Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

K DENGAN KEJANG DEMAM


DI PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak (Tutorial Anak)


Program Studi S1 Keperawatan

DISUSUN OLEH :
Kelompok 2/3A

1. Anggita Yuli Wijiastuti (A11701519)


2. Aninditya Anandari Novitasari (A11701520)
3. Anis Chabibah (A11701521)
4. Anisa Nur Ngaeni (A11701522)
5. Annisa Nurfina (A11701523)
6. Annisa Tiara Maharani (A11701524)
7. Ari Tri W (A11701525)
8. Arni Zuhro (A11701526)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2019
SKENARIO KASUS
An. K usia 19 bulan datang ke rumah sakit dengan keluhan demam dan kejang.
Klien demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Klien kejang dirumah 2
kali selama kurang lebih 5 menit setiap kejang. Saat pengkajian klien mengalami
kejang 1 kali. Suhu tubuh 40oC.

PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian : 13 November 2019


Nama Pengkaji : Kelompok 2
Ruang : Bangsal Anak
Waktu Pengkajian : 08.30 WIB

A. IDENTITAS
1. Biodata Pasien
Nama : An.K
Tanggal Lahir : 7 April 2018
Alamat : Jl. Ahmad Yani No 115, Kebumen
Umur : 19 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
BB : 13 kg
PB/TB : 90 cm
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan :-
Tanggal Masuk : 12 November 2019
No. RM : 10890576
Diagnosa Masuk : Kejang demam
Biodata Penanggung jawab
Nama : Ny. W
Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Ahmad Yani No 115, Kebumen
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan pasien : Ibu kandung

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama
Demam sejak 2 hari yang lalu dan mengalami kejang sebelum masuk
rumah sakit
2. Riwayat Penyakit Sekarang
An.K dibawa ke RSU PKU Muhammadiyah Gombong oleh ayah dan ibu
nya pada tanggal 12 November 2019 pukul 08.00, dengan keluhan demam
dan kejang. Klien demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Klien
kejang dirumah 2 kali selama kurang lebih 5 menit setiap kejang. Ibu klien
mengatakan pada saat kejang akan mengalami penurunan kesadaran. Ibu
klien mengatakan apabila klien kejang diberi sendok yang dilapisi kain
untuk mencegah gigi patah. Saat pengkajian klien mengalami kejang 1
kali.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien tidak pernah mengalami kejang sebelumnya dan klien pernah
mengalami penyakit otitis media pada usia 10 bulan dibawa ke puskesmas
dan tidak menjalani rawat inap.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami sakit
yang sama, tidak ada penyakit keturunan seperti hipertensi, DM.
5. Riwayat Kehamilan
Pada Trimester I, ibu klien mengalami pusing biasa
Pada Trimester II, ibu klien mengatakan mengalami pegal dipunggung dan
BB naik.
Pada Trimester III, ibu klien mengatakan bahwa mengalami pegal, nyeri,
dan kesulitam menjalankan aktivitas. Ibu klien mengatakan mengikuti
pelatihan ANC dan senam hamil. Dan selalu memeriksakan kehamilannya
secara rutin.
6. Riwayat Persalinan
Ibu klien mengatakan An.K adalah anak pertama. Klien lahir pada tanggal
7 April 2018, dengan usia kehamilan 9 bulan 8 hari. Klien lahir dengan
dibantu oleh bidan desa. Klien lahir dengan spontan normal dengan berat
2,9 kg, panjang badan 60 cm dan menangis keras waktu tidur.
7. Riwayat Imunisasi
Ibu klien mengatakan anaknya sudah di imunisasi saat posyandu sesuai
dengan jadwal terartur.
8. Riwayat Tumbuh Kembang
Ibu klien mengatakan anaknya tumbuh kembang sesuai dengan usianya
tanpa ada keterlambatan.
9. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien

10. Kebutuhan Cairan


Ibu klien mengatakan An.A mengonsumsi ASI dengan jumlah cukup
11. Kebutuhan Kalori
Kebutuhan kalori pada anak 19 bulan termasuk dalam 1-3 tahun : 75-
90Kkal/kgBB/hari
Kebutuhan kalori : 75x 13 Kg = 975Kkal/hari
12. Pola Pengkajian Gordon
1. Pola Persepsi kesehatan/ penanganan kesehatan
Ibu klien mengatakan jika anaknya sakit hanya dibawa ke bidan desa
saja dan berdo’a kepada Allah semoga di berikan kesembuhan
2. Pola Nutrisi / metabolic
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan An. K makan bubur sereal 3x
sehari. Anak suka makan bubur sereal yang encer,
dan tidak suka yang mengandung rasa sayur. Anak
minum Asi 5x/hari.
Saat dikaji : Ibu klien mengatakan anaknya makan bubur 2x
sehari, makan tidak habis. Anak tidak mau minum
ASI
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan anaknya BAB 1x sehari
dengan konsistensi lembek dan berwarna kuning
serta BAK sehari 5x sehari dengan warna urine
kuning dan bau khas.
Saat dikaji : Ibu klien mengatakan anaknya BAB 1x sehari
dengan konsistensi lembek berwarnaa kuning dan
berbau khas serta BAK sehari 3x sehari dengan
warna urine kuning kecoklatan dan bau khas
4. Pola Aktivitas
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan anaknya aktif, senang
bermain dengan teman sebaya, dan anak senang
bermain bola
Saat dikaji : Ibu klien mengatakan anaknya minta di gendong
terus dan rewel sekali sering menangis.
5. Pola Tidur/istirahat
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan anaknya biasa tidur malam
selama 9 jam dan tidur siang selama 2 jam sehari.
Klien mempunyai kebiasaan sebelum tidur yaitu
harus diusap punggungnya oleh ibu.
Saat dikaji : Ibu klien mengatakan anaknya susah tidur dan tidur
hanya sebentar-sebentar lalu terbangun.
6. Pola Persepsi Kognitif
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan kurang mengetahui tentang
penyebab penyakit yang diderita klien.
Saat dikaji : Ibu klien menyakan penyebab penyakit anaknya
kepada perawat.
7. Pola Konsep diri
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya biasa bermain
dengan ibunya.
Saat dikaji : Ibu pasien mengatakan anaknya rewel dan
menangis.
8. Pola Peran/hubungan
Klien tinggal bersama orangtuanya dan juga kakek neneknya. Sehari-
hari klien diasuh oleh ibu kandungnya. Klien adalah anak laki-laki
pertama. Klien memiliki peran sebagai anak laki-laki. Klien bermain
dengan teman sebaya dengan baik dan didampingi ibunya.
9. Pola seksualitas/reproduksi
Ibu klien mengatakan jenis kelamin laki-laki dan tidak ada kelainan
pada alat reproduksi
10. Pola Koping/ toleransi stres
Anak sering rewel dan minta digendong terus selama sakit. Tidak mau
diajak oleh orang lain
11. Pola Nilai/ kepercayaan
Keluarga mempunyai keyakinan bahwa setiap penyakit pasti ada
obatnya dan Allah akan memberikan kesembuhan.

C. Pemeriksaan Umum
a) Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : lemah
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda Vital :
- N : 108 x/menit
- S : 400C
- RR : 40 x/menit
- Antropometri : BB: 13 kg, PB/TB: 90 cm
b) Pemeriksaan Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi) :
1. Kepala : Bentuk simestris, tidak ada benjolan, kulit kepala
bersih, rambut pendek berwarna hitam dan tekstur
lebat.
2. Muka : Muka tampak pucat.
3. Mata : Konjungtiva anemis, sclera anikterik, pupil
isokhor
4. Hidung : hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada
perdarahan dan tidak ada sekret.
5. Mulut : Mukosa mulut dan bibir kebiruan, adanya
sianisis, tidak ada lesi dan stomatitis, lidah simetris
warna pink tidak ada infeksi
6. Telinga : Tidak ada penumpukan serumen, tidak
menggunakan alat bantu dengar posisi simetris,
jumlah dua (kanan dan kiri), bersih.
7. Leher : Tidak ada jejas, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan vena jugularis
8. Dada
Paru
Inspeksi : Simestris, tidak ada lesi
Palpasi : vocal fremitus seimbang
Perkusi : Sonor
Auskultasi : bunyi nafas normal (vesikuler)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba pada IC ke 4
Perkusi : pekak
Auskultasi : Terdengar bunyi jantung S1 dan S2, tidak ada
suara tambahan.
9. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi maupun jejas,bentuk simetris.
Auskultasi : Bunyi peristaltik usus 16x/ menit
Palpasi : Tidak teraba massa dan nyeri tekan, cubitan kulit
perut < 2 detik
Perkusi : Timpani
10. Ekstremitas : tidak ada edema, terpasang infus RL 30 tpm di
ekstermitas atas sinistra.
11. Genetalia : Jenis kelamin laki-laki, bersih, tidak terpasang
kateter.

D. Pemeriksaan Penunjang

No Jenis pemeriksaan Hasil normal Hasil pemeriksaan

1 Eritrosit 4,5-5,9 juta/ ul 4 juta/ul

2 Leukosit 4000-11000/ul 13000/ul

3 Hb 13,5-17,5 gr/dl 9 mg %

4 Ht 41-53% 46%

5 Albumin 3,8-5 gr% 4gr%

6 Bilirubin 0,2-1 mg% 0,5 mg%

7 Kreatinin 0,5-1,5 mg/dl 1 mg/dl

8 Ureum g/dl 35 g/dl


E. ANALISA DATA

Tgl/
No Data Fokus Etiologi Problem
Jam
1. Rab DS : Proses Hiperter
u, 13 - Ibu klien mengatakan anaknya demam 2 hari infeksi mia
Nov sebelum dibawa ke rumah sakit.
emb - Ibu klien mengatakan anaknya kejang di rumah
er 2 kali +- 5 menit setiap kejang.
2019 - Ibu klien mengatakan kejang terjadi saat suhu
puku tubuh meningkat.
l DO:
08.3  Klien kejang 1 kali
0  Suhu tubuh 40˚C
WIB  Klien dipasang infuse RL 30 tpm.

 Klien diberikan paracetamol 250 mg


2 Rab DS : Kejang Resiko
u, 13 Ibu klien mengatakan saat semalam kejang cedera
Nov klien diberi sendok yang dilapisi kain untuk
emb mencegah gigi patah.
er DO :
2019 - Klien gatik
08.3 - Tubuh klien kaku
0

F. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi
2. Resiko cedera berhubungan dengan kejang
G. INTERVENSI KEPERAWATAN

Hari/ Dx Tujuan Intervensi


Tgl
Rabu, Hiperte Perawatan demam (3740)
13 rmia
novem b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor suhu tubuh.
ber proses keperawatan selama 3 x 24 jam 2. Monitor warna kulit dan suhu.
2019 infeksi diharapkan masalah hipertermi 3. Monitor tekanan darah, nadi,
pukul dapat diatasi dengan kriteria RR.
10.00 hasil: 4. Kompres klien pada lipat paha
WIB Indikator Aa A T dan aksila.
Suhu tubuh dalam 2 3 5. Mandikan klien dengan spons
batas normal 37˚C hangat dengan hati-hati.
Kebutuhan cairan 3 4
6. Pakaikan baju yang tipis
terpenuhi
Tanda-tanda vital 3 4 7. Tingkatkan sirkulasi udara
dalam batas normal 8. Kolaborasi antibiotik.
Keterangan :
1 = sangat berat
2 = berat
3 = cukup
4 = ringan
5 = tidak ada
Rabu, Resiko Setelah dilakukan tindakan Perawatan Kejang (2690)
13 cedera keperawatan selama 2 x 24 jam 1. Sediakan tempat yang
novem b.d diharapkan masalah resiko rendah, dengan tepat
2. Gunakan penghalang tempat
ber kejang cidera dapat teratasi dengan
tidur yang lunak.
2019 kriteria hasil : 3. Berikan tongue spatel yang
pukul
dilapisi kassa.
10.15 Indikator A T 4. Catat tipe kejang.
5. Tetap bersama klien saat fase
WIB Tidak terjadi trauma 3 4
kejang.
fisik selama perawatan 6. Kolaborasi pemberian obat
Mempertahankan 3 4
anti kejang
tindakan yang
mengontrol aktivitas
kejang
Tidak terjadi serangan 3 4
kejang berulang
Keterangan :
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu

H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/jam No. Implementasi Respon Paraf
Dx

Rabu, 13 1 1. Memonitor suhu tubuh S: Keluarga mengatakan


novembe bersedia untuk memonitor
r 2019 suhu klien.
O : Klien tampak kooperatif.
pukul
2. Memonitor warna kulit
10.30 S: Keluarga mengatakan
dan suhu.
WIB mengijinkan perawat untuk
memonitor warna kulit dan
suhu.
3. Memonitor tekanan O : Klien tampak kooperatif.
darah, nadi, RR
S: Keluarga mengatakan
mengijinkan perawat untuk
memonitor tekanan darah,
4. Mengkompres klien pada nadi, RR.
O: Klien tampak kooperatif.
lipat paha dan aksila.
S: Keluarga mengatakan
bersedia untuk mengompres
pada lipat paha dan aksila.
5. Memandikan klien
O: Klien tampak lebih nyaman.
dengan spons hangat
S : Keluarga memakaikan baju
dengan hati-hati.
yang tipis.
6. Mamakaikan baju yang O : Klien tampak bersedia
tipis. memakai baju yang tipis.

S: Keluarga mengatakan
mengijinkan perawat untuk
7. Meningkatkan sirkulasi meningkatkan sirkulasi
udara. udara.
O: Klien tampak kooperatif.

8. Mengkolaborasikan S: Keluarga mengatakan


dengan antibiotik. mengijinkan perawat
mengkolaborasikan dengan
antibiotik
O: Klien tampak bersedia
mengkolaborasi dengan
antibiotik.

Selasa, 2 1. Sediakan tempat yang S : Keluarga mengatakan


19 rendah, dengan tepat. bersedia untuk sediakan
Oktober tempat yang rendah,dengan
2019 tepat.
O : Klien tampak kooperatif.
2. Gunakan penghalang
tempat tidur yang S: Keluarga gunakan

lunak. penghalang tempat tidur


yang lunak
O: Klien tampak nyaman
3. Berikan tongue spatel
yang dilapisi kassa. S: Keluarga mengatakan
mengijinkan perawat untuk
berikan tongue spatel yang
dilapisi kassa.
O: Klien tampak kooperatif.
4. Catat tipe kejang.
S: Keluarga mengatakan
megijinkan perawat untuk
mencatat tipe kejang
5. Tetap bersama klien O: -
saat fase kejang. S: Kelurga mengatakan
bersedia untuk tetap
bersama klien saat fase
kejang.
6. Kolaborasi pemberian
O: Klien tampak cemas
obat anti kejang
S: Keluarga mengatakan
mengijinkan perawat untuk
kolaborasi pemberian obat
anti kejang.
O: Klien tampal mau
meminum.

I. EVALUASI KEPERAWATAN

Tgl/Jam Dx. Evaluasi Paraf


Kamis, 14 1 S:
november 1. Ibu klien mengatakan suhu tubuh anaknya sudah turun
2019 2. Ibu klien mengatakan anaknya tidak mengalami
Pukul kejang kembali
10.45 O:
WIB 1. Suhu : 37oC
2. Klien tampak tidak rewel
3. Klien tampak bermain dengan ibunya
A: Masalah keperawatan hipertermi teratasi
Indikator Aa A T A
Suhu tubuh dalam batas normal 2 3 3
37˚C
Kebutuhan cairan terpenuhi 2 4 3
Tanda-tanda vital dalam batas 3 4 4
normal

P : lanjutkan intervvensi
1. Monitor suhu tubuh.
2. Monitor warna kulit dan suhu.
3. Monitor tanda-tanda vital
2 S:
- Ibu klien mengatakan anaknya tidak menglami
kejang kembali
- Ibu klien mengatakan demam anaknya sudah
turun
O:
- Klien tampak lebih tenang
- Tubuh klien tampak lebih rileks
- klien tampak aman

A : Masalah keperawatan resiko cedera teratasi

Indikator A T A
Tidak terjadi trauma fisik 3 4 4
selama perawatan
Mempertahankan tindakan 3 4 4
yang mengontrol aktivitas
kejang
Tidak terjadi serangan kejang 3 4 4
berulang

P: -

Anda mungkin juga menyukai