Anda di halaman 1dari 5

NAMA : I NYOMAN ARIE WIDI ARTA

NIM : C20019027

Ideologi pancasila

ideologi berasal dari kata ideas dan logos. Idea berarti gagasan,konsep, sedangkan logos berarti
ilmu. Pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan, kepercayaan
yang menyeluruh dan sistematis dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan.

Pancasila berasal dari bahasa sansekerta, menurut Muhammad Yamin dalam dalam bahasa
sansekerta kata Pancasila memiliki dua macam arti secara leksikal, yaitu:

 Panca artinya lima


 Syila artinya batu sendi, alas, dasar

Secara etimologis kata Pancasila berasal dari istilah Pancasyila yang memiliki arti secara harfiah
yaitu dasar yang memiliki lima unsur. Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila
mengakuiatas kebebasan hak-hak masyarakat. Selain itu bahwa manusia menurut Pancasila
memiliki kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga
nilai-nilai Ketuhanan senantiasa menjiwai kehidupan manusia dalam hidup negara dan
masyarakat. Kebebasan manusia dalam rangka demokrasi tidak melampaui hakikat nilai-nilai
Ketuhanan, bahkan nilai Ketuhanan terjelma dalam bentuk moral dalam ekspresi kebebasan
manusia.

Perbandingan Pancasila Dengan Ideologi Lain

Berikut beberapa perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi lain dalam beberapa aspek,
yaitu:

1. Politik Hukum

Pancasila : Demokrasi Pancasila, Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan
individu dan masyarakat.

Sosialisme : Demokrasi untuk kolektivitas, Diutamakan kebersamaan, Masyarakat sama dengan


negara.

Komunisme : Demokrasi rakyat, Berkuasa mutlak satu parpol, Hukum untuk melanggengkan
komunis.
Liberalisme : Demokrasi liberal, Hukum untuk melindungi individu, Dalam politik
mementingkan individu.

2. Ekonomi

Pancasila : Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli yang merugikan rakyat.

Sosialisme : Peran negara kecil, Kapitalisme, Monopolisme.

Komunisme : Peran negara dominan, Demi kolektivitas berarti demi Negara,Monopoli Negara.

Liberalisme : Peran negara kecil, Swasta mendominasi, Kapitalisme, Monopolisme, Persaingan


bebas.

3. Agama

Pancasila : Bebas memilih agama, Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

Sosialisme : Agama harus mendorong berkembangnya kebersamaan, Diutamakan kebersamaan.

Komunisme : Agama harus dijauhkan dari masyarakat, Atheis.

Liberalisme : Agama urusan pribadi, Bebas beragama (memilih agama/atheis).

4. Pandangan Terhadap Individu Dan Masyarakat

Pancasila : Individu diakui keberadaannya, Hubungan individu dan masyarakat dilandasi 3S


(selaras, serasi, dan seimbang).

Sosialisme : Masyarakat lebih penting daripada individu.

Komunisme : Individu tidak penting. Masyrakat tidak penting, kolektivitas yang dibentuk negara
lebih penting.

Liberalisme : Individu lebih penting daripada masyarakat, Masyarakat diabdikan bagi individu.

5. Ciri Khas

Pancasila : Demokrasi Pancasila, Bebas memilih agama.

Sosialisme : Kebersamaan, Akomodasi.

Komunisme : Atheisme, Dogmatis, Otoriter, Ingkar HAM.

Liberalisme : Penghargaan atas HAM, Demokrasi, Negara hokum, Menolak


dogmatis.Berdasarkan sifatnya ideologi Pancasila bersifat terbuka yang berarti senantiasa
mengantisipasi perkembangan aspirasi rakyat sebagai pendukung ideologi serta menyesuaikan
dengan perkembangan jaman. Ideologi Pancasila senantiasa merupakan wahana bagi tercapainya
tujuan bangsa.

Macam – macam ideologi yang ada di dunia beserta negara – negara yang masih menganut
ideologi – ideologi tersebut :

A. Pancasila

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Alfian (BP7 Pusat,1991 : 192), Pancasila telah memenuhi
syarat sebagai ideologi terbuka khususnya di Negara Republik Indonesia. Sebagai ideologi
terbuka Pancasila memberikan orientasi ke depan, mengharuskan bangsanya untuk selalu
menyadari situasi kehidupan yang sedang dan akan dihadapinya, terutama menghadapi
globalisasi dan era keterbukaan dunia dalam segala bidang. Pancasila sebagai ideologi terbuka
memiliki dimensi – dimensi idealitas, normatif, dan realitas.
Pancasila adalah ideologi Negara Indonesia.

B. Sosialisme

Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan
usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Sosialisme dapat mengacu ke
beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan
negara. Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini
digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis,
istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan
oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam Encyclopedie Nouvelle. Penggunaan istilah sosialisme
sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi
hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh
tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan
memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat
melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite. Negara yang menganut paham
sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.

C. Komunisme

Komunisme adalah paham yang mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi
dan golongan, paham komunis juga menyatakan semua hal dan sesuatu yang ada di suatu negara
dikuasai secara mutlak oleh negara tersebut. Penganut faham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifes politik yang
pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis
pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang
kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Negara yang masih menganut komunisme adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan
Laos.

D. Liberalisme

Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan
yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif
bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan
terhadap pemilikan individu.
Negara penganut Liberalisme yaitu:
Amerika Serikat, Argentina, Yunani, Rusia, Zimbawe, Australia, Jerman, Spanyol, Swedia dll.

E. Demokrasi

Demokrasi artinya hukum untuk rakyat oleh rakyat. kata ini merupakan himpunan dari dua kata :
demos yang berarti rakyat, dan kratos berarti kekuasaan. Jadi artinya kekuasaan ditangan
rakyat.Sebenarnya pemikiran untuk melibatkan rakyat dalam kekuasaan sudah muncul sejak
zaman dahulu. Di beberapa kota Yunani didapatkan bukti nyata yang menguatkan hal ini, seperti
di Athena dan Sparta. Hal ini pernah diungkapkan Plato, bahwa sumber kepemimpinan ialah
kehendak yang bersatu milik rakyat. dalam suatu kesempatan Aristoteles menjelaskan macam-
macam pemerintahan, dengan berkata,“ada tiga mcam pemerintahan: kerajaan, aristokrasi,
republik, atau rakyat memagang sendiri kendali urusannya.”
1. inti pemikiran: kedaulatan ditangan rakyat
2. filsafat : menurut Dr. M. Kamil Lailah menetapkan tiga macam justifikasi ilmiah dari prinsip
demokrasi, yaitu: a. ditilik dari pangkal tolak dan perimabngan yang benar, bahwa system ini
dimaksudkan untuk kepentingan social dan bukan untuk kepentingan individu, b. unjustifikasi
berbagai macam teori yang bersebrangan dengan prinsip demokrasi, c. opini umum dan
pengaruhnya
3. landasan pemikiran. Rakyat membuat ketetapan hukum bagi dirinya sendiri lewat dewan
perwakilan, yang kemudian dilaksanakan oleh pihak pemerintah atau eksekutif.
4. system pemerintahan (harus) : domokrasi. Negara Penganutnya adalah Inggris, Norwegia,
Denmark, Swedia, Belanda, Belgia, Australia, Selandia Baru, Israel, dan Venezuela.

F. Fasisme

Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa
demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara.
Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti
seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan pada zaman
Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol daripada
kekuasaan pejabat pemerintah.
Negara yang menganut paham faiisme adalah Italia, Jerman

G. Kapitalisme

Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa
melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme memiliki sejarah
yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di
Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Adam Smith adalah
tokoh ekonomi kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme yang dianggapnya kurang
mendukung ekonomi masyarakat. Ia menyerang para psiokrat yang menganggap tanah adalah
sesuatu yang paling penting dalam pola produksi. Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai
konsep MCM (Modal-Comodity-Money, modal-komoditas-uang), yang menjadi suatu hal yang
tidak akan berhenti karena uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila
diinvestasikan. Adam Smith memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan
mengatur pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari
intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang
dilakukan oleh rakyatnya.
Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis,
dan Perancis.

H. Anarkisme

Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara,pemerintahan,
dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap
kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus
dihilangkan/dihancurkan. Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki
berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai
pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik
maupun private).
Sesuai dengan namanya terkadang para orang yang menganut anarkisme ini menggunakan
kekerasan menjadi penyebab terjadinya penyalahgunaan kewenangan dalam mencapai tujuannya
atau dalam berusaha menyampaikan ide yang dimilikinya. namun, ideologi ini menjadikan
berbagai pertentangan di kalangan masyarakat karena tidak adanya aturan yang jelas dan
menjadikan negara kacau karena tidak ada patokan antara baik dan benar. Negara penganut
anarkisme berada di sebagian negara spanyol namun usianya tidak lama.

Anda mungkin juga menyukai