Ela Suparinah 1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji & menganalisis hubungan Pengaruh
Mutasi dan Promosi Jabatan terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Waru Kaltim
Plantation di Penajam Paser Utara. Dalam penelitian ini menggunakan tiga
variabel, yakni variabel Mutasi (X1) dan Promosi Jabatan (X2) sebagai variabel
bebas. Variabel kinerja karyawan (Y) sebagai variabel terikat. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 70 responden. Untuk memperoleh data dalam bentuk
statistik menggunakan software SPSS versi 20. Hasil pengolahan data diperoleh
bahwa hasil koefisien Y = 7.719+0.602+X1+0.190, menunjukan Mutasi (b1 =
0.602), dan Promosi Jabatan (b2 = 0.190) nilai koefisien korelasi diperoleh
sebesar 64,9% dan korelasi determinan sebesar 42.2%. Pengujian hipotesis
secara keseluruhan Uji F (Uji Simultan) dengan memperlihatkan nilai Fhitung
adalah 24.431 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena pada perhitungan
dengan tingkat nilai signifikansi 0.000 < 0.05, sehingga membuktikan hipotesis
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan maka (H0 ditolak dan Ha
diterima).Hasil pengujian hipotesis dengan uji t diketahui bahwa Mutasi
merupakan faktor yang pailing berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan.
Dengan memperlihatkan nilai thitung variabel Mutasi adalah 4.377. Dengan nilai
tingkat signifikansi adalah 0.000. Nilai ini lebih kecil dari nilai a = 5% (0,05).
Hal ini berarti Mutasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,
sehingga hipotesis secara parsial diterima H0 ditolak dan Ha diterima.
Pendahuluan
Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting bagi perusahaan dalam
mengelola, mengatur, dan memenfaatkan karyawan atau pegawai sehingga dapat
berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Sumber Daya
Manusia di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar terwujud
keseimbangan antara kebutuhan karyawan dengan tuntutan dan kemampuan
organisasi perusahaan. Salah satu melalui pengembangan karyawan dengan
kebijakan Mutasi dan Promosi Jabatan. Pengembangan karir melalui Mutasi
karyawan ditujukan agar karyawan mempunyai kemampuan yang lebih tingga
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: ela.suparinah@yahoo.com
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438
dari kemampuan yang dimiliki sebelumnya sehingga dapat mengetahui fungsi dan
peran serta tanggung jawabnya didalam lingkungan kerja. Mutasi dilakuakan
guna memberikan penghargaan dengan kerja keras karyawan selama bekerja
sesuai dengan bidangnya dan layak dinyatakan untuk naik jabatan atau
dipromosikan melalui penilaian kinerja Seorang karyawan yang bekerja pada
suatu perusahaan selalu menginginkan adanya promosi yang mengalami
perubahan dari sebelumnya. Karyawan yang bekerja di setiap perusahaan sering
berfikir apa yang mengharuskan mereka memperoleh promosi jabatan dan
bagaimana cara agar promosi itu dapat diraih. Promosi jabatan dalam perusahaan
membuktikan bahwa perusahaan tersebut menginginkan karyawan yang
bertanggungjawab atas pekerjaan yang telah diberikan. Adanya promosi jabatan
ini karyawan lebih giat lagi dalam bekerja serta dapat mengembangkan
kemampuan yang dimiliki melalui jabatan yang baru sehingga bisa memberikan
perkembangan yang baik untuk perusahaan.
PT. Waru Kaltim Plantation adalah salah satu anak perusahaan dari PT.
Astra Agro Lestari Tbk, bergerak dalam bidang usaha perkebunan kelapa sawit.
Mutasi Karyawan yang dilaksanakan di Perusahaan PT Waru Kaltim Plantation
mengalami suatu permasalahan yang dimana mutasi tempat kerja yang dilakukan
perusahaan tersebut membuat banyaknya karyawan lebih memilih mengundurkan
diri karena berbagai hal yang dikeluhkan oleh karyawan yang terkena mutasi,
dengan demikian Kebijakan mutasi perusahaan tersebut mengalami kendala
karena karyawan tidak mengikuti prosedur perusahaan. Penerapan promosi
jabatan yang dilakukan Perusahaan PT Waru Kaltim Plantation tidak sesuai
dengan kelayakan seorang karyawan untuk dipromosikan. Pada kenyataanya
promosi jabatan yang diberikan karyawan banyak dengan proses kekeluargaan
dan adanya promosi jabatan yang kurang tepat sehingga karyawan tersebut
kinerjanya tidak sesuai dengan yang diharapkan perusahaan dan berujung dengan
menurunkan kembali jabatan tersebut karna menyalah gunakan jabatan yang telah
diberikan oleh perusahaan, karyawan yang akan mendapatkan promosi harus bisa
memenuhi syarat dan kebijakan yang diberikan oleh perusahaan.
Kinerja karyawan yang dimaksud merupakan penyelesaian pekerjaan yang
berkualitas, tepat waktu disertai dengan kualitas dan kuantitas serta mutu yang
dihasilkan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Pelaksanaan suatu
pekerjaan dinilai memenuhi standar yang baku bila mengacu pada hasil pekerjaan
yang telah ditetapkan dan dicapai secara maksimal termasuk pada Perusahaan
Perkebunan Minyak Kelapa Sawit PT Waru Kaltim Plantation. Dalam kaitannya
pada perusahaan perkebunan minyak kelapa sawit PT Waru Kaltim Plantation
Kabupaten Penajam Paser Utara, menerapkan perkembangan karyawan melalui
mutasi karyawan dan promosi karyawan yang mempengaruhi kinerja karyawan
yang didalamnya terdapat loyalitas dari seorang karyawan terhadap perusahaan
tersebut.
426
Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan (Ela)
427
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438
Kinerja Karyawan
Dalam perusahaan akan berjalan semua yang ada pada visi dan misi dengan
adanya seorang karyawan, mengingat pentingnya kinerja karyawan maka
manajemen perlu mempelajari manajemen kinerja dan semua aspek yang terkait.
Menurut (Mangkunegara 2007 : 67) Kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksnakan
tuganya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Suatu pekerjaan dapat diukur melalui dimensi-dimensi diantaranya menurut
Dharma (2004:24) pengukuran kinerja harus mempertimbangkan beberapa hal di
bawah ini, yang juga menjadi bahan penulisan.
a. Kuantitas, berkaitan dengan jumlah yang harus diselsaikan atau dicapai.
b. Kualitas, berkaitan dengan mutu yang harus dihasilkan baik berupa kerapian
kerja dan ketelitian kerja atau tingkat kesalahan yang dilakukan karyawan.
c. Ketepatan waktu, yaitu sesuai apa tidak dengan waktu yang direncanakan.
Definisi Konsepsional
a. Mutasi adalah pemindahan tempat atau pergantian jabatan yang merupakan
kebijakan perusahaan dilakukan untuk memperluas wawasan serta menghilangkan
rasa jenuh karyawan dalam ruang lingkup pekerjaan pada suatu perusahaan.
b. Syarat-syarat promosi jabatan berupa kejujuran, disiplin, prestasi kerja,
kerjasama, kecakapan, loyalitas, kepemimpinan, komunikatif dan pendidikan
sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan lebih baik kedepannya pada
perusahaan tersebut.
b. Kinerja karyawan adalah suatu pencapaian atau hasil pekerjaan sesuai
tanggungjawab yang dilakukan dalam pelaksanaan tugas sesuai tujuan perusahaan
melalui kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu dalam bekerja.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
kuantitatif. Menurut (Sugiyono, 2012 : 23) dikatakan metode kuantitatif karena
data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode
kuantitaif digunakan apabila masalah merupakan penyimpangan antara yang
seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori
dengan praktik, antara rencana dengan pelaksanaan.
Definisi Operasional
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penulis memberikan batasan
penelitian secara operasional dari masing-masing variabel yaitu sebagai berikut:
1. Mutasi, adapun indikatornya yaitu : Mutasi Tempat dan Mutasi Jabatan
2. Faktor Kebijakan Promosi Jabatan, adapun indikatornya yaitu : Kejujuran,
Disiplin, Prestasi Kerja, Kerjasama, Kecakapan dan loyalitas.
3. Kinerja Karyawan, adapun indikatornya yaitu: Kuantitas Kerja, Kualitas Kerja
dan Ketepatan Waktu
Populasi dan Sample
428
Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan (Ela)
429
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438
430
Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan (Ela)
Berdasarkan table di atas output SPSS menghasilkan D-W = 1,518. Hal ini
berarti nilai DW diantara -2 sampai +2, artinya tidak ada autokorelasi pada model
regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
(Ghozali, 2011 : 139).
Dasar Analisis :
a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
(bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika ada pola yang tidak jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas
431
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438
fisik dan lingkungan kerja non fisik lebih besar dari 0.10 (Nilai tolerance > 0,10),
berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen.
432
Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan (Ela)
433
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438
Nilai thitung variabel Mutasi (X1) adalah 4.377 Dengan nilai tingkat
signifikansi adalah 0.000. Nilai ini lebih kecil dari nilai a = 5% (0,05). Hal ini
berarti Mutasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Nilai
thitung variabel Promosi Jabatan (X2) adalah 3.919. Dengan nilai tingkat
signifikansi adalah 0.000. Nilai ini lebih besar dari nilai a = 5% (0,05). Hal ini
berarti Promosi Jabatan (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
(Y).
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variable mutasi dan promosi
terhadap kinerja karyawan PT Waru Kaltim Plantation di Penajam Paser Utara.
Hasil nilai regresi linier berganda sebesar 0,602 variabel mutasi dan 0,190
variabel promosi dengan nilai koefisien korelasi 0,649 memiliki hubungan positif
yang kuat dan nilai determinasi (R2) 42% yang artinya variabel mutasi dan
promosi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, sisanya sebesar 58%
ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil uji F (simultan) nilai F hitung sebesar 24,431 dapat ditafsirkan bahwa
mutasi dan promosi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, maka Ho
ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan uji t (parsial) variabel mutasi sebesar t
hitung 4,377 artinya variabel mutasi (X1) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y), maka Ho ditolak dan H1 diterima. Variabel
promosi memiliki nilai t hitung sebesar 3,919 maka disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan menurut
Kaymaz dalam Indrayati (2014:36) bahwa mutasi pada suatu perusahaan akan
mengurangi kebosanan, mempersiapkan karyawan untuk sistem manajemen yang
lebih baik, dapat meningkatkan produktivitas, serta meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan serta Promosi jabatan merupakan perkembangan yang positif
dari seorang karyawan atau pegawai karena tugasnya dinilai baik oleh pejabat
yang berwenang.
Hasil penelitian ini terdapat perbedaan sedikit berbeda dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Agnetha Judas (2013) yang berjudul mutasi dan
promosi jabatan pengaruhnya terhadap prestasi kerja pegawai pada kanwil ditjen
kekayaan negara suluttenggo dan maluku utara di manado. Dimana memiliki
variable dependen prestasi kerja berbeda dengan yang penulis teliti. Hasil
penelitian mutasi berpengaruh positif namun tidak signifikan Hasil penelitian nilai
t hitung sebesar 1,925 variabel mutasi (X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap
variabel prestasi kerja (y), hasil penelitian ini berbeda dengan penulis. Penelitian
ini memiliki jumlah keseluruhan populasi yaitu 48 responden pegawai kantor
berbeda dengan penulis dengan responden penelitian sebanyak 70 karyawan
lapangan.
Berbeda dengan peneliti terdahulu yang ke dua, hasil penelitian yang
dilakukan oleh Nur Aini (2015) dengan judul Analisis Pengaruh Rotasi dan
Mutasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di KJKS BMT Anda Salatiga dengan
434
Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan (Ela)
435
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438
karena, tidak ingin mendapatkan mutasi tempat dengan alasan tidak bias jauh dari
keluarga. Berdasarkan sub indikator menghilangkan kejenuhan karyawan masih
belum yakin, karena mereka melihat pengalaman karyawan yang diberikan mutasi
tempat lebih memilih mengundurkan diri dengan sebab tidak betah berada
ditempat kerja yang baru.Mutasi jabatan dengan sub indikator peningkatan karir.
Kinerja karyawan belum bisa dikatakan meningkat, karena karyawan yang
mendapatkan mutasi jabatan tersebut belum bisa bekerja sesuai yang diharapkan
perusahaan. Berdasarkan sub indikator kekosongan jabatan dari jawaban
responden, bahwa karyawan masih belum bisa memahami jika mutasi jabatan
untuk mengisi jabatan yang kosong.
Faktor kebijakan promosi mengenai Kejujuran dengan sub indikator
tingkat kejujuran dalam syarat promosi jabatan yang diterapkan oleh perusahaan.
Berdasarkan jawaban kuesioner memilih setuju, namun responden menjelaskan
dari hasil wawancara bahwa masih banyak karyawan yang tidak jujur dalam
melaporkan hasil pekerjaanya. Berdasarkan sub indikator sikap kejujuran
karyawan jawaban responden setuju bahwa sikap jujur dalam bekerja menjadi
pertimbangan promosi jabatan agar tidak merugikan perusahaan. kedisiplinan
dengan sub indikator penerapan aturan kerja diperusahaan. Karyawan yang ingin
mendapatkan promosi jabatan dapat mentaati aturan perusahaan. Responden
menjawab setuju namun karyawan masih ada beberapa yang melanggar aturan
kerja seperti lupa memakai safety dan meninggalkan peralatan panen dikebun.
Berdasarkan sub indikator budaya disiplin, responden menjawab setuju namun
karyawan masih ada yang terlambat mengikuti apel pagi. Kegiatan apel pagi di
wajibkan perusahaan sebagai salah satu nilai untuk diberikan promosi jabatan.
Dilihat dari indikator Kuantitas dengan sub indikator kemampuan dalam
menyelesaikan target pekerjaan. Responden menjawab setuju namun karyawan
masih sering tidak mencapai target dalam memanen, dikarenakan waktu kerja
yang tidak cukup. Berdasarkan sub indikator kemampuan dalam meningkatkan
jumlah pekerjaan. Responden menjawab setuju namun karyawan masih banyak
yang tidak mencapai target, jadi untuk meningkatkan pekerjaan masih belum bisa
dikatakan baik diperusahaan PT Waru Kaltim Plantation.
Hasil penelitian diketahui variabel yang Paling Berpengaruh Terhadap
Kinerja Karyawan bahwa variabel Mutasi yang paling berpengaruh terhadap
kinerja karyawan PT Waru Kaltim Plantation di Penajam Paser Utara. Bahwa
nilai Standardited Coefficients Beta variabel X1 Mutasi sebesar 0,426 lebih besar
dari variabel X2 promosi sebesar 0,381 maka adanya pengaruh yang signifikan
variabel mutasi terhadap kinerja karyawan pada PT Waru Kaltim Plantation di
Penajam Paser Utara.
436
Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan (Ela)
Penutup
Bahwa variabel mutasi dan promosi jabatan menunjukkan pengaruh
secara parsial terhadap variabel kinerja karyawan. Jadi adanya pengaruh mutasi
dan promosi secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT Waru Kaltim
Plantation di Penajam Paser Utara.
Bahwa variabel yang paling berpengaruh yaitu variabel Mutasi
dikarenakan nilai uji variable mutasi lebih besar dari variable promosi jabatan
yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Jadi variabel Mutasi yang paling
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Waru Kaltim Plantation.
Adapun sarana saran yang peneliti berikan yaitu sebaiknya untuk
mengatasi penolakan kebijakan mutasi yang diberikan kepada karyawan,
hendaknya pimpinan memberikan pemahaman melalui sosialisasi kepada
karyawan, serta memberikan transparansi kebijakan mutasi. Bahwa mutasi bukan
sebagai bentuk kebijakan yang merugikan karyawan melainkan sebagai bentuk
motivasi, menambah wawasan, memberikan kepuasan kerja yang lebih tinggi, dan
menghilangkan kejenuhan dalam bekerja.
Sebaiknya pemberian promosi jabatan Sebaiknya perusahaan melakukan
promosi jabatan dengan mengutamakan kejujuran karyawan dalam bekerja serta
menerapkan budaya disiplin karyawan dengan menerapkan sanksi, surat
peringatan, serta berupa penurunan bonus terhadap karyawan yang tidak disiplin.
Sebaiknya kinerja karyawan yang yang tidak mampu mencapai target
perusahaan sebaiknya pimpinan perusahaan membuat kegiatan family gathering
atau outbond selama setahun sekali untuk mengilangkan rasa jenuh dan bosan
yang dirasakan karyawan selama bekerja.
Daftar Pustaka
Buku :
Darodjat, Tubagus. 2015. Konsep – konsep Dasar Manajemen Personalia Masa
Kini, Unit Penerbit dan Percetakan PT Refika Aditama, Bandung
Edision, Yohny Anwar, & Imas Komariyah. 2016. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Strategi dan Perubahan dalam rangka meningkatkan kinerja
pegawai dan organisasi, CV. Alfabeta, Bandung
Fahmi, Irham. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia, Teori dan Aplikasi,
penerbit Alfabeta, Bandung
Hasibuan, Melayu S.P. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
(Cet. Ke-15), PT Bumi Aksara, Jakarta
2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta
2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta
Kasmir, 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik), PT
Rajagrafindo Persada, Jakarta
Tangkilisan, Hesel Nogi. 2002. Manajemen SDM Birokrasi Publik, Strategi
Keunggulan Pelayanan Publik, YPAPI, Jogjakarta
437
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 2, 2018: 425-438
Veithzal Rivai, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta
Yuniarsih, Tjutju, Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Teori,
Aplikasi dan Isu Penelitian, Alfabeta. Bandung
Priansa, Donni Juni. 2016. Perencanaan & Pengembangan SDM, CV. Alfabeta,
Bandung
Sugiono, 2014. Statistika untuk Penelitian,Penerbit Alfabeta, Bandung
, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D.(Cet. Ke-25),
CV. Alfabeta. Bandung
Sujarweni, V. Wiratama. 2014. Metodologi Penelitian, Pustaka Baru Press,
Yogyakarta
Jurnal :
Aini, Nur, 2015. Analisis Pengaruh Rotasi dan Mutasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan KJKS BMTS anda salatiga. Jurnal Muqtasid Institut Agama
Islam. Salatiga
Judas, Agnetha, 2013. Mutasi dan Promosi Jabatan Pengaruhnya Terhadap
Prestasi Kerja Pegawai pada Kanwil Ditjen Kekayaan Negara
Suluttenggo dan Maluku Utara di Manado, Jurnal EMBA Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen, Universitas Sam Ratulangi.
Manado
Oktaviani, I Gusti Salit Ketut Netra. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
promosi jabatan dan Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja
Karyawan pada PT Grand Mega Bali Resort & SPA Kuta Bali. Jurnal
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Bali
Skripsi :
Yudistira, Nanda. 2016. Pengembangan Karier Karyawan Pada PT Federal
International Finance Cabang Samarinda. Skripsi Program Pendidikan
Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Mulawarman
Wulandari, Rifka 2017. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja
Pegawai Bidang Skretariat Pada Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan
Timur Samarinda. Skripsi Program Pendidikan Sarjana Strata 1
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman
Susiyanti, 2017. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Bagian Produksi Pada PT Bintang Alam Rejeki SITE-CEM-
Tanah Merah di Samarinda. Skripsi Program Pendidikan Sarjana Strata
1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman
Winarti, Wiwit Rahayu 2015. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT IMAKO PERKASA LINES di Balikpapan. Skripsi Program
Pendidikan Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman
438