Anda di halaman 1dari 14

eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (2): 425-438

ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id


© Copyright 2018

PENGARUH MUTASI DAN PROMOSI JABATAN


TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WARU
KALTIM PLANTATION DI PENAJAM PASER UTARA

Ela Suparinah 1

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji & menganalisis hubungan Pengaruh
Mutasi dan Promosi Jabatan terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Waru Kaltim
Plantation di Penajam Paser Utara. Dalam penelitian ini menggunakan tiga
variabel, yakni variabel Mutasi (X1) dan Promosi Jabatan (X2) sebagai variabel
bebas. Variabel kinerja karyawan (Y) sebagai variabel terikat. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 70 responden. Untuk memperoleh data dalam bentuk
statistik menggunakan software SPSS versi 20. Hasil pengolahan data diperoleh
bahwa hasil koefisien Y = 7.719+0.602+X1+0.190, menunjukan Mutasi (b1 =
0.602), dan Promosi Jabatan (b2 = 0.190) nilai koefisien korelasi diperoleh
sebesar 64,9% dan korelasi determinan sebesar 42.2%. Pengujian hipotesis
secara keseluruhan Uji F (Uji Simultan) dengan memperlihatkan nilai Fhitung
adalah 24.431 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena pada perhitungan
dengan tingkat nilai signifikansi 0.000 < 0.05, sehingga membuktikan hipotesis
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan maka (H0 ditolak dan Ha
diterima).Hasil pengujian hipotesis dengan uji t diketahui bahwa Mutasi
merupakan faktor yang pailing berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan.
Dengan memperlihatkan nilai thitung variabel Mutasi adalah 4.377. Dengan nilai
tingkat signifikansi adalah 0.000. Nilai ini lebih kecil dari nilai a = 5% (0,05).
Hal ini berarti Mutasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,
sehingga hipotesis secara parsial diterima H0 ditolak dan Ha diterima.

Kata Kunci : Mutasi dan Promosi Jabatan, Kinerja Karyawan

Pendahuluan
Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting bagi perusahaan dalam
mengelola, mengatur, dan memenfaatkan karyawan atau pegawai sehingga dapat
berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Sumber Daya
Manusia di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar terwujud
keseimbangan antara kebutuhan karyawan dengan tuntutan dan kemampuan
organisasi perusahaan. Salah satu melalui pengembangan karyawan dengan
kebijakan Mutasi dan Promosi Jabatan. Pengembangan karir melalui Mutasi
karyawan ditujukan agar karyawan mempunyai kemampuan yang lebih tingga

1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: ela.suparinah@yahoo.com
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438

dari kemampuan yang dimiliki sebelumnya sehingga dapat mengetahui fungsi dan
peran serta tanggung jawabnya didalam lingkungan kerja. Mutasi dilakuakan
guna memberikan penghargaan dengan kerja keras karyawan selama bekerja
sesuai dengan bidangnya dan layak dinyatakan untuk naik jabatan atau
dipromosikan melalui penilaian kinerja Seorang karyawan yang bekerja pada
suatu perusahaan selalu menginginkan adanya promosi yang mengalami
perubahan dari sebelumnya. Karyawan yang bekerja di setiap perusahaan sering
berfikir apa yang mengharuskan mereka memperoleh promosi jabatan dan
bagaimana cara agar promosi itu dapat diraih. Promosi jabatan dalam perusahaan
membuktikan bahwa perusahaan tersebut menginginkan karyawan yang
bertanggungjawab atas pekerjaan yang telah diberikan. Adanya promosi jabatan
ini karyawan lebih giat lagi dalam bekerja serta dapat mengembangkan
kemampuan yang dimiliki melalui jabatan yang baru sehingga bisa memberikan
perkembangan yang baik untuk perusahaan.
PT. Waru Kaltim Plantation adalah salah satu anak perusahaan dari PT.
Astra Agro Lestari Tbk, bergerak dalam bidang usaha perkebunan kelapa sawit.
Mutasi Karyawan yang dilaksanakan di Perusahaan PT Waru Kaltim Plantation
mengalami suatu permasalahan yang dimana mutasi tempat kerja yang dilakukan
perusahaan tersebut membuat banyaknya karyawan lebih memilih mengundurkan
diri karena berbagai hal yang dikeluhkan oleh karyawan yang terkena mutasi,
dengan demikian Kebijakan mutasi perusahaan tersebut mengalami kendala
karena karyawan tidak mengikuti prosedur perusahaan. Penerapan promosi
jabatan yang dilakukan Perusahaan PT Waru Kaltim Plantation tidak sesuai
dengan kelayakan seorang karyawan untuk dipromosikan. Pada kenyataanya
promosi jabatan yang diberikan karyawan banyak dengan proses kekeluargaan
dan adanya promosi jabatan yang kurang tepat sehingga karyawan tersebut
kinerjanya tidak sesuai dengan yang diharapkan perusahaan dan berujung dengan
menurunkan kembali jabatan tersebut karna menyalah gunakan jabatan yang telah
diberikan oleh perusahaan, karyawan yang akan mendapatkan promosi harus bisa
memenuhi syarat dan kebijakan yang diberikan oleh perusahaan.
Kinerja karyawan yang dimaksud merupakan penyelesaian pekerjaan yang
berkualitas, tepat waktu disertai dengan kualitas dan kuantitas serta mutu yang
dihasilkan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Pelaksanaan suatu
pekerjaan dinilai memenuhi standar yang baku bila mengacu pada hasil pekerjaan
yang telah ditetapkan dan dicapai secara maksimal termasuk pada Perusahaan
Perkebunan Minyak Kelapa Sawit PT Waru Kaltim Plantation. Dalam kaitannya
pada perusahaan perkebunan minyak kelapa sawit PT Waru Kaltim Plantation
Kabupaten Penajam Paser Utara, menerapkan perkembangan karyawan melalui
mutasi karyawan dan promosi karyawan yang mempengaruhi kinerja karyawan
yang didalamnya terdapat loyalitas dari seorang karyawan terhadap perusahaan
tersebut.

426
Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan (Ela)

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan


penelitian dengan judul : Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan terhadap Kinerja
Karyawan pada PT Waru Kaltim Plantation di Penajam Paser Utara.
Rumusan Masalah
Sebagamaimana yang telah diuraikan di dalam latar belakang, maka penulis
merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: “Apakah mutasi dan
promosi jabatan secara simultan, parsial dan variabel manakah yang berpengaruh
paling dominan terhadap kinerja karyawan pada PT Waru Kaltim Plantation di
Penajam Paser Utara ?
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
tujuan yang hendak dicapai penulis dalam penelitian ini yaitu untuk menguji dan
menganalisis besarnya Pengaruh antara Mutasi dan Promosi Jabatan secara
simultan, parsial dan variabel manakah yang berpengaruh paling dominan
terhadap kinerja karyawan pada PT Waru Kaltim Plantation di Penajam Paser
Utara.

Kerangka Dasar Teori


Teori dan Konsep
Menurut (Yudistira, 2012 : 6) Teori dan konsep sangat diperlukan dalam
setiap penelitian yang bersifat ilmiah atau untuk dijadikan landasan bagi hipotesis
yang dilakukan. Konsep adalah istilah yang dipakai untuk mengekspresikan
sebuah ide yang dibentuk dari hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari
pengamatan, agar masalahnya manjadi jelas tidak terjadi salah tafsir selain yang
dimaksudkan.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut (Fahmi, 2016 : 1) Manajemen Sumber Daya Manusia (human
resource management) adalah rangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan
untuk menarik, mengembangkan,dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif.
Mutasi
Mutasi karyawan umumnya merupakan tidak lanjut dari penilaian prestasi
kerja karyawan yang ada dalam sebuah perusahaan yang dicapai oleh karyawan
yang bersangkutan.
Mutasi menurut (Hasibuan, 2014 : 102) mutasi adalah perubahan posisi/
jabatan/ pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal
(promosi/demosi) di dalam satu organisasi
Promosi Jabatan
Promosi merupakan perkembangan yang positif dari seorang pekerja atau
karyawan karena pekerjaannya dinilai baik oleh pejabat yang berwewenang.
Menurut (Fahmi, 2016 : 88) Promosi adalah suatu kenaikan pada posisi
seorang karyawan dari posisi sebelumnya ke posisi yang lebih tinggi. Promosi
tersebut bisa berupa kenaikan jabatan dari posisi rendah ke posisi yang lebih
tinggi.

427
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438

Kinerja Karyawan
Dalam perusahaan akan berjalan semua yang ada pada visi dan misi dengan
adanya seorang karyawan, mengingat pentingnya kinerja karyawan maka
manajemen perlu mempelajari manajemen kinerja dan semua aspek yang terkait.
Menurut (Mangkunegara 2007 : 67) Kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksnakan
tuganya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Suatu pekerjaan dapat diukur melalui dimensi-dimensi diantaranya menurut
Dharma (2004:24) pengukuran kinerja harus mempertimbangkan beberapa hal di
bawah ini, yang juga menjadi bahan penulisan.
a. Kuantitas, berkaitan dengan jumlah yang harus diselsaikan atau dicapai.
b. Kualitas, berkaitan dengan mutu yang harus dihasilkan baik berupa kerapian
kerja dan ketelitian kerja atau tingkat kesalahan yang dilakukan karyawan.
c. Ketepatan waktu, yaitu sesuai apa tidak dengan waktu yang direncanakan.
Definisi Konsepsional
a. Mutasi adalah pemindahan tempat atau pergantian jabatan yang merupakan
kebijakan perusahaan dilakukan untuk memperluas wawasan serta menghilangkan
rasa jenuh karyawan dalam ruang lingkup pekerjaan pada suatu perusahaan.
b. Syarat-syarat promosi jabatan berupa kejujuran, disiplin, prestasi kerja,
kerjasama, kecakapan, loyalitas, kepemimpinan, komunikatif dan pendidikan
sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan lebih baik kedepannya pada
perusahaan tersebut.
b. Kinerja karyawan adalah suatu pencapaian atau hasil pekerjaan sesuai
tanggungjawab yang dilakukan dalam pelaksanaan tugas sesuai tujuan perusahaan
melalui kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu dalam bekerja.

Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
kuantitatif. Menurut (Sugiyono, 2012 : 23) dikatakan metode kuantitatif karena
data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode
kuantitaif digunakan apabila masalah merupakan penyimpangan antara yang
seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori
dengan praktik, antara rencana dengan pelaksanaan.
Definisi Operasional
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penulis memberikan batasan
penelitian secara operasional dari masing-masing variabel yaitu sebagai berikut:
1. Mutasi, adapun indikatornya yaitu : Mutasi Tempat dan Mutasi Jabatan
2. Faktor Kebijakan Promosi Jabatan, adapun indikatornya yaitu : Kejujuran,
Disiplin, Prestasi Kerja, Kerjasama, Kecakapan dan loyalitas.
3. Kinerja Karyawan, adapun indikatornya yaitu: Kuantitas Kerja, Kualitas Kerja
dan Ketepatan Waktu
Populasi dan Sample

428
Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan (Ela)

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan lapangan pada PT Waru


Kaltim Plantation di Penajam Paser Utara Departemen Panen yaitu sebanyak 70
populasi. Sampel dalam penelitian seluruh karyawan lapangan pada PT Waru
Kaltim Plantation di Penajam Paser Utara Departemen Panen yaitu sejumlah 70
pegawai.
Sampling
Teknik yang digunakan adalah teknik nonprobability sampling dengan
menggunakan jenis sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan
sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai sample.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data pada penelitian ini, Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan tiga metode yaitu : Kuesioner, Dokumentasi dan
Wawancara.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Teknik Analisi Data
Uji Validitas dan Realibilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuisioner dan Suatu instrument dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih
besar dari r kritis product moment.
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument Penelitian
Variable X1 Mutas i
Butiran Pe rnyataan R Tabe l R Hitung Ke s impulan
X1a 0,196 0,696 Valid
X1b 0,196 0,815 Valid
X1c 0,196 0,753 Valid
X1d 0,196 0,665 Valid
Variabe l X2 Promos i
Butiran Pe rnyataan R Tabe l R Hitung Ke s impulan
X2a 0,196 0,759 Valid
X2b 0,196 0,667 Valid
X2c 0,196 0,818 Valid
X2d 0,196 0,851 Valid
X2e 0,196 0,841 Valid
X2f 0,196 0,876 Valid
X2g 0,196 0,896 Valid
X2h 0,196 0,850 Valid
X2i 0,196 0,827 Valid
X2j 0,196 0,857 Valid
X2k 0,196 0,647 Valid
X2l 0,196 0,348 Valid
Butiran Pe rnyataan R Tabe l R Hitung Ke s impulan
Y1 0,196 0,793 Valid
Y2 0,196 0,841 Valid
Y3 0,196 0,821 Valid
Y4 0,196 0,819 Valid
Y5 0,196 0,837 Valid
Y6 0,196 0,900 Valid

Sumber: Data diolah 2018

429
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438

Uji Asumsi Klasik


1. Normalitas
Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui
dengan menggunakan grafik normal p-plot (Ghozali, 2011:161) dengan
ketentuan: Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar Uji Normalitas

Sumber: Data diolah 2018


Dari gambar grafik diatas menunjukan pola grafik yang normal, terlihat
dari titik distribusi data menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya
mengikuti garis diagonal. Artinya data berdistribusi normal dan asumsi
kenormalan terpenuhi.
2. Uji Autokorelasi
Menurut Singgih Santoso (2012:242) untuk mendeteksi gejala autokorelasi
dapat menggunakan uji Durbin Watson (DW). Pengambilan keputusan ada
tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari ketentuan berikut :
a. Jika angka D-W di bawah -2, berarti autokorelasi positif
b. Jika angka D-W di atas +2, berarti autokorelasi negatif
c. Jika angka D-W di antara -2 sampai dengan +2, berarti tidak ada
autokorelasi
Tabel Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Mode R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
l Square the Estimate Watson
1 .649a .422 .404 3.438 2.132
a. Predictors: (Constant), Promosi, Mutasi
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data diolah 2018

430
Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan (Ela)

Berdasarkan table di atas output SPSS menghasilkan D-W = 1,518. Hal ini
berarti nilai DW diantara -2 sampai +2, artinya tidak ada autokorelasi pada model
regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
(Ghozali, 2011 : 139).
Dasar Analisis :
a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
(bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika ada pola yang tidak jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data diolah 2018


Dapat dilihat bahwa nilai-nilai residunya menyebar dibawah angka 0 pada
sumbu Y, berarti tidak terjadi Heteroskedastisitas.
4. Multikolinieritas
Multikolinieritas artinya antar variabel independen yang terdapat dalam
model regresi memiliki hubungan linier yang sempurna atau mendekati
sempurna.Untuk mengetahui ada tidaknya gejala Multikolinieritas dapat dilihat
dari besarnya nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, apabila nilai
VIF kurang dari 10 dan Toleance lebih dari 0,10 maka dinyatakan tidak terjadi
Multikolinieritas (Ghozali.2001)
Tabel Uji Multikolinieritas
Variable Penelitian VIF Tollerance
Mutasi (X1) 1,095 0,913
Promosi (X2) 1,095 0,913
Sumber: Data diolah 2018
Dapat dilihat bahwa semua variabel yang digunakan mempunyai nilai VIF
dari variabel lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik lebih kecil dari
10(VIF < 10), berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen
dalam model regresi. Sedangkan nilai tolerance dari variabel lingkungan kerja

431
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438

fisik dan lingkungan kerja non fisik lebih besar dari 0.10 (Nilai tolerance > 0,10),
berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen.

Regresi Linier Berganda


1. Persamaan Regresi
Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolera VIF
nce
(Constant) 7.719 2.532 3.049 .003
1Mutasi .602 .137 .426 4.377 .000 .913 1.095
Promosi .190 .048 .381 3.919 .000 .913 1.095
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data diolah 2018
Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier
sebagai berikut :
Y = a +b1X1 + b2X2 +e
Y = 7.719 + 0.602 X1 + 0,190 X2
2. Perhitungan Koefisien Korelasi (R)
Koefisien ini menunjukan seberapa besar hubungan yang terjadi antara
variabel bebas mutasi (X1) dan promosi jabatan (X2) secara serentak terhadap
variabel terikat kinerja karyawan (Y).
Tabel Koefisien Korelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson
Square the Estimate
a
1 .649 .422 .404 3.438 2.132
a. Predictors: (Constant), Promosi, Mutasi
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: SPSS 20
Dari hasil yang didapatkan nilai koefisien kerelasi menunjukan bahwa nilai
R = 0.649 yang berarti bahwa hubungan variabel bebas Mutasi (X1) dan Promosi
Jabatan (X2) secara serentak dengan variabel terikat kinerja karyawan (Y) dalam
kategori kuat.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Perhitungan koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya
pengaruh antara dua variabel atau lebih. Semakin besar nilai, maka semakin besar
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

432
Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan (Ela)

Tabel Koefisien Determinasi


Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson
Square Estimate
a
1 .649 .422 .404 3.438 2.132
a. Predictors: (Constant), Promosi, Mutasi
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data diolah 2018
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai Adjusted R sebesar 0.404
menunjukan bahwa variabel Mutasi (X1) dan Promosi Jabatan (X2) sebesar
64,9% sedangkan sisanya sebesar 42,2% dapat ditentukan atau dijelaskan oleh
variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4. Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk menunjukan apakah variabel bebas secara bersama-
sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. (Sugiyono,
2016:192) Tabel Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 577.425 2 288.713 24.431 .000b
1 Residual 791.775 67 11.818
Total 1369.200 69
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Promosi, Mutasi
Sumber: Data diolah 2018
Hasil signifikansi nilai Fhitung adalah 11.316 dengan tingkat signifikansi
0,000. Oleh karena pada perhitungan dengan tingkat nilai signifikansi 0.000 <
0.05, maka hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat simpulkan bahwa variabel
bebas berupa variabel Mutasi dan Promosi Jabatan secara simultan berpengaruh
positif dan signifikansi terhadap variabel terikat kinerja pegawai (Y).
5. Uji t (Parsial)
Menurut Sugiyono (2016:181) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi
pengaruh parsial variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel Parsial (Uji-t)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 577.425 2 288.713 24.431 .000b


1 Residual 791.775 67 11.818
Total 1369.200 69
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Promosi, Mutasi
Sumber: Data diolah 2018

433
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438

Nilai thitung variabel Mutasi (X1) adalah 4.377 Dengan nilai tingkat
signifikansi adalah 0.000. Nilai ini lebih kecil dari nilai a = 5% (0,05). Hal ini
berarti Mutasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Nilai
thitung variabel Promosi Jabatan (X2) adalah 3.919. Dengan nilai tingkat
signifikansi adalah 0.000. Nilai ini lebih besar dari nilai a = 5% (0,05). Hal ini
berarti Promosi Jabatan (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
(Y).
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variable mutasi dan promosi
terhadap kinerja karyawan PT Waru Kaltim Plantation di Penajam Paser Utara.
Hasil nilai regresi linier berganda sebesar 0,602 variabel mutasi dan 0,190
variabel promosi dengan nilai koefisien korelasi 0,649 memiliki hubungan positif
yang kuat dan nilai determinasi (R2) 42% yang artinya variabel mutasi dan
promosi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, sisanya sebesar 58%
ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil uji F (simultan) nilai F hitung sebesar 24,431 dapat ditafsirkan bahwa
mutasi dan promosi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, maka Ho
ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan uji t (parsial) variabel mutasi sebesar t
hitung 4,377 artinya variabel mutasi (X1) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y), maka Ho ditolak dan H1 diterima. Variabel
promosi memiliki nilai t hitung sebesar 3,919 maka disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan menurut
Kaymaz dalam Indrayati (2014:36) bahwa mutasi pada suatu perusahaan akan
mengurangi kebosanan, mempersiapkan karyawan untuk sistem manajemen yang
lebih baik, dapat meningkatkan produktivitas, serta meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan serta Promosi jabatan merupakan perkembangan yang positif
dari seorang karyawan atau pegawai karena tugasnya dinilai baik oleh pejabat
yang berwenang.
Hasil penelitian ini terdapat perbedaan sedikit berbeda dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Agnetha Judas (2013) yang berjudul mutasi dan
promosi jabatan pengaruhnya terhadap prestasi kerja pegawai pada kanwil ditjen
kekayaan negara suluttenggo dan maluku utara di manado. Dimana memiliki
variable dependen prestasi kerja berbeda dengan yang penulis teliti. Hasil
penelitian mutasi berpengaruh positif namun tidak signifikan Hasil penelitian nilai
t hitung sebesar 1,925 variabel mutasi (X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap
variabel prestasi kerja (y), hasil penelitian ini berbeda dengan penulis. Penelitian
ini memiliki jumlah keseluruhan populasi yaitu 48 responden pegawai kantor
berbeda dengan penulis dengan responden penelitian sebanyak 70 karyawan
lapangan.
Berbeda dengan peneliti terdahulu yang ke dua, hasil penelitian yang
dilakukan oleh Nur Aini (2015) dengan judul Analisis Pengaruh Rotasi dan
Mutasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di KJKS BMT Anda Salatiga dengan

434
Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan (Ela)

demikian variable independen rotasi berbeda dengan penulis teliti. Hasil


penelitian ini tidak sejalan dengan peneliti karena hal ini dapat dilihat dari hasil t
hitung 1,075 artinya tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara mutasi
kerja tehadap kinerja karyawan di KJKS BMT ANDA Salatiga, sedangkan hasil
penelitian penulis t hitung 3,049 sehingga berpengaruh signifikan terhadap
variable dependen. Adapun perbedaan terhadap jumlah responden dengan yaitu
37 respondedn yang terdiri dari laki-laki 33% dan perempuan 45% sedangkan
penulis memiliki 70 responded karyawan.
Berbeda dengan peneliti terdahulu yang ke tiga, hasil penelitian yang
dilakukan oleh Budi (2012) dengan judul rotasi, mutasi dan promosi karyawan di
kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten, demikian variable independen
remunerasi dan variable rotasi berbeda dengan penulis teliti. Hasil penelitian
Mutasi dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada para pegawai tentang
berbagai budaya yang ada di Indonesia. Metode Penelitian ini dengan
menggunakan metode kualitatif dikarenakan belum semua karyawan di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Klaten sudah mengalami rotasi, mutasi, promosi dan
remunerasi. Sedang teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara
observasi mendalam dan wawancara Pelayanan pajak pratama klaten, sedangkan
penulis menggunkan metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan
data dengan observasi, penyebaran kuesioner, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan temuan hasil observasi dan wawancara dengan karyawan
melalui penelitian lapangan pada PT Waru Kaltim Plantation di Penajam Paser
Utara bahwa mutasi dan promosi merupakan masalah yang sering dihadapi oleh
Karyawan. Berbagai macam bentuk kekhawatiran dan masalah selalu sering
sering dihadapi karyawan salah satunya masih banyak yang belum memahami
mengenai syarat kebijakan mutasi dan promosi yang diterapkan oleh prusahaan.
Karyawan hanya bekerja sesuai dengan perintah pimpinan sementara kebijakan
perusahaan memutasi karyawan dan mempromosikan karyawan tidak ada
penjelasan khusus atau sosialisasi dalam hal mutasi dan promosi yang diberikan
kepada karyawan, sehingga karyawan masih kurang memahaminya. Mutasi dan
Promosi sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan karena dengan
adanya mutasi karyawan biasa menambah wawasan mendapatkan sebuah
pengalaman baru setra dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Dengan
adanya Promosi jabatan yang akan didapatkan karyawan bisa dengan mudah
didapatkan karena promosi jabatan adalah sebuah proses yang dinantikan
karyawan karna untuk mengukur sejauh mana kinerja yang dapat diterapkan pada
perusahaan tersebut sehingga bisa menumbuhkan rasa bangga akan jabatan yang
mendapatkan peningkatan.
Temuan pada penelitian ini juga diperkuat dengan hasil kuesioner yang
telah di jawab oleh responden yaitu sebagai berikut :
Mutasi tempat dengan sub indikator menambah wawasan di tempat kerja
baru. Karyawan masih belum bisa merasakan bahwa mutasi tempat sebagai
wadah menambah wawasan, melainkan sebagai suatu yang ditakuti karyawan

435
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438

karena, tidak ingin mendapatkan mutasi tempat dengan alasan tidak bias jauh dari
keluarga. Berdasarkan sub indikator menghilangkan kejenuhan karyawan masih
belum yakin, karena mereka melihat pengalaman karyawan yang diberikan mutasi
tempat lebih memilih mengundurkan diri dengan sebab tidak betah berada
ditempat kerja yang baru.Mutasi jabatan dengan sub indikator peningkatan karir.
Kinerja karyawan belum bisa dikatakan meningkat, karena karyawan yang
mendapatkan mutasi jabatan tersebut belum bisa bekerja sesuai yang diharapkan
perusahaan. Berdasarkan sub indikator kekosongan jabatan dari jawaban
responden, bahwa karyawan masih belum bisa memahami jika mutasi jabatan
untuk mengisi jabatan yang kosong.
Faktor kebijakan promosi mengenai Kejujuran dengan sub indikator
tingkat kejujuran dalam syarat promosi jabatan yang diterapkan oleh perusahaan.
Berdasarkan jawaban kuesioner memilih setuju, namun responden menjelaskan
dari hasil wawancara bahwa masih banyak karyawan yang tidak jujur dalam
melaporkan hasil pekerjaanya. Berdasarkan sub indikator sikap kejujuran
karyawan jawaban responden setuju bahwa sikap jujur dalam bekerja menjadi
pertimbangan promosi jabatan agar tidak merugikan perusahaan. kedisiplinan
dengan sub indikator penerapan aturan kerja diperusahaan. Karyawan yang ingin
mendapatkan promosi jabatan dapat mentaati aturan perusahaan. Responden
menjawab setuju namun karyawan masih ada beberapa yang melanggar aturan
kerja seperti lupa memakai safety dan meninggalkan peralatan panen dikebun.
Berdasarkan sub indikator budaya disiplin, responden menjawab setuju namun
karyawan masih ada yang terlambat mengikuti apel pagi. Kegiatan apel pagi di
wajibkan perusahaan sebagai salah satu nilai untuk diberikan promosi jabatan.
Dilihat dari indikator Kuantitas dengan sub indikator kemampuan dalam
menyelesaikan target pekerjaan. Responden menjawab setuju namun karyawan
masih sering tidak mencapai target dalam memanen, dikarenakan waktu kerja
yang tidak cukup. Berdasarkan sub indikator kemampuan dalam meningkatkan
jumlah pekerjaan. Responden menjawab setuju namun karyawan masih banyak
yang tidak mencapai target, jadi untuk meningkatkan pekerjaan masih belum bisa
dikatakan baik diperusahaan PT Waru Kaltim Plantation.
Hasil penelitian diketahui variabel yang Paling Berpengaruh Terhadap
Kinerja Karyawan bahwa variabel Mutasi yang paling berpengaruh terhadap
kinerja karyawan PT Waru Kaltim Plantation di Penajam Paser Utara. Bahwa
nilai Standardited Coefficients Beta variabel X1 Mutasi sebesar 0,426 lebih besar
dari variabel X2 promosi sebesar 0,381 maka adanya pengaruh yang signifikan
variabel mutasi terhadap kinerja karyawan pada PT Waru Kaltim Plantation di
Penajam Paser Utara.

436
Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan (Ela)

Penutup
Bahwa variabel mutasi dan promosi jabatan menunjukkan pengaruh
secara parsial terhadap variabel kinerja karyawan. Jadi adanya pengaruh mutasi
dan promosi secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT Waru Kaltim
Plantation di Penajam Paser Utara.
Bahwa variabel yang paling berpengaruh yaitu variabel Mutasi
dikarenakan nilai uji variable mutasi lebih besar dari variable promosi jabatan
yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Jadi variabel Mutasi yang paling
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Waru Kaltim Plantation.
Adapun sarana saran yang peneliti berikan yaitu sebaiknya untuk
mengatasi penolakan kebijakan mutasi yang diberikan kepada karyawan,
hendaknya pimpinan memberikan pemahaman melalui sosialisasi kepada
karyawan, serta memberikan transparansi kebijakan mutasi. Bahwa mutasi bukan
sebagai bentuk kebijakan yang merugikan karyawan melainkan sebagai bentuk
motivasi, menambah wawasan, memberikan kepuasan kerja yang lebih tinggi, dan
menghilangkan kejenuhan dalam bekerja.
Sebaiknya pemberian promosi jabatan Sebaiknya perusahaan melakukan
promosi jabatan dengan mengutamakan kejujuran karyawan dalam bekerja serta
menerapkan budaya disiplin karyawan dengan menerapkan sanksi, surat
peringatan, serta berupa penurunan bonus terhadap karyawan yang tidak disiplin.
Sebaiknya kinerja karyawan yang yang tidak mampu mencapai target
perusahaan sebaiknya pimpinan perusahaan membuat kegiatan family gathering
atau outbond selama setahun sekali untuk mengilangkan rasa jenuh dan bosan
yang dirasakan karyawan selama bekerja.

Daftar Pustaka
Buku :
Darodjat, Tubagus. 2015. Konsep – konsep Dasar Manajemen Personalia Masa
Kini, Unit Penerbit dan Percetakan PT Refika Aditama, Bandung
Edision, Yohny Anwar, & Imas Komariyah. 2016. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Strategi dan Perubahan dalam rangka meningkatkan kinerja
pegawai dan organisasi, CV. Alfabeta, Bandung
Fahmi, Irham. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia, Teori dan Aplikasi,
penerbit Alfabeta, Bandung
Hasibuan, Melayu S.P. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
(Cet. Ke-15), PT Bumi Aksara, Jakarta
2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta
2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta
Kasmir, 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik), PT
Rajagrafindo Persada, Jakarta
Tangkilisan, Hesel Nogi. 2002. Manajemen SDM Birokrasi Publik, Strategi
Keunggulan Pelayanan Publik, YPAPI, Jogjakarta

437
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438

Veithzal Rivai, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta
Yuniarsih, Tjutju, Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Teori,
Aplikasi dan Isu Penelitian, Alfabeta. Bandung
Priansa, Donni Juni. 2016. Perencanaan & Pengembangan SDM, CV. Alfabeta,
Bandung
Sugiono, 2014. Statistika untuk Penelitian,Penerbit Alfabeta, Bandung
, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D.(Cet. Ke-25),
CV. Alfabeta. Bandung
Sujarweni, V. Wiratama. 2014. Metodologi Penelitian, Pustaka Baru Press,
Yogyakarta
Jurnal :
Aini, Nur, 2015. Analisis Pengaruh Rotasi dan Mutasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan KJKS BMTS anda salatiga. Jurnal Muqtasid Institut Agama
Islam. Salatiga
Judas, Agnetha, 2013. Mutasi dan Promosi Jabatan Pengaruhnya Terhadap
Prestasi Kerja Pegawai pada Kanwil Ditjen Kekayaan Negara
Suluttenggo dan Maluku Utara di Manado, Jurnal EMBA Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen, Universitas Sam Ratulangi.
Manado
Oktaviani, I Gusti Salit Ketut Netra. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
promosi jabatan dan Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja
Karyawan pada PT Grand Mega Bali Resort & SPA Kuta Bali. Jurnal
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Bali
Skripsi :
Yudistira, Nanda. 2016. Pengembangan Karier Karyawan Pada PT Federal
International Finance Cabang Samarinda. Skripsi Program Pendidikan
Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Mulawarman
Wulandari, Rifka 2017. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja
Pegawai Bidang Skretariat Pada Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan
Timur Samarinda. Skripsi Program Pendidikan Sarjana Strata 1
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman
Susiyanti, 2017. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Bagian Produksi Pada PT Bintang Alam Rejeki SITE-CEM-
Tanah Merah di Samarinda. Skripsi Program Pendidikan Sarjana Strata
1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman
Winarti, Wiwit Rahayu 2015. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT IMAKO PERKASA LINES di Balikpapan. Skripsi Program
Pendidikan Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman

438

Anda mungkin juga menyukai