a. Latar Belakang
Maksud dari tujuan pekerjaan DED ini adalah untuk melakukan perencanaan
Engineering Design terminal Angkutan Barang besrta fasilitas – fasilitas pendukung
lainnya selain itu pelaksanaan pekerjaan DED ini juga untuk mendukung pelaksaan
Pembangunan Terminal barang di Nanggroe Aceh Darussalam sehingga dapat
menjadi Acuan pedoman bagi pelaksanaan kontruksi.
c. Lokasi Proyek
d. Sumber Dana
Sumber dana untuk pelaksanaan pekerjaan ini berasal dari APBA Dinas
Perhubungan, Kominikasi , Infomasi , dan Telematika Nanggroe Aceh
Darussalam Tahun Anggaran 2008
c. Pekerjaan analisis yang meliputi data laboratorium tanah, analisis lalu lintas,
analisis struktur bangunan terminal serta evaluasi kondisi lingkungan serta
analisis biaya pembangunan terminal beserta fasilitasnya.
1. Citra Bangunan
Konsep arsitektur bangunan tidak terlepas dari citra bangunan yang akan
dibentuk dalam sebuah lingkungan fisik. Citra bangunan merupakan
manifestasi dari kenampakan fisik bangunan secara global dari bentuk
atap, bentuk kolom bangunan, bentuk pintu dan jendela hingga bentuk-
bentuk ornamen yang ada.
Pola Sirkulasi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan pola sirkulasi yaitu
sebagai berikut:
c. Pekerjaan Reconnaissance
Maksud dan Tujuan
a. Untuk mendapatkan informasi awal mengenai lokasi terminal barang,
fasilitas existing, kegiatan terminal barang, kondisi lingkungan, potensi
daerah hiterland dan rencana pengembangan.
b. Memberikan gambaran potensi daerah dan manfaat pembangunan fasilitas
terminal barang.
Kegiatan yang dilakukan pada saat survey penyelidikan tanah antara lain:
Sondir : 10 titik
4) Pembuatan Desain
Lingkup pekerjaan pembuatan design meliputi perhitungan konstruksi,
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Bill of Quantity (BQ), Rencana
Anggaran dan Biaya (RAB) dan gambar rencana terdiri dari:
(1) Daya dukung tanah untuk pondasi langsung yaitu gravity structure,
areal penimbunan dan lain-lain.
(2) Perhitungan consolidation settlement untuk pondasi langsung,
timbunan dan lain-lain.
Pembuatan detail konstruksi meliputi gambar detail konstruksi dan lay out
terminal, serta pola-pola perhitungan dan analisa struktur dan arsitektur
sehingga menghasilkan suatu pola konstruksi yang kompleksitas.
7) Penyusunan RAB
Penyusunan RAB dilakukan denagn dua bentuk yaitu RAB yang bersifat
menyeluruh dan RAB yang bersifat terinci. Sehingga pemanfaatannya
nanti dapat digunakan sesuai kebutuhan.
Penyusunan RAB terinci terutama difokuskan pada upaya penghasilan
rancangan bangunan sehingga menghasilkan suatu struktur bangunan
secara lengkap. Sedangkan RAB secara macro merupakan pembagian dari
pada fasilitas-fasilitas terminal sehingga mempermudah dalam
menganalisa bagi pengambil kebijakan dan mempermudah proses
pentahapan dalam pembangunan terminal nantinya.
d. Tenaga Ahli
Pekerjaan ini harus dipimpin oleh seorang Team Leader yang telah
berpengalaman minimal 10 tahun dalam pekerjaan Perencanaan bangunan.
Disamping itu, Team Leader harus didukung oleh personil-personil tenaga ahli
lainnya yang rincian kualifikasi dan tanggung jawab yang diharapkan
sebagaimana yang diuraikan dalam bagian ini.
Kualifikasi minimal dari personil inti yang disyaratkan untuk masing-masing
pekerjaan adalah:
b) Ahli Arsitektur
a) Surveyor
b) Cad Operator
IV. PELAPORAN
Semua Laporan yang diserahkan oleh Konsultan harus disertai dengan laporan
dalam bentuk Soft Copy/CD (Compact Disc) berjumlah 3 (tiga) buah dan Gambar
rencana sebanyak 5 (lima) Eksemplar.
V. PROSES KEGIATAN
1. Dalam Proses kegiatan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
konsultan harus berkonsultasi dengan pemberi tugas (Pengendali Kegiatan).
VI. MASUKAN
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan harus mempertimbangkan informasi
yang diberikan Pemberi Tugas dalam pengarahan penugasan ini.
VII. PENUTUP
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan tersebut adalah 90 (sembilan puluh) hari
kalender sejak ditetapkanya tanggal dimulainya Surat Perintah Mulai Bekerja
(SPMK). Hal lain yang erat kaitannya dengan pekerjaan ini dan belum
disebut/tercantum dalam pengarahan Penugasan Pekerjaan (TOR) ini, dapat
dinegosiasikan kemudian oleh Konsultan kepada Pemberi Tugas (Pengendalian
Kegiatan).