Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI KETERAMPILAN KOGNITIF ANAK USIA 2-6 TAHUN DI

LEMBAGA PAUD KECAMATAN SLEMAN, YOGYAKARTA

Nur Hayati, Nur Cholimah, Martha Christianti


PAUD FIP Universitas Negeri Yogyakarta
e-mail: nurhayati@uny.ac.id; nurcholimah@uny.ac.id; marthachristianti@uny.ac.id

Abstrak
Kemampuan melakukan identifkasi keterampilan kognitif anak usia dini belum dikuasai
sepenuhnya oleh guru PAUD. Salah satu kesulitan yang dihadapi guru adalah belum
mengetahui jenis instrumen yang dapat mengidentifikasi keterampilan kognitif anak. Selama
ini guru hanya menggunakan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak sebagai
pedoman melakukan stimulasi terhadap perkembangan kognitif anak usia dini yang diajarnya.
Kegiatan pembelajaran akan lebih optimal jika guru melakukan stimulasi berdasarkan
kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki anak didiknya sesuai hasil identifikasi di awal
semester. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pendidik anak usia dini
tentang identifikasi keterampilan kognitif anak usia dini. Subjek penelitian ini adalah 25
pendidik PAUD di Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman. Pengambilan data dilakukan
dengan metode observasi yang dilakukan sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa setelah mengikuti pelatihan, subjek mengalami peningkatan pada ketiga
materi yang diberikan yaitu identifikasi keterampilan matematika anak usia dini, identifikasi
keterampilan sains anak usia dini, dan identifikasi keterampilan bahasa anak usia dini.

Kata kunci: keterampilan kognitif, anak usia dini

TRAINING OF IDENTIFYING EARLY CHILDHOOD COGNITIVE SKILL FOR


EARLY CHILDHOOD TEACHERS IN SLEMAN REGENCY, YOGYAKARTA

Abstract
The ability to identify early childhood cognitive skill has not been fully mastered by the
teachers of early childhood education (PAUD). One of the difficulties they faced is that they
do not know the instrument which can identify the cognitive skill yet. So far teachers merely
use the standard of children’s level of achievement in their development (Standar Tingkat
Pencapaian Pengembangan Anak) as guideline in stimulating the early childhood cognitive
skill of the students. The learning process would be more optimal when the teachers perform
stimulation based on the needs and ability possessed by the students which is in line with the
prior identification in the beginning of the semester. The research was aimed at improving the
teachers’ knowledge upon identifying early childhood cognitive skill. The subjects of the study
were 25 teachers of early childhood education (PAUD) in Sleman Regency. The data were
obtained from the observations carried out before and after the training. The result of the study
showed that after joining the training, there were improvements in the three subjects given,
namely identifying mathematic skill, identifying science, and identifying language of early
childhood students.

Keywords: cognitive skill, early childhood students


PENDAHULUAN Oleh karenanya usia ini merupakan usia
Pada masa usia dini, yakni usia 0 yang penting untuk memantau dan memberi
sampai 6 tahun pertumbuhan dan stimulasi untuk mengoptimalkan proses
perkembangan mengalami peningkatan pertumbuhan dan perkembangan.
yang sangat mencolok dan mudah diamati. Pemantauan yang terarah pada masa ini

181
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017

akan membantu optimalisasi pertumbuhan Berdasarkan hasil wawancara


dan perkembangan pada tahap selanjutnya. dengan 10 guru PAUD di kantor
Keterampilan yang dimiliki anak HIMPAUDI Kecamatan Sleman, dapat
pada usia dini sebaiknya distimulasi dengan diketahui bahwa salah satu kesulitan guru
cara bermain yang menyenangkan. yaitu belum memiliki instrumen untuk
Perkembangan kognitif merupakan salah mengidentifikasi keterampilan kognitif
satu aspek perkembangan yang dimiliki anak usia 2-6 tahun. Permasalahan lain
anak usia dini. Namun beberapa fakta yang masih banyak dihadapi guru PAUD
menunjukkan bahwa stimulasi adalah belum memiliki banyak
keterampilan kognitif anak sebagian besar pengetahuan yang lebih mendalam untuk
diberikan dengan cara mengenal angka dan mengidentifikasi keterampilan kognitif
berhitung. Keterampilan kognitif dapat anak usia dini. Peran yang optimal dengan
dikenalkan pada anak usia dini dalam bekal pengetahuan yang cukup akan
berbagai kegiatan antara lain kegiatan membantu tugas pendidik dalam
pengenalan matematika, sains dan bahasa. mengantarkan anak didiknya memasuki
Berdasarkan hasil wawancara jenjang pendidikan pada usia selanjutnya.
dengan 10 pendidik anak usia dini di kantor Harapan lebih lanjut adalah anak usia dini
HIMPAUDI Kecamatan Sleman pada dapat bertumbuh dan berkembang secara
tanggal 14 April 2017, masih banyak orang maksimal sesuai potensi yang dimiliki,
tua yang menuntut putra putrinya lulus tidak hanya pandai matematika tapi juga
Taman Kanak- kanak mampu membaca, dapat menjadi pribadi yang mudah bergaul
menulis dan berhitung. Hal tersebut tidak dengan semua orang. Oleh karena itu perlu
bisa disalahkan karena tuntutan agar anak adanya pelatihan untuk mengoptimalkan
bisa diterima di Sekolah Dasar sebagian kemampuan pendidik dalam
besar harus bisa membaca, menulis dan mengidentifukasi keterampilan kognitif
berhitung dengan baik. Dengan demikian, anak usia dini sesuai dengan kebutuhan
hampir semua pendidik anak usia dini usia anak.
TK banyak mengenalkan kemampuan Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
menulis, membaca dan menghitung sejak Salah satu aspek perkembangan
anak masuk TK. Tindakan tersebut dapat yang dikembangkan di Taman Kanak-
berjalan lebih optimal jika pendidik anak kanak adalah aspek perkembangan kognitif.
usia dini mampu mengenal dan memahami Perkembangan kognitif berkaitan dengan
berbagai komponen keterampilan kognitif perkembangan kemampuan berpikir
yang seharusnya dikenal anak usia 2 sampai manusia. Seperti yang diungkapkan Gagne
6 tahun. (Martini Jamaris, 2006:18) bahwa kognitif
Komponen keterampilan kognitif adalah proses yang terjadi secara internal
yang seharusnya dikenal anak usia dini dalam pusat susunan saraf manusia yang
dalam bidang matematika, sains dan bahasa sedang berpikir.
akan berkembang dengan optimal jika Tahapan Perkembangan
mendapatkan stimulasi yang cepat dan Kognitif sesuai dengan teori Piaget
dilakukan dengan cara yang menurut Santrock, 1995:167) adalah:
menyenangkan. dengan demikian, semua 1) Tahap sensorimotor, usia 0 – 2 tahun.
pendidik anak usia dini harus memahami Pada masa ini kemampuan anak terbatas
komponen keterampilan kognitif anak usia pada gerak-gerak refleks, bahas awal,
dini dari bidang matematika, sains dan waktu sekarang dan ruang yang dekat saja.
bahasa. Hal tersebut diharapkan mampu 2) Tahap pra-operasional, usia 2 – 7 tahun
membekali kemampuan anak dalam Masa ini kemampuan menerima
menerapkan pengetahuan kognitif dalam rangsangan yang terbatas. Anak mulai
kehidupan sehari-hari. berkembang kemampuan bahasanya,
walaupun pemikirannya masih statis dan

182
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017

belum dapat berpikir abstrak, persepsi perlu adanya benda kongkret melalui
waktu dan tempat masih terbatas. percobaan yang menunjukkan suatu
3) Tahap konkret operasional, 7 – 11 tahun perubahan sehingga dapat memberikan
Pada tahap ini anak sudah mampu pengalaman yang sangat berharga bagi
menyelesaikan tugas-tugas anak dan pembelajaran yang bermakna.
menggabungkan, memisahkan, menyusun, Ruang lingkup pembelajaran sains
menderetkan, melipat dan membagi. adalah mempelajari tentang apa yang ada di
4) Tahap formal operasional, usia 11 – 15 alam baik yang terdapat pada mahkluk
tahun hidup atau tak hidup. Secara umum
Pada masa ini, anak sudah mampu berfikir Abrucasto (Ali Nugraha, 2012: 93)
tingkat tinggi, mampu berfikir abstrak. mengungkapkan bahwa pembelajaran sains
Dengan demikian dapat diketahui bahwa meliputi dua dimensi besar, yaitu sains
anak yang duduk di Taman Kanak-Kanak dilihat dari isi bahan kajian dan sains dari
berada dalam fase praoperasional. Suatu bidang pengembangan. Sains dilihat dari isi
fase perkembangan kognitif yang ditandai bahan kajian terdiri dari kajian ilmu bumi
dengan berfungsinya kemampuan berpikir dan jagat raya, ilmu hayati (biologi), serta
secara simbolis. Refleksi dari kemampuan bidang kajian fisika-kimia. Sains dilihat
berpikir ini dapat dilihat dari kemampuan dari bidang pengembangan meliputi
anak untuk membayangkan benda-benda penguasaan produk sains, penguasaan
yang berada di sekitarnya secara mental. proses sains, serta penguasaan sikap sains.
Kemampuan berpikir secara intuitif dan Pengenalan tentang bumi dan jagat
berpusat pada cara pandang anak itu sendiri raya di Taman Kanak-kanak terintegrasi
atau egosentris. Sejalan dengan hal ini, dengan bidang pengembangan lainnya
berkembang pula kemampuan konversi dalam tema alam semesta. Topik- topik
yaitu kemampuan untuk memahami yang biasanya diajarkan meliputi benda
perubahan-perubahan yang berkaitan langit seperti bulan, bintang, dan matahari,
dengan jumlah, ukuran, bentuk, volume dan pegunungan, sungai, bencana alam, cuaca
bidang. serta musim, dan lain sebagainya.
Kemampuan Kognitif Anak Usia 5- Ilmu hayati atau ilmu biologi
6 Tahun antara lain: (1) Sudah dapat meliputi pengenalan mahkluk hidup.
memahami jumlah dan ukuran; (2) Tertarik Pengenalan ilmu hayati atau biologi di
dengan huruf dan angka. Ada yang sudah Taman Kanak-kanak biasanya terintegrasi
mampu menulis dan menyalin serta dengan bidang lainnya dalam tema diri
menghitung; (3) Telah mengenal sebagian sendiri, tumbuhan, dan binatang. Topik-
besar warna; (4) Mulai mengerti tentang topik yang biasanya diajarkan meliputi
waktu, kapan harus pergi ke sekolah dan pengenalan anggota tubuh, pengenalan
pulang dari sekolah, nama-nama hari dalam tentang panca indera, pengenalan tentang
satu minggu; (5) Mengenal bidang dan tumbuhan seperti bentuk daun, aroma buah,
bergerak sesuai dengan bidang yang dan lain sebagainya, serta pengenalan
dimilikinya (teritorinya); (6) Pada akhir tentang binatang di sekitar anak seperti
usia 6 tahun, anak sudah mulai mampu makanan binatang, jumlah kaki, dan lain
membaca, menulis dan berhitung.(Martini sebagainya.
Jamaris, 2006:25). Sains yang terkait dengan fisika-
a. Sains untuk Anak Usia Dini kimia meliputi pengenalan sains tentang
Pengetahuan sains merupakan ilmu fisika dan kimia sederhana. Topik-
pengetahuan tentang ilmu alamiah yang topik yang biasanya diajarkan seperti
mencakup ilmu fisika, kimia, dan biologi tentang gerak benda, konsep terapung dan
baik pada makhluk hidup maupun makhluk tenggelam, konsep larut dan tidak larut, dan
tak hidup. Oleh karena itu dalam lain sebagainya. Pengembangan sains
mengajarkan sains pada Anak Usia Dini meliputi tiga bidang, yaitu penguasaan

183
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017

produk sains, penguasaan proses sains, dan Penguasaan konsep matematika pada anak
penguasaan sikap sains. usia dini dapat dilakukan melalui
Penguasaan produk sains dikatakan permainan dengan benda-benda konkret
Maslichah Asy’ari (2006: 9) sebagai dan interaksi langsung dengan lingkungan
kumpulan pengetahuan yang tersusun sekitarnya.
dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, hukum Pengenalan matematika bagi anak
dan teori. Penguasaan produk sains di usia dini menurut Coughlin (2000:265)
Taman Kanak- kanak masih sederhana. antara lain berupa korespondensi satu-satu,
Penguasaan produk sains di Taman Kanak- mengurutkan, berhitung, mengenal
kanak terbatas pada fakta, konsep, dan penjumlahan dan pengurangan,
prinsip yang berasal dari kehidupan sehari- mengklasifikasikan, pengukuran,
hari anak. Fakta merupakan pernyataan perbandingan, mengenal geometri serta
yang benar-benar terjadi. Contohnya bahwa mengenal pola.
gula rasanya manis. Maslichah Asy’ ari c. Bahasa Bagi Anak Usia Dini
(2006: 10) mengungkapkan bahwa konsep Perkembangan bahasa pada anak
adalah abstraksi tentang benda atau mempunyai bentuk yang berbeda-beda tiap
peristiwa alam. Contohnya di Taman masanya. Papilaya menguraikan tentang
Kanak-kanak, anak diajarkan konsep kemampuan berbahasa anak sebagai
bahwa herbivora adalah binatang pemakan berikut: “Anak usia 5-7 tahun sudah dapat
tumbuhan. Sedangkan Prinsip dikatakan mengartikan kata sederhana, tahu beberapa
sebagai generalisasi tentang hubungan law.an kata.(Diane E Papilaya, 1982:318).
antara konsep-konsep yang berkaitan. Anak sudah dapat menggunakan beberapa
Contoh produk sains yang berupa prinsip kata sambung, kata depan dan kata sandang
dan dikenalkan di Taman Kanak-kanak dalam pembicaraan sehari-hari. Bahasa
adalah es akan mencair bila diletakkan di egosentrisnya mulai berkembang dan lebih
tempat terbuka atau terkena panas. banyak bahasa sosial.
Keterampilan proses sains yang Berdasarkan pernyataan di atas
dapat dikembangkan di Taman Kanak- dapat diketahui bahwa anak usia 5-6 tahun
kanak merupakan keterampilan proses yang masuk ke dalam masa kalimat majemuk
sederhana atau keterampilan proses sains dimana kemampuan berbahasa anak mulai
dasar (basic science process skills) yang meningkat. Anak mampu mengucapkan
disesuaikan dengan tingkat pencapaian kalimat yang panjang, dapat menyatakan
perkembangan. Rezba (Patta Bundu, 2006: pendapatnya dengan kalimat majemuk dan
12) menyebutkan keterampilan proses sains mempunyai perbendaharaan kata yang
dasar meliputi keterampilan mengamati cukup tinggi. Bahasa adalah alat
atau mengobservasi, mengklasifikasikan, penghubung atau komunikasi antara
mengukur, mengkomunikasikan, anggota masyarakat yang terdiri dari
meramalkan, dan menyimpulkan. individu-individu yang menyatakan
Sikap sains perlu dikembangkan di pikiran, perasaan, dan keinginannya baik
Taman Kanak-kanak, selain secara verbal maupun melalui simbol-
mengembangkan jiwa ilmuwan anak, simbol visual (Bromley, 1992).
pengembangan sikap sains juga Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak
meningkatkan pemahaman anak terhadap Usia 5-6 Tahun: (1) Sudah dapat
nilai moral, serta mengembangkan aspek mengucapkan lebih dari 2.500 kosakata; (2)
kognitif dan sosial emosi anak. Lingkup kosakata yang dapat diucapkan
b. Matematika Untuk Anak Usia Dini anak menyangkut: warna, ukuran, bentuk,
Matematika menurut Pamela A. rasa, bau, keindahan, kecepatan, suhu,
Coughlin (2000:265) merupakan sesuah perbedaan, perbandingan, jarak, permukaan
sistem abstrak untuk pengalaman dalam (kasar-halus); (3) Anak usia 5-6 tahun
mengorganisasikan serta mengurutkan. sudah dapat melakukan peran sebagai

184
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017

pendengar yang baik, (4) Dapat Kecamatan Sleman. Kegiatan ini


berpartisipasi dalam suatu percakapan. dilaksanakan selama 2 Hari, pada hari
Anak sudah dapat mendengarkan orang lain pertama diikuti oleh 30 Guru PAUD dan
berbicara dan menanggapi pembicaraan pada hari kedua diikuti 25 Guru PAUD di
tersebut; (5) Percakapan yang dilakukan wilayah Kecamatan Sleman. Kegiatan ini
oleh anak usia 5-6 tahun telah menyangkut dilakukan dengan ceramah, workshop dan
berbagai komentarnya terhadap apa yang presentasi hasil identifikasi keterampilan
dilakukan oleh dirinya sendiri dan orang kognitif pada anak didik masing-masing..
lain, serta apa yang dilihatnya. Anak pada Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama
usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan dua hari yaitu hari Sabtu tangg 12 Agustus
ekspresi diri, menulis, membaca bahkan 2017 dan 19 Agustus 2017. Kegiatan ini
berpuisi.(Martini Jamaris, 2006:32) terbagi ke dalam 4 (empat) sesi. Adapun
deskripsi pelaksanaan kegiatan pelatihan
METODE PPM sebagai berikut:
Metode PPM ini mengacu pada Sesi Pertama
penelitian survey dengan pendekatan Pelaksanaan sesi pertama ini
deskriptif kualitatif. Variabel dalam dilaksanakan pada tanggal 12 Agustusi
penelitian ini adalah keterampilan guru 2017 diisi dengan pemaparan materi yang
PAUD mengidentifikasi keterampilan berjudul “Identifikasi Keterampilan
kognitif anak usia dini. Dengan penelitian Matematika Anak Usia Dini, khususnya
ini pengabdi dapat mendeskripsikan lebih usia 2-6 tahun. Materi pertama ini
mendalam keterampilan guru disampaikan oleh Nur Hayati, M.Pd.
mengidentifikasi keterampilan kognitif Perlunya diberikan pengetahuan ini agar
anak usia 2-6 tahun di lembaga PAUD se- guru PAUD lebih memahami secara detail
kecamatan Sleman Yogyakarta indikator ketarmpilan matematika apa saja
Subyek penelitian ini adalah guru yang dapat diidentifikasi pada anak usia
PAUD di Kecamatan Sleman Yogyakarta dini. Dengan mengetahui gambaran umum
yang berjumlah 25 guru. Lembaga PAUD tentang keterampilan matematika anak usia
tersebut antara lain: dini, diharapkan guru PAUD dapat
Tempat penelitian di 25 lembaga melakukan kegiatan pembelajaran yang
PAUD se-kecamatan Sleman Yogyakarta sesuai dengan tahap perkembangan kognitif
dan dilaksanakan tanggal 12, 18 dan 19 anak.
Agustus 2017. Teknik pengumpulan data
Sesi Kedua
penelitian ini menggunakan metode
observasi dan dokumentasi. Teknik Pelaksanaan sesi kedua ini diisi
analisis data yang digunakan adalah dengan pemaparan materi yang berjudul
analisis data kuantitatif dan kualititatif. “Identifikasi Keterampilan Sains Anak
Analisis data kuantitatif dilakukan dengan Usia Dini Usia 2 sampai 6 tahun”.
persentase hasil identifikasi keterampilan Pemaparan materi ini disampaikan oleh Nur
kognitif. Data kualitatif dilakukan uji Cholimah, M.Pd. Perlunya diberikan
kredibilitas data dengan cara triangulasi pengetahuan keterampilan sains anak usia
sumber data. dini ini agar guru PAUD dapat memahami
tahap perkembangan sains anak dan dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN mengidentifikasi keterampilan anak
Hasil PPM melalui berbagai kegiatan selama anak di
Program Pelatihan Identifikasi sekolah. Dengan demikian hasil identifikasi
Keterampilan Kognitif Anak Usia Dini ini keterampilan sains ini dapat jadikan guru
dilaksanakan dengan melibatkan pengurus untuk memahami kemampuan anak dan
Himpaudi Kecamatan Sleman dan 30 Guru dapat merancang kegiatan pembelajaran
PAUD dari 25 Lembaga PAUD di

185
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017

yang sesuai dengan tahap perkembangan anak usia 3,6-4 tahun. Data selanjutnya
kognitif anak usia dini. 12% peserta mampu mengidentifikasi
keterampilan kognitif anak usia 4-5 thun
Sesi Ketiga
dan 12% mampu mengidentifikasi
Pelaksanaan sesi ketiga diisi dengan keterampilan kognitif anak usia 5-6 tahun.
pemaparan materi “Identifikasi
Keterampilan Bahasa Anak Usia 2-6
Tahun”. Materi ini disampaikan oleh Ibu
Martha Christianti, M.Pd. Perlunya
diberikan materi tersebut adalah agar para
guru PAUD memiliki pengetahuan tentang
konsep teori bahasa anak usia dini, berbagai
indikator keterampilan bahasa anak usia 2-
6 tahun baik dari segi bahasa reseptif, Gambar 1. Kegiatan diskusi merancang
identifikasi keterampilan kognitif
bahasa ekspresif dan bahasa literasi.
Pengetahuan ini dapat dijadikan landasan
untuk bisa lebih cermat dalam Kegiatan Penugasan Identifikasi
mengidentifikasi keterampilan bahasa anak Keterampilan Kognitif di Sekolah
melalui kegiatan pembelajaran. Dengan Keterampilan kognitif anak dapat
pengetahuan awal ini diharapkan para guru diamati di dalam kelas maupun saat anak-
PAUD dapat merancang kegiatan anak beraktivitas diluar kelas. Adapun
pembelajaran sesuai dengan tahapan keterampilan kognitif yang diidentifikasi
kemampuan anak usia 2-6 tahun. antara lain kelompok usia 2-3 tahun,
kelompok usia 3 – 3,5 tahun, kelompok usia
Sesi Keempat 3,5 – 4 tahun, kelompok usia 4 -4,5 tahun,
Kegiatan sesi keempat ini diisi kelompok usia 4,5 – 5 tahun, kelompok usia
dengan diskusi kelompok dan workshop 5-6 tahun.
identifikasi keterampilan kognitif yang Penugasan yang diberikan kepada
terdiri dari keterampilan matematika, guru PAUD di sekolah masing masing
keterampilan sains dan keterampilan dilaksanakan pada tanggal 18, 19 dan 25
bahasa anak usia 2-6 tahun. Dalam Agustus 2017. Hasil penugasan dapat
identifikasi keterampilan kognitif, guru diperoleh data bahwa terdapat 1 guru
dapat mengamati melalui kegiatan PAUD yang mampu mengidentifikasi
pembelajaran. Kegiatan ini dipandu oleh keterampilan kognitif anak usia 2 tahun.
Ibu Nur hayati, M.Pd. Ibu Nur Cholimah, Guru PAUD yang mampu mengidentifikasi
M.Pd dan Ibu Martha Christianti, M.Pd. keterampilan kognitif anak usia 3 – 3,5
Kegiatan diskusi tersebut dibagi menjadi 4 tahun ada 8 orang, guru PAUD yang
kelompok, yaitu 1) kelompok identifikasi mampu mengidentifikasi keterampilan
usia 2-3 tahun, 2) kelompok identifikasi kognitif anak usia 3,6 – 4 tahun ada 10
usia 3-4 tahun, 3) kelompok identifikasi orang. Kemampuan guru PAUD
usia 4-5 tahun dan 4) kelompok identifikasi mengidentifikasi keterampilan kognitif
usia 5-6 tahun. Dari hasil diskusi tersebut, anak usia 4-5 tahun ada 3 oarng dan guru
guru dapat merancang beberapa indikator PAUD yang mampu mengidentifikasi anak
untuk mengidentifikasi keterampilan usia 5-6 tahun terdapat 2 orang.
kognitif aak usia dini. Dari 25 guru paud Gambaran kemampuan peserta
yang hadir dalam pelatihan, 4% mampu pelatihan PPM dapat dilihat pada grafik
mengidentififikasi keterampilan kognitif
anak usia 2 tahun. 32 % guru mampu
mengidentifikasi keterampilan kognitif usia
3-3,5 tahun, 40% peserta mampu
mengidentifikasi keterampilan kognitif

186
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017

dibawah ini:

2 tahun
12%4% 3-3,5 tahun
12% 32%
3,6 - 4 tahun
40%
4-5 tahun
5-6 tahun Gambar 3. Kegiatan pelatihan
identifikasi keterampilan kognitif
Gambar 2. Grafik kemampuan guru anak usia dini
mengidentifikasi keterampilan kognitif anak Tim PPM melakukan evaluasi untuk
usia 2-6 tahun mengetahui tingkat pemahaman guru
Pembahasan PAUD dalam mengidentifikasi
Berdasarkan hasil Pelatihan keterampilan kognitif anak usia dini.
Identifikasi Keterampilan Kognitif Anak Evaluasi dilakukan dengan dua cara yaitu:
Usia 2-6 Tahun pada Guru PAUD di 1) mengevaluasi hasil identifikasi
Kecamatan Sleman Yogyakarta, dapat keterampilan kognitif tiap tahapan usia
diperoleh hasil evaluasi kegiatan anak dan 2) wawancara kepada beberapa
pengabdian masyarakat ini terdiri dari guru PAUD bagaimana cara mereka
empat indikator, yaitu: mengidentifikasi keterampilan kognitif
a. kehadiran peserta anak didiknya di sekolah.
b. partisipasi aktif peserta dalam kegiatan
diskusi dan workhsop
15 10
c. umpan balik peserta terhadap kegiatan 10
8
4 Data Pres
3 23 23
pelatihan 5 01 Test
d. evaluasi hasil penugasan identifikasi 0
Data Post
keterampilan kognitif anak usia 2-6 Test
tahun di lembaga PAUD wilayah
Kecamatan Sleman.
Berdasarkan indikator pertama
kegiatan PPM ini berhasil memenuhi target Berdasarkan grafik hasil pretest dan
peserta yaitu sejumlah 25 orang perwakilan posttest dapat diketahui bahwa
guru PAUD diwilayah Kecamatan Sleman. keterampilan guru mengalami peningkatan.
Semua guru PAUD mengikuti kegiatan dari Guru lebih memahami bagaimana
awal sampai dengan akhir dengan antusias, mengidentifikasi keterampilan kognitif
walaupun pada pelaksanaan penugasan anak usia 2-6 tahun sesuai dengan
terdapat seorang guru yang tidak bisa kebutuhan masing masing peserta didiknya.
mengidentifikasi keterampilan kognitif Evaluasi selanjutnya dilakukan
pada anak didiknya karena ada tugas yang dengan menganalisa keterampilan kognitif
lain. Selama kegiatan peserta menunjukkan yang dicapai anak didik mulai dari usia 2
partisipasi aktif terutama pada sesi tahun hingga 6 tahun. Setiap indikator
workshop dan juga memberikan berbagai keterampilan kognitif anak didik PAUD
umpan balik terhadap kegiatan. Gambar usia 2-6 tahun di Kecamatan Sleman
berikut ini memperlihatkan antusiasme memiliki keterampilan kognitif yang
peserta dalam mengikuti pemaparan materi berbeda-beda. Kemampuan guru dalam
yang disampaikan oleh narasumber. merancang kegiatan pembelajaran untuk
dapat mengidentifikasi keterampilan
kognitif anak juga berbeda-beda. Ada guru
yang kurang kreatif dalam merancang
kegiatan pembelajaran dan ada guru yang
cukup kreatif merancang kegiatan

187
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017

pembelajaran. Sehingga hasil pengamatan 1982:318, bahwa anak usia 5 tahun sudah
identifikasi dapat lebih banyak muncul. dapat mengartikan kata sederhana, tahu
Evaluasi kedua dilakukan beberapa lawan kata.
berdasarkan hasil wawancara dengan guru Faktor Pendukung kegiatan
ketika mengamati keterampilan kognitif Pelatihan Identifikasi Keterampilan
anak usia dini. Menurut guru PAUD yang Kognitif Anak Usia Dini pada Guru PAUD
mengamati anak usia 2 tahun, keterampilan di Kecamatan Sleman terlaksana berkat
sains anak belum semuanya muncul. Hal kerja sama antar anggota TIM PPM serta
tersebut dapat dipahami karena adanya kerja sama dengan pengurus
keterampilan prosen sains anak usia 2 tahun Himpaudi kecamatan Sleman. Guru PAUD
masih terbatas dalam hal mengamati atau yang kami undang adalah delegasi dari 25
mengobservasi, mengklasifikasikan, lembaga PAUD yang ada di wilayah
mengukur, mengkomunikasikan, Kecamatan Sleman Yogyakarta. Tempat
meramalkan, dan menyimpulkan (Rezba serta fasilitas kegiatan didukung
dalam Patta Bundu, 2006: 12). sepenuhnya oleh pengurus Himpaudi DIY
Keterampilan sains anak usia 2-4 tahun yang bertempat di Padepokan HIMPAUDI
yang banyak muncul baru sampai pada DIY di Klegen, Sleman, Yogyakarta.
tahap mengobservasi, mengklasifikasi, Kegiatan PPM ini dapat terlaksana dengan
mengukur dan mengomunikasikan. baik juga berkat kerjasama dengan Jurusan
Sedangkan keterampilan sains dalam PAUD FIP Universitas Negeri Yogyakarta
meramalkan dan menyimpulkan lebih dalam hal ini diwakili oleh dosen PAUD
banyak muncul pada anak usia 4-6 tahun. FIP UNY selaku tim pelaksana kegiatan
Hasil wawancara mengenai PPM.
keterampilan matematika anak usia 2-6 Faktor penghambat kegiatan PPM
tahun di 25 lembaga PAUD di Kecamatan ini salah satunya dikarenakan jumlah
Sleman menunjukkan bahwa sebagian peserta pada saat penugasan berkurang 1
besar anak terampil mengurutkan, orang karena guru tersebut mendapatkan
berhitung, mengklasifikasikan, tugas lain dari lembaganya sehingga tidak
membandingkan, mengenal geometri serta mampu membuat dan mengumpulkan
mengenal pola. Hal tersebut sesuai dengan tugas.Waktu pelaksanaan workshop
pendapat Coughlin (2000:265) bahwa merancang identifikasi keteram;ilan
keterampilan matematika anak usia dini kognitif anak usia dini terlalu .singkat,
meliputi korespondensi satu-satu, sehingga guru kader terbatas dalam mencari
mengurutkan, berhitung, mengenal indikator kognitif yang sesuai dengan
penjumlahan dan pengurangan, tahapan anak usia dini. Namun semua guru
mengklasifikasikan, pengukuran, PAUD yang mengikuti pelatihan dapat
perbandingan, mengenal geometri serta mengidentifikasi keterampilan kognitif
mengenal pola. anak dalam berbagai kegiatan pembelajaran
Hasil wawancara mengenai di lembaga PAUD masing-masing.
keterampilan bahasa anak usia 2-6 tahun di
25 lembaga PAUD di Kecamatan Sleman
menunjukkan bahwa anak usia 2 tahun PENUTUP
mulai terampil menyebutkan nama benda, Kesimpulan
anak usia 3 tahun mampu menyampaikan 1. Pelatihan ini dapat meningkatkan
keinginannya secara sederhana. Anak usia pemahaman guru PAUD mengenai
4 tahun mampu menjelaskan dengan kata keterampilan kognitif anak usia dini
sederhana tentang fungsi benda dan anak baik berdasarkan standar tingkat
usia 5 tahun mampu menulis nama sendiri pencapaian perkembangan anak
dan mengenal lawan kata. Hal tersebut maupun berdasarkan buku kreatif
sesuai dengan pendapat Diane E Papilaya, kurikulum. Hal tersebut dapat

188
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017

dibuktikan dengan hasil workshop saat Kementerian Pendidikan Dan


pelatihan dan penugasan dapat Kebudayaan RI
dikumpulkan dengan baik.
2. Implementasi hasil pelatihan apat
diamati secara langsung dari hasil
penugasan berupa kegiatan identifikasi
keterampilan kognitif anak usia 2-6
tahun di 24 lembaga PAUD wilayah
Kecamatan Sleman.

Saran
1. Perlu adanya sosialisasi kepada guru
PAUD mengenai pentingnya
pengetahuan mengenai identifikasi
keterampilan kognitif anak usia dini
dan keterampilan aspek perkembangan
lain untuk mengoptimalkan stimulasi
perkembangan anak usia dini. Dengan
demikian guru dapat lebih cermat
melakukan kegiatan stimulasi sesuai
dengan kebutuhan anak.
2. Perlu adanya pendampingan lebih
lanjut dari TIM UNY khususnya
Jurusan PAUD untuk
mengimplementasikan program-
program identifikasi dan stimulasi
aspek perkembangan anak usia dini
agar kemampuan guru PAUD semakin
meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Jamaris, M. (2006). Perkembangan dan


Pengembangan Anak Usia Taman
Kanak-Kanak Jakarta: Grasindo

Papilaya, D.E. (1982). A Child World


Infancy Through Adolescence. New
York: Mc Graw Hill

Santrock. (1995). Live Span Development.


Jakarta: Airlangga

Tim Direktorat Pembinaan PAUD. (2014).


Pedoman Penyusunan Perencanaan
Pembelajaran PAUD. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak
Usia Dini, Nonformal, Dan Informal

189

Anda mungkin juga menyukai