Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh kelompok 13 :
Cindy Octavia Manopi 1610532012
Shintya Alvenia 1610533006
Yolla Oktavia Putri 1610532032
Wirasetya Ravanelli 1610532010
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
LATAR BELAKANG
1.Pengertian
Cost Benefit Analysis merupakan salah satu jenis evaluasi ekonomi. Evaluasi
ekonomi adalah cara untuk melakukan perbandingan terhadap tingkat efisiensi beberapa
intervensi (Probandari, 2007). Cost Benefit Analysis atau Benefit-Cost Analysis
merupakan salah satu metode yang digunakan pada proses evaluasi manajemen. Tidak
menutup kemungkinan juga analisis ini digunakan dalam tahap perencanaan. Analisis ini
digunakan untuk menilai beberapa alternatif sumber daya maupun program yang memiliki
manfaat lebih besar atau lebih baik dari alternatif lainnya.
Cost Benefit Analysis adalah tipe analisis yang mengukur biaya dan manfaat suatu
intervensi dengan beberapa ukuran moneter dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan
kesehatan. Tipe analisis ini sangat cocok untuk alokasi beberapa bahan jika keuntungan
ditinjau dari perspektif masyarakat. Analisis ini sangat bermanfaat pada kondisi antara
manfaat dan biaya mudah dikonversi ke dalam bentuk rupiah (Orion, 1997) Jadi, Cost
Benefit Analysis (CBA) adalah suatu analisis sistematis yang digunakan untuk
menghitung serta membandingkan biaya dan manfaat dari suatu proyek, keputusan
maupun kebijakan pemerintah.
2. Tujuan
c. Untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian serta kelayakan suatu proyek.
Analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari
pelaksanaan program. Perhitungan manfaat dan biaya merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan.
d. Untuk mengetahui seberapa baik atau seberapa buruk tindakan yang akan direncanakan
akan berubah. Analisis ini sering digunakan oleh pemerintah dan organisasi lainnya,
seperti perusahaan swasta, untuk mengevaluasi kelayakan dari kebijakan yang
diberikan.
3 Manfaat
Manfaat Cost Benefit Analysis adalah dapat membantu dalam proses pengambilan
keputusan baik pemerintah maupun sumber dana. Dengan adanya CBA sumber dana dapat
yakin untuk menginvestasikan dana dalam berbagai proyek. Selain itu, CBA dapat
dilakukan untuk mengontrol perkembangan proyekyang bersangkutan pada tahun-tahun
ke depannya. CBA juga bermanfaat untuk mengevaluasi suatu proyek yang telah selesai
dikerjakan. Tujuan dilakukannya evaluasi ini adalah untuk mengetahui kinerjasuatu
proyek dan hasil analisis yang telah dilakukan dapat digunakan untuk perbaikan program
yang selanjutnya.
Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam melakukan CBA adalah sebagai
berikut:
Perhitungan biaya non investasi hanya dengan menjumlahkan seluruh biaya pertahun.
Hasil akhir penjumlahan seluruh biaya adalah Present Value Cost (PV cost) atau total
biaya.
Mentransformasi manfaat dalam bentuk uang, untuk manfaat langsung kita dapat
menghitung dengan menguangkan biaya keuntungannya. Sedangkan manfaat tidak
langsung dapat menguangkan biaya akibat kerugian yang ditimbulkan. Hasil dari tahap
ini adalah jumlah dari benefit langsung dan tidak langsung yang berupa PV Benefit atau
Present Value Benefit.
Penjumlahan antara benefit langsung dan tidak langsung dari masing-masing alternatif
atau intervensi dengan mengkonversikannya dalam bentuk uang. Dalam menghitung
manfaat tentunya harus mempertimbangkan discount rate bila manfaatnya akan
diperoleh untuk periode waktu kedepan.
1
Menghitung Discount factor=(1+i)
7. Melakukan Analisis Untuk Menentukan Pilihan dari Alternatif atau Intervensi yang
Paling Menguntungkan
Setelah data tentang total biaya dan manfaat sudah tersedia maka dilakukan
perhitungan NPV (Nett Present Value) = PV Benefit - PV Cost Kemudian dihitung
Rasio Biaya Manfaat (Cost Benefit Ratio) untuk setiap intervensi. Bila intervensi yang
dianalisa lebih dari 2 maka dapat dibuat tabel untuk memudahkan dilakukannya analisis
setiap intervensi.
𝑝𝑣 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
Ratio B/C=
𝑝𝑣 𝑐𝑜𝑠𝑡
Bila NPV bernilai lebih besar dari 0, berarti investasi menguntungkan dan
dapat diterima.
a. Perusahaan Swasta
Pada analisis perhitungan manfaat dan biaya pada proyek swasta, manfaat
umumnya diukur dengan cara mengalikan jumlah barang yang dihasilkan dengan
perkiraan harga barang. Biaya yang diperhitungkan adalah semua biaya yang langsung
digunakan dalam proyek tersebut berdasarkan harga pembeliannya.
b. Pemerintah
Ekonomi: pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang
terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang
dinyatakan dalam satuan moneter.
Efisiensi: pencapaian otput yang maksimum dengan input tertentu untuk penggunaan
input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi merupakan
perbandingan output/input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang
telah ditetapkan.
Efektivitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara
sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output.
Menurut University of Cambridge (2010), Pendanaan Pendidikan Tinggi Dewan
Inggris (HEFCE) menggambarkan nilai uang dengan cara berikut:
“Nilai untuk uang' (VFM) adalah istilah yang digunakan untuk menilai apakah organisasi telah
memperoleh manfaat maksimal dari barang dan jasa yang baik memperoleh dan memberikan,
dalam sumber daya yang tersedia untuk itu. Beberapa elemen mungkin subyektif, sulit diukur,
tidak berwujud dan disalah pahami. Penghakiman Oleh karena itu diperlukan ketika
mempertimbangkan apakah VFM telah tercapai atau tidak memuaskan. Tidak hanya mengukur
biaya barang dan jasa, tetapi juga memperhitungkan campuran kualitas, biaya, penggunaan
sumber daya, kesesuaian untuk tujuan, ketepatan waktu, dan kenyamanan untuk menilai
apakah atau tidak, bersama-sama, mereka merupakan nilai yang baik.”
2. Value For Money Sebagai Metode Penilaian Kinerja
Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan
nonfinansial. Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud.
Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah
dan sektor publik. Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari sisi output yang dihasilkan
semata, akan tetapi secara terintegrasi harus mempertimbangkan input, output, dan
outcome secara bersama-sama. Permasalahan yang sering muncul adalah sulitnya
mengukur output karena output yang dihasilkan pemerintah tidak selalu berupa output yang
berwujud (tangible output), tetapi kebanyakan juga bersifat output tidak berwujud
(intangible output). Ukuran kinerja pada dasarnya berbeda dengan indikator kinerja.
Perbedaan antara ukuran kinerja dengan indikator kinerja adalah:
Ukuran kinerja, Umumnya mengacu pada penilaian kinerja secara langsung, misalnya:
laporan keuangan pemerintah.
Indikator kinerja, Mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung, yaitu hal-hal
yang sifatnya hanya merupakan indikasi-indikasi kinerja.
Mekanisme penentuan indikator kinerja membutuhkan:
a. Sistem perencanaan dan pengendalian. Meliputi proses, prosedur, dan struktur yang
memberi jaminan bahwa tujuan organisasi telah dijelaskan dan dikomunikasikan
keseluruh bagian organisasi dengan menggunakan rantai komando.
b. Spesifikasi teknis dan standarisasi. Spesifikasi ini digunakan sebagai ukuran kinerja
kegiatan, program dan organisasi.
c. Kompetensi teknis dan profesionalisme. Personil yang memiliki kompetensi dan
professionalmerupakan jaminan dukungan dalam pekerjaan.
d. Mekanisme ekonomi dan mekanisme pasar. Mekanisme ekonomi terkait dengan
pemberian reward dan punishment yang bersifat finansial.
e. Sedangkan mekanisme pasar terkait dengan penggunaan sumber daya. Mekanisme ini
digunakan untuk memperbaiki kinerja personil dan organisasi.
1. Pengukuran Ekonomi,
Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input. Semakin besar output
dibanding input, maka semakin tinggi tingkat efisiensi suatu organisasi.
4. Pengukuran Outcome,
Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat atau
mengukur kualitas output terhadap dampak yang dihasilkan.
b. Peran Prospektif, terkait dengan perencanaan kinerja di masa yang akan datang.
Kesimpulan
Analisis cost benefit merupakan bagian dari berbagai analisis dalam farmakoekonomi
yangmembandingkan antara cost/biaya dan keuntungan. Cost benefit memiliki keunggulan
dimanacost dan benefit dihitung dalam satuan moneter sehingga dapat mudah
dibandingkan, namunkelemahan dari analisis ini adalah tidak semua keuntungan dapat
diterjemahkan dalam nilaiuang. Analisis cost benefit dapat diterapkan secara luas, semakin
tinggi rasio benefit to cost dannet benefit, semakin menguntungkan intervensi tersebut.
Value for money merupakan seseuatu yang menilai apakah suatu organisasi telah
memperoleh tujuan yang diharapkan atau belum dalam kaitanya dengan pengelolaan
keuangan. Reformasi penataan keuangan negara saat ini menghendaki penerapan
konsep value for money atau yang lebih dikenal degan konsep 3E (Ekonomi, Efisien, dan
Efektif). Oleh karena itu dalam reformasi ini pemerintah diminta baik dalam mencari dana
maupun menggunakan dana selalu menerapkan prinsip 3 E tersebut. Hal ini mendorong
pemerintah berusaha selalu memperhatikan tiap sen/rupiah dan (uang) yang diperoleh dan
digunakan. Perhatian tertuju pada hubungan antarainput-output-outcome.
Daftar Pustaka
http://ikma11.weebly.com/uploads/1/2/0/7/12071055/ekokes_kel_7.pdf
http://adindapramesti.blogspot.co.id/2012/10/pengukuran-kinerja-pemerintah-
dengan.htmldiakses tanggal 22 April 2017
https://www.academia.edu/6718348/COST_BENEFIT_ANALYSIS_BARU_COST_BENEF
IT_ANALYSIS
http://yosipratamaputra.blogspot.co.id/2012/04/value-for-money.html
file:///C:/Users/Acer/Downloads/Teknik%20Analisis%20Biaya%20dan%20Manfaat.pd