8759 19498 2 PB PDF
8759 19498 2 PB PDF
LINGUA
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua
Sejarah artikel: Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan penggunaan
Diterima ejaan dalam karangan narasi siswa kelas V SDN Tlogosari Kulon 05 Semarang? Tujuan
September 2016 yang hendak dicapai dalam penelitian adalah menganalisis kemampuan penggunaan
Disetujui ejaan dalam karangan narasi siswa kelas V SDN Tlogosari Kulon 05 Semarang yang
November 2016 meliputi penggunaan huruf kapital, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca dalam
Dipublikasikan karangan narasi siswa. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif
Januari 2017 kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan
angka-angka. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci
Kata Kunci: terhadap apa yang sudah diteliti. Sampel yang diteliti berupa karangan narasi siswa
penggunaan ejaan, sebanyak 22 karangan. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan
karangan narasi penggunaan ejaan siswa termasuk dalam kriteria baik karena tingkat persentase
kesalahan penggunaan ejaan siswa mencapai 0% - 21,94%. Kemampuan penggunaan
Keywords: huruf kapital termasuk dalam kriteria baik karena tingkat persentase kesalahan
the spelling mencapai 21,94%, kemampuan penulisan kata termasuk kriteria sangat baik karena
competence, the tingkat persentase kesalahan mencapai 5,49%, dan kemampuan penggunaan tanda
narrative text baca termasuk dalam kriteria sangat baik karena tingkat persentase kesalahan
mencapai 11,19%.
ABSTRACT
The problem of this research is how is the spelling competence in the narrative text of
5th grade students in SDN Tlogosari Kulon 05 Semarang. The purpose of this research
is unveiling the analysis of students’ grammatical spelling competence in the narrative
text material of 5th grade students in SDN Tlogosari Kulon 05 Semarang, including
the capital characters, words’ spelling, and punctuation marks in their narrative text.
The approach of this research was using descriptive qualitative, with collecting words
and pictures instead of numbers. Besides, all collected data become the important
keys of the research. The samples taken in this research were 22 texts.The result of
this research was the understanding of spelling from the students was good since the
degree of misspelling percentages was on the range of 0% - 21,94%. The competence
of using capital characters of the students was good in the percentage of mistakes
in 21,94%, the students’ words spelling was also good in the percentage of 5,49%
mistakes, and the competence of students in using proper punctuation was also good
in the degree of mistakes of 11,19%.
68
Lingua. Volume XIII. Nomor 1. Januari 2017
69
Lingua. Volume XIII. Nomor 1. Januari 2017
orang lain dapat membaca lambang- Menurut Hugo Hartig dalam Tarigan (2008:
lambang grafik tersebut kalau mereka 24) tujuan menulis adalah sebagai berikut:
memahami bahasa dan gambaran grafik a. Assignment Purpose (Tujuan
itu. Penugasan)
Salah satu fokus dalam penguasaan b. Altruistic Purpose (Tujuan Altruistik)
lambang yaitu pada penggunaan ejaan. c. Persuasive Purpose (Tujuan Persuasif)
Dalam penggunaan ejaan terdapat d. Informational Purpose (Tujuan
empat hal yang harus diperhatikan yaitu: Informasional, Tujuan Penerangan)
pemakaian huruf, pemakaian huruf kapital e. Self-expressive Purpose (Tujuan
dan huruf miring, penulisan kata, dan Pernyataan Diri)
pemakaian tanda baca. Penggunaan ejaan f. Creative Purpose ( Tujuan Kreatif)
yang baik bertujuan agar penggunaan g. Problem-solving Purpose (Tujuan
bahasa dan penulisan bahasa sesuai Pemecahan Masalah)
dengan kaidah yang berlaku, sehingga Menurut Suparno dan Mohamad Yunus
tidak ada kesenjangan antara pengucapan (2007: 1.11) ada lima jenis karangan yang
dan penulisan kalimat dengan makna asli biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-
dari kalimat tersebut. hari, yaitu:
Berdasarkan hasil pengamatan a. Karangan deskripsi
penulis di SDN Tlogosari Kulon 05 b. Karangan narasi
Semarang, kemampuan menulis siswa c. Karangan eksposisi
masih relatif kurang. Banyak siswa yang d. Karangan argumentasi
belum bisa menulis sesuai dengan kaidah e. Karangan persuasi
penggunaan ejaan yang tepat. Rendahnya Dalam mata pelajaran bahasa
kemampuan siswa dalam menulis inilah Indonesia di sekolah dasar salah satu
yang menjadikan penulis ingin melakukan bentuk karangan yang diajarkan adalah
penelitian tentang kemampuan penggunaan karangan narasi. Adapun pengertian
ejaan dalam karangan narasi siswa kelas V. karangan narasi menurut Gorys Keraf
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dalam skripsi Achmad Taufik (2014: 14)
tertarik untuk melakukan penelitian dengan bahwa narasi dapat dibatasi sebagai suatu
judul “Analisis Kemampuan Penggunaan bentuk wacana yang sasaran utamanya
Ejaan dalam Karangan Narasi Siswa Kelas adalah tindak tanduk yang dijalin dan
V SDN Tlogosari Kulon 05 Semarang”. dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa
Tujuan penelitian yang diharapkan yang terjadi dalam suatu waktu.
adalah mendeskripsikan kemampuan Narasi adalah pengisahan suatu
penggunaan ejaan dalam karangan narasi cerita atau kejadian atau menyajikan sebuah
siswa kelas V SDN Tlogosari Kulon 05 kejadian yang disusun berdasarkan urutan
Semarang yang meliputi penggunaan huruf waktu (Tim Penyusun, 2008: 952). Jadi,
kapital, penulisan kata, dan penggunaan dalam narasi penulis menceritakan suatu
tanda baca. peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar
70
Lingua. Volume XIII. Nomor 1. Januari 2017
pembaca seolah-olah mengalami kejadian bukan angka-angka. Selain itu, semua yang
yang diceritakan. dikumpulkan berkemungkinan menjadi
Dari pengertian di atas dapat kunci terhadap apa yang sudah diteliti.
disimpulkan bahwa narasi adalah suatu Dalam penelitian ini dalam
bentuk cerita/karangan yang ditulis oleh pengumpulan data peneliti menggunakan
seseorang yang isinya menceritakan metode simak dengan teknik catat. Teknik
suatu peristiwa atau kejadian yang catat adalah teknik lanjutan yang akan
memiliki tujuan agar pembaca seolah-olah dilakukan ketika menerapkan metode
mengalami kejadian yang diceritakan oleh simak, karena akan mengumpulkan data
penulis. dari karangan narasi yang dibuat siswa.
Keterampilan menulis di sekolah Cara menganalisis data dari Miles
dasar dijabarkan menjadi dua yaitu di dan Huberman (1984) dalam (Sugiyono,
kelas rendah dan di kelas tinggi. Adapaun 2015: 337) yaitu mengemukakan bahwa
Kompetensi Dasar (KD) yang terkait aktivitas dalam analisis data kualitatif
dengan keterampilan menulis di kelas dilakukan secara interaktif dan berlangsung
tinggi meliputi: melengkapi percakapan secara terus menerus sampai tuntas,
dengan memperhatikan ejaan, cara sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas
menuliskan petunjuk, melengkapi cerita dalam analisis data ada 3 yaitu reduksi data,
yang rumpang, menulis surat, menyusun penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
karangan dengan memperhatikan ejaan, Atau dengan kata lain data yang dianalisis
menulis pengumuman, membuat pantun dalam penelitian adalah karangan narasi
anak, menulis karangan berdasarkan siswa yang dicari kesalahannya dalam
pengalaman sesuai dengan ejaan, menulis penggunaan huruf kapital, penulisan kata,
surat undangan, menulis dialog sederhana, dan penggunaan tanda baca.
meringkas isi buku, teks instruksi, Mereduksi data berarti merangkum,
membuat teks wawancara, menulis teks memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
cerita, menulis teks laporan pengamatan, pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
membuat pantun, teks paparan iklan, polanya dan membuang yang tidak perlu
membuat teks puisi, mengisi formulir, (Sugiyono, 2015: 338). Dalam penelitian
mengubah puisi ke prosa, dan menyusun ini, yang dilakukan peneliti adalah ketika
naskah pidato. peneliti sudah memperoleh hasil karangan
narasi siswa kemudian peneliti hanya
METODE PENELITIAN mengambil 22 karangan narasi yang akan
Pendekatan yang digunakan dianalisis sesuai dengan tingkat kesalahan
dalam penelitian adalah pendekatan penggunaan huruf kapital, penulisan kata,
deskriptif kualitatif. Moleong (2008: 11) dan penggunaan tanda baca.
menyebutkan bahwa dalam penelitian Setelah data direduksi, maka
deskriptif kualitatif data yang dikumpulkan langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
adalah berupa kata-kata, gambar, dan penyajian data. Penyajian data dalam
71
Lingua. Volume XIII. Nomor 1. Januari 2017
penelitian ini dilakukan dengan cara penggunaan huruf kapital yang benar,
peneliti menyajikan data hasil analisis atau dan penggunaan huruf kapital yang salah.
pembenaran dari kesalahan penggunaan Kemudian persentase tingkat kesalahan
ejaan pada karangan narasi siswa. didapatkan dari jumlah huruf kapital
Setelah peneliti menyajikan yang salah dibagi jumlah seluruh huruf
data hasil analisis kemudian peneliti kapital yang seharusnya digunakan dalam
menghitung persentase tingkat kesalahan karangan tersebut setelah itu hasilnya
penggunaan ejaan sesuai dengan rumus dikali 100%.
persentase kemudian mengklasifikasikan Hasil kemampuan penggunaan
ke dalam kriteria persentase penggunaan huruf kapital dalam karangan narasi siswa
ejaan, maka dapat diketahui seberapa terdapat beberapa kriteria yang bervariasi
besar tingkat kesalahan penggunaan ejaan sesuai dengan hasil persentase. Tidak
pada karangan narasi siswa. terdapat siswa yang termasuk dalam
kriteria kurang dan sangat kurang, hal
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN tersebut berarti tidak terdapat siswa yang
Penelitian ini membahas tentang mencapai persentase tingkat kesalahan
kemampuan penggunaan ejaan dalam penggunaan huruf kapital dengan rentang
karangan narasi siswa kelas V SDN 61% - 100%. Sedangkan untuk siswa yang
Tlogosari Kulon 05 Semarang yang meliputi mencapai persentase tingkat kesalahan
penggunaan huruf kapital, penulisan 41% - 60% yang termasuk dalam kriteria
kata, dan penggunaan tanda baca. Jumlah cukup terdapat 5 siswa. Untuk kriteria baik
karangan narasi siswa yang dianalisis oleh terdapat 4 siswa dengan persentase tingkat
peneliti sebanyak 22 karangan. kesalahan 21% - 40%. Sedangkan untuk
persentase tingkat kesalahan 0% - 20%
Penggunaan Huruf Kapital yang termasuk dalam kriteria sangat baik
Kemampuan penggunaan huruf terdapat 13 siswa.
kapital dalam karangan narasi siswa Apabila dilihat persentase secara
kelas V SDN Tlogosari Kulon 05 Semarang keseluruhan (rata-rata) kemampuan
menunjukkan hasil yang bervariasi penggunaan huruf kapital termasuk dalam
sesuai dengan hasil persentase. Hasilnya kriteria baik karena hasil persentase
menunjukkan bahwa 13 siswa termasuk tingkat kesalahan mencapai 21,94%. Jadi
kriteria sangat baik, 4 siswa termasuk dapat disimpulkan bahwa kemampuan
kriteria baik, dan 5 siswa termasuk kriteria penggunaan huruf kapital dalam karangan
cukup. narasi siswa termasuk dalam kriteria baik
Hasil analisis tersebut didapatkan karena persentase tingkat kesalahannya
dengan menggunakan rumus persentase. mencapai 21,94%.
Penghitungan menggunakan rumus Kesalahan penggunaan huruf
persentase yang dilakukan dengan cara kapital yang biasanya dilakukan oleh siswa
menghitung jumlah seluruh huruf kapital, adalah kesalahan huruf pertama di awal
72
Lingua. Volume XIII. Nomor 1. Januari 2017
73
Lingua. Volume XIII. Nomor 1. Januari 2017
74
Lingua. Volume XIII. Nomor 1. Januari 2017
75
Lingua. Volume XIII. Nomor 1. Januari 2017
76