Oleh:
Febri Dio Parse
NIM: 11761102248
Dosen Pengampu:
Liliza Agustin, S.Psi, M.Psi,, Psikolog
Asisten Laboratorium:
Yuliatul Mawwadah
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, saya
ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Metode
Wawancara.
Laporan ini telah saya susun dengan sebaik-baiknya. Terlepas dari isi dalam laporan
ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa saya memliki kekurangan baik dari segi susunan
laporan maupun tata bahasanya. Oleh kerena itu dengan tangan terbuka saya menerima saran
dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah saya ini.
Akhir kata saya berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
B. Mahasiswa .................................................................................................... 6
1. Pengertian Mahasiswa .................................................................................. 6
2. Tugas Mahasiswa .......................................................................................... 6
PENDAHULUAN
Setiap individu mempunyai keinginan untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Hal
ini bisa disebabkan lingkungan tempat tinggalnya kurang baik, ingin mencari pengalaman
hidup serta ingin menuntut ilmu yang lebih tinggi di perguruan tinggi. Berbagai cara yang
dapat dilakukan oleh individu untuk mewujudkan keinginan tersebut salah satunya adalah
pergi ke daerah lain atau yang biasa disebut merantau. Para perantau yang pergi ke daerah
lain dengan alasan pendidikan dan mencari keterampilan pada umumnya adalah mahasiswa.
Menurut kamus bahasa Indonesia, mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan
tinggi. Usia mahasiswa umumnya berkisar antara 18-25 tahun untuk strata 1 (S1) yang dalam
kategori psikologi berada pada masa remaja akhir atau dewasa awal. Sebagian besar
mahasiswa berada pada masa peralihan tersebut. Sebagai masa peralihan, mahasiswa sudah
tidak pantas dan tidak mau dianggap anak-anak, terutama dari segi fisik. Tetapi, dari segi
kepribadian, baik dalam emosi, cara berpikir, dan bertindak masih sering menampakkan diri
Hurlock (2002) mengatakan masa dewasa awal dimulai sejak usia 18 tahun sampai
usia 40 tahun. Masa dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian terhadap pola-pola
kehidupan baru, dan harapan-harapan sosial baru. Penyesuaian diri ini menjadikan periode
masa dewasa awal suatu periode khusus 2 dan sulit dari rentang hidup individu. Sebagai
orang dewasa, individu diharapkan mengadakan penyesuaian diri secara mandiri dan terlepas
1
Masa dewasa awal dikenal sebagai masa peralihan dari masa ketergantungan ke masa
mandiri. Kemandirian tersebut berupa ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri, dan
pandangan tentang masa depan yang sudah lebih realistis. Pandangan tentang masa depan
yang realistis tersebut diwujudkan melalui pemilihan pendidikan lanjutan yaitu perguruan
tinggi. Akan tetapi, keinginan untuk mendapatkan perguruan tinggi terbaik mungkin tidak
Merantau menurut kamus bahasa Indonesia memiliki arti pergi ke negeri lain untuk
mencari penghidupan serta ilmu. istilah merantau memiliki enam unsur pokok, yaitu
meninggalkan kampung halaman, dengan kemauan sendiri, untuk jangka waktu lama atau
tidak, dengan tujuan mencari penghidupan, menuntut ilmu dan mencari pengalaman,
dihadapkan pada berbagai perubahan dan perbedaan di berbagai aspek kehidupan yang
banyak perubahan yang dialami oleh mahasiswa perantau, seperti pola hidup, interaksi sosial,
tuntutan untuk hidup secara mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap tindakan-
tindakan yang dilakukannya, sehingga mahasiswa perantau harus mampu menyesuaikan diri.
Mahasiswa perantau tidak hanya dihadapkan pada perubahan-perubahan pola hidup, interaksi
sosial, dan tanggung jawab, tetapi juga pada perbedaan kebudayaan, kebiasaan serta bahasa
yang digunakan. Selain itu, mahasiswa perantauan akan memulai hidup baru yang jauh dari
orang tua sehingga tuntutan untuk menyesuaikan diri juga semakin besar. Perubahan-
2
Ketika seorang mahasiswa perantau mampu berbagi cerita mengenai emosi yang
dirasakannya, seperti senang maupun sedih kepada temannya, individu tersebut dapat
dikatakan memiliki penyesuaian diri yang baik. Hal tersebut karena individu yang mampu
mengekspresikan emosi kepada temannya memiliki emosi yang stabil sehingga lebih mampu
menyesuaikan diri. Hal ini yang menyebabkan penulis ingin mewawancarai tingkat
“penyesuaian diri Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim karena
Merantau”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat antara lain :
a) Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
dalam pengembangan disiplin ilmu psikologi khususnya Psikologi Sosial
dan Psikologi Perkembangan.
b) Manfaat Praktis
1) Bagi mahasiswa, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi pentingnya kematangan emosi dalam proses penyesuaian
diri mahasiswa perantau, sehingga diharapkan bagi mahasiswa
perantau dapat menyesuaikan diri dengan baik di perantauan.
2) Bagi peneliti, selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
referensi, pertimbangan, bahan masukan, serta acuan bagi peneilti lain
yang akan melakukan penelitian sejenis.
3
E. Keaslian Penelitian
1. Memakai buku dari Hurlock, elizabeth.(1980). psikologi perkembangan ed. 5.
Jakarta: Erlangga.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyesuaian Diri
1. Pengertian Penyesuaian Diri
Menurut Schneiders (1964) penyesuaian diri merupakan kemampuan untuk mengatasi
tekanan kebutuhan, frustasi dan kemampuan untuk mengembangkan mekanisme psikologi
yang tepat. Penyesuain diri menurut A.A Schneiders merupakan proses mental dan tingkah
laku yang mendorong seseorang untuk menyesuaikan diri sesuai dengan keinginan yang
berasal dari dalam diri sendiri yang dapat diterima oleh lingkungannya Menurut Schneiders
bahwa dasar penting bagi terbentuknya suatu pola penyesuaian diri adalah kepribadian.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian adalah kondisi fisik, perkembangan
dan kemasakan unsur-unsur kepribadian (kemasakan intelektual,sosial,budaya dan moral)
unsur penentu psikologik (pengalaman,kebiasaan) kondisi lingkungan
(rumah,keluarga,sekolah dan masyarakat). Perkembangan kepribadian pada dasarnya
dipengaruhi oleh interaksi.
1) Penyesuaian pribadi
2) Penyesuaian sosial
lain yang terus menerus dan silih berganti. Menandakan individu dengan lingkungan
5
3. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Penyesuaian Diri
menjadi 2 yaitu :
1) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari diri individu yang meliput
2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan yang meliputi
B. Mahasiswa
1. Pengertian Mahasiswa
Menurut kamus bahasa Indonesia, mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan
tinggi. Usia mahasiswa umumnya berkisar antara 18-25 tahun untuk strata 1 (S1) yang dalam
kategori psikologi berada pada masa remaja akhir atau dewasa awal. Sebagian besar
mahasiswa berada pada masa peralihan tersebut. Sebagai masa peralihan, mahasiswa sudah
tidak pantas dan tidak mau dianggap anak-anak, terutama dari segi fisik. Tetapi, dari segi
kepribadian, baik dalam emosi, cara berpikir, dan bertindak masih sering menampakkan diri
2. Tugas Mahasiswa
a) Melakukan pendidikan. Tugas mulia yang pertama sebagai mahasiswa adalah dengan
melakukan kegiatan pendidikan. ...
b) Melakukan penelitian. Tugas yang kedua untuk mahasiswa adalah penelitian. ...
c) Pengabdian kepada masyarakat. Tugas terakhir sebagai mahasiswa adalah mengabdi
kepada masyarakat.
6
C. Hubungan penyesuaian diri Hubungan Antara Mahasiswa, Penyesuaian Diri,
dan Gambaran
Adapun hubungan antara subjek, variabel dan kasus penelitian adalah didalam subjek
penelitian, peneliti menggunakan subjek mahasiswa dengan variabel yaitu penyesuaian diri
dan kasus penelitian nya yaitu didapat kan dari aspek-aspek penyesuaian diri yaitu aspek
sejauh mana seseorang dapat menyesuaikan diri nya, sejauh mana seseorang menerima hal-
hal dalam kehidupannya, seberapa jauh seseorang mengetahui tentang moral dirinya, dimensi
yang terdiri dari perasaan dan pengalaman hidup yang pernah dirasakan dan dialami, dan
mengukur sejauh mana perilaku seseorang dimotivasi oleh lingkungan di dalam kehidupan
nya
D. Kerangka Berfikir
Penyesuaian Diri
Religiusitas Mahasiswa
Menyesuaian Diri nya dalam menghadapi kehidupan Merantau dengan menguji nya dari
7
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Definisi Operasional
penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mengubah dirinya agar sesuain
dengan lingkungan sekitar sehingga bisa mengatasi berbagai macam konflik, kesulitan
dan frustasi.
Dalam metode pegumpulan data dari penelitian ini, menggunakan metode wawancara
semi struktur. Wawancara semi struktur adalah proses wawancara yang menggunakan
panduan wawancara yang berasal dari pengembangan topik dan mengajukan pertanyaan dan
C.Responden Penelitian
Teknik yang digunakan untuk memilih responden adalah teknik Purposive Sampling.
Purposive Sampling adalah salah satu teknik sampling dimana peneliti menentukan
pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan
8
D.Blue Print
10
3. Apakah dalam proses
penyesuaian diri , anda sering
mendoakan orang tua saat sholat
?
4) Penyesuaian 4. Apakah dalam proses
secara religius penyesuaian diri , anda tergerak
( perilaku yang mengikuti pengajian di mesjid ?
patuh dalam 5. Bagaimana sikap anda, jika anda
melaksanakan di undang dalam ceramah di
ajaran agama mesjid?
yang dianutnya) 6. Bisakah anda menyesuaikan diri
dalam keagamaan?
7. Bagaimana cara menyesuaikan
diri dalam lingkungan yang
berbeda agama?
8. Ketika berhasil menyeseuaikan
diri berdasarkan moral dan
religius,apa yang anda rasakan?
9. Bagaimana sikap anda, jika
teman anda tidak mengerjakan
kewajiban nya?
10. Bagaimana sikap anda melawan
kekerasan agama?
E. Prosedur Penelitian
Jenis metode penelitian ini adalah merupakan penelitian metode wawancara semi
struktur yaitu proses wawancara yang menggunakan panduan wawancara yang berasal dari
pengembangan topik dan mengajukan pertanyaan dan penggunaan lebih fleksibel daripada
wawancara. Dengan menggunakan Subjek yaitu anggota dari Forum Pemuda Remaja Masjid.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Hurlock, elizabeth.(1980). psikologi perkembangan ed. 5. Jakarta: Erlangga.