Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

MESIN PEMINDAH MATERIAL

KELOMPOK 2
1. THEOFILLIUS GUSTAVO NAIBORHU (1515021012)
2. ZULFA ARIQOH (1515021008)
3. ARIF ZULKARNAIM (1515021006)
4. WAYAN ARIS ANGGARA (1515021010)
5. YUDHA EKA S. (1415021094)
6. YANDI PERMANA H. (1415021091)
7. TRI MAY FRANSISCO (1415021087)
8. SIGIET P. (1415021083)
9. RAY MATHUSSA (141502167)
10. OBBIE PURNAMA A. (1415021064)

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
1.Crawler Crane
a. Pengertian dan Fungsi Crawler Crane
Crawler crane adalah salah satu jenis dari crane, dimana alat ini merupakan pengangkat
yang biasa digunakan didalam proyek konstruksi. Cara kerja crane adalah dengan
mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian
menurunkan material ditempat yang diinginkan.

Crawler Crane merupakan crane dengan roda penggeraknya terbuat dari sepatu-sepatu
baja (track-shoe) yang digerakan oleh sprocket dan rantai. Sehingga track-shoe dapat
bergerak. Track-shoe dan roda penggerak pada crawler crane terbuat dari bahan baja-cor,
sedangkan untuk crawler crane banyak digunakan pada medan kerja yang tidak rata.
Bagian atas crawler crane ini dapat berputar 360º dan bergerak di dalam lokasi proyek
saat melakukan pekerjaannya. Bila akan digunakan diproyek lainmaka crane diangkut
dengan menggunakan lowbed trailer.

Pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa bagian untuk
mempermudah pelaksaan pengangkutan.Pengaruh permukaan tanah terhadap alat tidak
akan menjadi masalah karena lebar kontak antara permukaan dengan roda cukup besar,
kecuali jika permukaannya tanah yang jelek. Pada saat pengangkatan material, hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah posisi alat waktu operasi yang harus benar-benar water
level, keseimbangan alat dan penurunan permukaan tanah akibat beban dari alat tsb.
Crawler crane adalah suatu mesin pengangkat yang bersifat dinamis, dalam arti mesin ini
tidak hanya bekerja pada satu tempat, tetapi dapat pula melakukan perpindahan tempat
saat pengangkatan beban.

Akhir-akhir ini penggunaan crawler crane semakin banyak digunakan, karena mesin jenis
ini dapat melayani 4 macam gerakan untuk melakukan gerak pengangkatan beban, dan
juga kelebihan lainnya dari mesin ini dapat beroperasi pada medan kerja yang tidak rata.

b. Cara Kerja Crawler Crane


Dalam pengoperasiannya mesin ini dapat melakukan kerja pengangkatan beban secara
vertikal dan dikombinasi dengan gerakan yang lain, misalnya: gerak putaran (slewing),
gerak maju dan mundur (travelling), maupun gerak luffling. Sumber tenaganya diperoleh
dari mesin diesel yang terpasang dari mesin tersebut. Kemudian disalurkan ke peralatan-
peralatan lain yna juga terpasang pada konstruksi rangka mesin tersebut melalui transmisi
rantai dan transmisi roda gigi yang hasil nya dapat menghasilkan energi.

Secara keseluruhan mekanisme pengaturan gerakan pada mesin ini mempunyai konstruksi
yang tidak sederhana, karena semua peralatan hamper terletak pada suatu konstruksi yang
tidak terlalu luas tempatnya.

c. Beban Maksimal
Mesin derek yang terkenal akibat roda ‘ulatnya‘ ini biasanya memiliki tinggi total mulai
dari 50an meter sampai 120 meter lebih dengan bobot puluhan hingga ratusan ton.
Dengan ukurannya yang raksasa, crane yang bernama crawler crane bisa
mengangkat benda seberat 40-3.500 ton.

Tak aneh bila majalah Cranes & Access di tahun 2006 menyatakan bila crawler crane
adalah alat berat terbaik untuk membangun baling-baling raksasa untuk PLTA
(pembangkit listrik tenaga angin) yang ketinggianya bisa mencapai 100 meter.

d. Bagian dari Crawler Crane


Crawler crane tentu terdiri dari beberapa bagian atau komponen pendukung dalam
melakukan fungsinya. Berikut ini adalah beberapa bagian atau komponen dari crawler
crane:
1) Crawler
Crawler berfungsi untuk memindahkan crane (merayap) di area kerja dengan cara
tram motor memutar pada track pada sproketnya.
2) Supersrtucture
Sebagai tempat crane berputar, ruang control operator, atau tempat peralatan lainnya.
3) Counterweight
Merupakan bobot yang digunakan untuk menyeimbangkan beban dan berat crane
dalam memberikan stabilitas pada saat mengangkat.
4) Additional Counterweight
Merupakan bobot tambahan (opsional) untuk menyeimbangkan beban dan berat
crane.
5) Jib
Merupakan perpanjangan tambahan yang melekat pada titik boom sehingga
memberikan panjang tambahan untuk mengangkat beban yang ditentukan.
6) Mast
Sebagai tempat untuk menopang tali atau kawat penyeimbang crane, kerekan, dan
pulley.
7) Pulley
Berfungsi untuk memutar bagian pengait sehingga dapat dinaikkan dan diturunkan.

e. Kelebihan dan Kekurangan Crawler Crane


1) Kelebihan
Kelebihan dari penggunaan crawler crane antara lain:
- Kapasitas pengangkatannya jauh lebih besar dibandingkan dengan crane
beroda ban.
- Tangguh dan stabil ketika melakukan suatu pengangkatan.
- Bisa mengangkat beban sambil melakukan sebuah pergerakan, sebab tidak
menggunakan outrigger.
2) Kekurangan
Kekurangan dari penggunaan crawler crane antara lain:
- Mesinnya berbobot sangat berat.
- Crawlernya dapat dibilang sangat lambat dalam pergerakan.
- Ketika melakukan suatu perpindahan, diperlukan suatu biaya ekstra sekaligus
memerlukan peralatan lain.
- Pembongkarannya memakan waktu cukup lama.

2. Wheel Crane

a. Pengertian dan Fungsi Wheel Crane


Wheel crane adalah jenis mobile crane yang lebih kecil yang melakukan perjalanan
menggunakan empat roda dan mampu memutar booming-nya secara penuh 360-derajat.
Ruang operator yang terletak di salah satu ujung bawah booming. Bagian belakang mesin
dan area di atas roda adalah flat deck.

Wheel crane berfungsi untuk mengangkat, memindahkan material dari tempat asal ke
tempat lain dengan metode pemindahan barang vertikal dengan jarak lengan atau radius
yang sesuai panjang boom. All Terrain Crane berputar pada porosnya yang disebut swing
gear. Boom panjang adalah bagian dari crane yang membawa beban sedangkan Counterjib
membawa penyeimbang yang biasanya berupa besi tuang.

Keterangan:
1. Boom
2. Hook
3. Counterweight
4. Operator Cabin
5. Outtrigger

b. Fungsi Bagian-Bagian Wheel Crane :


1. Boom
Jib atau lengan Crane yang digerakkan oleh hydraulic, berfungsi sebagai penjangkau
beban dan tempat peletakkan hook atau kait.
2. Hook (kait)
Digunakan untuk menghubungkan derek atau kabel baja (wire rope) dengan beban.
Hook Ini mempunyai derek 4 layer.
3. Counter Weights
Beban besar yang dipasang ke bagian belakang tiang, untuk mengimbangi berat
barang yang diangkat.
4. Operator Cabin
Ruang untuk mengontrol atau mengendalikan gerakan roda mobil ketika hendak
berpindah dan juga putaran crane.

5. Outrigger
Bagian yang penting untuk menstabilkan wheel crane pada saat bekerja, dengan
melebarkan posisi outrigger dan memasang jack ketumpuan pondasi atau medan keja
tiang, untuk mengimbangi berat barang yang diangkat.

c. Kelebihan dan Kekurangan Wheel Crane


1) Kelebihan dari crane jenis ini adalah:
 Mobilitasnya lebih tinggi dibandingkan jenis mobile crane yang lain, bisa
berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan sangat cepat serta bisa
menjangkau jarak yang jauh.
 Adanya outtrigger membuat crane jenis ini lebih stabil.
 Dapat menjangkau daerah yang sempit.
2) Kekurangan dari crane jenis ini adalah:
 Beban pengangkutannya relatif lebih kecil dibandingkan crane jenis lainnya.
 Memerlukan lokasi dengan permukaan yang datar.
 Jangkauan pengangkatan kurang karena boom atau lengan tidak dapat
memanjang.
 Kurang cocok untuk pengangkatan yang berpindah-pindah, ketika outtrigger
dipasang maka wheel crane akan beroperasi seperti tower crane yang diam
ditempat, sehingga untuk berpindah maka outtrigger harus dilepas terlebih
dahulu.

d. Spesifikasi

1) Capacity 30.000 kg pada radius 3.0 m

2) Demensi
Panjang (mendekati) 10.750 mm

Lebar (mendekati) 2.620 mm

Tinggi (mendekati) 3.555 mm

3) Berat (termasuk optional equipment)

Total (mendekati) 25.800 kg

Depan (mendekati) 13.150 kg

Belakang (mendekati) 12.650 kg

4) Performance

Travelling Speed (maksimum) 50 Km/h

5) Boom 8.8 ─ 28.0 m

(4 section, box , 5 sheave at boom head)

Panjang Boom Retracted (masuk) 8.8 m

Panjang Boom Extend (keluar) 28.0 m

Extension Speed 19.2 m dalam 70 second

6) Jib – 2 stage, panjang jib 7 m dan 12.0 m

( Store along side boom, 5º dan 30º offset)

7) Elevation Speed 1º ─ 80º dalam 49 detik

(double acting Hydraulic Cylinder)


8) Hoist – Main Winch (2 speed type, automatic fail safe brake, free fall device by foot
brake and counter balance valve)

Controlled indepedantly of auxilliary winch :


Single Line Pull 3.200 kg
Single Line Speed
High range 114 m/min (at 4 layer)
Normal range 57 m/min (at 4 layer)
Wire Rope (Diameter x Length ) 16 mm x 160 m
(Spin Resistant type)
Hook Block 30 ton capacity
(5 Sheave, swivel type hook with safety latch)

Hoist – Auxilliary Winch (2 speed type, automatic fail safe brake, free fall device by

foot brake and counter balance valve)

Controlled indepedantly of main winch :

Single Line Pull 3.000 kg


Single Line Speed

High range 97 m/min (at 2 layer)

Normal range 48.5 m/min (at 2 layer)

Wire Rope (Diameter x Length ) 16 mm x 90 m

(Spin Resistant type)

Hook Block 3 ton capacity

(5 Sheave, swivel type hook with safety latch)


9) Swing Speed 3,2 rpm

( Hydraulic axial motor, continous 360º circle swing, dilengkapi hand operate swing
brake)

10) Hydraulic system

Pumps : Triple gear type for crane

Tandem gear pump for steering & accumulator.

Control valve : Multi valve actuated by hand lever (tuas kendali)

Hydraulic oil tank : 421 liter (approax capacity)

11) Cabin : Single cabin

12) Safey Device :

Pendant type over winding cut out device

Winch automatic fail-safe brake

Hook safety latch

Pilot check valve

Holding valve

Counterbalance valve
Hydraulic pressure relief valve

Swing brake

Swing lock device

Boom angle indicator.

13) Automatic Moment Limiter :

Model AML-US, dilengkapi dengan Digital Liquid Chrystal

Display : Moment as presentage (moment sebagai presentase)

Boom angle (sudut boom) Boom

length (panjang boom)

Actual working radius (radius beban)

Actusl load lift (baban sebenarnya yang diangkat)

Permissible load (beban yang diijinkan diangkat)

Potensial hook height (tinggi hook)

14) Out Rigger : Lebar total (extended in X configuration) : 6.100 mm

( Masing-masing slider beam dan jack dapat dikontrol secara terpisah dari cabin)
15) Engine

Model : Nissan PD6 Diesel Engine


Type 4 cycle, 6 cylinder in line
Direct injection, water cooled diesel engine
Daya :
Max output (JIS) : 185 PS at 2.300 rpm
Max Torque (JIS) 68 kgm at 1.200 rpm
Starting motor 24 V – 4.5 kw -

16) Transmisi : torque converter driving full powershift with driving axle

selector. (4 untuk maju dan 1 untuk mundur)

17) Axle : - depan , full floating type, steering dan driving axle dengan planetary
reduksi

- belakang , full floating type, steering dan driving axle dengan planetary

reduksi. Non – spi deferensial.

18) Steering : Hydraulic power steering yang dikontrol dari roda steer, ada 3 mode :

2 wheel front

4 wheel coordinated

4 wheel crab

19) Suspensi :

Depan : Semi elleptic leaf spring dengan hydraulic lockout device

Belakang : Semi elleptic leaf spring dengan hydraulic lockout device


:
20) Brake Sysem

Service : Dual line air operated internal expanding brake ke 4 roda

Parking : Spring operated air release brake acting on front propeller shaft.

21) Safety devices :

Axles leaf spring lock device

Rear steering lock device

Nose drive prevention device

22) Electrical System

24 V DC , 2 Battery at 12 V – 120 AH capacity

23) Fuel Tank Capacity : 300 Liter

24) Tire (ban) :

Depan : Single x 2

16 – 25-24 PR (OR)

Belakang : Single x 2
16 – 25-24 PR (OR)

25) Turning Radius :

Minimum turning radius (at center of extrem outer tire)

2 – wheel steering : 8.9 m

4 – wheel steering : 5.3 m


3. Truk Crane (Truck Mounted Crane)

a. Pengertian

Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lainnya tanpa
bantuan dari alat pengangkutan. Mobilitas alat cukup tinggi dengan kecepatan
maksimum mencapai 55 km/jam. Akan tetapi beberapa bagian dari crane tetap harus
dibongkar untuk mempermudah perpindahan. Sebelum menuju suatu proyek tertentu,
rute perjalanan perlu dikenal untuk mengetahui adanya rintangan seperti kabel listrik
yang rendah, overpass rendah, jembatan kecil, dan lain-lain. Seperti halnya crawler
crane, truk crane ini juga mempunyai bagian atas yang dapat berputar 360°.

Untuk menjaga keseimbangan alat, truck crane memiliki kaki (outrigger). Dalam
pengoperasiannya kaki tersebut harus dipasangkan dan roda diangkat dari tanah
sehingga keselamatan pengoperasian dengan boom yang panjang akan terjaga.
Semakin keluar outrigger maka crane akan semakin stabil, Hal tersebut perlu menjadi
perhatian karena crane jenis ini sangat tidak stabil. Selain itu, kondisi di mana crane
bekerja juga harus ideal, yaitu tanpa guncangan, permukaan tanah yang datar (water
level), dan cuaca tanpa angin.

b. Bagian-Bagian Truck Mounted Crane


. 1. Kabin Operator Truck 4. Kabin Operator Crane
2. Kait Crane 5. Motor Penggerak
3. Lengan Crane 6. Tali

1. Kabin operator dari truck crane tersebut adalah sebuah ruangan untuk pengemudi
truck crane untuk bisa mengemudikannya ketika ingin pindah ke lokasi lain.
2. Kabin operator crane itu juga merupakan sebuah ruangan untuk mengontrol atau
mengendalikan crane. Umumnya ada di bagian belakang truck crane tersebut, yang
bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara bobot truck dengan bobot crane
ketika mengangkat beban berat, sehingga bisa meminimalisir resiko kecelakaan dan
keselamatan kerja.
3. Lengan cranenya adalah lengan untuk mengangkat beban berjenis teleskopik, yang
bisa dipanjang atau dipendekkan sesuai dengan kebutuhan anda.
4. Kait crane berfungsi untuk menggantung sebuah beban. Yang terbuat dari bahan baja
berbentuk mata kail dan dibertujuan untuk pengangkatan ataupun penggantungan
beban berat. Kaitnya berjumlah 2 buah, berukuran sangat besar dan bisa mengangkat
beban seberat 3 sampai 25 ton, serta kait yang berukuran kecil untuk mengangkat
beban di bawah 3 ton.
5. Motor penggerak berfungsi untuk menggerakkan truck serta cranenya.
6. Jenis tali yang digunakan berbahan dasar baja atau stell wire core, sebab jenis ini
mempunyai kelebihan tersendiri, yaitu tahan terhadap aus, ringan, jarang sekali
terbelit, penyambungannya jauh lebih cepat, serta mudah untuk ditekuk.

c. Kelebihan dan Kekurangan Truck Mounted Crane


1) Kelebihan dari crane jenis ini adalah:
 Mobilitasnya lumayan tinggi, truck crane bisa berpindah dari satu tempat ke
tempat lainnya dengan sangat cepat serta bisa menjangkau jarak yang
lumayan jauh.
 Sangat efektif, sebab memakai lengan atau boom sejenis teleskopik
sehingga mudah diatur panjang dan pendeknya, sesuai dengan kebutuhan
anda.
 Bisa menjangkau tempat-tempat yang relatif sempit.

2) Kekurangan dari crane jenis ini adalah:


 Keseimbangan alatnya kurang stabil apabila dibandingkan dengan jenis
crane lainnya.
 Membutuhkan sebuah lokasi tanpa adanya guncangan.
 Memerlukan lokasi dengan permukaan yang datar.
 Memerlukan lokasi untuk cuaca yang bagus.

Anda mungkin juga menyukai