Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Kedirgantaraan (SENATIK)

Vol. III, 21 Desember 2017, P-ISSN: 2337-3881, E-ISSN: 2528-1666


DOI: http://dx.doi.org/10.28989/senatik.v3i0.133

PENGUKURAN ANTROPOMETRI UNTUK DESAIN PERALATAN YANG


TERKAIT DENGAN TELINGA: SEBUAH SURVEI PENDAHULUAN

Mahrus K. Umami
Fakultas Teknik
Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan 69162
Email : mahrus.umami@trunojoyo.ac.id

Abstract

This study is a preliminary survey o f a main study on anthropometry o f ear. This study was done
since the availability o f ear anthropometry fo r Indonesian population was very limited. On the
other, the availability o f the ear anthropometry is very important. The current study aims to
collect anthropometric data that are possible to consider in designing ear-related products.
Thirty subjects aged in the range o f 18-20 years old were involved in the measurement. Three
dimensions o f the outer ear, namely: ear hole length, ear connection length, and pinna length
were measured. Result o f this study shows an initial description o f the outer ear dimensions that
is useful in designing ear-related products, especially fo r Indonesian young adults.

Keywords: anthropometry, ear, design, ergonomics, earphone.

1. Pendahuluan kawasan Kerala [4], Jabalpur [5], dan


Saat ini sangat banyak peralatan dan Gujarat Utara [6], desain peralatan pertanian
produk yang dibuat untuk memudahkan untuk kawasan tenggara Nigeria [7], desain
manusia dalam kehidupannya sehari-hari. peralatan pertanian untuk orang Jawa dan
Semua produk seperti: pakaian, meja, kursi, Madura, Indonesia [8], dan desain peralatan
kendaraan, perkakas tangan, dan sejenisnya, pekerja kebun bunga di Columbia [9].
juga stasiun kerja, dan kantor, perlu Untuk peralatan yang terkait dengan
disesuaikan dengan antropometri telinga, sampai saat ini data antropometri
penggunanya [1]. Merancang produk dengan yang tersedia masih sangat terbatas. Namun
mempertimbangkan antropometri pengguna demikian, beberapa upaya pengumpulan
adalah sangat penting, jika tidak maka data sudah dilakukan oleh beberapa peneliti
produk itu tidak akan sesuai dengan dari berbagai negara. Salah satu publikasi
karakteristik penggunanya [2]. Pemanfaatan penelitian yang ditemukan pada penelusuran
data antropometri dalam perancangan pustaka adalah penelitian yang dilakukan
produk dan tempat kerja dapat menghasilkan oleh Liu [10] yang mengukur tiga dimensi
produk yang user-friendly dan lingkungan luar dari telinga, yaitu: panjang lubang
kerja yang aman bagi pengguna [3]. telinga, panjang koneksi telinga, dan
Banyak sekali usaha yang telah dilakukan panjang daun telinga (pinna). Ketiga
oleh para peneliti untuk mendapatkan data dimensi tersebut dipilih karena sangat
antropometri. Di antara penelitian-penelitian penting untuk dipertimbangkan dalam
yang telah dilakukan itu banyak bertujuan desain produk terkait dengan telinga.
untuk mendapatkan ukuran-ukuran pada Lubang telinga dipertimbangkan dalam
seluruh tubuh. Sebagian yang lain mengukur perancangan ukuran earphone; Panjang
secara rinci pada bagian tubuh yang spesifik, koneksi telinga digunakan untuk
seperti: tangan, kaki, dan kepala. Ada pula perancangan bluetooth earphone; dan
penelitian-penelitian yang mengukur panjang daun telinga perlu dipertimbangkan
antropometri untuk tujuan desain produk dalam perancangan diameter dalam pada
tertentu yang diperuntukkan bagi headphone [10].
sekelompok pengguna yang tertentu pula. Penelitian-penelitian lain mengukur
Beberapa pengukuran antropometri itu di dimensi-dimensi yang berbeda-beda sesuai
antaranya untuk desain peralatan petani di dengan latar belakang dan tujuannya
SENATIK Vol. III, 21 Desember 2017, P-ISSN: 2337-3881, E-ISSN: 2528-1666 STU-127

masing-masing. Sebagai contoh, Sforza dkk. terkait dengan telinga untuk pengguna di
[11] mengukur banyak dimensi pada telinga Indonesia.
dengan tujuan untuk mengetahui variasi
bentuk telinga menurut usia dan jenis 1. Metode Penelitian
kelamin. Alexander, dkk. [12] Survei awal ini mengukur dimensi telinga
menambahkan suku sebagai sumber variasi, dari 71 subjek (37 laki-laki) yang berusia
selain kedua faktor yang diteliti oleh Sforza, antara 18 dan 20 tahun. Semua subjek
dkk [11]. Penelitian-penelitian lain adalah mahasiswa Universitas Trunojoyo
dilakukan dengan melibatkan banyak Madura.
dimensi yang beraneka ragam, seperti: lebar Pengukuran dilakukan terhadap tiga
telinga [13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20]. dimensi luar telinga sebagaimana yang
Sampai dengan saat ini, ketersediaan data dilakukan oleh Liu [10], yaitu: panjang
antropometri telinga untuk populasi lubang telinga (L1), panjang koneksi telinga
Indonesia masing sangat terbatas. Kondisi (L2), dan panjang daun telinga (pinna) (L3)
ini tidak sejalan dengan banyaknya produk (Lihat Gambar 1). Pengukuran hanya
terkait telinga yang beredar di masyarakat, dilakukan terhadap telinga bagian kanan dari
seperti earphone, baik yang berkabel setiap subjek.
maupun yang nirkabel. Umumnya produk-
produk terkait telinga tersebut diproduksi di
negara lain. Dengan demikian, produk-
produk itu diduga dirancang dengan tidak
mempertimbangkan dimensi telinga dari
populasi Indonesia. Oleh karena itu
penelitian ini dimaksudkan untuk
mendapatkan data awal yang
menggambarkan ukuran antropometri
telinga bagian luar orang Indonesia,
khususnya yang tergolong berusia dewasa Gambar 1 Dimensi-dimensi telinga yang
muda. Lebih jauh, ke depannya data yang diukur dalam penelitian: L1 (panjang lubang
berhasil dikumpulkan dapat dijadikan telinga), L2 (panjang koneksi telinga), dan
sebagai pertimbangan desain produk yang L3 (panjang telinga)

Laki-laki Perempuan Keseluruhan


Dime
Rerata %til ke- %til ke- Rerata %til ke- %til ke- Rerata %til ke- %til ke-
nsi
(SD) 5 95 (SD) 5 95 (SD 5 95
16,82 18,88 17,81
L1 13,99 19,64 15,65 22,50
(2,09) (2,56) (2,53) 14,23 22,50
44,86 39,40 42,25
L2 35,74 52,27 36,00 45,88
(5,41) (3,17)* (5,23) 35,92 51,33
63,70 63,10 63,42
L3 56,80 73,82 60,00 68,00
(5,H) (3,06) (4,27) 57,43 71,26
* Data tidak berdistribusi normal pada □ = 0,05

Pengukuran dilakukan dengan metode proses scanning, scanner dan kepala subjek
image-based measurement. Gambar telinga ditutup dengan kain hitam agar didapatkan
diambil dengan scanner dua dimensi yang gambar yang baik untuk pengukuran.
umum digunakan, Canon Lide 210. Ketajaman gambar scanner diatur pada 300
Perangkat lunak ImageJ 1.47v (diunduh dari dpi sehingga diperoleh kerapatan 12 pixel/
http://rsbweb.nih.gov/ij/) digunakan untuk mm.
pengukuran. Data hasil pengukuran ditampilkan dalam
Pada saat pengambilan gambar telinga, rata-rata, standar deviasi (SD), persentil ke-5
subjek diminta untuk duduk dan dan persentil ke-95. Data ditabulasi dan
menempelkan telinganya pada permukaan diolah dengan menggunakan Microsoft™
scanner yang diposisikan miring. Selama Excel 2016. Analisis statistik berupa uji
MaS-128 Pengukuran Antropometri untuk Desain ... (Mahrus K. Umami)

normalitas data dengan metode B. 3.2. Perbandingan Dimensi


Kolmogorov-Smirnov, uji kesamaan varians, Telinga Laki-laki dan Perempuan
dan uji T dua sampel dilakukan dengan Perbandingan antara masing-masing
bantuan Minitab 18. Kesamaan varian antara dimensi yang bersesuaian antara laki-laki
dua sampel diuji dengan uji F untuk data dan perempuan secara statistik
berdistribusi normal dan uji Levene untuk menunjukkan ada perbedaan yang
data berdistribusi tidak normal. signifikan pada ukuran panjang lubang
3. Hasil dan Pembahasan telinga (L1) dan panjang koneksi telinga
A. 3.1. Dimensi Telinga Subjek (L2) antara laki-laki dan perempuan.
Dari data hasil pengukuran berbasis Sementara untuk panjang telinga secara
gambar pada ketiga dimensi yang telah statistik tidak menunjukkan adanya
ditentukan sebelumnya didapatkan data perbedaan yang signifikan. Tabel 2
antropometri telinga sebagaimana menunjukkan ringkasan hasil analisis
ditunjukkan pada Tabel 1. Dari hasil statistik dengan uji T satu sampel.
pengujian distribusi data dengan metode Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa dari
Kolmogorov-Smirrnov (□ = 0,05) data hasil pengukuran diperoleh ukuran
didapatkan bahwa secara umum data hasil panjang lubang telinga subjek laki-laki
pengukuran berdistribusi normal, kecuali 12,24% lebih kecil daripada subjek
pada data dimensi L2 = panjang koneksi perempuan. Sebaliknya, ukuran panjang
telinga, pada subjek perempuan. Besar nilai koneksi telinga subjek laki-laki 12,18%
p-value pada dimensi L2 untuk subjek lebih besar daripada subjek perempuan.
perempuan pada derajat keyakinan 0,95 Sementara itu, terkait dengan ukuran
adalah kurang dari 0,01. panjang telinga, tidak ada perbedaan
signifikan antara laki-laki dan perempuan.
Namun demikian, ukuran panjang telinga
subjek perempuan cenderung lebih besar
daripada subjek laki-laki (Lihat Tabel 1).

Tabel 2 Perbandingan antara dimensi telinga laki-laki dan perempuan


Laki-laki Perempaun % t-
Dimensi p-value Keterangan
Rerata SD Varian Rerata SD Varian perbedaan value

L1 16,82 2,09 4,28 18,88 2,56 6,51 -12,24 -5,31 <0,001 Berbeda signifikan

L2 44,86 5,41 29,30 39,40 3,17 10,04 12,18 -3,92 <0,001 Berbeda signifikan0

L3 63,70 5,17 26,71 63,10 3,06 9,38 0,94 0,6 0,550 Tidak berbeda signifikan0

DVarian tidak sama


C. 3.3. Penerapan Data Antropometri pada untuk perancangan ataupun pemilihan
Desain Produk ukuran produk terkait telinga. Hasil
Secara umum setiap produk yang dibuat pengukuran yang menunjukkan adanya
dengan pertimbangan antropometri perbedaan yang signifikan pada panjang
pengguna dapat didasarkan pada prinsip lubang telinga dan panjang koneksi telinga
dasar: untuk ukuran rata-rata, untuk ukuran antara subjek laki-laki dan perempuan
terbesar/ terkecil, atau untuk ukuran dengan berimplikasi pada ukuran produk yang
range tertentu. Hal ini penting untuk berbeda untuk pengguna laki-laki dan
diperhatikan karena setiap produk itu harus perempuan.
aman dan nyaman untuk dipergunakan oleh Berdasarkan hasil pengukuran ini,
penggunanya [21]. Oleh karena itu, diameter kepala earphone sebaiknya sama
kesesuaian antara produk dan antropometri dengan dengan ukuran panjang lubang
pengguna merupakan faktor yang sangat telinga (L1). Liu [10] merekomendasikan
penting untuk diperhatikan. ukuran kepala earphone, yang umumnya
Data yang diperoleh dari pengukuran ini dilapisi dengan gelang yang terbuat dari
dapat dijadikan sebagai pertimbangan awal karet atau spon, dibuat sedikit lebih besar
SENATIK Vol. III, 21 Desember 2017, P-ISSN: 2337-3881, E-ISSN: 2528-1666 MaS-129

dari ukuran lubang telinga agar tepat sampai dengan saat ini ketersediaan datanya
menutup lubang telinga pada saat masih sangat terbatas.
digunakan. Dengan demikian, untuk Hasil penelitian awal ini telah
pengguna laki-laki dapat menggunakan menyediakan data dimensi-dimensi telinga
ukuran sebesar 13,99 mm (□ 14 mm) sebagai yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan
ukuran terkecil, sedangkan untuk pengguna dalam perancangan dan pemilihan produk
perempuan ukuran direkomendasikan yang terkait dengan telinga, seperti
sebesar 15,65 mm. Apabila jenis kelamin earphone, bluetooth earphone dan
pengguna tidak diperhatikan, maka ukuran headphone. Dari penelitian ini didapatkan
terkecil sebesar 14,23 mm dapat menjadi data ukuran panjang lubang telinga, panjang
pertimbangan. Ukuran-ukuran ini didasarkan koneksi telinga, dan panjang telinga.
pada data persentil ke-5 dari masing-masing Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kelompok data yang bersesuaian, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada
untuk laki-laki, perempuan, dan keseluruhan panjang lubang telinga dan panjang koneksi
sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1. telinga antara subjek laki-laki dan
Untuk produk bluetooth earphone, perempuan. Panjang lubang telinga subjek
mengikuti dimensi telinga yang menjadi laki-laki lebih besar daripada panjang lubang
pertimbangan Liu [10], maka dimensi telinga subjek perempuan. Sebaliknya,
kepalanya didasarkan pada ukuran panjang panjang koneksi telinga subjek laki-laki
koneksi telinga (L2). Dalam hal ini, ukuran lebih kecil daripada dimensi serupa pada
yang direkomendasikan untuk pengguna subjek perempuan. Penelitian ini juga
laki-laki terkecil adalah 35,74 mm, menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan
sedangkan untuk perempuan adalah 36,00 pada panjang telinga subjek laki-laki dan
mm. Secara keseluruhan, tanpa perempuan.
memperhatikan jenis kelamin pengguna,
dimensi yang direkomendasikan adalah 5. Saran
35,92 mm (Lihat Tabel 1). Penelitian ini melibatkan sedikit sekali
subjek dan dimensi pada telinga yang
Ukuran lubang dalam headphone dimasukkan dalam pengukuran. Hal ini
disesuaikan dengan ukuran panjang telinga mungkin berakibat pada hasil penelitian
(L3) [10]. Dengan demikian, berdasarkan yang tidak cukup mewakili populasi
hasil penelitian awal ini, untuk pengguna pengguna produk yang terkait dengan
laki-laki direkomendasikan ukuran terkecil telinga di Indonesia. Oleh karena itu, maka
sebesar 56,80 mm dan untuk pengguna penelitian selanjutnya diharapkan dapat
perempuan setidaknya sebesar 60,00 mm. melibatkan jum lah subjek yang lebih besar
Apabila faktor jenis kelamin tidak dan juga dimensi-dimensi yang lebih banyak
diperhatikan, maka untuk keseluruhan lagi. Selain itu, juga memungkinkan adanya
pengguna direkomendasikan ukuran terkecil perbandingan dengan antropometri telinga
57,43 mm (Lihat Tabel 1). dari populasi yang lain, termasuk juga
perbandingan antara telinga kiri dan kanan.
4. Kesimpulan
Penelitian pendahuluan ini telah 6. Ucapan Terima kasih
mengukur sejumlah kecil subjek yang Penulis mengucapkan terima kasih kepada
berusia pada kisaran 18 sampai dengan 20 Saudara Ardian Yudistira, Kartika Laila,
tahun. Jumlah subjek yang terlibat pada Rofiatul Hasanah, dan Yoga Pratama
pengukuran sangat jauh dari jum lah yang bersama dengan timnya masing yang telah
mencukupi agar dapat mewakili populasi dengan sukarela membantu peneliti selama
Indonesia. Namun demikian, hasil penelitian proses perekaman data penelitian ini.
ini setidaknya sudah dapat memberikan DAFTAR PUSTAKA
gambaran awal mengenai antropometri [1] Wichansky, A. M., 2000, Usabilty
telinga untuk populasi Indonesia yang testing in 2000 and beyond,
Ergonomics, vol 43, no 7, hal 998-
MaS-130 Pengukuran Antropometri untuk Desain ... (Mahrus K. Umami)

1006. anthropometry into design o f ear-


[2] Haslegrave, C. M., 1986, related products, Applied
Characterizing the anthropometric Ergonomics, vol 39, no 2, hal 115­
extremes of the population, 121.
Ergonomics, vol 29, no 2, hal 281­ [11] Sforza, C., Grandi, G., Binelli, M.,
301. Tommasi, D. G., Rosati, R., dan
[3] Prado-Lu, J. L. D., 2007, Ferrario, V. F., 2009, Age- and sex-
Anthropometric measurement o f related changes in the normal
Filipino manufacturing workers, human ear, Forensic Science
International Journal o f Industrial International, vol 187, hal 110.e1-
Ergonomics, vol 37, no 2, hal 497­ 110.e7.
503. [12] Alexander, K. S., Stott, D. J.,
[4] Sam, B., 2013, Anthropometry o f Sivakumar, B., dan Kang, N., 2011,
Kerala female agricultural workers A morphometric study o f the human
and design o f handtools o f the ear, Journal of Plastic,
region, International Journal o f Reconstructive & Aesthetic Surgery,
Agricultural Engineering, vol 6, no vol 64, no 1, hal 41-47.
2, hal 453-457. [13] Barut, C. dan Actung, E., 2006,
[5] Jha, A. dan Tiwari, K. B., 2014, Anthropometric Measurements o f
Anthropometry of female the External Ear in a Group o f
agricultural workers Jablpur, Turkish Primary School Social
Agriculture fo r Sustainable Students, Aesthetic Plastic Surgery,
Development, vol 2, no 1, hal 62-64. vol 30, no 3, hal 255-259.
[6] Singh, S., Ahlawat, S., Pandya, S., [14] Deopa, D., Thakkar, H. K., Prakash,
dan Prafull, B., 2013, C., Niranjan, R., dan Barua, M. P.,
Anthropometric Measurements and 2012, Anthropometric
Body Composition Parameters o f measurements o f external ear o f
Farm W omen in North Gujarat, medical students in Uttarakhand
Ergonimics, vol 3, no 1, hal 1-4. Region, Journal o f the Anatomical
Society o f India, vol 62, no 1, hal
[7] Onuoha, S. N., Idike, F. I., dan
79-83.
Oduma, O., 2012, Anthropometry
of South Eastern Nigeria [15] Lee, W., Jung, H., Bok, I., Kim, C.,
Agricultural Workers, International Kwon, O., Choi, T., dan You, H.,
Journal o f Engineering and 2016, Measurement and application
Technology, vol 2, no 6, hal 1089­ o f 3D ear images for earphone
1095. design, Proceedings o f the Human
Factors and Ergonomics Society
[8] Wibowo, R. K. K. dan Soni, P.,
2016 Annual Meeting.
2014, Anthropometry and
Agricultural Hand Tool Design for [16] Yoga, S., Balaih, J., Rangdhol, V.,
Javanese and Madurese Farmers in Vandana, S., Paulose, S., dan
East Java, Indonesia, APCBEE Kavya, L., Assessment o f age
Procedia, vol 8, hal 119-124. changes and gender differences
based on anthropometric
[9] Garcia-Caceres, R. G., Felknor, S.,
measurements o f ear: A cross­
Cordoba, J. E., dan Caballero, J. P.,
sectional study, Journal of
2012, Hand anthropometry o f the
Advanced Clinical & Research
Colombian floriculture workers o f
Insights, vol 4, no 4, hal 92-95.
the Bogota plateau, International
Journal o f Industrial Ergonomics, [17] Acar, M., Alkan, S. C., Ulusoy, M.,
vol 42, no 2, hal 183-198. dan Akkubak, Y., 2017,
Comparison o f some Morphometric
[10] B. Liu, 2008, Incorporating
Parameters o f the Ear on Turkish
SENATIK Vol. III, 21 Desember 2017, P-ISSN: 2337-3881, E-ISSN: 2528-1666 MaS-131

and African Students, Asian Journal Gudaji, A., dan Modibbo, M. H.,
o f Biomedical and Pharmaceutical 2015, Application o f external ear
Sciences, vol 60, no 1, hal 8-12. morphometry in age prediction: a
[18] Arora, L. dan Singh, V., 2016, pilot study, International Journal o f
Morphometric study o f human Research in M edical Sciences, vol
auricle in the age group o f 18-24 3, no 7, hal 1775-1779.
years in North W est part o f India, [21] Sanders, M. S. dan McCormick, E.
Global Journal o f M edicine and J., 1992, Human Factors in
Health, vol 5, no 6, hal 1-6. Engineering and Design, Singapore:
[19] Taura, M. G., Adamu, L. H., dan McGraw-Hill, Inc.
Modibbo, M. H., 2013, External ear
anthropometry among Hausas o f
Nigeria; the search o f sexual
dimorphism and correlations, World
Journal o f M edicine and M edical
Science Research, vol 1, no 5, hal
91-95.
[20] Taura, M. G., Adamu, L. H.,

Anda mungkin juga menyukai