JALAN
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi
BAB I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Pedoman
1.3. Ruang Lingkup Pelayanan
1.4. Batasan Operasional
1.5. Landasan Hukum
BAB II. Standar Ketenagaan
2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
2.2. Distribusi Ketenagaan
2.3. Pengaturan Jaga / Dinas
BAB III. Standar Fasilitas
3.1. Denah Ruang
3.2. Standar Fasilitas
BAB IV. Tata Laksana Pelayanan
4.1. Pasien Umum
4.2. Pasien VIP
4.3. Pasien One Day Care
BAB V. Logistik
BAB VI. Keselamatan Pasien
BAB VII. Keselamatan Kerja
BAB VIII. Pengendalian Mutu
BAB IX. Penutup
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG.
Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan, harapan
pasien adalah mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan
dengan waktu sesingkat-singkatnya. Pelayanan kesehatan seperti rumah
sakit, puskesmas, klinik swasta maupun dokter praktek sesungguhnya tidak
hanya memberikan pelayanan medis profesional namun juga memberikan
pelayanan umum kepada masyarakat. Selain mendapatkan pelayanan
kesehatan sebaik- baiknya, pasien dan keluarga juga mengharapkan
kenyamanan dan keamanan baik dari segi petugas yang cekatan,
kenyamanan ruang tunggu, antrian yang tidak terlalu lama, kebersihan toilet
maupun dari sumber daya manusia yang bertugas ditempat pelayanan
kesehatan tersebut harus profesional. Selain itu instalasi rawat jalan sebagai
salah satu tempat pelayanan yang pertama, yang diharapkan pasien
maupun keluarga pasien adalah sebagai tempat pemberi informasi yang
jelas sebelum pasien mendapatkan tindakan / pelayanan berikutnya bahkan
sampai memerlukan rawat inap.
Sebagai bagian dari rumah sakit, insalasi rawat jalan berupaya
meningkatkan pelayanan kesehatan dan berusaha memenuhi segala aspek
mutu kesehatan. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya serta tuntutan
masyarakat akan pemenuhan kesehatan yang prima maka instalasi rawat
jalan sampai tahun ini telah berjalan penyakit dalam, penyakit anak,
kebidanan, bedah, mata, kulit kelamin, saraf, jantung paru, ortopaedi, bedah
mulut, gigi, serta penambahan unit hemodialisa serta tidak menutup
kemungkinan pelayanan ini akan terus bertambah.
1.2. TUJUAN PEDOMAN.
a. Tujuan khusus
Terwujudnya penyelanggaraan pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan
dengan mutu tinggi serta mengutamakan keselamatan pasien.
b. Tujuan umum
Pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan dapat berjalan dengan
baik berdasarkan SPO sehingga keselamatan pasien dapat
dimaksimalkan.
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,terjangkau dengan
pengutamaan pada upaya preventif dan kuratif.
Menciptakan instalasi rawat jalan dengan pelayanan yang nyaman dan
lingkungan yang aman.
Menjadi instalasi rawat jalan dengan SDM yang berbelas kasih, asertif,
profesional, tim, dan sejahtera.
1.3. RUANG LINGKUP PELAYANAN
1. Ruang lingkup pelayanan klinik umum : Memberikan pelayanan dengan
lingkup yang terbatas yaitu pasien dengan diagnosa yang ringan dan di
periksa oleh dokter umum.
2. Ruang lingkup pelayanan klinik spesialistik : Memberikan pelayanan
kepada pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut dengan
dilayani oleh dokter spesialis.
-Minimal
Perawat lulusan D3
pelaksana keperawatan 9
-Minimal
lulusan P2B / D3
Bidan kebidanan 1
-Minimal
lulusan SMA
-D1
asissten
perawat
-Sertifikat
pelatihan
Pekarya pekarya
Kesehatan kesehatan 3
-Minimal
lulusan SMA
-Sertifikat
pelatihan
pekarya
Registrasi kesehatan 1
-Minimal
lulusan SMA
-Sertifikat
pelatihan
pekarya
Sirkuler kesehatan 1
1.
————————————————————————————————–
BAB III STANDAR FASILITAS
3.1. DENAH RUANG
(Ada pada lampiran)
3.2. STANDAR FASILITAS
Kelengkapan alat dalam instalasi rawat jalan RS…. terdiri dari :
1. Registrasi
– Meja komputer
– komputer
– kursi
– telepon
– Alat tulis ( balpoint,spidol warna,staples,lem )
2. Meja anamnesa
– Meja kerja
– Kursi
– Tensimeter dinding
– stetoskop
– Termometer suhu badan
– Alat ukur gula darah
– Timbangan dan alat ukur tinggi badan
3. Klinik dokter umum
– Meja kerja
– Kursi
– Tempat tidur periksa pasien
– Lemari administrasi
– Tensimeter dinding
– Stetoskop
– Senter
– Tongue spatel
– Termometer suhu badan
4. Klinik spesialistik Mata
– Meja kerja
– Kursi
– Tempat tidur periksa pasien
– Kacamata koreksi
– Snellen card
– Slit lamp
– Kacamata pembesar
– Buku ishihara
5. Klinik spesialistik Bedah
– Meja kerja
– Kursi
– Tempat tidur periksa pasien
– Lemari administrasi
– Tensimeter dinding
– Stetoskop
– Senter
– Tongue spatel
– Termometer suhu badan
– Alat anoscpe
– Alat tindakan rawat luka
6. Klinik spesialistik Obgyn
– Meja kerja
– Kursi
– Tempat tidur periksa pasien
– Lemari administrasi
– Tensimeter dinding
– Stetoskop
– Senter
– Tongue spatel
– Termometer suhu badan
– Alat USG
——————————————————————-
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Tata laksana palayanan dalam instalasi rawat jalan pada umumnya
dikerjakan secara team work, dilakukan sesuai asuhan keperawatan dan
terdokumentasikan dengan baik.
4.1. PASIEN UMUM
Setelah menerima lyst dari bagian rekam medik, petugas registrasi akan
memasukan data ke komputer rawat jalan untuk ke pelayanan dokter yang
di tuju,setelah terregister pasien siap ke pelayanan anamnesa yang terdiri
dari timbang badan, ukur suhu tubuh, tensimeter dan pengecekan kadar
gula darah bagi pasien yang tidak puasa dan selanjutnya pasien siap untuk
diperiksa dokter sesuai antrian, sedangkan pasien yang memerlukan
pemeriksaan darah secara lengkap dan perlu ke radiologi, maka segera
dibuatkan lembar permintaan pemeriksaan ke laboratorium dan
radiologi.setelah semua hasil laboratorium dan radiologi jadi baru pasien
siap di periksa dokter. Setelah pasien menyelesaikan tahap pemeriksaan
dokter selanjutnya pasien menunggu didepan administrasi dan farmasi untuk
pembayaran dan menerima obat.
1. ….. …..
2. ….. …..
Ketepatan identitas, dalam hal ini target yang harus terpenuhi adalah
100
%. Label identitas tidak tepat apabila tidak terpasang, salah pasang,
salah penulisan nama, salah penulisan gelar ( Tn,Ny,Sdr,An ) salah jenis
kelamin dan salah alamat.
Terpasang gelang identitas bagi pasien yang akan rawat inap, dalam
hal ini target yang harus terpenuhi adalah 100 %.
Bagi perawat atau petugas kesehatan yang memerlukan konsul
dengan dokter via telpon harus menggunakan metode SBAR, target yang
harus terpenuhi 100 %.
Ketepatan penyampaian hasil penunjang harus 100 %.yang dimaksud
tidak tepat apabila salah ketik, salah memasukkan diberkas pasien / list
pasien lain.
Ketepatan pemberian obat yang meliputi tepat identitas/pasien, tepat
obat, tepat dosis, tepat cara/rute (oral, parental, topikal, rektal, inhalasi ),
tepat waktu dan tepat dokumentasi.
BAB VII KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan
aman baik itu bagi pekerjanya,perusahaan maupun bagi masyarakat dan
lingkungan disekitar tempat kerja tersebut.
Mengacu pada pengertian tersebut maka diharapkan setiap petugas medis
maupun non medis dapat menerapkan sistem keselamatan kerja diantaranya
;
Frekuensi
Pengumpulan
Data 1 bulan
Periode
Analisa 3 bulan
Penanggung
jawab
pengumpul
data Kepala instalasi rawat inap
BAB IX PENUTUP
Pada prinsipnya pelayanan instalasi rawat jalan adalah bagian pelayanan
dari Rumah Sakit … yang tidak hanya memberikan pelayanan berdasarkan
pemenuhan target finansial saja, tetapi sebuah pelayanan yang
mengedepankan akan kasih dan mengutamakan keselamatan pasien dengan
cara meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan ataupun
pelatihan – pelatihan.