Anda di halaman 1dari 33

http://google.

com/

Lampu Lava, hiasan meja yang populer sejak tahun 1960an, memanfaatkan sifat
cairan yang tidak bercampur karena perbedaan sifat ikatan mereka. Dalam bab ini
akan dipelajari bagaimana membuat tiruannya.
Bab 2. Ikatan Kimia

BAB 2
IKATAN KIMIA

Standar Kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
Kompetensi Dasar
1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang
terbentuk.
Peta Konsep

Atom – mencapai kestabilan seperti Atom gas


atom mulia

Dengan
membentuk
Dapat berupa
Ikatan Dapat berupa Ikatan Ikatan
logam Van der
Waals Terjadi pada
Dapat berupa Dapat berupa gas
Terjadi pada Dapat berupa
Atom –
atom
Ikatan Ikatan
logam Ikatan ionik hidrogen
kovalen Terjadi pada
Terjadi pada
atom-atom
Dapat berupa dengan
beda H dengan
Ikatan
Ikatan Ikatan elektronega pasangan e
Kov.
tunggal rangkap koordinasi tivitas besar pada atom
berelektron
egativitas
besar

Molekul Molekul
polar non polar

2
Bab 2. Ikatan Kimia

Apersepsi

Kalian sudah tahu kan, unsur – unsur yang tercantum dalam tabel periodik ada
100an. Bagaimana unsur – unsur tersebut dapat membentuk jutaan senyawa
dan bahkan benda yang tak terhitung jenisnya?

Ya, seperti kata – kata dalam buku ini yang jumlahnya ribuan dan membentuk
begitu banyak kalimat, hanya terbentuk dari 26 huruf. Demikian juga benda -
benda yang ada di bumi tersusun dari hanya sedikit unsur yang kalian kenal.
Unsur – unsur ini saling bergabung membentuk senyawa, kumpulan senyawa
dan akhirnya benda – benda seperti kertas, gajah dan kalian sendiri.

Mengapa benda – benda ini begitu berbeda? Mengapa belerang sangat rapuh
dan tidak dapat ditempa seperti besi? Mengapa lilin meleleh jika dibakar,
sedangkan kertas atau kayu tidak? Mengapa air dapat membeku menjadi es?
Mengapa kita menggunakan grafit untuk pensil, bukan arang atau intan
padahal ketiganya sama – sama karbon?

Sama seperti, setiap kata dan kalimat yang memberi arti berbeda tergantung
pada bagaimana kalian merangkainya, sifat – sifat benda atau senyawa juga
tergantung pada unsur dan bagaimana cara unsur itu bergabung.

Dalam bab ini kita akan mempelajari mengapa dan bagaimana setiap unsur
bergabung membentuk senyawa.

Peran Elektron dalam Ikatan

Dalam bab terdahulu Kalian telah mempelajari atom dan konfigurasinya


menurut teori atom Bohr. Sekarang kalian akan mempelajari bahwa dalam
berikatan atom – atom menggunakan elektronnya. Tetapi apakah semua
elektron digunakan?

Seperti yang telah kalian tahu, menurut teori setiap elektron menempati
tingkat energi tertentu. Elektron dalam tingkat energi terluar (tertinggi) suatu
atom adalah elektron yang berpartisipasi dalam ikatan kimia. Ya! Tepat,

3
Bab 2. Ikatan Kimia

elektron valensilah yang berperan dalam ikatan. Jumlah elektron valensi yang
dimiliki oleh atom menentukan jumlah atom yang dapat bergabung
dengannya.

Ingat lagi konfigurasi elektron untuk 20 unsur pertama!

Unsur-unsur golongan 8A (18) di dalam sistem periodik yaitu unsur-unsur He,


Ne, dan Ar (juga Kr, Xe, dan Rn) memiliki jumlah elektron valensi
maksimum. Unsur – unsur ini sering disebut unsur-unsur gas mulia. Unsur-
unsur tersebut sulit bereaksi dengan unsur-unsur lain dan terdapat sebagai
unsur-unsur yang bebas di alam (sebagai gas monoatomik) yaitu gas yang
tersusun dari atom-atom saja. Meskipun pada tahun 1962 mulai ditemukan
senyawaan antara xenon, platina, dan fluor. Berdasarkan kestabilan unsur –
unsur ini, kestabilan dihubungkan dengan atom bervalensi delapan (oktet).

Para ahli kimia berpendapat bahwa untuk mencapai kestabilan atom harus
melepas atau menangkap elektron agar valensinya mencapai delapan, atau
dengan cara menggunakan secara bersama-sama elektron dalam bentuk ikatan.

Tabel 2.11 Susunan Elektron Unsur-Unsur Gas Mulia

Nomor Kulit Elektron Elektron


Unsur
Atom K L M N O P Q Valensi
He 2 2 2
Ne 10 2 8 8
Ar 18 2 8 8 8
Kr 36 2 8 18 8 8
Xe 54 2 8 18 18 8 8
Rn 86 2 8 18 32 18 8 8

4
Bab 2. Ikatan Kimia

Aktivitas Kita!
Judul:
Tabel Periodik Lingkar
Tujuan
Menentukan muatan ion – ion yang dibentuk oleh unsur – unsur golongan utama
Alat dan Bahan
Tabel Periodik Unsur
Selotip
Kegiatan
1. Kalian sudah memiliki lembar tabel periodik unsur bukan? Sekarang gulung
hingga ujung kiri bertemu dengan ujung kanan.
2. Terus gulung sedikit lagi hingga golongan 1A (1) tepat berada disisi kanan
golongan 8A (18). Kalian mungkin akan perlu menggeser sedikit ujung kanan
ke bawah dan atau ujung kiri ke atas hingga kalian mendapatkan tabel
periodik yang melingkar dengan nomor atom tetap berurutan.
3. beri selotip pada bagian ujungnya sehingga tabel ini tidak bergeser lagi
4. Sekarang kalian perhatikan, fluor (F; Z = 9) memiliki atom yang lebih sedikit
dibandingkan gas mulia neon (Ne; Z = 10), sedangkan natrium lebih banyak
(Na; Z = 11), sehingga mereka membentuk ion F– dan Na+.
5. dapatkah kalian menyimpulkan kecenderungan ion yang dibentuk oleh unsur –
unsur di sebelah kanan gas mulia?
6. bagaimana dengan unsur – unsur di sebelah kiri?

Jenis-jenis Ikatan Kimia

Pada tingkat atom kita telah dapat membedakan unsur menjadi logam dan non
logam berdasarkan sifat-sifatnya. Dengan memperhatikan tabel berikut ini
kalian tentu masih ingat cara membedakan logam dan non logam.

Benar! Kita dapat memilah unsur yang bersifat logam dan non logam dengan
menggunakan garis tebal yang seperti tangga diantara B – Al ke kanan bawah
hingga At

5
Bab 2. Ikatan Kimia

Berdasarkan sifat ini, ada tiga jenis ikatan yang terbentuk dari hasil
penggabungan dua jenis atom atau unsure, yaitu: non logam – non logam, logam
– non logam, dan logam – logam.

1. logam – non logam: akan terjadi transfer elektron dan setiap atom akan
membentuk ion dengan konfigurasi gas mulia. Ikatan yang terbentuk
adalah ikatan ion, karena perbedaan yang besar dalam hal
kecenderungannya melepas atau menangkap elektron

2. non logam – non logam: akan terjadi penggunaan bersama elektron. Ikatan
yang terbentuk adalah ikatan kovalen

3. logam – logam: seolah – olah terjadi penggunaan bersama elektron dalam


jumlah yang besar, tetapi berbeda dengan ikatan kovalen. Elektron
terdelokalisasi dan bergerak secara bebas dalam logam. Ikatan yang
terbentuk adalah ikatan logam

Struktur Lewis

Sebelum lebih jauh kita mempelajari model ikatan yang khas untuk setiap
atom, mari kita pelajari bagaimana cara menggambarkan elektron valensi pada

6
Bab 2. Ikatan Kimia

atom – atom yang berinteraksi. Untuk itu kita menggunakan simbol titik
elektron Lewis.

Untuk menyusun simbol Lewis pada suatu unsur, kita tulis lambang atomnya
dengan memberi sejumlah titik ( atau x atau lingkaran dan sebagainya) yang
mengelilinginya.

Setiap titik mewakili satu electron pada kulit valensi.

Jadi bagaimana cara menggambar simbol Lewis untuk N? Sangat mudah!

Pertama, tuliskan lambang N

N
Kedua, hitung jumlah elektron valensi N, perlu kalian ingat lagi jumlah
electron valensi suatu atom dari unsur sama dengan nomor golongannya.
Karena N berada pada golongan VA (15) jumlah elektron valensi N adalah 5.
tempatkan satu titik di setiap sisi N (atas, kanan, bawah, kiri)

N
Masih ada sisa? Tempatkan sisa elektron dimanapun kalian mau, berpasangan
dengan titik elektron yang telah kalian buat sebelumnya.

Boleh seperti ini


N atau
N atau di atas atau kiri

Oleh karena itu nomor golongan juga sama dengan jumlah titik pada
lambang lewis, maka unsur – unsur segolongan memiliki lambang lewis yang
sama. Perhatikan tabel berikut ini!
Periode

1A 2A 3A 4A 5A 6A 7A 8A

2 Li Be B C N O F Ne

3 Na Mg Al Si P S Cl Ar

7
Bab 2. Ikatan Kimia

Jumlah dan pasangan titik pada lambang Lewis memberikan informasi tentang
sifat ikatan yang dapat dibentuk oleh unsur tersebut

- untuk logam, jumlah total titik yang ada menunjukkan jumlah elektron
maksimum yang dapat dilepas untuk membentuk kation

- untuk non logam, jumlah titik tak berpasangan menunjukkan julah


elektron yang dapat diikat baik dengan menarik elektron maupun
pemakaian bersama

Lambang lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kimia antar atom.


Rumus kimia yang kita tuliskan dengan menggunakan lambang lewis disebut
sebagai struktur lewis atau rumus titik electron. Rumus ini sebenarnya sangat
berguna untuk memperlihatkan ikatan kovalen, tetapi dapat juga digunakan
pada diagram untuk memperlihatkan pembentukan senyawa ion.

Pahami Kimia:

1. Tuliskan lambang lewis dari unsur – unsur: Sr, Br, P, Ga


2. Tuliskan simbol Lewis dari germanium ( Z = 32), tentukan
kecenderungannya (membentuk ion positip atau menarik elektron)!

Lebih dekat dengan….

Gilbert N Lewis
Lewis mendapatkan pendidikan di rumah saat keluarganya
tinggal di Massachusetts dan Nebraska, sampai dia berusia
14 tahun. Dia memperoleh gelar Ph.D. dari Harvard
University.

Pada tahun 1902, saat Lewis mencoba menjelaskan valensi


kepada mahasiswanya, dia menyebutkan bahwa atom
tersusun seperti kubus dengan electron pada setiap sudutnya.
Aom kubus ini menjelaskan kedelapan golongan dalam table
periodic dan kemudian dia menyatakan teorinya bahwa
ikatan kimia terbentuk karena adanya transfer electron untuk
melengkapi kedelapan sudut kubusnya. Pada tahun 1923, Gilbert.N.Lewis di meja kerjanya
dia memperbaiki definisi asam sebagai setiap atom atau
molekul yang memiliki struktur octet yang belum lengkap

8
Bab 2. Ikatan Kimia

sehingga mampu menerima electron. Basa sebaliknya,


merupakan pendonor electron.

Lewis juga mengembangkan bidang termodinamika dan


menerapkan hokum – hukumnya dalam system kimia yang
sebenarnya. Lewis bekerja sama dengan ahli termodinamika
Amerika lainnya, Josiah Willard Gibbs (1839–1903) dari
Yale University. Hasil penelitian dan kerja mereka sangat
berguna dalam memprediksi apakah reaksi berjalan ke kanan Perkiraan Lewis tentang struktur
secara lengkap, mencapai kesetimbangan atau tidak terjadi atom
reaksi sama sekali dan apakah suatu campuran dapat
dipisahkan dengan distilasi.

Ikatan Ion

Inti dari ikatan ion adalah transfer elektron dari logam ke non logam
membentuk ion – ion yang bergabung bersama dalam senyawa ionik padat.
Transfer ini dilakukan untuk mendapatkan konfigurasi yang mirip dengan
konfigurasi gas mulia yang stabil.

Unsur golongan IA (alkali) dan golongan IIA (alkali tanah) cenderung


melepaskan elektron valensinya untuk mencapai kesetabilan dengan
membentuk ion positif.

Unsur-unsur tersebut disebut dengan unsur elektropositif. Unsur-unsur dengan


nomor atom kecil seperti Li dan Be akan membentuk Li + dan Be2+. Masing-
masing melepaskan 1 elektron dan 2 elektron serta membentuk susunan
elektron valensi (konvigurasi elektron valensi) seperti gas mulia He dengan
elektron valensi 2. Selanjutnya, untuk mencapai kestabilan unsur-unsur alkali
dan alkali tanah dengan nomor atom yang lebih besar akan membentuk
konfigurasi elektron oktet.

 Contoh :
11 Na è Na+ + le-
(2,8,1) (2,8)
12 Mg è Mg2+ + 2e-
(2,8,2) (2,8)

9
Bab 2. Ikatan Kimia

Unsur-unsur golongan VIA dan VIIA cenderung menerima elektron, untuk


mencapai kesetabilan dengan membentuk ion negatif. Unsur-unsur tersebut
disebut unsur elektronegatif.

 Contoh :
8O + 2e- è O2-
(2,6) (2,8)
17 C1 + 1e- è C1-
(2,8,7) (2,8,8)

Ion-ion positif dari golongan IA dan IIA melalui gaya elektrostatis akan tarik
menarik dengan ion-ion negatif dari unsur-unsur golongan VIA dan VIIA
membentuk zat padat. Pada pembentukan zat padat ini dibebaskan sejumlah
energi yang disebut energi kisi.

Ikatan yang terjadi antara ion negatif dan ion positif disebut ikatan ion.
Senyawa-senyawa yang terbentuk karena perpindahan elektron disebut
senyawa ion. Ikatan ion ini sangat kuat sehingga titik didih dan titik leleh
senyawa ion relatif tinggi. Senyawa ion bila dilarutkan dalam air terurai
menjadi ion-ionnya. Karena itu, larutan dalam air dapat menghantarkan listrik.

Pembentukan Senyawa Ion

_
2e 2+
Transfer Mg
elektron
O
+
Mg O
O 2-
O
Padatan ionik

a. Senyawa LiF
3 Li è Li+ + le-
(2,1) (2)
9 F + 1e- è F-
(2,7) (2,8)

10
Bab 2. Ikatan Kimia

+
Li+ + F- è Li+F-
Ikatan yang terjadi Li+F- adalah ikatan ion. Rumus kimianya LiF.

b. Senyawa CaCl2
20Ca è Ca2+ + 2e-
(2,8,8,2) (2,8,8)
17Cl + 1e- è Cl- x 2
(2,7) (2,8)

+
Ca2+ + 2Cl- è Ca2+2Cl-
Rumus kimianya : CaCl2

Pada reaksi di atas elektron yang dilepaskan Ca adalah 2, sedangkan Cl hanya


menerima 1 elektron. Oleh karena itu, diperlukan 2 atom Cl (dikalikan 2)
sehingga elektron yang dilepas sama dengan elektron yang diterima.

11
Bab 2. Ikatan Kimia

Pahami Kimia

Tentukan rumus kimia senyawa yang terbentuk dari unsur – unsur berikut dan
jelaskan proses pembentukan ikatannya: Na dan O; Li dan N; Ca dan Br!

Sifat – sifat senyawa ionik

Gaya tarik yang mengikat ion pada posisi tertentu dalam kristalnya sangat
kuat. Untuk menggeser ion dari posisinya memerlukan energi yang mampu
mengalahkan gaya tarik ini. Itulah sebabnya kristal senyawa ionik seperti
garam sangat keras dan sukar dibengkokkan. Bila kita memberikan energi
yang cukup untuk melawan gaya tarik ini, dengan pukulan palu misalnya, ion
dengan muatan yang sama akan saling berdekatan. Kristal akan hancur
berkeping – keping dengan cepat.

Hampir semua senyawa ionik tidak menghantarkan arus listrik pada keadaan
padatnya dan hanya menghantarkan bila dalam bentuk lelehan atau dilarutkan
dalam air. Hal ini karena dalam keadaan padat tidak ada ion yang bergerak.
Hanya pada saat meleleh atau dilarutkan dalam air, ion akan bergerak bebas
dan dapat menghantar arus listrik. Tentu saja dengan beberapa perkecualian
seperti AgI dan keramik superkonduktor yang menghantarkan listrik pada
keadaan padatnya. Dan disebut konduktor superionik.

Sekali lagi, gaya tarik ionik sangat kuat sehingga perlu energi yang tinggi
untuk melepaskan molekul dari posisinya. Inilah alasan mengapa diperlukan
temperatur yang tinggi untuk melelehkan garam... apalagi mendidihkannya!
Bahkan dalam bentuk uapnya, mereka ada dalam bentuk molekul ionik bukan
ion – ion yang terpisah.

Titik leleh dan titik didih beberapa senyawa ionik

Senyawa Titik Titik


leleh (oC) didih (oC)
CsBr 636 1300
NaI 661 1304
MgCl2 714 1412
KBr 734 1435
CaCl2 782 > 1600

12
Bab 2. Ikatan Kimia

NaCl 801 1413


LiF 845 1676
KF 858 1505
MgO 2852 3600

Dalam bentuk umumnya di alam (padat), senyawa ionik terdiri dari rangkaian
ion yang berkembang (berikatan dengan sesama molekul) dalam segala arah,
dan tidak ada molekul yang ada dalam bentuk terpisah secara individual.

Ikatan Kovalen

Umumnya ikatan kovalen terjadi antara atom-atom non logam dan nonlogam.
Dalam hal ini, atom-atom nonlogam bergabung dan saling menggunakan
sepasang elektron atau lebih untuk membentuk molekul senyawa kovalen.

Pembentukan senyawa kovalen

H2 Pergeseran elektron
HCl
+ + –

Cl2 HCl

a. Ikatan Kovalen tunggal, rangkap dan rangkap tiga.

Pada umumnya molekul senyawa kovalen ini atom-atomnya membentuk


susunan elektron gas mulia yaitu pada kulitnya terdapat 8 elektron (oktet) dan
khusus untuk atom hidrogen mempunyai 2 elektron (duplet). Untuk
menggambarkan terjadinya ikatan kovalen, digunakan struktur Lewis yaitu
dengan menggunakan titik-titik yang menggambarkan sejumlah elektron
valensi unsur-unsur di sekeliling lambang unsur.

Untuk membentuk ikatan kovalen langkah – langkah yang harus diperhatikan


adalah:

13
Bab 2. Ikatan Kimia

1. hitung elektron valensi atom. Jika zat ini adalah ion, tambahkan elektron
ke setiap muatan negatif atau kurangi elektron dari setiap muatan positip
2. tempatkan satu pasang elektron dalam setiap ikatan
3. lengkapi bentuk oktet dari ikatan atom ke atom pusat (kecuali H hanya
dua elektron)
4. tempatkan setiap penambahan elektron pada atom pusat dalam pasangan
5. bila atom pusat masih belum dalam benuk oktet, tambahkan ikatannya
dalam bentuk ikatan rangkap
 Contoh :
Gambarkan moleku Cl2

Atom klorin dengan nomor 17 mempunyai konfigurasi elektron 2,8,7.


Elektron valensi atom Cl = 7. Untuk memperoleh 8 elektron (oktet) pada kulit
terluarnya dibutuhkan 1 elektron. Oktet akan terjadi bila masing-masing atom
klorin saling menyumbang 1 elektron, sehingga antara kedua atom klorin ini
terdapat satu pasang elektron yang dipakai bersama. Tiap sepasang elektron
ikatan digambarkan dengan garis.

Cl + Cl Cl Cl atau Cl – Cl
Pasangan elektron

Elektron valensi untuk atom-atom yang berbeda digambarkan dengan lambang


yang berbeda. Misalnya tanda ( l ) untuk unsur pertama dan tanda ( x) untuk
unsur kedua.

 Contoh :
Pada pembentukan HBr

x x x x
H + x Br xx è H x Br xx atau H - Br
x x x x

Untuk langkah – langkah yang lebih rinci, perhatikan contoh berikut.


 Contoh :

14
Bab 2. Ikatan Kimia

Gambarkan kerangka ikatan CCl4


Kita menggambar ikatannya langkah demi langkah dengan mengikuti
langkah – langkah di bawah ini,
1) mula – mula kita perlu menggambar rancangan rumus bangunnya.
Atom – atom yang lebih elektropositip ditempatkan sebagai atom
pusat. Perhatikan lagi tabel elektronegativitas pada bab
sebelumnya, C memiliki elektronegativitas = 2,5 sedangkan Cl = 3.
Karena Cl lebih elektronegatif atau C lebih elektropositif, dapat
diputuskan C sebagai atom pusat
Cl

Cl C Cl

Cl
2) hitung jumlah elektron valensinya, ingat elektron yang digunakan
untuk berikatan adalah elektron valensi.
Elektron valensi yang dimiliki ikatan ini adalah
Cl = 4 (7)
C =4
Jadi total elekron valensi = 32
3) Distribusikan dengan menempatkan sepasang elektron untuk setiap
ikatan. Terlebih dulu ikatan yang terbentuk dengan atom pusat
Cl

Cl C Cl

Cl
4) Hitung sisa elektron yang masih ada. Karena telah digunakan untuk
4 ikatan, sisa elektron valensi yang ada adalah 32 – 8 = 24
5) Gunakan sisa elektron ini untuk melengkapi atom lainnya sehingga
mengikuti aturan oktet.

Cl
Cl C Cl

15
Bab 2. Ikatan Kimia

Cl

6) Langkah terakhir adalah mencocokkan ualng jumlah elektron


valensi, dan aturan oktetnya. Pada molekul di atas semua elektron
valensi sudah digunakan, dan setiap atom telah dikelilingi oleh
delapan elektron

Ikatan kovalen dapat pula tebentuk oleh penggunaan bersama lebih dari satu
pasang elektron. Bila elektron ikatan menjadi 2 pasang akan terbentuk ikatan
kovalen rangkap.

 Contoh :
Gambarkan molekul O2
1) mula – mula kita perlu menggambar rancangan rumus bangunnya.
Karena terdiri dari dua atom kita tidak perlu memperhatikan mana
yang akan menjadi pusat.
O O

2) hitung jumlah elektron valensinya, ingat elektron yang digunakan


untuk berikatan adalah elektron valensi.
Elektron valensi yang dimiliki ikatan ini adalah
2 O = 2 (6)
Jadi total elekron valensi = 12
3) Distribusikan dengan menempatkan sepasang elektron untuk setiap
ikatan. Terlebih dulu ikatan yang terbentuk dengan atom pusat

O O

4) Hitung sisa elektron yang masih ada. Karena telah digunakan untuk
1 ikatan, sisa elektron valensi yang ada adalah 12 – 2 = 10
5) Gunakan sisa elektron ini untuk melengkapi atom lainnya sehingga
mengikuti aturan oktet.

O O

16
Bab 2. Ikatan Kimia

Perhatikan bahwa setiap O hanya dikelilingi oleh 7 elektron,


meskipun persediaan elektron kita sudah habis.
Langkah yang kita lakukan adalah menggeser satu elektron dari
masing – masing atom

O O
6) Langkah terakhir adalah mencocokkan ualng jumlah elektron
valensi, dan aturan oktetnya. Pada molekul di atas semua elektron
valensi sudah digunakan, dan setiap atom telah dikelilingi oleh
delapan elektron
Ikatan di atas sering dituliskan sebagai O = O

Selain ikatan kovalen rangkap ada pula ikatan kovalen rangkap tiga yang dibentuk
oleh tiga pasang elektron

 Contoh :
Molekul N2
Atom nitrogen dengan nomor atom 7 mempunyai susunan elektron 2,5.
Dengan langkah yang sama kita akan mendapatkan

N + N N N atau N N

b. Ikatan kovalen Koordinat (dativ)

Ikatan kovalen koordinat (dativ) adalah ikatan yang terbentuk ketika


penggunaan bersama elektron berasal dari salah satu atom yang berikatan,
sedangkan atom lain hanya menerima saja pasangan elektron yang digunakan
bersama. Pasangan elektron ikatan pembentuk ikatan dativ digambarkan
dengan anak panah kecil yang arahnya menuju atom yang menerima pasangan
elektron.

 Contoh

17
Bab 2. Ikatan Kimia

Terbentuknya senyawa NH3 – BF3

F H Fx F H
x x
x
F x Bx + N xH Fx B
x
Nx H atau F B N H
x x

F H F F H

Satu pasangan elektron yang dipakai bersama antara B dan N berasal


seluruhnya dari N.

Sifat – sifat senyawa kovalen

Senyawa kovalen pada umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang
rendah. Di alam mereka berbentuk gas, cair atau padatan yang mudah meleleh.

Beberapa senyawa kovalen memiliki jaringan yang erat antar molekulnya


hingga disebut sebagai padatan kovalen jaringan. Keadaan ini menyebabkan
tidak ada molekul yang terpisah. Semua molekul terikat dalam ikatan kovalen
tiga dimensi. Senyawa kovalen semacam ini memiliki titik leleh yang tinggi
dan sangat keras. Contohnya adalah intan dan kuarsa (SiO2).

Senyawa kovalen merupakan penghantar listrik yang buruk, bahkan bila


dilelehkan atau larut dalam air.

Pahami Kimia!

Mengapa senyawa kovalen memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah,
padahal ikatan kovalen sangat kuat?

Mengapa senyawa kovalen merupakan penghantar listrik yang buruk?

Perbedaan dan Persamaan Ikatan Ionik dan Kovalen

18
Bab 2. Ikatan Kimia

Perhatikan table berikut, kalian akan menemukan perbedaan yang mencolok


antara sifat fisik NaCl dan Cl2. Dalam NaCl terdapat ikatan ionik dan Cl 2
ikatan kovalen.

Beberapa sifat fisik NaCl dan Cl2


NaCl Cl2
Wujud pada suhu kamar Padat Gas
Kerapatan 2.165 g/cm3 0.003214 g/cm3
Titik leleh 801°C -100.98°C
Titik didih 1413°C -34.6°C
Kemampuan larutannya
menghantar Tidak menghantar
dalam menghantar listrik

Setiap ion Na+ dalam NaCl dikelilingi oleh enam ion Cl-, dan sebaliknya
seperti terlihat pada gambar.

Jika kita ingin melepaskan satu ion, berarti kita harus memutuskan paling
tidak enam ikatan. Untuk melelehkan NaCl kita harus memutuskan banyak
ikatan ini dan jika ingin mendidihkannya kita harus memutuskan semua.
Hasilnya senyawa ionik seperti NaCl memiliki titik leleh dan didih yang
tinggi, sehingga senyawa ionik ada dalam wujud padat pada suhu kamar.

Cl2 terdiri atas molekul – molekul dengan satu atom terikat dengan satu atom
lainnya.

Cl

Cl
19
Bab 2. Ikatan Kimia

Cl2 molekul – molekul Gas Cl2 dalam wadah


Ikatan kovalen dalam molekul Cl2 kira – kira sama kuatnya dengan ikatan
ionic, akan tetapi kita tidak perlu memutuskan ikatan – ikatan kovalen ini
untuk memisahkan satu molekul Cl2 dalam kumpulan molekul ini. Hasilnya
kita dapat dengan mudah melelehkan Cl2 untuk membentuk cairannya dan
mendidihkannya menjadi gas. Pada suhu kamar, Cl2 berupa gas.

Perbedaan ikatan ionic dan kovalen lebih lanjut dapat diketahui dari
bagaimana pasangan electron ikatan digunakan. Bila salah satu atom lebih
mudah menarik electron ke arah dirinya, iaktan yang terjadi bersifat ionic. Bila
atom – atom yang menggunakan electron untuk berikatan kira – kira memiliki
kekuatan yang sama, ikatan yang terbentuk adalah kovalen.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, satu – satunya cara untuk
menentukan apakah suatu ikatan bersifat ionic atau kovalen adalah dengan
mengukur kemampuan relative dari setiap atom dalam menarik electron.
Kedua, pembagian senyawa menjadi hanya dua kelompok ( ionic dan kovalen)
sesungguhnya merupakan hal yang sangat sukar, karena iaktan dalam banyak
senyawa berada di antara dua sifat ini. Artinya tidak ada iaktan yang benar –
benar kovalen atau ionic.

Kedua hal ini mengantarkan kita pada konsep elektronegativitas dan polaritas.

Kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan

Senyawa kovalen ada yang bersifat nonpolar dan ada yang bersifat polar. Hal
tersebut berdasarkan perbedaan keelektronegatifan (elektronegativitas) atom-
atom yang membentuk senyawa kovalen serta memperhatikan bentuk molekul
senyawa kovalen yang terjadi.

Keelektronegatifan setiap unsur dapat dilihat pada tabel berikut

20
Bab 2. Ikatan Kimia

Tabel elektronegativitas unsur

Molekul nonpolar
Pada molekul nonpolar elektron-elektron tersebar merata sehingga
molekul itu tidak bermuatan.
 Contoh
Molekul gas H2
Rumus molekul elektron H2 adalah H : H
Molekul H2 terdiri atas dua atom yang sama, sehingga kemampuan
untuk menarik pasangan elektron antara kedua atom hidrogen itu
sama kuat. Molekul H2 ini bersifat nonpolar.
Dapat dikatakan bahwa molekul diatomik (molekul yang terdiri
dari dua atom) yang unsurnya sama bersifat nonpolar. Contoh
lainnya adalah molekul C12, N2, dan O2. Ikatan yang terjadi pada
dua molekul nonpolar disebut ikatan kovalen nonpolar.
Molekul Polar
Pada molekul polar elektron-elektron terkumpul di salah satu unsur
pembentuknya.
 Contoh :
Molekul HC1
xx
Rumus molekul HC1 adalah H x C1xx
xx

21
Bab 2. Ikatan Kimia

Dari tabel keelektronegatifan unsur terlihat bahwa keelektronegatifan


H = 2,1 dan atom C1 mempunyai keelektronegatifan = 3,0, sehingga
terdapat perbedaan 0,9. Atom C1 mempunyai kemampuan lebih kuat
daripada atom H untuk menarik pasangan elektron bersama, sehingga
pasangan elektron bersama ini cenderung lebih dekat ke atom C1.
Akibatnya dalam molekul HC1 atom klorin lebih bermuatan negatif (
- ) dan atom H lebih bermuatan positif ( + ).
H+ - C1-
Dalam molekul HC1 terjadi 2 kutub atau dipol. Molekul HC1 ini
bersifat polar. Dengan cara yang sama dapat diterangkan bahwa
molekul diatomik yang terdiri atas 2 atom unsur yang berbeda
keelektronegatifan bersifat polar. Contoh lainnya adalah molekul HF,
CO, dan NO.
Dapat dikatakan bahwa molekul diatomik yang terdiri atas dua atom
unsur yang berbeda dan keelektronegatifan kedua atom ini tidak sama
akan membentuk senyawa polar. Makin besar perbedaan
keelektronegatifan antara kedua molekul diatomik,makin polar
molekul itu.
Molekul polar dapat dipengaruhi oleh medan listrik dan magnet,
sedangkan molekul non polar tidak.
Kepolaran suatu molekul dapat diketahui dari harga momen dipolnya.
Momen dipol adalah hasil kali muatan dan jarak antara kedua muatan
tersebut yang dirumuskan sebagai berikut :
 =q.d
 = momen dipol dalam satuan D (debye)
q = muatan dalam satuan s.e.s (satuan elektrostasis)
d = jarak dalam A (anstrom)
Makin besar harga momen dipol, makin polar senyawa yang
bersangkutan. Senyawa nonpolar mempunyai momen dipol nol.
Momen dipol beberapa senyawa dapat dilihat ada tabel 2.12.

22
Bab 2. Ikatan Kimia

Tabel 2.12. Momen Dipol Beberapa Senyawa.


Molekul Momen Dipol (D)
HF 1,91
HC1 1,03
HBr 0,78
HI 0,38
H2O 1,85
NH3 1,49
SO2 2,62
BF3 0
CO2 0
CC14 0

Pahami Kimia

Dengan menggunakan data keelektronegatifan, tentukan apakah senyawa


berikut termasuk polar, ionik atau kovalen!

(a) natrium sianida (NaCN)

(b) tetrafosfor dekasulfida (P4S10)

(c) karbon monoksida (CO)

(d) silikon tetraklorida (SiCl4)

Di Sekitar Kita
Like Disolve Like dan Lampu Lava

Like disolve like? Apa maksudnya?


Secara sederhana, hal itu maksudnya adalah zat cair
akan melarutkan zat lain yang memiliki sifat
kepolaran yang mirip. Maksudnya zat cair yang polar
akan melarutkan zat yang polar dan zat cair yang non
polar akan melarutkan zat yang non polar.
Sifat ini dimanfaatkan oleh oleh orang-orang yang
kreatif untuk membuat benda-benda yang
menakjubkan, misalnya lampu lava www.fortuneproducts.com

Lampu lava atau lava lite pertama kali diperkenalkan oleh Craven Walker, dari
Inggris, pada tahun 1964. Lampu lava yang sebenarnya berupa wadah gelas

23
Bab 2. Ikatan Kimia

yang tinggi (seperti pada gambar) yang diisi dengan cairan dan lilin dengan
warna khusus yang ditempatkan pada sebuah dudukan dengan bola lampu.
Saat lampu diyalakan, cairan akan terpanaskan dan lilin mulai meleleh.
Gumpalan lilin akan naik ke atas. Sampai di atas dia akan dingin kembali dan
menggumpal oleh karena itu akan tenggelam atau turun lagi. Sampai di dasar
dia akan terpanaskan lagi dan seterusnya. Lilin dapat naik dan turun karena
dua hal. Pertama, tentu saja kalian sudah tahu perbedaan massa jenis
menyebabkan benda dapat terapung pada cairan. Jadi lilin terapung karena
lilin yang meleleh memiliki massa jenis yang lebih rendah dari cairan dalam
lampu. Kedua, lilin tidak bercampur dengan cairan karena perbedaan sifat
kepolaran ikatan yang dimilikinya. Cairan yang digunakan merupakan cairan
polar, sedangkan lilin non polar.
Kalian ingin membuat lampu lava ini? Mari kita mulai dari yang sederhana
seperti yang disajikan dalam http://exploratorium.edu.science .
Alat dan Bahan yang dibutuhkan
adalah:
 Gelas atau wadah lain yang
bening
 Minyak sayur/goring
 Garam
 Air
 Pewarna makanan
Mari kita mulai

tuangkan air,
kira-kira 8 cm dalam wadah gelas.

tuangkan minyak goring kira-kira 1/3 cangkir dan diamkan


sebentar. Amati yang terjadi, dimana posisi minyak?

teteskan pewarna makanan 1 tetes saja. Amati apa yang


terjadi? Apakah warnanya menyebar?

tambahkan sedikit garam dan kocok sambil menghitung


sampai 5. apa yang terjad?

tambahkan sedikit lagi garamnya dan ulangi langkah sebanyak yang


Kalian inginkan
Masih penasaran ingin membuat yang lebih mengasyikkan? Kunjungi saja
http://oozinggoo.com

Ikatan Logam

24
Bab 2. Ikatan Kimia

Unsur-unsur logam seperti besi, tembaga, dan emas memiliki sifat khas yang
umumnya merupakan zat padat pada suhu kamar. Hal ini memperlihatkan
betapa kuatnya gaya-gaya yang mempersatukan atom-atom dalam logam.

Unsur logam yang merupakan penghantar listrik yang baik. Bila sebatang
logam diberi beda potensial, akan terjadi arus listrik tetapi atom-atom tidak
berpindah, hal itu mewujudkan bahwa elektron-elektron logam sangat mudah
berpindah.

Telah diketahui pula bahwa unsur-unsur logam memiliki sedikit elektron


valensi, oleh karena itu banyak orbital yang kosong pada kulit terluarnya. Hal
ini memungkinkan elektron valensi unsur-unsur logam dapat bebas dan dapat
berpindah-pindah dari satu orbital ke orbital lainnya baik dalam satu atom
maupun dalam atom yang berlainan.

Unsur-unsur logam merupakan kumpulan ion-ion positif yang berenang dalam


larutan elektron valensi. Di dalam logam tersebut, partikel yang bermuatan
positif tertarik ke awan elektron yang bermuatan negatif, begitu juga
sebaliknya. Tarikan elektrostatis ini mengikat seluruh krsital sebagai satu
kesatuan.

Pada ikatan kovalen, elektron-elektron ikatan seolah-olah menjadi milik


sepasang atom, sehingga tidak dapat bergerak bebas. Pada logam, elektron-
elektron yang menyebabkan terjadinya ikatan di antara atom-atom logam tidak
hanya menjadi milik sepasang atom saja, tetapi menjadi milik semua atom
logam, sehingga elektron-elektron dapat bergerak bebas. Bila diberikan energi,
elektron akan dapat berpindah dari satu atom ke atom lainnya. Karena itulah
maka logam-logam dapat menghantarkan arus listrik.

e- e- e- e- e- e- e- e- e- e- e- e-
+ + + + + +
e e- e e- e e- e e- e e- e+- e-
+- +- +- +- +-
+ + + + + +
e e- e e- e e- e e- e e- e+- e-
+- +- +- +- +-
+ - + - + - + - + - + -
e+ e- e+ e- e+ e- e+ e- e+ e- e+ e-

25
Bab 2. Ikatan Kimia

Gambar 2.15 Ion positif logam di tengah lautan elektron

Sistem ikatan khas logam itu yang kemudian dikenal sebagai ikatan logam.
Ikatan ini sangat kuat dan sukar untuk diputuskan sehingga titik leleh dan titik
didihnya sangat tinggi. Akibatnya daya hantar panas dan kelistrikannya juga
sangat tinggi karena elektron-elektron terluarnya bebas bergerak.

Info Kimia

Titik leleh galium yang begitu rendah

Galium adalah unsur yang memiliki rentang suhu cair paling besar. Galium
meleleh pada suhu di bawah temperatur tubuh manusia, yaitu pada 29,8oC.
Saat mencair ion-ion logam melepaskan diri dari posisinya dan tidak perlu
memutuskan ikatan logamnya. Galium mendidih pada suhu 2403oC, karena
gaya ikatan logamnya sangat kuat dalam mempertahankan atom-atomnya.

Saat dipukul dengan palu, dalam padatan ionik akan terjadi pergeseran muatan
yang menyebabkan muatan – muatan positip bertemu dan saling menolak.
Hasilnya padatan ionik akan pecah berkeping – keping. Berbeda dengan
logam, saat dipukul dengan palu, ion – ion hanya bergeser dan membentuk
sistem lapisan yang baru dalam lautan elektron sehingga tidak terjadi tolak –
menolak. Hasilnya logam, seperti yang kita tahu, dapat ditempa atau
dipipihkan. Emas, salah satu logam yang sangat menakjubkan dalam hal
penempaan. Satu gram emas, kira – kira membentuk kubus dengan sisi
0,37cm, dapat dibentuk kawat dengan panjang 165m dan tebal 20μm atau
dapat dibentuk lembaran dengan lebar 1m2 dengan tebal 230 atom atau 70 nm.

Rangkuman:

26
Bab 2. Ikatan Kimia

Unsur-unsur berusaha mencapai kestabilan dengan mengadakan ikatan


kimia. Untuk menggambarkan elektron valensi yang digunakan dalam proses
ikatan digunakan simbol Lewis.

Dalam berikatan, unsur-unsur dapat melepas dan menerima elektron untuk


membentuk ikatan ion atau menggunakan bersama pasangan elektron untuk
membentuk ikatan kovalen. Jika pasangan elektron yang digunakan bersama
berasal dari salah satu atom yang berikatan ikatan ini disebut ikatan kovalen
koordinat (dativ)

Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik dan senyawa yang
memiliki ikatan kovalen disebut senyawa kovalen. Ikatan kovalen dapat
bersifat polar dan non polar tergantung pada distribusi elektronnya.

Logam membentuk sistem ikatan khas logam yang kemudian dikenal sebagai
ikatan logam. Ikatan ini sangat kuat dan sukar untuk diputuskan sehingga
titik leleh dan titik didihnya sangat tinggi

Kata-kata Kunci

elektron valensi kestabilan


ikatan ion non polar
ikatan kimia polar
ikatan kovalen senyawa ionik
ikatan kovalen koordinat senyawa kovalen
(dativ) simbol Lewis.
ikatan logam

27
Bab 2. Ikatan Kimia

Latihan Soal
1. Susunan elektron valensi gas mulia di bawah ini adalah oktet,
kecuali….
A. Xe
B. Kr
C. Ar
D. Ne
E. He

2. Atom-atom selain golongan gas mulia cenderung ingin memiliki


kestabilan seperti atom-atom gas mulia dengan melakukan cara-cara berikut
ini, kecuali….
A. Pelepasan elektron
B. Penyerapan elektron
C. Memasangkan elektron
D. Menerima pasangan elektron
E. Menerima minimal dua pasang elektron

3. Atom A memiliki ciri…


12

A. Memiliki elektron valensi 4


B. Cenderung melepas 4 elektron
C. Memiliki 2 elektron pada kulit terluar
D. Cenderung menyerap 4 elektron
E. Cenderung memasangkan keempat elektronnya

4. Ikatan yang terjadi antara atom yang sangat elektropositif dengan


atom yang sangat elektronegatif disebut ikatan…
A. Ion
B. Kovalen
C. Kovalen polar
D. Kovalen non polar

28
Bab 2. Ikatan Kimia

E. Kovalen koordinat

5. Unsur di bawah ini yang memiliki kecenderungan menyerap


elektron membentuk ion negatif adalah…
A. 16S
B. 18Ar
C. 19K
D. 20Ca
E. 37Rb

6. Di bawah ini merupakan sifat fisis senyawa ion, kecuali….


A. Titik leleh tinggi
B. Titik didih tinggi
C. Dalam air membentuk larutan yang dapat menghantarkan listrik
D. Sukar larut dalam pelarut air
E. Keras
7. Senyawa di bawah ini berikatan kovalen tetapi tidak memenuhi
struktur oktet adalah…
A. CH4
B. CO2
C. Cl2O
D. PCl5
E. C2H4

8. Diantara kelompok senyawa di bawah ini yang semuanya


merupakan senyawa polar adalah…
A. HCl, HBr, NH3 ,H2O
B. CO2, Cl2, Br2, H2O
C. H2, O2, CO, HCl
D. MgO, NH3, CO, CO2
E. SO2, Cl2, N2, NH3

29
Bab 2. Ikatan Kimia

9. Kelompok senyawa berikut ini yang semuanya berikatan ion


adalah….
A. KCl, HBr, BaCl2
B. H2O, NaCl, KBr
C. NaCl, FeCl3, KBr
D. NH3, H2O, NaCl
E. H2O, NH3, CCl4

10. Senyawa berikut ini yang berikatan kovalen adalah….


A. KCl
B. CH4
C. CaCl2
D. NaBr
E. MgBr2

11. Pada molekul N2 (nomor atom N=7), jumlah pasangan elektron yang
digunakan bersama sebanyak….
A. satu pasang
B. dua pasang
C. tiga pasang
D. empat pasang
E. lima pasang

12. Atom 20 Ba berikatan dengan atom 17Cl membentuk senyawa dengan rumus
kimia….
A. BaCl
B. BaCl2
C. Ba2Cl
D. Ba2Cl3
E. BaCl3

30
Bab 2. Ikatan Kimia

13. Unsur-unsur berikut ini : 13P, 15Q, 17R, 18S, 19T yang paling sukar membentuk
ikatan kimia adalah ….
A. P
B. Q
C. R
D. S
E. T

14. Unsur X dengan konfigurasi elektron sbb: 2, 8, 7 dapat mencapai aturan oktet
dengan cara….
A. melepas 1 elektron
B. menyerap 7 elektron
C. melepas 7 elektron
D. menyerap 1 elektron
E. menerima sepasang elektron
15. Unsur X dan unsur Y memiliki elektron valensi berturut-turut adalah 6 dan 7.
Rumus kimia yang terbentuk jika unsur X berikatan dengan unsur Y adalah….
A. XY6
B. X2Y
C. XY2
D. X3Y2
E. X2Y3

Soal-soal essay !
1. Jelaskan mengapa suatu unsur cenderung membentuk senyawa !
2. Jelaskan bagaimana cara unsur-unsur bergabung membentuk senyawa !
3. Jelaskan syarat terjadinya ikatan ion!
4. Tulislah rumus senyawa ion yang terjadi bila :
a. Unsur 11Na berikatan dengan 16S
b. Unsur 12Mg berikatan dengan 17Cl

31
Bab 2. Ikatan Kimia

c. Unsur X golongan IIA berikatan dengan Unsur Y golongan VA


d. Unsur Q golongan IIIA berikatan dengan unsur R golongan VIA
5. Tentukan jenis ikatan yang terjadi dalam senyawa di bawah ini :
a. CaCl2
b. CCl4
c. NaH
d. HCl
e. CO2
f. BCl3
g. Al2S3
h. K2O
i. CH3COOH
j. FeCl2
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ikatan kovalen !
7. Tulislah dengan struktur lewis dan sebutkan jenis ikatan yang terjadi pada :
a. N2
b. Cl2
c. H2O
d. CHCl3
e. PCl3
f. CS2
g. OF2
h. N2O
(No.Atom : N=7,Cl=17, H=1, O=8, P=15, S=16, F=9)
8. Jelaskan perbedaan ikatan kovalen dengan ikatan kovalen koordinasi!
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ikatan kovalen polar!
10. Kelompokkan senyawa berikut ini termasuk ikatan kovalen polar atau ikatan
kovalen non polar :
a. Cl2
b. HCl
c. CO2

32
Bab 2. Ikatan Kimia

d. H2O
e. H2S
f. NH3
g. BF3
h. BCl2
i. HBr
j. CCl4

You Turn
………………….are composed of …….., charged particles that form when an
atom gains or lose one or more ………………, ……………… ionic compound,
one composed of just two elements, typically forms when a …………… react
with a non metal. Each ………….atom lose a certain number of its …………. and
become a ……………, a positively charged ion. The ………………atom gain the
electron lost by the ………… atoms and become ………………., negatively
charged ion.
……………………….form when elements share electrons, which usually occurs
between ……………. Atoms of different elements share electrons to form the
molecules of a ……………………
Most covalent substances consist of ………………., in contrast, no
………………… exist in a sample of an ionic compounds

33

Anda mungkin juga menyukai