Anda di halaman 1dari 28

TUGAS BIOKIMIA II

MAKALAH
SINTESIS PROTEIN

OLEH : KELOMPOK VI

ANNA JUMRAJ PURNAMA A1L117029


ENDANG MARDYANTI SAPUTRI A1L117032
AYU SARI FERONIKA PANJAITAN A1L117031
FINA RAIS A1L117034
ASMI A1L117030

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2019
KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT karena dengan rahmat
dan karunia−nya penulis masih di beri kesehatan untuk meyelesaikan makalah ini
yang berjudul sintesis protein.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis mengucapkan terimah kasih kepada
dosen pembimbing dan teman−teman yang telah memberikan dukungan untuk
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyaadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan,oleh sebab itu penulis sangat mengharapakan kritk dan saran yang
membangun, Semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan manfaat
pada penulis khususnya dam seluruh pembaca pada umumnya.

Kendari 10 Oktober 2019

penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sintesis protein terjadi di dalam sel, yaitu di dalam ribosom. Struktur dan

aktivitas protein ditentukan oleh urutan asam amino yang menyusunnya. Setiap

macam protein mempunyai urutan asam-asam amino yang spesifik.

Emil Fisher merupakan orang yang pertama berhasil menyusun molekul

protein dengan cara menggandeng-gandengkan 15 molekul glisin dengan molekul

leusin sehingga diperoleh suatu polipeptida. Asam amino yang satu dengan asam

amino yang lain dihubungkan dengan suatu ikatan yang disebut ikatan peptida.

Potein adalah bagian dari sel makhluk hidup dan merupakan bagian terbesar

tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada dalam

otot, seperlima ada dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluhnya ada di dalam

kulit, selebihnya ada di dalam cairan lain dan cairan tubuh. Semua enzim,

berbagai hormon, pengangkut zat –zat gizi dan darah, matriks intraselular dan

sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk protein

bertindak sebagai prekursor (senyawa yang mendahului senyawa laindalam jalur

metabolisme) sebagian besar koenzim hormon, asam nukleat, dan molekul-

molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein memiliki fungsi khas yang tidak

dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu pembangun serta memelihara sel-sel dan

jaringan tubuh.

Potein merupakan satu-satunya makronutrien yang mengandung unsur

nitrogen (N). Selain itu apabila dibandingkan dengan makronutrien lain seperti
lemak dan karbohidrat, protein jauh lebih kompleks karena selain mengandung

karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) adapula sebagian protein yang

mengandung S. Bahkan terkadang ada pula yang mengandung P,Fe, dan Cu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang ada dalam
makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian sintesa protein dan tahap-tahap sintesa protein?
2. Apa maksud dari Replikasi DNA dan proses replikasi DNA?
3. Apa pengertian transkripsi, tahap-tahap transkripsi dan proses transkripsi?
4. Apa pengertian Translasi, tahap-tahap translasi dan proses translasi?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :


1. Untuk mengethui pengertian sintesa protein dan tahap-tahap sintesa protein
2. Untuk mengetahui maksud dari replikasi dna dan proses replikasi dna
3. Untuk mengetahui pengertian transkripsi, tahap-tahap transkripsi dan proses
transkripsi.
4. Untuk mengetahui pengertian translasi, tahap-tahap translasi dan proses
translasi.

1.4 Manfaat

Manfaat dari penulisan ini, yaitu :


1. Mengethui pengertian sintesa protein dan tahap-tahap sintesa protein
2. Mengetahui maksud dari Replikasi DNA dan proses replikasi DNA
3. Mengetahui pengertian transkripsi, tahap-tahap transkripsi dan proses
transkripsi.
4. Mengetahui pengertian Translasi, tahap-tahap translasi dan proses translasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sintesis Protein

Sebagian besar pada akhirnya diekspresikan sebagai protein. Proses

pengerjaannya disebut ekspresi gen. pertama-tama sekuens deoksinukleotida

ditranskripsi dari DNA kedalam sekuens ribonukleotida (RNA kurir atau mRNA).

Kemudian sekuens ini ditranslasi kedalam sekuens asam amino untuk membentuk

polipeptida. Sekuens asam amino menentukan bagaimana cara molekul melipat

untuk menghasilkan protein yang aktif secara biologis.

Dalam sel bakteri,tidak ada membrane yang mengelililngi DNA dan

proses transkripsi maupun proses translasi berlangsung pada kompartemen sel

tunggal. Dalam eukariot,inti sel diselungi dengan membrane. Proses transkripsi

berlangsung dalam inti sel, dan mRNA harus masuk kedalam sitoplasma untuk

ditraslantasikan. Seringkali,hasil polipeptida yang terbentuk segera termodifikasi

setelah proses translasi.

1. Transkripsi

Sebagian besar DNA yang ditranskripsi menghasilkan mRNA,yang

kemudian ditranslasi menjadi protein. Namun demikian ,spesi RNA yang paling

melimpah adalah RNA ribosom(rRNA)dan RNA transfer(tRNA),yang

tidakmengkode protein,tetapi berfungsi dalam proses translasi. Transkripsi semua

gen dilakukan oleh RNA polymerase,yang menggunakan keempat ribonukleosida

trifosfat (ATP,GTP,UTP,dan CTP)untuk membentuk rantai RNA,yaitu sekuens

yang ditentukan oleh untai cetakan pada DNA. Penambahan nukleotida menjadi
bertahap,ikatan fosfodiester terbentuk melalui mekanisme yang sama seperti

dijelaskan untuk DNA polymerase. Pertumbuhan rantai RNA terjadi pada arah 5’

à 3’. Untuk mentranskripsikan bagian sekuens tertentu ,RNA polymerase terikat

pada tapak DNA yang disebut promoter ,tepat dihulu (misalnya,pada sisi 5’) pada

tapak awal transkripsi.

Pada eukariot,RNA polymerase memerlukan factor-faktor tambahan untuk

melangsungkan transkripsi secara aktif. Beberapa diantara factor-faktor ini

diperlukan oleh semua promoter dan disebut factor transkripsi dasar,dan factor

lainnya bersifat spesifik untuk gen tertentu atau beberapa jenis sel dan terlibat

dalam pengaturan yang tepat dari promoter-promoter itu. Factor-faktor transkripsi

harus mengenal dan mengikat sekuens-sekuens DNA target yang spesifik dan juga

mengaktifkan proses transkripsi.

2. Perjuangan Hasil Transkripsi

Pada prokariot,hasil trankripsi (transkrip)primer memberikan mRNA

fungsional,yang siap untuk melakukan proses translasi. Pada eukariot,hasil

transkripsi dimodifikasi secara kimiawi sebelum terbentuk sebagai mRNA

fungsional. Hal ini dikarenakan gen eukariotik yang akan diekspresikan sebagai

protein mengandung sekuens-sekuens penghalang yang tidak ditranslasi yang

disebut intron. Intron tersebut dieksisi,atau dipotong,sehingga tersisa sekuen-

sekuen yang berhubungan dengan segmen-segmen yang akan ditranslasi,atau

ekson, mRNA.
Selain pemotongan,ujung 5’ pada hasil transkripsi harus diberi tudung dengan

nukleotida guanine termetilasi. Poliadenilasi akan menghasilkan penambahan ekor

poli(A) yang terdiri dari 40 -200 residu pada ujung 3’ hasil transkripsi.

3. Perlengkapan Translasi

Sekuens nukleotida dalam mRNA diubah melalui perlengkapan translasi

menjadi sekuens asam amino yang menyusun suatu polipeptida. Perlengkapan ini

antar lain tRNA dari ribosom(yang mengandung tRNA dan kumpulan protein

yang unik). Fungsi tRNA adalah sebagai pengadaptasi antara kodon dan asam

amino. RNA transfer mengandung kira-kira 80 nukleotida dan mempunyai jenis

struktur sekunder yang umum (daun semanggi)dimana rantainya melipat

kebelakang untuk menghasilkan jumlah perpasangan basa intramolekularyang

maksimal.

Walaupun sedikitnya terdapat satu tRA untuk setiap asam amino,tidak ada

pemisahan satu untuk setiap kodon. Hipotensi goyangan (wobble hypothesis)

penyebabkan pembentukan pasangan basa yang tidak biasa antara basa pada

posisi ketiga kodon (ujung 3’ triplet) dengan posisi pertama antikodon.

Kemungkinan terbentuknya lebih dari satu jenis pasangan pada posisi ini

menjelaskan fakta bahwa bila terdapat lebih dari satu kodon untuk suatu asam

amino tunggal,maka pebedaannya biasanya pada posisi ketiga. Perekatan asam

amino ke tRNA yang tepat dikerjakan dengan bantuan aminoasil-tRNA sintetase

dan hidrolisis ATP. Setiap asam amino mempunyai enzim yang spesifik yang

berbeda dengan enzim untuk asam amino lainnya,dan enzim ini akan mengenali

semua tRNA untuk asam amino tersebut. Tahap pertama,yaitu aktivasi asam
amino,menghasilkan pembentukan antara zat aminoasil-AMP-enzim. Pada tahap

kedua,gugus aminoasil dipindahkan ke tRNAnya yang sesuai,asam amino

dihubungkan dengan tRNA ini melalui ikatan ester. RNA kurir dan tRNA

teraminoasilasi (bermuatan) berinteraksi dalam ribosom. Ribosom terdiri dari

subunit kecil dan besar. Subunit kecilnya mempunyai peranan khusus dalam

menginisiasi sintesis polipeptida.

Proses translasi suatu pesan RNA kedalam rantai polipeptida terjadi

melalui tiga tahap: inisiasi,elongasi,dan terminasi. Inisiasi melibatkan interaksi

dari subunit 30S didaerah terdepan (leader) pada mRNA,yaitu sekitar 20 atau

lebih nukleutida sebelum kodon inisiasi,AUG.tRNA inisiator khusus dimuati

dengan metionin menempati tapak peptidil (tapak p) pada ribosom. GTP yang

terikat kedalam kompleks inisiasi 30S terhidrolisis menjadi terlepas ketika

berikatan dengan subunit 50S . pada tahap ini,tapak aminoasil-tRNA (tapak

A),yang mampu menampung aminoasil-tRNA,menjadi kosong.

Tahap berikutnya melibatkan elongasi (pemanjangan)rantai polipeptida

salah satu komponen dari subunit 50S adalah peptidiltransferase,yang

mengirimkan Met pertama (dan pada reaksi selanjutnya,mengirimkan peptide)

dari tapak P ke tapak A. untuk melakukan hal ini,ikatan ester menghubungkan

Met dengan tRNA –nya terputus dan aminoasil – tRNA yang berdekatan (AA2 –

taRNA).

Protein merupakan polimer yang panjang dari asam-asam amino. Suatu

protein biasanya mengandung sampai 20 asam amino yang berbeda-beda.asam.

asam amino kecuali glycin mengandung satu atom yang tidak simetris yang
dihubungkan dengan empat gugusan yang berbeda. Biasanya protein mengandung

100-1000molekul asam amino dan mempunyai berat molekul 16000-

1000000,yang masing-masing berikatan kovalen yang disebut peptide. Masing –

masing ikatan peptide mengandung gugusan karbosil bebas diujung yang satu dan

gugus asam amino d ujung lainnya, sedangkan yang lebih dari dua asam amino di

sebut polipeptida.

2.2 Hubungan antara Kromosom, Gen, dan DNA dengan Sintesis

Dalam setiap tubuh makhluk hidup terdapat berjuta – juta sel. Sel

merupakan komponen terkecil penyusun makhluk hidup.Dalam setiap sel terdapat

nukleus.Dalam nukleus terdapat benda – benda yang mengatur seluruh kegiatan

metabolisme tubuh.Benda – benda tersebut disebut kromosom. Kromosom adlah

struktur padat yang terdiri atas dua kompenen molekul , yaitu protein dan asam

nukleat. Asam nukleat terdiri atas DNA dan RNA .pada DNA terdapat gen yang

mengatur metabolisme dalam tubuh.

1. Kromosom

Kromosom terdiri dari benang – benang kromatin yang mudah menyerap

warna. Kromosom mudah diamati menggunakan mikroskop saat sel mengalami

pembelahan pad tahap metafase.

Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi

kromosom.Kromonema merupakan benang – benang spiral kromatid yang terlihat

selama profase atau kadang – kadang terlihat pada tahap metafase.Kromer adalah

struktur berbentuk manik – manik yang merupakan akumulasi mteri kromatin

yang kadang – kadang terlihat saat interfase.


Sentromer adalah bagian yang menyempit atau daerah pelekukan pada

kromosom.Pada sentromer terdapat kinetokor.Kinetokor adalah bagian kromosom

yang merupakan tempat melekatnya benang – benang spindel selama pembelahan

inti.Satelit adalah bagian ujung kromosom yang berbentuk bulat.Tidak semua

kromosom memiliki satelit.Telomer adalah bagian terujung kromosom yang

berfungsi untuk menjaga agar DNA didaerah tersebut tidak terurai.

Dalam setiap sel tubuh , kromosom selalu berpasangan. Pasangan

kromosom itu disebut kromosom homolog. Kromosom homolog bersifat diploid

karen terdiri atas dua sel kromosom. Kromosom dalam sel kelamin tidak

berpasangan sehingga bersifat haploid ( 1 set kromosom ).

Ada dua tipe kromosom dalam setiap sel tubuh, yaitu autosom dan

gonosom.

1. Autosom (kromosom tubuh) : tidak menentukan jenis kelamin dan umumnya

disingkat A

2. Gonosom (kromosom kelamin) : menentukan jenis kelamin dan terdiri atas

kromosom X dan Y.Gonosom ini berfungsi untuk menentukan jenis kelamin

individu yang bersangkutan.

Setiap nukleus manusia mempunyai kromosom berjumlah 46 yang terdiri

atas 44 autosom dan 2 gonosom. Penulisan simbol kromosom pada laki – laki =

22 AA + XY, sedangkan pada perempuan = 22 AA + XX atau 44 A + XX, Jumlah

kromosom pada sel telur yaitu 22 A + X dan jumlah kromosom pada sperma yaitu

22 A + X atau 22 A + Y. penyusun kromosom berdasarkan panjang , jumlah , dan

bentuk kromosom disebut kariotipe.


2. Gen dan Alel
Apabila diamati menggunakan mikroskop elektron kromosom terdiri atas

substansi genetik yang dapat menentukan sifat individu.Substansi tersebut terdiri

atas DNA dan RNA.DNA dan RNA membawa informasi genetik berupa basa –

basa nitrogen. Segmen DNA tertentu akan mengkode sifat – sifat tertentu. Segmen

– segmen DNA tersebut dinamakan gen.

Gen merupakan satuan terkecil substansi genetik. Gen terletak pada

kromosom secara teratur dalam satu deretan , Gen berfungsi :

a. Mengatur proses metabolisme individu

b. Menyampaikan informasi genetik dari suatu generasi ke generasi berikutnya.

Gen terletak dalam lokus kromosom yang tersusun berderet secara linear.

Gen – gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian pada pasangan kromosom

homolog disebut alel. Setiap gen bertanggung jawab mengontrol satu sifat khusus.

Suatu gen biasanya dituiskan dengan simbol huruf. Huruf kapital untuk gen

pembawa sifat dominan dan huruf kecil untuk pembawa sifat resesif. Susunan gen

dalam suatu individu disebut genotip, sedangkan sifat yang tampak disebut

fenotip.

3. Asam Nukleat

Kromosom terdiri atas asam nukleat dan protein.Ada dua macam asam

nukleat, yaitu DNA dan RNA.

A. DNA (Deoxyribonucleic Acid)

DNA terdiri dari banyak nukleotida (polinukleotida).Setiap nukleotida

terdiri atas tida bagian.

1) Gugusan gula ( gula pentosa yang dikenal sebagai deoksiribosa).


2) Asam fosfat (penghubung dua gugusan gula)

3) Basa nitrogen (adenin dan guanin dari golongan purin serta sitosin dan timin

dari olongan pirimidin).

DNA merupakan dua rantai polinukleotida yang saling terpilin membentuk

double helix. Dalam rantai DNA tersebut, sitosis (C ) selalu dihubungkan dengan

guanin (G) oleh tiga ikatan hidrogen. Adenin (A)selalu dihubungkan dengan tmin

(T) oleh dua ikatan hidrogen.

Basa nitrogen membentuk rangkaian persenyawaan kimia dengan

deoksiribosa menjadi suatu molekul yang disebut nukleosida atau

deoksiribonukleusosida.Nukleosida ini berperan sebagai prekursor elementer

untuk sintesis DNA.Akan tetapi, sebelum nukleosida membentuk suatu molekul

DNA, nukleosida harus bergabung dengan gugus fosfat untuk membentuk suatu

nukleotida atau deoksiribonukleotida.

DNA dapat bersifat heterokatalitik. DNA bersifat heterokatalitik karena

mampu membentuk RNA melalui sintesis protein.DNA bersifat autokatalitik

karena dapat melakukan replikasi mengasilkan DNA baru.

Beberapa enzim yang berperan dalam replikasi DNA , sebagai berikut :

1. Helikase berfungsi untuk menghidrolisis rantai ganda polinukleotida menjadi

dua rantai tunggal mononukleotida.

2. Polimerase berfungsi untuk merangkai rantai – rantai mononukleotida untuk

membentuk DNA baru.

3. Ligase berfungsi untuk menymbung ulir tunggal DNA yang terbentuk.


B. RNA ( Ribonucleic Acid )

RNA merupakan rantai tunggal yang terdiri dari molekul gula D-ribosa

(pentosa), gugus fosfat, dan basa nitrogen.Basa nitrogen dalam RNA terdiri atas

basa purin yang meliputi adenin (A) dan guanin (G) serta basa primidin yang

meliputi urasil (U) dan sintosin (C). Ada tiga tipe RNA sebagai berikut :

1. rRNA (Ribosoma RNA) atau RNA Ribosom rRNA terdapat dalam sitoplasma

dan berfungsi dalam sintesin protein. rRNA dapat mencapai 80% dari jumlh RNA

sel. rRNA berfungsi untuk mempermudah perkataan yang spesifik antara

antikodon trna dengan kodom Mrna selama sitesis protein.

2. mRNA (Messenger RNA) atau RNA Duta mRNA berupa rantai tunggal yang

reatif panjang. mRNA dibentuk dalam nukleus dan berfugsi membawa kode

genetik (kodon) dari DNA ke ribosom.

3. tRNA (Transfer RNA ) atau Rantai Terpendek tRNA terdapat dalam

sitoplasma dan berfungsi menerjemahkan kodon dari mRNA menjadi asam

amino. Asam amino dibawa oleh tRNA ke ribosom.Pada salah satu ujung tRNA

terdpat tiga rangkaian basa pendek disebut antikodon. Salah satu asam amino

tertentu akan melekat pada ujung tRNA yang berseberangan dengan ujung

antikkodon. Pelekatan ini merupakan cara agar tRNA berfungsi. Pengurutan asam

amino sesuai dengan urutan kodon pada mRNA.

4. Kode Genetik Kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada

DNA atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis protein.

Informasi pada kode genetik ditentukan oleh basa nitrogen pada rantai DNA yang

akan menentukan sususan asam amino. Namun, para ahli Genetika memandang
bahwa komponen – komponen kode genetiks berupa molekul – molekul mRNA.

Kode genetika bersifat degeneratif karena 18 dari 20 macam asam amino

ditentukan oleh lebih dari satu kodon yang disebut kodon sinonimus.Hanya

metionin dan triptofan saja yang memiliki kodon tunggal.

Ekspresi gen merupakan proses penerjemahan en menjadi urutan asam

amino. Peristiwa ini terjadi pada saat sintesis protein.Ada dua tahap dalam sintesis

protein.Tahap pertama, kode genetika dalam DNA disalin dan menghasilkan satu

rantai molekul RNA. Proses ini disebut transkripsi. Transkripsi berlangsung di

dalam inti sel. Tahap kedua merupakan sintesis polipeptida dengan urutan spesifik

berdasarkan rantai RNA yang dibuat pada tahap pertama, proses ini disebut

translasi.

a. Transkripsi

Sintesis RNA dari salah satu rantai DNA yang disebut sense (rantai

cetakan). Adapun rantai DNA komplomennya disebut rantai antisense.Rentangan

DNA yang di transkripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi.

Transkripsi terdiri atas tiga tahap yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi.

1) Inisiasi (Permulaan)

Inisiasi dimulai dari prometer yaitu daerah DNA yang merupakan

tempatmelekatnya RNA polimerase. Promoter mencakup titik awal (start point)

transkripsi yaitu adanya nukleotida yang menunjukkan dimulainya sintesis protein

(kodon start). Promoter berfungsi untuk menentukan tempat dimulainya

transkripsi dan menentukan satu rantai DNA yang akan digunakan sebagai

cetakan.
2) Elongasi (Pemanjangan)

Elongasi terjadi saat RNA bergerak di sepanjang DNA ,pilinan ganda

Dnterbuka secara berurutan. Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida

dari molekul RNA yang seddang tumbuh disepanjang rantai DNA, Setelah

sintesis RNA selesai, rantai DNA terbentuk kembali dan molekul RNA bru

terlepas dari cetakkannya.

3) Terminasi (Pengakhiran)

Proses transkripsi akan berhenti setelah sampai pada terminator.

Terminator adalah urutan DNA yang berfungsi menghentikan transkripsi (kodom

terminasi)

b. Translasi

Dalam translasi, terjadi pamelekatan antara Trna dengan asam amino. Tiap

asam amino digbungnkan dengan trna yang sesuai oleh enzim aminoasl-Trna

sintetase. Ribosom memudahkan pelekatan yang spesifik antara anti kodon trna

dengan kodon mrna selama sintesi protein .ada tiga tahap dalam translasi sebagai

berikut :

1) Inisiasi

Ribosom kecil mengikatkan diri pada mrna dan trna inisiator. Ribosom

melekat pada salah satu ujung mrna. Di dekat pelekatan tersebut terdapat kodon

start AUG (yang membawa kode untuk membentuk asam amino metionin).

Kodon ini memberikan sinyal dimulainya proses tanslasi.


2) Elongasi

Selanjutnya terbentuk asam – asam amino yang berikatan dengan

metionin. Molekul rrna dari ribosom subunit besar berfungsi sebagai ezim. Enzim

itu mengkatalis pembentukkan ikatan pepida yang menghubungkan polipeptida ke

asam amino yang dibawa trna. Setelah itu, trna keluar dari ribosom. Ribosom dan

mrna bergerak dengan arah yang sama, kodon demi kodon. Peristiwa ini

belangsung sampai terbentuk polipeptida.

3) Terminasi

Elongasi akan berhenti setelah ribosom mencapai kodon stop. Triplet basa

kodon stop yaitu UAA, UAG, atau UGA. Kodon stop bertindak sebagai sinyal

untuk menghentikan translasi. Selanjutnya , polipeptida yang terbentuk lepas

ribosom.

c. Pengertian Kode Genetik

Genetik ialah kode yang dibawa oleh ARN duta (ARNd) untuk

disampaikan kepada ARN transfer (ARNt). Kode genetik di bentuk sesuai dengan

urutan basa dalam rantai ADN. Peran ADN selain sebagai pengendali faktor-

faktor keturunan, juga mengatur penyusunan protein yang kegiatannya di atur oleh

enzim-enzim tertentu. Enzim itu sendiri adalah protein yang bekerjanya sangat

khas. Sebagai tempat membangun protein-protein itu dalah didalam ribosom.

Selanjutnya ADN menyampaikan informasi kepada ribosom untuk sintesis protein

yang di perlukan.

Adapun kode-kode perintah atau informasi yang tercermin pada urutan dan

pengulangan basa-basa nitrogen yang teratur dalam ADN dibawa oleh ARN. ARN
yang menerima perintah dari ADN segera meninggalkan inti pergi ke ribosom,

tempat penyusunan protein.

d. Penemu Kode Genetik

Penemu kode genetik yang pertama adalah Marshall Warren Nirenberg

(pakar biokimia Amerika Serikat)dan Heinrich Matthaei pada tahun 1960.

Eksperimentnya adalah mengamati proses sintesis protein pada bakteri

Escherichia colli. Berdasarkan eksperimen di atas serta diperkuat oleh pendapat

G.H. Khorara, diketahui bahwa kode genetik merupakan urutan 3 basa nitrogen

yang membentuk suatu triple dan disebut kodogen aau kodon.

Nirenberg dan Matthaei (1960) orang yang pertama kali telah berhasil

mengemukakan hubungan antara ADN dengan ARN dan kemudian memberi arah

kepada pengkodean dengan sistem 3 huruf, dengan mengadakan percobaan-

percobaan.

Caranya adalah sebagai berikut : mereka mencampurkan urasil (salah satu

basa nitrogen pada ARN) dengan enzim pembentuk ARN. Dari percampuran ini

dihasilkan ARN yang terdiri dari urasil yang disebut poli-U. Selanjutnya bila poli-

U dimasukkan ke dalam campuran berbagai asam amino, akan terbentuklah

fenilalanin (sejenis asam amino). Dari kejadian ini dapatah ditarik kesimpulan,

bahwa kode Urasil-Urasil-Urasil (UUU) yang dibawa oleh ARN itu berarti;

“bentuklah protein dari asam amino fenilalanin.” UUU ini kemudian disebut

kodon untuk fenilalanin.


e. Mekanisme Penyampain Kode Genetik
Setiap kode (satu kodon) terdiri atas 3 basa N yang letaknya berurutan

pada ARNd. Kodon-kodon pada ARNd tersebut harus diterjemahkan oleh ARNt,

agar dapat diketahui macam asam amino yang harus diangkutnya.

Contoh : bila kodon pada ARNd berbunyi Urasil-Urasil-Urasil (UUU) maka

ARNt harus mengangkut asam amino fenalalanin.

Apabila ADN membentuk kode genetik AUU-CCU-GAC-AGA maka

polipeptida yang dapat dibentuk tersusun dari asam-asam amino isoleusin-prolin-

aspartik-arginin. Kode genetik untuk seluruh organisme bersifat universal, artinya

kode genetik suatu organisme dapat diterjemahkan oeh organisme lain dan

membentuk asam amino yang sama.

Contoh : kodon AAA pada sel tubuh manusi pada sel bakteri sama menghasilkan

lisin.

f. Macam Asam Amino

Di dalam tubuh manusia terdapat 20 macam asam amino dengan kode

genetik yang berbeda-beda. Didalam ARN tidak dijumpai timin, tetapi

berdasarkan pola ADN, asam amino tersebut disusun dan dirangkaikan menjadi

protein.

g. Tinjuan Umum Sintesis Protein

Protein mempunyai peranan penting dalam organisasi struktural dan

fungsional dari sel. Protein struktural menghasilkan beberapa komponen sel dan

beberapa bagian diluar sel seperti kutikula,serabut dan sebagainya. Protein

fungsional (enzim dan hormon) mengawasi hamper semua kegiatan metabolisme ,

biosintesis, pertumbuhan, pernapasan dan perkembangbiakan dari sel. Namun


demikian sebuah sel tidak mungkin membuat protein yang dibutuhkan oleh

individu yang bersel banyak. Sintesis protein adalah proses pembentukan protein

dari monomer peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein

dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom.

Sintesis protein melibatkan DNA sebagai pembuat rantai polipeptida.

Meskipun begitu, DNA tidak dapat secara langsung menyusun rantai polipeptida

karena harus melalui RNA. Seperti yang telah kita ketahui bahwa DNA

merupakan bahan informasi genetik yang dapat diwariskan dari generasi ke

generasi. Informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam

amino selama sintesis protein. Informasi ditransfer secara akurat dari DNA

melalui RNA untuk menghasilkan polipeptida dari urutan asam amino yang

spesifik. Menurut (Suryo, 2008:59-61) DNA merupakan susunan kimia

makromolekular yang komplek, yang terdiri dari tiga macam molekul yaitu : Gula

pentose yang dikenal sebagai deoksiribosa, Asam pospat, dan Basa nitrogen,

dibedakan atas dua tipe dasar yaitu : pirimidin {sitosin (S) dan timin (T)} dan

purin {adenine (A) dan guanine (G)}.

Suatu konsep dasar hereditas yang mampu menentukan ciri spesifik suatu

jenis makhluk menunjukkan adanya aliran informasi bahan genetik dari DNA ke

asam amino (protein). Konsep tersebut dikenal dengan dogma genetik. Tahap

pertama dogma genetik dikenal sebagai proses transkripsi DNA menjadi mRNA.

Tahap kedua dogma genetik adalah proses translasi atau penerjemahan kode

genetik pada RNA menjadi urutan asam amino.


2.3 Mekanisme Sintesis Protein

Sintesis protein merupakan proses terbentuknya protein yang terdiri dari 2

tahap yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi.

a. Transkripsi

Transkripsi adalah proses menyalin data yang terdapat pada rantai sense

(3′–>5″) DNA. Proses ini terjadi di dalam inti sel dimulai dengan pembukaan

rantai DNA oleh enzim helikase. Setelah itu penempelan enzim polimerase pada

daerah promotor sekuen gen dan barulah enzim polimerase mulai aktif menyalin

kode genetik pada rantai sense DNA hingga bagian triplet basa nitrogen yang

mengandung informasi untuk mengehentikan proses menyalin.

Hasil dari proses transkripsi adalah mRNA dengan kode pasangan yang

terdapat pada rantai sense DNA. Rantai RNA yang mengandung kode ini disebut

pula dengan kodon. Jadi mRNA adalah kodon. Setelah proses transkripsi selesai

maka m-RNA akan segera bergerak meningggalkan inti sel menuju sitoplasma

untuk melakukan proses selanjutnya(translasi).

Tahap transkripsi adalah tahap dimana pada saat pembentukan mRNA di

dalam nukleus dari DNA template dengan dibantu oleh enzim polimerase. Tahap

translasi adalah tahap dimana mRNA keluar dari inti sel dan bertemu dengan

tRNA lalu dibantu oleh Ribosom yang terdiri dari sub unit besar dan sub unit

kecil. Sekarang kita akan membahas satu persatu proses luar biasa itu yang ada

didalam setiap sel tubuh kita.Ada dua langkah utama dalam sintesis protein :

Transkripsi dan Translasi. Langkah pertama dalam produksi protein adalah

transkripsi DNA menjadi molekul mRNA. Proses tersebut dilaksanakan oleh


enzim RNA polimerasi. Enzim itu melekat ke DNA pada sekuens nukleotida

spesifik yang disebut promotor. Promotor terletak di depan gen yang hendak

ditranslasasikan. Sejumlah enzim menstimulasi penbukaan puntiran DNA lokal,

dan hal itu memungkinkan RNA polimerisasi memulai transkripsi dari salah satu

untai DNA. Dalam sebuah gen, hanya satu untai DNA yang ditranskripsi menjadi

mRNA. Untai DNA tersebut dinamakan untai anticoding atau antisense; untai

DNA yang tidak ditranskripsikan disebut untai pengkode atau untai sense.

Sejumlah gen lain pada molekul DNA yang sama mungkin menggunakan untai

lain sebagai cetakan bagi sintesis RNA. Akan tetapi, dalam sebuah gen, RNA

polimerase tidak melompat-lompat dari satu untai DNA ke untai lainnya untuk

mentranskripsi molekul RNA. Terminasi atau pengakhiran proses transkripsi

trjadi ketika RNA polimerase bertemu dengan “sekuens nukleotida terminator” di

ujung sebuah gen struktural. Pada sjumlah gen bakteri, suatu protein ksesoris

berikatan dengan sekuens terminator dan karenanya membantu dalam hal

melepaskan RNA polimerase dari DNA. Mekanisme terminasi transkripsi pada

eukariota masih belum diketahui.

Pada sel-sel eukariotik, transkrip mRNA primer di proses sebelum

dilepaskan dari nukleus sebagai molekul-molekul mRNA matang. Pada awalnya

kebanyakan transkrip primer eukariotik (pre-mRNA) adalah mosaik dari daerah

daerah pengkode (ekson) dan daerah-daerah bukan pengkode ( intron). Sebelum

mRNA meninggalkan nukleus untuk menjadi mRNA sitoplasmik yang matang,

daerah-daerah bukan pengkode harus disingkirkan secara tepat, dan ekson-ekson

harus disambungkan. Sebagai tambahan, sebuah nukleotida guain yang tidak bisa
( disebut cap atau topi/tudung) dilekatkan ke ujung 5’, sedangkan serangkaian

nukleotida adenin ( disebut ekor poli-A) dilekatkan keujung 3’ mRNA. Akan

tetapi, pada sel-sek prokariotik, tidak ada membran nukelus, dan tidak terjadi

pemrosesan mRNA. Kecuali pada arkaebakteria, gen-gen bakteri tidak

mengandung intron. Dengan demikian, bakteri dapat memulai translasi mRNA

menjadi protein walaupun mRNA belum selesai ditranskripsikan.

Jadi pada intinya Transkripsi adalah proses menyalin data yang terdapat

pada rantai sense (3′–>5″) DNA. Proses ini terjadi di dalam inti sel dimulai

dengan pembukaan rantai DNA oleh enzim ligase. Setelah itu penempelan enzim

polimerase pada daerah promotor sekuen gen dan barulah enzim polimerase mulai

aktif menyalin kode genetik pada rantai sense DNA hingga bagian triplet basa

nitrogen yang mengandung informasi untuk mengehentikan proses menyalin.

Pemindahan kode dari 3′-5′-DNA ke m RNA Hasil dari proses transkripsi

adalah mRNA dengan kode pasangan yang terdapat pada rantai sense DNA.

Rantai RNA yang mengandung kode ini disebut pula dengan kodon. Jadi mRNA

adalah kodon. Setelah proses transkripsi selesai maka m-RNA akan segera

bergerak meningggalkan inti sel menuju sitoplasma untuk melakukan proses

selanjutnya(translasi).

b. Translasi

Translasi adalah proses proses penerjemahan kodon menjadi asam amino

dan menyambungkan setiap asam amino yang sesuai kodon dengan ikatan peptida

menjadi protein. Organel yang aktif melakukan proses penerjemahan kodon


adalah ribosom. Setelah ribosom melekat pada triplet kodon maka t-RNA yang

berada di sitoplasma akan membawakan asam amino yang sesuai pada kodon.

Dalam langkah kedua pada sintesis protein, ribosom dan kompleks tRNA-

metionin (disebut metionil tRNA “bermuatan”) melekat didekat ujung 5’ molekul

mRNA pada kodon start atau kodon inisiasi (AUG) pertama dan mulai

mentranslasikan sekuens ribonukleotidanya menjadi sekuens asam amino protein.

Ribosom terdiri atas tiga molekul rRNA berbeda dan sekitar 50 protein berbeda.

Masing-masing asam amino dikodekan oleh setidaknya satu molekul tRNA.

Karena kode genetik berdegenerasi, sebenarnya dalam sintesis protein terlibat

jauh lebih banyak dari 20 tRNA. Masing-masing asam amino menjadi dilekatkan

atau dimuatkan (pada ujung karboksilnya) ke ujung 3’ jenis tRNA-nya sendiri

oleh suatu enzim spesifik (amino-asil sintetase). Dengan demikian, ada setidaknya

20 sintetase berbeda, dan tRNA yang “terisi” disebut teraktivikasi atau bermuatan.

Lengkungan (loop) basa-basa yang tak berpasangan di dekat bagian tengah

tRNA mengangkut sebuah triplet basa-basa yang bersebelahan, disebut antikodon.

Bagian-bagian lain tRNA diduga membentuk pasangan-pasangan basa

komplementer dengan rRNA ribosom selama sintesis proein atau berperan sebagai

situs-situs pengenala bagi amino-asil sintetase spesifik.

Translasi kebanyakan protein diawali oleh kodon start 5’ AUG 3’, yang

menspesifikasikan asam amino metionin. Terdapat dua situs di ribososm bagi

rRNA teraktivasi: situs peptidil (situs P) dan situs amino-asil (situs A). Situs P

akan dimasuki oleh tRNA bermuatan metionin yang menjadi penginiasi translasi

(barangkali dengan melewati situs A). Antikodon 3’ UAC 5’ tRNA berpasangan


dengan kodon 5’ AUG 3’ komplementer pada mRNA. Ribosom memegang

semua reaktan dalam urutan yang sesuai selama translasi. Situs A dimasuki oleh

tRNA bermuatan yang kedua (misalnya, yang dimuati oleh treonin), lagi-lagi

melalui perpasangan basa kodon-antikodon yang spesifik. Sebuah ikatan peptida

terbentuk di antara dua asama amino bersebelahan melalui kerja suatu bagian

enzimatik ribosom yang disebut peptidil transferase.

Pada bakteri, tampaknya RNA ribosomal-lah yang bertanggung jawab bagi

pembentukan ikatan peptida. Ini adalah sebuah contoh aktifitas ribozim. Ikatan

amino-asil yang menghubungkan metionin dengan tRNA-nya apatah ketika ikatan

peptida terbentuk. Metionil-tRNA yang kini “tak bermuatan” di situs P pun

terlepas (biasanya akan teraktivasi lagi). Ribosom bergeser (bertranslokasi) sejauh

tiga nukleotida di sepanjang mRNA menuju posisi kodon terbuka baru yang

terletak di situs A yang kosong, seraya menggerakkan tRNA bermuatan-thr (yang

kini melekat ke sebuah dipeptida) dari situs A ke situs P. Situs A dimasuki oleh

tRNA ketiga (misalnya, yang dimuati oleh fenilalanin); terbentuk ikatan peptida di

antara asam amino kedua dan ketiga; tRNA kedua dari situs P; translokasi

ribosom di sepanjang mRNA menampakkan kodon berikutnya bagi arginin di

situs A seraya menggeser tRNA bermuatan-phe (yang kini membawa sebuah

tripeptida) dari situs A ke situ P; dan demikian seterusnya. Pada akhirnya, sistem

tersebut mencapai satu atau lebih kodon nonsense atau kodon stop (UAA, UAG

atau UGA), sehingga rantai polipeptida dilepaskan dari tRNA terakhir, tRNA

terakhir dilepaskan dari ribosom, dan ribosom dilepaskan dari mRNA. Dengan
demikian, ujung 5’ mRNA sama dengan ujung amino rantai polipeptida; ujung 3’

mRNA sama dengan ujung karboksil rantai polipeptida.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi. Seperti kita

ketahui DNAsebagai media untuk proses transkripsi suatu gen berada di

kromosom dan terikat oleh protein histon. Saat menjelang proses transkripsi

berjalan, biasanya didahului signaldari luar akan kebutuhan suatu protein atau

molekul lain yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan,

metabolisme, dan fungsi lain di tingkat sel maupun jaringan.

2. DNA terdiri dari dua sulur

- utas polinukleotida yang bersifat antiparalel. Antar sulur

- utas nukleotida berikatan pada basa N Ikatan H3.

3. Agar dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi, DNA harus melakukan

replikasiatau penggandaan DNA.

4. Gen merupakan fragmen DNA yang menyandikan protein

enzim. Ekspresi genmeliputi proses transkripsi dan translasi.5. Informasi dalam

gen dicetak ke dalam molekul messenger Rio Nucleic Acid (mRNA ) melalui

proses trankripsi, mRNA membawa cetakan informasi ke ribosom

dalamsitoplasma, Ribosom kemudian melakukan proses penerjemahan

(translation) denganmenggunakan informasi cetakan tersebut untuk mensintesis

protein.
5. Sintesa protein adalah penyusunan amino pada rantai polipeptida. Replikasi

adalah proses duplikasi DNA secara akurat . Replikasi terjadi dengan proses

semikonservatif karena semua DNA double helix. Transkripsi merupakan sintesis

RNA berdasarkan arahan DNA. Translasi merupakan sintesis polipeptida yang

sesungguhnya, yang trejadi berdasarkan arahan mRNA. Siklus urea merupakan

bagian dari siklus nitrogen, yang meliputi reaksi konversi amonia menjadi urea.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat menjadikan tambahan ilmu bagi pembaca pada

umumnya dan penulis pada khususnya . Namun , penulis juga membutuhkan

kritik yang membangun untuk menjadikan tambahan ilmu bagi penulisnya.


DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S..2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia

Campbell, Neil A. 2010. BIOLOGI Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga


Kimball, John W. 1992. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga.

McGilvery,Robert W., 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Surabaya:


Airlangga University Press.

Poedjiadi, Anna. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia.

Stryyer Lubert . 2000. Biokimia. Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran


EGC.

Anda mungkin juga menyukai