaksanaan dan standar
pelayanan. Alur Prosedur Pelaksanaan Pelayanan dalam Gedung dapat diketahui pada
gambar 5.1 dibawah ini.

Pasien datang

Pendaftaran
(Loket)

UGD Poli Umum Poli Gigi Poli KIA

Laboratorium

Loket
Konseling Pembayaran Apotik/Farmasi

Pulang Rujuk

Gambar 5.1 Alur Pelayanan dalam Gedung.

5.5.1 Tujuan
Sebagai acuan pelayanan dalam gedung sejak pasien datang sampai dengan
selesai pelayanan sehingga memperlancar proses pelayanan baik secara
administrasi maupun teknis medis.

5.5.2 Ruang Lingkup

28
Prosedur pelayanan ini pelaksanaannya meliputi mulai dari registrasi pasien
datang, penemuan/pembuatan rekam medik, pelayanan di masing-masing
poliklinik, dan pelayanan penunjang lainnya sesuai indikasi.

5.5.3 Prosedur
a. Persiapan
Semua petugas sesuai jadwal aktif mengadakan proses persiapan pra
pelayanan (tempat, alat, sarana dan prasarana lainnya) sesuai bidang tugas
masing-masing.
b. Pendaftaran Pasien
Pramu Usada
1) Mempersilakan masuk dengan menyampaikan salam,
memperkenalkan diri dan menawarkan apa yang bisa dibantu.
2) Mempersilakan mengambil nomor antrian kemudian mendaftarkan diri
di petugas pendaftaran, dan dipersilakan duduk pada tempat yang
tersedia kalau harus menunggu antrian.
3) Mendahulukan pasien lanjut usia atau pasien yang menunjukkan gejala
sakit yang lebih berat.
4) Untuk pasien dalam keadaan gawat darurat langsung dipersilakan ke
ruang pelayanan gawat darurat (UGD).
Petugas Registrasi
1) Menyampaikan salam kemudian menanyakan dan memasukkan data
selengkap mungkin yang berkaitan dengan keadaan pasien.
2) Membuatkan kartu kunjungan bagi pasien yang belum pernah
terdaftar/terdaftar.
3) Mempersilakan pasien untuk menunggu di masing-masing ruang
tunggu sesuai poliklinik.
4) Menyerahkan data ke ruang rekam medic untuk dilakukan
penemuan/pembuatan buku catatan medik (berlaku bagi pasien lama).
5) Membuat catatan medik bagi pasien yang baru pertama berkunjung
dan dianggap tidak punya catatan medik dalam family folder.

Petugas Catatan Medik


1) Menemukan catatan medik sesuai dengan catatan identitas petugas
registrasi (berlaku bagi pasien lama).
2) Mendistribusikan catatan medik ke poliklinik pelayanan sesuai dengan
jenis pelayanan yang diminta dan atau diberikan.

c. Pelayanan Poliklinik

29
Pramu Usada
1) Membantu memperlancar proses pelayanan ke masing-masing
poliklinik pelayanan.
Perawat/Bidan
1) Mencocokkan data diri pasien dan nama kepala keluarga dengan data
yang tertulis di buku/catatan medik pasien.
2) Mengembalikan status pasien ke ruang rekam medik untuk
dikonfirmasi kembali apabila ada perbedaan prinsip dengan data diri
pasien.
3) Menimbang berat badan pada semua anak di bawah 1 tahun atau pada
umur tertentu atas indikasi medis.
4) Mempersilakan duduk pada tempat yang telah tersedia.
5) Melengkapi status dengan kertas resep yang telah mencantumkan
identitas pasien dan dokter.
6) Melakukan anamnesa awal dan pemeriksaan tanda vital atau tanda
lainnya atas indikasi tertentu dan sesuai instruksi dokter.
7) Menulis semua hasil pemeriksaan awal pada status pasien.
8) Perawat/bidan menyerahkan status pasien yang berisi data awal ke
meja dokter.
Dokter Umum/Dokter Gigi
1) Menanyakan keluhan utama pasien.
2) Melakukan anmnesa terarah sesuai dengan keluhan pasien.
3) Melakukan pemeriksaan fisik diagnostik yang mengarah pada keluhan
utama pasien dan sesuai indikasi.
4) Merujuk untuk pemeriksaan penunjang (Laboratorium, EKG, USG
dan lainnya) kalau diperlukan atau karena sebagai penegak diagnose.
5) Menegakkan diagnosa pasti penyakit atau diagnosa kerja.
6) Memberikan terapi (resep) atau tindakan sesuai diagnose kerja
penyakit.
7) Melakukan rujukan apabila karena kompotensi diagnosa belum bisa
ditegakkan atau karena indikasi memerlukan perawatan di pelayanan
kesehatan tingkat lanjut.
8) Meminta tanda persetujuan pasien dan atau keluarganya apabila
memerlukan tindakan medis atau memerlukan rujukan.
9) Mencatat semua tahapan pemeriksaan,tindakan yang dilakukan pada
status pasien.
Perawat/Bidan

30
1) Menginput rekam medik dari buku status ke dalam system computer
(SIMPUS-SIK) dan register poliklinik serta buku-buku catatan bantu
yang berkaitan dengan setoran atau klaim administrasi keuangan.
2) Mencatat identitas dan status pasien (Askes, Jamkesmas, JKBM,
Umum), diagnose tujuan rujukan ke dalam buku/register brujukan.
3) Mengembalikan status/catattan medik pasien dengan lengkap kepada
petugas catatan medik (RM/registrasi).
4) Melakukan rekapitulasi harian/bulanan yang berkaitan dengan data-
data untuk keperluan laporan bulanan.

d. Pelayanan Penunjang
Petugas Laboratorium/Elektromedik
1) Menyampaikan salam dan mempersilakan pasien untuk duduk di
tempat yang telah disediakan.
2) Mencocokkan data diri pasien dengan format permintaan
pemeriksaan penunjang.
3) Menjelaskan dan meminta persetujuan kepada pasien mengenai
maksud dan teknik pengambilan specimen.
4) Melakukan tatalaksana pemeriksaan sesuai standar yang sudah
ditetapkan.
5) Menjelaskan kepada pasien mengenai informasi hasil pemeriksaan
(waktu selesainya) dan meminta nomor kontak person kalau
diperlukan.
6) Menginformasikan secara tertulis hasil pemeriksaan kepada Dokter,
perawat, bidan dan atau pasien tepat waktu.
7) Melakukan pencatatan terhadap jenis pemeriksaan, hasil pemeriksaan
serta catatan bantu lainnya yang berkaitan dengan administrasi
keuangan.
Petugas Konseling
1) Menyampaikan salam dan mempersilakan duduk.
2) Memperkenalkan diri serta mencocokkan data diri pasien dengan
catatan medik.
3) Melakukan anamnesa yang mengarah kepada keluhan utama atau
penyakit yang berkaitan dengan prilaku hidup bersih dan sehat.
4) Melakukan pengukuran terhadap berat badan dan tinggi badan atas
dasar indikasi.
5) Mencatat semua hasil anamnesa dan pemeriksaan di catatan medik
pasien.

31
6) Menganalisa hasil pemeriksaan maupun hasil anamnesa untuk
menentukan intervensi terhadap prilaku yang berkaitan dengan
penyakit.
7) Memberikan cara tatalaksana yang berkaitan dengan prilaku untuk
menjaga agar penyakit yang dideritanya biar sembuh terkendali dan
mencegah komplikasi.
8) Memberikan anjuran/saran secara tertulis kepada pasien/keluarganya
mengenai hal-hal yang harus dilakukan di rumah untuk membantu
proses penyembuhan/pemulihan kondisi penyakit.
9) Mencatat semua hasil kegiatan ke dalam buku catatan kerja dan
melaporkan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Petugas Apotik/Farmasi
1) Menyampaikan salam dan memberitahukan agar pasien menunjukkan
dan menyerahkan bukti/resep pengambilan obat.
2) Mencocokkan identitas pasien dengan identitas resep yang diserahkan
maupun yang ada pada system computer (SIK).
3) Mempersilakan kepada pasien agar menunggu di tempat yang telah
tersedia selama proses pengambilan/peracikan obat.
4) Melakukan pengecekkan dan pengambilan obat sesuai dengan resep.
5) Menginformasikan kepada dokter kalau ada obat yang diminta
Melalui resep tidak tersedia atau tersedia dengan merk dagang lain,
agar mendapatkan informasi untuk penggantian item obat pada resep.
6) Menuliskan nama, tanggal dan aturan pakai pada pembungkus atau
tempat obat dengan jelas.
7) Melakukan pemanggilan kepada pasien yang obatnya sudah siap untuk
diserahkan.
8) Memberikan penjelasan kepada pasien/keluarganya tentang cara
pemakaian obat dan dimohon untuk segera kontrol apabila terjadi
gangguan yang dirasakan akibat obat.
9) Menyampaikan salam dan permohonan maaf apabila terjadi
keterlambatan di dalam pemberian pelayanan.
10) Melakukan pengelolaan terhadap kertas/dokumen resep sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
11) Melaksanakan tugas pencatatan dan pelaporan terhadap barang dan
obat baik harian maupun bulanan pada setiap jenjang (kartu stok, buku
catatan obat), dan administrasi lainnya seperti keuangan.
Petugas Catatan Medik/RM

32
1) Menerima dan mengkonfirmasi kembali semua buku/status catatan
medik sesuai dengan jumlah pasien yang dilayani.
2) Mengedit semua buku/status catatan medik sesuai dengan standar
tatalaksana.
3) Menempatkan kembali buku/status catatan medik sesuai dengan aturan
yang telah disepakati untuk memudahkan pencarian dan penemuan di
saat pasien itu control kembali.
4) Melakukan pengelolaan terhadap buku/status catatan medik yang
merupakan dokumen penting, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

33
BAB VI
PROYEKSI KEUANGAN LIMA TAHUNAN

f.1 Proyeksi Arus Kas/Anggaran


Arus kas menggambarkan perubahan posisi kas dalam satu periode akuntansi.
Proyeksi ini dilihat dari tiga sisi yaitu dari aktivitas operasional, pembiayaan dan
investasi. Adapun tujuannya adalah untuk memberikan informasi tentang arus kas
masuk,maupun arus kas keluar dari organisasi puskesmas. Untuk penyajian arus kas ini
digunakan metode langsung, dan disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub 7.6
Matriks Proyeksi Anggaran PPK BLUD Puskesmas Tebas Periode 2017 – 2021.

f.2 Proyeksi Neraca


Neraca merupakan informasi utuh tentang entitas pada suatu titik waktu yaitu
pada keadaan tahun 2016. Proyeksi neraca yang dituangkan meliputi aktiva, kewajiban
dan ekuitas seperti disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub 7.7 Matriks
Proyeksi Neraca PPK BLUD Puskesmas Tebas Periode Tahun 2016 - 2021.

f.3 Proyeksi Laporan Operasional/Aktivitas


Proyeksi laporan aktivitas disusun untuk memberikan gambaran mengenai
kegiatan pelayanan Puskesmas pada periode tertentu. Untuk laporan aktivitas ini
disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub 7.9 Matriks Proyeksi Laporan
Operasional Anggaran PPK BLUD Puskesmas Tebas Periode Tahun 2016 - 2021.

34
BAB VIII
SISTEM PELAPORAN

PPK BLUD di era reformasi ini harus bisa tumbuh dan berkembang. Untuk dapat
tumbuh dan berkembang maka perlu diupayakan peningkatan mutu pelayanan kesehatan
PPK BLUD yang berkesinambungan sesuai kebutuhan masyarakat sebagai pelanggan
(costumers).
Langkah strategis perlu ditempuh dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pelayanan, dengan cara memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada unit
pelayanan seperti PPK BLUD yang merupakan ujung tombak dalam memberikan
pelayanan kesehatan tingkat pertama untuk melaksanakan manajemen pelayanan dan
pengelolaan keuangan secara mandiri diantaranya dengan menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).

BUPATI SAMBAS,

H. ATBAH ROMIN SUHAILI, Lc.

44

Anda mungkin juga menyukai