PERTEMUAN 11
KONTRIBUSI ISLAM DALAM PENGEMBANGAN PERADABAN
DUNIA
budaya yang dilandasi amn (rasa aman), dan amaanah (tanggung jawab
terhadap amanah). Akhirnya Ihsan mendorong budaya khasanah
(keindahan) dan husn (kebaikan).
Menurut Harun Nasution, islam terbagi menjadi tiga periode, yaitu
periode klasik (650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M), dan
periode modern (1800 M-sekarang). Pada masing-masing periode terdapat
perbedaan dimensi yang khas yang tampil dalam setiap perkembangannya.
Periode Klasik terbagi menjadi 2, yaitu masa kemajuan Islam I (650-1000M)
dan masa disintegasi (1000-1250M). Masa ini bisa disebut sebagai awal dari
masa keemasan Islam.Sebelum Nabi Muhammad Saw wafat, ekspansi Islam
telah berhasil menguasai semenanjung Arabia (Arabian Peninsula).
Ekspansi ke luar wilayah Arab baru dimulai pada masa Khalifah
pertama Abu Bakar Ash Shiddiq.Masa kemajuan Islam I (bagian dari periode
klasik) ini ditandai oleh adanya sejarah empat sahabat Nabi Muhammad
yang dalam kajian Islam akrab disebut sebagai Khulafā`ur Rāsyidīn,
yaitu Abu Bakar (menjabat sebagai amīr al-mu‟minīn tahun 632-634 M),
Umar bin Khattab (634-644 M), Utsman bin Affan (644- 656 M), dan Ali bin
Abi Thalib (656-661 M). Pada masa ini Islam mulai tersebar di luar wilayah
Semenanjung Arab. Terjadi penaklukan-penaklukan Islam terhadap beberapa
wilayah, seperti Damaskus, Mesir, Irak, Palestina, Syiria, dan Persia.
Pergerakan dari ‘kerajaan’ Kulafa’ur Rasyidin selanjutnya diteruskan oleh
Dinasti Umayyah (661-750M). Pada zaman ini penyebaran Islam semakin
luas. Daerah yang dikuasai pada zaman ini. Yaitu Syiria, palestina, Afrika
Utara, Irak, Semenanjung Arabia, Persia, Afganistan, dan Asia Tengah
(Pakistan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgistan). Pada masa ini ditandai
dengan berkembangnya kebudayaan Arab.
Peradaban islam semakin maju dengan perpindahan kekuasaan dari
Dinasti bani Umayyah ke Dinasti bani Abbasiyah. Pada Zaman ini,
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |4
Copyright © September 2019
demi peperangan sering terjadi pada masa tiga kerajaan besar ini untuk
menguasai wilayah tertentu. Disintegrasi politik pada masa ini terlihat
semakin besar dibandingkan dengan masa Bani abbasiyah dan sekaligus
menandai berakhirnya perkembangan peradaban islam. Di samping itu, di
barat mulai tumbuh kesadaran untuk menaruh perhatian lebih terhadap ilmu
pengetahuan. Untuk itu, umat islam tidak hanya berdiam diri melihat
kegemilangan dunia Barat, tetapi membuat pola perubahan kiblat
pengetahuan dari yang sebelumnya berkiblat kepada peradaban Yunani,
menjadi berkiblat kepada peradaban Barat. Masa ini disebut dengan periode
modern (1800 M– sekarang).
Pada masa ini bisa disebut juga sebagai masa kebangkitan dunia
islam. Sejumlah tokoh Islam melakukan pembaharuan pemikiran Islam
atau modernisasi dalam islam untuk mengembalikan kejayaan Islam.
Beberapa tokoh pemaharu itu di antaranya seperti di Mesir terkenal nama
Muhammad Abduh, rasyid Ridha, dan Jamaluddin Al-Afghani.Di India
pembaharuan dilakukan oleh Sir Sayyid Ahmad Khan dan lainnya. Ide
pembaharuan itu sampai masuk ke Indonesia dan dikembangkan oleh K. H
Ahmad Dahlan dari organisasi Muhammadiyah dan oleh KH Hasyim Asy’ari
dari Nadhatul Ulama. Hadirnya islam yang dibawa oleh nabi muhammad
saw mampu menyebar ke seluruh penjuru dunia hal ini di buktikan dengan
berkembangnya islam di negara-negara belahan dunia.
A. Faktor Penyebab Kemajuan dan Kemunduran Peradaban islam
a. Kemajuan Perdaban Islam
Peradaban Islam yang berlangsung sejak masa pemerintahan
Rasulullah Saw di Madinah (abad ke-7 M) yang dilanjutkan oleh kaum
muslimin sampai masa Kekhilafahan Bani Utsmani di Istanbul (abad ke-19
M) telah menorehkan serangkaian kejayaan dalam berbagai bidang.
Perkembangan kemajuan Islam tersebut memang diwarnai dengan beberapa
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |6
Copyright © September 2019
konflik antar penguasa yang tidak jarang disertai dengan pertumpahan darah.
Meskipun demikian, para penguasa Islam umumnya menaruh perhatian besar
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di wilayah kekuasaannya. Faktor
perhatian dari penguasa inilah yang membuat peradaban Islam menjadi
berkembang dengan pesat, disamping faktor pemikiran Islam yang
mendukung dan memotivasi kaum muslim untuk senantiasa melakukan
penelitian dan pengembangan ilmu.
Peninggalan pemikiran hasil pengembangan ilmu yang dilakukan oleh
kaum muslim tertuang dalam bentuk buku, karya sastra maupun artefak. Jika
kita mau merujuk kepada pemikiran dan penulisan, kita akan melihat bahwa
peradaban islam telah mencapai tingkatan yang tidak bisa dijangkau oleh
barat kecuali pada periode terakhir ini. Untuk mempelajari peradaban dan
berbagai tren yang ada di masa tersebut, maka perlu disertai dengan
membahas tentang situasi negara tersebut. Damaskus telah mencapai puncak
kejayaannya sewaktu kota tersebut dijadikan ibukota negara oleh Muawiyah,
mempunyai karya nyata berupa: Masjid Agung Umayyah, dll. Kota Kairo
tumbuh pesat setelah pada tahun 973 M, seiring dengan hijrahnya Khalifah
Mu'izz Lidinillah dari Qairawan ke Mesir. Sejak saat itu, Kairo mencapai
kejayaan sebagai pusat pemerintahan Dinasti Fatimiyah. Kota Baghdad
mengalami masa keemasan sebagai pusat kebudayaan dan perdagangan
dunia Islam. Begitu pula ketika khalifah dipegang oleh Al Ma'mun, seni
literatur, teologi, filosofi, matematika, dan ilmu pengetahuan. Kemajuan
peradaban diikuti oleh berbagai pusat negara seperti Sarai baru, Tabriz dan
Cordova.
a) Dinasti Umayah (661-750 M)
Bani Umayah adalah keturunan Umayah bin Abdul Syams, salah satu
suku Quraisy. Dalam sejarah Islam Bani Umayah mendirikan dalam dua
periode: Damascus dan Cordoba. Dinasti umayah dimulai dengan naiknya
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |7
Copyright © September 2019
singkat (750 – 754). Pembina daulah ini yang sebenarnya adalah Abu Ja’far
al-Mansur (khalifah ke-2). Dua khalifah inilah peletak dasar-dasar
pemerintahan Daulah Abbasiyah.
Para sejarawan membagi Daulah Abbasiyah dalam lima periode;
a. Periode Pertama (132 H – 232 H / 750 M – 847 M)
b. Periode kedua (232 H – 334 H / 847 M – 945 M)
c. Periode ketiga (334 H – 447 H / 945 M – 1055 M)
d. Periode keempat (447 H – 590 H / 1055 M – 1199 M)
e. Periode kelima (590 H – 656 H / 1199 M – 1258 M)
c) Dinasti Umayah di Spanyol (757-1492 M)
Di belahan Barat (eropa) berdiri megah Khalifah Umayah di Spanyol
dengan sebelumnya tentara Islam pimpinan Thariq Ibnu Ziyad pada tahun
711 M menaklukkan kerajaan Visigothic yang diperintah oleh raja Roderick.
Dalam memperluas wilayah kekuasaannya kekuatan Islam ini pada tahun
732 menyeberangi pegunungan pirenia (perbatasan Perancis), dan pastilah
akan mengubah sejarah Eropa seandainya mereka tidak dikalahkan dengan
menyedihkan sekali oleh Charles Mortel atau yang sering dipanggil Karel
Martel.
d) Dinasti Fatimiyah (919-1171 M)
Syahruddin El-Fikriasa Kejayaan Islam (the golden age of Islam)
ditandai dengan penyebaran agama Islam hingga ke benua Eropa. Pada masa
itulah berdiri sejumlah pemerintah atau kekha-lifahan Islamiyah. Seperti
dinasti Umayyah, Abbasiyah, Fatimiyah, Turki Utsmani dan Ayyubiyah.
Selain penyebaran agama, kemajuan Islam juga ditandai dengan
kegemilangan peradaban Islam. Banyak tokoh-tokoh Muslim yang muncul
sebagai cendekiawan dan memiliki pengaruh besar dalam dunia peradaban
hingga saat ini. Namun, setelah perebutan kekuasaan dan kepemimpinan
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |10
Copyright © September 2019