com/
Lampu Lava, hiasan meja yang populer sejak tahun 1960an, memanfaatkan sifat
cairan yang tidak bercampur karena perbedaan sifat ikatan mereka. Dalam bab ini
akan dipelajari bagaimana membuat tiruannya.
Bab 2. Ikatan Kimia
BAB 2
IKATAN KIMIA
Standar Kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
Kompetensi Dasar
1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang
terbentuk.
Peta Konsep
Dengan
membentuk
Dapat berupa
Ikatan Dapat berupa Ikatan Ikatan
logam Van der
Waals Terjadi pada
Dapat berupa Dapat berupa gas
Terjadi pada Dapat berupa
Atom –
atom
Ikatan Ikatan
logam Ikatan ionik hidrogen
kovalen Terjadi pada
Terjadi pada
atom-atom
Dapat berupa dengan
beda H dengan
Ikatan
Ikatan Ikatan elektronega pasangan e
Kov.
tunggal rangkap koordinasi tivitas besar pada atom
berelektron
egativitas
besar
Molekul Molekul
polar non polar
2
Bab 2. Ikatan Kimia
Apersepsi
Kalian sudah tahu kan, unsur – unsur yang tercantum dalam tabel periodik ada
100an. Bagaimana unsur – unsur tersebut dapat membentuk jutaan senyawa
dan bahkan benda yang tak terhitung jenisnya?
Ya, seperti kata – kata dalam buku ini yang jumlahnya ribuan dan membentuk
begitu banyak kalimat, hanya terbentuk dari 26 huruf. Demikian juga benda -
benda yang ada di bumi tersusun dari hanya sedikit unsur yang kalian kenal.
Unsur – unsur ini saling bergabung membentuk senyawa, kumpulan senyawa
dan akhirnya benda – benda seperti kertas, gajah dan kalian sendiri.
Mengapa benda – benda ini begitu berbeda? Mengapa belerang sangat rapuh
dan tidak dapat ditempa seperti besi? Mengapa lilin meleleh jika dibakar,
sedangkan kertas atau kayu tidak? Mengapa air dapat membeku menjadi es?
Mengapa kita menggunakan grafit untuk pensil, bukan arang atau intan
padahal ketiganya sama – sama karbon?
Sama seperti, setiap kata dan kalimat yang memberi arti berbeda tergantung
pada bagaimana kalian merangkainya, sifat – sifat benda atau senyawa juga
tergantung pada unsur dan bagaimana cara unsur itu bergabung.
Dalam bab ini kita akan mempelajari mengapa dan bagaimana setiap unsur
bergabung membentuk senyawa.
Seperti yang telah kalian tahu, menurut teori setiap elektron menempati
tingkat energi tertentu. Elektron dalam tingkat energi terluar (tertinggi) suatu
atom adalah elektron yang berpartisipasi dalam ikatan kimia. Ya! Tepat,
3
Bab 2. Ikatan Kimia
elektron valensilah yang berperan dalam ikatan. Jumlah elektron valensi yang
dimiliki oleh atom menentukan jumlah atom yang dapat bergabung
dengannya.
Para ahli kimia berpendapat bahwa untuk mencapai kestabilan atom harus
melepas atau menangkap elektron agar valensinya mencapai delapan, atau
dengan cara menggunakan secara bersama-sama elektron dalam bentuk ikatan.
4
Bab 2. Ikatan Kimia
Aktivitas Kita!
Judul:
Tabel Periodik Lingkar
Tujuan
Menentukan muatan ion – ion yang dibentuk oleh unsur – unsur golongan utama
Alat dan Bahan
Tabel Periodik Unsur
Selotip
Kegiatan
1. Kalian sudah memiliki lembar tabel periodik unsur bukan? Sekarang gulung
hingga ujung kiri bertemu dengan ujung kanan.
2. Terus gulung sedikit lagi hingga golongan 1A (1) tepat berada disisi kanan
golongan 8A (18). Kalian mungkin akan perlu menggeser sedikit ujung kanan
ke bawah dan atau ujung kiri ke atas hingga kalian mendapatkan tabel
periodik yang melingkar dengan nomor atom tetap berurutan.
3. beri selotip pada bagian ujungnya sehingga tabel ini tidak bergeser lagi
4. Sekarang kalian perhatikan, fluor (F; Z = 9) memiliki atom yang lebih sedikit
dibandingkan gas mulia neon (Ne; Z = 10), sedangkan natrium lebih banyak
(Na; Z = 11), sehingga mereka membentuk ion F– dan Na+.
5. dapatkah kalian menyimpulkan kecenderungan ion yang dibentuk oleh unsur –
unsur di sebelah kanan gas mulia?
6. bagaimana dengan unsur – unsur di sebelah kiri?
Pada tingkat atom kita telah dapat membedakan unsur menjadi logam dan non
logam berdasarkan sifat-sifatnya. Dengan memperhatikan tabel berikut ini
kalian tentu masih ingat cara membedakan logam dan non logam.
Benar! Kita dapat memilah unsur yang bersifat logam dan non logam dengan
menggunakan garis tebal yang seperti tangga diantara B – Al ke kanan bawah
hingga At
5
Bab 2. Ikatan Kimia
Berdasarkan sifat ini, ada tiga jenis ikatan yang terbentuk dari hasil
penggabungan dua jenis atom atau unsure, yaitu: non logam – non logam, logam
– non logam, dan logam – logam.
1. logam – non logam: akan terjadi transfer elektron dan setiap atom akan
membentuk ion dengan konfigurasi gas mulia. Ikatan yang terbentuk
adalah ikatan ion, karena perbedaan yang besar dalam hal
kecenderungannya melepas atau menangkap elektron
2. non logam – non logam: akan terjadi penggunaan bersama elektron. Ikatan
yang terbentuk adalah ikatan kovalen
Struktur Lewis
Sebelum lebih jauh kita mempelajari model ikatan yang khas untuk setiap
atom, mari kita pelajari bagaimana cara menggambarkan elektron valensi pada
6
Bab 2. Ikatan Kimia
atom – atom yang berinteraksi. Untuk itu kita menggunakan simbol titik
elektron Lewis.
Untuk menyusun simbol Lewis pada suatu unsur, kita tulis lambang atomnya
dengan memberi sejumlah titik ( atau x atau lingkaran dan sebagainya) yang
mengelilinginya.
N
Kedua, hitung jumlah elektron valensi N, perlu kalian ingat lagi jumlah
electron valensi suatu atom dari unsur sama dengan nomor golongannya.
Karena N berada pada golongan VA (15) jumlah elektron valensi N adalah 5.
tempatkan satu titik di setiap sisi N (atas, kanan, bawah, kiri)
N
Masih ada sisa? Tempatkan sisa elektron dimanapun kalian mau, berpasangan
dengan titik elektron yang telah kalian buat sebelumnya.
Oleh karena itu nomor golongan juga sama dengan jumlah titik pada
lambang lewis, maka unsur – unsur segolongan memiliki lambang lewis yang
sama. Perhatikan tabel berikut ini!
Periode
1A 2A 3A 4A 5A 6A 7A 8A
2 Li Be B C N O F Ne
3 Na Mg Al Si P S Cl Ar
7
Bab 2. Ikatan Kimia
Jumlah dan pasangan titik pada lambang Lewis memberikan informasi tentang
sifat ikatan yang dapat dibentuk oleh unsur tersebut
- untuk logam, jumlah total titik yang ada menunjukkan jumlah elektron
maksimum yang dapat dilepas untuk membentuk kation
Pahami Kimia:
Gilbert N Lewis
Lewis mendapatkan pendidikan di rumah saat keluarganya
tinggal di Massachusetts dan Nebraska, sampai dia berusia
14 tahun. Dia memperoleh gelar Ph.D. dari Harvard
University.
8
Bab 2. Ikatan Kimia
Ikatan Ion
Inti dari ikatan ion adalah transfer elektron dari logam ke non logam
membentuk ion – ion yang bergabung bersama dalam senyawa ionik padat.
Transfer ini dilakukan untuk mendapatkan konfigurasi yang mirip dengan
konfigurasi gas mulia yang stabil.
Contoh :
11 Na è Na+ + le-
(2,8,1) (2,8)
12 Mg è Mg2+ + 2e-
(2,8,2) (2,8)
9
Bab 2. Ikatan Kimia
Contoh :
8O + 2e- è O2-
(2,6) (2,8)
17 C1 + 1e- è C1-
(2,8,7) (2,8,8)
Ion-ion positif dari golongan IA dan IIA melalui gaya elektrostatis akan tarik
menarik dengan ion-ion negatif dari unsur-unsur golongan VIA dan VIIA
membentuk zat padat. Pada pembentukan zat padat ini dibebaskan sejumlah
energi yang disebut energi kisi.
Ikatan yang terjadi antara ion negatif dan ion positif disebut ikatan ion.
Senyawa-senyawa yang terbentuk karena perpindahan elektron disebut
senyawa ion. Ikatan ion ini sangat kuat sehingga titik didih dan titik leleh
senyawa ion relatif tinggi. Senyawa ion bila dilarutkan dalam air terurai
menjadi ion-ionnya. Karena itu, larutan dalam air dapat menghantarkan listrik.
_
2e 2+
Transfer Mg
elektron
O
+
Mg O
O 2-
O
Padatan ionik
a. Senyawa LiF
3 Li è Li+ + le-
(2,1) (2)
9 F + 1e- è F-
(2,7) (2,8)
10
Bab 2. Ikatan Kimia
+
Li+ + F- è Li+F-
Ikatan yang terjadi Li+F- adalah ikatan ion. Rumus kimianya LiF.
b. Senyawa CaCl2
20Ca è Ca2+ + 2e-
(2,8,8,2) (2,8,8)
17Cl + 1e- è Cl- x 2
(2,7) (2,8)
+
Ca2+ + 2Cl- è Ca2+2Cl-
Rumus kimianya : CaCl2
11
Bab 2. Ikatan Kimia
Pahami Kimia
Tentukan rumus kimia senyawa yang terbentuk dari unsur – unsur berikut dan
jelaskan proses pembentukan ikatannya: Na dan O; Li dan N; Ca dan Br!
Gaya tarik yang mengikat ion pada posisi tertentu dalam kristalnya sangat
kuat. Untuk menggeser ion dari posisinya memerlukan energi yang mampu
mengalahkan gaya tarik ini. Itulah sebabnya kristal senyawa ionik seperti
garam sangat keras dan sukar dibengkokkan. Bila kita memberikan energi
yang cukup untuk melawan gaya tarik ini, dengan pukulan palu misalnya, ion
dengan muatan yang sama akan saling berdekatan. Kristal akan hancur
berkeping – keping dengan cepat.
Hampir semua senyawa ionik tidak menghantarkan arus listrik pada keadaan
padatnya dan hanya menghantarkan bila dalam bentuk lelehan atau dilarutkan
dalam air. Hal ini karena dalam keadaan padat tidak ada ion yang bergerak.
Hanya pada saat meleleh atau dilarutkan dalam air, ion akan bergerak bebas
dan dapat menghantar arus listrik. Tentu saja dengan beberapa perkecualian
seperti AgI dan keramik superkonduktor yang menghantarkan listrik pada
keadaan padatnya. Dan disebut konduktor superionik.
Sekali lagi, gaya tarik ionik sangat kuat sehingga perlu energi yang tinggi
untuk melepaskan molekul dari posisinya. Inilah alasan mengapa diperlukan
temperatur yang tinggi untuk melelehkan garam... apalagi mendidihkannya!
Bahkan dalam bentuk uapnya, mereka ada dalam bentuk molekul ionik bukan
ion – ion yang terpisah.
12
Bab 2. Ikatan Kimia
Dalam bentuk umumnya di alam (padat), senyawa ionik terdiri dari rangkaian
ion yang berkembang (berikatan dengan sesama molekul) dalam segala arah,
dan tidak ada molekul yang ada dalam bentuk terpisah secara individual.
Ikatan Kovalen
Umumnya ikatan kovalen terjadi antara atom-atom non logam dan nonlogam.
Dalam hal ini, atom-atom nonlogam bergabung dan saling menggunakan
sepasang elektron atau lebih untuk membentuk molekul senyawa kovalen.
H2 Pergeseran elektron
HCl
+ + –
Cl2 HCl
13
Bab 2. Ikatan Kimia
1. hitung elektron valensi atom. Jika zat ini adalah ion, tambahkan elektron
ke setiap muatan negatif atau kurangi elektron dari setiap muatan positip
2. tempatkan satu pasang elektron dalam setiap ikatan
3. lengkapi bentuk oktet dari ikatan atom ke atom pusat (kecuali H hanya
dua elektron)
4. tempatkan setiap penambahan elektron pada atom pusat dalam pasangan
5. bila atom pusat masih belum dalam benuk oktet, tambahkan ikatannya
dalam bentuk ikatan rangkap
Contoh :
Gambarkan moleku Cl2
Cl + Cl Cl Cl atau Cl – Cl
Pasangan elektron
Contoh :
Pada pembentukan HBr
x x x x
H + x Br xx è H x Br xx atau H - Br
x x x x
14
Bab 2. Ikatan Kimia
Cl C Cl
Cl
2) hitung jumlah elektron valensinya, ingat elektron yang digunakan
untuk berikatan adalah elektron valensi.
Elektron valensi yang dimiliki ikatan ini adalah
Cl = 4 (7)
C =4
Jadi total elekron valensi = 32
3) Distribusikan dengan menempatkan sepasang elektron untuk setiap
ikatan. Terlebih dulu ikatan yang terbentuk dengan atom pusat
Cl
Cl C Cl
Cl
4) Hitung sisa elektron yang masih ada. Karena telah digunakan untuk
4 ikatan, sisa elektron valensi yang ada adalah 32 – 8 = 24
5) Gunakan sisa elektron ini untuk melengkapi atom lainnya sehingga
mengikuti aturan oktet.
Cl
Cl C Cl
15
Bab 2. Ikatan Kimia
Cl
Ikatan kovalen dapat pula tebentuk oleh penggunaan bersama lebih dari satu
pasang elektron. Bila elektron ikatan menjadi 2 pasang akan terbentuk ikatan
kovalen rangkap.
Contoh :
Gambarkan molekul O2
1) mula – mula kita perlu menggambar rancangan rumus bangunnya.
Karena terdiri dari dua atom kita tidak perlu memperhatikan mana
yang akan menjadi pusat.
O O
O O
4) Hitung sisa elektron yang masih ada. Karena telah digunakan untuk
1 ikatan, sisa elektron valensi yang ada adalah 12 – 2 = 10
5) Gunakan sisa elektron ini untuk melengkapi atom lainnya sehingga
mengikuti aturan oktet.
O O
16
Bab 2. Ikatan Kimia
O O
6) Langkah terakhir adalah mencocokkan ualng jumlah elektron
valensi, dan aturan oktetnya. Pada molekul di atas semua elektron
valensi sudah digunakan, dan setiap atom telah dikelilingi oleh
delapan elektron
Ikatan di atas sering dituliskan sebagai O = O
Selain ikatan kovalen rangkap ada pula ikatan kovalen rangkap tiga yang dibentuk
oleh tiga pasang elektron
Contoh :
Molekul N2
Atom nitrogen dengan nomor atom 7 mempunyai susunan elektron 2,5.
Dengan langkah yang sama kita akan mendapatkan
N + N N N atau N N
Contoh
17
Bab 2. Ikatan Kimia
F H Fx F H
x x
x
F x Bx + N xH Fx B
x
Nx H atau F B N H
x x
F H F F H
Senyawa kovalen pada umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang
rendah. Di alam mereka berbentuk gas, cair atau padatan yang mudah meleleh.
Pahami Kimia!
Mengapa senyawa kovalen memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah,
padahal ikatan kovalen sangat kuat?
18
Bab 2. Ikatan Kimia
Setiap ion Na+ dalam NaCl dikelilingi oleh enam ion Cl-, dan sebaliknya
seperti terlihat pada gambar.
Jika kita ingin melepaskan satu ion, berarti kita harus memutuskan paling
tidak enam ikatan. Untuk melelehkan NaCl kita harus memutuskan banyak
ikatan ini dan jika ingin mendidihkannya kita harus memutuskan semua.
Hasilnya senyawa ionik seperti NaCl memiliki titik leleh dan didih yang
tinggi, sehingga senyawa ionik ada dalam wujud padat pada suhu kamar.
Cl2 terdiri atas molekul – molekul dengan satu atom terikat dengan satu atom
lainnya.
Cl
Cl
19
Bab 2. Ikatan Kimia
Perbedaan ikatan ionic dan kovalen lebih lanjut dapat diketahui dari
bagaimana pasangan electron ikatan digunakan. Bila salah satu atom lebih
mudah menarik electron ke arah dirinya, iaktan yang terjadi bersifat ionic. Bila
atom – atom yang menggunakan electron untuk berikatan kira – kira memiliki
kekuatan yang sama, ikatan yang terbentuk adalah kovalen.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, satu – satunya cara untuk
menentukan apakah suatu ikatan bersifat ionic atau kovalen adalah dengan
mengukur kemampuan relative dari setiap atom dalam menarik electron.
Kedua, pembagian senyawa menjadi hanya dua kelompok ( ionic dan kovalen)
sesungguhnya merupakan hal yang sangat sukar, karena iaktan dalam banyak
senyawa berada di antara dua sifat ini. Artinya tidak ada iaktan yang benar –
benar kovalen atau ionic.
Kedua hal ini mengantarkan kita pada konsep elektronegativitas dan polaritas.
Senyawa kovalen ada yang bersifat nonpolar dan ada yang bersifat polar. Hal
tersebut berdasarkan perbedaan keelektronegatifan (elektronegativitas) atom-
atom yang membentuk senyawa kovalen serta memperhatikan bentuk molekul
senyawa kovalen yang terjadi.
20
Bab 2. Ikatan Kimia
Molekul nonpolar
Pada molekul nonpolar elektron-elektron tersebar merata sehingga
molekul itu tidak bermuatan.
Contoh
Molekul gas H2
Rumus molekul elektron H2 adalah H : H
Molekul H2 terdiri atas dua atom yang sama, sehingga kemampuan
untuk menarik pasangan elektron antara kedua atom hidrogen itu
sama kuat. Molekul H2 ini bersifat nonpolar.
Dapat dikatakan bahwa molekul diatomik (molekul yang terdiri
dari dua atom) yang unsurnya sama bersifat nonpolar. Contoh
lainnya adalah molekul C12, N2, dan O2. Ikatan yang terjadi pada
dua molekul nonpolar disebut ikatan kovalen nonpolar.
Molekul Polar
Pada molekul polar elektron-elektron terkumpul di salah satu unsur
pembentuknya.
Contoh :
Molekul HC1
xx
Rumus molekul HC1 adalah H x C1xx
xx
21
Bab 2. Ikatan Kimia
22
Bab 2. Ikatan Kimia
Pahami Kimia
Di Sekitar Kita
Like Disolve Like dan Lampu Lava
Lampu lava atau lava lite pertama kali diperkenalkan oleh Craven Walker, dari
Inggris, pada tahun 1964. Lampu lava yang sebenarnya berupa wadah gelas
23
Bab 2. Ikatan Kimia
yang tinggi (seperti pada gambar) yang diisi dengan cairan dan lilin dengan
warna khusus yang ditempatkan pada sebuah dudukan dengan bola lampu.
Saat lampu diyalakan, cairan akan terpanaskan dan lilin mulai meleleh.
Gumpalan lilin akan naik ke atas. Sampai di atas dia akan dingin kembali dan
menggumpal oleh karena itu akan tenggelam atau turun lagi. Sampai di dasar
dia akan terpanaskan lagi dan seterusnya. Lilin dapat naik dan turun karena
dua hal. Pertama, tentu saja kalian sudah tahu perbedaan massa jenis
menyebabkan benda dapat terapung pada cairan. Jadi lilin terapung karena
lilin yang meleleh memiliki massa jenis yang lebih rendah dari cairan dalam
lampu. Kedua, lilin tidak bercampur dengan cairan karena perbedaan sifat
kepolaran ikatan yang dimilikinya. Cairan yang digunakan merupakan cairan
polar, sedangkan lilin non polar.
Kalian ingin membuat lampu lava ini? Mari kita mulai dari yang sederhana
seperti yang disajikan dalam http://exploratorium.edu.science .
Alat dan Bahan yang dibutuhkan
adalah:
Gelas atau wadah lain yang
bening
Minyak sayur/goring
Garam
Air
Pewarna makanan
Mari kita mulai
tuangkan air,
kira-kira 8 cm dalam wadah gelas.
Ikatan Logam
24
Bab 2. Ikatan Kimia
Unsur-unsur logam seperti besi, tembaga, dan emas memiliki sifat khas yang
umumnya merupakan zat padat pada suhu kamar. Hal ini memperlihatkan
betapa kuatnya gaya-gaya yang mempersatukan atom-atom dalam logam.
Unsur logam yang merupakan penghantar listrik yang baik. Bila sebatang
logam diberi beda potensial, akan terjadi arus listrik tetapi atom-atom tidak
berpindah, hal itu mewujudkan bahwa elektron-elektron logam sangat mudah
berpindah.
e- e- e- e- e- e- e- e- e- e- e- e-
+ + + + + +
e e- e e- e e- e e- e e- e+- e-
+- +- +- +- +-
+ + + + + +
e e- e e- e e- e e- e e- e+- e-
+- +- +- +- +-
+ - + - + - + - + - + -
e+ e- e+ e- e+ e- e+ e- e+ e- e+ e-
25
Bab 2. Ikatan Kimia
Sistem ikatan khas logam itu yang kemudian dikenal sebagai ikatan logam.
Ikatan ini sangat kuat dan sukar untuk diputuskan sehingga titik leleh dan titik
didihnya sangat tinggi. Akibatnya daya hantar panas dan kelistrikannya juga
sangat tinggi karena elektron-elektron terluarnya bebas bergerak.
Info Kimia
Galium adalah unsur yang memiliki rentang suhu cair paling besar. Galium
meleleh pada suhu di bawah temperatur tubuh manusia, yaitu pada 29,8oC.
Saat mencair ion-ion logam melepaskan diri dari posisinya dan tidak perlu
memutuskan ikatan logamnya. Galium mendidih pada suhu 2403oC, karena
gaya ikatan logamnya sangat kuat dalam mempertahankan atom-atomnya.
Saat dipukul dengan palu, dalam padatan ionik akan terjadi pergeseran muatan
yang menyebabkan muatan – muatan positip bertemu dan saling menolak.
Hasilnya padatan ionik akan pecah berkeping – keping. Berbeda dengan
logam, saat dipukul dengan palu, ion – ion hanya bergeser dan membentuk
sistem lapisan yang baru dalam lautan elektron sehingga tidak terjadi tolak –
menolak. Hasilnya logam, seperti yang kita tahu, dapat ditempa atau
dipipihkan. Emas, salah satu logam yang sangat menakjubkan dalam hal
penempaan. Satu gram emas, kira – kira membentuk kubus dengan sisi
0,37cm, dapat dibentuk kawat dengan panjang 165m dan tebal 20μm atau
dapat dibentuk lembaran dengan lebar 1m2 dengan tebal 230 atom atau 70 nm.
Rangkuman:
26
Bab 2. Ikatan Kimia
Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik dan senyawa yang
memiliki ikatan kovalen disebut senyawa kovalen. Ikatan kovalen dapat
bersifat polar dan non polar tergantung pada distribusi elektronnya.
Logam membentuk sistem ikatan khas logam yang kemudian dikenal sebagai
ikatan logam. Ikatan ini sangat kuat dan sukar untuk diputuskan sehingga
titik leleh dan titik didihnya sangat tinggi
Kata-kata Kunci
27
Bab 2. Ikatan Kimia
Latihan Soal
1. Susunan elektron valensi gas mulia di bawah ini adalah oktet,
kecuali….
A. Xe
B. Kr
C. Ar
D. Ne
E. He
28
Bab 2. Ikatan Kimia
E. Kovalen koordinat
29
Bab 2. Ikatan Kimia
11. Pada molekul N2 (nomor atom N=7), jumlah pasangan elektron yang
digunakan bersama sebanyak….
A. satu pasang
B. dua pasang
C. tiga pasang
D. empat pasang
E. lima pasang
12. Atom 20 Ba berikatan dengan atom 17Cl membentuk senyawa dengan rumus
kimia….
A. BaCl
B. BaCl2
C. Ba2Cl
D. Ba2Cl3
E. BaCl3
30
Bab 2. Ikatan Kimia
13. Unsur-unsur berikut ini : 13P, 15Q, 17R, 18S, 19T yang paling sukar membentuk
ikatan kimia adalah ….
A. P
B. Q
C. R
D. S
E. T
14. Unsur X dengan konfigurasi elektron sbb: 2, 8, 7 dapat mencapai aturan oktet
dengan cara….
A. melepas 1 elektron
B. menyerap 7 elektron
C. melepas 7 elektron
D. menyerap 1 elektron
E. menerima sepasang elektron
15. Unsur X dan unsur Y memiliki elektron valensi berturut-turut adalah 6 dan 7.
Rumus kimia yang terbentuk jika unsur X berikatan dengan unsur Y adalah….
A. XY6
B. X2Y
C. XY2
D. X3Y2
E. X2Y3
Soal-soal essay !
1. Jelaskan mengapa suatu unsur cenderung membentuk senyawa !
2. Jelaskan bagaimana cara unsur-unsur bergabung membentuk senyawa !
3. Jelaskan syarat terjadinya ikatan ion!
4. Tulislah rumus senyawa ion yang terjadi bila :
a. Unsur 11Na berikatan dengan 16S
b. Unsur 12Mg berikatan dengan 17Cl
31
Bab 2. Ikatan Kimia
32
Bab 2. Ikatan Kimia
d. H2O
e. H2S
f. NH3
g. BF3
h. BCl2
i. HBr
j. CCl4
You Turn
………………….are composed of …….., charged particles that form when an
atom gains or lose one or more ………………, ……………… ionic compound,
one composed of just two elements, typically forms when a …………… react
with a non metal. Each ………….atom lose a certain number of its …………. and
become a ……………, a positively charged ion. The ………………atom gain the
electron lost by the ………… atoms and become ………………., negatively
charged ion.
……………………….form when elements share electrons, which usually occurs
between ……………. Atoms of different elements share electrons to form the
molecules of a ……………………
Most covalent substances consist of ………………., in contrast, no
………………… exist in a sample of an ionic compounds
33