Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
Kebersihan gigi dan mulut adalah keadaan yang menunjukkan bahwa di dalam
rongga mulut seseorang bebas dari kotoran, seperti plak dan calculus. Apabila kebersihan
gigi dan mulut terabaikan akan terbentuk plak pada gigi geligi dan meluas keseluruh
permukaan gigi. Kondisi mulut yang selalu basah, gelap dan lembab sangat mendukung
Mengukur kebersihan gigi dan mulut seseorang diukur dengan suatu index. Index
adalah suatu angka yang menunjukan keadaan klinis yang didapat pada waktu dilakukan
pemeriksaan dengan cara mengukur luas dari permukaan gigi yang ditutupi oleh plak
maupun calculus, dengan demikian angka yang diperoleh berdasarkan penilaian yang
Kebersihan gigi dan mulut merupakan suatu kondisi atau keadaan terbebasnya
gigi geligi dari plak dan calculus, keduanya selalu terbentuk pada gigi dan meluas ke
seluruh permukaan gigi, hal ini disebabkan karena rongga mulut bersifat basah, lembab
Tujuan pembersihan gigi adalah menghilangkan plak dan calculus dari seluruh
permukaan gigi. Plak adalah merupakan lapisan bakteri yang lunak, tidak terkalsifikasi,
menumpuk dan melekat pada permukaan gigi dan benda lain yang berada pada rongga
mulut seperti tumpatan, geligi tiruan maupun calculus. Dalam bentuk lapisan tipis, plak
pada umumnya tidak dapat terlihat dan hanya dapat dilihat dengan bantuan disclosing.
Dalam bentuk lapisan yang tebal plak terlihat sebagai deposit kekuningan atau
keabuabuan yang tidak dapat dilepas hanya dengan kumur-kumur atau irigasi tetapi dapat
Calculus merupakan suatu massa yang mengalami kalsifikasi yang terbentuk dan
melekat erat pada permukaan gigi. Calculus dikelompokkan menjadi supragingiva dan
mahkota gigi mulai puncak margin gingiva dan dapat dilihat. Calculus ini berwarna
kekuningan, konsentrasinya keras seperti batu tanah liat dan mudah dilepaskan dengan
menggunakan skeler. Calculus subgingiva adalah calculus yang berada dibawah batas
margin gingiva, biasanya pada daerah saku gusi dan melekat erat pada permukaan gigi.
(Basuni,dkk,2014).
permukaan. Berbagai varietas bakteri akan melekat pada kolum ini dan berlipat ganda
sehingga dalam 3-4 minggu akan terbentuk flora mikrobia yang mencerminkan adanya
keseimbangan ekosistim organism atau microbial pada permukaan gigi. Plak pada gigi
dapat terlihat 1 - 2 hari tanpa adanya tindakan oral hygiene. Plak bisa berwarna putih,
keabu-abuan atau kuning dan memiliki tampilan yang bulat. Sejumlah kecil plak yang
tidak dapat terlihat pada permukaan gigi dapat dideteksi dengan menjalankan probe
periodontal sepanjang bagian sepertiga gigi bagian atas. Metode lain yang digunakan
yaitu dengan menggunakan disclosing solution. Tanpa adanya tindakan oral hygiene,
plak bisa berlanjut dan terus berakumulasi sampai sebuah keseimbangan tercapai antara
penghapusan plak dengan pembentukan plak (Putri, Herijulianti, dan Nurjanah, 2010).
Pembentukan dental pellicle adalah fase awal dari pembentukan plak. Beberapa detik
setelah penyikatan gigi, akan terbentuk deposit selapis t ipis dari protein saliva yang
terutama terdiri dari glikoprotein pada permukaan gigi (serta pada restorasi dan geligi
tiruan). Lapisan yang disebut pelikel ini tipis (0,5μm), translusen, halus, dan tidak
Dalam waktu beberapa menit setelah terdepositnya pelikel, pelikel ini akan
terpopulasi dengan bakteri. Bakteri dapat terdeposit langsung pada email, tetapi
biasanya bakteri melekat terlebih dahulu pada pelikel dan bakteri dapat menyelubungi
glikoprotein saliva. Bakteri awal yang berkolonisasi dengan pellicle pada permukaan
gigi sebagian besar adalah bakteri gram positif fakultatif seperti Actinomyces viscosus
Koloni kedua adalah mikroorganisme yang pada awalnya tidak berkoloni pada
Mikroorganisme ini melekat pada sel bakteri yang telah berada dalam plak. Selama
komposisi bakteri, dan setelah 2-3 minggu akan terjadi pertumbuhan flora kompleks,
termasuk bakteri anaerob gram negatif, bakteri motil dan spirochaeta (J.D.Manson,
2013).
1. Menyikat gigi
Menyikat gigi adalah tindakan membersihkan gigi dan mulut dari sisa makanan
dan debris yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada jaringankeras
Menyikat gigi sebaiknya dua kali sehari yaitu pagi setelah makan pagi dan malam
sebelum tidur.
c. Cara menyikat gigi
Menurut (Sariningsih, 2012), cara menyikat gigi yang baik adalah sebagai berikut:
1) Siapkan sikat gigi yang kering dan pasta yang mengandung fluor, banyaknya
merupakan sebuah bidang datar. Kemudian sikatlah gigi rahang atas dan gigi
4) Sikatlah semua dataran pengunyahan gigi atas dan bawah dengan gerakan
permukaan.
5) Sikatlah permukaan gigi yang menghadap ke pipi dengan gerakan naik turun
sedikit memutar.
1) Tangkai sikat gigi harus enak di pegang dan stabil, pegangan sikat gigi harus
2) Kepala sikat jangan terlalu besar, untuk orang dewasa maksimal 25-29 x 10
Sebaiknya benang gigi digunakan satu kali sehari setelah menyikat gigi,
namun bila memungkinkan dilakukan dua kali sehari. Tindakan ini dapat
membersihkan celah gigi yang sempit yang tidak dapat dicapai sikat gigi (Pintauli dan
Hamada, 2010).
3. Jenis makanan
a. Makanan yang bersifat membersihkan gigi, yaitu makanan yang berserat dan
b. Sebaliknya makanan-makanan lunak dan melekat pada gigi dapat merusak gigi
4. Merokok
Merokok mempunyai dampak yang besar bagi kebersihan gigi dan mulut
antara lain pewarnaan pada gigi (stain) dan karang gigi (calclulus) :
(mengganggu penampilan).
Plak yang menumpuk pada gigi, jika tidak dilakukan pengendalian plak, maka
timbunan bakteri di dalam plak akan semakin banyak dan plak mengalami
karang gigi (calculus). Karang gigi berwarna coklat kehitaman dan berbau.
1. Karies gigi
Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies. Plak
adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang
berkembang biak diatas suatu matrixs yang terbentuk dan melekat erat pada
permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Mikroorganisme dalam plak ini akan
memproduksi asam serta bahan lain yang aktif yang menyebabkan timbulnya karies.
Karang gigi atau calculus adalah timbunan plak gigi yang mengeras dan tumbuh
sedikit demi sedikit. Plak gigi terbentuk ketika bakteri dalam mulut bercampur
dengan protein dan sisa-sisa makanan. Biasanya karang gigi timbul karena sikat gigi
yang kurang bersih. Jika tidak dibersihkan, maka plak tersebut dapat menyebabkan
karang gigi.
3. Penyakit periordontal
yang terakumulasi dalam plak yang menyebabkan gingiva megalami peradangan. Ada
dua tipe penyakit periodontal yang biasa di jumpai yaitu gingivitis dan periodontitis.
berwarna merah, membengkak dan mudah berdarah. Gingivitis yang tidak dirawat
Sejalan dengan waktu, bakteri dalam plak gigi akan menyebar dan berkembang
kemudian toksin yang dihasilkan bakteri akan mengiritasi gingiva sehingga merusak
jaringan pendukungnya. Gingiva menjadi tidak melekat lagi pada gigi dan jaringan
pendukung yang rusak. Bila penyakit ini berlanjut terus dan tidak segera dirawat
maka lama kelamaan gigi akan longgar dan harus dicabut (Pintauli dan Hamada,
2010).
Halitosis merupakan suatu keadaan terciumnya bau mulut pada saat seseorang
mengeluarkan nafas (biasanya tercium pada saat berbicara). Bau nafas yang bersifat
akut, disebabkan kekeringan mulut, stres, berpuasa, makanan dan yang biasanya
mengandung sulfur. Kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut juga sangat
Cara memelihara kebersihan gigi dan mulut yaitu dengan kontrol plak dan scaling.
1. Kontrol plak
Kontrol plak adalah pengurangan plak mikroba dan pencegahan akumulasi plak pada
gigi dan permukaan gusi yang berdekatan, memperlambat pembentukan karang gigi.
Kontrol plak merupakan cara yang efektif dalam merawat dan mencegah gingivitis
serta merupakan bagian yang sangat penting dalam urutan perawatan dan pencegahan
2. Scaling
Scaling adalah suatu proses membuang plak dan calculus dari permukaan gigi.
Tujuan utama dari scaling adalah mengembalikan kesehatan gusi dengan cara
membuang semua elemen yang menyebabkan radang gusi yaitu plak dan calculus
Ada beberapa cara mengukur atau menilai kebersihan mulut seseorang yaitu: Oral
Penelitian ini menggunakan cara pengukuran kebersihan gigi dan mulut (OHI-S).
Menurut Green dan Vermillion dalam Putri, Herijulianti, dan Nurjanah, 2010,
index yang digunakan untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut disebut Oral
Hygiene Index Simplified (OHI-S). OHI-S merupakan tingkat kebersihan gigi dan
mulut dengan menjumlahkan Debris Index (DI) dan Calculus Index (CI). Debris
Index merupakan nilai (skor) yang diperoleh dari hasil pemeriksaan terhadap endapan
lunak dipermukaan gigi yang dapat berupa plak, material alba, dan food debris,
sedangkan Calculus Index merupakan nilai (skor) dari endapan keras yang terjadi
kalsium karbonat dan kalsium fosfat yang bercampur dengan debris, mikroorganisme,
Menurut Green dan Vermillion dalam Putri, Herijulianti, dan Nurjanah, 2010,
untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut seseorang, dipilih enam permukaan gigi
indeks tertentu yang cukup dapat mewakili segment depan maupun belakang dari
seluruh permukaan gigi yang ada dalam rongga mulut. Gigi-gigi yang dipilih sebagai
gigi indeks beserta permukaan indeks yang dianggap mewakili tiap segment adalah:
Permukaan gigi yang diperiksa adalah permukaan yang jelas terlihat dalam
mulut yaitu permukaan klinis bukan permukaan anatomis. Jika gigi index pada satu
1) Jika gigi molar pertama tidak ada, penelian dilakukan pada gigi molar kedua, jika
gigi molar pertama dan kedua tidak ada penilaian dilakukan pada gigi molar
ketiga, jika molar pertama, kedua, dan ketiga tidak ada, maka tidak dilakukan
2) Jika gigi incisivus pertama kanan atas tidak ada, dapat diganti dengan gigi
incisivus pertama kiri atas, dan jika gigi incisivus pertama kiri bawah tidak ada,
dapat diganti dengan incisivus pertama kanan bawah, jika gigi incisivus pertama
kanan dan kiri tidak ada, maka tidak ada penilaian untuk segment tersebut.
3) Gigi segment dianggap tidak ada pada keadaan-keadaan seperti: gigi hilang
karena dicabut, gigi yang merupakan sisa akar, gigi yang merupakan mahkota
atau jaket baik yang terbuat dari akrilik maupun logam, mahkota gigi sudah
hilang atau rusak lebih dari ½ pada permukaan gigi indeks akibat karies maupun
4) Penilaian dapat dilakukan jika minimal dua gigi index yang dapat diperiksa.