Kognitif PDF
Kognitif PDF
Abstrak
Kemampuan melakukan identifkasi keterampilan kognitif anak usia dini belum dikuasai
sepenuhnya oleh guru PAUD. Salah satu kesulitan yang dihadapi guru adalah belum
mengetahui jenis instrumen yang dapat mengidentifikasi keterampilan kognitif anak. Selama
ini guru hanya menggunakan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak sebagai
pedoman melakukan stimulasi terhadap perkembangan kognitif anak usia dini yang diajarnya.
Kegiatan pembelajaran akan lebih optimal jika guru melakukan stimulasi berdasarkan
kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki anak didiknya sesuai hasil identifikasi di awal
semester. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pendidik anak usia dini
tentang identifikasi keterampilan kognitif anak usia dini. Subjek penelitian ini adalah 25
pendidik PAUD di Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman. Pengambilan data dilakukan
dengan metode observasi yang dilakukan sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa setelah mengikuti pelatihan, subjek mengalami peningkatan pada ketiga
materi yang diberikan yaitu identifikasi keterampilan matematika anak usia dini, identifikasi
keterampilan sains anak usia dini, dan identifikasi keterampilan bahasa anak usia dini.
Abstract
The ability to identify early childhood cognitive skill has not been fully mastered by the
teachers of early childhood education (PAUD). One of the difficulties they faced is that they
do not know the instrument which can identify the cognitive skill yet. So far teachers merely
use the standard of children’s level of achievement in their development (Standar Tingkat
Pencapaian Pengembangan Anak) as guideline in stimulating the early childhood cognitive
skill of the students. The learning process would be more optimal when the teachers perform
stimulation based on the needs and ability possessed by the students which is in line with the
prior identification in the beginning of the semester. The research was aimed at improving the
teachers’ knowledge upon identifying early childhood cognitive skill. The subjects of the study
were 25 teachers of early childhood education (PAUD) in Sleman Regency. The data were
obtained from the observations carried out before and after the training. The result of the study
showed that after joining the training, there were improvements in the three subjects given,
namely identifying mathematic skill, identifying science, and identifying language of early
childhood students.
181
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
182
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
belum dapat berpikir abstrak, persepsi perlu adanya benda kongkret melalui
waktu dan tempat masih terbatas. percobaan yang menunjukkan suatu
3) Tahap konkret operasional, 7 – 11 tahun perubahan sehingga dapat memberikan
Pada tahap ini anak sudah mampu pengalaman yang sangat berharga bagi
menyelesaikan tugas-tugas anak dan pembelajaran yang bermakna.
menggabungkan, memisahkan, menyusun, Ruang lingkup pembelajaran sains
menderetkan, melipat dan membagi. adalah mempelajari tentang apa yang ada di
4) Tahap formal operasional, usia 11 – 15 alam baik yang terdapat pada mahkluk
tahun hidup atau tak hidup. Secara umum
Pada masa ini, anak sudah mampu berfikir Abrucasto (Ali Nugraha, 2012: 93)
tingkat tinggi, mampu berfikir abstrak. mengungkapkan bahwa pembelajaran sains
Dengan demikian dapat diketahui bahwa meliputi dua dimensi besar, yaitu sains
anak yang duduk di Taman Kanak-Kanak dilihat dari isi bahan kajian dan sains dari
berada dalam fase praoperasional. Suatu bidang pengembangan. Sains dilihat dari isi
fase perkembangan kognitif yang ditandai bahan kajian terdiri dari kajian ilmu bumi
dengan berfungsinya kemampuan berpikir dan jagat raya, ilmu hayati (biologi), serta
secara simbolis. Refleksi dari kemampuan bidang kajian fisika-kimia. Sains dilihat
berpikir ini dapat dilihat dari kemampuan dari bidang pengembangan meliputi
anak untuk membayangkan benda-benda penguasaan produk sains, penguasaan
yang berada di sekitarnya secara mental. proses sains, serta penguasaan sikap sains.
Kemampuan berpikir secara intuitif dan Pengenalan tentang bumi dan jagat
berpusat pada cara pandang anak itu sendiri raya di Taman Kanak-kanak terintegrasi
atau egosentris. Sejalan dengan hal ini, dengan bidang pengembangan lainnya
berkembang pula kemampuan konversi dalam tema alam semesta. Topik- topik
yaitu kemampuan untuk memahami yang biasanya diajarkan meliputi benda
perubahan-perubahan yang berkaitan langit seperti bulan, bintang, dan matahari,
dengan jumlah, ukuran, bentuk, volume dan pegunungan, sungai, bencana alam, cuaca
bidang. serta musim, dan lain sebagainya.
Kemampuan Kognitif Anak Usia 5- Ilmu hayati atau ilmu biologi
6 Tahun antara lain: (1) Sudah dapat meliputi pengenalan mahkluk hidup.
memahami jumlah dan ukuran; (2) Tertarik Pengenalan ilmu hayati atau biologi di
dengan huruf dan angka. Ada yang sudah Taman Kanak-kanak biasanya terintegrasi
mampu menulis dan menyalin serta dengan bidang lainnya dalam tema diri
menghitung; (3) Telah mengenal sebagian sendiri, tumbuhan, dan binatang. Topik-
besar warna; (4) Mulai mengerti tentang topik yang biasanya diajarkan meliputi
waktu, kapan harus pergi ke sekolah dan pengenalan anggota tubuh, pengenalan
pulang dari sekolah, nama-nama hari dalam tentang panca indera, pengenalan tentang
satu minggu; (5) Mengenal bidang dan tumbuhan seperti bentuk daun, aroma buah,
bergerak sesuai dengan bidang yang dan lain sebagainya, serta pengenalan
dimilikinya (teritorinya); (6) Pada akhir tentang binatang di sekitar anak seperti
usia 6 tahun, anak sudah mulai mampu makanan binatang, jumlah kaki, dan lain
membaca, menulis dan berhitung.(Martini sebagainya.
Jamaris, 2006:25). Sains yang terkait dengan fisika-
a. Sains untuk Anak Usia Dini kimia meliputi pengenalan sains tentang
Pengetahuan sains merupakan ilmu fisika dan kimia sederhana. Topik-
pengetahuan tentang ilmu alamiah yang topik yang biasanya diajarkan seperti
mencakup ilmu fisika, kimia, dan biologi tentang gerak benda, konsep terapung dan
baik pada makhluk hidup maupun makhluk tenggelam, konsep larut dan tidak larut, dan
tak hidup. Oleh karena itu dalam lain sebagainya. Pengembangan sains
mengajarkan sains pada Anak Usia Dini meliputi tiga bidang, yaitu penguasaan
183
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
produk sains, penguasaan proses sains, dan Penguasaan konsep matematika pada anak
penguasaan sikap sains. usia dini dapat dilakukan melalui
Penguasaan produk sains dikatakan permainan dengan benda-benda konkret
Maslichah Asy’ari (2006: 9) sebagai dan interaksi langsung dengan lingkungan
kumpulan pengetahuan yang tersusun sekitarnya.
dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, hukum Pengenalan matematika bagi anak
dan teori. Penguasaan produk sains di usia dini menurut Coughlin (2000:265)
Taman Kanak- kanak masih sederhana. antara lain berupa korespondensi satu-satu,
Penguasaan produk sains di Taman Kanak- mengurutkan, berhitung, mengenal
kanak terbatas pada fakta, konsep, dan penjumlahan dan pengurangan,
prinsip yang berasal dari kehidupan sehari- mengklasifikasikan, pengukuran,
hari anak. Fakta merupakan pernyataan perbandingan, mengenal geometri serta
yang benar-benar terjadi. Contohnya bahwa mengenal pola.
gula rasanya manis. Maslichah Asy’ ari c. Bahasa Bagi Anak Usia Dini
(2006: 10) mengungkapkan bahwa konsep Perkembangan bahasa pada anak
adalah abstraksi tentang benda atau mempunyai bentuk yang berbeda-beda tiap
peristiwa alam. Contohnya di Taman masanya. Papilaya menguraikan tentang
Kanak-kanak, anak diajarkan konsep kemampuan berbahasa anak sebagai
bahwa herbivora adalah binatang pemakan berikut: “Anak usia 5-7 tahun sudah dapat
tumbuhan. Sedangkan Prinsip dikatakan mengartikan kata sederhana, tahu beberapa
sebagai generalisasi tentang hubungan law.an kata.(Diane E Papilaya, 1982:318).
antara konsep-konsep yang berkaitan. Anak sudah dapat menggunakan beberapa
Contoh produk sains yang berupa prinsip kata sambung, kata depan dan kata sandang
dan dikenalkan di Taman Kanak-kanak dalam pembicaraan sehari-hari. Bahasa
adalah es akan mencair bila diletakkan di egosentrisnya mulai berkembang dan lebih
tempat terbuka atau terkena panas. banyak bahasa sosial.
Keterampilan proses sains yang Berdasarkan pernyataan di atas
dapat dikembangkan di Taman Kanak- dapat diketahui bahwa anak usia 5-6 tahun
kanak merupakan keterampilan proses yang masuk ke dalam masa kalimat majemuk
sederhana atau keterampilan proses sains dimana kemampuan berbahasa anak mulai
dasar (basic science process skills) yang meningkat. Anak mampu mengucapkan
disesuaikan dengan tingkat pencapaian kalimat yang panjang, dapat menyatakan
perkembangan. Rezba (Patta Bundu, 2006: pendapatnya dengan kalimat majemuk dan
12) menyebutkan keterampilan proses sains mempunyai perbendaharaan kata yang
dasar meliputi keterampilan mengamati cukup tinggi. Bahasa adalah alat
atau mengobservasi, mengklasifikasikan, penghubung atau komunikasi antara
mengukur, mengkomunikasikan, anggota masyarakat yang terdiri dari
meramalkan, dan menyimpulkan. individu-individu yang menyatakan
Sikap sains perlu dikembangkan di pikiran, perasaan, dan keinginannya baik
Taman Kanak-kanak, selain secara verbal maupun melalui simbol-
mengembangkan jiwa ilmuwan anak, simbol visual (Bromley, 1992).
pengembangan sikap sains juga Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak
meningkatkan pemahaman anak terhadap Usia 5-6 Tahun: (1) Sudah dapat
nilai moral, serta mengembangkan aspek mengucapkan lebih dari 2.500 kosakata; (2)
kognitif dan sosial emosi anak. Lingkup kosakata yang dapat diucapkan
b. Matematika Untuk Anak Usia Dini anak menyangkut: warna, ukuran, bentuk,
Matematika menurut Pamela A. rasa, bau, keindahan, kecepatan, suhu,
Coughlin (2000:265) merupakan sesuah perbedaan, perbandingan, jarak, permukaan
sistem abstrak untuk pengalaman dalam (kasar-halus); (3) Anak usia 5-6 tahun
mengorganisasikan serta mengurutkan. sudah dapat melakukan peran sebagai
184
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
185
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
yang sesuai dengan tahap perkembangan anak usia 3,6-4 tahun. Data selanjutnya
kognitif anak usia dini. 12% peserta mampu mengidentifikasi
keterampilan kognitif anak usia 4-5 thun
Sesi Ketiga
dan 12% mampu mengidentifikasi
Pelaksanaan sesi ketiga diisi dengan keterampilan kognitif anak usia 5-6 tahun.
pemaparan materi “Identifikasi
Keterampilan Bahasa Anak Usia 2-6
Tahun”. Materi ini disampaikan oleh Ibu
Martha Christianti, M.Pd. Perlunya
diberikan materi tersebut adalah agar para
guru PAUD memiliki pengetahuan tentang
konsep teori bahasa anak usia dini, berbagai
indikator keterampilan bahasa anak usia 2-
6 tahun baik dari segi bahasa reseptif, Gambar 1. Kegiatan diskusi merancang
identifikasi keterampilan kognitif
bahasa ekspresif dan bahasa literasi.
Pengetahuan ini dapat dijadikan landasan
untuk bisa lebih cermat dalam Kegiatan Penugasan Identifikasi
mengidentifikasi keterampilan bahasa anak Keterampilan Kognitif di Sekolah
melalui kegiatan pembelajaran. Dengan Keterampilan kognitif anak dapat
pengetahuan awal ini diharapkan para guru diamati di dalam kelas maupun saat anak-
PAUD dapat merancang kegiatan anak beraktivitas diluar kelas. Adapun
pembelajaran sesuai dengan tahapan keterampilan kognitif yang diidentifikasi
kemampuan anak usia 2-6 tahun. antara lain kelompok usia 2-3 tahun,
kelompok usia 3 – 3,5 tahun, kelompok usia
Sesi Keempat 3,5 – 4 tahun, kelompok usia 4 -4,5 tahun,
Kegiatan sesi keempat ini diisi kelompok usia 4,5 – 5 tahun, kelompok usia
dengan diskusi kelompok dan workshop 5-6 tahun.
identifikasi keterampilan kognitif yang Penugasan yang diberikan kepada
terdiri dari keterampilan matematika, guru PAUD di sekolah masing masing
keterampilan sains dan keterampilan dilaksanakan pada tanggal 18, 19 dan 25
bahasa anak usia 2-6 tahun. Dalam Agustus 2017. Hasil penugasan dapat
identifikasi keterampilan kognitif, guru diperoleh data bahwa terdapat 1 guru
dapat mengamati melalui kegiatan PAUD yang mampu mengidentifikasi
pembelajaran. Kegiatan ini dipandu oleh keterampilan kognitif anak usia 2 tahun.
Ibu Nur hayati, M.Pd. Ibu Nur Cholimah, Guru PAUD yang mampu mengidentifikasi
M.Pd dan Ibu Martha Christianti, M.Pd. keterampilan kognitif anak usia 3 – 3,5
Kegiatan diskusi tersebut dibagi menjadi 4 tahun ada 8 orang, guru PAUD yang
kelompok, yaitu 1) kelompok identifikasi mampu mengidentifikasi keterampilan
usia 2-3 tahun, 2) kelompok identifikasi kognitif anak usia 3,6 – 4 tahun ada 10
usia 3-4 tahun, 3) kelompok identifikasi orang. Kemampuan guru PAUD
usia 4-5 tahun dan 4) kelompok identifikasi mengidentifikasi keterampilan kognitif
usia 5-6 tahun. Dari hasil diskusi tersebut, anak usia 4-5 tahun ada 3 oarng dan guru
guru dapat merancang beberapa indikator PAUD yang mampu mengidentifikasi anak
untuk mengidentifikasi keterampilan usia 5-6 tahun terdapat 2 orang.
kognitif aak usia dini. Dari 25 guru paud Gambaran kemampuan peserta
yang hadir dalam pelatihan, 4% mampu pelatihan PPM dapat dilihat pada grafik
mengidentififikasi keterampilan kognitif
anak usia 2 tahun. 32 % guru mampu
mengidentifikasi keterampilan kognitif usia
3-3,5 tahun, 40% peserta mampu
mengidentifikasi keterampilan kognitif
186
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
dibawah ini:
2 tahun
12%4% 3-3,5 tahun
12% 32%
3,6 - 4 tahun
40%
4-5 tahun
5-6 tahun Gambar 3. Kegiatan pelatihan
identifikasi keterampilan kognitif
Gambar 2. Grafik kemampuan guru anak usia dini
mengidentifikasi keterampilan kognitif anak Tim PPM melakukan evaluasi untuk
usia 2-6 tahun mengetahui tingkat pemahaman guru
Pembahasan PAUD dalam mengidentifikasi
Berdasarkan hasil Pelatihan keterampilan kognitif anak usia dini.
Identifikasi Keterampilan Kognitif Anak Evaluasi dilakukan dengan dua cara yaitu:
Usia 2-6 Tahun pada Guru PAUD di 1) mengevaluasi hasil identifikasi
Kecamatan Sleman Yogyakarta, dapat keterampilan kognitif tiap tahapan usia
diperoleh hasil evaluasi kegiatan anak dan 2) wawancara kepada beberapa
pengabdian masyarakat ini terdiri dari guru PAUD bagaimana cara mereka
empat indikator, yaitu: mengidentifikasi keterampilan kognitif
a. kehadiran peserta anak didiknya di sekolah.
b. partisipasi aktif peserta dalam kegiatan
diskusi dan workhsop
15 10
c. umpan balik peserta terhadap kegiatan 10
8
4 Data Pres
3 23 23
pelatihan 5 01 Test
d. evaluasi hasil penugasan identifikasi 0
Data Post
keterampilan kognitif anak usia 2-6 Test
tahun di lembaga PAUD wilayah
Kecamatan Sleman.
Berdasarkan indikator pertama
kegiatan PPM ini berhasil memenuhi target Berdasarkan grafik hasil pretest dan
peserta yaitu sejumlah 25 orang perwakilan posttest dapat diketahui bahwa
guru PAUD diwilayah Kecamatan Sleman. keterampilan guru mengalami peningkatan.
Semua guru PAUD mengikuti kegiatan dari Guru lebih memahami bagaimana
awal sampai dengan akhir dengan antusias, mengidentifikasi keterampilan kognitif
walaupun pada pelaksanaan penugasan anak usia 2-6 tahun sesuai dengan
terdapat seorang guru yang tidak bisa kebutuhan masing masing peserta didiknya.
mengidentifikasi keterampilan kognitif Evaluasi selanjutnya dilakukan
pada anak didiknya karena ada tugas yang dengan menganalisa keterampilan kognitif
lain. Selama kegiatan peserta menunjukkan yang dicapai anak didik mulai dari usia 2
partisipasi aktif terutama pada sesi tahun hingga 6 tahun. Setiap indikator
workshop dan juga memberikan berbagai keterampilan kognitif anak didik PAUD
umpan balik terhadap kegiatan. Gambar usia 2-6 tahun di Kecamatan Sleman
berikut ini memperlihatkan antusiasme memiliki keterampilan kognitif yang
peserta dalam mengikuti pemaparan materi berbeda-beda. Kemampuan guru dalam
yang disampaikan oleh narasumber. merancang kegiatan pembelajaran untuk
dapat mengidentifikasi keterampilan
kognitif anak juga berbeda-beda. Ada guru
yang kurang kreatif dalam merancang
kegiatan pembelajaran dan ada guru yang
cukup kreatif merancang kegiatan
187
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
pembelajaran. Sehingga hasil pengamatan 1982:318, bahwa anak usia 5 tahun sudah
identifikasi dapat lebih banyak muncul. dapat mengartikan kata sederhana, tahu
Evaluasi kedua dilakukan beberapa lawan kata.
berdasarkan hasil wawancara dengan guru Faktor Pendukung kegiatan
ketika mengamati keterampilan kognitif Pelatihan Identifikasi Keterampilan
anak usia dini. Menurut guru PAUD yang Kognitif Anak Usia Dini pada Guru PAUD
mengamati anak usia 2 tahun, keterampilan di Kecamatan Sleman terlaksana berkat
sains anak belum semuanya muncul. Hal kerja sama antar anggota TIM PPM serta
tersebut dapat dipahami karena adanya kerja sama dengan pengurus
keterampilan prosen sains anak usia 2 tahun Himpaudi kecamatan Sleman. Guru PAUD
masih terbatas dalam hal mengamati atau yang kami undang adalah delegasi dari 25
mengobservasi, mengklasifikasikan, lembaga PAUD yang ada di wilayah
mengukur, mengkomunikasikan, Kecamatan Sleman Yogyakarta. Tempat
meramalkan, dan menyimpulkan (Rezba serta fasilitas kegiatan didukung
dalam Patta Bundu, 2006: 12). sepenuhnya oleh pengurus Himpaudi DIY
Keterampilan sains anak usia 2-4 tahun yang bertempat di Padepokan HIMPAUDI
yang banyak muncul baru sampai pada DIY di Klegen, Sleman, Yogyakarta.
tahap mengobservasi, mengklasifikasi, Kegiatan PPM ini dapat terlaksana dengan
mengukur dan mengomunikasikan. baik juga berkat kerjasama dengan Jurusan
Sedangkan keterampilan sains dalam PAUD FIP Universitas Negeri Yogyakarta
meramalkan dan menyimpulkan lebih dalam hal ini diwakili oleh dosen PAUD
banyak muncul pada anak usia 4-6 tahun. FIP UNY selaku tim pelaksana kegiatan
Hasil wawancara mengenai PPM.
keterampilan matematika anak usia 2-6 Faktor penghambat kegiatan PPM
tahun di 25 lembaga PAUD di Kecamatan ini salah satunya dikarenakan jumlah
Sleman menunjukkan bahwa sebagian peserta pada saat penugasan berkurang 1
besar anak terampil mengurutkan, orang karena guru tersebut mendapatkan
berhitung, mengklasifikasikan, tugas lain dari lembaganya sehingga tidak
membandingkan, mengenal geometri serta mampu membuat dan mengumpulkan
mengenal pola. Hal tersebut sesuai dengan tugas.Waktu pelaksanaan workshop
pendapat Coughlin (2000:265) bahwa merancang identifikasi keteram;ilan
keterampilan matematika anak usia dini kognitif anak usia dini terlalu .singkat,
meliputi korespondensi satu-satu, sehingga guru kader terbatas dalam mencari
mengurutkan, berhitung, mengenal indikator kognitif yang sesuai dengan
penjumlahan dan pengurangan, tahapan anak usia dini. Namun semua guru
mengklasifikasikan, pengukuran, PAUD yang mengikuti pelatihan dapat
perbandingan, mengenal geometri serta mengidentifikasi keterampilan kognitif
mengenal pola. anak dalam berbagai kegiatan pembelajaran
Hasil wawancara mengenai di lembaga PAUD masing-masing.
keterampilan bahasa anak usia 2-6 tahun di
25 lembaga PAUD di Kecamatan Sleman
menunjukkan bahwa anak usia 2 tahun PENUTUP
mulai terampil menyebutkan nama benda, Kesimpulan
anak usia 3 tahun mampu menyampaikan 1. Pelatihan ini dapat meningkatkan
keinginannya secara sederhana. Anak usia pemahaman guru PAUD mengenai
4 tahun mampu menjelaskan dengan kata keterampilan kognitif anak usia dini
sederhana tentang fungsi benda dan anak baik berdasarkan standar tingkat
usia 5 tahun mampu menulis nama sendiri pencapaian perkembangan anak
dan mengenal lawan kata. Hal tersebut maupun berdasarkan buku kreatif
sesuai dengan pendapat Diane E Papilaya, kurikulum. Hal tersebut dapat
188
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
Saran
1. Perlu adanya sosialisasi kepada guru
PAUD mengenai pentingnya
pengetahuan mengenai identifikasi
keterampilan kognitif anak usia dini
dan keterampilan aspek perkembangan
lain untuk mengoptimalkan stimulasi
perkembangan anak usia dini. Dengan
demikian guru dapat lebih cermat
melakukan kegiatan stimulasi sesuai
dengan kebutuhan anak.
2. Perlu adanya pendampingan lebih
lanjut dari TIM UNY khususnya
Jurusan PAUD untuk
mengimplementasikan program-
program identifikasi dan stimulasi
aspek perkembangan anak usia dini
agar kemampuan guru PAUD semakin
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
189